sejak abad ke-14 yang awalnya dipakai dalam berdagang. Melaka merupakan
awal kesustraan Melayu. kepandaian menulis ilmu terasil diajarkan yang
merupakan awal dari kepandaian berbahasa sa dan menjadi bagian penting
kebudayaan Melayu.
Peradaban Melayu dimulai saat anak-anak kerajaan Luwu yang disebut Opu
lima Bersaudara yang hendak mencari daerah kekuasaan baru. Opu Lima
Bersaudara berlayar mengintari kepulauan nusantara dan mendarat di Malaka. Di
Melaka Opu Lima Bersaudara tersebut menikah dengan anak-anak pejabat
Kesultanan Melaka dan mendapat daerah kekuasaan di Tanjung Pinang Kepulauan
Riau.
Puncak ketenaran Riau saat diperintah oleh raja Haji sebagai yang
dipertuan Riau 4. Riau menjadi Bandar yang maju dari segi ekonomi militer dan
pusat perkembangannya ilmu pengetahuan. sehingga banyak didatangi oleh orang
dari segala penjuru Negeri baik yang itu yang hendak berdagang maupun yang
hendak belajar dan mengajar ilmu agama atau ilmu tulis menulis. Kegiatan
kesusastraan menjadi bagian penting dalam kebudayaan Melayu.
Maka pada tahun 1782 terjadi pertempuran antara pihak VOC dan pasukan
Riau yang dipimpin Raja Haji. pada tahun 1784 terjadi pertempuran Teluk
Ketapak. Dalam pertempuran itu Raja Haji tewas tertembak. Tewasnya Raja haji
membuat Riau tidak lagi menjadi negeri yang merdeka. Secara utuh segala
urusan pemerintahan diatur oleh pihak VOC. Pihak VOC membuat sebuah
kontrak kepada pemimpin Riau. Kontrak itu mengenai segala urusan pemerintahan
kerajaan Riau dibawah kendali sekutu pemerintahan Hindia Belanda yang disebut
Kontrak Politik yang dimulainya kolonialisme Hindia-Belanda di tanah Riau tahun
1784.
Dua tahun kemudian setelah pulang umroh, Raja Ali Haji Memperhatikan
peta perpolitikan Riau, dimana pada tahun 1824 tercetus perjanjian antara
Inggris dan Belanda yang membagi daerah kekuasaan yaitu Kepulauan Riau
menjadi daerah kekuasaan Hindia-Belanda. Tumasik menjadi kekuasaan Inggris
membuat Tumasik tumbuh menjadi negeri yang Metropolis yg kental akan
westernisasi yang membuat penggunaan bahasa tidak lagi sesuai aturan.
Ditambah lagi pada tahun 1778 pemerintahan Hindia-Belanda telah menetapkan
bahasa Melayu sebagai bahasa yang terpakai dalam segala urusan pemerintahan.
Ini membuat kecemasan bagi Raja Ali Haji tentang masa depan bahasa Melayu
yang semakin tergerus oleh westernisasi.
Raja Ali Haji menulis tentang tata bahasa dan memikirkan tentang
pentingnya sebuah percetakan dan perpustakaan sebagai sarana untuk
pemerataan bahasa. Karya yang diberi judul “Bustan Al-Katibin” yang berarti
taman para penulis ini berisikan tentang pelajaran bahasa dan deskripsi tata
bahasa Melayu dan karya pengetahuan bahasa menjadi kamus.
Raja Ali Haji mengusulkan kepada yang dipertuan muda agar kerajaan Riau
mengeluarkan dana yang besar di bidang pendidikan sehingga tidak hanya
kalangan bangsawan saja yang mendapatkan pendidikan, tapi seluruh rakyat Riau
maupun orang-orang yang yang datang ke Riau dapat mendapatkan ilmu
pengetahuan.
Sampai di akhir hayatnya, Raja Ali Haji sebagai pengendali umat yang
mengajarkan kepandaian berbahasa ke seluruh rakyat Riau maupun orang yang
datang ke Riau sehingga banyak lahir sastrawan-sastrawan yang lahir
melanjutkan perjuangan Raja Ali Haji dalam pemerataan bahasa di seluruh
Nusantara.
Bahasa Melayu adalah bahasa yang dipakai orang Nusantara dan menjadi
akar dari bahasa Indonesia
Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan Melayu dimengerti oleh orang Belanda
yang terpakai pada tahun 1896-1947
Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik yang terpakai dari tahun 1947-1971