Anda di halaman 1dari 264

.

id
o
.g
ps
.b
w
w
// w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 i


.id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting 2020-2021 1


STATISTIK KESEHATAN 2022

ISSN 2598-5590
No. Publikasi 04200.2307
Katalog 4201001

Ukuran Buku 18,2 cm x 25,7 cm


Jumlah Halaman xxiv + 238 halaman

. id
go
Naskah Badan Pusat Statistik
s.
p
.b

Penyunting Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat


w
w

Desain Kover Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat


//w
s:

Diterbitkan oleh ©Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia


tp
ht

Sumber Ilustrasi freepik.com

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii Statistik Kesehatan 2022


TIM PENYUSUN

Pengarah Dr. Ateng Hartono, S.E., M.Si.


Penanggung Jawab Ahmad Avenzora, S.E., M.S.E.
Editor Ika Maylasari, S.S.T., M.Si.
Ida Eridawaty Harahap, S.Si., M.Si.
Henri Asri Reagan, S.S.T., M.Si.
Penulis Amalia Noviani, S.S.T., M.Si.

id
Eva Yugiana, S.S.T., S.E.K.K.

.
go
Pengolah Data Sapta Hastho Ponco, S.S.T., M.Stat.
s.
Desain/Layout Amalia Noviani, S.S.T., M.Si.
p
.b

Ilustrasi flaticon.com
w

freepik.com
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 iii


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

iv Statistik Kesehatan 2022


KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Kesehatan 2022 berisi data dan informasi terkait bidang kesehatan yang
dikumpulkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Kesehatan dan
Perumahan (MKP) 2022. Data yang disajikan dibedakan menurut berbagai karakteristik
seperti klasifikasi desa, jenis kelamin, tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan
status ekonomi. Pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses
pembangunan telah dinikmati oleh berbagai kalangan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi sehingga publikasi ini dapat terselesaikan tepat waktu. Saran dan kritik dari

id
para pengguna diharapkan demi penyempurnaan publikasi ini di masa yang akan datang.

.
go
Semoga publikasi Statistik Kesehatan 2022 ini dapat memenuhi kebutuhan data baik untuk
s.
keperluan perencanaan, monitoring, dan evaluasi program, maupun untuk berbagai
p
penelitian yang berkaitan dengan kesehatan di Indonesia.
.b
w
w

Jakarta, Agustus 2023


//w

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik


s:
tp
ht

Amalia Adininggar Widyasanti

Statistik Kesehatan 2022 v


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

vi Statistik Kesehatan 2022


RINGKASAN EKSEKUTIF

Beberapa tantangan di bidang kesehatan yang dihadapi pemerintah yaitu tingginya


kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit tidak menular dan obesitas, serta pandemi
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Publikasi Statistik Kesehatan 2022 berupaya untuk
menyediakan data dan informasi hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Kesehatan
dan Perumahan (Susenas MKP) 2022, yang diharapkan dapat dijadikan bahan pengambilan
kebijakan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui layanan telemedis merupakan
salah satu komponen peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat yang

id
dilakukan oleh pemerintah. Penggunaan layanan telemedis dipandang memiliki potensi

.
go
yang besar dalam mewujudkan universal health coverage atau cakupan kesehatan semesta.
s.
Hal ini dikarenakan layanan tersebut dapat mendekatkan pelayanan kesehatan serta
p
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan terutama
.b

yang terletak di wilayah terpencil. Terdapat beragam bentuk pemanfaatan layanan


w

telemedis oleh penduduk, misalnya untuk mendaftar layanan kesehatan di fasilitas


w
//w

kesehatan (2,65 persen), konsultasi kesehatan (2,13 persen), memperoleh layanan obat-
obatan di apotek (0,69 persen), dan memperoleh layanan selama menderita COVID-19
s:

(0,26 persen).
tp

Terkait dengan pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia mendorong pelaksanaan


ht

vaksinasi yang bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19; menurunkan


angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19; mencapai kekebalan kelompok di
masyarakat (herd immunity); dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap
produktif secara sosial dan ekonomi. Namun demikian, masih ada penduduk yang
belum/belum lengkap menerima vaksin COVID-19 dengan beragam alasan. Penduduk
umur enam tahun ke atas yang belum pernah sama sekali mendapatkan vaksin COVID-19
ataupun baru menerima vaksin 1 dan/atau 2 saja karena khawatir akan efek samping vaksin
persentasenya sebesar 18,67 persen, alasan kesehatan sebesar 16,63 persen, belum
waktunya vaksin sebesar 14,44 persen, dan vaksin belum tersedia sebesar 9,67 persen.
Adapun sebesar 40,60 persen menyatakan alasan lainnya, misalnya karena tidak sempat,
kepercayaan, dan lain-lain.
Menurut Global Burden of Disease (2017) dalam RPJMN 2020-2024, enam dari sepuluh
peringkat teratas penyakit tahun 2017 di Indonesia diduduki oleh penyakit tidak menular.
Untuk itu pemerintah melakukan promosi kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan

Statistik Kesehatan 2022 vii


perilaku hidup bersih dan sehat dengan menciptakan dan mentradisikan perilaku CERDIK
masyarakat, yaitu Cek kesehatan secara berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin aktivitas fisik;
Diet sehat dan gizi seimbang; Istirahat yang cukup; dan Kelola stres. Sebesar 17,44 persen
penduduk umur sepuluh tahun ke atas, melakukan pengecekan kesehatan secara berkala
dalam setahun terakhir. Adapun persentase penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang
merokok dalam setahun terakhir (baik merokok tembakau, menghisap shisha/waterpipe,
maupun merokok dengan menggunakan rokok elektrik) dan pernah berusaha untuk
berhenti merokok sebesar 17,04 persen. Persentase penduduk umur sepuluh tahun ke atas
yang melakukan aktivitas fisik sedang dan berat dalam seminggu terakhir, masing-masing
sebesar 90,38 persen dan 53,08 persen. Adapun persentase penduduk umur sepuluh tahun
ke atas yang mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam seminggu terakhir, masing-
masing sebesar 89,04 persen dan 98,71 persen. Terkait dengan dua komponen terakhir
dalam CERDIK, penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang memenuhi kebutuhan waktu

id
tidur dan melakukan kegiatan untuk menenangkan hati/pikiran dalam rangka mengelola

.
stres, persentasenya masing-masing sebesar 78,05 persen dan 53,91 persen.

go
Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu major project dalam RPJMN 2020-
s.
2024. Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu dan dilakukan pada
p
setiap tahap siklus kehidupan. Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri
.b

merupakan salah satu bentuk intervensi gizi dan kesehatan yang digulirkan oleh
w
w

pemerintah. Susenas MKP 2022 memberikan informasi bahwa persentase remaja putri
//w

umur 12-18 tahun yang pernah mendapat/membeli tablet tambah darah dalam setahun
terakhir sebesar 35,85 persen. Adapun persentase remaja putri umur 12-18 tahun yang
s:

pernah mendapat/membeli tablet tambah darah dan mengonsumsinya minimal 52 butir


tp

dalam setahun terakhir hanya sebesar 1,19 persen.


ht

Pemeriksaan ibu pada sebelum, proses, dan pasca kelahiran turut terkait dengan
percepatan penurunan prevalensi stunting anak balita. Tidak hanya itu, upaya ini juga
berkaitan erat dengan upaya penurunan kematian ibu dan bayi. Persentase Perempuan
Pernah Kawin (PPK) umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir
dan melakukan K1 di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan selama kehamilan
anak terakhir sebesar 93,52 persen. Sementara itu, persentase yang melakukan K4 sebesar
78,94 persen dan K6 sebesar 61,21 persen. Adapun persentase PPK umur 10-54 tahun yang
pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan penolong pertama dan terakhir proses
melahirkan anak terakhirnya adalah tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan
sebesar 91,71 persen.
Pasca melahirkan, diperlukan pemantauan ibu dan bayi oleh tenaga kesehatan. Sebanyak
91,15 persen PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir
melakukan KF1 setelah melahirkan anak terakhir. Adapun untuk KF lengkap, persentasenya
sebesar 39,97 persen. Di sisi lain, sebanyak 89,43 persen PPK umur 10-54 tahun yang

viii Statistik Kesehatan 2022


pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan anak terakhir dilahirkan dengan kondisi
lahir hidup, anak terakhirnya melakukan KN1. Untuk KN lengkap sendiri persentasenya
sebesar 49,81 persen. Selain pemeriksaan ibu dan bayi, hal penting lainnya pasca
melahirkan yang dapat berguna untuk mencegah lahirnya bayi stunting adalah
penggunaan KB pascapersalinan. Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan 73,01 persen PPK
umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir, menggunakan alat
KB modern pascapersalinan setelah melahirkan anak terakhirnya.
Seperti yang telah disebutkan, penurunan kematian bayi merupakan salah satu fokus
pemerintah. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut
pada khususnya dan meningkatkan kesehatan bayi dan balita pada umumnya, misalnya
melalui pemberian imunisasi dasar lengkap serta vitamin A. Upaya pemerintah ini
sayangnya belum didukung secara penuh oleh masyarakat. Masih banyak anak umur 0-23
bulan yang tidak pernah menerima imunisasi karena berbagai alasan, seperti khawatir

id
dengan efek samping vaksin (52,44 persen), khawatir dengan kandungan dalam vaksin

.
(34,65 persen), ragu terhadap efektivitas imunisasi (33,77 persen), tidak tahu manfaat

go
imunisasi (18,17 persen), tidak tahu program imunisasi (16,09 persen), tidak memiliki biaya
s.
(10,21 persen), dan alasan lainnya (20,61 persen). Adapun dari seluruh anak umur 6-59
p
bulan, persentase yang menerima vitamin A dalam enam bulan terakhir sebesar 77,89
.b

persen.
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 ix


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

x Statistik Kesehatan 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................v


RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................................... xxi
BAB 1 MENUJU INDONESIA MAJU MELALUI STATISTIK KESEHATAN YANG
BERKUALITAS .......................................................................................................................................... 1

id
1.1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Menuju Kesehatan

.
go
untuk Semua ................................................................................................................................. 1
s.
1.2 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Kesehatan dan Perumahan
p
sebagai Salah Satu Sumber Data Kesehatan Indonesia ............................................... 2
.b
w

1.3 Kolaborasi dalam Mewujudkan Satu Data Kesehatan yang Berkualitas ............... 3
w

1.4 Kualitas Data Kesehatan ........................................................................................................... 3


//w

BAB 2 POTENSI LAYANAN TELEMEDIS UNTUK MEWUJUDKAN CAKUPAN


s:

KESEHATAN SEMESTA ........................................................................................................................ 5


tp

BAB 3 PEMBERIAN VAKSIN SEBAGAI PELINDUNG DIRI DARI COVID-19 .................................. 27


ht

BAB 4 PERILAKU CERDIK: UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN


OBESITAS ................................................................................................................................................ 45
4.1 Perilaku Mendukung Komponen “Cek Kesehatan Secara Berkala” ....................... 46
4.2 Perilaku Mendukung Komponen “Enyahkan Asap Rokok”....................................... 48
4.3 Perilaku Mendukung Komponen “Rajin Aktivitas Fisik” ............................................. 51
4.4 Perilaku Mendukung Komponen “Diet Sehat dan Gizi Seimbang” ....................... 54
4.5 Perilaku Mendukung Komponen “Istirahat yang Cukup” ......................................... 56
4.6 Perilaku Mendukung Komponen “Kelola Stres” ............................................................ 57
BAB 5 TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI: LANGKAH AWAL
MEMPERSIAPKAN GENERASI SEHAT .......................................................................................... 83
BAB 6 PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU MELALUI PEMERIKSAAN IBU PADA
SEBELUM, PROSES DAN PASCA KELAHIRAN YANG BERKUALITAS ................................ 97
6.1 Pemeriksaan Kandungan untuk Kehamilan yang Aman ............................................ 98

Statistik Kesehatan 2022 xi


6.2 Melahirkan di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan
Supaya Bayi Lahir Sehat dan Ibu Selamat .................................................................... 105
6.3 Pemantauan Ibu dan Bayi Pascapersalinan oleh Tenaga Kesehatan
untuk Memastikan Keduanya Sehat ............................................................................... 109
6.4 KB Pascapersalinan untuk Mengatur Jarak Kehamilan ............................................ 113
BAB 7 PEMBERIAN IMUNISASI DAN VITAMIN A UNTUK MENURUNKAN ANGKA
KESAKITAN DAN KEMATIAN ....................................................................................................... 171
7.1 Imunisasi untuk Bayi dan Balita Indonesia yang Sehat serta Berkualitas......... 171
7.2 Pemberian Vitamin A untuk Meningkatkan Kesehatan Balita .............................. 176
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................ 207
CATATAN TEKNIS ............................................................................................................................................. 213
LAMPIRAN ........................................................................................................................................................... 215

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xii Statistik Kesehatan 2022


DAFTAR TABEL

Bab 2
Tabel 2.1 Persentase Penduduk Menurut Karakteristik dan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/
secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022 ..................................... 11
Tabel 2.2 Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak
Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis)
dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik dan Media yang
Digunakan, 2022..................................................................................................................... 13

id
Tabel 2.3 Persentase Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan

.
go
Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online
(Telemedis) dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Alasan
p s.
Utama, 2022 ............................................................................................................................. 14
.b

Tabel 2.4 Persentase Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan


w

Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online


w

(Telemedis) dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik dan Alasan


//w

Utama, 2022 ............................................................................................................................. 15


s:

Tabel 2.5 Sampling Error Persentase Penduduk Menurut Karakteristik dan


tp

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan


ht

Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022 ........ 16


Tabel 2.6 Sampling Error Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Pelayanan
Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online
(Telemedis) dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik dan Media
yang Digunakan, 2022 ......................................................................................................... 21
Tabel 2.7 Sampling Error Persentase Penduduk yang Tidak Pernah
Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan
Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Alasan Utama, 2022 ................................................................. 24

Bab 3
Tabel 3.1 Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah
Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan Sumber
Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah Diterima,
2022 ............................................................................................................................................. 31

Statistik Kesehatan 2022 xiii


Tabel 3.2 Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah
Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Karakteristik dan Sumber
Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah Diterima,
2022 ............................................................................................................................................. 32
Tabel 3.3 Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Belum/
Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan
Alasan Utama, 2022 .............................................................................................................. 33
Tabel 3.4 Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Belum/
Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Karakteristik
dan Alasan Utama, 2022 ..................................................................................................... 34
Tabel 3.5 Sampling Error Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang
Pernah Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan Sumber
Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah Diterima,

id
2022 ............................................................................................................................................. 35
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang

.
Tabel 3.6

go
Belum/Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut s.
Provinsi dan Alasan Utama, 2022 .................................................................................... 39
p
.b

Bab 4
w

Tabel 4.1 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
w
//w

Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir


Menurut Provinsi, 2022 ........................................................................................................ 59
s:

Tabel 4.2 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
tp

Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir


ht

Menurut Karakteristik, 2022 ............................................................................................... 60


Tabel 4.3 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik dan Tempat Melakukan Pengecekan Kesehatan,
2022 ............................................................................................................................................. 61
Tabel 4.4 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut Provinsi
dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022 ........................................................... 62
Tabel 4.5 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut
Karakteristik dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022 ................................ 63
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
Aktivitas Fisik Sedang dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi,
2022 ............................................................................................................................................. 64
Tabel 4.7 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
Aktivitas Fisik Sedang dalam Seminggu Terakhir Menurut Karakteristik,
2022 ............................................................................................................................................. 65

xiv Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.8 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
Aktivitas Fisik Berat dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi, 2022 .......... 66
Tabel 4.9 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
Aktivitas Fisik Berat dalam Seminggu Terakhir Menurut Karakteristik,
2022 ............................................................................................................................................. 67
Tabel 4.10 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang
Mengonsumsi Buah-buahan/Sayuran dalam Seminggu Terakhir
Menurut Provinsi, 2022 ........................................................................................................ 68
Tabel 4.11 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang
Mengonsumsi Buah-buahan/Sayuran dalam Seminggu Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022 ............................................................................................... 69
Tabel 4.12 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Memenuhi
Kebutuhan Waktu Tidur Menurut Provinsi, 2022 ...................................................... 70

id
Tabel 4.13 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Memenuhi

.
Kebutuhan Waktu Tidur Menurut Karakteristik, 2022 ............................................. 71

go
Tabel 4.14 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan s.
Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran dalam Rangka Mengelola
p
Stres Menurut Provinsi, 2022 ............................................................................................ 72
.b

Tabel 4.15 Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Melakukan
w

Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran dalam Rangka Mengelola


w
//w

Stres Menurut Karakteristik, 2022 ................................................................................... 73


Tabel 4.16 Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
s:

Menurut Provinsi dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022 ...................... 74


tp

Tabel 4.17 Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
ht

Menurut Karakteristik dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022 ............. 77


Tabel 4.18 Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Mengonsumsi Buah-buahan/Sayuran dalam Seminggu Terakhir
Menurut Provinsi, 2022 ........................................................................................................ 80

Bab 5
Tabel 5.1 Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, 2022 ........................................................................................................ 87
Tabel 5.2 Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022............................................................................................... 88
Tabel 5.3 Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dan Mengonsumsinya
Minimal 52 Butir dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik, 2022 .......... 89

Statistik Kesehatan 2022 xv


Tabel 5.4 Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik dan Sumber/Tempat Mendapat/Membeli Tablet
Tambah Darah Tersebut, 2022.......................................................................................... 90
Tabel 5.5 Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang
Pernah Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dalam Setahun
Terakhir Menurut Provinsi, 2022 ...................................................................................... 91
Tabel 5.6 Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang
Pernah Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dan
Mengonsumsinya Minimal 52 Butir dalam Setahun Terakhir Menurut
Karakteristik, 2022.................................................................................................................. 92
Tabel 5.7 Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang
Pernah Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dalam Setahun

id
Terakhir Menurut Karakteristik dan Sumber/Tempat

.
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah Tersebut, 2022 .................................. 93

go
s.
Bab 6
p
Tabel 6.1 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
.b

Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan


w

selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022 ................................. 116


w
//w

Tabel 6.2 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
s:

selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik, 2022 ........................ 117


tp

Tabel 6.3 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
ht

Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan


selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Tempat
Periksa Kandungan, 2022................................................................................................. 118
Tabel 6.4 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Pemeriksa
Kandungan, 2022 ................................................................................................................ 120
Tabel 6.5 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K1/K4/K6 di
Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan
Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022 ....................................................................... 121
Tabel 6.6 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K1/K4/K6 di
Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan
Anak Terakhir Menurut Karakteristik, 2022 .............................................................. 122

xvi Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.7 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan
Anak Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Pemeriksaan yang
Dilakukan, 2022 ................................................................................................................... 123
Tabel 6.8 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan
Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Jenis Pemeriksaan yang
Dilakukan, 2022 ................................................................................................................... 126
Tabel 6.9 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan

id
Anak Terakhir serta Pernah Mendapat Imunisasi Tetanus selama

.
Kehamilan Anak Terakhirnya Tersebut Menurut Provinsi, 2022 ....................... 129

go
Tabel 6.10 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah s.
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
p
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan
.b

Anak Terakhir serta Pernah Mendapat Imunisasi Tetanus selama


w

Kehamilan Anak Terakhirnya Tersebut Menurut Karakteristik, 2022 .............. 130


w
//w

Tabel 6.11 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Provinsi dan Konsumsi
s:

Pil Zat Besi atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir atau Lebih
tp

selama Kehamilan Terakhir, 2022 ................................................................................. 131


ht

Tabel 6.12 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Karakteristik dan
Konsumsi Pil Zat Besi atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir atau
Lebih selama Kehamilan Terakhir, 2022 ..................................................................... 132
Tabel 6.13 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Provinsi, Penolong
Kelahiran, dan Tempat Melahirkan Anak Terakhir, 2022 ..................................... 133
Tabel 6.14 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Karakteristik,
Penolong Kelahiran, dan Tempat Melahirkan Anak Terakhir, 2022 ................ 134
Tabel 6.15 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan KF1/KF
Lengkap setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022 ............. 135

Statistik Kesehatan 2022 xvii


Tabel 6.16 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan KF1/KF
Lengkap setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Karakteristik, 2022 .... 136
Tabel 6.17 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir
Melakukan KN1/KN Lengkap Menurut Provinsi, 2022 ......................................... 137
Tabel 6.18 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir
Melakukan KN1/KN Lengkap Menurut Karakteristik, 2022 ................................ 138
Tabel 6.19 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima
Konseling/Edukasi tentang KB Pascapersalinan serta Menggunakan
Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir

id
Menurut Provinsi, 2022 ..................................................................................................... 139

.
Tabel 6.20 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah

go
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima s.
Konseling/Edukasi tentang KB Pascapersalinan serta Menggunakan
p
Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir
.b

Menurut Karakteristik, 2022 ............................................................................................ 140


w

Tabel 6.21 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
w
//w

Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB


Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut
s:

Provinsi dan Waktu Penggunaan Alat KB Modern, 2022 .................................... 141


tp

Tabel 6.22 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
ht

Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB


Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut
Karakteristik dan Waktu Penggunaan Alat KB Modern, 2022 ........................... 142
Tabel 6.23 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Tidak Menggunakan Alat
KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Karakteristik dan Alasan Utama, 2022 ..................................................... 143
Tabel 6.24 Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54
Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan
Memeriksakan Kandungan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut
Karakteristik dan Tempat Periksa Kandungan, 2022 ............................................. 144

xviii Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur
10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan
Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga
Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Provinsi dan
Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan, 2022 .................................................................. 151
Tabel 6.26 Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur
10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Konsumsi Pil Zat Besi atau Penambah Darah
Sebanyak 90 Butir atau Lebih selama Kehamilan Terakhir, 2022 ..................... 162
Tabel 6.27 Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur
10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan
Melakukan KF1/KF Lengkap setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Provinsi, 2022 ..................................................................................................... 164
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur

id
Tabel 6.28

.
10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan

go
Tidak Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah s.
Melahirkan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Alasan Utama,
p
2022 .......................................................................................................................................... 166
.b
w

Bab 7
w
//w

Tabel 7.1 Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Lokasi Pemberian Imunisasi, 2022 ......................... 179
s:

Tabel 7.2 Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi
tp

Menurut Karakteristik dan Pemberi Imunisasi, 2022 ............................................ 181


ht

Tabel 7.3 Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Tidak Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Alasan, 2022 .................................................................... 182
Tabel 7.4 Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menurut Provinsi dan Vitamin A
yang Diterima dalam Enam Bulan Terakhir, 2022 .................................................. 184
Tabel 7.5 Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menurut Karakteristik dan
Vitamin A yang Diterima dalam Enam Bulan Terakhir, 2022 ............................. 185
Tabel 7.6 Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi
Imunisasi Menurut Karakteristik dan Lokasi Pemberian Imunisasi, 2022 ..... 186
Tabel 7.7 Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi
Imunisasi Menurut Karakteristik dan Pemberi Imunisasi, 2022 ........................ 194
Tabel 7.8 Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Tidak Pernah
Diberi Imunisasi Menurut Karakteristik dan Alasan, 2022 .................................. 200

Statistik Kesehatan 2022 xix


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xx Statistik Kesehatan 2022


DAFTAR GAMBAR

Bab 2
Gambar 2.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan
Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022 .......... 7
Gambar 2.2 Media yang Digunakan oleh Penduduk yang Pernah Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/
secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022 ....................................... 8
Gambar 2.3 Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis)

id
dalam Setahun Terakhir, 2022 ............................................................................................ 9

.
go
Gambar 2.4 Alasan Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan
Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online
p s.
(Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022 .................................................................. 10
.b
w

Bab 3
w

Gambar 3.1 Sumber Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah
//w

Diterima Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah


s:

Mendapatkan Vaksin COVID-19, 2022 .......................................................................... 28


tp

Gambar 3.2 Alasan Utama Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas Belum/
ht

Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin COVID-19, 2022 ......................................... 29

Bab 4
Gambar 4.1 Pengecekan Kesehatan Secara Berkala oleh Penduduk Umur
Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ............................................................................................ 47
Gambar 4.2 Upaya Berusaha Berhenti Merokok oleh Penduduk Umur
Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ............................................................................................ 49
Gambar 4.3 Upaya Menegur Orang Lain yang Merokok di Kawasan Tanpa Rokok
oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ............................................... 50
Gambar 4.4 Aktivitas Fisik Sedang Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ............ 52
Gambar 4.5 Aktivitas Fisik Berat Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ................. 53
Gambar 4.6 Konsumsi Buah-buahan dan Sayuran oleh Penduduk Umur
Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ............................................................................................ 54
Gambar 4.7 Konsumsi Buah-buahan/Sayuran Minimal Lima Porsi Sehari oleh
Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022 ......................................................... 55

Statistik Kesehatan 2022 xxi


Gambar 4.8 Pemenuhan Kebutuhan Waktu Tidur Penduduk Umur Sepuluh Tahun
ke Atas, 2022 ............................................................................................................................ 56
Gambar 4.9 Perilaku Mengelola Stres Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas,
2022 ............................................................................................................................................. 57

Bab 5
Gambar 5.1 Perolehan dan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
Umur 12-18 Tahun, 2022 .................................................................................................... 85
Gambar 5.2 Lokasi/Sumber Remaja Putri Umur 12-18 Tahun Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah, 2022 ............................................................................................... 86

Bab 6
Gambar 6.1 Tempat Periksa Kandungan Perempuan Pernah Kawin Umur

id
10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan

.
Memeriksakan Kandungan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022 ................. 99

go
Gambar 6.2 Pemeriksa Kandungan Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun s.
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan
p
Memeriksakan Kandungan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022 .............. 100
.b

Gambar 6.3 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
w

dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K6 di Fasilitas Kesehatan


w
//w

atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022 ........... 102
Gambar 6.4 Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Perempuan Pernah Kawin
s:

Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun


tp

Terakhir dan Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan atau


ht

oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022 ..................... 104
Gambar 6.5 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Penolong Pertama dan Terakhir
Proses Melahirkan Anak Terakhirnya adalah Tenaga Kesehatan, 2022 ........ 106
Gambar 6.6 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Penolong Pertama dan Terakhir
Proses Melahirkan Anak Terakhirnya adalah Tenaga Kesehatan dan di
Fasilitas Kesehatan, 2022 ................................................................................................. 108
Gambar 6.7 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Melakukan KF1/KF Lengkap Setelah
Melahirkan Anak Terakhir, 2022.................................................................................... 110
Gambar 6.8 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir Melakukan
KN Lengkap, 2022 ............................................................................................................... 112

xxii Statistik Kesehatan 2022


Gambar 6.9 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima Konseling/Edukasi tentang
KB Pascapersalinan, 2022................................................................................................. 114
Gambar 6.10 Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB Modern
Pascapersalinan Bersamaan dengan Proses Melahirkan sampai dengan
42 Hari Setelah Melahirkan Anak Terakhir, 2022 ................................................... 115

Bab 7
Gambar 7.1 Lokasi Pemberian Imunisasi Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi
Imunisasi, 2022..................................................................................................................... 173
Gambar 7.2 Pemberi Imunisasi Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi
Imunisasi, 2022..................................................................................................................... 174

id
Gambar 7.3 Alasan Anak Umur 0-23 Bulan Tidak Pernah Diberi Imunisasi, 2022 ............. 175

.
Gambar 7.4 Anak Umur 6-59 Bulan yang Menerima Vitamin A, 2022 ................................... 177

go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 xxiii


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xxiv Statistik Kesehatan 2022


BAB 1
MENUJU INDONESIA MAJU
MELALUI STATISTIK KESEHATAN YANG BERKUALITAS

Hari Kesehatan Sedunia tahun 2023 yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun WHO,
merupakan kesempatan melihat kembali keberhasilan kesehatan masyarakat
yang telah meningkatkan kualitas hidup selama tujuh dekade terakhir.
Ini juga merupakan kesempatan memotivasi tindakan
untuk mengatasi tantangan kesehatan hari ini dan di masa depan.

id
-Word Health Organization (WHO), 2023a-

.
go
s.
1.1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Menuju Kesehatan untuk
p
Semua
.b
w

Hari Kesehatan Sedunia tahun 2023 mengusung tema “Health for All” atau kesehatan
w

untuk semua. Tema ini menggambarkan kondisi di mana semua orang memiliki kesehatan
//w

yang baik untuk kehidupan yang lebih baik di dunia yang damai, sejahtera, dan
berkelanjutan. Melalui peringatan ini, kembali diingatkan hak asasi manusia untuk
s:

memperoleh kesehatan. Setiap orang harus memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang
tp

mereka butuhkan, kapan dan di mana mereka membutuhkannya, tanpa kesulitan keuangan
ht

(WHO, 2023b).
Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun 2023 sejalan dengan berbagai tujuan, target, dan
program kebijakan di tingkat global maupun nasional yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan 3 dari Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan keinginan untuk
menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia. Adapun di dalam negeri, Agenda Pembangunan 3 dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menjadikan peningkatan pelayanan
kesehatan menuju universal health coverage atau cakupan kesehatan semesta sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Sama seperti berbagai negara di dunia, Indonesia mengalami berbagai tantangan di
bidang kesehatan. Tingginya kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit tidak menular dan
obesitas, serta pandemi Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) merupakan beberapa
tantangan di bidang kesehatan yang tentunya akan menghambat upaya peningkatan

Statistik Kesehatan 2022 1


kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Publikasi Statistik Kesehatan 2022 berupaya
untuk menyediakan data dan informasi yang diharapkan dapat dijadikan bahan
pengambilan kebijakan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui layanan telemedis dan
pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri merupakan komponen peningkatan
pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat yang dicakup dalam publikasi ini. Komponen lain
adalah terkait dengan upaya penurunan kematian ibu dan bayi serta percepatan
penurunan prevalensi stunting anak balita yang dilihat baik dari segi kesehatan ibu
(meliputi pemeriksaan antenatal dan neonatal serta pelayanan KB setelah melahirkan)
maupun kesehatan anak (meliputi pemberian imunisasi dan Vitamin A). Komponen terakhir
yang turut dibahas adalah mengenai isu kesehatan terkini, khususnya terkait dengan
vaksinasi COVID-19 dan kebiasaan masyarakat dalam menjalankan perilaku hidup sehat
untuk mencegah penyakit tidak menular dan obesitas.

id
.
go
1.2 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Kesehatan dan Perumahan
sebagai Salah Satu Sumber Data Kesehatan Indonesia
ps.
Dalam rangka mendukung upaya penanganan berbagai tantangan kesehatan yang ada di
.b

Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) terus berupaya menyediakan data kesehatan yang
w

berkualitas. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan salah satu survei rutin
w

yang dilaksanakan oleh BPS. Data kesehatan yang dihasilkan dari Susenas banyak
//w

digunakan dalam perencanaan maupun evaluasi keberhasilan berbagai program


s:

pembangunan baik di tingkat nasional maupun tingkat global. Data Susenas juga banyak
tp

dimanfaatkan oleh UN Agency, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perusahaan,


ht

akademisi, dan pengguna data lainnya.


Pada bulan September 2022, BPS kembali menyelenggarakan pengumpulan data Susenas
Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP). Susenas MKP 2022 dilaksanakan tiga tahun sekali
bergantian dengan Modul Ketahanan Sosial serta Modul Sosial Budaya dan Pendidikan.
Salah satu muatan inti yang terdapat dalam Susenas MKP 2022 adalah terkait dengan
bidang kesehatan.
Indikator kesehatan yang dikumpulkan melalui Susenas MKP 2022 ditujukan untuk
menjawab kebutuhan akan data Agenda 3 RPJMN 2020-2024, SDGs Tujuan 3, serta Visi 3
dari Presiden Joko Widodo, dengan berfokus pada peningkatan pelayanan kesehatan dan
gizi masyarakat melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; percepatan
penurunan stunting; serta pembahasan isu kesehatan terkini. Indikator yang dihasilkan
diharapkan dapat melengkapi berbagai indikator penting di bidang kesehatan yang telah
dihasilkan dari Susenas Maret 2022.

2 Statistik Kesehatan 2022


1.3 Kolaborasi dalam Mewujudkan Satu Data Kesehatan yang Berkualitas
Pelaksanaan Susenas MKP 2022 melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga, kalangan
akademisi, dan lain-lain. Kolaborasi awal ditandai dengan dilaksanakannya rapat
interkementerian persiapan Susenas MKP 2022. Rapat ini merupakan bentuk implementasi
dari tahapan specify needs dalam Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
Rapat kemudian ditindaklanjuti dengan rapat bilateral untuk membahas lebih dalam
mengenai informasi apa yang dibutuhkan oleh para pengguna data. Melalui tahapan ini,
BPS memastikan bahwa data yang dihasilkan Susenas MKP 2022 benar-benar akan
digunakan oleh berbagai pemangku kebijakan. Rangkaian kegiatan Susenas MKP 2022
kemudian dilanjutkan hingga tahapan analisis data.

1.4 Kualitas Data Kesehatan


Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, indikator kesehatan yang disajikan pada

id
publikasi Statistik Kesehatan 2022 bersumber dari survei, yaitu Susenas MKP 2022. Untuk

.
go
mengetahui kualitas data yang dihasilkan dari suatu survei, dapat digunakan suatu ukuran
s.
statistik berupa Relative Standard Error (RSE). RSE dapat memberikan informasi mengenai
p
akurasi atau kelayakan data untuk dapat ditampilkan.
.b

Statistik/indikator yang disajikan pada publikasi Statistik Kesehatan 2022 disertai dengan
w

nilai RSE, kecuali pada tabel-tabel yang seluruh statistik/indikatornya memiliki RSE kurang
w
//w

dari 25,00 persen. Untuk tabel-tabel ini, pengguna dapat secara langsung mempergunakan
statistik/indikator yang disajikan. Namun untuk tabel-tabel yang menyajikan nilai RSE,
s:

pengguna data harus berhati-hati dalam menggunakan statistik/indikator dengan nilai RSE
tp

25,00 persen atau lebih. Adapun jika RSE lebih dari 50,00 persen, maka nilai estimasi
ht

dianggap tidak akurat.

Statistik Kesehatan 2022 3


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

4 Statistik Kesehatan 2022


BAB 2
POTENSI LAYANAN TELEMEDIS
UNTUK MEWUJUDKAN CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA

Telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi
pertukaran informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera,
penelitian dan evaluasi, dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan
untuk kepentingan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.

id
-Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019

.
go
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan-
s.
p
Penggunaan layanan telemedicine atau telemedis memiliki potensi yang besar dalam
.b

mewujudkan universal health coverage atau cakupan kesehatan semesta. Bagaimana tidak,
w
w

layanan telemedis merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi bidang
//w

kesehatan dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan mutu


pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan terutama yang terletak di wilayah
s:

terpencil. World Health Organization (WHO) (2010) menyatakan terdapat empat elemen
tp

penting yang erat kaitannya dengan telemedis, yaitu:


ht

1. Bertujuan untuk memberikan dukungan klinis;


2. Dimaksudkan untuk mengatasi hambatan geografis, yaitu dengan menghubungkan
pengguna telemedis yang tidak berada di lokasi fisik yang sama;
3. Melibatkan penggunaan berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi; serta
4. Bertujuan untuk untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Secara lebih spesifik, terdapat beberapa alasan mengapa penggunaan layanan telemedis
harus dilakukan. Selain mengatasi hambatan geografis seperti yang telah disebutkan,
penggunaan layanan telemedis juga dapat mengatasi masalah sebaran tenaga kesehatan
yang tidak merata serta maldistribusi fasilitas kesehatan. Penggunaan layanan telemedis
juga dapat menghemat waktu dengan memangkas waktu tunggu serta alokasi waktu yang
lebih sesuai (Universitas Gadjah Mada, 2023).

Statistik Kesehatan 2022 5


Dengan menyadari pentingnya layanan telemedis, pemerintah telah berupaya untuk
melakukan perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedis. Hal ini terlihat
dalam Lampiran III Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 115 Tahun 2021 tentang
Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa penerapan
telemedis di 250 fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu poin dalam aspek
digitalisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perwujudan Reformasi Sistem
Kesehatan Nasional, yang merupakan salah satu Major Project Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2022.
Walaupun dirasa belum efektif, namun informasi mengenai penggunaan layanan telemedis
di masyarakat telah mampu ditangkap dari Susenas MKP 2022. Dari 100 penduduk, sekitar
3 penduduk pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan jarak jauh menggunakan
telepon/SMS/secara online (telemedis) dalam setahun terakhir untuk pendaftaran layanan
kesehatan di fasilitas kesehatan. Adapun yang memanfaatkannya untuk melakukan

id
konsultasi kesehatan jumlahnya sekitar 2 dari 100 penduduk (Gambar 2.1).

.
go
Sekitar 0,26 persen atau dari 10.000 penduduk, sekitar 26 penduduk memanfaatkan
layanan telemedis selama menderita COVID-19 dalam setahun terakhir (Gambar 2.1).
s.
Seperti yang diketahui, kebutuhan untuk mengurangi konsultasi tatap muka tanpa
p
.b

mengurangi kualitas dan akses terhadap layanan kesehatan esensial telah membawa
w

layanan telemedis ke garda depan layanan kesehatan di masa pandemi COVID-19 (WHO,
w

2021). Sejalan dengan itu Presiden Joko Widodo pun mengajak masyarakat untuk
//w

memanfaatkan layanan telemedis apabila mereka terpapar COVID-19 tanpa gejala atau
bergejala ringan. Hal ini dengan tujuan untuk meringankan beban rumah sakit (Natalia,
s:

2022).
tp
ht

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
“Ketika hasil tes PCR saudara positif tanpa ada gejala, silakan melakukan isolasi mandiri
di rumah selama lima hari. Bila ada gejala batuk, pilek atau gejala demam silakan
gunakan layanan 'telemedicine' atau ke puskesmas atau ke dokter terdekat.”
-Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan terkait persiapan pemerintah
dalam menghadapi lonjakan kasus harian COVID-19 pada 28 Januari 2022-
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

6 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 2.1
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh
Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022

. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
.b

Penggunaan layanan telemedis dapat dilakukan baik melalui ataupun tanpa aplikasi
w

telemedis tertentu. Dari 100 penduduk yang pernah memanfaatkan layanan telemedis
w

dalam setahun terakhir, sekitar 17 penduduk menggunakannya melalui aplikasi telemedis


//w

tertentu. Termasuk kategori ini juga mereka yang memanfaatkan fitur telemedis pada
s:

aplikasi layanan masyarakat (misal melakukan pendaftaran vaksin COVID-19 pada aplikasi
tp

Peduli Lindungi, dan lain-lain) ataupun melakukan pendaftaran atau konsultasi kesehatan
ht

melalui website penyedia layanan kesehatan. Adapun untuk yang tidak menggunakan
aplikasi telemedis tertentu, jumlahnya sekitar 82 dari 100 penduduk yang pernah
memanfaatkan layanan telemedis dalam setahun terakhir (Gambar 2.2). Mereka melakukan
konsultasi dengan tenaga kesehatan melalui telepon, aplikasi pesan instan, ataupun media
komunikasi lainnya.

Statistik Kesehatan 2022 7


Gambar 2.2
Media yang Digunakan oleh Penduduk yang Pernah Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis)
dalam Setahun Terakhir, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

8 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 2.3
Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh
Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022

. id
go
p s.
.b

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


w

Sekitar 95 dari 100 penduduk tidak pernah memanfaatkan layanan telemedis dalam
w

setahun terakhir. Klasifikasi desa menunjukkan angka untuk daerah perkotaan sedikit lebih
//w

rendah dibandingkan daerah perdesaan (Gambar 2.3). Terdapat beragam alasan mengapa
s:

penduduk belum atau tidak memanfaatkan layanan telemedis yang sebenarnya dapat
tp

mempermudah akses mereka ke layanan kesehatan. Dari 100 penduduk yang tidak pernah
ht

memanfaatkan layanan telemedis dalam setahun terakhir, sekitar 56 penduduk


menyatakan alasan lebih memilih pelayanan kesehatan secara langsung. Adapun yang
merasa tidak perlu dan tidak tahu telemedis, masing-masing jumlahnya 23 dan 21 dari 100
penduduk yang tidak pernah memanfaatkan layanan telemedis dalam setahun terakhir
(Gambar 2.4).
Layanan telemedis memiliki potensi yang besar dalam mewujudkan cakupan kesehatan
semesta di Indonesia. Namun hal ini tentu bukan tanpa tantangan. Tantangan dapat
datang dari masyarakat itu sendiri, misalnya merasa lebih nyaman dengan pelayanan
secara konvensional, kurangnya pengetahuan mengenai layanan telemedis, dan lain-lain.
Belum meratanya akses internet serta layanan telemedis yang lebih banyak dibangun oleh
startup ketimbang rumah sakit juga memberikan tantangan tersendiri bagi perluasan
cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedis di Indonesia (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, 2021).

Statistik Kesehatan 2022 9


Gambar 2.4
Alasan Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh
Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022

. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

10 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.1
Persentase Penduduk Menurut Karakteristik
dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online
(Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022
Pendaftaran
Konsultasi Layanan Obat-obatan
Karakteristik Layanan Kesehatan
Kesehatan dari Apotek
di Fasilitas Kesehatan
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 3,36 2,23 0,74
Perdesaan 1,67 1,99 0,61

Jenis Kelamin
Laki-laki 2,41 1,78 0,65
Perempuan 2,89 2,49 0,72

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan

.
Tidak/Belum Pernah 1,61 1,33 0,44

go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat s.
SD/Sederajat 1,73 1,39 0,52
p
SMP/Sederajat 2,25 1,75 0,47
.b

SM/Sederajat 3,33 2,56 0,84


Perguruan Tinggi 8,12 6,95 2,15
w
w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 0,96 1,27 0,32


Kuintil 2 1,19 1,32 0,43
Kuintil 3 2,21 1,48 0,44
s:

Kuintil 4 2,96 2,17 0,66


tp

Kuintil 5 5,93 4,43 1,58


ht

Indonesia 2,65 2,13 0,69

Statistik Kesehatan 2022 11


Tabel 2.1 (lanjutan)
Layanan selama
Karakteristik Tidak Pernah
Menderita COVID-19
(1) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 0,38 94,37
Perdesaan 0,10 96,12

Jenis Kelamin
Laki-laki 0,25 95,62
Perempuan 0,28 94,59

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 0,13 96,90
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 0,14 96,66

id
SMP/Sederajat 0,23 95,88

.
SM/Sederajat 0,43 93,78

go
Perguruan Tinggi 0,73 85,95

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 0,08 97,61
.b

Kuintil 2 0,10 97,32


Kuintil 3 0,17 96,21
w

Kuintil 4 0,24 94,58


w

Kuintil 5 0,74 89,83


//w

Indonesia 0,26 95,11


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

12 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.2
Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan
Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik
dan Media yang Digunakan, 2022
Melalui Aplikasi Tanpa Aplikasi
Karakteristik Tidak Tahu
Telemedis Tertentu Telemedis
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 21,87 76,89 2,32
Perdesaan 7,01 90,65 2,53

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,40 81,63 2,48
Perempuan 17,29 81,39 2,31

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 13,14 83,45 3,73

.
Sekolah dan Tidak Tamat

go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 8,22 s. 87,74 4,08
SMP/Sederajat 12,33 85,73 2,23
p
SM/Sederajat 18,88 80,24 1,79
.b

Perguruan Tinggi 26,42 74,41 0,99


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 6,20 90,44 3,43


//w

Kuintil 2 7,61 89,18 3,58


Kuintil 3 10,30 88,18 1,82
Kuintil 4 16,08 81,66 2,58
s:

Kuintil 5 24,74 74,79 1,94


tp

Indonesia 16,89 81,50 2,39


ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 13


Tabel 2.3
Persentase Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh
Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Alasan Utama, 2022
Lebih Memilih
Tidak Tahu Pelayanan Kesehatan Merasa
Provinsi
Telemedis secara Langsung Tidak Perlu
(Konvensional)
(1) (2) (3) (4)

Aceh 13,43 65,11 21,12


Sumatera Utara 25,77 53,91 20,01
Sumatera Barat 19,92 59,65 20,09
Riau 22,03 54,65 23,18
Jambi 25,62 50,90 23,27
Sumatera Selatan 17,98 66,58 15,34
Bengkulu 19,26 50,57 29,96
Lampung 19,38 60,86 19,68

id
Kep. Bangka Belitung 15,75 72,82 11,44
Kep. Riau 9,96 58,41 31,52

.
go
DKI Jakarta 11,44 s. 60,97 26,92
Jawa Barat 22,39 57,79 19,59
Jawa Tengah 21,08 53,59 25,18
p
DI Yogyakarta 10,29 60,11 29,42
.b

Jawa Timur 21,14 52,67 26,07


w

Banten 20,23 48,41 31,28


w

Bali 19,12 62,63 17,71


//w

Nusa Tenggara Barat 28,10 55,39 16,31


Nusa Tenggara Timur 18,02 67,25 14,56
s:

Kalimantan Barat 22,55 56,39 19,69


tp

Kalimantan Tengah 17,48 54,96 27,44


Kalimantan Selatan 24,50 47,78 27,49
ht

Kalimantan Timur 19,05 57,84 22,80


Kalimantan Utara 21,98 63,21 14,80

Sulawesi Utara 22,03 55,83 22,15


Sulawesi Tengah 22,93 56,22 20,74
Sulawesi Selatan 17,34 57,04 25,39
Sulawesi Tenggara 24,11 57,46 18,41
Gorontalo 13,32 78,93 7,50
Sulawesi Barat 21,10 60,68 17,97

Maluku 21,64 51,50 26,31


Maluku Utara 18,70 55,15 24,90

Papua Barat 26,12 54,20 19,53


Papua 43,86 44,18 10,53

Indonesia 20,94 56,25 22,57


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

14 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.4
Persentase Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh
Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis) dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik dan Alasan Utama, 2022
Lebih Memilih
Tidak Tahu Pelayanan Kesehatan Merasa
Karakteristik
Telemedis secara Langsung Tidak Perlu
(Konvensional)
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 18,62 58,02 23,15
Perdesaan 24,04 53,86 21,79

Jenis Kelamin
Laki-laki 20,85 55,69 23,22
Perempuan 21,03 56,81 21,92

Tingkat Pendidikan

id
Tertinggi yang

.
Ditamatkan

go
Tidak/Belum Pernah 25,66 53,55 20,29
Sekolah dan Tidak Tamat s.
SD/Sederajat
p
SD/Sederajat 25,31 54,00 20,46
.b

SMP/Sederajat 20,16 56,23 23,49


SM/Sederajat 15,28 59,52 25,10
w

Perguruan Tinggi 6,97 64,43 28,55


w
//w

Status Ekonomi
Kuintil 1 26,92 52,61 20,12
Kuintil 2 23,48 55,26 21,13
s:

Kuintil 3 22,56 55,44 21,81


tp

Kuintil 4 18,59 58,13 23,03


Kuintil 5 12,41 60,15 27,13
ht

Indonesia 20,94 56,25 22,57


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 15


Tabel 2.5
Sampling Error Persentase Penduduk Menurut Karakteristik
dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online
(Telemedis) dalam Setahun Terakhir, 2022

Pendaftaran Layanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 3,36 0,20 6,01 2,97 3,76
Perdesaan 1,67 0,11 6,76 1,45 1,89

Jenis Kelamin
Laki-laki 2,41 0,13 5,27 2,16 2,66
Perempuan 2,89 0,14 4,69 2,62 3,15

id
Tingkat Pendidikan

.
go
Tertinggi yang
Ditamatkan s.
Tidak/Belum Pernah 1,61 0,11 6,56 1,41 1,82
p
Sekolah dan Tidak Tamat
.b

SD/Sederajat
SD/Sederajat 1,73 0,12 7,15 1,49 1,98
w

SMP/Sederajat 2,25 0,18 7,84 1,90 2,59


w

SM/Sederajat 3,33 0,21 6,20 2,93 3,74


//w

Perguruan Tinggi 8,12 0,46 5,63 7,22 9,01

Status Ekonomi
s:

Kuintil 1 0,96 0,13 13,39 0,70 1,21


tp

Kuintil 2 1,19 0,13 10,93 0,93 1,44


Kuintil 3 2,21 0,21 9,66 1,79 2,63
ht

Kuintil 4 2,96 0,21 7,21 2,54 3,38


Kuintil 5 5,93 0,34 5,68 5,27 6,59

Indonesia 2,65 0,13 4,76 2,40 2,89

16 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.5 (Lanjutan)

Konsultasi Kesehatan
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 2,23 0,13 5,86 1,98 2,49
Perdesaan 1,99 0,13 6,66 1,73 2,25

Jenis Kelamin
Laki-laki 1,78 0,09 5,12 1,60 1,96
Perempuan 2,49 0,11 4,37 2,27 2,70

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 1,33 0,10 7,23 1,14 1,52
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 1,39 0,11 s. 7,78 1,18 1,61
SMP/Sederajat 1,75 0,14 8,09 1,47 2,03
p
SM/Sederajat 2,56 0,14 5,65 2,27 2,84
.b

Perguruan Tinggi 6,95 0,38 5,40 6,22 7,69


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 1,27 0,18 14,52 0,91 1,63


Kuintil 2 1,32 0,14 10,54 1,05 1,59
//w

Kuintil 3 1,48 0,11 7,79 1,25 1,70


Kuintil 4 2,17 0,15 7,04 1,87 2,47
s:

Kuintil 5 4,43 0,26 5,88 3,92 4,94


tp

Indonesia 2,13 0,09 4,41 1,95 2,32


ht

Statistik Kesehatan 2022 17


Tabel 2.5 (Lanjutan)

Layanan Obat-obatan dari Apotek


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 0,74 0,08 10,97 0,58 0,90
Perdesaan 0,61 0,10 15,85 0,42 0,80

Jenis Kelamin
Laki-laki 0,65 0,07 10,21 0,52 0,78
Perempuan 0,72 0,06 8,90 0,60 0,85

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 0,44 0,07 15,38 0,31 0,58
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 0,52 0,08 s. 16,11 0,35 0,68
SMP/Sederajat 0,47 0,06 13,22 0,35 0,60
p
SM/Sederajat 0,84 0,10 11,36 0,65 1,03
.b

Perguruan Tinggi 2,15 0,23 10,87 1,69 2,61


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 0,32 0,11 34,521 0,10 0,54


Kuintil 2 0,43 0,09 19,79 0,26 0,60
//w

Kuintil 3 0,44 0,08 17,73 0,29 0,59


Kuintil 4 0,66 0,09 12,95 0,49 0,82
s:

Kuintil 5 1,58 0,18 11,41 1,23 1,94


tp

Indonesia 0,69 0,06 9,07 0,56 0,81


ht

18 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.5 (Lanjutan)

Layanan selama Menderita COVID-19


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 0,38 0,10 24,83 0,20 0,57
Perdesaan 0,10 0,02 20,38 0,06 0,14

Jenis Kelamin
Laki-laki 0,25 0,05 21,60 0,14 0,35
Perempuan 0,28 0,06 21,47 0,16 0,40

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 0,13 0,03 23,53 0,07 0,19
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 0,14 0,04 s. 26,091 0,07 0,21
SMP/Sederajat 0,23 0,07 31,311 0,09 0,38
p
SM/Sederajat 0,43 0,11 24,82 0,22 0,63
.b

Perguruan Tinggi 0,73 0,15 20,48 0,44 1,03


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 0,08 0,04 46,771 0,01 0,15


Kuintil 2 0,10 0,05 48,361 0,01 0,20
//w

Kuintil 3 0,17 0,06 34,781 0,05 0,28


Kuintil 4 0,24 0,08 35,341 0,07 0,40
s:

Kuintil 5 0,74 0,16 21,67 0,42 1,05


tp

Indonesia 0,26 0,06 21,14 0,15 0,37


ht

Statistik Kesehatan 2022 19


Tabel 2.5 (Lanjutan)

Tidak Pernah
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 94,37 0,27 0,28 93,84 94,89
Perdesaan 96,12 0,20 0,21 95,72 96,52

Jenis Kelamin
Laki-laki 95,62 0,18 0,19 95,27 95,97
Perempuan 94,59 0,19 0,20 94,22 94,97

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 96,90 0,16 0,16 96,59 97,21
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 96,66 0,19 s. 0,19 96,29 97,03
SMP/Sederajat 95,88 0,26 0,28 95,37 96,40
p
SM/Sederajat 93,78 0,29 0,31 93,22 94,34
.b

Perguruan Tinggi 85,95 0,56 0,65 84,84 87,05


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 97,61 0,29 0,30 97,04 98,18


Kuintil 2 97,32 0,22 0,22 96,90 97,74
//w

Kuintil 3 96,21 0,25 0,26 95,72 96,69


Kuintil 4 94,58 0,28 0,30 94,03 95,13
s:

Kuintil 5 89,83 0,44 0,49 88,96 90,70


tp

Indonesia 95,11 0,18 0,19 94,76 95,45


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

20 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.6
Sampling Error Persentase Penduduk yang Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis)
dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik dan Media yang Digunakan, 2022

Melalui Aplikasi Telemedis Tertentu


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 21,87 1,48 6,76 18,97 24,77
Perdesaan 7,01 1,03 14,73 4,98 9,03

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,40 1,19 7,23 14,07 18,72
Perempuan 17,29 1,09 6,28 15,16 19,42

id
Tingkat Pendidikan

.
go
Tertinggi yang
Ditamatkan s.
Tidak/Belum Pernah 13,14 1,65 12,59 9,89 16,38
p
Sekolah dan Tidak Tamat
.b

SD/Sederajat
SD/Sederajat 8,22 1,44 17,47 5,40 11,04
w

SMP/Sederajat 12,33 1,59 12,89 9,22 15,45


w

SM/Sederajat 18,88 1,49 7,87 15,97 21,79


//w

Perguruan Tinggi 26,42 1,84 6,95 22,82 30,02

Status Ekonomi
s:

Kuintil 1 6,20 1,76 28,371 2,75 9,65


tp

Kuintil 2 7,61 1,57 20,63 4,53 10,68


Kuintil 3 10,30 1,60 15,58 7,15 13,44
ht

Kuintil 4 16,08 1,97 12,23 12,22 19,94


Kuintil 5 24,74 1,82 7,35 21,18 28,31

Indonesia 16,89 1,03 6,12 14,86 18,92

Statistik Kesehatan 2022 21


Tabel 2.6 (Lanjutan)

Tanpa Aplikasi Telemedis


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 76,89 1,46 1,90 74,02 79,75
Perdesaan 90,65 1,18 1,30 88,35 92,96

Jenis Kelamin
Laki-laki 81,63 1,20 1,47 79,27 83,99
Perempuan 81,39 1,09 1,33 79,26 83,52

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 83,45 1,84 2,21 79,84 87,06
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 87,74 1,69 s. 1,93 84,42 91,06
SMP/Sederajat 85,73 1,72 2,01 82,35 89,11
p
SM/Sederajat 80,24 1,44 1,79 77,42 83,06
.b

Perguruan Tinggi 74,41 1,80 2,42 70,88 77,93


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 90,44 2,24 2,47 86,05 94,83


Kuintil 2 89,18 1,97 2,21 85,31 93,04
//w

Kuintil 3 88,18 1,66 1,89 84,92 91,44


Kuintil 4 81,66 2,00 2,45 77,74 85,59
s:

Kuintil 5 74,79 1,75 2,33 71,37 78,22


tp

Indonesia 81,50 1,04 1,28 79,46 83,54


ht

22 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.6 (Lanjutan)

Tidak Tahu
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 2,32 0,45 19,40 1,44 3,20
Perdesaan 2,53 0,59 23,36 1,37 3,68

Jenis Kelamin
Laki-laki 2,48 0,40 16,30 1,69 3,27
Perempuan 2,31 0,37 15,98 1,59 3,04

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 3,73 0,93 24,96 1,90 5,55
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 4,08 0,99 s. 24,19 2,15 6,02
SMP/Sederajat 2,23 0,62 27,811 1,01 3,45
p
SM/Sederajat 1,79 0,44 24,40 0,93 2,65
.b

Perguruan Tinggi 0,99 0,32 32,031 0,37 1,62


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 3,43 1,70 49,541 0,10 6,76


Kuintil 2 3,58 1,17 32,641 1,29 5,88
//w

Kuintil 3 1,82 0,45 24,81 0,93 2,70


Kuintil 4 2,58 0,60 23,16 1,41 3,75
s:

Kuintil 5 1,94 0,46 23,76 1,03 2,84


tp

Indonesia 2,39 0,36 15,01 1,68 3,09


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 23


Tabel 2.7
Sampling Error Persentase Penduduk yang Tidak Pernah Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Menggunakan Telepon/SMS/secara Online (Telemedis)
dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Alasan Utama, 2022

Tidak Tahu Telemedis


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 13,43 1,59 11,86 10,31 16,55


Sumatera Utara 25,77 1,92 7,45 22,00 29,53
Sumatera Barat 19,92 2,29 11,49 15,44 24,41
Riau 22,03 2,46 11,17 17,20 26,85
Jambi 25,62 2,91 11,38 19,91 31,33
Sumatera Selatan 17,98 2,02 11,26 14,01 21,95

id
Bengkulu 19,26 2,78 14,44 13,81 24,70
Lampung 19,38 2,31 11,94 14,84 23,92

.
go
Kep. Bangka Belitung 15,75 3,57 22,66 8,75 22,74
Kep. Riau 9,96 2,19 s. 21,98 5,67 14,26

DKI Jakarta 11,44 2,02 17,64 7,48 15,39


p
Jawa Barat 22,39 1,49 6,63 19,48 25,30
.b

Jawa Tengah 21,08 1,27 6,01 18,60 23,56


w

DI Yogyakarta 10,29 2,21 21,47 5,96 14,62


Jawa Timur 21,14 1,28 6,05 18,63 23,65
w

Banten 20,23 2,58 12,74 15,18 25,28


//w

Bali 19,12 2,73 14,25 13,78 24,47


s:

Nusa Tenggara Barat 28,10 3,14 11,19 21,93 34,26


Nusa Tenggara Timur 18,02 1,84 10,21 14,42 21,63
tp

Kalimantan Barat 22,55 2,38 10,55 17,89 27,22


ht

Kalimantan Tengah 17,48 2,70 15,46 12,18 22,78


Kalimantan Selatan 24,50 2,98 12,17 18,66 30,35
Kalimantan Timur 19,05 2,70 14,19 13,75 24,35
Kalimantan Utara 21,98 5,36 24,38 11,48 32,49

Sulawesi Utara 22,03 2,87 13,04 16,40 27,66


Sulawesi Tengah 22,93 2,99 13,04 17,07 28,79
Sulawesi Selatan 17,34 1,76 10,12 13,90 20,78
Sulawesi Tenggara 24,11 2,81 11,66 18,60 29,62
Gorontalo 13,32 2,68 20,12 8,07 18,58
Sulawesi Barat 21,10 4,28 20,28 12,71 29,49

Maluku 21,64 3,04 14,06 15,68 27,61


Maluku Utara 18,70 4,03 21,53 10,81 26,59

Papua Barat 26,12 3,91 14,98 18,45 33,80


Papua 43,86 3,22 7,34 37,54 50,17

Indonesia 20,94 0,46 2,21 20,03 21,85

24 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 2.7 (Lanjutan)

Lebih Memilih Pelayanan Kesehatan secara Langsung (Konvensional)


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 65,11 2,59 3,97 60,04 70,18


Sumatera Utara 53,91 2,24 4,16 49,52 58,31
Sumatera Barat 59,65 2,93 4,91 53,91 65,39
Riau 54,65 3,12 5,71 48,53 60,78
Jambi 50,90 3,35 6,58 44,34 57,46
Sumatera Selatan 66,58 2,72 4,09 61,25 71,92
Bengkulu 50,57 3,69 7,29 43,34 57,81
Lampung 60,86 2,78 4,57 55,41 66,30
Kep. Bangka Belitung 72,82 4,19 5,76 64,59 81,04
Kep. Riau 58,41 4,98 8,53 48,65 68,18

id
DKI Jakarta 60,97 3,31 5,43 54,48 67,47

.
Jawa Barat 57,79 1,76 3,05 54,34 61,25

go
Jawa Tengah 53,59 1,57 2,94 50,51 56,68
DI Yogyakarta 60,11 3,99 6,64 52,29 67,93
s.
Jawa Timur 52,67 1,59 3,02 49,55 55,78
p
Banten 48,41 3,25 6,71 42,04 54,77
.b

Bali 62,63 3,60 5,75 55,57 69,69


w

Nusa Tenggara Barat 55,39 3,41 6,16 48,70 62,08


w

Nusa Tenggara Timur 67,25 2,41 3,58 62,53 71,97


//w

Kalimantan Barat 56,39 2,92 5,19 50,66 62,12


Kalimantan Tengah 54,96 3,29 5,98 48,51 61,41
s:

Kalimantan Selatan 47,78 3,18 6,66 41,54 54,02


tp

Kalimantan Timur 57,84 3,76 6,51 50,47 65,22


Kalimantan Utara 63,21 6,00 9,49 51,46 74,97
ht

Sulawesi Utara 55,83 3,45 6,18 49,07 62,59


Sulawesi Tengah 56,22 3,38 6,01 49,60 62,84
Sulawesi Selatan 57,04 2,45 4,30 52,23 61,84
Sulawesi Tenggara 57,46 3,40 5,91 50,80 64,12
Gorontalo 78,93 3,35 4,25 72,35 85,50
Sulawesi Barat 60,68 4,98 8,20 50,92 70,43

Maluku 51,50 3,75 7,27 44,16 58,85


Maluku Utara 55,15 4,65 8,43 46,03 64,27

Papua Barat 54,20 4,15 7,65 46,07 62,32


Papua 44,18 3,07 6,94 38,16 50,19

Indonesia 56,25 0,57 1,02 55,12 57,37

Statistik Kesehatan 2022 25


Tabel 2.7 (Lanjutan)

Merasa Tidak Perlu


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 21,12 2,17 10,26 16,88 25,37


Sumatera Utara 20,01 1,55 7,73 16,98 23,04
Sumatera Barat 20,09 2,14 10,64 15,90 24,28
Riau 23,18 2,55 10,99 18,18 28,17
Jambi 23,27 2,45 10,54 18,46 28,08
Sumatera Selatan 15,34 1,98 12,89 11,46 19,22
Bengkulu 29,96 3,58 11,96 22,94 36,99
Lampung 19,68 1,88 9,54 16,00 23,36
Kep. Bangka Belitung 11,44 2,42 21,12 6,70 16,17
Kep. Riau 31,52 4,88 15,48 21,96 41,08

id
DKI Jakarta 26,92 2,88 10,69 21,28 32,56

.
Jawa Barat 19,59 1,27 6,49 17,10 22,09

go
Jawa Tengah 25,18 1,34 5,33 22,55 27,81
DI Yogyakarta 29,42 3,70 12,57 22,17 36,66
s.
Jawa Timur 26,07 1,37 5,27 23,38 28,76
p
Banten 31,28 2,87 9,17 25,65 36,90
.b

Bali 17,71 2,67 15,08 12,47 22,94


w

Nusa Tenggara Barat 16,31 2,69 16,50 11,03 21,58


w

Nusa Tenggara Timur 14,56 1,70 11,65 11,24 17,89


//w

Kalimantan Barat 19,69 2,18 11,06 15,42 23,96


Kalimantan Tengah 27,44 3,05 11,11 21,46 33,41
s:

Kalimantan Selatan 27,49 2,80 10,20 21,99 32,98


tp

Kalimantan Timur 22,80 2,90 12,73 17,11 28,49


Kalimantan Utara 14,80 3,89 26,291 7,17 22,43
ht

Sulawesi Utara 22,15 2,86 12,90 16,55 27,75


Sulawesi Tengah 20,74 2,58 12,42 15,69 25,79
Sulawesi Selatan 25,39 1,96 7,71 21,55 29,23
Sulawesi Tenggara 18,41 2,55 13,84 13,41 23,40
Gorontalo 7,50 1,74 23,26 4,08 10,91
Sulawesi Barat 17,97 3,23 17,99 11,63 24,31

Maluku 26,31 3,57 13,57 19,31 33,31


Maluku Utara 24,90 3,76 15,10 17,53 32,27

Papua Barat 19,53 3,23 16,56 13,19 25,87


Papua 10,53 1,37 12,99 7,85 13,21

Indonesia 22,57 0,45 2,01 21,68 23,46


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

26 Statistik Kesehatan 2022


BAB 3
PEMBERIAN VAKSIN
SEBAGAI PELINDUNG DIRI DARI COVID-19

Mendapatkan vaksinasi merupakan salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan
untuk melindungi diri dari COVID-19, membantu mengakhiri pandemi,
dan menghentikan munculnya varian baru.
- WHO, 2022-

. id
Dalam rangka penanggulangan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute

go
Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), pemerintah merekomendasikan
s.
penduduk yang memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi. Dengan melakukan vaksinasi
p
untuk melawan COVID-19, diharapkan adanya peningkatan kekebalan seseorang secara
.b

aktif terhadap COVID-19, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut,
w
w

yang bersangkutan tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi
//w

sumber penularan. Adapun secara khusus, terdapat empat tujuan pelaksanaan vaksinasi
COVID-19 sebagaimana terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
s:

Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan


tp

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yaitu sebagai berikut:


ht

1. Mengurangi transmisi/penularan COVID-19;


2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19;
3. Mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity); dan
4. Melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan
ekonomi.
Pemerintah melaporkan bahwa per tanggal 30 September 2023 pukul 17.39 WIB, jumlah
penduduk yang sudah divaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 204.585.788 atau
87,18 persen dari total target sasaran vaksinasi. Adapun jumlah masyarakat yang sudah
disuntik vaksin COVID-19 dosis kedua sebanyak 171.193.433 atau 72,95 persen (Ulya,
2022). Mencermati masih adanya penduduk yang belum divaksin, maka perlu untuk terus
melakukan sosialisasi sebagai sarana sumber informasi pemberian vaksin COVID-19.

Statistik Kesehatan 2022 27


Sosialisasi akan pentingnya vaksin COVID-19 dilakukan melalui berbagai media, seperti:
media massa, media sosial, selebaran, poster, spanduk, dan lain sebagainya. Dari 100
penduduk umur enam tahun ke atas yang pernah mendapatkan vaksin COVID-19,
sebanyak 35 penduduk mengaku mendapatkan informasi mengenai vaksin yang
diterimanya dari media sosial. Jumlah penduduk umur enam tahun ke atas yang pernah
mendapatkan vaksin COVID-19 dan memperoleh informasi mengenai vaksin yang
diterimanya dari selebaran, poster, brosur, spanduk, dan lain-lain serta media massa,
jumlahnya masing-masing sebanyak 27 dan 18 dari 100 penduduk umur enam tahun ke
atas yang pernah mendapatkan vaksin COVID-19. Adapun yang mengaku mendapatkan
informasi dari sumber lainnya, misalnya pengumuman dari tempat ibadah, disampaikan
secara lisan oleh Ketua RT, pemuka agama, dan lain-lain, jumlahnya sekitar 58 dari 100
penduduk umur enam tahun ke atas yang pernah mendapatkan vaksin COVID-19 (Gambar
3.1).

id
Gambar 3.1

.
Sumber Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah Diterima

go
Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah Mendapatkan Vaksin COVID-19, 2022
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Terlepas dari pentingnya vaksin COVID-19 yang dapat menyediakan perlindungan yang
kuat dari penyakit yang serius, kebutuhan untuk rawat inap, ataupun kematian akibat
COVID-19, masih ada penduduk yang tidak atau belum bersedia untuk divaksin. Dari 100
penduduk umur enam tahun ke atas yang belum/belum lengkap mendapatkan vaksin
COVID-19, sebanyak 19 penduduk mengaku khawatir akan efek samping vaksin (Gambar
3.2). Padahal, menurut WHO (2022), vaksin COVID-19 aman bagi kebanyakan penduduk.
Walaupun tentu saja, ada batasan umur pada pemberian vaksin tersebut.

28 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 3.2
Alasan Utama Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas
Belum/Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin COVID-19, 2022

. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
.b

Dari 100 penduduk umur enam tahun ke atas


w

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
w

yang belum/belum lengkap mendapatkan


Penduduk dikatakan belum/
//w

vaksin COVID-19, sekitar 17 penduduk


belum lengkap mendapatkan
menyatakan hal tersebut dikarenakan alasan
s:

vaksin COVID-19 apabila


kesehatan, misalnya menderita penyakit
tp

belum pernah sama sekali


tertentu yang menyebabkannya belum
ht

mendapatkan vaksin COVID-19


diperbolehkan untuk mendapatkan vaksin
ataupun baru menerima
COVID-19 (Gambar 3.2). WHO (2022)
vaksin 1 dan/atau 2 saja.
menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi
yang menyebabkan penduduk tidak boleh •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
divaksin, yaitu sebagai berikut:
1. Penduduk memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap salah satu bahan vaksin
COVID-19;
2. Penduduk mengalami demam lebih dari 38,5ºC pada hari pemberian vaksin COVID-
19. Untuk kasus ini, yang bersangkutan perlu menunda pemberian vaksin tersebut
hingga merasa pulih kembali; serta
3. Penduduk telah mengonfirmasi atau mencurigai dirinya menderita COVID-19. Untuk
kasus ini, yang bersangkutan perlu menunggu hingga selesai menjalani periode isolasi
dan gejala akut tidak lagi dirasakan.

Statistik Kesehatan 2022 29


Alasan yang juga diutarakan oleh penduduk •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
umur enam tahun ke atas yang belum/belum Penduduk dikatakan belum/
lengkap mendapatkan vaksin COVID-19 belum lengkap mendapatkan
adalah karena belum waktunya vaksin (14,44 vaksin COVID-19 karena
persen) dan vaksin belum tersedia (9,67 belum waktunya vaksin,
persen) (Gambar 3.2). Namun yang perlu misalnya karena belum memenuhi
diperhatikan adalah masih banyaknya jangka waktu pemberian
penduduk umur enam tahun ke atas yang vaksin COVID-19 sejak
belum/belum lengkap mendapatkan vaksin vaksin COVID-19 terakhir yang diterima.
COVID-19 karena alasan lainnya, seperti:
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
alasan kesibukan, berpendapat bahwa vaksin
COVID-19 bertentangan dengan ajaran agama, anak yang memang belum dapat diberi
vaksin booster sesuai aturan pemerintah, dan lain-lain.

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

30 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.1
Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah Mendapatkan Vaksin COVID-19
Menurut Provinsi dan Sumber Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19
yang Sudah Diterima, 2022
Selebaran,
Provinsi Media Massa Media Sosial Poster, Brosur, Lainnya
Spanduk, dll.
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 34,28 29,60 41,08 47,07


Sumatera Utara 20,33 23,60 24,87 65,22
Sumatera Barat 34,59 39,72 38,40 49,94
Riau 23,26 40,87 28,07 47,02
Jambi 17,27 35,73 41,05 44,43
Sumatera Selatan 13,99 30,33 32,33 61,49
Bengkulu 22,88 35,23 34,27 61,58
Lampung 11,51 33,75 24,41 63,60
Kep. Bangka Belitung 26,00 40,86 34,04 50,61

id
Kep. Riau 19,65 54,78 29,61 48,41

.
go
DKI Jakarta 37,09 49,71 30,81 33,74
Jawa Barat 20,06 37,67s. 29,19 61,51
Jawa Tengah 10,52 32,20 22,34 68,02
DI Yogyakarta 13,55 48,56 18,50 47,71
p
Jawa Timur 16,38 40,44 22,71 55,98
.b

Banten 23,66 38,31 37,92 45,13


w

Bali 24,64 31,48 32,30 51,84


w

Nusa Tenggara Barat 15,92 21,17 25,77 79,59


//w

Nusa Tenggara Timur 10,37 24,84 19,01 75,94

Kalimantan Barat 14,50 30,00 34,96 55,60


s:

Kalimantan Tengah 10,27 23,89 32,52 51,27


tp

Kalimantan Selatan 21,00 41,66 32,04 50,52


Kalimantan Timur 13,35 50,25 15,24 48,83
ht

Kalimantan Utara 15,79 43,75 8,61 52,56

Sulawesi Utara 15,33 25,60 27,59 63,36


Sulawesi Tengah 13,08 24,15 30,66 66,93
Sulawesi Selatan 19,89 28,96 22,05 57,33
Sulawesi Tenggara 12,14 28,11 15,82 69,14
Gorontalo 7,59 21,83 23,99 68,05
Sulawesi Barat 25,39 30,20 28,27 61,77

Maluku 9,30 16,65 20,05 75,30


Maluku Utara 13,49 21,05 31,44 61,42

Papua Barat 8,37 17,00 42,30 55,44


Papua 18,31 28,34 29,70 50,07

Indonesia 18,37 35,29 27,23 58,31


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 31


Tabel 3.2
Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Pernah Mendapatkan Vaksin COVID-19
Menurut Karakteristik dan Sumber Informasi tentang Pemberian Vaksin COVID-19
yang Sudah Diterima, 2022
Selebaran,
Karakteristik Media Massa Media Sosial Poster, Brosur, Lainnya
Spanduk, dll.
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 21,19 40,21 26,12 53,97
Perdesaan 14,32 28,25 28,82 64,53

Jenis Kelamin
Laki-laki 18,75 35,56 27,38 58,23
Perempuan 17,99 35,03 27,08 58,39

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan

.
Tidak/Belum Pernah 13,57 24,07 24,96 65,69

go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat s.
SD/Sederajat 16,86 29,16 28,08 62,24
p
SMP/Sederajat 17,74 36,31 27,30 58,80
.b

SM/Sederajat 20,94 42,08 27,59 53,31


Perguruan Tinggi 25,23 50,28 28,30 47,81
w
w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 13,45 26,77 25,63 67,13


Kuintil 2 15,31 30,03 26,99 61,88
Kuintil 3 17,91 33,64 27,46 59,32
s:

Kuintil 4 20,30 37,58 27,96 55,09


tp

Kuintil 5 23,80 46,46 27,89 49,87


ht

Indonesia 18,37 35,29 27,23 58,31


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

32 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.3
Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Belum/Belum Lengkap
Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan Alasan Utama, 2022
Lainnya
Belum Vaksin Khawatir (Tidak
Alasan
Provinsi Waktunya Belum Efek Sempat,
Kesehatan
Vaksin Tersedia Samping Kepercayaan,
dll.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 7,34 15,81 4,64 29,96 42,25


Sumatera Utara 17,60 17,49 15,50 19,05 30,36
Sumatera Barat 8,24 13,25 7,66 26,62 44,23
Riau 11,34 14,89 7,69 24,04 42,04
Jambi 12,57 14,87 12,57 19,48 40,51
Sumatera Selatan 10,66 12,10 14,49 19,06 43,70
Bengkulu 14,07 13,90 6,28 18,39 47,36
Lampung 20,47 16,19 15,16 15,36 32,82

id
Kep. Bangka Belitung 18,33 18,23 7,61 17,56 38,27
Kep. Riau 27,30 19,24 8,62 9,46 35,37

.
go
DKI Jakarta 24,94 18,67 8,19 18,33 29,88
Jawa Barat 13,31 20,13 7,43 13,76 45,36
s.
Jawa Tengah 19,11 15,89 8,91 15,85 40,25
p
DI Yogyakarta 21,52 12,29 3,68 12,66 49,85
.b

Jawa Timur 12,53 16,14 7,94 20,57 42,81


w

Banten 9,94 14,50 9,26 22,76 43,53


w

Bali 37,28 28,82 7,52 6,81 19,57


//w

Nusa Tenggara Barat 10,40 13,66 19,71 16,18 40,05


Nusa Tenggara Timur 21,01 14,26 18,70 8,61 37,42
s:

Kalimantan Barat 12,23 13,66 14,23 16,30 43,58


tp

Kalimantan Tengah 20,15 12,75 16,77 20,55 29,77


Kalimantan Selatan 13,81 14,65 9,62 28,29 33,63
ht

Kalimantan Timur 21,53 13,75 6,29 18,71 39,72


Kalimantan Utara 17,52 12,04 10,59 12,24 47,61

Sulawesi Utara 19,58 23,31 5,79 12,85 38,46


Sulawesi Tengah 12,29 20,24 12,69 22,63 32,16
Sulawesi Selatan 9,57 20,39 6,21 27,37 36,47
Sulawesi Tenggara 11,87 16,57 18,07 16,72 36,76
Gorontalo 9,92 19,37 2,57 34,46 33,68
Sulawesi Barat 6,27 20,10 20,08 23,06 30,49

Maluku 19,90 12,98 12,16 21,09 33,87


Maluku Utara 7,92 14,47 8,51 34,02 35,08

Papua Barat 11,23 11,06 3,06 29,81 44,83


Papua 4,91 9,56 8,93 21,08 55,52

Indonesia 14,44 16,63 9,67 18,67 40,60


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 33


Tabel 3.4
Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Belum/Belum Lengkap
Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Karakteristik dan Alasan Utama, 2022
Lainnya
Belum Vaksin Khawatir (Tidak
Alasan
Karakteristik Waktunya Belum Efek Sempat,
Kesehatan
Vaksin Tersedia Samping Kepercayaan,
dll.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 15,51 17,34 7,49 17,45 42,21
Perdesaan 13,15 15,78 12,28 20,12 38,67

Jenis Kelamin
Laki-laki 14,46 14,70 9,82 18,69 42,33
Perempuan 14,41 18,56 9,52 18,64 38,87

Tingkat Pendidikan

id
Tertinggi yang
Ditamatkan

.
go
Tidak/Belum Pernah 22,64 16,11 10,21 17,58 33,45
Sekolah dan Tidak Tamat s.
SD/Sederajat
p
SD/Sederajat 11,23 20,33 9,95 19,35 39,14
.b

SMP/Sederajat 13,15 13,32 10,31 18,89 44,34


SM/Sederajat 9,59 15,37 8,39 19,52 47,12
w

Perguruan Tinggi 10,47 18,51 7,78 16,40 46,84


w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 13,85 16,72 9,81 18,95 40,68


Kuintil 2 14,22 16,29 10,47 19,90 39,11
s:

Kuintil 3 14,44 16,21 10,52 19,34 39,48


tp

Kuintil 4 13,92 16,58 8,86 18,84 41,80


Kuintil 5 16,17 17,58 8,27 15,49 42,49
ht

Indonesia 14,44 16,63 9,67 18,67 40,60


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

34 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.5
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas
yang Pernah Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan Sumber Informasi
tentang Pemberian Vaksin COVID-19 yang Sudah Diterima, 2022

Media Massa
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 34,28 2,80 8,16 28,80 39,77


Sumatera Utara 20,33 2,09 10,26 16,24 24,42
Sumatera Barat 34,59 3,20 9,25 28,32 40,86
Riau 23,26 2,91 12,52 17,55 28,97
Jambi 17,27 2,60 15,07 12,17 22,37
Sumatera Selatan 13,99 1,89 13,48 10,30 17,69

id
Bengkulu 22,88 3,33 14,56 16,35 29,41
Lampung 11,51 1,83 15,92 7,92 15,10

.
go
Kep. Bangka Belitung 26,00 4,29 16,49 17,59 34,40
Kep. Riau 19,65 3,83 s. 19,47 12,15 27,15

DKI Jakarta 37,09 3,86 10,40 29,52 44,65


p
Jawa Barat 20,06 1,57 7,82 16,98 23,14
.b

Jawa Tengah 10,52 0,94 8,98 8,67 12,37


w

DI Yogyakarta 13,55 2,83 20,86 8,01 19,09


Jawa Timur 16,38 1,27 7,76 13,89 18,87
w

Banten 23,66 3,21 13,55 17,38 29,94


//w

Bali 24,64 3,73 15,15 17,32 31,96


s:

Nusa Tenggara Barat 15,92 3,03 19,06 9,97 21,87


Nusa Tenggara Timur 10,37 1,83 17,62 6,79 13,95
tp

Kalimantan Barat 14,50 2,05 14,10 10,50 18,51


ht

Kalimantan Tengah 10,27 2,12 20,65 6,12 14,43


Kalimantan Selatan 21,00 2,84 13,53 15,43 26,57
Kalimantan Timur 13,35 2,43 18,24 8,57 18,12
Kalimantan Utara 15,79 4,88 30,921 6,22 25,35

Sulawesi Utara 15,33 2,71 17,69 10,02 20,65


Sulawesi Tengah 13,08 2,39 18,24 8,41 17,76
Sulawesi Selatan 19,89 2,22 11,17 15,54 24,24
Sulawesi Tenggara 12,14 2,89 23,83 6,47 17,80
Gorontalo 7,59 2,13 28,021 3,42 11,76
Sulawesi Barat 25,39 4,85 19,09 15,89 34,89

Maluku 9,30 2,01 21,63 5,36 13,24


Maluku Utara 13,49 2,46 18,23 8,67 18,31

Papua Barat 8,37 2,58 30,881 3,30 13,43


Papua 18,31 3,55 19,37 11,36 25,26

Indonesia 18,37 0,51 2,76 17,37 19,36

Statistik Kesehatan 2022 35


Tabel 3.5 (Lanjutan)

Media Sosial
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 29,60 2,45 8,27 24,80 34,40


Sumatera Utara 23,60 2,10 8,90 19,48 27,71
Sumatera Barat 39,72 2,90 7,29 34,04 45,39
Riau 40,87 2,83 6,93 35,32 46,42
Jambi 35,73 3,64 10,19 28,59 42,86
Sumatera Selatan 30,33 2,58 8,51 25,27 35,40
Bengkulu 35,23 3,38 9,59 28,61 41,85
Lampung 33,75 2,93 8,67 28,02 39,49
Kep. Bangka Belitung 40,86 4,34 10,62 32,36 49,37
Kep. Riau 54,78 4,39 8,01 46,18 63,38

id
DKI Jakarta 49,71 3,85 7,75 42,16 57,26

.
Jawa Barat 37,67 1,88 5,00 33,98 41,36

go
Jawa Tengah 32,20 1,44 4,47 29,38 35,02
DI Yogyakarta 48,56 4,48 9,22 39,78 57,34
s.
Jawa Timur 40,44 1,54 3,80 37,43 43,45
p
Banten 38,31 3,52 9,18 31,41 45,20
.b

Bali 31,48 3,41 10,82 24,81 38,16


w

Nusa Tenggara Barat 21,17 3,03 14,30 15,23 27,10


w

Nusa Tenggara Timur 24,84 2,10 8,47 20,72 28,96


//w

Kalimantan Barat 30,00 2,61 8,69 24,89 35,11


Kalimantan Tengah 23,89 2,39 10,00 19,21 28,58
s:

Kalimantan Selatan 41,66 2,93 7,04 35,91 47,40


tp

Kalimantan Timur 50,25 3,08 6,13 44,21 56,29


Kalimantan Utara 43,75 6,05 13,82 31,90 55,61
ht

Sulawesi Utara 25,60 2,64 10,30 20,43 30,77


Sulawesi Tengah 24,15 3,07 12,70 18,14 30,16
Sulawesi Selatan 28,96 2,11 7,29 24,83 33,10
Sulawesi Tenggara 28,11 3,21 11,40 21,83 34,40
Gorontalo 21,83 4,30 19,72 13,39 30,27
Sulawesi Barat 30,20 4,71 15,60 20,96 39,44

Maluku 16,65 2,75 16,51 11,27 22,04


Maluku Utara 21,05 3,38 16,07 14,42 27,68

Papua Barat 17,00 3,86 22,69 9,44 24,56


Papua 28,34 4,04 14,25 20,43 36,26

Indonesia 35,29 0,59 1,67 34,14 36,45

36 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.5 (Lanjutan)

Selebaran, Poster, Brosur, Spanduk, dll.


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 41,08 3,01 7,33 35,18 46,99


Sumatera Utara 24,87 2,08 8,36 20,80 28,95
Sumatera Barat 38,40 3,06 7,97 32,39 44,40
Riau 28,07 2,91 10,36 22,37 33,77
Jambi 41,05 3,87 9,42 33,47 48,64
Sumatera Selatan 32,33 2,91 9,01 26,62 38,04
Bengkulu 34,27 3,94 11,48 26,56 41,99
Lampung 24,41 2,97 12,18 18,58 30,23
Kep. Bangka Belitung 34,04 4,76 13,97 24,71 43,36
Kep. Riau 29,61 4,65 15,71 20,49 38,73

id
DKI Jakarta 30,81 3,80 12,32 23,37 38,25

.
Jawa Barat 29,19 1,84 6,31 25,58 32,80

go
Jawa Tengah 22,34 1,49 6,67 19,42 25,27
DI Yogyakarta 18,50 3,86 20,84 10,94 26,06
s.
Jawa Timur 22,71 1,53 6,74 19,71 25,70
p
Banten 37,92 3,81 10,06 30,44 45,39
.b

Bali 32,30 3,77 11,68 24,91 39,69


w

Nusa Tenggara Barat 25,77 3,58 13,90 18,75 32,79


w

Nusa Tenggara Timur 19,01 2,23 11,74 14,63 23,38


//w

Kalimantan Barat 34,96 3,10 8,88 28,87 41,04


Kalimantan Tengah 32,52 3,45 10,61 25,76 39,28
s:

Kalimantan Selatan 32,04 3,14 9,79 25,89 38,19


tp

Kalimantan Timur 15,24 2,16 14,20 11,00 19,48


Kalimantan Utara 8,61 2,90 33,641 2,93 14,28
ht

Sulawesi Utara 27,59 3,30 11,97 21,11 34,06


Sulawesi Tengah 30,66 3,69 12,03 23,43 37,89
Sulawesi Selatan 22,05 2,26 10,27 17,61 26,48
Sulawesi Tenggara 15,82 2,42 15,32 11,07 20,57
Gorontalo 23,99 4,76 19,86 14,65 33,33
Sulawesi Barat 28,27 6,03 21,31 16,46 40,08

Maluku 20,05 3,34 16,67 13,50 26,60


Maluku Utara 31,44 4,51 14,33 22,61 40,28

Papua Barat 42,30 6,11 14,44 30,33 54,27


Papua 29,70 4,79 16,12 20,32 39,09

Indonesia 27,23 0,60 2,19 26,06 28,40

Statistik Kesehatan 2022 37


Tabel 3.5 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 47,07 3,16 6,71 40,88 53,26


Sumatera Utara 65,22 2,48 3,81 60,36 70,09
Sumatera Barat 49,94 3,42 6,84 43,25 56,64
Riau 47,02 3,08 6,56 40,98 53,07
Jambi 44,43 3,86 8,69 36,86 51,99
Sumatera Selatan 61,49 2,95 4,80 55,70 67,28
Bengkulu 61,58 3,52 5,72 54,68 68,48
Lampung 63,60 3,20 5,04 57,32 69,88
Kep. Bangka Belitung 50,61 4,78 9,46 41,23 59,99
Kep. Riau 48,41 5,26 10,86 38,10 58,71

id
DKI Jakarta 33,74 3,57 10,58 26,74 40,74

.
Jawa Barat 61,51 2,02 3,28 57,56 65,47

go
Jawa Tengah 68,02 1,60 2,36 64,88 71,17
DI Yogyakarta 47,71 4,44 9,31 39,00 56,42
s.
Jawa Timur 55,98 1,66 2,97 52,72 59,24
p
Banten 45,13 3,86 8,56 37,56 52,70
.b

Bali 51,84 4,12 7,96 43,75 59,92


w

Nusa Tenggara Barat 79,59 3,15 3,96 73,41 85,78


w

Nusa Tenggara Timur 75,94 2,38 3,13 71,27 80,61


//w

Kalimantan Barat 55,60 3,07 5,53 49,57 61,62


Kalimantan Tengah 51,27 3,66 7,14 44,09 58,45
s:

Kalimantan Selatan 50,52 3,21 6,36 44,22 56,82


tp

Kalimantan Timur 48,83 3,33 6,82 42,29 55,36


Kalimantan Utara 52,56 6,73 12,81 39,36 65,76
ht

Sulawesi Utara 63,36 3,77 5,94 55,98 70,74


Sulawesi Tengah 66,93 3,64 5,44 59,80 74,07
Sulawesi Selatan 57,33 2,71 4,74 52,01 62,65
Sulawesi Tenggara 69,14 3,15 4,55 62,96 75,31
Gorontalo 68,05 5,53 8,13 57,21 78,88
Sulawesi Barat 61,77 5,57 9,01 50,86 72,69

Maluku 75,30 3,36 4,46 68,72 81,89


Maluku Utara 61,42 4,35 7,09 52,88 69,95

Papua Barat 55,44 5,72 10,33 44,22 66,67


Papua 50,07 5,08 10,15 40,10 60,03

Indonesia 58,31 0,64 1,10 57,06 59,57


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

38 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.6
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Enam Tahun ke Atas yang Belum/Belum Lengkap
Mendapatkan Vaksin COVID-19 Menurut Provinsi dan Alasan Utama, 2022

Belum Waktunya Vaksin


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 7,34 1,13 15,36 5,13 9,55


Sumatera Utara 17,60 1,38 7,86 14,89 20,31
Sumatera Barat 8,24 1,16 14,14 5,95 10,52
Riau 11,34 1,54 13,60 8,32 14,36
Jambi 12,57 1,69 13,44 9,25 15,88
Sumatera Selatan 10,66 1,41 13,26 7,89 13,43
Bengkulu 14,07 2,14 15,23 9,87 18,27
Lampung 20,47 1,92 9,36 16,71 24,22

id
Kep. Bangka Belitung 18,33 3,34 18,22 11,79 24,88

.
Kep. Riau 27,30 3,69 13,52 20,07 34,54

go
DKI Jakarta 24,94 2,55 s. 10,24 19,93 29,95
Jawa Barat 13,31 1,03 7,75 11,29 15,34
p
Jawa Tengah 19,11 0,93 4,89 17,27 20,94
.b

DI Yogyakarta 21,52 2,78 12,90 16,08 26,96


Jawa Timur 12,53 0,77 6,14 11,03 14,04
w

Banten 9,94 1,36 13,68 7,28 12,61


w

Bali 37,28 2,87 7,70 31,65 42,91


//w

Nusa Tenggara Barat 10,40 1,86 17,92 6,75 14,06


Nusa Tenggara Timur 21,01 2,01 9,56 17,07 24,95
s:

Kalimantan Barat 12,23 1,60 13,06 9,10 15,37


tp

Kalimantan Tengah 20,15 2,21 10,99 15,81 24,49


ht

Kalimantan Selatan 13,81 1,73 12,52 10,42 17,20


Kalimantan Timur 21,53 2,23 10,35 17,16 25,90
Kalimantan Utara 17,52 2,95 16,86 11,73 23,31

Sulawesi Utara 19,58 1,92 9,82 15,81 23,35


Sulawesi Tengah 12,29 1,99 16,19 8,39 16,18
Sulawesi Selatan 9,57 1,14 11,95 7,33 11,81
Sulawesi Tenggara 11,87 1,88 15,84 8,18 15,56
Gorontalo 9,92 1,99 20,08 6,02 13,83
Sulawesi Barat 6,27 1,28 20,37 3,77 8,78

Maluku 19,90 2,80 14,06 14,42 25,39


Maluku Utara 7,92 1,95 24,60 4,10 11,73

Papua Barat 11,23 1,75 15,56 7,80 14,66


Papua 4,91 0,79 16,20 3,35 6,47

Indonesia 14,44 0,32 2,20 13,81 15,06

Statistik Kesehatan 2022 39


Tabel 3.6 (Lanjutan)

Alasan Kesehatan
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 15,81 1,87 11,80 12,15 19,46


Sumatera Utara 17,49 1,25 7,16 15,04 19,95
Sumatera Barat 13,25 1,05 7,94 11,19 15,31
Riau 14,89 1,28 8,57 12,39 17,39
Jambi 14,87 1,48 9,94 11,97 17,77
Sumatera Selatan 12,10 0,83 6,84 10,48 13,72
Bengkulu 13,90 1,32 9,48 11,32 16,49
Lampung 16,19 1,31 8,09 13,62 18,76
Kep. Bangka Belitung 18,23 2,95 16,16 12,45 24,00
Kep. Riau 19,24 2,08 10,83 15,16 23,33

id
DKI Jakarta 18,67 1,95 10,45 14,84 22,49

.
Jawa Barat 20,13 1,04 5,14 18,10 22,15

go
Jawa Tengah 15,89 0,62 3,91 14,67 17,11
DI Yogyakarta 12,29 1,31 10,70 9,71 14,87
s.
Jawa Timur 16,14 0,71 4,42 14,74 17,54
p
Banten 14,50 1,58 10,91 11,39 17,60
.b

Bali 28,82 2,79 9,69 23,35 34,29


w

Nusa Tenggara Barat 13,66 1,35 9,91 11,01 16,31


w

Nusa Tenggara Timur 14,26 0,90 6,29 12,50 16,02


//w

Kalimantan Barat 13,66 1,19 8,71 11,33 15,99


Kalimantan Tengah 12,75 1,26 9,88 10,28 15,22
s:

Kalimantan Selatan 14,65 1,27 8,70 12,15 17,15


tp

Kalimantan Timur 13,75 1,61 11,72 10,59 16,91


Kalimantan Utara 12,04 1,66 13,75 8,80 15,29
ht

Sulawesi Utara 23,31 1,79 7,68 19,80 26,82


Sulawesi Tengah 20,24 1,53 7,54 17,25 23,23
Sulawesi Selatan 20,39 1,26 6,16 17,93 22,86
Sulawesi Tenggara 16,57 1,36 8,18 13,91 19,22
Gorontalo 19,37 2,08 10,75 15,28 23,45
Sulawesi Barat 20,10 2,19 10,91 15,80 24,40

Maluku 12,98 1,60 12,34 9,84 16,12


Maluku Utara 14,47 2,40 16,61 9,76 19,18

Papua Barat 11,06 1,76 15,90 7,61 14,51


Papua 9,56 1,17 12,25 7,27 11,86

Indonesia 16,63 0,28 1,71 16,07 17,19

40 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.6 (Lanjutan)

Vaksin Belum Tersedia


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 4,64 0,82 17,71 3,03 6,26


Sumatera Utara 15,50 1,52 9,80 12,52 18,47
Sumatera Barat 7,66 1,07 13,94 5,57 9,76
Riau 7,69 1,50 19,49 4,75 10,62
Jambi 12,57 2,18 17,33 8,30 16,85
Sumatera Selatan 14,49 1,70 11,76 11,15 17,83
Bengkulu 6,28 2,05 32,611 2,27 10,30
Lampung 15,16 2,30 15,19 10,64 19,67
Kep. Bangka Belitung 7,61 1,73 22,68 4,23 11,00
Kep. Riau 8,62 2,12 24,60 4,46 12,78

id
DKI Jakarta 8,19 1,70 20,75 4,86 11,51

.
Jawa Barat 7,43 0,96 12,90 5,55 9,31

go
Jawa Tengah 8,91 0,76 8,52 7,42 10,40
DI Yogyakarta 3,68 1,42 38,711 0,89 6,47
s.
Jawa Timur 7,94 0,80 10,03 6,38 9,51
p
Banten 9,26 2,15 23,23 5,04 13,48
.b

Bali 7,52 1,60 21,29 4,38 10,66


w

Nusa Tenggara Barat 19,71 2,37 12,01 15,07 24,35


w

Nusa Tenggara Timur 18,70 1,82 9,71 15,14 22,26


//w

Kalimantan Barat 14,23 1,99 14,02 10,32 18,13


Kalimantan Tengah 16,77 2,54 15,14 11,80 21,75
s:

Kalimantan Selatan 9,62 1,57 16,36 6,53 12,71


tp

Kalimantan Timur 6,29 1,43 22,69 3,49 9,08


Kalimantan Utara 10,59 3,73 35,171 3,29 17,90
ht

Sulawesi Utara 5,79 1,06 18,30 3,71 7,87


Sulawesi Tengah 12,69 1,86 14,70 9,03 16,34
Sulawesi Selatan 6,21 0,96 15,43 4,33 8,08
Sulawesi Tenggara 18,07 2,48 13,73 13,21 22,94
Gorontalo 2,57 0,80 31,311 0,99 4,15
Sulawesi Barat 20,08 3,23 16,06 13,76 26,40

Maluku 12,16 2,14 17,61 7,96 16,36


Maluku Utara 8,51 2,24 26,301 4,12 12,89

Papua Barat 3,06 0,90 29,411 1,30 4,83


Papua 8,93 2,03 22,68 4,96 12,90

Indonesia 9,67 0,32 3,26 9,05 10,29

Statistik Kesehatan 2022 41


Tabel 3.6 (Lanjutan)

Khawatir Efek Samping


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 29,96 2,32 7,74 25,41 34,51


Sumatera Utara 19,05 1,29 6,78 16,52 21,58
Sumatera Barat 26,62 2,07 7,77 22,56 30,67
Riau 24,04 2,37 9,87 19,39 28,69
Jambi 19,48 2,48 12,71 14,63 24,33
Sumatera Selatan 19,06 2,16 11,34 14,82 23,29
Bengkulu 18,39 2,67 14,54 13,15 23,63
Lampung 15,36 1,70 11,09 12,02 18,70
Kep. Bangka Belitung 17,56 2,11 12,01 13,42 21,69
Kep. Riau 9,46 1,79 18,94 5,95 12,97

id
DKI Jakarta 18,33 2,82 15,39 12,80 23,85

.
Jawa Barat 13,76 1,14 8,29 11,52 16,00

go
Jawa Tengah 15,85 0,97 6,12 13,95 17,75
DI Yogyakarta 12,66 1,77 13,96 9,20 16,13
s.
Jawa Timur 20,57 1,20 5,82 18,23 22,92
p
Banten 22,76 2,66 11,68 17,55 27,97
.b

Bali 6,81 1,24 18,20 4,38 9,24


w

Nusa Tenggara Barat 16,18 1,68 10,38 12,89 19,47


w

Nusa Tenggara Timur 8,61 1,08 12,51 6,50 10,72


//w

Kalimantan Barat 16,30 1,72 10,53 12,93 19,66


Kalimantan Tengah 20,55 2,51 12,19 15,64 25,46
s:

Kalimantan Selatan 28,29 2,39 8,46 23,60 32,99


tp

Kalimantan Timur 18,71 2,25 12,02 14,30 23,12


Kalimantan Utara 12,24 3,01 24,57 6,34 18,13
ht

Sulawesi Utara 12,85 1,52 11,83 9,87 15,83


Sulawesi Tengah 22,63 1,94 8,59 18,82 26,44
Sulawesi Selatan 27,37 2,02 7,38 23,41 31,32
Sulawesi Tenggara 16,72 2,06 12,32 12,68 20,76
Gorontalo 34,46 3,93 11,40 26,76 42,16
Sulawesi Barat 23,06 3,02 13,10 17,14 28,99

Maluku 21,09 2,48 11,76 16,23 25,96


Maluku Utara 34,02 3,20 9,39 27,76 40,29

Papua Barat 29,81 3,67 12,30 22,62 37,00


Papua 21,08 2,39 11,33 16,40 25,76

Indonesia 18,67 0,39 2,12 17,89 19,44

42 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 3.6 (Lanjutan)

Lainnya (Tidak Sempat, Kepercayaan, dll.)


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 42,25 2,58 6,10 37,20 47,31


Sumatera Utara 30,36 1,85 6,10 26,72 33,99
Sumatera Barat 44,23 2,60 5,88 39,14 49,33
Riau 42,04 2,79 6,63 36,58 47,51
Jambi 40,51 3,30 8,14 34,04 46,97
Sumatera Selatan 43,70 2,51 5,74 38,79 48,61
Bengkulu 47,36 3,38 7,15 40,72 53,99
Lampung 32,82 2,57 7,83 27,78 37,86
Kep. Bangka Belitung 38,27 3,54 9,26 31,32 45,22
Kep. Riau 35,37 4,62 13,08 26,30 44,44

id
DKI Jakarta 29,88 2,86 9,58 24,27 35,49

.
Jawa Barat 45,36 1,75 3,85 41,94 48,79

go
Jawa Tengah 40,25 1,32 3,29 37,65 42,84
DI Yogyakarta 49,85 3,78 7,58 42,45 57,26
s.
Jawa Timur 42,81 1,41 3,29 40,04 45,57
p
Banten 43,53 2,78 6,38 38,09 48,98
.b

Bali 19,57 2,62 13,37 14,44 24,69


w

Nusa Tenggara Barat 40,05 2,83 7,06 34,51 45,59


w

Nusa Tenggara Timur 37,42 2,24 5,99 33,03 41,82


//w

Kalimantan Barat 43,58 2,39 5,49 38,89 48,27


Kalimantan Tengah 29,77 2,59 8,71 24,69 34,86
s:

Kalimantan Selatan 33,63 2,78 8,27 28,17 39,08


tp

Kalimantan Timur 39,72 3,18 7,99 33,50 45,95


Kalimantan Utara 47,61 5,56 11,69 36,70 58,52
ht

Sulawesi Utara 38,46 2,58 6,71 33,41 43,52


Sulawesi Tengah 32,16 2,68 8,32 26,91 37,41
Sulawesi Selatan 36,47 2,14 5,87 32,27 40,66
Sulawesi Tenggara 36,76 2,85 7,75 31,18 42,35
Gorontalo 33,68 4,09 12,15 25,66 41,70
Sulawesi Barat 30,49 4,26 13,97 22,14 38,84

Maluku 33,87 3,01 8,88 27,97 39,76


Maluku Utara 35,08 3,66 10,42 27,92 42,25

Papua Barat 44,83 3,17 7,07 38,62 51,05


Papua 55,52 3,14 5,65 49,37 61,67

Indonesia 40,60 0,52 1,29 39,57 41,62


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 43


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

44 Statistik Kesehatan 2022


BAB 4
PERILAKU CERDIK: UPAYA PENCEGAHAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN OBESITAS

Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat


yang menimbulkan kesakitan, kecacatan dan kematian yang tinggi,
serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu dilakukan
penyelenggaraan penanggulangan melalui pencegahan, pengendalian
dan penanganan yang komprehensif, efisien, efektif, dan berkelanjutan.

id
-Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015

.
go
tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular-
p s.
Menurut Global Burden of Disease (2017) dalam RPJMN 2020-2024, enam dari sepuluh
.b

peringkat teratas penyakit tahun 2017 di Indonesia diduduki oleh penyakit tidak menular.
w
w

Bahkan, stroke, penyakit jantung iskemik, dan diabetes masing-masing menempati


//w

peringkat satu, dua, dan tiga. Tidak mengherankan apabila pemerintah menjadikan
berbagai indikator terkait penyakit tidak menular dan obesitas sebagai indikator untuk
s:

mengukur pencapaian pemenuhan layanan dasar dalam rangka meningkatkan sumber


tp

daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dalam RPJMN 2020-2024. Upaya
ht

pemerintah ini juga sejalan dengan target global, khususnya Target 3.4 dari SDGs yang
menargetkan pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat
penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan
kesehatan mental dan kesejahteraan.
Penyelenggaraan penanggulangan penyakit tidak menular dan obesitas dilaksanakan oleh
pemerintah dalam bentuk upaya pencegahan dan pengendalian. Upaya pencegahan
tersebut salah satunya dilakukan dalam bentuk promosi kesehatan yang bertujuan untuk
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menciptakan dan mentradisikan
perilaku CERDIK masyarakat. Sebagaimana terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular, terdapat enam komponen CERDIK, yaitu sebagai berikut:
1. Cek kesehatan secara berkala;
2. Enyahkan asap rokok;
3. Rajin aktivitas fisik;

Statistik Kesehatan 2022 45


4. Diet sehat dan gizi seimbang;
5. Istirahat yang cukup; dan
6. Kelola stres.

4.1 Perilaku Mendukung Komponen “Cek Kesehatan Secara Berkala”


Salah satu cara untuk memperoleh informasi mengenai kondisi kesehatan penduduk
adalah dengan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Makin cepat dan tepat
informasi kesehatan yang diperoleh, makin bijaksana pula keputusan yang dapat diambil.
Beberapa contoh pengecekan kesehatan yang dapat dilakukan oleh penduduk dalam
rangka pencegahan penyakit tidak menular dan obesitas yaitu pengecekan tekanan darah,
kadar gula darah, kolesterol, dan arus puncak ekspirasi; pemantauan berat badan
(melakukan penghitungan Body Mass Index (BMI) atau mengukur lingkar perut); deteksi
dini kanker leher rahim; pemeriksaan payudara sendiri; dan lain-lain.

. id
Gambar 4.1 menunjukkan dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 17

go
penduduk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dalam setahun terakhir.
s.
Termasuk juga dalam kategori ini adalah penduduk yang biasa melakukan medical check-
p
up satu kali dalam setahun. Namun tidak termasuk melakukan pengecekan kesehatan
.b

secara rutin apabila penduduk hanya melakukan pengecekan kesehatan untuk keperluan
w
w

tertentu, misal pendaftaran sekolah, melamar pekerjaan, dan lain-lain. Adapun dilihat dari
//w

klasifikasi desa, persentase penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang melakukan
pengecekan kesehatan secara berkala dalam setahun terakhir di daerah perkotaan sedikit
s:

lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan.


tp

Sebagian besar penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang melakukan pengecekan
ht

kesehatan secara berkala dalam setahun terakhir, melakukan pengecekan kesehatan


tersebut di fasilitas kesehatan lainnya (41,80 persen), yaitu praktik dokter/bidan,
klinik/praktik dokter bersama, poskesdes, dan polindes. Penduduk yang melakukan
pemeriksaan di puskesmas/pustu, jumlahnya juga cukup tinggi, yaitu sekitar 36 dari 100
penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang melakukan pengecekan kesehatan secara
berkala dalam setahun terakhir. Adapun dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas
yang melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dalam setahun terakhir, yang
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di selain fasilitas kesehatan (misalnya di
posyandu atau di rumah sendiri), rumah sakit, dan laboratorium kesehatan masing-masing
yaitu sebanyak 15 penduduk, 14 penduduk, dan 3 penduduk (Gambar 4.1).

46 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 4.1
Pengecekan Kesehatan Secara Berkala
oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 47


4.2 Perilaku Mendukung Komponen “Enyahkan Asap Rokok”
Rokok berbahaya bagi kesehatan. Rokok juga merupakan salah satu faktor risiko utama
penyakit tidak menular. Hal ini dikarenakan rokok mengandung 4.000 bahan kimia dan 69
diantaranya bersifat karsinogenik (Ahsan dkk., 2016). Sifatnya yang adiktif menjadikan
rokok sebagai tantangan tersendiri dalam mewujudkan Target 3.4 dan Target 3.a dari SDGs
serta target terpenuhinya layanan dasar dalam RPJMN 2020-2024.
Tidak hanya bagi kesehatan, namun rokok juga
membawa dampak negatif bagi keuangan
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
rumah tangga (Kementerian Kesehatan, 2019).
Menurut hasil Susenas Maret 2022,
Dengan banyaknya dampak negatif yang
persentase penduduk
ditimbulkan, banyak penduduk yang berusaha
umur lima tahun ke atas
untuk berhenti ataupun mengurangi konsumsi
yang merokok tembakau
rokok. Sebanyak 17,04 persen atau dari 100
selama sebulan terakhir

id
penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang
sebanyak 23,25 persen.

.
go
merokok dalam setahun terakhir (baik merokok
Adapun yang merokok
tembakau, menghisap shisha/waterpipe, s.
menggunakan rokok elektrik
maupun merokok dengan menggunakan rokok
p
selama sebulan terakhir
.b

elektrik), sebanyak 17 penduduk pernah


persentasenya sebesar 3,09 persen
w

berusaha untuk berhenti merokok. Adapun


(BPS, 2022a)
w

menurut klasifikasi desa, persentase untuk


//w

daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


daerah perdesaan (Gambar 4.2).
s:
tp

Terdapat berbagai cara untuk berhenti merokok, mulai dari konseling, terapi penggantian
ht

nikotin, konsumsi obat-obatan tradisional, atau dengan melakukan upaya lainnya.


Pemerintah pun telah menyediakan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) bagi perokok
di fasilitas kesehatan (misalnya puskesmas) sebagai ujung tombak layanan promotif dan
preventif dalam mendukung upaya menurunkan prevalensi perokok (Kementerian
Kesehatan, 2021a). Susenas MKP 2022 memberikan informasi bahwa sekitar 8,13 persen
atau dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas yang merokok dalam setahun terakhir
dan pernah berusaha untuk berhenti merokok, sekitar 8 penduduk pernah berusaha untuk
berhenti merokok dengan memanfaatkan layanan upaya berhenti merokok di puskesmas.
Adapun persentase untuk daerah perdesaan sedikit lebih tinggi dibandingkan daerah
perkotaan (Gambar 4.2).

48 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 4.2
Upaya Berusaha Berhenti Merokok
oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 49


Gambar 4.3
Upaya Menegur Orang Lain yang Merokok di Kawasan Tanpa Rokok
oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


w

Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,


w

pemerintah telah menetapkan kawasan tanpa rokok, yaitu fasilitas pelayanan kesehatan,
//w

tempat proses belajar mengajar, tempat anak


s:

bermain, tempat ibadah, angkutan umum, •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


tp

tempat kerja, tempat umum dan tempat lain Kawasan tanpa rokok adalah
ht

yang ditetapkan. Namun demikian, masih ruangan atau area yang dinyatakan
ditemui orang-orang yang merokok di dilarang untuk kegiatan merokok
kawasan-kawasan tersebut. atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan, dan/atau
Sebanyak 10 dari 100 penduduk umur
mempromosikan produk tembakau
sepuluh tahun ke atas mengaku pernah
(Peraturan Pemerintah
menegur orang lain yang merokok di
Republik Indonesia Nomor 109
kawasan tanpa rokok (Gambar 4.3).
Tahun 2012 tentang Pengamanan
Penduduk memang berhak menegur orang
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
yang merokok di kawasan tanpa rokok
Berupa Produk Tembakau
tersebut karena merokok berdampak buruk
bagi Kesehatan)
bagi kesehatan bukan hanya bagi diri sendiri,
tapi juga orang-orang di sekitar. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

50 Statistik Kesehatan 2022


4.3 Perilaku Mendukung Komponen “Rajin Aktivitas Fisik”
Malas gerak menyebabkan seseorang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular. Oleh
karena itu, aktivitas fisik dianjurkan untuk dilakukan. Kementerian Kesehatan (2023a)
menyebutkan beberapa manfaat dari aktivitas fisik, yaitu sebagai berikut:
1. Mengendalikan kolesterol;
2. Mengurangi kecemasan;
3. Mengendalikan stres;
4. Menurunkan risiko keropos tulang (osteoporosis) pada wanita;
5. Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot;
6. Mengendalikan berat badan;
7. Mengendalikan tekanan darah;
8. Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh; Mencegah diabetes melitus

id
atau kencing manis; dan

.
go
9. Memperbaiki postur tubuh. s.
Kementerian Kesehatan (2023b) juga menyebutkan bahwa aktivitas fisik yang baik dan
p
teratur perlu dilakukan tiga hingga lima kali setiap minggunya, dengan waktu paling sedikit
.b

150 menit seminggu.


w
w

Sebesar 90,38 persen atau dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 90
//w

penduduk melakukan aktivitas fisik sedang yang dilakukan terus-menerus paling sedikit
sepuluh menit dalam seminggu terakhir. Adapun yang melakukan aktivitas fisik berat yang
s:

dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit dalam seminggu terakhir, jumlahnya
tp

sekitar 53 dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas (53,08 persen). Disagregasi
ht

menurut klasifikasi desa menunjukkan persentase yang lebih tinggi di daerah perdesaan
dibandingkan daerah perkotaan (Gambar 4.4 dan Gambar 4.5).
Dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 64 penduduk melakukan aktivitas
fisik sedang yang dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit dalam seminggu
terakhir dengan waktu minimal 150 menit seminggu (63,83 persen). Adapun untuk aktivitas
fisik berat, dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 29 penduduk melakukan
aktivitas fisik berat yang dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit dalam
seminggu terakhir dengan waktu minimal 150 menit seminggu. Persentase untuk daerah
perdesaan pun terlihat lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan (Gambar 4.4 dan
Gambar 4.5).

Statistik Kesehatan 2022 51


Gambar 4.4
Aktivitas Fisik Sedang Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

52 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 4.5
Aktivitas Fisik Berat Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 53


4.4 Perilaku Mendukung Komponen “Diet Sehat dan Gizi Seimbang”
Gambar 4.6
Konsumsi Buah-buahan dan Sayuran oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

54 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 4.7
Konsumsi Buah-buahan/Sayuran Minimal Lima Porsi Sehari
oleh Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

. id
go
p s.
.b

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


w

Salah satu kebiasaan yang baik dalam pola makan sehat adalah memperbanyak konsumsi
w

buah-buahan/sayuran setiap hari (Kementerian Kesehatan, 2023c). Sebagaimana tertulis


//w

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang
s:

Pedoman Gizi Seimbang, WHO secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-
tp

buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250
ht

gram sayuran dan 150 gram buah-buahan. Lebih lanjut, penduduk dikategorikan “cukup”
konsumsi buah-buahan dan sayuran apabila mengonsumsi buah-buahan dan/atau sayuran
minimal lima porsi per hari selama tujuh hari dalam seminggu (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan, 2019). •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke Termasuk mengonsumsi buah-buahan


atas, sekitar 89 penduduk mengonsumsi apabila mengonsumsi semua
buah-buahan dalam seminggu terakhir. jenis buah, termasuk mengonsumsi
Adapun yang mengonsumsi sayuran dalam rujak, asinan, dan buah yang diblender.
seminggu terakhir, jumlahnya 99 dari 100 Termasuk mengonsumsi sayuran
penduduk umur sepuluh tahun ke atas apabila mengonsumsi semua
(Gambar 4.6). Persentase penduduk umur jenis tanaman berserat
sepuluh tahun ke atas yang dikategorikan yang dapat dimakan, baik dalam bentuk
‘cukup’ konsumsi buah-buahan dan sayuran mentah maupun sudah dimasak.
masih di bawah sepuluh persen. Dari 100 •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Statistik Kesehatan 2022 55


penduduk umur sepuluh tahun ke atas, hanya sekitar 7 penduduk yang mengonsumsi
buah-buahan/sayuran minimal lima porsi sehari dalam seminggu terakhir (Gambar 4.7).

4.5 Perilaku Mendukung Komponen “Istirahat yang Cukup”


Setiap orang membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikirannya kembali segar. Oleh karena
itu, jumlah kebutuhan waktu tidur sebaiknya dapat dipenuhi. Namun yang perlu menjadi
catatan, kebutuhan waktu tidur berbeda-beda sesuai umur. Bayi umur 0-1 bulan memiliki
kebutuhan tidur selama 14-18 jam/hari, anak 1-18 bulan 12-14 jam/hari, anak 18 bulan-3
tahun 11 jam/hari, anak 3-6 tahun 11 jam/hari, anak 6-12 tahun 10 jam/hari, anak 12-18
tahun 8,5 jam/hari, penduduk 18-40 tahun 7-8 jam/hari, penduduk 40-60 tahun 7 jam/hari,
dan yang terakhir, penduduk umur 60 tahun ke atas memiliki kebutuhan tidur selama 6
jam/hari (Kementerian Kesehatan, 2017a).
Gambar 4.8

id
Pemenuhan Kebutuhan Waktu Tidur Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022

.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Sebesar 78,05 persen atau dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 78
penduduk telah memenuhi kebutuhan waktu tidur. Persentase untuk daerah perkotaan
lebih rendah dibandingkan daerah perdesaan. Di perkotaan, sekitar 76 dari 100 penduduk
umur sepuluh tahun ke atas telah memenuhi kebutuhan waktu tidur. Adapun di daerah
perdesaan, sekitar 81 dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas telah memenuhi
kebutuhan waktu tidur (Gambar 4.8).

56 Statistik Kesehatan 2022


Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, jumlah kebutuhan waktu tidur sebaiknya
dapat dipenuhi. Kementerian Kesehatan (2017a) menyebutkan tujuh ancaman yang dapat
muncul akibat kurang tidur, yaitu:
1. Hilang fokus saat berkendara;
2. Hilang konsentrasi saat belajar;
3. Munculnya obesitas yang disebabkan terjadinya peningkatan rasa lapar dan nafsu
makan akibat terjaga di malam hari;
4. Dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh, misalnya meningkatkan risiko terpapar
penyakit tidak menular;
5. Peningkatan stres;
6. Kulit terlihat lebih tua; dan
7. Sering lupa.

. id
go
4.6 Perilaku Mendukung Komponen “Kelola Stres”
s.
Stres adalah setiap situasi dan kondisi yang menekan. Stres dapat berasal dari lingkungan
p
rumah, tempat kerja, sekolah, dan lain-lain. Stres dapat memotivasi orang untuk berusaha
.b

lebih keras dan lebih baik lagi. Namun demikian, stres juga dapat menimbulkan gangguan
w

dalam kehidupan sehari-hari. Stres yang menumpuk dapat menimbulkan gangguan


w
//w

kesehatan fisik maupun jiwa (Kementerian Kesehatan (2017a).


Gambar 4.9
s:

Perilaku Mengelola Stres Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas, 2022


tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 57


Setiap orang memiliki batas kritis dalam menghadapi suatu stres. Batas kritis tiap orang
berbeda dari waktu ke waktu, tergantung pada keadaan kesehatan, keluarga, kehidupan,
tuntutan pekerjaan, dan lain-lain. Oleh karena itu stres harus dapat dikelola. Sebanyak
53,91 persen atau dari 100 penduduk umur sepuluh tahun ke atas, sekitar 54 penduduk
melakukan kegiatan untuk menenangkan hati/pikiran dalam rangka mengelola stres
(Gambar 4.9) Kegiatan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya saja
membicarakan keluhan dengan orang yang dapat dipercaya, melakukan kegiatan yang
sesuai dengan minat dan kemampuan, menjaga kesehatan, melakukan hobi yang
bermanfaat, meningkatkan ibadah, mendekatkan diri kepada Tuhan, berpikir positif,
menenangkan pikiran dengan relaksasi, dan lain-lain.

id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

58 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.1
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, 2022
Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala
Provinsi
dalam Setahun Terakhir
(1) (2)

Aceh 20,56
Sumatera Utara 12,58
Sumatera Barat 8,31
Riau 10,53
Jambi 11,75
Sumatera Selatan 16,24
Bengkulu 18,74
Lampung 16,80
Kep. Bangka Belitung 24,58
Kep. Riau 27,34

id
DKI Jakarta 26,06

.
go
Jawa Barat 16,40
Jawa Tengah s. 19,03
DI Yogyakarta 20,52
Jawa Timur 18,53
p
Banten 14,98
.b

Bali 14,79
w

Nusa Tenggara Barat 21,50


w

Nusa Tenggara Timur 14,52


//w

Kalimantan Barat 15,91


Kalimantan Tengah 22,02
s:

Kalimantan Selatan 24,01


tp

Kalimantan Timur 24,91


Kalimantan Utara 18,12
ht

Sulawesi Utara 15,82


Sulawesi Tengah 19,75
Sulawesi Selatan 17,06
Sulawesi Tenggara 19,24
Gorontalo 21,26
Sulawesi Barat 18,82

Maluku 15,41
Maluku Utara 10,88

Papua Barat 19,05


Papua 10,48

Indonesia 17,44
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 59


Tabel 4.2
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022
Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala
Karakteristik
dalam Setahun Terakhir
(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 18,48
Perdesaan 16,01

Jenis Kelamin
Laki-laki 14,17
Perempuan 20,71

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 16,02

.
Sekolah dan Tidak Tamat

go
SD/Sederajat
SD/Sederajat s. 17,32
SMP/Sederajat 14,19
p
SM/Sederajat 17,40
.b

Perguruan Tinggi 28,05


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 13,26
//w

Kuintil 2 13,71
Kuintil 3 15,40
Kuintil 4 17,96
s:

Kuintil 5 26,13
tp

Indonesia 17,44
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

60 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.3
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik dan Tempat Melakukan Pengecekan Kesehatan, 2022
Fasilitas Selain
Puskesmas/ Laboratorium
Karakteristik Rumah Sakit Kesehatan Fasilitas
Pustu Kesehatan
Lainnya Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 19,00 32,74 3,54 39,31 15,37
Perdesaan 7,24 41,13 1,12 45,75 14,53

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,89 34,27 3,17 40,68 14,26
Perempuan 12,81 37,14 2,23 42,56 15,57

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan

.
Tidak/Belum Pernah 8,93 39,35 0,97 43,85 16,19

go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat s.
SD/Sederajat 10,09 41,20 1,13 44,36 13,51
p
SMP/Sederajat 10,35 39,35 1,84 42,81 15,33
.b

SM/Sederajat 16,79 33,46 3,23 41,06 15,21


Perguruan Tinggi 28,29 24,10 6,63 35,38 15,92
w
w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 5,74 38,62 0,90 44,99 17,88


Kuintil 2 8,59 41,15 1,42 43,34 14,64
Kuintil 3 10,62 41,49 1,29 41,76 14,24
s:

Kuintil 4 13,01 39,70 2,16 42,28 13,19


tp

Kuintil 5 24,46 26,66 5,00 39,28 15,63


ht

Indonesia 14,47 35,98 2,61 41,80 15,04


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 61


Tabel 4.4
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut Provinsi
dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022
Merokok dalam
Setahun Terakhir
Merokok dalam Pernah Menegur
dan Pernah Berusaha
Setahun Terakhir Orang Lain
Berhenti dengan
Provinsi dan Pernah Berusaha yang Merokok
Memanfaatkan
untuk Berhenti di Kawasan
Layanan Upaya
Merokok Tanpa Rokok
Berhenti Merokok
di Puskesmas
(1) (2) (3) (4)

Aceh 15,98 6,61 13,31


Sumatera Utara 20,78 4,86 9,71
Sumatera Barat 18,38 8,80 9,60
Riau 19,62 2,35 8,87
Jambi 14,08 5,78 11,83

id
Sumatera Selatan 13,75 4,64 10,07
Bengkulu 15,14 7,15 15,68

.
go
Lampung 14,85 7,50 8,81
Kep. Bangka Belitung 17,26 s. NA 15,60
Kep. Riau 22,86 NA 20,93
p
DKI Jakarta 21,62 7,20 21,09
.b

Jawa Barat 19,89 11,13 12,15


w

Jawa Tengah 15,76 3,65 6,32


DI Yogyakarta 26,25 NA 7,84
w

Jawa Timur 12,89 10,77 6,50


//w

Banten 11,83 9,07 9,55


s:

Bali 19,24 NA 4,82


Nusa Tenggara Barat 18,37 13,14 10,91
tp

Nusa Tenggara Timur 16,53 6,44 15,68


ht

Kalimantan Barat 15,21 8,66 8,23


Kalimantan Tengah 16,59 11,00 6,48
Kalimantan Selatan 18,48 3,48 4,45
Kalimantan Timur 19,03 7,46 10,78
Kalimantan Utara 24,56 NA 10,89

Sulawesi Utara 20,15 11,54 17,18


Sulawesi Tengah 15,54 18,87 12,17
Sulawesi Selatan 22,23 7,94 13,48
Sulawesi Tenggara 17,87 3,78 7,72
Gorontalo 18,25 14,36 13,75
Sulawesi Barat 27,51 NA 7,94

Maluku 16,46 8,60 13,12


Maluku Utara 14,85 18,31 13,13

Papua Barat 15,90 NA 13,36


Papua 11,84 6,30 9,20

Indonesia 17,04 8,13 10,06


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

62 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.5
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut Karakteristik
dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022
Merokok dalam
Setahun Terakhir
Merokok dalam Pernah Menegur
dan Pernah Berusaha
Setahun Terakhir Orang Lain
Berhenti dengan
Karakteristik dan Pernah Berusaha yang Merokok
Memanfaatkan
untuk Berhenti di Kawasan
Layanan Upaya
Merokok Tanpa Rokok
Berhenti Merokok
di Puskesmas
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 18,93 7,65 11,05
Perdesaan 14,75 8,87 8,71

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,96 8,08 7,26

id
Perempuan 20,14 9,58 12,86

.
go
Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang s.
Ditamatkan
p
Tidak/Belum Pernah 16,89 5,86 6,11
.b

Sekolah dan Tidak Tamat


SD/Sederajat
w

SD/Sederajat 15,98 8,09 8,45


w

SMP/Sederajat 15,68 9,90 9,60


//w

SM/Sederajat 17,32 7,39 11,21


Perguruan Tinggi 24,50 9,61 19,36
s:

Status Ekonomi
tp

Kuintil 1 16,05 8,09 7,53


Kuintil 2 15,02 10,43 8,51
ht

Kuintil 3 16,32 7,25 8,69


Kuintil 4 17,33 7,75 10,89
Kuintil 5 20,30 7,55 14,31

Indonesia 17,04 8,13 10,06


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 63


Tabel 4.6
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Aktivitas Fisik Sedang dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi, 2022
Melakukan Melakukan Aktivitas Fisik Sedang1
Provinsi
Aktivitas Fisik Sedang1 Minimal 150 Menit Seminggu
(1) (2) (3)

Aceh 89,16 58,11


Sumatera Utara 87,01 58,98
Sumatera Barat 87,24 60,27
Riau 87,63 62,54
Jambi 88,68 63,63
Sumatera Selatan 87,57 60,87
Bengkulu 89,31 68,69
Lampung 92,98 66,97
Kep. Bangka Belitung 97,62 57,13
Kep. Riau 92,65 64,74

DKI Jakarta 85,46 58,95

id
Jawa Barat 91,04 63,74

.
Jawa Tengah 89,74 67,18

go
DI Yogyakarta 93,96 65,24
Jawa Timur 92,23 66,64
s.
Banten 90,18 61,53
p
.b

Bali 97,11 67,35


Nusa Tenggara Barat 92,19 65,18
w

Nusa Tenggara Timur 95,64 71,22


w

Kalimantan Barat 86,92 64,36


//w

Kalimantan Tengah 87,41 61,24


Kalimantan Selatan 93,22 64,74
s:

Kalimantan Timur 88,26 62,01


tp

Kalimantan Utara 87,97 67,55


ht

Sulawesi Utara 88,92 59,03


Sulawesi Tengah 90,11 61,44
Sulawesi Selatan 89,59 61,89
Sulawesi Tenggara 87,35 56,36
Gorontalo 88,63 60,92
Sulawesi Barat 93,92 66,65

Maluku 90,75 63,14


Maluku Utara 88,08 51,24

Papua Barat 87,92 56,93


Papua 95,46 62,21

Indonesia 90,38 63,83


Keterangan : 1 Aktivitas fisik sedang dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

64 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.7
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Aktivitas Fisik Sedang dalam Seminggu Terakhir Menurut Karakteristik, 2022
Melakukan Melakukan Aktivitas Fisik Sedang1
Karakteristik
Aktivitas Fisik Sedang1 Minimal 150 Menit Seminggu
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 89,79 62,18
Perdesaan 91,20 66,10

Jenis Kelamin
Laki-laki 84,99 50,84
Perempuan 95,77 76,78

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 84,30 55,05

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 90,86 65,54
SMP/Sederajat 91,65 s. 64,79
SM/Sederajat 91,82 66,03
p
Perguruan Tinggi 92,63 65,76
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 89,48 63,56


Kuintil 2 89,87 63,15
w

Kuintil 3 90,49 63,52


//w

Kuintil 4 90,98 64,48


Kuintil 5 90,99 64,37
s:
tp

Indonesia 90,38 63,83


Keterangan : 1 Aktivitas fisik sedang dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit.
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 65


Tabel 4.8
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Aktivitas Fisik Berat dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi, 2022
Melakukan Melakukan Aktivitas Fisik Berat1
Provinsi
Aktivitas Fisik Berat1 Minimal 150 Menit Seminggu
(1) (2) (3)

Aceh 56,02 30,19


Sumatera Utara 45,44 26,13
Sumatera Barat 48,26 25,81
Riau 52,19 30,96
Jambi 54,63 34,61
Sumatera Selatan 51,33 30,28
Bengkulu 54,94 34,25
Lampung 55,61 34,58
Kep. Bangka Belitung 65,01 34,11
Kep. Riau 54,10 18,44

DKI Jakarta 54,81 16,12

id
Jawa Barat 54,91 25,88

.
Jawa Tengah 49,01 29,91

go
DI Yogyakarta 45,84 24,48
Jawa Timur 55,50 32,01
s.
Banten 58,78 25,48
p
.b

Bali 47,94 22,24


Nusa Tenggara Barat 52,54 31,76
w

Nusa Tenggara Timur 53,04 32,57


w

Kalimantan Barat 55,65 33,44


//w

Kalimantan Tengah 50,54 29,87


Kalimantan Selatan 50,17 24,74
s:

Kalimantan Timur 51,87 29,70


tp

Kalimantan Utara 48,22 27,15


ht

Sulawesi Utara 56,97 29,02


Sulawesi Tengah 56,72 32,44
Sulawesi Selatan 48,62 26,77
Sulawesi Tenggara 45,20 24,82
Gorontalo 40,66 21,86
Sulawesi Barat 55,77 33,74

Maluku 49,54 28,46


Maluku Utara 55,86 26,79

Papua Barat 54,31 30,20


Papua 75,01 45,96

Indonesia 53,08 28,53


Keterangan : 1 Aktivitas fisik berat dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

66 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.9
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Aktivitas Fisik Berat dalam Seminggu Terakhir Menurut Karakteristik, 2022
Melakukan Melakukan Aktivitas Fisik Berat1
Karakteristik
Aktivitas Fisik Berat1 Minimal 150 Menit Seminggu
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 48,85 21,73
Perdesaan 58,91 37,91

Jenis Kelamin
Laki-laki 63,23 38,30
Perempuan 42,95 18,79

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 49,14 25,88

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 56,54 34,19
SMP/Sederajat 54,71 s. 29,39
SM/Sederajat 52,18 27,29
p
Perguruan Tinggi 49,26 18,93
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 53,13 31,90


Kuintil 2 53,49 31,19
w

Kuintil 3 54,23 30,27


//w

Kuintil 4 53,00 27,44


Kuintil 5 51,64 22,44
s:
tp

Indonesia 53,08 28,53


Keterangan : 1 Aktivitas fisik berat dilakukan terus-menerus paling sedikit sepuluh menit.
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 67


Tabel 4.10
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Mengonsumsi Buah-buahan/
Sayuran dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi, 2022
Konsumsi
Konsumsi Konsumsi Buah-buahan/Sayuran
Provinsi
Buah-buahan Sayuran Minimal Lima Porsi
Sehari
(1) (2) (3) (4)

Aceh 92,05 98,36 4,74


Sumatera Utara 89,57 99,08 8,38
Sumatera Barat 93,19 96,98 6,17
Riau 90,27 98,05 3,86
Jambi 90,44 98,96 6,42
Sumatera Selatan 92,53 98,98 6,26
Bengkulu 93,55 99,33 12,56
Lampung 86,86 98,17 10,60
Kep. Bangka Belitung 86,43 96,15 3,49

id
Kep. Riau 86,55 97,97 4,99

.
DKI Jakarta 93,10 97,77 2,89

go
Jawa Barat 92,83 99,12 4,77
Jawa Tengah 90,74 99,35 12,45
s.
DI Yogyakarta 94,61 99,06 4,06
p
Jawa Timur 88,51 98,80 10,05
.b

Banten 90,45 98,88 5,57


w

Bali 93,22 99,47 5,44


w

Nusa Tenggara Barat 89,69 99,07 15,43


//w

Nusa Tenggara Timur 78,04 99,42 10,09

Kalimantan Barat 79,44 98,41 5,53


s:

Kalimantan Tengah 80,99 98,36 5,21


tp

Kalimantan Selatan 85,41 97,42 5,67


Kalimantan Timur 81,64 98,53 7,06
ht

Kalimantan Utara 69,92 96,64 5,76

Sulawesi Utara 86,95 98,00 1,05


Sulawesi Tengah 78,21 97,70 3,04
Sulawesi Selatan 85,36 98,08 5,21
Sulawesi Tenggara 82,52 99,09 5,88
Gorontalo 81,53 96,49 4,61
Sulawesi Barat 81,73 98,80 7,79

Maluku 64,21 98,55 2,56


Maluku Utara 68,27 94,79 5,08

Papua Barat 74,33 97,56 4,67


Papua 80,14 97,34 7,13

Indonesia 89,04 98,71 7,41


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

68 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.11
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas yang Mengonsumsi Buah-buahan/
Sayuran dalam Seminggu Terakhir Menurut Karakteristik, 2022
Konsumsi
Konsumsi Konsumsi Buah-buahan/Sayuran
Karakteristik
Buah-buahan Sayuran Minimal Lima Porsi
Sehari
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 90,40 98,69 6,60
Perdesaan 87,16 98,73 8,52

Jenis Kelamin
Laki-laki 87,96 98,37 7,04
Perempuan 90,11 99,05 7,77

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 84,51 98,10 7,64

.
go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat s.
SD/Sederajat 87,44 98,84 7,37
p
SMP/Sederajat 89,19 98,73 7,24
.b

SM/Sederajat 91,01 98,80 7,29


Perguruan Tinggi 95,35 99,11 7,85
w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 80,04 98,30 7,20


//w

Kuintil 2 86,71 98,87 6,85


Kuintil 3 90,26 98,82 7,07
s:

Kuintil 4 92,16 98,87 7,41


tp

Kuintil 5 95,12 98,68 8,44


ht

Indonesia 89,04 98,71 7,41


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 69


Tabel 4.12
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Memenuhi Kebutuhan Waktu Tidur Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Memenuhi Kebutuhan Waktu Tidur


(1) (2)

Aceh 79,66
Sumatera Utara 78,03
Sumatera Barat 73,53
Riau 76,30
Jambi 79,48
Sumatera Selatan 81,95
Bengkulu 79,91
Lampung 81,64
Kep. Bangka Belitung 76,81
Kep. Riau 68,93

DKI Jakarta 74,50

id
Jawa Barat 74,27
Jawa Tengah 73,54

.
go
DI Yogyakarta 75,64
Jawa Timur s.79,99
Banten 79,81
p
Bali 83,05
.b

Nusa Tenggara Barat 83,92


w

Nusa Tenggara Timur 85,65


w

Kalimantan Barat 79,27


//w

Kalimantan Tengah 82,44


Kalimantan Selatan 79,92
s:

Kalimantan Timur 77,90


Kalimantan Utara 84,16
tp

Sulawesi Utara 88,24


ht

Sulawesi Tengah 85,26


Sulawesi Selatan 82,49
Sulawesi Tenggara 83,64
Gorontalo 90,66
Sulawesi Barat 80,21

Maluku 83,88
Maluku Utara 83,06

Papua Barat 84,07


Papua 80,41

Indonesia 78,05
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

70 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.13
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Memenuhi Kebutuhan Waktu Tidur Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Memenuhi Kebutuhan Waktu Tidur


(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 75,95
Perdesaan 80,95

Jenis Kelamin
Laki-laki 75,90
Perempuan 80,20

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 66,45
Sekolah dan Tidak Tamat

id
SD/Sederajat

.
SD/Sederajat 78,47

go
SMP/Sederajat 73,40
SM/Sederajat 84,82
s.
Perguruan Tinggi 87,78
p
.b

Status Ekonomi
Kuintil 1 78,25
w

Kuintil 2 77,32
w

Kuintil 3 77,82
//w

Kuintil 4 78,80
Kuintil 5 78,04
s:

Indonesia 78,05
tp

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


ht

Statistik Kesehatan 2022 71


Tabel 4.14
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran
dalam Rangka Mengelola Stres Menurut Provinsi, 2022
Melakukan Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran
Provinsi
dalam Rangka Mengelola Stres
(1) (2)

Aceh 55,13
Sumatera Utara 60,56
Sumatera Barat 63,02
Riau 58,24
Jambi 44,91
Sumatera Selatan 51,44
Bengkulu 63,29
Lampung 44,65
Kep. Bangka Belitung 73,65
Kep. Riau 76,33

id
DKI Jakarta 60,42

.
go
Jawa Barat 57,58
Jawa Tengah s. 55,21
DI Yogyakarta 62,68
Jawa Timur 48,72
p
Banten 47,74
.b

Bali 58,52
w

Nusa Tenggara Barat 62,64


w

Nusa Tenggara Timur 57,47


//w

Kalimantan Barat 46,26


Kalimantan Tengah 47,68
s:

Kalimantan Selatan 55,63


tp

Kalimantan Timur 51,57


Kalimantan Utara 35,56
ht

Sulawesi Utara 59,61


Sulawesi Tengah 47,12
Sulawesi Selatan 45,64
Sulawesi Tenggara 52,15
Gorontalo 43,62
Sulawesi Barat 49,88

Maluku 53,95
Maluku Utara 42,95

Papua Barat 33,27


Papua 32,18

Indonesia 53,91
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

72 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.15
Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Melakukan Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran
dalam Rangka Mengelola Stres Menurut Karakteristik, 2022
Melakukan Kegiatan untuk Menenangkan Hati/Pikiran
Karakteristik
dalam Rangka Mengelola Stres
(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 58,33
Perdesaan 47,81

Jenis Kelamin
Laki-laki 54,13
Perempuan 53,68

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 42,01

.
Sekolah dan Tidak Tamat

go
SD/Sederajat
SD/Sederajat s. 47,29
SMP/Sederajat 55,71
p
SM/Sederajat 59,83
.b

Perguruan Tinggi 71,92


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 43,18
//w

Kuintil 2 49,56
Kuintil 3 52,38
Kuintil 4 56,44
s:

Kuintil 5 66,62
tp

Indonesia 53,91
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 73


Tabel 4.16
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut Provinsi
dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022
Merokok dalam Setahun Terakhir
dan Pernah Berusaha untuk Berhenti Merokok
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 15,98 1,41 8,85 13,21 18,75


Sumatera Utara 20,78 1,52 7,33 17,80 23,77
Sumatera Barat 18,38 1,71 9,32 15,03 21,74
Riau 19,62 2,02 10,29 15,67 23,58
Jambi 14,08 1,74 12,33 10,68 17,49
Sumatera Selatan 13,75 1,33 9,68 11,15 16,36
Bengkulu 15,14 1,95 12,90 11,31 18,97

id
Lampung 14,85 1,40 9,42 12,10 17,59
Kep. Bangka Belitung 17,26 2,62 15,18 12,13 22,40

.
go
Kep. Riau 22,86 2,92 12,78 17,13 28,58

DKI Jakarta 21,62 3,05 14,13 15,63 27,60


s.
Jawa Barat 19,89 1,24 6,25 17,45 22,32
p
Jawa Tengah 15,76 0,95 6,04 13,90 17,63
.b

DI Yogyakarta 26,25 3,49 13,28 19,41 33,08


w

Jawa Timur 12,89 0,84 6,48 11,25 14,53


Banten 11,83 1,55 13,07 8,80 14,86
w
//w

Bali 19,24 2,13 11,08 15,06 23,42


Nusa Tenggara Barat 18,37 2,01 10,92 14,44 22,31
s:

Nusa Tenggara Timur 16,53 1,33 8,02 13,93 19,13


tp

Kalimantan Barat 15,21 1,59 10,47 12,09 18,34


Kalimantan Tengah 16,59 2,02 12,16 12,64 20,55
ht

Kalimantan Selatan 18,48 1,89 10,25 14,77 22,19


Kalimantan Timur 19,03 2,58 13,54 13,98 24,09
Kalimantan Utara 24,56 3,69 15,02 17,33 31,80

Sulawesi Utara 20,15 2,13 10,58 15,97 24,32


Sulawesi Tengah 15,54 1,98 12,74 11,66 19,42
Sulawesi Selatan 22,23 1,70 7,67 18,89 25,57
Sulawesi Tenggara 17,87 1,93 10,80 14,09 21,66
Gorontalo 18,25 2,37 12,99 13,61 22,90
Sulawesi Barat 27,51 3,48 12,67 20,68 34,34

Maluku 16,46 2,60 15,82 11,36 21,57


Maluku Utara 14,85 2,07 13,92 10,80 18,90

Papua Barat 15,90 2,91 18,29 10,20 21,60


Papua 11,84 3,11 26,291 5,74 17,94

Indonesia 17,04 0,38 2,22 16,30 17,78

74 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.16 (Lanjutan)
Merokok dalam Setahun Terakhir
dan Pernah Berusaha Berhenti dengan Memanfaatkan
Layanan Upaya Berhenti Merokok di Puskesmas
Provinsi Relative Selang Kepercayaan
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 6,61 1,70 25,80 1


3,27 9,95
Sumatera Utara 4,86 1,46 30,101 1,99 7,73
Sumatera Barat 8,80 2,53 28,701 3,85 13,75
Riau 2,35 1,11 47,171 0,18 4,53
Jambi 5,78 2,49 43,011 0,91 10,65
Sumatera Selatan 4,64 1,98 42,591 0,77 8,52
Bengkulu 7,15 2,55 35,691 2,15 12,16
Lampung 7,50 2,65 35,341 2,30 12,70
Kep. Bangka Belitung NA NA 57,972 NA NA

id
Kep. Riau NA NA 62,142 NA NA

.
go
DKI Jakarta 7,20 2,77 38,441 1,77 12,62
Jawa Barat 11,13 2,12 s. 19,09 6,96 15,29
Jawa Tengah 3,65 0,83 22,62 2,03 5,27
p
DI Yogyakarta NA NA 62,472 NA NA
.b

Jawa Timur 10,77 2,16 20,10 6,52 15,01


Banten 9,07 3,18 35,081 2,83 15,31
w

Bali NA NA 54,362 NA NA
w

Nusa Tenggara Barat 13,14 4,68 35,591 3,97 22,32


//w

Nusa Tenggara Timur 6,44 1,60 24,76 3,32 9,57


s:

Kalimantan Barat 8,66 3,59 41,441 1,62 15,69


Kalimantan Tengah 11,00 4,14 37,601 2,89 19,11
tp

Kalimantan Selatan 3,48 1,18 33,971 1,16 5,80


ht

Kalimantan Timur 7,46 2,82 37,851 1,92 12,99


Kalimantan Utara NA NA 77,302 NA NA

Sulawesi Utara 11,54 4,55 39,441 2,62 20,45


Sulawesi Tengah 18,87 4,98 26,381 9,11 28,62
Sulawesi Selatan 7,94 1,67 21,04 4,66 11,21
Sulawesi Tenggara 3,78 1,53 40,411 0,78 6,77
Gorontalo 14,36 3,85 26,841 6,81 21,92
Sulawesi Barat NA NA 53,912 NA NA

Maluku 8,60 3,62 42,081 1,51 15,70


Maluku Utara 18,31 7,28 39,771 4,03 32,58

Papua Barat NA NA 54,042 NA NA


Papua 6,30 2,63 41,701 1,15 11,45

Indonesia 8,13 0,66 8,17 6,83 9,43

Statistik Kesehatan 2022 75


Tabel 4.16 (Lanjutan)

Pernah Menegur Orang Lain yang Merokok di Kawasan Tanpa Rokok


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 13,31 1,64 12,31 10,10 16,52


Sumatera Utara 9,71 0,88 9,06 7,99 11,44
Sumatera Barat 9,60 1,18 12,32 7,28 11,91
Riau 8,87 1,17 13,19 6,57 11,16
Jambi 11,83 1,71 14,41 8,49 15,18
Sumatera Selatan 10,07 1,24 12,27 7,65 12,50
Bengkulu 15,68 1,97 12,54 11,82 19,53
Lampung 8,81 1,67 18,96 5,53 12,08
Kep. Bangka Belitung 15,60 2,44 15,66 10,81 20,39
Kep. Riau 20,93 4,11 19,61 12,88 28,98

id
DKI Jakarta 21,09 2,91 13,78 15,39 26,78

.
Jawa Barat 12,15 1,06 8,74 10,07 14,23

go
Jawa Tengah 6,32 0,55 8,63 5,25 7,39
DI Yogyakarta 7,84 1,44 18,38 5,02 10,67
s.
Jawa Timur 6,50 0,55 8,43 5,42 7,57
p
Banten 9,55 1,57 16,48 6,46 12,63
.b

Bali 4,82 0,93 19,37 2,99 6,65


w

Nusa Tenggara Barat 10,91 1,51 13,81 7,96 13,87


w

Nusa Tenggara Timur 15,68 1,38 8,82 12,97 18,39


//w

Kalimantan Barat 8,23 1,24 15,13 5,79 10,67


Kalimantan Tengah 6,48 0,98 15,18 4,55 8,40
s:

Kalimantan Selatan 4,45 0,70 15,74 3,08 5,82


tp

Kalimantan Timur 10,78 1,64 15,23 7,56 14,00


Kalimantan Utara 10,89 2,11 19,39 6,75 15,03
ht

Sulawesi Utara 17,18 2,11 12,29 13,04 21,31


Sulawesi Tengah 12,17 1,74 14,26 8,76 15,57
Sulawesi Selatan 13,48 1,31 9,73 10,91 16,06
Sulawesi Tenggara 7,72 1,08 14,03 5,60 9,85
Gorontalo 13,75 2,47 17,95 8,91 18,59
Sulawesi Barat 7,94 1,75 22,00 4,51 11,36

Maluku 13,12 1,74 13,23 9,72 16,53


Maluku Utara 13,13 2,72 20,67 7,81 18,46

Papua Barat 13,36 2,31 17,30 8,83 17,90


Papua 9,20 1,50 16,28 6,26 12,13

Indonesia 10,06 0,30 2,97 9,48 10,65


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
2 Nilai estimasi dianggap tidak akurat.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

76 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.17
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas Menurut Karakteristik
dan Upaya Mengenyahkan Asap Rokok, 2022
Merokok dalam Setahun Terakhir
dan Pernah Berusaha untuk Berhenti Merokok
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 18,93 0,59 3,11 17,77 20,08
Perdesaan 14,75 0,44 2,97 13,89 15,61

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,96 0,38 2,23 16,22 17,70
Perempuan 20,14 2,14 10,60 15,96 24,33

id
Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

.
go
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 16,89 0,81 s. 4,78 15,31 18,48
Sekolah dan Tidak Tamat
p
SD/Sederajat
.b

SD/Sederajat 15,98 0,54 3,37 14,92 17,03


SMP/Sederajat 15,68 0,62 3,94 14,47 16,89
w

SM/Sederajat 17,32 0,51 2,96 16,31 18,33


w

Perguruan Tinggi 24,50 1,08 4,41 22,39 26,62


//w

Status Ekonomi
Kuintil 1 16,05 0,87 5,41 14,34 17,75
s:

Kuintil 2 15,02 0,62 4,14 13,80 16,24


tp

Kuintil 3 16,32 0,59 3,64 15,16 17,49


Kuintil 4 17,33 0,59 3,39 16,17 18,48
ht

Kuintil 5 20,30 0,75 3,69 18,83 21,77

Indonesia 17,04 0,38 2,22 16,30 17,78

Statistik Kesehatan 2022 77


Tabel 4.17 (Lanjutan)
Merokok dalam Setahun Terakhir
dan Pernah Berusaha Berhenti dengan Memanfaatkan
Layanan Upaya Berhenti Merokok di Puskesmas
Karakteristik Relative Selang Kepercayaan
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 7,65 0,92 12,06 5,84 9,45
Perdesaan 8,87 0,91 10,31 7,08 10,66

Jenis Kelamin
Laki-laki 8,08 0,67 8,24 6,78 9,39
Perempuan 9,58 2,49 26,031 4,69 14,47

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan

.
Tidak/Belum Pernah 5,86 1,11 19,00 3,68 8,04

go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
s.
SD/Sederajat 8,09 1,04 12,82 6,06 10,12
p
SMP/Sederajat 9,90 1,31 13,19 7,34 12,46
.b

SM/Sederajat 7,39 0,78 10,59 5,86 8,93


w

Perguruan Tinggi 9,61 1,54 16,06 6,58 12,63


w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 8,09 1,63 20,21 4,88 11,29


Kuintil 2 10,43 1,70 16,31 7,10 13,77
s:

Kuintil 3 7,25 0,97 13,35 5,35 9,15


Kuintil 4 7,75 0,97 12,49 5,86 9,65
tp

Kuintil 5 7,55 0,88 11,69 5,82 9,28


ht

Indonesia 8,13 0,66 8,17 6,83 9,43

78 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.17 (Lanjutan)

Pernah Menegur Orang Lain yang Merokok di Kawasan Tanpa Rokok


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 11,05 0,46 4,12 10,16 11,94
Perdesaan 8,71 0,33 3,81 8,06 9,36

Jenis Kelamin
Laki-laki 7,26 0,28 3,84 6,71 7,81
Perempuan 12,86 0,36 2,79 12,16 13,56

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 6,11 0,29 4,70 5,55 6,67
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 8,45 0,38 s. 4,54 7,70 9,21
SMP/Sederajat 9,60 0,39 4,08 8,83 10,37
p
SM/Sederajat 11,21 0,36 3,24 10,50 11,92
.b

Perguruan Tinggi 19,36 0,66 3,38 18,08 20,65


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 7,53 0,61 8,07 6,34 8,72


Kuintil 2 8,51 0,43 5,11 7,66 9,36
//w

Kuintil 3 8,69 0,36 4,14 7,98 9,40


Kuintil 4 10,89 0,40 3,67 10,11 11,68
s:

Kuintil 5 14,31 0,59 4,11 13,15 15,46


tp

Indonesia 10,06 0,30 2,97 9,48 10,65


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 79


Tabel 4.18
Sampling Error Persentase Penduduk Umur Sepuluh Tahun ke Atas
yang Mengonsumsi Buah-buahan/Sayuran dalam Seminggu Terakhir Menurut Provinsi, 2022

Konsumsi Buah-buahan
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 92,05 0,88 0,96 90,32 93,78


Sumatera Utara 89,57 0,91 1,01 87,79 91,35
Sumatera Barat 93,19 0,78 0,84 91,66 94,73
Riau 90,27 1,28 1,42 87,76 92,79
Jambi 90,44 1,32 1,46 87,85 93,03
Sumatera Selatan 92,53 1,11 1,20 90,34 94,71
Bengkulu 93,55 1,05 1,12 91,49 95,60
Lampung 86,86 1,42 1,64 84,07 89,65

id
Kep. Bangka Belitung 86,43 1,99 2,30 82,53 90,32

.
Kep. Riau 86,55 2,06 2,38 82,51 90,58

go
DKI Jakarta 93,10 2,01 s. 2,16 89,17 97,03
Jawa Barat 92,83 0,67 0,72 91,52 94,14
p
Jawa Tengah 90,74 0,66 0,72 89,46 92,03
.b

DI Yogyakarta 94,61 0,93 0,98 92,78 96,44


Jawa Timur 88,51 0,86 0,97 86,83 90,19
w

Banten 90,45 1,36 1,51 87,78 93,13


w

Bali 93,22 1,27 1,36 90,73 95,71


//w

Nusa Tenggara Barat 89,69 1,50 1,67 86,76 92,62


Nusa Tenggara Timur 78,04 1,74 2,22 74,63 81,44
s:

Kalimantan Barat 79,44 1,91 2,41 75,69 83,20


tp

Kalimantan Tengah 80,99 2,18 2,69 76,72 85,25


ht

Kalimantan Selatan 85,41 1,70 1,99 82,07 88,74


Kalimantan Timur 81,64 2,38 2,92 76,97 86,31
Kalimantan Utara 69,92 3,96 5,66 62,16 77,68

Sulawesi Utara 86,95 1,69 1,94 83,64 90,26


Sulawesi Tengah 78,21 2,46 3,15 73,39 83,03
Sulawesi Selatan 85,36 1,20 1,41 83,01 87,71
Sulawesi Tenggara 82,52 1,86 2,25 78,88 86,17
Gorontalo 81,53 2,80 3,43 76,05 87,01
Sulawesi Barat 81,73 2,87 3,51 76,10 87,35

Maluku 64,21 2,99 4,66 58,34 70,07


Maluku Utara 68,27 3,45 5,05 61,51 75,03

Papua Barat 74,33 2,66 3,58 69,11 79,55


Papua 80,14 2,28 2,84 75,68 84,61

Indonesia 89,04 0,26 0,29 88,52 89,55

80 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 4.18 (Lanjutan)

Konsumsi Sayuran
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 98,36 0,29 0,29 97,80 98,92


Sumatera Utara 99,08 0,17 0,18 98,74 99,42
Sumatera Barat 96,98 0,53 0,54 95,94 98,01
Riau 98,05 0,54 0,55 96,98 99,11
Jambi 98,96 0,32 0,32 98,33 99,59
Sumatera Selatan 98,98 0,28 0,28 98,44 99,52
Bengkulu 99,33 0,20 0,20 98,95 99,71
Lampung 98,17 0,58 0,59 97,04 99,31
Kep. Bangka Belitung 96,15 0,70 0,73 94,77 97,52
Kep. Riau 97,97 0,56 0,58 96,86 99,07

id
DKI Jakarta 97,77 0,88 0,90 96,04 99,51

.
Jawa Barat 99,12 0,15 0,15 98,83 99,41

go
Jawa Tengah 99,35 0,13 0,13 99,10 99,59
DI Yogyakarta 99,06 0,33 0,34 98,41 99,71
s.
Jawa Timur 98,80 0,19 0,19 98,42 99,17
p
Banten 98,88 0,31 0,31 98,27 99,49
.b

Bali 99,47 0,21 0,21 99,06 99,89


w

Nusa Tenggara Barat 99,07 0,33 0,34 98,42 99,73


w

Nusa Tenggara Timur 99,42 0,19 0,20 99,04 99,80


//w

Kalimantan Barat 98,41 0,44 0,45 97,55 99,27


Kalimantan Tengah 98,36 0,36 0,37 97,66 99,06
s:

Kalimantan Selatan 97,42 0,57 0,59 96,29 98,55


tp

Kalimantan Timur 98,53 0,42 0,43 97,70 99,36


Kalimantan Utara 96,64 1,79 1,86 93,13 100,16
ht

Sulawesi Utara 98,00 0,45 0,45 97,13 98,88


Sulawesi Tengah 97,70 0,76 0,78 96,22 99,19
Sulawesi Selatan 98,08 0,34 0,35 97,41 98,75
Sulawesi Tenggara 99,09 0,20 0,20 98,70 99,47
Gorontalo 96,49 0,84 0,87 94,84 98,13
Sulawesi Barat 98,80 0,64 0,64 97,56 100,05

Maluku 98,55 0,68 0,69 97,21 99,88


Maluku Utara 94,79 1,23 1,29 92,38 97,19

Papua Barat 97,56 0,64 0,66 96,29 98,82


Papua 97,34 0,82 0,84 95,73 98,94

Indonesia 98,71 0,07 0,07 98,57 98,85

Statistik Kesehatan 2022 81


Tabel 4.18 (Lanjutan)

Konsumsi Buah-buahan/Sayuran Minimal Lima Porsi Sehari


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 4,74 0,93 19,56 2,93 6,56


Sumatera Utara 8,38 0,97 11,53 6,49 10,27
Sumatera Barat 6,17 1,02 16,53 4,17 8,17
Riau 3,86 0,72 18,70 2,45 5,28
Jambi 6,42 1,23 19,12 4,01 8,82
Sumatera Selatan 6,26 0,96 15,40 4,37 8,15
Bengkulu 12,56 2,30 18,29 8,06 17,07
Lampung 10,60 1,31 12,37 8,03 13,18
Kep. Bangka Belitung 3,49 0,83 23,92 1,85 5,12
Kep. Riau 4,99 1,07 21,37 2,90 7,08

id
DKI Jakarta 2,89 0,73 25,281 1,46 4,33

.
Jawa Barat 4,77 0,52 10,94 3,74 5,79

go
Jawa Tengah 12,45 0,84 6,75 10,81 14,10
DI Yogyakarta 4,06 0,89 21,88 2,32 5,81
s.
Jawa Timur 10,05 0,80 7,92 8,49 11,62
p
Banten 5,57 1,31 23,43 3,01 8,13
.b

Bali 5,44 1,46 26,921 2,57 8,31


w

Nusa Tenggara Barat 15,43 2,44 15,84 10,64 20,22


w

Nusa Tenggara Timur 10,09 1,06 10,51 8,01 12,17


//w

Kalimantan Barat 5,53 1,31 23,61 2,97 8,09


Kalimantan Tengah 5,21 1,15 21,96 2,97 7,46
s:

Kalimantan Selatan 5,67 1,25 22,02 3,23 8,12


tp

Kalimantan Timur 7,06 1,14 16,13 4,83 9,30


Kalimantan Utara 5,76 1,46 25,371 2,90 8,63
ht

Sulawesi Utara 1,05 0,28 26,271 0,51 1,59


Sulawesi Tengah 3,04 0,91 29,891 1,26 4,81
Sulawesi Selatan 5,21 0,72 13,85 3,79 6,62
Sulawesi Tenggara 5,88 0,92 15,72 4,07 7,69
Gorontalo 4,61 1,64 35,501 1,40 7,82
Sulawesi Barat 7,79 2,36 30,281 3,17 12,41

Maluku 2,56 0,52 20,42 1,53 3,58


Maluku Utara 5,08 1,24 24,30 2,66 7,50

Papua Barat 4,67 1,13 24,21 2,46 6,89


Papua 7,13 1,40 19,65 4,38 9,87

Indonesia 7,41 0,23 3,15 6,95 7,87


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

82 Statistik Kesehatan 2022


BAB 5
TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI:
LANGKAH AWAL MEMPERSIAPKAN GENERASI SEHAT

Pemberian tablet tambah darah dimaksudkan untuk dapat meningkatkan


status gizi remaja putri sehingga dapat memutus mata rantai terjadinya stunting,
mencegah anemia, dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh
sebagai bekal dalam mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas, dan produktif.
-Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

id
Nomor HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah

.
go
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur-
p s.
Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu major project dalam RPJMN 2020-
.b

2024. Pada tahun 2024, prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak balita
w

ditargetkan sebesar 14 persen. Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang


w
//w

terpadu. Lebih jauh lagi, untuk mencapai kesehatan yang optimal, intervensi gizi dan
kesehatan harus dilakukan pada setiap tahap siklus kehidupan. Intervensi harus dilakukan
s:

secara berkelanjutan pada masa prakonsepsi, hamil, neonatal, bayi, balita, anak usia
tp

sekolah dan remaja. Intervensi gizi dan kesehatan pada remaja putri sangat penting
ht

dilakukan karena akan menentukan kualitas sumber daya manusia generasi berikutnya.
Remaja putri yang sehat dan tidak anemia akan tumbuh dan berkembang menjadi calon
ibu yang juga sehat dan diharapkan dapat melahirkan bayi sehat. Tidak hanya itu, upaya
inipun turut mendukung Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (Kementerian Kesehatan,
2018a).
Anemia dapat disebabkan berbagai alasan, misalnya defisiensi zat besi, defisiensi asam
folat, vitamin B12, dan protein. Secara langsung anemia terutama disebabkan
produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau
menahun. Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan (2018a) menjelaskan bahwa remaja putri
lebih rentan untuk menderita anemia karena beberapa sebab berikut:
1. Remaja putri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini
menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan zat besi;

Statistik Kesehatan 2022 83


2. Remaja putri seringkali melakukan diet yang keliru untuk menurunkan berat badan,
misalnya saja dengan mengurangi asupan protein hewani yang dibutuhkan untuk
pembentukan hemoglobin darah;
3. Remaja putri yang mengalami haid akan kehilangan darah setiap bulan. Mereka
membutuhkan zat besi dua kali lipat lebih banyak saat haid. Remaja putri juga
terkadang mengalami gangguan haid seperti haid yang lebih panjang dari biasanya
atau darah haid yang keluar lebih banyak dari biasanya.
Salah satu cara untuk mencegah anemia adalah dengan memenuhi asupan zat besi.
Konsumsi tablet tambah darah dengan dosis yang tepat dapat mencegah anemia dan
meningkatkan cadangan zat besi di dalam tubuh. Dosis pencegahan anemia yang
disarankan adalah dengan mengonsumsi satu tablet tambah darah setiap minggu selama
52 minggu (Kementerian Kesehatan, 2020a). Hasil Susenas MKP 2022 menyebutkan bahwa
dari 100 remaja putri umur 12-18 tahun,

id
sekitar 36 orang pernah mendapat/membeli •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

.
go
tablet tambah darah (termasuk suplemen
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tambah darah cair) dalam setahun terakhir. s. tahun 2018 menyebutkan bahwa
Namun demikian, dari 100 remaja putri umur
p
prevalensi anemia pada penduduk
.b

12-18 tahun, hanya sekitar satu orang saja


umur 5-14 tahun dan 15-24 tahun
w

yang pernah mendapat/membeli tablet


masing-masing sebesar 26,8 persen.
w

tambah darah dan mengonsumsinya minimal


dan 32,0 persen. Menurut jenis kelamin,
//w

52 butir dalam setahun terakhir (Gambar 5.1).


prevalensi anemia pada laki-laki
s:

Anemia membawa berbagai dampak negatif, dan perempuan masing-masing sebesar


tp

mulai dari menyebabkan penurunan daya 20,3 persen dan 27,2 persen.
ht

tahan tubuh sehingga tubuh mudah terkena (Badan Penelitian


penyakit infeksi, penurunan kebugaran dan dan Pengembangan Kesehatan
ketangkasan berpikir karena kurangnya Kementerian Kesehatan, 2019).
oksigen ke sel otot dan sel otak, hingga
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
penurunan prestasi belajar. Tidak hanya itu,
untuk remaja putri, dalam jangka panjang jika remaja putri tersebut menjadi ibu hamil,
maka ia akan menjadi ibu hamil yang anemia sehingga dapat meningkatkan risiko
persalinan, kematian ibu dan bayi, serta infeksi penyakit. Untuk itu, pemerintah melakukan
upaya suplementasi tablet tambah darah pada remaja putri. Pemberian tablet tambah
darah dilakukan pada remaja putri umur 12-18 tahun di institusi pendidikan (SMP dan SMA
atau yang sederajat) melalui Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) (Kementerian
Kesehatan, 2020a).

84 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 5.1
Perolehan dan Konsumsi Tablet Tambah Darah
pada Remaja Putri Umur 12-18 Tahun, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 85


Gambar 5.2
Lokasi/Sumber Remaja Putri Umur 12-18 Tahun
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah, 2022

. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
.b

Dari 100 remaja putri umur 12-18 tahun yang pernah mendapat/membeli tablet tambah
w

darah dalam setahun terakhir, sekitar 79 orang memperoleh tablet tambah darah tersebut
w

dari sekolah. Adapun sekitar 16 orang mengaku memperolehnya dari fasilitas kesehatan
//w

seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, praktik tenaga kesehatan, apotek. Sementara itu,
s:

dari 100 remaja putri umur 12-18 tahun yang pernah mendapat/membeli tablet tambah
tp

darah dalam setahun terakhir, sekitar 9 orang mengaku mendapatkan/membeli tablet


ht

tambah darah dari/di sumber/tempat lainnya, misalnya membeli suplemen/tablet tambah


darah atas kemauan sendiri tanpa resep dari dokter/tenaga kesehatan lainnya,
memperolehnya dari keluarga/orang lain, dan lain-lain (Gambar 5.2).

86 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 5.1
Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi, 2022
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah
Provinsi
dalam Setahun Terakhir
(1) (2)

Aceh 32,38
Sumatera Utara 25,61
Sumatera Barat 24,58
Riau 17,29
Jambi 36,37
Sumatera Selatan 23,12
Bengkulu 38,44
Lampung 44,36
Kep. Bangka Belitung 35,02
Kep. Riau 45,94

DKI Jakarta 37,63

id
Jawa Barat 41,41

.
Jawa Tengah 42,93

go
DI Yogyakarta 57,22
Jawa Timur 39,59
s.
Banten 24,63
p
.b

Bali 44,67
Nusa Tenggara Barat 33,57
w

Nusa Tenggara Timur 46,37


w

Kalimantan Barat 33,84


//w

Kalimantan Tengah 36,70


Kalimantan Selatan 37,00
s:

Kalimantan Timur 32,91


tp

Kalimantan Utara 25,70


ht

Sulawesi Utara 25,00


Sulawesi Tengah 18,90
Sulawesi Selatan 35,31
Sulawesi Tenggara 49,24
Gorontalo 29,21
Sulawesi Barat 44,77

Maluku 19,60
Maluku Utara 15,56

Papua Barat 23,15


Papua 7,89

Indonesia 35,85
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 87


Tabel 5.2
Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik, 2022
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah
Karakteristik
dalam Setahun Terakhir
(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 37,79
Perdesaan 33,16

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 23,67
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 36,65
SMP/Sederajat 40,81

id
SM/Sederajat 29,20

.
go
Status Ekonomi
Kuintil 1 s. 35,58
Kuintil 2 35,27
p
Kuintil 3 35,72
.b

Kuintil 4 34,87
Kuintil 5 38,31
w
w

Indonesia 35,85
//w

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


s:
tp
ht

88 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 5.3
Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dan Mengonsumsinya Minimal 52 Butir dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022
Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah dan Mengonsumsinya
Karakteristik
Minimal 52 Butir dalam Setahun Terakhir
(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 1,39
Perdesaan 0,92

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 0,15
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 1,25

id
SMP/Sederajat 1,54

.
go
SM/Sederajat 1,02

Status Ekonomi s.
Kuintil 1 0,89
p
Kuintil 2 1,08
.b

Kuintil 3 1,39
Kuintil 4 1,42
w

Kuintil 5 1,18
w
//w

Indonesia 1,19
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 89


Tabel 5.4
Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik
dan Sumber/Tempat Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah Tersebut, 2022

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Sekolah Lainnya


(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 16,04 78,49 10,20
Perdesaan 16,40 80,36 6,67

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 16,66 78,85 8,32
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 13,91 82,44 7,14

id
SMP/Sederajat 16,69 78,23 9,84

.
SM/Sederajat 26,01 66,50 13,29

go
Status Ekonomi s.
Kuintil 1 14,25 82,48 6,25
Kuintil 2 15,19 82,19 6,72
p
Kuintil 3 16,22 79,61 8,90
.b

Kuintil 4 17,79 73,82 12,62


w

Kuintil 5 17,95 76,83 10,46


w

Indonesia 16,18 79,21 8,84


//w

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


s:
tp
ht

90 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 5.5
Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi, 2022
Relative Selang Kepercayaan
Standard Standard 95,00 Persen
Provinsi Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 32,38 3,21 9,91 26,09 38,67


Sumatera Utara 25,61 2,23 8,69 21,24 29,97
Sumatera Barat 24,58 2,85 11,60 19,00 30,17
Riau 17,29 2,51 14,53 12,36 22,21
Jambi 36,37 4,28 11,77 27,98 44,76
Sumatera Selatan 23,12 2,96 12,82 17,31 28,93
Bengkulu 38,44 4,70 12,22 29,23 47,65
Lampung 44,36 3,64 8,21 37,22 51,49
Kep. Bangka Belitung 35,02 4,68 13,37 25,85 44,20

id
Kep. Riau 45,94 6,08 13,24 34,01 57,86

.
DKI Jakarta 37,63 4,92 13,07 27,99 47,26

go
Jawa Barat 41,41 2,60 6,29 36,31 46,52
Jawa Tengah 42,93 2,06 4,80 38,89 46,97
s.
DI Yogyakarta 57,22 6,48 11,32 44,52 69,92
p
Jawa Timur 39,59 2,22 5,61 35,24 43,95
.b

Banten 24,63 4,21 17,09 16,38 32,88


w

Bali 44,67 4,85 10,86 35,16 54,18


w

Nusa Tenggara Barat 33,57 4,65 13,85 24,45 42,69


//w

Nusa Tenggara Timur 46,37 3,20 6,89 40,11 52,63

Kalimantan Barat 33,84 3,42 10,11 27,14 40,55


s:

Kalimantan Tengah 36,70 4,12 11,23 28,62 44,78


tp

Kalimantan Selatan 37,00 4,28 11,57 28,61 45,39


Kalimantan Timur 32,91 4,78 14,52 23,54 42,27
ht

Kalimantan Utara 25,70 6,20 24,13 13,54 37,86

Sulawesi Utara 25,00 3,56 14,25 18,01 31,98


Sulawesi Tengah 18,90 3,01 15,95 12,99 24,81
Sulawesi Selatan 35,31 2,96 8,40 29,50 41,13
Sulawesi Tenggara 49,24 4,52 9,19 40,38 58,11
Gorontalo 29,21 5,60 19,19 18,22 40,19
Sulawesi Barat 44,77 6,70 14,96 31,64 57,89

Maluku 19,60 3,83 19,57 12,08 27,12


Maluku Utara 15,56 3,98 25,581 7,76 23,36

Papua Barat 23,15 3,58 15,45 16,13 30,16


Papua 7,89 2,46 31,161 3,07 12,72

Indonesia 35,85 0,77 2,14 34,35 37,36


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 91


Tabel 5.6
Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dan Mengonsumsinya Minimal 52 Butir dalam Setahun Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022
Relative Selang Kepercayaan
Standard Standard 95,00 Persen
Karakteristik Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 1,39 0,23 16,44 0,94 1,83
Perdesaan 0,92 0,17 18,48 0,59 1,25

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 0,15 0,06 39,431 0,03 0,26
Sekolah dan Tidak Tamat

id
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 1,25 0,20 16,09 0,85 1,64
SMP/Sederajat 1,54 0,24 s. 15,50 1,07 2,01
SM/Sederajat 1,02 0,39 38,111 0,26 1,79
p
Status Ekonomi
.b

Kuintil 1 0,89 0,23 25,591 0,44 1,34


Kuintil 2 1,08
w

0,28 25,951 0,53 1,64


Kuintil 3 1,39 0,40 28,601 0,61 2,17
w

Kuintil 4 1,42 0,36 25,491 0,71 2,14


//w

Kuintil 5 1,18 0,29 24,51 0,61 1,74


s:

Indonesia 1,19 0,15 12,63 0,90 1,49


tp

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

92 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 5.7
Sampling Error Persentase Remaja Putri Umur 12-18 Tahun yang Pernah Mendapat/Membeli
Tablet Tambah Darah dalam Setahun Terakhir Menurut Karakteristik
dan Sumber/Tempat Mendapat/Membeli Tablet Tambah Darah Tersebut, 2022

Fasilitas Kesehatan
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 16,04 1,30 8,11 13,49 18,59
Perdesaan 16,40 1,19 7,25 14,07 18,74

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 16,66 2,53 15,19 11,70 21,63

.
Sekolah dan Tidak Tamat

go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 13,91 1,05 s. 7,58 11,85 15,98
SMP/Sederajat 16,69 1,27 7,62 14,19 19,18
p
SM/Sederajat 26,01 3,31 12,74 19,51 32,51
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 14,25 1,64 11,50 11,04 17,46


w

Kuintil 2 15,19 1,58 10,42 12,09 18,30


//w

Kuintil 3 16,22 2,00 12,31 12,30 20,14


Kuintil 4 17,79 1,82 10,23 14,22 21,36
s:

Kuintil 5 17,95 2,20 12,24 13,64 22,25


tp

Indonesia 16,18 0,92 5,69 14,38 17,99


ht

Statistik Kesehatan 2022 93


Tabel 5.7 (Lanjutan)

Sekolah
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 78,49 1,38 1,76 75,78 81,20
Perdesaan 80,36 1,32 1,64 77,77 82,94

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 78,85 2,92 3,71 73,12 84,58
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 82,44 1,19 1,45 80,10 84,78

id
SMP/Sederajat 78,23 1,40 1,79 75,49 80,97

.
SM/Sederajat 66,50 3,65 5,49 59,34 73,67

go
Status Ekonomi s.
Kuintil 1 82,48 1,87 2,27 78,81 86,14
p
Kuintil 2 82,19 1,67 2,04 78,91 85,48
.b

Kuintil 3 79,61 2,14 2,69 75,42 83,81


Kuintil 4 73,82 2,29 3,10 69,34 78,31
w

Kuintil 5 76,83 2,12 2,76 72,66 80,99


w
//w

Indonesia 79,21 0,99 1,25 77,27 81,15


s:
tp
ht

94 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 5.7 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 10,20 1,00 9,78 8,24 12,16
Perdesaan 6,67 0,76 11,33 5,19 8,15

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 8,32 2,12 25,421 4,17 12,47
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 7,14 0,84 11,71 5,50 8,78

id
SMP/Sederajat 9,84 1,05 10,70 7,78 11,91

.
SM/Sederajat 13,29 2,58 19,39 8,23 18,34

go
Status Ekonomi s.
Kuintil 1 6,25 1,09 17,51 4,10 8,39
p
Kuintil 2 6,72 1,09 16,27 4,57 8,86
.b

Kuintil 3 8,90 1,63 18,27 5,71 12,09


Kuintil 4 12,62 1,94 15,36 8,82 16,42
w

Kuintil 5 10,46 1,48 14,19 7,55 13,37


w
//w

Indonesia 8,84 0,68 7,68 7,50 10,17


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 95


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

96 Statistik Kesehatan 2022


BAB 6
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
MELALUI PEMERIKSAAN IBU PADA SEBELUM,
PROSES DAN PASCA KELAHIRAN YANG BERKUALITAS

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci Indonesia kita ke depan.
Dan titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil,
sejak hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak-anak sekolah kita.

id
Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan.

.
go
-Pidato pertama Presiden Joko Widodo saat terpilih menjadi presiden tahun 2019-
p s.
Hidup sehat dan sejahtera merupakan salah satu impian semua manusia. Salah satu tujuan
.b

dalam SDGs terkait kesehatan terdapat dalam Tujuan 3, yaitu menjamin kehidupan yang
w
w

sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia (Bappenas, 2020).
//w

Seluruh penduduk semua usia yang dimaksud mencakup bayi, anak-anak, remaja, dewasa,
lansia baik laki-laki maupun perempuan. Kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir, yang
s:

dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), merupakan
tp

salah satu fokus pemerintah dalam mewujudkan SDGs Tujuan 3 tersebut.


ht

Penurunan AKI merupakan salah satu target pembangunan baik nasional maupun global.
Secara global, fokus dunia akan penurunan AKI tertuang pada SDGs Target 3.1 yaitu pada
tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup. Sejalan dengan fokus global, pemerintah Indonesia menetapkan
penurunan AKI sebagai salah satu target RPJMN 2020-2024 yaitu menjadi 183 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2024.
Indonesia telah berhasil menurunkan AKI. Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020
menunjukkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 189 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup (BPS, 2023a). Angka ini mengalami penurunan cukup tinggi dari AKI hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, yaitu sebesar 305 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup (BPS, 2016). Dengan capaian yang cukup baik ini, target penurunan AKI
pada RPJMN 2020-2024 diprediksikan bisa tercapai. Meski demikian, masih perlu kerja
keras dari pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan untuk menurunkan AKI sesuai
target global.

Statistik Kesehatan 2022 97


Kematian ibu dapat disebabkan oleh
berbagai faktor dimulai dari fase sebelum •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
hamil, saat hamil, persalinan, dan setelah AKI didefinisikan sebagai
persalinan. Pada fase sebelum hamil, faktor banyaknya perempuan yang meninggal
ibu yang memengaruhi risiko terjadinya dari suatu penyebab kematian
kematian ibu yaitu kondisi ibu yang anemia, terkait gangguan kehamilan
kurang energi kalori, obesitas, mempunyai atau penanganannya (tidak termasuk
penyakit penyerta seperti tuberculosis, dan kecelakaan, bunuh diri,
lain-lain. Pada saat hamil dan melahirkan, atau kasus insidentil) selama kehamilan,
berbagai penyulit yang dapat meningkatkan melahirkan, dan dalam masa nifas (42
risiko terjadinya kematian ibu yaitu hari setelah melahirkan)
hipertensi, pendarahan, anemia, diabetes, tanpa memperhitungkan
infeksi, penyakit jantung, dan lain-lain lama kehamilan per 100.000

id
(Kementerian Kesehatan, 2021b). Berdasarkan kelahiran hidup (BPS, 2015).

.
faktor-faktor yang meningkatkan risiko

go
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
kematian ibu tersebut, maka upaya s.
penurunan kematian ibu juga harus dilakukan pada semua tahapan, baik sebelum hamil,
p
saat hamil, persalinan, dan setelah persalinan, termasuk penggunaan KB pascapersalinan
.b

setelah melahirkan.
w
w
//w

6.1 Pemeriksaan Kandungan untuk Kehamilan yang Aman


s:

Dalam rangka percepatan penurunan AKI, Bappenas mengusung model empat pilar
tp

berbasis periode yang dilalui perempuan dan remaja perempuan terkait kesehatan
ht

reproduksinya, yaitu periode sebelum kehamilan, kehamilan, persalinan, dan pascapersalian


(Bappenas, 2022). Model empat pilar ini diusung agar jajaran pemerintah yang berwenang
baik tingkat pusat maupun daerah memiliki pengetahuan terkait kondisi kunci yang perlu
diwujudkan dalam rangka percepatan penurunan AKI.
Kesehatan ibu pada masa kehamilan merupakan salah satu faktor penentu terjadinya
kematian. Pemeriksaan ibu saat hamil atau biasa disebut antenatal care yang berkualitas
dan teratur selama kehamilan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan bayi yang
akan dilahirkan (Kementerian Kesehatan, 2023d). Kementerian Kesehatan melalui fasilitas
kesehatan dan tenaga kesehatan wajib memberikan pelayanan kesehatan masa hamil.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual Pasal 13, pelayanan
kesehatan masa hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.

98 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 6.1
Tempat Periksa Kandungan Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022

. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
.b
w

Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan bahwa 98,60 persen Perempuan Pernah Kawin (PPK)
w

umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir memeriksakan
//w

kandungannya (Tabel 6.1). Meski demikian, tidak semua PPK memeriksakan kandungannya
di fasilitas kesehatan atau tenaga kesehatan. Masih ada PPK yang memeriksakan
s:

kandungannya di bukan fasilitas kesehatan atau bukan tenaga kesehatan.


tp
ht

Puskesmas merupakan tempat pemeriksaan kandungan yang paling banyak dikunjungi


oleh PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan pernah
memeriksakan kandungan selama kehamilan anak terakhir (Gambar 6.1). Hal ini
kemungkinan dikarenakan jangkauan puskesmas yang lebih luas, lebih mudah dan lebih
murah. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat Pasal 10 disebutkan bahwa puskesmas harus didirikan pada setiap
kecamatan. Selanjutnya disebutkan dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat
didirikan lebih dari satu puskesmas. Artinya masyarakat bisa mengakses puskesmas yang
ada di wilayah kecamatannya untuk memeriksakan kandungan.
Makin tinggi status ekonomi, makin tinggi pula persentase PPK umur 10-54 tahun yang
pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan pernah memeriksakan kandungan selama
kehamilan anak terakhir di RS Pemerintah/RS Swasta (Tabel 6.3). Hal ini bisa saja
dikarenakan kemampuan finansial yang lebih baik sehingga mereka memiliki kemampuan
untuk mengakses fasilitas kesehatan yang lebih baik dan lebih lengkap, dalam hal ini
rumah sakit. Sebaliknya, makin tinggi status ekonomi, persentase PPK umur 10-54 tahun

Statistik Kesehatan 2022 99


yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan pernah memeriksakan kandungan
selama kehamilan anak terakhir di puskesmas makin rendah (Tabel 6.3). PPK dengan status
ekonomi rendah kemungkinan lebih memilih puskesmas sebagai tempat pemeriksaan
kandungan karena lebih murah dan akses yang lebih terjangkau sehingga tidak
memerlukan biaya transportasi yang besar. Meski fasilitas puskesmas biasanya tidak
selengkap rumah sakit, baik RS Pemerintah maupun RS Swasta, pemerintah dalam hal ini
Kementerian Kesehatan terus berusaha meningkatkan layanan puskesmas, salah satunya
layanan untuk kehamilan. Pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan mengirimkan 10.000
alat ultrasonografi (USG) ke seluruh puskesmas di Indonesia secara bertahap sebagai upaya
pencegahan kematian ibu dan bayi (Kementerian Kesehatan, 2023e). Keberadaan alat USG
di puskesmas dapat meningkatkan layanan pemeriksaan ibu hamil karena dapat
mendeteksi adanya kelainan dan risiko komplikasi persalinan. Dengan demikian, intervensi
maupun rujukan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.

id
Gambar 6.2

.
Pemeriksa Kandungan Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun

go
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
s.
selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual Pasal 13 disebutkan
pelayanan kesehatan masa hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dan paling sedikit 2 (dua)
kali oleh dokter atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan pada trimester pertama
dan ketiga.

100 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 6.2 menunjukkan dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam
dua tahun terakhir dan pernah memeriksakan kandungan selama kehamilan anak terakhir,
sebanyak 82 orang memeriksakan kandungannya ke bidan selama kehamilan anak
terakhirnya tersebut. Adapun sebanyak 36 orang memeriksakan kandungannya ke dokter
spesialis kandungan. Hal ini menunjukkan kondisi yang baik karena sebagian besar ibu
hamil pernah memeriksakan kandungannya ke tenaga kesehatan yang kompeten selama
kehamilan, dalam hal ini adalah bidan dan dokter spesialis kandungan. Meski demikian kita
perlu melihat lebih dalam lagi terkait pemeriksaan kandungan yang dilakukan oleh ibu
hamil melalui indikator lainnya.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual Pasal 13 disebutkan
pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa

id
kehamilan meliputi: (a) 1 (satu) kali pada trimester pertama; (b) 2 (dua) kali pada trimester

.
kedua; dan (c) 3 (tiga) kali pada trimester ketiga. Pelayanan tersebut biasa disebut juga

go
dengan K6. Ada tiga indikator yang bisa digunakan terkait jumlah kunjungan ibu hamil,
s.
yaitu kunjungan pertama (K1), kunjungan ke-4 (K4), dan kunjungan ke-6 (K6). Indikator K1
p
digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan masa hamil,
.b

sedangkan indikator K4 dan K6 digunakan untuk menggambarkan kualitas layanan.


w
w

1. Kunjungan pertama (K1)


//w

K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
s:

kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.


tp

Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya
ht

sebelum minggu ke-8.


2. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar
selama kehamilannya minimal 4 (empat) kali dengan distribusi waktu: 1 (satu) kali
pada trimester ke-1 (0-12 minggu), 1 (satu) kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu) dan 2 (dua) kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya).
3. Kunjungan ke-6 (K6)
K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar,
selama kehamilannya minimal 6 (enam) kali dengan distribusi waktu: 1 (satu) kali pada
trimester ke-1 (0-12 minggu), 2 (dua) kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu), dan 3 (tiga) kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya).

Statistik Kesehatan 2022 101


Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada
keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan.
Gambar 6.3
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K6 di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Tabel 6.5 menunjukkan bahwa dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan
dalam dua tahun terakhir dan pernah memeriksakan kandungan selama kehamilan anak
terakhir di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan, sebanyak 94 orang melakukan
K1 selama kehamilan anak terakhirnya. Hal ini menunjukkan akses ibu hamil terhadap
pelayanan masa hamil sudah cukup baik. Adapun untuk gambaran kualitas layanan, dari

102 Statistik Kesehatan 2022


100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan pernah
memeriksakan kandungan selama kehamilan anak terakhir di fasilitas kesehatan atau oleh
tenaga kesehatan, sebanyak 79 orang melakukan K4 dan sebanyak 61 orang melakukan K6
selama kehamilan anak terakhirnya. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ibu
hamil minimal enam kali selama kehamilan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan tersebut di atas.
Persentase PPK umur 10-54 tahun di daerah perkotaan yang pernah melahirkan dalam dua
tahun terakhir dan melakukan K6 di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan selama
kehamilan anak terakhir lebih besar daripada di daerah perdesaan (Gambar 6.3). Hal ini
bisa saja dikarenakan kualitas layanan yang lebih baik di daerah perkotaan daripada di
daerah perdesaan, serta akses ke fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan yang lebih
mudah di daerah perkotaan, baik dari segi jumlah maupun lokasi.

id
Dari segi sebaran menurut provinsi, Provinsi DI Yogyakarta memiliki persentase tertinggi

.
go
PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan melakukan
K6 di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan selama kehamilan anak terakhir (91,53
s.
persen). Adapun Provinsi Jambi merupakan provinsi dengan persentase terendah, yaitu
p
.b

dengan capaian sebesar 36,90 persen (Gambar 6.3).


w

Selain jumlah kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan dan atau oleh tenaga kesehatan,
w

layanan ibu hamil juga mencakup jenis pemeriksaan yang dilakukan saat ibu hamil
//w

memeriksakan kandungan. Standar pelayanan kesehatan pada masa hamil meliputi 10T
s:

sebagai berikut:
tp

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;


ht

2. Ukur tekanan darah;


3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA);
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus difteri (Td) bila
diperlukan;
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan;
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan darah, tes triple
eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B,) malaria pada daerah endemis. Tes lainnya dapat
dilakukan sesuai indikasi seperti gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum Basil
Tahan Asam (BTA), kusta, malaria daerah non endemis, pemeriksaan feses untuk
kecacingan, pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini talasemia dan pemeriksaan
lainnya;

Statistik Kesehatan 2022 103


9. Tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
10. Temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa. Informasi yang disampaikan
saat konseling minimal meliputi hasil pemeriksaan, perawatan sesuai usia kehamilan
dan usia ibu, gizi ibu hamil, kesiapan mental, mengenali tanda bahaya kehamilan,
persalinan, dan nifas, persiapan persalinan, kontrasepsi pascapersalinan, perawatan
bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif.
Gambar 6.4
Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir, 2022

.id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Gambar 6.4 menunjukkan bahwa belum semua jenis layanan dalam 10T sudah diterima
oleh PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan pernah
memeriksakan kandungan di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan selama

104 Statistik Kesehatan 2022


kehamilan anak terakhir. Beberapa layanan 10T sudah cukup banyak dilaksanakan. Terlihat
dengan capaian persentase untuk pelayanan ditimbang berat badannya, diukur tekanan
darahnya, diperiksa perutnya untuk mengetahui posisi janin, diperiksa denyut jantung
janin, serta diperiksa lingkar lengannya, yang masing-masing telah di atas 90 persen.
Adapun beberapa layanan 10T cakupannya masih rendah di bawah 65 persen, yaitu
diperiksa air seninya dan darahnya di laboratorium.
Salah satu layanan 10T adalah skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
tetanus difteri (Td) bila diperlukan. Sebesar 64,68 persen PPK umur 10-54 tahun yang
pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan memeriksakan kandungan di fasilitas
kesehatan atau oleh tenaga kesehatan selama kehamilan anak terakhir, pernah mendapat
imunisasi tetanus selama kehamilan anak terakhirnya tersebut (Tabel 6.9).
Layanan 10T lainnya adalah pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan. Tablet tambah darah atau pil zat besi sangat diperlukan bagi ibu hamil.

id
Kementerian Kesehatan (2018b) menyebutkan beberapa manfaat tablet zat besi bagi ibu

.
go
hamil sebagai berikut:
1. Menambah asupan nutrisi pada janin;
p s.
2. Mencegah anemia defisiensi zat besi;
.b

3. Mencegah pendarahan saat masa persalinan;


w
w

4. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan.
//w

Tablet tambah darah bisa didapatkan secara bebas di apotek, toko obat, maupun tempat
lainnya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil bisa mendapatkan tablet tambah darah secara
s:

mandiri meski tidak melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan atau oleh tenaga
tp

kesehatan. Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan bahwa tiga dari empat PPK umur 10-54
ht

tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir, mengonsumsi pil zat besi atau
penambah darah sebanyak 90 butir atau lebih selama kehamilan terakhirnya. Adapun
menurut klasifikasi desa, persentase untuk daerah perkotaan (76,86 persen) lebih tinggi
daripada daerah perdesaan (71,44 persen) (Tabel 6.12).

6.2 Melahirkan di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan Supaya Bayi Lahir
Sehat dan Ibu Selamat
Suksesnya proses melahirkan yang ditandai dengan bayi lahir sehat dan ibu selamat
merupakan salah satu kunci penurunan AKI. Untuk menciptakan proses melahirkan
tersebut, ibu harus melahirkan di fasilitas kesehatan atau oleh tenaga kesehatan. Hal ini
sejalan dengan SDGs Indikator 3.1.2*. Hasil Susenas Maret 2022 menunjukkan bahwa 95,79
persen ibu yang pernah melahirkan anak lahir hidup dalam dua tahun terakhir, anak lahir
hidup yang terakhir dilahirkan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan. Adapun yang
dilahirkan di fasilitas kesehatan, persentasenya sebesar 90,21 persen (BPS, 2022a).

Statistik Kesehatan 2022 105


Gambar 6.5
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Penolong Pertama dan Terakhir
Proses Melahirkan Anak Terakhirnya adalah Tenaga Kesehatan, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

106 Statistik Kesehatan 2022


Hasil Susenas MKP 2022 dapat digunakan untuk melengkapi informasi tentang penolong
persalinan yang diperoleh dari Susenas Maret 2022. Susenas Maret 2022 hanya
menyediakan informasi terkait penolong terakhir persalinan, sedangkan pada Susenas MKP
2022 menyediakan informasi penolong pertama dan terakhir persalinan. Gambar 6.5
menunjukkan bahwa dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua
tahun terakhir, sekitar 95 orang, penolong pertama dan terakhir proses melahirkan anak
terakhirnya adalah tenaga kesehatan. Artinya ibu sudah ditangani oleh tenaga kesehatan
sejak awal proses melahirkan.
Persentase PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan
penolong pertama dan terakhir proses melahirkan anak terakhirnya adalah tenaga
kesehatan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di daerah perdesaan (Gambar 6.5).
Penelitian menyebutkan bahwa ibu yang tinggal di daerah perdesaan memiliki
kecenderungan 5,8 kali lebih tinggi daripada ibu yang tinggal di perkotaan untuk

id
melahirkan ditolong oleh bukan tenaga kesehatan (Tari & Andriani, 2022).

.
go
Pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh PPK sangat berpengaruh dalam pemilihan
penolong proses persalinan. Makin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan PPK, maka
s.
makin tinggi persentase PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun
p
.b

terakhir dan penolong pertama dan terakhir proses melahirkan anak terakhirnya adalah
w

tenaga kesehatan (Gambar 6.5). Ibu dengan pendidikan SD ke bawah memiliki


w

kecenderungan 5,4 kali lebih tinggi daripada ibu dengan pendidikan di atas SD untuk
//w

melahirkan ditolong oleh bukan tenaga kesehatan (Tari & Andriani, 2022).
s:

Persalinan yang aman tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
tp

melainkan juga dilakukan di fasilitas kesehatan. Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan
ht

bahwa dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir,
sebanyak 92 orang, penolong pertama dan terakhir proses melahirkan anak terakhirnya
adalah tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan. Namun demikian pada level
provinsi, masih terdapat provinsi dengan persentase di bawah 70,00 persen, yaitu Provinsi
Maluku dan Maluku Utara (Tabel 6.13). Hal ini tentu perlu mendapat perhatian mengingat
pentingnya persalinan aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan di fasilitas
kesehatan.

Statistik Kesehatan 2022 107


Gambar 6.6
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Penolong Pertama dan Terakhir Proses Melahirkan
Anak Terakhirnya adalah Tenaga Kesehatan dan di Fasilitas Kesehatan, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Gambar 6.6 menunjukkan persentase PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan
dalam dua tahun terakhir dan penolong pertama dan terakhir proses melahirkan anak
terakhirnya adalah tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan untuk daerah
perkotaan lebih tinggi daripada di daerah perdesaan. Adapun dilihat dari status ekonomi
yang dilihat dari kuintil pengeluran, makin tinggi status ekonomi ibu, maka persentase PPK
umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan penolong
pertama dan terakhir proses melahirkan anak terakhirnya adalah tenaga kesehatan dan

108 Statistik Kesehatan 2022


dilakukan di fasilitas kesehatan juga makin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh
Bintabara (2021) di Tanzania, di mana terdapat kesenjangan yang sangat besar untuk
mengakses persalinan di fasilitas kesehatan dan oleh penolong kelahiran profesional antara
penduduk kaya dan miskin. Ibu yang kaya bisa mengakses fasilitas kesehatan dan biaya
lain-lain yang timbul saat proses persalinan.

6.3 Pemantauan Ibu dan Bayi Pascapersalinan oleh Tenaga Kesehatan untuk
Memastikan Keduanya Sehat
Data Sampling Registration System (SRS) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan
proporsi kejadian kematian ibu adalah 24 persen terjadi saat hamil, 26 persen saat
persalinan dan 40 persen pascapersalinan (Kementerian Kesehatan, 2018c). Tingginya
proporsi kematian pada masa pascamelahirkan menjadikan tahapan ini penting untuk
mendapat perhatian dan tidak boleh dianggap remeh.

id
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

.
go
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
s.
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual Pasal 21, pelayanan
p
kesehatan masa sesudah melahirkan meliputi pelayanan kesehatan bagi ibu, pelayanan
.b

kesehatan bagi bayi baru lahir, serta pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak. Pelayanan
w

kesehatan bagi ibu pada masa sesudah melahirkan dilakukan paling sedikit empat kali,
w

yaitu:
//w

1. Satu kali pada periode enam jam sampai dengan dua hari pascapersalinan;
s:

2. Satu kali pada periode 3-7 hari pascapersalinan;


tp

3. Satu kali pada periode 8-28 hari pascapersalinan;


ht

4. Satu kali pada periode 29-42 hari pascapersalinan.


Terdapat dua indikator yang bisa digunakan
untuk melihat layanan pascapersalinan pada •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
ibu, yaitu kunjungan nifas 1 (KF1) dan
Kunjungan nifas yang diukur
kunjungan nifas lengkap (KF lengkap). KF1
dalam Susenas MKP 2022 adalah
adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada
ketika ibu melakukan pemeriksaan
masa enam jam sampai dua hari setelah
baik mengunjungi atau dikunjungi
bersalin. Adapun KF lengkap merupakan
oleh tenaga kesehatan
cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6
setelah melahirkan.
jam sampai dengan 42 hari setelah bersalin
paling sedikit empat kali dengan distribusi •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
waktu seperti tersebut di atas.

Statistik Kesehatan 2022 109


Gambar 6.7
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir yang Melakukan KF1/KF Lengkap
Setelah Melahirkan Anak Terakhir, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

110 Statistik Kesehatan 2022


Menurut hasil Susenas MKP 2022, sebanyak 91,15 persen PPK umur 10-54 tahun yang
pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir melakukan KF1 setelah melahirkan anak
terakhir. Persentase untuk daerah perkotaan (91,80 persen) sedikit lebih tinggi daripada di
daerah perdesaan (90,31 persen) (Gambar 6.7). Fakta ini merupakan hal baik karena lebih
dari 90 persen ibu sudah mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan oleh tenaga
kesehatan pada enam jam sampai dengan dua hari setelah melahirkan.
Meski cakupan KF1 sudah baik, cakupan KF lengkap belum begitu menggembirakan.
Persentase PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan
melakukan KF lengkap setelah melahirkan anak terakhir di bawah 40,00 persen. Lebih dari
setengah PPK belum melakukan KF lengkap setelah melahirkan. Capaian KF lengkap ini
perlu ditingkatkan untuk memastikan ibu tetap sehat pada periode pascapersalinan, dan
pada akhirnya akan menurunkan AKI. Persentase PPK umur 10-54 tahun di daerah
perkotaan yang pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan melakukan KF lengkap

id
setelah melahirkan anak terakhir (41,67 persen) lebih besar daripada di daerah perdesaan

.
(37,76 persen) (Gambar 6.7). Penelitian oleh Fatema & Lariscy (2020) menginformasikan

go
bahwa pendidikan ibu, daerah tempat tinggal di perkotaan dan status ekonomi secara
s.
signifikan meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan ibu pascapersalinan di
p
Bangladesh.
.b
w

Selain pemeriksaan pada ibu, pelayanan kesehatan pascapersalinan juga dilakukan pada
w

bayi baru lahir atau disebut juga dengan kunjungan neonatal (KN). Pelayanan kesehatan
//w

pada bayi baru lahir dilakukan sejak bayi usia 6 jam sampai 28 hari. Pelayanan kesehatan
pada bayi baru lahir dilakukan sebanyak tiga kali yaitu:
s:
tp

1. Satu kali pada umur 6 jam sampai dengan 2 hari (KN1);


ht

2. Satu kali pada umur 3-7 hari (KN2);


3. Satu kali pada umur 8-28 hari (KN3).
Adapun KN lengkap jika bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan sebanyak tiga kali pada masing-masing rentang waktu tersebut.
Sebanyak 89,43 persen PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan dalam dua tahun
terakhir dan anak terakhir dilahirkan dengan kondisi lahir hidup, anak terakhirnya
melakukan KN1. Persentase di daerah perkotaan (91,10 persen) lebih tinggi daripada di
daerah perdesaan (87,27 persen) (Tabel 6.18). Hal ini berarti sudah cukup banyak bayi baru
lahir yang mandapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan. Meski demikian,
belum banyak bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan secara lengkap atau
melakukan KN lengkap.

Statistik Kesehatan 2022 111


Gambar 6.8
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir Melakukan KN Lengkap, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

112 Statistik Kesehatan 2022


Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah
melahirkan dalam dua tahun terakhir dan anak terakhir dilahirkan dengan kondisi lahir
hidup, sekitar 50 orang, anak terakhirnya melakukan KN lengkap. Persentase di daerah
perkotaan lebih tinggi daripada di daerah perdesaan. Jika dilihat dari tingkat pendidikan
yang ditamatkan, persentase tertinggi ditunjukkan oleh PPK dengan tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan adalah perguruan tinggi (Gambar 6.8). Penelitian oleh Sidze,
Wekesah, Kisia, & Abajobir (2021) menyebutkan bahwa pemanfaatan layanan kesehatan
ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak tidak merata dikarenakan tingkat pendidikan yang
rendah, status sosial ekonomi yang rendah, usia ibu yang lebih muda, dan beberapa alasan
lain.
Capaian pelayanan kesehatan bayi baru lahir belum merata di seluruh provinsi. Provinsi DKI
Jakarta merupakan provinsi dengan persentase tertinggi PPK umur 10-54 tahun yang
pernah melahirkan dalam dua tahun terakhir dan anak terakhir dilahirkan dengan kondisi

id
lahir hidup, di mana anak terakhirnya melakukan KN lengkap. Adapun Provinsi Kepulauan

.
Bangka Belitung merupakan provinsi dengan persentase terendah (Gambar 6.8).

go
s.
6.4 KB Pascapersalinan untuk Mengatur Jarak Kehamilan
p
.b

KB pascapersalinan sangat penting untuk


w

menurunkan kebutuhan KB yang belum •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


w

terpenuhi (unmet need) dan mencegah lahirnya KB pascapersalinan adalah


//w

bayi stunting (BKKBN, 2023). Konseling KB metode kontrasepsi pertama


s:

pascapersalinan merupakan salah satu aspek yang digunakan sesudah melahirkan


tp

penting dalam suksesnya KB pascapersalinan. sampai enam minggu atau 42 hari


ht

Menurut Peraturan Kepala Badan setelah melahirkan (BPS, 2022b).


Kependudukan dan Keluarga Berencana •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Nasional Nomor 24 Tahun 2017 tentang
Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran, konseling KB
pascapersalinan adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif tentang KB,
dilakukan antara calon peserta KB dan petugas untuk membantu calon peserta KB
mengenali kebutuhan ber-KB-nya serta memilih solusi terbaik dan membuat keputusan
yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Gambar 6.9 menunjukkan bahwa dari 100 PPK umur 10-54 tahun yang pernah melahirkan
dalam dua tahun terakhir, sekitar 78 orang menerima konseling/edukasi tentang KB
pascapersalinan. Adapun persentase di daerah perkotaan (80,22 persen) lebih tinggi
daripada di daerah perdesaan (75,48 persen). Perlu adanya peningkatkan
edukasi/konseling tentang KB pascapersalinan oleh tenaga terlatih agar penggunaan KB
pascapersalinan oleh ibu setelah melahirkan dapat meningkat.

Statistik Kesehatan 2022 113


Gambar 6.9
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima Konseling/Edukasi tentang KB Pascapersalinan, 2022

. id
go
p s.
.b

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


w

Penggunaan KB pascapersalinan oleh ibu dilakukan bersamaan dengan proses melahirkan


w

sampai dengan 42 hari setelah melahirkan. Adapun alat KB yang dimaksud adalah alat KB
//w

modern, yaitu meliputi sterilisasi wanita/tubektomi/MOW, sterilisasi pria/vasektomi/MOP,


s:

IUD/AKDR/spiral, suntikan, susuk KB/implant, pil, kondom pria/karet KB, serta


tp

intravag/kondom wanita/diafragma.
ht

Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan 73,01 persen PPK umur 10-54 tahun yang pernah
melahirkan dalam dua tahun terakhir, menggunakan alat KB modern pascapersalinan
setelah melahirkan anak terakhirnya (Tabel 6.19). Namun, dari 73,01 persen tersebut hanya
45,02 persennya yang menggunakannya bersamaan dengan proses melahirkan sampai
dengan 42 hari setelah melahirkan. Persentase untuk daerah perkotaan (47,78 persen) lebih
tinggi dibandingan dengan daerah perdesaan (41,61 persen) (Gambar 6.10). Hal ini
disebabkan oleh akses ke sumber daya sosial di perkotaan yang lebih baik daripada di
perdesaan seperti pendidikan, informasi, dan akses ke layanan KB (Srivastava, Pandey,
Singh, & Singh, 2022).

114 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 6.10
Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan
Bersamaan dengan Proses Melahirkan sampai dengan 42 Hari
Setelah Melahirkan Anak Terakhir, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


s:

Pentingnya penggunaan KB modern pascapersalinan untuk perencanaan kehamilan dan


tp

penurunan AKI perlu menjadi perhatian berbagai pihak yang berwenang. Hasil Susenas
ht

MKP 2022 menunjukkan bahwa alasan PPK yang melahirkan dalam dua tahun terakhir dan
tidak menggunakan KB modern pascapersalinan adalah karena takut efek samping (27,10
persen), alasan fertilitas (13,89 persen), menggunakan KB tradisional (12,49 persen), dan
alasan lainnya (46,52 persen) (Tabel 6.23). Alasan lainnya yang dimaksud di sini juga
mencakup tidak setuju KB, tidak tahu alat/cara KB, tidak tahu, dan lain-lain. Suksesnya
penggunaan KB pascapersalinan pada akhirnya berperan dalam penurunan AKI dan AKB.
Oleh karena itu semua pihak, baik pemerintah, penyuluh KB, maupun masyarakat harus
berperan dalam meningkatkan penggunaan KB pascapersalinan.

Statistik Kesehatan 2022 115


Tabel 6.1
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Pernah Memeriksakan Kandungan selama Kehamilan Anak Terakhir


(1) (2)

Aceh 98,88
Sumatera Utara 96,96
Sumatera Barat 97,77
Riau 97,88
Jambi 99,50
Sumatera Selatan 97,87
Bengkulu 98,89
Lampung 98,80
Kep. Bangka Belitung 100,00
Kep. Riau 99,52

id
DKI Jakarta 99,85

.
Jawa Barat 98,79

go
Jawa Tengah 100,00
DI Yogyakarta s. 100,00
Jawa Timur 99,10
p
Banten 99,20
.b

Bali 100,00
w

Nusa Tenggara Barat 99,31


w

Nusa Tenggara Timur 98,51


//w

Kalimantan Barat 98,21


Kalimantan Tengah 96,12
s:

Kalimantan Selatan 99,50


tp

Kalimantan Timur 98,45


Kalimantan Utara 100,00
ht

Sulawesi Utara 98,70


Sulawesi Tengah 98,94
Sulawesi Selatan 98,37
Sulawesi Tenggara 97,17
Gorontalo 99,01
Sulawesi Barat 99,69

Maluku 94,92
Maluku Utara 97,21

Papua Barat 94,40


Papua 81,74

Indonesia 98,60
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

116 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.2
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Pernah Memeriksakan Kandungan selama Kehamilan Anak Terakhir


(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 99,37
Perdesaan 97,61

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 92,77
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 98,42

id
SMP/Sederajat 98,30

.
SM/Sederajat 99,15

go
Perguruan Tinggi 99,47

Status Ekonomi
s.
Kuintil 1 98,02
p
Kuintil 2 98,29
.b

Kuintil 3 98,78
w

Kuintil 4 99,24
w

Kuintil 5 99,20
//w

Indonesia 98,60
s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 117


Tabel 6.3
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Tempat Periksa Kandungan, 2022
RS Pemerintah/ Rumah
Karakteristik Puskesmas Pustu
RS Swasta Bersalin/Klinik
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 23,23 26,54 32,86 2,19
Perdesaan 14,95 14,53 36,47 10,91

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 10,96 8,64 37,35 9,41
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 9,60 14,08 40,17 7,43

id
SMP/Sederajat 13,87 16,50 35,42 6,33

.
go
SM/Sederajat 21,40 26,66 34,25 5,19
Perguruan Tinggi 36,84 27,84 s. 26,97 4,72

Status Ekonomi
p
Kuintil 1 10,47 11,95 39,43 8,86
.b

Kuintil 2 14,18 16,98 38,09 6,63


Kuintil 3 17,79 22,71 34,56 5,50
w

Kuintil 4 26,31 28,92 31,72 3,82


w

Kuintil 5 39,59 34,92 22,53 2,57


//w

Indonesia 19,67 21,37 34,42 5,95


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

118 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.3 (Lanjutan)
Praktik
Karakteristik Polindes/Poskesdes Lainnya
Tenaga Kesehatan
(1) (6) (7) (8)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 33,87 7,92 4,02
Perdesaan 34,01 21,00 7,54

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 21,77 24,59 11,17
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 32,88 18,40 9,56
SMP/Sederajat 38,62 16,66 6,08
SM/Sederajat 34,03 10,70 4,11
Perguruan Tinggi 29,94 7,52 2,53

id
Status Ekonomi

.
Kuintil 1 34,54 17,70 8,30

go
Kuintil 2 36,83 14,79 6,87
Kuintil 3 33,46 s. 15,56 5,23
Kuintil 4 35,53 10,10 2,99
p
Kuintil 5 27,12 5,52 1,77
.b

Indonesia 33,93 13,55 5,54


w
w

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 119


Tabel 6.4
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Pemeriksa Kandungan, 2022
Dokter Spesialis Tenaga Kesehatan
Karakteristik Bidan
Kandungan Lainnya
(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 41,14 77,54 7,53
Perdesaan 28,51 88,87 10,30

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 17,44 88,38 9,58
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

id
SD/Sederajat 19,42 91,02 8,38
SMP/Sederajat 27,03 89,42 8,18

.
go
SM/Sederajat 39,69 81,11 9,89
Perguruan Tinggi 60,78 s.64,50 7,30

Status Ekonomi
p
Kuintil 1 21,56 90,94 8,27
.b

Kuintil 2 28,10 88,19 9,61


w

Kuintil 3 32,94 83,88 9,67


Kuintil 4 46,37 77,26 9,07
w

Kuintil 5 64,38 62,14 6,63


//w

Indonesia 35,70 82,42 8,72


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

120 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.5
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K1/K4/K6 di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Melakukan K1 Melakukan K4 Melakukan K6


(1) (2) (3) (4)

Aceh 91,51 64,09 38,51


Sumatera Utara 91,80 69,66 46,32
Sumatera Barat 92,45 78,58 54,71
Riau 91,60 67,37 41,39
Jambi 87,15 54,16 36,90
Sumatera Selatan 88,57 63,16 46,68
Bengkulu 90,85 73,19 49,29
Lampung 97,82 83,51 62,59
Kep. Bangka Belitung 93,38 74,09 51,87
Kep. Riau 92,24 79,75 60,75

id
DKI Jakarta 90,96 83,66 66,71

.
Jawa Barat 94,71 84,86 68,35

go
Jawa Tengah 93,88 87,79 71,50
DI Yogyakarta 97,94 s. 94,90 91,53
Jawa Timur 95,49 83,84 68,71
p
Banten 95,58 75,81 60,23
.b

Bali 95,56 92,69 86,40


w

Nusa Tenggara Barat 97,13 83,18 65,04


w

Nusa Tenggara Timur 93,08 74,70 61,67


//w

Kalimantan Barat 92,78 76,19 56,17


Kalimantan Tengah 94,22 70,16 52,90
s:

Kalimantan Selatan 93,62 73,85 53,64


tp

Kalimantan Timur 90,38 76,30 55,64


Kalimantan Utara 97,70 81,65 65,89
ht

Sulawesi Utara 81,55 58,87 46,03


Sulawesi Tengah 89,31 72,86 55,48
Sulawesi Selatan 94,05 75,87 55,70
Sulawesi Tenggara 92,40 76,26 50,57
Gorontalo 88,96 75,63 55,28
Sulawesi Barat 99,13 77,06 55,11

Maluku 93,66 56,13 41,47


Maluku Utara 94,12 75,23 49,54

Papua Barat 89,55 66,59 47,65


Papua 79,60 54,79 42,88

Indonesia 93,52 78,94 61,21


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 121


Tabel 6.6
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan K1/K4/K6 di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Melakukan K1 Melakukan K4 Melakukan K6


(1) (2) (3) (4)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 94,49 83,23 66,85
Perdesaan 92,24 73,25 53,76

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 87,40 62,37 44,95
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 91,46 74,59 55,10

id
SMP/Sederajat 94,07 81,67 62,54

.
SM/Sederajat 93,80 79,30 63,40

go
Perguruan Tinggi 95,37 81,60 63,97

Status Ekonomi
s.
Kuintil 1 91,28 73,88 56,63
p
Kuintil 2 94,66 79,92 61,93
.b

Kuintil 3 93,12 78,28 59,06


w

Kuintil 4 93,65 79,08 59,87


w

Kuintil 5 96,30 87,53 72,96


//w

Indonesia 93,52 78,94 61,21


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

122 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.7
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Provinsi
dan Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan, 2022
Diukur Diukur Diperiksa
Ditimbang
Provinsi Tinggi Tekanan Lingkar
Berat Badannya
Badannya Darahnya Lengannya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 98,91 87,71 97,62 88,69


Sumatera Utara 95,92 65,85 95,95 77,58
Sumatera Barat 98,98 91,89 97,23 90,57
Riau 95,90 71,54 94,36 74,05
Jambi 99,90 85,54 99,90 89,50
Sumatera Selatan 99,52 77,12 97,47 83,22
Bengkulu 99,68 75,41 99,45 79,53
Lampung 98,00 78,26 97,66 87,51

id
Kep. Bangka Belitung 97,78 93,19 98,51 88,58

.
Kep. Riau 100,00 81,91 100,00 80,92

go
DKI Jakarta 100,00 92,12 s. 100,00 92,28
Jawa Barat 99,01 88,20 98,48 92,70
p
Jawa Tengah 99,94 87,20 99,15 92,31
.b

DI Yogyakarta 96,76 82,16 96,76 90,86


Jawa Timur 99,46 91,20 98,68 94,85
w

Banten 98,53 86,53 98,32 92,60


w

Bali 99,06 77,07 99,47 92,19


//w

Nusa Tenggara Barat 99,19 91,82 96,83 92,21


Nusa Tenggara Timur 96,91 91,64 95,94 96,50
s:

Kalimantan Barat 98,48 84,73 97,62 88,26


tp

Kalimantan Tengah 99,32 89,54 98,65 86,18


ht

Kalimantan Selatan 99,21 90,91 97,70 95,97


Kalimantan Timur 98,95 90,54 97,96 88,07
Kalimantan Utara 97,80 88,15 95,51 90,76

Sulawesi Utara 99,30 94,45 96,52 90,37


Sulawesi Tengah 95,80 89,07 95,30 91,33
Sulawesi Selatan 99,53 96,12 99,06 98,66
Sulawesi Tenggara 100,00 86,12 95,46 89,75
Gorontalo 100,00 97,64 100,00 97,53
Sulawesi Barat 99,53 94,26 99,12 96,84

Maluku 98,66 84,40 93,94 84,96


Maluku Utara 93,91 83,40 92,80 88,58

Papua Barat 95,51 81,77 96,28 91,38


Papua 94,74 73,28 94,11 75,12

Indonesia 98,75 86,16 97,95 90,44


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 123


Tabel 6.7 (Lanjutan)
Diperiksa
Diperiksa Diperiksa Diperiksa
Perutnya untuk
Provinsi Tinggi Denyut Jantung Darahnya di
Mengetahui
Rahimnya Janin Laboratorium
Posisi Janin
(1) (6) (7) (8) (9)

Aceh 83,63 95,81 91,37 46,01


Sumatera Utara 77,33 94,94 88,64 24,69
Sumatera Barat 90,40 98,14 96,80 63,48
Riau 71,40 93,68 90,44 33,46
Jambi 85,12 97,29 89,61 44,60
Sumatera Selatan 86,01 94,28 91,58 30,12
Bengkulu 86,71 93,52 93,11 27,06
Lampung 87,17 95,48 93,78 48,09
Kep. Bangka Belitung 90,65 97,87 92,66 71,16
Kep. Riau 92,00 99,27 99,27 62,16

DKI Jakarta 95,09 100,00 100,00 87,71

id
Jawa Barat 88,58 97,24 93,49 62,70
Jawa Tengah 95,58 98,58 98,57 83,22

.
go
DI Yogyakarta 94,49 98,69 100,00 83,91
Jawa Timur 94,00 98,14
s. 97,10 76,54
Banten 86,92 88,74 82,26 57,11
p
Bali 90,35 97,51 99,47 80,60
.b

Nusa Tenggara Barat 94,80 95,78 91,22 78,86


w

Nusa Tenggara Timur 93,58 95,22 93,41 74,13


w

Kalimantan Barat 93,36 98,21 93,22 46,15


//w

Kalimantan Tengah 93,03 97,79 94,09 65,70


Kalimantan Selatan 94,11 99,07 98,32 71,25
s:

Kalimantan Timur 88,31 94,17 90,57 68,70


Kalimantan Utara 94,17 97,80 96,30 72,28
tp

Sulawesi Utara 90,72 99,63 98,39 50,77


ht

Sulawesi Tengah 84,00 93,89 85,36 42,96


Sulawesi Selatan 96,24 98,42 97,12 75,82
Sulawesi Tenggara 82,02 95,68 86,73 42,96
Gorontalo 96,85 98,00 94,63 62,13
Sulawesi Barat 92,19 99,12 96,51 63,13

Maluku 84,90 92,32 83,02 28,89


Maluku Utara 82,20 84,29 80,04 42,26

Papua Barat 86,89 94,32 92,21 73,48


Papua 73,82 85,08 80,71 38,36

Indonesia 89,52 96,58 93,79 62,47


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

124 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.7 (Lanjutan)
Mempunyai
Masalah Kesehatan
Diperiksa Air Seninya dan Mendapat
Provinsi Konsultasi
di Laboratorium Pengobatan
untuk Masalah
Kesehatan Tersebut
(1) (10) (11) (12)

Aceh 44,77 82,78 67,82


Sumatera Utara 22,21 77,79 81,71
Sumatera Barat 51,88 88,01 89,29
Riau 28,67 78,79 44,18
Jambi 43,95 83,66 90,55
Sumatera Selatan 25,84 80,42 84,17
Bengkulu 22,84 81,02 80,19
Lampung 39,69 84,99 88,70
Kep. Bangka Belitung 58,07 85,10 96,64
Kep. Riau 61,36 91,07 73,46

id
DKI Jakarta 83,79 90,52 93,15

.
go
Jawa Barat 62,24 78,37 74,33
Jawa Tengah 76,65 s. 92,17 90,90
DI Yogyakarta 81,98 95,83 98,10
Jawa Timur 71,90 89,02 87,68
p
Banten 54,32 71,43 53,66
.b
w

Bali 72,14 87,15 85,53


Nusa Tenggara Barat 70,92 84,64 88,76
w

Nusa Tenggara Timur 70,93 75,48 83,12


//w

Kalimantan Barat 40,55 80,21 83,77


s:

Kalimantan Tengah 44,72 79,25 83,40


Kalimantan Selatan 63,80 85,72 87,09
tp

Kalimantan Timur 55,23 83,77 86,45


ht

Kalimantan Utara 67,24 90,40 100,00

Sulawesi Utara 38,80 75,57 90,64


Sulawesi Tengah 32,60 59,04 88,18
Sulawesi Selatan 72,23 86,94 87,21
Sulawesi Tenggara 38,42 76,52 74,65
Gorontalo 51,04 80,99 93,56
Sulawesi Barat 53,88 82,85 88,95

Maluku 20,26 56,08 85,38


Maluku Utara 38,06 64,52 34,93

Papua Barat 48,30 75,11 80,54


Papua 36,28 69,44 73,92

Indonesia 57,82 82,69 81,43


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 125


Tabel 6.8
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik
dan Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan, 2022
Diukur Diukur Diperiksa
Ditimbang
Karakteristik Tinggi Tekanan Lingkar
Berat Badannya
Badannya Darahnya Lengannya
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 99,38 86,54 98,73 90,98
Perdesaan 97,90 85,66 96,91 89,74

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 95,38 83,82 96,46 90,71

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 98,10 84,65 97,41 90,07
SMP/Sederajat 98,79 87,25 s. 98,17 92,31
SM/Sederajat 98,93 85,01 97,82 88,72
p
Perguruan Tinggi 99,63 88,81 98,72 91,38
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 98,68 86,15 97,22 91,86


w

Kuintil 2 98,33 85,23 97,90 91,02


Kuintil 3 98,60 85,19 97,06 87,78
//w

Kuintil 4 98,89 86,69 98,94 90,49


Kuintil 5 99,52 88,20 99,32 90,23
s:
tp

Indonesia 98,75 86,16 97,95 90,44


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
ht

126 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.8 (Lanjutan)
Diperiksa
Diperiksa Diperiksa Diperiksa
Perutnya untuk
Karakteristik Tinggi Denyut Jantung Darahnya di
Mengetahui
Rahimnya Janin Laboratorium
Posisi Janin
(1) (6) (7) (8) (9)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 90,86 97,35 95,45 67,47
Perdesaan 87,74 95,54 91,58 55,86

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 81,36 90,47 88,10 47,44
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 87,74 93,69 89,77 52,64
SMP/Sederajat 91,16 96,96 93,69 65,55

id
SM/Sederajat 89,14 97,35 94,75 63,82
Perguruan Tinggi 91,13 98,47 97,04 67,56

.
go
Status Ekonomi
Kuintil 1 89,81 95,51
s. 91,64 59,04
Kuintil 2 88,71 95,71 92,58 58,39
p
Kuintil 3 87,85 96,87 94,28 59,29
.b

Kuintil 4 89,08 96,84 94,92 65,81


w

Kuintil 5 92,80 99,17 97,62 75,06


w

Indonesia 89,52 96,58 93,79 62,47


//w

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 127


Tabel 6.8 (Lanjutan)
Mempunyai
Masalah Kesehatan
Diperiksa Air Seninya dan Mendapat
Karakteristik Konsultasi
di Laboratorium Pengobatan
untuk Masalah
Kesehatan Tersebut
(1) (10) (11) (12)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 62,75 84,43 82,01
Perdesaan 51,29 80,38 80,62

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 47,58 73,00 71,70
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

id
SD/Sederajat 49,02 74,67 71,05
SMP/Sederajat 59,79 82,86 83,73

.
go
SM/Sederajat 58,18 84,17 84,72
Perguruan Tinggi 64,70 s. 89,17 84,29

Status Ekonomi
p
Kuintil 1 55,41 79,47 74,51
.b

Kuintil 2 55,24 79,24 79,91


w

Kuintil 3 52,50 82,74 86,79


Kuintil 4 60,67 86,74 83,93
w

Kuintil 5 69,51 89,01 86,19


//w

Indonesia 57,82 82,69 81,43


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

128 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.9
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir
serta Pernah Mendapat Imunisasi Tetanus selama Kehamilan Anak Terakhirnya Tersebut
Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Mendapat Imunisasi Tetanus


(1) (2)

Aceh 58,23
Sumatera Utara 49,97
Sumatera Barat 48,47
Riau 40,67
Jambi 67,53
Sumatera Selatan 57,53
Bengkulu 67,97
Lampung 63,44

id
Kep. Bangka Belitung 58,90

.
Kep. Riau 52,26

go
DKI Jakarta s. 75,91
Jawa Barat 76,33
Jawa Tengah 61,57
p
DI Yogyakarta 50,57
.b

Jawa Timur 53,27


w

Banten 69,08
w

Bali 68,53
//w

Nusa Tenggara Barat 69,98


Nusa Tenggara Timur 75,56
s:

Kalimantan Barat 58,30


tp

Kalimantan Tengah 62,94


ht

Kalimantan Selatan 68,02


Kalimantan Timur 60,50
Kalimantan Utara 59,93

Sulawesi Utara 90,92


Sulawesi Tengah 72,50
Sulawesi Selatan 76,55
Sulawesi Tenggara 79,13
Gorontalo 88,41
Sulawesi Barat 88,35

Maluku 81,93
Maluku Utara 72,93

Papua Barat 73,23


Papua 66,46

Indonesia 64,68
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 129


Tabel 6.10
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan di Fasilitas Kesehatan
atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir
serta Pernah Mendapat Imunisasi Tetanus selama Kehamilan Anak Terakhirnya Tersebut
Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Mendapat Imunisasi Tetanus


(1) (2)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 64,58
Perdesaan 64,82

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 63,69

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 65,48
SMP/Sederajat s. 63,47
SM/Sederajat 64,63
Perguruan Tinggi 66,12
p
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 63,66
Kuintil 2 64,59
w

Kuintil 3 64,65
//w

Kuintil 4 66,47
Kuintil 5 64,65
s:
tp

Indonesia 64,68
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
ht

130 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.11
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Provinsi dan Konsumsi Pil Zat Besi
atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir atau Lebih selama Kehamilan Terakhir, 2022
Mengonsumsi Pil Zat Besi Tidak Mengonsumsi Pil Zat Besi
atau Penambah Darah atau Penambah Darah
Provinsi
Sebanyak 90 Butir atau Lebih Sebanyak 90 Butir atau Lebih
selama Kehamilan Terakhir selama Kehamilan Terakhir
(1) (2) (3)

Aceh 69,60 30,40


Sumatera Utara 54,25 45,75
Sumatera Barat 67,09 32,91
Riau 58,39 41,61
Jambi 58,03 41,97
Sumatera Selatan 62,17 37,83
Bengkulu 67,43 32,57
Lampung 75,28 24,72

id
Kep. Bangka Belitung 78,66 21,34
Kep. Riau 77,01 22,99

.
go
DKI Jakarta 83,47 s. 16,53
Jawa Barat 80,19 19,81
Jawa Tengah 83,75 16,25
p
DI Yogyakarta 88,34 11,66
.b

Jawa Timur 78,49 21,51


w

Banten 65,78 34,22


w

Bali 88,29 11,71


//w

Nusa Tenggara Barat 85,04 14,96


Nusa Tenggara Timur 87,40 12,60
s:

Kalimantan Barat 69,28 30,72


tp

Kalimantan Tengah 75,68 24,32


Kalimantan Selatan 77,80 22,20
ht

Kalimantan Timur 75,77 24,23


Kalimantan Utara 77,61 22,39

Sulawesi Utara 69,99 30,01


Sulawesi Tengah 71,93 28,07
Sulawesi Selatan 69,62 30,38
Sulawesi Tenggara 65,25 34,75
Gorontalo 74,92 25,08
Sulawesi Barat 77,56 22,44

Maluku 53,94 46,06


Maluku Utara 57,72 42,28

Papua Barat 67,31 32,69


Papua 44,74 55,26

Indonesia 74,50 25,50


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 131


Tabel 6.12
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Karakteristik dan Konsumsi Pil Zat Besi
atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir atau Lebih selama Kehamilan Terakhir, 2022
Mengonsumsi Pil Zat Besi Tidak Mengonsumsi Pil Zat Besi
atau Penambah Darah atau Penambah Darah
Karakteristik
Sebanyak 90 Butir atau Lebih Sebanyak 90 Butir atau Lebih
selama Kehamilan Terakhir selama Kehamilan Terakhir
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 76,86 23,14
Perdesaan 71,44 28,56

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 65,42 34,58
Sekolah dan Tidak Tamat

id
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 70,70 29,30
SMP/Sederajat 76,02 s. 23,98
SM/Sederajat 74,70 25,30
Perguruan Tinggi 77,46 22,54
p
.b

Status Ekonomi
Kuintil 1 74,10 25,90
w

Kuintil 2 72,53 27,47


w

Kuintil 3 72,57 27,43


//w

Kuintil 4 75,88 24,12


Kuintil 5 79,08 20,92
s:

Indonesia 74,50 25,50


tp

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


ht

132 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.13
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Provinsi, Penolong Kelahiran,
dan Tempat Melahirkan Anak Terakhir, 2022
Penolong Pertama dan Terakhir
Penolong Pertama dan Terakhir
Proses Melahirkan
Proses Melahirkan
Provinsi Anak Terakhirnya adalah
Anak Terakhirnya adalah
Tenaga Kesehatan dan
Tenaga Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
(1) (2) (3)

Aceh 99,68 94,03


Sumatera Utara 96,64 89,63
Sumatera Barat 96,69 93,58
Riau 95,61 90,96
Jambi 96,43 79,30
Sumatera Selatan 97,16 88,22
Bengkulu 98,93 98,84

id
Lampung 98,44 95,99
Kep. Bangka Belitung 99,80 97,50

.
go
Kep. Riau 100,00 98,43

DKI Jakarta 98,68


s. 98,68
Jawa Barat 91,49 88,66
p
Jawa Tengah 98,19 97,30
.b

DI Yogyakarta 100,00 100,00


w

Jawa Timur 99,27 97,45


w

Banten 89,78 88,13


//w

Bali 99,41 99,41


Nusa Tenggara Barat 99,40 97,58
s:

Nusa Tenggara Timur 89,44 84,98


tp

Kalimantan Barat 92,51 86,16


Kalimantan Tengah 86,02 77,67
ht

Kalimantan Selatan 96,41 91,93


Kalimantan Timur 97,63 94,84
Kalimantan Utara 100,00 98,30

Sulawesi Utara 94,14 90,98


Sulawesi Tengah 91,58 84,98
Sulawesi Selatan 97,31 95,76
Sulawesi Tenggara 90,77 84,79
Gorontalo 95,52 94,13
Sulawesi Barat 89,77 86,52

Maluku 69,62 54,07


Maluku Utara 87,68 66,96

Papua Barat 81,00 72,25


Papua 73,57 71,38

Indonesia 95,16 91,71


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 133


Tabel 6.14
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Karakteristik, Penolong Kelahiran,
dan Tempat Melahirkan Anak Terakhir, 2022
Penolong Pertama dan Terakhir
Penolong Pertama dan Terakhir
Proses Melahirkan
Proses Melahirkan
Karakteristik Anak Terakhirnya adalah
Anak Terakhirnya adalah
Tenaga Kesehatan dan
Tenaga Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 97,31 95,85
Perdesaan 92,38 86,34

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 80,46 73,19

id
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 89,83 s. 84,55
SMP/Sederajat 95,70 92,32
SM/Sederajat 97,18 94,29
p
Perguruan Tinggi 98,71 96,65
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 92,35 87,38


w

Kuintil 2 93,87 89,65


//w

Kuintil 3 97,12 94,01


Kuintil 4 96,77 93,90
s:

Kuintil 5 98,06 97,56


tp

Indonesia 95,16 91,71


ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

134 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.15
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan KF1/KF Lengkap setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Melakukan KF1 Melakukan KF Lengkap


(1) (2) (3)

Aceh 94,25 31,52


Sumatera Utara 94,84 24,59
Sumatera Barat 96,73 24,01
Riau 92,84 32,08
Jambi 92,71 29,56
Sumatera Selatan 94,07 34,87
Bengkulu 95,18 24,34
Lampung 94,87 42,51
Kep. Bangka Belitung 92,55 13,23
Kep. Riau 95,36 31,89

id
DKI Jakarta 98,33 67,48

.
Jawa Barat 87,90 50,13

go
Jawa Tengah 93,91 38,32
DI Yogyakarta 89,20 s. 39,99
Jawa Timur 92,32 46,98
p
Banten 75,63 38,70
.b

Bali 94,26 53,19


w

Nusa Tenggara Barat 86,12 37,13


w

Nusa Tenggara Timur 89,67 43,10


//w

Kalimantan Barat 91,35 31,22


Kalimantan Tengah 90,57 33,22
s:

Kalimantan Selatan 97,31 24,66


tp

Kalimantan Timur 97,98 34,48


Kalimantan Utara 97,83 46,92
ht

Sulawesi Utara 90,63 43,07


Sulawesi Tengah 93,71 28,99
Sulawesi Selatan 91,98 27,77
Sulawesi Tenggara 92,62 29,85
Gorontalo 94,69 37,95
Sulawesi Barat 89,49 35,42

Maluku 74,79 26,92


Maluku Utara 77,32 27,19

Papua Barat 73,30 25,37


Papua 81,16 46,80

Indonesia 91,15 39,97


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 135


Tabel 6.16
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan KF1/KF Lengkap setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Melakukan KF1 Melakukan KF Lengkap


(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 91,80 41,67
Perdesaan 90,31 37,76

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 85,58 31,43
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 86,85 34,50

id
SMP/Sederajat 91,38 41,40

.
SM/Sederajat 92,30 39,43

go
Perguruan Tinggi 93,91 46,12

Status Ekonomi
s.
Kuintil 1 89,49 35,13
p
Kuintil 2 88,65 38,13
.b

Kuintil 3 92,51 38,37


w

Kuintil 4 93,18 39,98


w

Kuintil 5 93,99 53,90


//w

Indonesia 91,15 39,97


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

136 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.17
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir Melakukan KN1/KN Lengkap
Menurut Provinsi, 2022

Provinsi Melakukan KN1 Melakukan KN Lengkap


(1) (2) (3)

Aceh 92,67 44,63


Sumatera Utara 91,84 38,63
Sumatera Barat 93,40 33,28
Riau 88,98 40,13
Jambi 92,53 41,62
Sumatera Selatan 91,92 44,53
Bengkulu 92,00 30,45
Lampung 93,29 54,05
Kep. Bangka Belitung 90,63 27,54
Kep. Riau 94,62 42,54

id
DKI Jakarta 96,91 77,17

.
Jawa Barat 85,87 54,60

go
Jawa Tengah 93,58 52,30
DI Yogyakarta 96,65 s. 62,31
Jawa Timur 91,02 61,11
p
Banten 74,66 45,23
.b

Bali 98,48 72,89


w

Nusa Tenggara Barat 84,83 49,88


w

Nusa Tenggara Timur 89,42 50,98


//w

Kalimantan Barat 89,63 38,62


Kalimantan Tengah 88,23 37,74
s:

Kalimantan Selatan 96,44 39,56


tp

Kalimantan Timur 95,08 40,67


Kalimantan Utara 99,48 66,93
ht

Sulawesi Utara 89,12 49,01


Sulawesi Tengah 89,36 39,31
Sulawesi Selatan 89,21 33,16
Sulawesi Tenggara 88,96 38,48
Gorontalo 89,51 42,25
Sulawesi Barat 87,79 47,15

Maluku 70,37 32,22


Maluku Utara 71,44 28,67

Papua Barat 72,20 36,07


Papua 65,84 37,63

Indonesia 89,43 49,81


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 137


Tabel 6.18
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Anak Lahir Hidup Terakhir Melakukan KN1/KN Lengkap
Menurut Karakteristik, 2022

Karakteristik Melakukan KN1 Melakukan KN Lengkap


(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 91,10 51,58
Perdesaan 87,27 47,53

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 80,45 37,65
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 83,80 43,00

id
SMP/Sederajat 90,11 52,04

.
SM/Sederajat 90,69 49,53

go
Perguruan Tinggi 93,26 56,30

Status Ekonomi
s.
Kuintil 1 86,24 44,98
p
Kuintil 2 88,45 47,25
.b

Kuintil 3 89,70 49,69


w

Kuintil 4 92,02 50,28


w

Kuintil 5 93,61 62,61


//w

Indonesia 89,43 49,81


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

138 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.19
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima Konseling/Edukasi tentang KB Pascapersalinan
serta Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Provinsi, 2022
Menggunakan Alat KB Modern
Menerima Konseling/Edukasi
Provinsi Pascapersalinan
tentang KB Pascapersalinan
Setelah Melahirkan Anak Terakhir
(1) (2) (3)

Aceh 64,36 67,89


Sumatera Utara 67,08 53,93
Sumatera Barat 68,68 56,25
Riau 73,44 66,91
Jambi 71,06 84,79
Sumatera Selatan 77,19 77,87
Bengkulu 72,79 70,59
Lampung 83,91 81,09

id
Kep. Bangka Belitung 77,99 81,98

.
Kep. Riau 77,46 70,40

go
DKI Jakarta 92,18 s. 69,38
Jawa Barat 80,75 81,84
p
Jawa Tengah 81,48 71,26
.b

DI Yogyakarta 73,70 58,49


Jawa Timur 84,46 79,71
w

Banten 79,72 83,09


w

Bali 88,48 52,62


//w

Nusa Tenggara Barat 79,64 81,53


Nusa Tenggara Timur 77,15 51,60
s:

Kalimantan Barat 68,78 81,51


tp

Kalimantan Tengah 68,64 82,62


ht

Kalimantan Selatan 83,87 87,57


Kalimantan Timur 81,88 71,87
Kalimantan Utara 83,86 65,04

Sulawesi Utara 83,18 78,43


Sulawesi Tengah 78,97 73,51
Sulawesi Selatan 73,30 66,68
Sulawesi Tenggara 61,57 57,59
Gorontalo 80,87 79,15
Sulawesi Barat 68,62 59,94

Maluku 62,76 59,56


Maluku Utara 75,23 72,42

Papua Barat 69,60 58,76


Papua 47,74 28,71

Indonesia 78,16 73,01


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 139


Tabel 6.20
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menerima Konseling/Edukasi tentang KB Pascapersalinan
serta Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Karakteristik, 2022
Menggunakan Alat KB Modern
Menerima Konseling/Edukasi
Karakteristik Pascapersalinan
tentang KB Pascapersalinan
Setelah Melahirkan Anak Terakhir
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 80,22 71,37
Perdesaan 75,48 75,14

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 65,35 69,30

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 77,25 80,98
SMP/Sederajat 79,55 s. 78,73
SM/Sederajat 78,35 70,57
p
Perguruan Tinggi 79,36 61,97
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 77,14 75,46


w

Kuintil 2 78,80 78,04


Kuintil 3 77,30 72,99
//w

Kuintil 4 77,72 69,75


Kuintil 5 80,71 64,60
s:
tp

Indonesia 78,16 73,01


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
ht

140 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.21
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan
Setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Provinsi
dan Waktu Penggunaan Alat KB Modern, 2022
Bersamaan dengan
Di Atas 42 Hari
Provinsi Proses Melahirkan sampai dengan
Setelah Melahirkan
42 Hari Setelah Melahirkan
(1) (2) (3)

Aceh 18,92 81,08


Sumatera Utara 40,43 59,57
Sumatera Barat 33,70 66,30
Riau 37,40 62,60
Jambi 38,50 61,50
Sumatera Selatan 52,58 47,42
Bengkulu 38,06 61,94
Lampung 44,13 55,87

id
Kep. Bangka Belitung 37,83 62,17

.
Kep. Riau 46,58 53,42

go
DKI Jakarta 51,42 s. 48,58
Jawa Barat 49,90 50,10
p
Jawa Tengah 47,47 52,53
.b

DI Yogyakarta 46,53 53,47


Jawa Timur 42,57 57,43
w

Banten 42,57 57,43


w

Bali 65,69 34,31


//w

Nusa Tenggara Barat 36,52 63,48


Nusa Tenggara Timur 39,92 60,08
s:

Kalimantan Barat 40,07 59,93


tp

Kalimantan Tengah 44,95 55,05


ht

Kalimantan Selatan 49,47 50,53


Kalimantan Timur 49,10 50,90
Kalimantan Utara 44,96 55,04

Sulawesi Utara 50,60 49,40


Sulawesi Tengah 61,35 38,65
Sulawesi Selatan 46,40 53,60
Sulawesi Tenggara 30,37 69,63
Gorontalo 50,89 49,11
Sulawesi Barat 48,76 51,24

Maluku 50,31 49,69


Maluku Utara 37,29 62,71

Papua Barat 46,83 53,17


Papua 38,92 61,08

Indonesia 45,02 54,98


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 141


Tabel 6.22
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan
Setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Karakteristik
dan Waktu Penggunaan Alat KB Modern, 2022
Bersamaan dengan
Di Atas 42 Hari
Karakteristik Proses Melahirkan sampai dengan
Setelah Melahirkan
42 Hari Setelah Melahirkan
(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 47,78 52,22
Perdesaan 41,61 58,39

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 45,66 54,34

id
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

.
go
SD/Sederajat 48,30 51,70
SMP/Sederajat 41,10 s. 58,90
SM/Sederajat 44,98 55,02
p
Perguruan Tinggi 48,64 51,36
.b

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 45,95 54,05


w

Kuintil 2 42,56 57,44


Kuintil 3 44,18 55,82
//w

Kuintil 4 45,66 54,34


Kuintil 5 47,87 52,13
s:
tp

Indonesia 45,02 54,98


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022
ht

142 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.23
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun yang Pernah Melahirkan
dalam Dua Tahun Terakhir dan Tidak Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan
Setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Alasan Utama, 2022
Menggunakan Alasan Takut
Karakteristik Lainnya
KB Tradisional Fertilitas Efek Samping
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 13,91 12,10 28,36 45,62
Perdesaan 10,37 16,56 25,20 47,87

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 10,13 21,23 12,66 55,98
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 6,23 17,92 22,06 53,79

id
SMP/Sederajat 11,07 13,85 30,43 44,65

.
go
SM/Sederajat 13,65 10,47 29,34 46,54
Perguruan Tinggi 15,41 16,09 s. 25,65 42,85

Status Ekonomi
p
Kuintil 1 11,39 14,51 22,74 51,36
.b

Kuintil 2 11,68 14,68 28,95 44,70


Kuintil 3 15,42 15,76 25,20 43,62
w

Kuintil 4 11,08 12,04 33,63 43,25


w

Kuintil 5 13,33 12,39 26,26 48,02


//w

Indonesia 12,49 13,89 27,10 46,52


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 143


Tabel 6.24
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
selama Kehamilan Anak Terakhir Menurut Karakteristik dan Tempat Periksa Kandungan, 2022

RS Pemerintah/Swasta
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 23,23 1,05 4,52 21,18 25,29
Perdesaan 14,95 0,74 4,94 13,50 16,40

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan

id
Tidak/Belum Pernah 10,96 2,33 21,21 6,41 15,52

.
Sekolah dan Tidak Tamat

go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 9,60 0,99 s. 10,33 7,65 11,54
SMP/Sederajat 13,87 1,05 7,57 11,81 15,93
p
SM/Sederajat 21,40 1,12 5,25 19,20 23,60
.b

Perguruan Tinggi 36,84 1,78 4,83 33,35 40,33


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 10,47 0,87 8,29 8,77 12,17


//w

Kuintil 2 14,18 1,14 8,02 11,95 16,41


Kuintil 3 17,79 1,25 7,03 15,34 20,24
s:

Kuintil 4 26,31 1,71 6,51 22,95 29,67


Kuintil 5 39,59 2,09 5,27 35,50 43,68
tp
ht

Indonesia 19,67 0,67 3,42 18,35 20,99

144 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Rumah Bersalin/Klinik
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 26,54 1,16 4,36 24,27 28,81
Perdesaan 14,53 0,76 5,21 13,05 16,02

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 8,64 2,03 23,55 4,65 12,62
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 14,08 1,31 9,33 11,50 16,66

id
SMP/Sederajat 16,50 1,19 7,23 14,16 18,84

.
SM/Sederajat 26,66 1,26 4,72 24,19 29,13

go
Perguruan Tinggi 27,84 1,69 6,06 24,53 31,15

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 11,95 0,99 8,26 10,01 13,89
.b

Kuintil 2 16,98 1,28 7,55 14,47 19,50


Kuintil 3 22,71 1,53 6,74 19,71 25,71
w

Kuintil 4 28,92 1,83 6,32 25,34 32,50


w

Kuintil 5 34,92 2,15 6,15 30,71 39,12


//w

Indonesia 21,37 0,73 3,44 19,93 22,81


s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 145


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Puskesmas
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 32,86 1,22 3,72 30,46 35,26
Perdesaan 36,47 1,01 2,76 34,50 38,45

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 37,35 3,33 8,92 30,82 43,88
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 40,17 2,00 4,97 36,25 44,08

id
SMP/Sederajat 35,42 1,51 4,25 32,47 38,38

.
SM/Sederajat 34,25 1,32 3,85 31,66 36,83

go
Perguruan Tinggi 26,97 1,55 5,73 23,94 29,99

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 39,43 1,55 3,94 36,38 42,48
.b

Kuintil 2 38,09 1,69 4,44 34,78 41,41


Kuintil 3 34,56 1,68 4,87 31,26 37,87
w

Kuintil 4 31,72 1,66 5,23 28,47 34,98


w

Kuintil 5 22,53 1,81 8,03 18,99 26,08


//w

Indonesia 34,42 0,82 2,38 32,81 36,02


s:
tp
ht

146 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Pustu
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 2,19 0,33 14,90 1,55 2,83
Perdesaan 10,91 0,66 6,04 9,61 12,20

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 9,41 1,58 16,76 6,32 12,50
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 7,43 0,85 11,39 5,77 9,09

id
SMP/Sederajat 6,33 0,60 9,40 5,16 7,50

.
SM/Sederajat 5,19 0,48 9,30 4,25 6,14

go
Perguruan Tinggi 4,72 0,62 13,11 3,51 5,94

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 8,86 0,75 8,43 7,39 10,32
.b

Kuintil 2 6,63 0,78 11,76 5,11 8,16


Kuintil 3 5,50 0,64 11,56 4,25 6,74
w

Kuintil 4 3,82 0,51 13,49 2,81 4,83


w

Kuintil 5 2,57 0,50 19,58 1,59 3,56


//w

Indonesia 5,95 0,35 5,82 5,27 6,62


s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 147


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Praktik Tenaga Kesehatan


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 33,87 1,28 3,79 31,36 36,39
Perdesaan 34,01 1,07 3,15 31,91 36,11

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 21,77 3,17 14,56 15,56 27,98
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 32,88 1,97 5,98 29,03 36,74

id
SMP/Sederajat 38,62 1,65 4,28 35,38 41,86

.
SM/Sederajat 34,03 1,27 3,73 31,55 36,52

go
Perguruan Tinggi 29,94 1,63 5,44 26,75 33,14

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 34,54 1,53 4,44 31,53 37,54
.b

Kuintil 2 36,83 1,82 4,94 33,26 40,40


Kuintil 3 33,46 1,67 4,99 30,19 36,73
w

Kuintil 4 35,53 1,78 5,01 32,04 39,03


w

Kuintil 5 27,12 2,05 7,55 23,11 31,14


//w

Indonesia 33,93 0,86 2,55 32,24 35,63


s:
tp
ht

148 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Polindes/Poskesdes
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 7,92 0,72 9,13 6,50 9,34
Perdesaan 21,00 0,89 4,22 19,26 22,74

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 24,59 3,17 12,88 18,38 30,80
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 18,40 1,40 7,60 15,66 21,14

id
SMP/Sederajat 16,66 1,14 6,82 14,44 18,89

.
SM/Sederajat 10,70 0,82 7,65 9,09 12,30

go
Perguruan Tinggi 7,52 0,87 11,57 5,82 9,23

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 17,70 1,13 6,41 15,48 19,92
.b

Kuintil 2 14,79 1,16 7,85 12,51 17,06


Kuintil 3 15,56 1,21 7,76 13,19 17,92
w

Kuintil 4 10,10 1,05 10,36 8,05 12,15


w

Kuintil 5 5,52 0,81 14,60 3,94 7,10


//w

Indonesia 13,55 0,57 4,17 12,44 14,66


s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 149


Tabel 6.24 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 4,02 0,74 18,39 2,57 5,47
Perdesaan 7,54 0,55 7,25 6,47 8,61

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 11,17 2,73 24,43 5,82 16,52
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 9,56 1,65 17,25 6,33 12,80

id
SMP/Sederajat 6,08 0,71 11,65 4,69 7,47

.
SM/Sederajat 4,11 0,48 11,74 3,16 5,05

go
Perguruan Tinggi 2,53 0,39 15,47 1,76 3,30

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 8,30 0,92 11,04 6,50 10,10
.b

Kuintil 2 6,87 1,11 16,22 4,68 9,05


Kuintil 3 5,23 0,90 17,18 3,47 7,00
w

Kuintil 4 2,99 0,44 14,67 2,13 3,86


w

Kuintil 5 1,77 0,46 25,851 0,87 2,67


//w

Indonesia 5,54 0,48 8,67 4,59 6,48


s:

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


tp

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


ht

150 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Memeriksakan Kandungan
di Fasilitas Kesehatan atau oleh Tenaga Kesehatan selama Kehamilan Anak Terakhir
Menurut Provinsi dan Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan, 2022

Ditimbang Berat Badannya


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 98,91 0,41 0,41 98,11 99,72


Sumatera Utara 95,92 0,85 0,89 94,25 97,60
Sumatera Barat 98,98 0,88 0,89 97,25 100,70
Riau 95,90 1,87 1,95 92,22 99,57
Jambi 99,90 0,10 0,10 99,70 100,10

id
Sumatera Selatan 99,52 0,35 0,36 98,82 100,21
Bengkulu 99,68 0,32 0,32 99,06 100,31

.
go
Lampung 98,00 1,48 1,51 95,11 100,90
Kep. Bangka Belitung 97,78 1,56 s. 1,60 94,72 100,83
Kep. Riau 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
p
DKI Jakarta 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
.b

Jawa Barat 99,01 0,39 0,40 98,25 99,78


w

Jawa Tengah 99,94 0,06 0,06 99,83 100,05


w

DI Yogyakarta 96,76 3,17 3,27 90,55 102,97


Jawa Timur 99,46 0,30 0,31 98,86 100,06
//w

Banten 98,53 0,95 0,96 96,67 100,38


s:

Bali 99,06 0,68 0,68 97,73 100,39


Nusa Tenggara Barat 99,19 0,50 0,50 98,21 100,17
tp

Nusa Tenggara Timur 96,91 1,04 1,07 94,87 98,94


ht

Kalimantan Barat 98,48 0,98 1,00 96,55 100,40


Kalimantan Tengah 99,32 0,42 0,43 98,49 100,15
Kalimantan Selatan 99,21 0,56 0,56 98,12 100,30
Kalimantan Timur 98,95 1,04 1,05 96,90 101,00
Kalimantan Utara 97,80 2,21 2,26 93,46 102,13

Sulawesi Utara 99,30 0,69 0,70 97,94 100,65


Sulawesi Tengah 95,80 1,85 1,93 92,18 99,42
Sulawesi Selatan 99,53 0,28 0,28 98,98 100,07
Sulawesi Tenggara 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
Gorontalo 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
Sulawesi Barat 99,53 0,48 0,48 98,60 100,47

Maluku 98,66 1,12 1,14 96,46 100,87


Maluku Utara 93,91 2,43 2,59 89,14 98,68

Papua Barat 95,51 2,05 2,15 91,49 99,54


Papua 94,74 3,99 4,21 86,93 102,56

Indonesia 98,75 0,15 0,15 98,45 99,04

Statistik Kesehatan 2022 151


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diukur Tinggi Badannya


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 87,71 2,00 2,28 83,80 91,63


Sumatera Utara 65,85 3,23 4,90 59,53 72,17
Sumatera Barat 91,89 1,93 2,10 88,11 95,68
Riau 71,54 4,60 6,43 62,52 80,55
Jambi 85,54 3,54 4,14 78,60 92,48
Sumatera Selatan 77,12 3,31 4,29 70,64 83,60
Bengkulu 75,41 6,11 8,10 63,43 87,39
Lampung 78,26 3,57 4,56 71,26 85,26
Kep. Bangka Belitung 93,19 2,37 2,55 88,54 97,84
Kep. Riau 81,91 5,37 6,56 71,38 92,44

id
DKI Jakarta 92,12 3,10 3,37 86,04 98,20

.
Jawa Barat 88,20 1,88 2,13 84,51 91,88

go
Jawa Tengah 87,20 1,67 1,91 83,94 90,47
DI Yogyakarta 82,16 6,59 8,02 69,24 95,09
s.
Jawa Timur 91,20 1,45 1,58 88,36 94,03
p
Banten 86,53 3,78 4,37 79,11 93,95
.b

Bali 77,07 4,56 5,92 68,12 86,02


w

Nusa Tenggara Barat 91,82 1,83 1,99 88,23 95,40


w

Nusa Tenggara Timur 91,64 1,67 1,82 88,37 94,92


//w

Kalimantan Barat 84,73 3,14 3,70 78,58 90,89


Kalimantan Tengah 89,54 2,88 3,22 83,89 95,19
s:

Kalimantan Selatan 90,91 2,36 2,60 86,29 95,54


tp

Kalimantan Timur 90,54 2,91 3,22 84,83 96,25


Kalimantan Utara 88,15 5,61 6,36 77,16 99,14
ht

Sulawesi Utara 94,45 2,40 2,54 89,74 99,16


Sulawesi Tengah 89,07 2,91 3,27 83,36 94,78
Sulawesi Selatan 96,12 1,05 1,09 94,06 98,18
Sulawesi Tenggara 86,12 3,00 3,48 80,24 91,99
Gorontalo 97,64 1,71 1,75 94,30 100,99
Sulawesi Barat 94,26 2,56 2,72 89,23 99,29

Maluku 84,40 4,37 5,18 75,83 92,97


Maluku Utara 83,40 3,58 4,29 76,39 90,42

Papua Barat 81,77 3,97 4,86 73,98 89,55


Papua 73,28 5,71 7,79 62,09 84,47

Indonesia 86,16 0,61 0,71 84,97 87,36

152 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diukur Tekanan Darahnya


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 97,62 0,79 0,81 96,08 99,17


Sumatera Utara 95,95 0,92 0,96 94,14 97,76
Sumatera Barat 97,23 1,59 1,63 94,12 100,34
Riau 94,36 1,96 2,08 90,51 98,21
Jambi 99,90 0,10 0,10 99,70 100,10
Sumatera Selatan 97,47 0,98 1,01 95,55 99,40
Bengkulu 99,45 0,39 0,39 98,69 100,22
Lampung 97,66 1,51 1,55 94,70 100,63
Kep. Bangka Belitung 98,51 1,11 1,13 96,32 100,69
Kep. Riau 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

id
DKI Jakarta 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

.
Jawa Barat 98,48 0,51 0,52 97,48 99,48

go
Jawa Tengah 99,15 0,44 0,45 98,28 100,02
DI Yogyakarta 96,76 3,17 3,27 90,55 102,97
s.
Jawa Timur 98,68 0,50 0,51 97,70 99,66
p
Banten 98,32 0,96 0,98 96,43 100,21
.b

Bali 99,47 0,52 0,53 98,45 100,50


w

Nusa Tenggara Barat 96,83 1,51 1,56 93,87 99,79


w

Nusa Tenggara Timur 95,94 1,51 1,58 92,98 98,90


//w

Kalimantan Barat 97,62 1,19 1,22 95,28 99,95


Kalimantan Tengah 98,65 0,80 0,81 97,09 100,22
s:

Kalimantan Selatan 97,70 1,32 1,35 95,11 100,29


tp

Kalimantan Timur 97,96 1,29 1,31 95,44 100,49


Kalimantan Utara 95,51 2,69 2,82 90,24 100,79
ht

Sulawesi Utara 96,52 1,40 1,45 93,77 99,26


Sulawesi Tengah 95,30 1,92 2,01 91,54 99,05
Sulawesi Selatan 99,06 0,47 0,47 98,14 99,98
Sulawesi Tenggara 95,46 1,53 1,60 92,47 98,46
Gorontalo 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
Sulawesi Barat 99,12 0,64 0,65 97,86 100,37

Maluku 93,94 2,60 2,76 88,85 99,02


Maluku Utara 92,80 2,34 2,52 88,21 97,39

Papua Barat 96,28 1,87 1,94 92,62 99,94


Papua 94,11 4,00 4,25 86,26 101,95

Indonesia 97,95 0,20 0,20 97,56 98,34

Statistik Kesehatan 2022 153


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Lingkar Lengannya


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 88,69 2,05 2,31 84,67 92,71


Sumatera Utara 77,58 2,76 3,56 72,16 82,99
Sumatera Barat 90,57 3,42 3,78 83,86 97,28
Riau 74,05 4,86 6,56 64,52 83,58
Jambi 89,50 3,07 3,43 83,49 95,51
Sumatera Selatan 83,22 2,67 3,21 77,98 88,46
Bengkulu 79,53 5,68 7,15 68,39 90,67
Lampung 87,51 2,73 3,11 82,17 92,86
Kep. Bangka Belitung 88,58 4,79 5,41 79,19 97,97
Kep. Riau 80,92 5,91 7,31 69,33 92,51

id
DKI Jakarta 92,28 2,88 3,13 86,63 97,94

.
Jawa Barat 92,70 1,32 1,43 90,10 95,29

go
Jawa Tengah 92,31 1,29 1,40 89,77 94,84
DI Yogyakarta 90,86 5,83 6,41 79,44 102,28
s.
Jawa Timur 94,85 0,99 1,04 92,92 96,79
p
Banten 92,60 2,00 2,16 88,68 96,53
.b

Bali 92,19 2,93 3,18 86,44 97,95


w

Nusa Tenggara Barat 92,21 2,38 2,58 87,55 96,87


w

Nusa Tenggara Timur 96,50 1,07 1,11 94,40 98,60


//w

Kalimantan Barat 88,26 2,88 3,27 82,61 93,91


Kalimantan Tengah 86,18 3,92 4,55 78,50 93,87
s:

Kalimantan Selatan 95,97 1,51 1,58 93,00 98,94


tp

Kalimantan Timur 88,07 3,51 3,99 81,19 94,95


Kalimantan Utara 90,76 5,15 5,67 80,67 100,85
ht

Sulawesi Utara 90,37 3,07 3,39 84,36 96,39


Sulawesi Tengah 91,33 2,87 3,14 85,70 96,96
Sulawesi Selatan 98,66 0,52 0,53 97,64 99,69
Sulawesi Tenggara 89,75 2,61 2,90 84,64 94,86
Gorontalo 97,53 1,75 1,80 94,10 100,97
Sulawesi Barat 96,84 1,54 1,59 93,83 99,86

Maluku 84,96 4,16 4,90 76,80 93,11


Maluku Utara 88,58 3,40 3,83 81,92 95,23

Papua Barat 91,38 2,86 3,13 85,77 96,98


Papua 75,12 6,78 9,02 61,83 88,40

Indonesia 90,44 0,48 0,54 89,49 91,39

154 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Tinggi Rahimnya


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 83,63 2,78 3,32 78,18 89,08


Sumatera Utara 77,33 2,74 3,55 71,95 82,71
Sumatera Barat 90,40 2,70 2,98 85,11 95,69
Riau 71,40 4,65 6,51 62,29 80,52
Jambi 85,12 3,57 4,20 78,11 92,12
Sumatera Selatan 86,01 2,52 2,93 81,07 90,95
Bengkulu 86,71 5,40 6,23 76,12 97,30
Lampung 87,17 2,83 3,25 81,61 92,73
Kep. Bangka Belitung 90,65 4,24 4,68 82,33 98,96
Kep. Riau 92,00 3,44 3,73 85,27 98,74

id
DKI Jakarta 95,09 2,47 2,59 90,25 99,92

.
Jawa Barat 88,58 1,73 1,95 85,19 91,98

go
Jawa Tengah 95,58 1,00 1,05 93,62 97,54
DI Yogyakarta 94,49 3,48 3,68 87,67 101,31
s.
Jawa Timur 94,00 1,14 1,21 91,77 96,23
p
Banten 86,92 3,58 4,12 79,89 93,95
.b

Bali 90,35 3,20 3,54 84,08 96,62


w

Nusa Tenggara Barat 94,80 1,48 1,56 91,91 97,69


w

Nusa Tenggara Timur 93,58 1,50 1,60 90,64 96,52


//w

Kalimantan Barat 93,36 1,63 1,75 90,15 96,56


Kalimantan Tengah 93,03 2,11 2,27 88,89 97,17
s:

Kalimantan Selatan 94,11 1,94 2,06 90,30 97,92


tp

Kalimantan Timur 88,31 3,74 4,23 80,98 95,64


Kalimantan Utara 94,17 4,19 4,45 85,95 102,39
ht

Sulawesi Utara 90,72 2,67 2,94 85,49 95,96


Sulawesi Tengah 84,00 3,71 4,42 76,73 91,28
Sulawesi Selatan 96,24 0,94 0,97 94,40 98,07
Sulawesi Tenggara 82,02 4,16 5,07 73,86 90,18
Gorontalo 96,85 2,27 2,34 92,41 101,30
Sulawesi Barat 92,19 3,74 4,06 84,85 99,53

Maluku 84,90 3,73 4,39 77,59 92,21


Maluku Utara 82,20 4,35 5,29 73,67 90,72

Papua Barat 86,89 3,90 4,49 79,24 94,54


Papua 73,82 5,92 8,02 62,21 85,43

Indonesia 89,52 0,53 0,59 88,47 90,56

Statistik Kesehatan 2022 155


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Perutnya untuk Mengetahui Posisi Janin


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 95,81 1,22 1,28 93,41 98,21


Sumatera Utara 94,94 0,99 1,04 93,00 96,87
Sumatera Barat 98,14 1,06 1,08 96,07 100,21
Riau 93,68 2,25 2,40 89,27 98,09
Jambi 97,29 1,18 1,21 94,98 99,61
Sumatera Selatan 94,28 1,62 1,72 91,10 97,46
Bengkulu 93,52 2,49 2,66 88,63 98,40
Lampung 95,48 1,73 1,81 92,09 98,88
Kep. Bangka Belitung 97,87 1,15 1,17 95,62 100,12
Kep. Riau 99,27 0,74 0,75 97,82 100,73

id
DKI Jakarta 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

.
Jawa Barat 97,24 0,82 0,84 95,63 98,85

go
Jawa Tengah 98,58 0,63 0,64 97,34 99,82
DI Yogyakarta 98,69 1,31 1,32 96,13 101,25
s.
Jawa Timur 98,14 0,63 0,64 96,91 99,37
p
Banten 88,74 5,38 6,06 78,19 99,29
.b

Bali 97,51 1,62 1,67 94,33 100,70


w

Nusa Tenggara Barat 95,78 1,72 1,80 92,41 99,15


w

Nusa Tenggara Timur 95,22 1,28 1,35 92,70 97,74


//w

Kalimantan Barat 98,21 0,84 0,86 96,56 99,86


Kalimantan Tengah 97,79 1,12 1,15 95,60 99,99
s:

Kalimantan Selatan 99,07 0,50 0,50 98,09 100,04


tp

Kalimantan Timur 94,17 2,99 3,18 88,30 100,04


Kalimantan Utara 97,80 2,21 2,26 93,46 102,13
ht

Sulawesi Utara 99,63 0,37 0,37 98,90 100,36


Sulawesi Tengah 93,89 1,86 1,98 90,23 97,54
Sulawesi Selatan 98,42 0,57 0,58 97,30 99,54
Sulawesi Tenggara 95,68 1,46 1,53 92,82 98,54
Gorontalo 98,00 1,96 2,00 94,17 101,84
Sulawesi Barat 99,12 0,64 0,65 97,86 100,37

Maluku 92,32 2,64 2,86 87,15 97,49


Maluku Utara 84,29 3,98 4,73 76,48 92,11

Papua Barat 94,32 2,28 2,42 89,85 98,80


Papua 85,08 5,42 6,38 74,44 95,71

Indonesia 96,58 0,35 0,36 95,88 97,27

156 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Denyut Jantung Janin


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 91,37 1,74 1,90 87,96 94,77


Sumatera Utara 88,64 1,44 1,62 85,82 91,46
Sumatera Barat 96,80 1,25 1,29 94,35 99,25
Riau 90,44 2,50 2,76 85,54 95,34
Jambi 89,61 2,78 3,10 84,17 95,06
Sumatera Selatan 91,58 1,88 2,05 87,90 95,26
Bengkulu 93,11 2,58 2,77 88,06 98,16
Lampung 93,78 1,94 2,07 89,98 97,59
Kep. Bangka Belitung 92,66 4,18 4,51 84,47 100,84
Kep. Riau 99,27 0,74 0,75 97,82 100,73

id
DKI Jakarta 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

.
Jawa Barat 93,49 1,63 1,74 90,30 96,68

go
Jawa Tengah 98,57 0,70 0,71 97,20 99,94
DI Yogyakarta 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00
s.
Jawa Timur 97,10 0,83 0,85 95,48 98,72
p
Banten 82,26 5,94 7,22 70,61 93,91
.b

Bali 99,47 0,52 0,53 98,45 100,50


w

Nusa Tenggara Barat 91,22 2,46 2,70 86,39 96,05


w

Nusa Tenggara Timur 93,41 1,66 1,77 90,16 96,66


//w

Kalimantan Barat 93,22 1,79 1,92 89,71 96,73


Kalimantan Tengah 94,09 2,74 2,91 88,72 99,46
s:

Kalimantan Selatan 98,32 1,05 1,06 96,27 100,37


tp

Kalimantan Timur 90,57 3,40 3,75 83,91 97,23


Kalimantan Utara 96,30 2,64 2,75 91,12 101,49
ht

Sulawesi Utara 98,39 0,81 0,83 96,80 99,99


Sulawesi Tengah 85,36 3,09 3,62 79,30 91,41
Sulawesi Selatan 97,12 0,78 0,80 95,60 98,64
Sulawesi Tenggara 86,73 3,21 3,71 80,42 93,03
Gorontalo 94,63 2,54 2,69 89,64 99,62
Sulawesi Barat 96,51 2,67 2,76 91,28 101,74

Maluku 83,02 5,14 6,19 72,94 93,10


Maluku Utara 80,04 4,45 5,57 71,30 88,77

Papua Barat 92,21 2,61 2,84 87,09 97,34


Papua 80,71 5,48 6,78 69,98 91,44

Indonesia 93,79 0,49 0,52 92,83 94,74

Statistik Kesehatan 2022 157


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Darahnya di Laboratorium


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 46,01 3,76 8,17 38,64 53,38


Sumatera Utara 24,69 2,68 10,86 19,43 29,94
Sumatera Barat 63,48 4,82 7,59 54,03 72,93
Riau 33,46 4,10 12,24 25,44 41,49
Jambi 44,60 5,77 12,94 33,28 55,91
Sumatera Selatan 30,12 4,02 13,34 22,25 38,00
Bengkulu 27,06 4,85 17,93 17,55 36,57
Lampung 48,09 4,52 9,39 39,24 56,95
Kep. Bangka Belitung 71,16 5,75 8,08 59,89 82,43
Kep. Riau 62,16 7,68 12,36 47,10 77,22

id
DKI Jakarta 87,71 4,13 4,71 79,62 95,81

.
Jawa Barat 62,70 2,94 4,70 56,93 68,48

go
Jawa Tengah 83,22 1,92 2,30 79,47 86,97
DI Yogyakarta 83,91 7,25 8,64 69,70 98,13
s.
Jawa Timur 76,54 2,04 2,67 72,54 80,55
p
Banten 57,11 6,83 11,96 43,72 70,49
.b

Bali 80,60 4,16 5,16 72,45 88,75


w

Nusa Tenggara Barat 78,86 3,41 4,33 72,16 85,55


w

Nusa Tenggara Timur 74,13 3,22 4,34 67,81 80,44


//w

Kalimantan Barat 46,15 4,57 9,91 37,19 55,11


Kalimantan Tengah 65,70 5,02 7,65 55,85 75,54
s:

Kalimantan Selatan 71,25 4,02 5,64 63,37 79,13


tp

Kalimantan Timur 68,70 5,17 7,53 58,56 78,83


Kalimantan Utara 72,28 7,05 9,75 58,46 86,11
ht

Sulawesi Utara 50,77 6,07 11,95 38,87 62,66


Sulawesi Tengah 42,96 4,88 11,36 33,39 52,53
Sulawesi Selatan 75,82 3,01 3,98 69,91 81,73
Sulawesi Tenggara 42,96 5,45 12,70 32,27 53,66
Gorontalo 62,13 7,78 12,53 46,87 77,38
Sulawesi Barat 63,13 7,37 11,68 48,68 77,58

Maluku 28,89 4,56 15,78 19,95 37,83


Maluku Utara 42,26 6,88 16,28 28,77 55,75

Papua Barat 73,48 5,12 6,97 63,44 83,52


Papua 38,36 5,69 14,83 27,21 49,51

Indonesia 62,47 0,89 1,42 60,73 64,21

158 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Diperiksa Air Seninya di Laboratorium


Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 44,77 3,75 8,37 37,43 52,11


Sumatera Utara 22,21 2,53 11,39 17,25 27,17
Sumatera Barat 51,88 4,74 9,15 42,58 61,18
Riau 28,67 4,20 14,66 20,43 36,91
Jambi 43,95 5,49 12,48 33,20 54,70
Sumatera Selatan 25,84 3,85 14,88 18,30 33,38
Bengkulu 22,84 4,67 20,45 13,68 32,00
Lampung 39,69 4,41 11,12 31,04 48,34
Kep. Bangka Belitung 58,07 6,12 10,54 46,07 70,07
Kep. Riau 61,36 7,19 11,72 47,26 75,46

id
DKI Jakarta 83,79 4,35 5,19 75,26 92,32

.
Jawa Barat 62,24 2,93 4,70 56,51 67,98

go
Jawa Tengah 76,65 2,15 2,80 72,44 80,86
DI Yogyakarta 81,98 7,44 9,08 67,39 96,57
s.
Jawa Timur 71,90 2,24 3,11 67,51 76,29
p
Banten 54,32 6,93 12,75 40,74 67,89
.b

Bali 72,14 4,85 6,73 62,62 81,65


w

Nusa Tenggara Barat 70,92 4,18 5,89 62,73 79,12


w

Nusa Tenggara Timur 70,93 3,22 4,53 64,62 77,23


//w

Kalimantan Barat 40,55 4,34 10,69 32,05 49,05


Kalimantan Tengah 44,72 4,95 11,06 35,02 54,41
s:

Kalimantan Selatan 63,80 4,41 6,91 55,16 72,45


tp

Kalimantan Timur 55,23 5,89 10,67 43,67 66,78


Kalimantan Utara 67,24 8,48 12,61 50,61 83,87
ht

Sulawesi Utara 38,80 6,25 16,12 26,54 51,05


Sulawesi Tengah 32,60 4,92 15,09 22,96 42,25
Sulawesi Selatan 72,23 3,15 4,35 66,06 78,39
Sulawesi Tenggara 38,42 5,43 14,14 27,77 49,07
Gorontalo 51,04 7,22 14,14 36,89 65,18
Sulawesi Barat 53,88 7,88 14,63 38,43 69,33

Maluku 20,26 4,16 20,54 12,10 28,41


Maluku Utara 38,06 5,93 15,59 26,42 49,69

Papua Barat 48,30 7,48 15,49 33,63 62,97


Papua 36,28 5,92 16,31 24,68 47,88

Indonesia 57,82 0,90 1,55 56,06 59,58

Statistik Kesehatan 2022 159


Tabel 6.25 (Lanjutan)

Konsultasi
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 82,78 2,37 2,87 78,13 87,43


Sumatera Utara 77,79 2,55 3,28 72,79 82,78
Sumatera Barat 88,01 2,49 2,83 83,13 92,90
Riau 78,79 3,50 4,45 71,92 85,66
Jambi 83,66 3,60 4,31 76,59 90,72
Sumatera Selatan 80,42 3,01 3,75 74,51 86,33
Bengkulu 81,02 3,15 3,89 74,84 87,21
Lampung 84,99 3,42 4,02 78,30 91,69
Kep. Bangka Belitung 85,10 4,31 5,06 76,65 93,54
Kep. Riau 91,07 4,04 4,44 83,15 99,00

id
DKI Jakarta 90,52 3,41 3,77 83,83 97,20

.
Jawa Barat 78,37 2,64 3,37 73,20 83,54

go
Jawa Tengah 92,17 1,30 1,41 89,62 94,71
DI Yogyakarta 95,83 2,86 2,98 90,24 101,43
s.
Jawa Timur 89,02 1,37 1,54 86,33 91,71
p
Banten 71,43 7,52 10,52 56,69 86,17
.b

Bali 87,15 3,29 3,78 80,69 93,60


w

Nusa Tenggara Barat 84,64 3,28 3,88 78,20 91,08


w

Nusa Tenggara Timur 75,48 2,84 3,77 69,90 81,06


//w

Kalimantan Barat 80,21 3,44 4,29 73,46 86,96


Kalimantan Tengah 79,25 4,05 5,11 71,31 87,18
s:

Kalimantan Selatan 85,72 2,59 3,02 80,64 90,80


tp

Kalimantan Timur 83,77 3,41 4,07 77,08 90,46


Kalimantan Utara 90,40 4,81 5,32 80,98 99,83
ht

Sulawesi Utara 75,57 4,78 6,32 66,21 84,93


Sulawesi Tengah 59,04 4,68 7,93 49,87 68,22
Sulawesi Selatan 86,94 2,17 2,50 82,69 91,20
Sulawesi Tenggara 76,52 4,06 5,30 68,57 84,48
Gorontalo 80,99 6,12 7,56 68,99 92,99
Sulawesi Barat 82,85 5,41 6,53 72,25 93,45

Maluku 56,08 7,14 12,73 42,08 70,07


Maluku Utara 64,52 6,11 9,48 52,53 76,50

Papua Barat 75,11 5,34 7,11 64,64 85,58


Papua 69,44 5,70 8,21 58,27 80,61

Indonesia 82,69 0,75 0,91 81,21 84,16

160 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.25 (Lanjutan)
Mempunyai Masalah Kesehatan dan Mendapat Pengobatan
untuk Masalah Kesehatan Tersebut
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 67,82 6,60 9,73 54,88 80,76


Sumatera Utara 81,71 4,88 5,97 72,15 91,28
Sumatera Barat 89,29 4,15 4,64 81,15 97,42
Riau 44,18 9,49 21,47 25,57 62,78
Jambi 90,55 6,21 6,86 78,35 102,74
Sumatera Selatan 84,17 4,88 5,79 74,60 93,73
Bengkulu 80,19 8,85 11,04 62,83 97,56
Lampung 88,70 7,03 7,92 74,92 102,49
Kep. Bangka Belitung 96,64 3,51 3,63 89,75 103,52
Kep. Riau 73,46 12,16 16,55 49,61 97,31

id
DKI Jakarta 93,15 4,89 5,25 83,57 102,74

.
go
Jawa Barat 74,33 5,04 6,78 64,45 84,21
Jawa Tengah 90,90 2,62 s. 2,88 85,76 96,04
DI Yogyakarta 98,10 2,02 2,06 94,13 102,08
p
Jawa Timur 87,68 3,30 3,77 81,19 94,16
.b

Banten 53,66 18,69 34,831 16,99 90,33


w

Bali 85,53 7,21 8,43 71,40 99,67


Nusa Tenggara Barat 88,76 4,05 4,56 80,81 96,70
w

Nusa Tenggara Timur 83,12 5,13 6,17 73,05 93,18


//w

Kalimantan Barat 83,77 6,11 7,29 71,79 95,75


s:

Kalimantan Tengah 83,40 7,70 9,23 68,30 98,51


Kalimantan Selatan 87,09 5,48 6,29 76,35 97,84
tp

Kalimantan Timur 86,45 6,70 7,75 73,30 99,60


ht

Kalimantan Utara 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

Sulawesi Utara 90,64 5,58 6,16 79,69 101,58


Sulawesi Tengah 88,18 6,13 6,95 76,15 100,21
Sulawesi Selatan 87,21 4,89 5,60 77,62 96,79
Sulawesi Tenggara 74,65 7,38 9,88 60,19 89,12
Gorontalo 93,56 6,45 6,89 80,91 106,20
Sulawesi Barat 88,95 9,87 11,10 69,59 108,32

Maluku 85,38 7,91 9,26 69,86 100,89


Maluku Utara 34,93 13,18 37,731 9,07 60,78

Papua Barat 80,54 9,01 11,18 62,87 98,20


Papua 73,92 9,42 12,74 55,45 92,39

Indonesia 81,43 1,93 2,37 77,65 85,21


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 161


Tabel 6.26
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir Menurut Provinsi
dan Konsumsi Pil Zat Besi atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir atau Lebih
selama Kehamilan Terakhir, 2022
Mengonsumsi Pil Zat Besi atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir
atau Lebih selama Kehamilan Terakhir
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 69,60 3,21 4,61 63,31 75,89


Sumatera Utara 54,25 3,23 5,95 47,92 60,58
Sumatera Barat 67,09 5,16 7,69 56,98 77,20
Riau 58,39 4,82 8,25 48,95 67,84
Jambi 58,03 4,90 8,44 48,43 67,63

id
Sumatera Selatan 62,17 3,89 6,25 54,55 69,80

.
Bengkulu 67,43 4,26 6,31 59,08 75,77

go
Lampung 75,28 3,64 4,84 68,14 82,41
Kep. Bangka Belitung 78,66 4,75 6,04 69,34 87,98
s.
Kep. Riau 77,01 6,45 8,38 64,36 89,65
p
.b

DKI Jakarta 83,47 4,38 5,24 74,89 92,05


Jawa Barat 80,19 2,17 2,70 75,94 84,44
w

Jawa Tengah 83,75 1,73 2,07 80,35 87,15


w

DI Yogyakarta 88,34 4,54 5,14 79,43 97,25


//w

Jawa Timur 78,49 2,16 2,75 74,25 82,73


Banten 65,78 7,28 11,07 51,50 80,05
s:

Bali 88,29 3,14 3,55 82,14 94,45


tp

Nusa Tenggara Barat 85,04 3,12 3,67 78,93 91,16


Nusa Tenggara Timur 87,40 2,74 3,14 82,02 92,78
ht

Kalimantan Barat 69,28 3,92 5,66 61,59 76,97


Kalimantan Tengah 75,68 4,02 5,31 67,79 83,56
Kalimantan Selatan 77,80 3,64 4,68 70,66 84,94
Kalimantan Timur 75,77 4,80 6,34 66,36 85,19
Kalimantan Utara 77,61 7,34 9,46 63,21 92,00

Sulawesi Utara 69,99 5,22 7,46 59,76 80,22


Sulawesi Tengah 71,93 4,13 5,74 63,84 80,01
Sulawesi Selatan 69,62 3,30 4,73 63,16 76,08
Sulawesi Tenggara 65,25 4,78 7,32 55,89 74,62
Gorontalo 74,92 6,62 8,84 61,94 87,90
Sulawesi Barat 77,56 6,15 7,93 65,50 89,62

Maluku 53,94 5,79 10,73 42,59 65,29


Maluku Utara 57,72 6,91 11,97 44,18 71,26

Papua Barat 67,31 5,62 8,35 56,29 78,33


Papua 44,74 5,91 13,21 33,16 56,32

Indonesia 74,50 0,79 1,06 72,96 76,05

162 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.26 (Lanjutan)
Tidak Mengonsumsi Pil Zat Besi atau Penambah Darah Sebanyak 90 Butir
atau Lebih selama Kehamilan Terakhir dan Tidak Tahu
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi
Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 30,40 3,21 10,55 24,11 36,69


Sumatera Utara 45,75 3,23 7,06 39,42 52,08
Sumatera Barat 32,91 5,16 15,67 22,80 43,02
Riau 41,61 4,82 11,58 32,16 51,05
Jambi 41,97 4,90 11,66 32,37 51,57
Sumatera Selatan 37,83 3,89 10,28 30,20 45,45
Bengkulu 32,57 4,26 13,06 24,23 40,92
Lampung 24,72 3,64 14,72 17,59 31,86
Kep. Bangka Belitung 21,34 4,75 22,27 12,02 30,66
Kep. Riau 22,99 6,45 28,051 10,35 35,64

id
DKI Jakarta 16,53 4,38 26,471 7,95 25,11

.
go
Jawa Barat 19,81 2,17 10,94 15,56 24,06
Jawa Tengah 16,25 1,73 s. 10,68 12,85 19,65
DI Yogyakarta 11,66 4,54 38,971 2,75 20,57
p
Jawa Timur 21,51 2,16 10,05 17,27 25,75
.b

Banten 34,22 7,28 21,28 19,95 48,50


w

Bali 11,71 3,14 26,811 5,55 17,86


Nusa Tenggara Barat 14,96 3,12 20,84 8,84 21,07
w

Nusa Tenggara Timur 12,60 2,74 21,78 7,22 17,98


//w

Kalimantan Barat 30,72 3,92 12,77 23,03 38,41


s:

Kalimantan Tengah 24,32 4,02 16,53 16,44 32,21


Kalimantan Selatan 22,20 3,64 16,41 15,06 29,34
tp

Kalimantan Timur 24,23 4,80 19,82 14,81 33,64


ht

Kalimantan Utara 22,39 7,34 32,801 8,00 36,79

Sulawesi Utara 30,01 5,22 17,39 19,78 40,24


Sulawesi Tengah 28,07 4,13 14,70 19,99 36,16
Sulawesi Selatan 30,38 3,30 10,85 23,92 36,84
Sulawesi Tenggara 34,75 4,78 13,75 25,38 44,11
Gorontalo 25,08 6,62 26,391 12,10 38,06
Sulawesi Barat 22,44 6,15 27,411 10,38 34,50

Maluku 46,06 5,79 12,57 34,71 57,41


Maluku Utara 42,28 6,91 16,34 28,74 55,82

Papua Barat 32,69 5,62 17,20 21,67 43,71


Papua 55,26 5,91 10,69 43,68 66,84

Indonesia 25,50 0,79 3,09 23,95 27,04


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 163


Tabel 6.27
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir dan Melakukan KF1/KF Lengkap
setelah Melahirkan Anak Terakhir Menurut Provinsi, 2022

Melakukan KF1
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 94,25 1,56 1,65 91,19 97,30


Sumatera Utara 94,84 1,28 1,35 92,33 97,36
Sumatera Barat 96,73 1,21 1,25 94,36 99,10
Riau 92,84 2,28 2,45 88,38 97,31
Jambi 92,71 2,58 2,79 87,64 97,77
Sumatera Selatan 94,07 1,84 1,96 90,46 97,68

id
Bengkulu 95,18 2,19 2,31 90,88 99,48
Lampung 94,87 1,38 1,46 92,16 97,57

.
go
Kep. Bangka Belitung 92,55 3,53 3,81 85,64 99,46
Kep. Riau 95,36 2,90 s. 3,04 89,67 101,05

DKI Jakarta 98,33 1,26 1,28 95,86 100,80


p
Jawa Barat 87,90 2,04 2,32 83,89 91,90
.b

Jawa Tengah 93,91 1,16 1,24 91,63 96,19


w

DI Yogyakarta 89,20 5,82 6,53 77,78 100,62


Jawa Timur 92,32 1,29 1,40 89,79 94,85
w

Banten 75,63 7,56 10,00 60,80 90,45


//w

Bali 94,26 2,69 2,86 88,98 99,54


s:

Nusa Tenggara Barat 86,12 3,17 3,68 79,91 92,32


Nusa Tenggara Timur 89,67 2,09 2,33 85,56 93,77
tp

Kalimantan Barat 91,35 2,40 2,63 86,65 96,06


ht

Kalimantan Tengah 90,57 2,66 2,93 85,36 95,79


Kalimantan Selatan 97,31 1,46 1,50 94,45 100,18
Kalimantan Timur 97,98 1,28 1,31 95,47 100,49
Kalimantan Utara 97,83 1,75 1,78 94,41 101,26

Sulawesi Utara 90,63 2,73 3,01 85,28 95,99


Sulawesi Tengah 93,71 1,78 1,90 90,22 97,21
Sulawesi Selatan 91,98 1,65 1,80 88,74 95,22
Sulawesi Tenggara 92,62 2,02 2,18 88,67 96,58
Gorontalo 94,69 3,13 3,31 88,55 100,83
Sulawesi Barat 89,49 3,79 4,23 82,06 96,92

Maluku 74,79 4,62 6,18 65,73 83,85


Maluku Utara 77,32 4,43 5,73 68,64 86,01

Papua Barat 73,30 4,78 6,52 63,94 82,67


Papua 81,16 3,96 4,88 73,39 88,93

Indonesia 91,15 0,62 0,68 89,94 92,36

164 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.27 (Lanjutan)

Melakukan KF Lengkap
Relative Selang Kepercayaan
Provinsi Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 31,52 3,78 12,00 24,10 38,93


Sumatera Utara 24,59 2,41 9,81 19,86 29,33
Sumatera Barat 24,01 3,55 14,79 17,05 30,97
Riau 32,08 4,24 13,22 23,77 40,40
Jambi 29,56 4,51 15,27 20,71 38,41
Sumatera Selatan 34,87 4,26 12,21 26,53 43,21
Bengkulu 24,34 4,78 19,65 14,96 33,72
Lampung 42,51 4,88 11,47 32,95 52,07
Kep. Bangka Belitung 13,23 4,07 30,751 5,26 21,21
Kep. Riau 31,89 7,29 22,86 17,60 46,19

id
DKI Jakarta 67,48 5,53 8,19 56,65 78,31

.
Jawa Barat 50,13 2,93 5,84 44,39 55,87

go
Jawa Tengah 38,32 2,58 6,74 33,26 43,38
DI Yogyakarta 39,99 8,50 21,24 23,33 56,64
s.
Jawa Timur 46,98 2,57 5,46 41,95 52,01
p
Banten 38,70 6,39 16,51 26,18 51,23
.b

Bali 53,19 5,85 11,01 41,72 64,67


w

Nusa Tenggara Barat 37,13 4,46 12,01 28,39 45,86


w

Nusa Tenggara Timur 43,10 3,42 7,93 36,39 49,80


//w

Kalimantan Barat 31,22 4,14 13,26 23,10 39,34


Kalimantan Tengah 33,22 5,56 16,73 22,32 44,12
s:

Kalimantan Selatan 24,66 3,65 14,79 17,51 31,81


tp

Kalimantan Timur 34,48 5,51 15,98 23,68 45,28


Kalimantan Utara 46,92 8,05 17,15 31,14 62,70
ht

Sulawesi Utara 43,07 5,97 13,86 31,36 54,77


Sulawesi Tengah 28,99 4,76 16,42 19,66 38,33
Sulawesi Selatan 27,77 3,07 11,07 21,75 33,80
Sulawesi Tenggara 29,85 4,31 14,44 21,40 38,30
Gorontalo 37,95 7,49 19,74 23,26 52,64
Sulawesi Barat 35,42 6,13 17,30 23,41 47,44

Maluku 26,92 4,35 16,17 18,39 35,46


Maluku Utara 27,19 5,47 20,11 16,47 37,91

Papua Barat 25,37 3,98 15,68 17,57 33,17


Papua 46,80 6,02 12,86 35,00 58,60

Indonesia 39,97 0,91 2,28 38,18 41,76


Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 165


Tabel 6.28
Sampling Error Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 10-54 Tahun
yang Pernah Melahirkan dalam Dua Tahun Terakhir
dan Tidak Menggunakan Alat KB Modern Pascapersalinan Setelah Melahirkan Anak Terakhir
Menurut Karakteristik dan Alasan Utama, 2022

Menggunakan KB Tradisional
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 13,91 1,42 10,17 11,14 16,69
Perdesaan 10,37 1,12 10,81 8,17 12,58

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan

.
go
Tidak/Belum Pernah 10,13 3,44 33,901 3,40 16,87
Sekolah dan Tidak Tamat s.
SD/Sederajat
SD/Sederajat 6,23 1,55 24,80 3,20 9,26
p
SMP/Sederajat 11,07 1,80 16,21 7,55 14,59
.b

SM/Sederajat 13,65 1,66 12,14 10,40 16,90


w

Perguruan Tinggi 15,41 2,13 13,85 11,23 19,60


w

Status Ekonomi
//w

Kuintil 1 11,39 1,77 15,58 7,91 14,87


Kuintil 2 11,68 2,03 17,36 7,70 15,65
s:

Kuintil 3 15,42 2,28 14,82 10,94 19,90


Kuintil 4 11,08 2,07 18,66 7,03 15,13
tp

Kuintil 5 13,33 2,68 20,10 8,07 18,58


ht

Indonesia 12,49 0,96 7,70 10,61 14,38

166 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.28 (Lanjutan)

Alasan Fertilitas
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 12,10 1,29 10,67 9,57 14,64
Perdesaan 16,56 1,45 8,78 13,71 19,40

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 21,23 4,92 23,16 11,58 30,87
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 17,92 2,71 15,10 12,61 23,23

id
SMP/Sederajat 13,85 1,98 14,28 9,97 17,73

.
SM/Sederajat 10,47 1,36 13,04 7,79 13,14

go
Perguruan Tinggi 16,09 1,95 12,15 12,26 19,92

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 14,51 1,80 12,42 10,98 18,05
.b

Kuintil 2 14,68 2,08 14,20 10,59 18,76


Kuintil 3 15,76 2,16 13,70 11,53 20,00
w

Kuintil 4 12,04 2,03 16,86 8,06 16,02


w

Kuintil 5 12,39 2,24 18,09 7,99 16,78


//w

Indonesia 13,89 0,97 7,01 11,98 15,80


s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 167


Tabel 6.28 (Lanjutan)

Takut Efek Samping


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 28,36 1,87 6,58 24,70 32,02
Perdesaan 25,20 1,55 6,14 22,17 28,24

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 12,66 2,81 22,18 7,16 18,17
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 22,06 2,85 12,91 16,47 27,65

id
SMP/Sederajat 30,43 2,90 9,54 24,74 36,12

.
SM/Sederajat 29,34 2,13 7,27 25,15 33,52

go
Perguruan Tinggi 25,65 2,29 8,94 21,16 30,15

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 22,74 2,02 8,87 18,78 26,69
.b

Kuintil 2 28,95 2,72 9,39 23,62 34,28


Kuintil 3 25,20 2,91 11,55 19,49 30,91
w

Kuintil 4 33,63 3,11 9,25 27,53 39,73


w

Kuintil 5 26,26 3,11 11,82 20,17 32,36


//w

Indonesia 27,10 1,28 4,72 24,59 29,60


s:
tp
ht

168 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 6.28 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 45,62 2,06 4,52 41,57 49,67
Perdesaan 47,87 1,81 3,78 44,32 51,41

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah 55,98 6,12 10,94 43,97 67,99
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 53,79 3,45 6,42 47,02 60,56

id
SMP/Sederajat 44,65 2,94 6,58 38,88 50,41

.
SM/Sederajat 46,54 2,36 5,08 41,91 51,17

go
Perguruan Tinggi 42,85 2,86 6,67 37,24 48,45

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 51,36 2,60 5,06 46,27 56,46
.b

Kuintil 2 44,70 2,96 6,62 38,89 50,51


Kuintil 3 43,62 3,32 7,61 37,11 50,13
w

Kuintil 4 43,25 3,32 7,67 36,74 49,75


w

Kuintil 5 48,02 3,63 7,55 40,91 55,13


//w

Indonesia 46,52 1,43 3,08 43,71 49,33


s:

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


tp

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


ht

Statistik Kesehatan 2022 169


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

170 Statistik Kesehatan 2022


BAB 7
PEMBERIAN IMUNISASI DAN VITAMIN A UNTUK
MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN

Imunisasi rutin jangan sampai dilupakan untuk mencegah berbagai penyakit bagi anak.
Ketika vaksinasi sudah menjadi program pemerintah, maka biasanya yang dicegah
adalah termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
yang bisa menyebabkan kecacatan nyata atau meninggal.
COVID-19 memang sangat menular tetapi penyakit seperti difteri, campak, dan polio

id
jauh lebih berbahaya pada anak meski penularannya tidak secepat COVID-19.

.
go
Jika kita abai pada vaksinasi rutin maka akan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
yang seharusnya sudah bisa dikendalikan.
p s.
-Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam seminar IDAI tahun 2021 bertema
.b

“Dukungan Multisektoral untuk Kejar Imunisasi”-


w
w
//w

Penurunan kematian bayi dan balita merupakan salah satu fokus pembangunan tidak
hanya di Indonesia melainkan juga di seluruh negara di dunia. Hal ini tertuang dalam
s:

Target 3.2 SDGs yaitu pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita
tp

yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian
ht

Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000 kelahiran hidup.
Indonesia berhasil menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 26 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2010 menjadi 16,85 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020 (BPS,
2023b). Begitu juga dengan Angka Kematian Balita, di mana Indonesia berhasil
menurunkannya dari 32 pada tahun 2017 (BPS, 2023c) menjadi 19,83 pada tahun 2020
(BPS, 2023d). Penurunan ini tentu berhubungan dengan berbagai upaya yang sudah
dilakukan oleh pemerintah. Salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan
bayi dan balita adalah melalui pemberian imunisasi dasar lengkap serta vitamin A.

7.1 Imunisasi untuk Bayi dan Balita Indonesia yang Sehat serta Berkualitas
Untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, diperlukan suatu upaya untuk
mencegah suatu penyakit salah satunya melalui pemberian imunisasi. Imunisasi memiliki
banyak manfaat di antaranya dapat menurunkan morbiditas (angka kesakitan),

Statistik Kesehatan 2022 171


menurunkan mortalitas (angka kematian), terhindar dari kecacatan, dan eradikasi penyakit
di suatu daerah atau negeri (Kementerian Kesehatan, 2016).
Pemberian imunisasi untuk anak-anak secara
gratis merupakan bentuk komitmen pemerintah •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
dalam meningkatkan kesehatan bayi dan balita. Imunisasi merupakan suatu upaya
Imunisasi yang dimaksud adalah imunisasi rutin untuk menimbulkan/meningkatkan
terdiri dari imunisasi dasar untuk bayi sebelum kekebalan seseorang secara aktif
berusia satu tahun serta imunisasi lanjutan terhadap suatu penyakit sehingga
untuk anak usia di bawah dua tahun dan anak bila suatu saat terpajan
usia sekolah dasar. Imunisasi dasar yang dengan penyakit tersebut
diberikan oleh pemerintah menurut Peraturan tidak akan sakit atau hanya mengalami
Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 sakit ringan (Peraturan Menteri
tentang Penyelenggaraan Imunisasi terdiri atas Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017

id
imunisasi terhadap beberapa penyakit sebagai tentang Penyelenggaraan Imunisasi).

.
berikut: (1) hepatitis B; (2) poliomyelitis; (3)

go
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
tuberculosis; (4) difteri; (5) pertussis; (6) tetanus; s.
(7) pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus Influenza tipe b (Hib);
p
dan (8) campak. Adapun imunisasi lanjutan merupakan ulangan beberapa imunisasi dasar
.b

tertentu untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa


w
w

perlindungan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar. Salah satu parameter yang
//w

biasa digunakan untuk mengukur capaian imunisasi adalah indikator imunisasi dasar
lengkap. Hasil Susenas Maret 2022 menunjukkan bahwa 63,17 persen anak umur 12-23
s:

bulan menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2022 (BPS, 2022a).
tp

Untuk melengkapi hasil dari Susenas Maret 2022, Susenas MKP 2022 mengumpulkan data
ht

tentang lokasi pemberian imunisasi. Hasil Susenas MKP 2022 tersebut menunjukkan bahwa
dari 100 anak umur 0-23 bulan yang pernah diberi imunisasi, sekitar 54 anak diberi
imunisasi di posyandu (Gambar 7.1). Hal ini kemungkinan dikarenakan keberadaan
posyandu yang cukup banyak di masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos
Pelayanan Terpadu, posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Sesuai dengan konsep
tersebut, keberadaan posyandu lebih banyak tersebar di masyarakat sehingga lebih mudah
diakses untuk memperoleh imunisasi anak.

172 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 7.1
Lokasi Pemberian Imunisasi Anak Umur 0-23 Bulan
yang Pernah Diberi Imunisasi, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp

Selain lokasi pemberian imunisasi, Susenas MKP 2022 juga menghasilkan data pemberi
ht

imunisasi. Gambar 7.2 menunjukkan bahwa bidan merupakan pemberi imunisasi dengan
persentase terbesar yaitu sebesar 87,09 persen. Dengan kata lain, dari 100 anak umur 0-23
bulan yang pernah diberi imunisasi, sekitar 87 anak diberi imunisasi oleh bidan. Tingginya
persentase imunisasi oleh bidan disebabkan peran bidan yang sangat strategis karena
bersentuhan langsung dengan obyek di tengah masyarakat (Kementerian Kesehatan,
2017b). Persentase menurut klasifikasi desa menunjukkan bahwa persentase anak umur 0-
23 bulan yang pernah diberi imunisasi oleh bidan untuk daerah perkotaan lebih rendah
dibandingkan daerah perdesaan. Adapun untuk anak umur 0-23 bulan yang pernah diberi
imunisasi oleh dokter spesialis anak, persentasenya sebesar 8,55 persen, dengan
persentase untuk daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan.

Statistik Kesehatan 2022 173


Gambar 7.2
Pemberi Imunisasi Anak Umur 0-23 Bulan
yang Pernah Diberi Imunisasi, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

174 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 7.3
Alasan Anak Umur 0-23 Bulan Tidak Pernah Diberi Imunisasi, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


Indonesia dikejutkan dengan penemuan anak lumpuh layuh di Kabupaten Pidie, Aceh pada
akhir tahun 2022, yang selanjutnya didiagnosis polio melalui hasil pemeriksaan

Statistik Kesehatan 2022 175


laboratorium. Tidak lama berselang, ditemukan dua kasus lainnya di Provinsi Aceh serta
satu kasus anak balita yang mengalami lumpuh layuh di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
(WHO, 2023c). Dengan ditemukannya kasus polio tersebut, Kementerian Kesehatan
menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Indonesia. Padahal, Indonesia sebelumnya
sudah bebas polio yang ditandai dengan diterimanya sertifikat bebas polio dari WHO pada
tahun 2014 (Kementerian Kesehatan, 2014).
Beberapa fakta ditemukan pada penemuan kasus baru polio tersebut, di antaranya anak-
anak tersebut belum pernah menerima vaksin polio (IPV maupun OPV). Data BPS
menunjukkan 83,90 persen anak umur 0-59 bulan pernah mendapat imunisasi polio pada
tahun 2022 (BPS, 2022c). Meski capaiannya sudah cukup tinggi, tetapi masih terdapat anak
yang belum mendapatkan imunisasi polio. Pemerintah masih perlu meningkatkan capaian
imunisasi pada balita, tidak hanya imunisasi polio tetapi juga imunisasi dasar lainnya.
Sebagai dasar intervensi pemerintah untuk meningkatkan capaian imunisasi, BPS melalui

id
Susenas MKP 2022 mengumpulkan data alasan anak umur 0-23 bulan tidak menerima

.
imunisasi.

go
Gambar 7.3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh anak umur 0-23 bulan tidak pernah
s.
diberi imunisasi karena khawatir dengan efek samping vaksin (52,44 persen). Sementara itu,
p
.b

anak umur 0-23 bulan yang tidak pernah diberi imunisasi karena khawatir dengan
w

kandungan dalam vaksin serta ragu terhadap efektivitas imunisasi masing-masing


w

persentasenya 34,65 persen dan 33,77 persen.


//w

Sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan anak-
s:

anak melalui imunisasi, imunisasi rutin wajib (dasar dan lanjutan) bebas biaya karena
tp

ditanggung oleh pemerintah (Kementerian Kesehatan, 2022). Hal ini kemungkinan


ht

merupakan salah satu penyebab hanya sebagian kecil anak yang tidak diberi imunisasi
karena tidak memiliki biaya (10,21 persen) (Gambar 7.3).

7.2 Pemberian Vitamin A untuk Meningkatkan Kesehatan Balita


Pemberian vitamin A untuk anak umur 6-59 bulan merupakan program pemerintah yang
dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus atau dikenal
sebagai bulan vitamin A. Vitamin A berfungsi untuk mencegah rabun senja, xeroftalmia,
kerusakan kornea, dan kebutaan. Anak yang kekurangan vitamin A menjadi lebih rentan
terserang penyakit infeksi seperti saluran pernafasan atas, campak, dan diare. Pemberian
vitamin A pada bulan vitamin A oleh pemerintah sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan vitamin A anak-anak yang belum tentu terpenuhi dari makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Anak umur 6-11 bulan akan mendapatkan vitamin A kapsul biru
dengan dosis 100.000 IU, adapun anak umur 12-59 bulan akan mendapatkan vitamin A
kapsul merah dengan dosis 200.000 IU (Kementerian Kesehatan, 2020b).

176 Statistik Kesehatan 2022


Gambar 7.4
Anak Umur 6-59 Bulan yang Menerima Vitamin A, 2022

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 177


Hasil Susenas MKP 2022 menunjukkan sekitar tiga dari empat anak umur 6-59 bulan
menerima vitamin A dalam enam bulan terakhir. Persentase anak umur 6-59 bulan yang
menerima vitamin A di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di daerah perdesaan.
Tingkat pendidikan yang ditamatkan kepala rumah tangga memiliki peran penting dalam
pemberian vitamin A pada anak. Makin tinggi pendidikan yang ditamatkan kepala rumah
tangga, makin tinggi pula persentase anak yang menerima vitamin A (Gambar 7.4).
Penelitian menyebutkan bahwa ibu yang kurang pengetahuan tentang manfaat vitamin A
akan memengaruhi perilaku ibu di mana ibu tersebut tidak akan memberikan vitamin A
pada anaknya (Sinaga, 2020).
Pemberian vitamin A untuk anak 6-59 bulan di Indonesia masih belum merata
penyebarannya. Provinsi dengan persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima vitamin
A tertinggi adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 92,26 persen, sedangkan yang terendah
adalah Provinsi Papua sebesar 51,21 persen. Perbedaan capaian pemberian vitamin A

id
antara kedua provinsi tersebut sangat tinggi. Dari fakta tersebut, pemerataan pemberian

.
vitamin A di seluruh Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

go
Untuk meningkatkan capaian pemberian vitamin A, pemerintah khususnya Kementerian
s.
Kesehatan perlu lebih gencar melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemberian vitamin A
p
.b

untuk balita pada masyarakat. Pada beberapa provinsi dengan capaian yang masih rendah
w

juga perlu perlakuan khusus untuk meningkatkan pemberian vitamin A dalam rangka
w

meningkatkan kesehatan balita.


//w
s:
tp
ht

178 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.1
Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Karakteristik
dan Lokasi Pemberian Imunisasi, 2022
Rumah
RS Pemerintah/
Karakteristik Bersalin/ Puskesmas Pustu
RS Swasta
Klinik
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 13,02 13,19 18,90 1,60
Perdesaan 6,11 3,02 14,59 7,84

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 10,19 9,00 16,70 4,39
Perempuan 7,23 4,91 22,83 2,83

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 5,69 2,14 16,20 5,33
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 6,23 5,51s. 15,95 6,18
SMP/Sederajat 8,77 6,16 14,80 4,23
p
SM/Sederajat 9,38 12,09 18,51 3,38
.b

Perguruan Tinggi 23,66 13,63 18,77 2,82


w

Status Ekonomi
Kuintil 1 4,55 3,78 18,08 5,39
w

Kuintil 2 6,11 5,10 15,52 5,01


//w

Kuintil 3 8,71 7,93 17,98 4,20


Kuintil 4 12,38 14,16 18,12 3,88
s:

Kuintil 5 25,07 18,37 14,88 1,84


tp

Indonesia 10,03 8,78 17,03 4,30


ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 179


Tabel 7.1 (Lanjutan)
Praktik Tenaga Polindes/
Karakteristik Posyandu Lainnya
Kesehatan Poskesdes
(1) (6) (7) (8) (9)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 14,91 4,10 47,19 0,83
Perdesaan 5,76 10,93 63,81 0,85

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 11,03 7,06 54,16 0,81
Perempuan 9,50 7,08 58,57 NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 6,46 10,37 64,76 0,97
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
SD/Sederajat 10,10 8,57 59,15 1,04

id
SMP/Sederajat 9,39 8,20 58,95 1,14

.
SM/Sederajat 12,48 5,65 52,32 0,61

go
Perguruan Tinggi 13,26 4,43 38,07 0,57

Status Ekonomi
p s.
Kuintil 1 10,08 9,72 59,37 1,34
.b

Kuintil 2 12,12 6,07 62,14 NA


Kuintil 3 9,91 6,84 57,43 0,52
w

Kuintil 4 9,51 7,53 48,52 0,80


w

Kuintil 5 13,81 3,28 36,57 NA


//w

Indonesia 10,95 7,06 54,40 0,84


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

180 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.2
Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Karakteristik
dan Pemberi Imunisasi, 2022
Dokter Tenaga
Dokter
Karakteristik Spesialis Bidan Perawat Kesehatan Lainnya
Umum
Anak Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 12,37 1,95 84,00 7,12 2,75 0,19
Perdesaan 3,57 0,78 91,13 10,42 2,95 0,34

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 8,53 1,34 87,18 8,52 2,90 0,27
Perempuan 8,93 NA 85,58 8,99 1,69 NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 3,65 1,02 90,22 11,23 2,77 NA
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 4,32 1,19 91,09
s. 7,52 2,48 NA
SMP/Sederajat 5,93 1,27 88,90 8,67 3,06 NA
p
SM/Sederajat 8,27 1,20 88,18 8,28 2,91 0,30
.b

Perguruan Tinggi 24,40 3,10 71,72 9,51 2,97 NA


w

Status Ekonomi
Kuintil 1 2,60 0,96 91,34 7,68 2,39 0,47
w

Kuintil 2 3,78 1,58 90,86 8,90 3,93 NA


//w

Kuintil 3 5,76 1,13 88,76 9,06 3,66 NA


Kuintil 4 11,72 1,46 86,88 8,63 2,07 0,21
s:

Kuintil 5 26,65 2,51 71,58 8,92 1,88 NA


tp

Indonesia 8,55 1,44 87,09 8,55 2,83 0,25


ht

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 181


Tabel 7.3
Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Tidak Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Alasan, 2022
Khawatir
Tidak Tahu Tidak Tahu
Tidak dengan
Karakteristik Manfaat Program
Memiliki Biaya Efek Samping
Imunisasi Imunisasi
Vaksin
(1) (2) (3) (4) (5)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 16,94 11,69 17,46 57,90
Perdesaan 19,75 8,28 14,32 45,37

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 18,51 10,84 15,66 52,24
Perempuan NA NA NA 55,24

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang

id
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 33,73 NA 17,26 52,14

.
go
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat s.
SD/Sederajat 13,59 12,77 20,77 45,37
p
SMP/Sederajat 27,48 8,04 17,75 51,42
.b

SM/Sederajat 12,57 15,32 13,60 61,67


Perguruan Tinggi 7,62 NA NA 47,03
w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 18,01 15,38 20,90 44,04


//w

Kuintil 2 20,98 9,11 10,39 51,50


Kuintil 3 6,14 NA 13,43 58,15
s:

Kuintil 4 23,51 NA 23,42 62,81


tp

Kuintil 5 NA NA NA 58,22
ht

Indonesia 18,17 10,21 16,09 52,44


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

182 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.3 (Lanjutan)
Khawatir dengan Ragu terhadap
Karakteristik Kandungan Efektivitas Lainnya
dalam Vaksin Imunisasi
(1) (6) (7) (8)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 35,00 30,94 16,38
Perdesaan 34,20 37,43 26,09

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 34,09 34,71 19,71
Perempuan 42,37 20,71 33,03

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 21,46 13,33 18,72
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat

id
SD/Sederajat 29,53 28,49 32,04

.
SMP/Sederajat 36,70 44,41 14,43

go
SM/Sederajat 41,01 38,93 15,16
Perguruan Tinggi 39,89 s. 29,89 21,88
p
Status Ekonomi
.b

Kuintil 1 36,23 27,55 26,03


Kuintil 2 36,73 30,00 21,53
w

Kuintil 3 35,21 30,16 16,74


w

Kuintil 4 32,30 38,72 14,91


//w

Kuintil 5 27,41 60,63 15,21

Indonesia 34,65 33,77 20,61


s:

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 183


Tabel 7.4
Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menurut Provinsi dan Vitamin A yang Diterima
dalam Enam Bulan Terakhir, 2022

Provinsi Ya Tidak dan Tidak Tahu


(1) (2) (3)

Aceh 74,95 25,05


Sumatera Utara 54,49 45,51
Sumatera Barat 73,79 26,21
Riau 64,82 35,18
Jambi 67,18 32,82
Sumatera Selatan 68,62 31,38
Bengkulu 80,54 19,46
Lampung 72,29 27,71
Kep. Bangka Belitung 78,45 21,55
Kep. Riau 78,26 21,74

DKI Jakarta 92,26 7,74

id
Jawa Barat 85,42 14,58
Jawa Tengah 85,76 14,24

.
go
DI Yogyakarta 85,77 14,23
Jawa Timur 83,76 s. 16,24
Banten 73,87 26,13
p
Bali 82,01 17,99
.b

Nusa Tenggara Barat 82,64 17,36


w

Nusa Tenggara Timur 85,44 14,56


w

Kalimantan Barat 66,89 33,11


//w

Kalimantan Tengah 69,03 30,97


Kalimantan Selatan 79,66 20,34
s:

Kalimantan Timur 79,73 20,27


Kalimantan Utara 81,39 18,61
tp

Sulawesi Utara 79,83 20,17


ht

Sulawesi Tengah 68,63 31,37


Sulawesi Selatan 78,22 21,78
Sulawesi Tenggara 68,49 31,51
Gorontalo 75,21 24,79
Sulawesi Barat 70,85 29,15

Maluku 57,01 42,99


Maluku Utara 53,90 46,10

Papua Barat 62,77 37,23


Papua 51,21 48,79

Indonesia 77,89 22,11


Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

184 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.5
Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menurut Karakteristik dan Vitamin A yang Diterima
dalam Enam Bulan Terakhir, 2022

Karakteristik Ya Tidak dan Tidak Tahu


(1) (2) (3)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 79,74 20,26
Perdesaan 75,43 24,57

Jenis Kelamin KRT


Laki-laki 77,94 22,06
Perempuan 76,93 23,07

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 73,85 26,15
Sekolah dan Tidak Tamat

id
SD/Sederajat

.
SD/Sederajat 76,28 23,72

go
SMP/Sederajat 78,48 21,52
SM/Sederajat 78,72 21,28
s.
Perguruan Tinggi 79,96 20,04
p
.b

Status Ekonomi
Kuintil 1 75,81 24,19
w

Kuintil 2 78,38 21,62


w

Kuintil 3 77,17 22,83


//w

Kuintil 4 77,94 22,06


Kuintil 5 81,68 18,32
s:

Indonesia 77,89 22,11


tp

Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022


ht

Statistik Kesehatan 2022 185


Tabel 7.6
Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Lokasi Pemberian Imunisasi, 2022

RS Pemerintah/RS Swasta
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 13,02 0,89 6,86 11,27 14,77
Perdesaan 6,11 0,57 9,26 5,00 7,22

Jenis Kelamin
Laki-laki 10,19 0,59 5,80 9,03 11,35
Perempuan 7,23 1,65 22,81 4,00 10,47

Tingkat Pendidikan

id
Tertinggi yang

.
go
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 5,69 1,23 s. 21,54 3,29 8,10
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
p
SD/Sederajat 6,23 0,89 14,34 4,48 7,98
.b

SMP/Sederajat 8,77 1,24 14,09 6,35 11,20


w

SM/Sederajat 9,38 0,87 9,28 7,67 11,08


w

Perguruan Tinggi 23,66 2,12 8,96 19,51 27,82


//w

Status Ekonomi
Kuintil 1 4,55 0,70 15,34 3,18 5,92
s:

Kuintil 2 6,11 0,91 14,84 4,33 7,89


Kuintil 3 8,71 1,15 13,27 6,44 10,97
tp

Kuintil 4 12,38 1,55 12,52 9,34 15,42


ht

Kuintil 5 25,07 2,14 8,52 20,88 29,26

Indonesia 10,03 0,56 5,62 8,92 11,13

186 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Rumah Bersalin/Klinik
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 13,19 1,03 7,83 11,16 15,21
Perdesaan 3,02 0,41 13,51 2,22 3,82

Jenis Kelamin
Laki-laki 9,00 0,63 6,98 7,77 10,23
Perempuan 4,91 2,06 41,931 0,87 8,94

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 2,14 0,84 38,991 0,50 3,78
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 5,51 0,97 s. 17,63 3,60 7,41
SMP/Sederajat 6,16 0,95 15,42 4,29 8,02
p
SM/Sederajat 12,09 1,26 10,40 9,62 14,55
.b

Perguruan Tinggi 13,63 1,84 13,48 10,03 17,24


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 3,78 0,64 17,02 2,52 5,04


Kuintil 2 5,10 0,87 17,04 3,40 6,80
//w

Kuintil 3 7,93 1,12 14,16 5,73 10,13


Kuintil 4 14,16 1,79 12,64 10,65 17,67
s:

Kuintil 5 18,37 2,24 12,18 13,98 22,75


tp

Indonesia 8,78 0,62 7,02 7,57 9,99


ht

Statistik Kesehatan 2022 187


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Puskesmas
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 18,90 1,02 5,39 16,91 20,90
Perdesaan 14,59 0,83 5,70 12,96 16,22

Jenis Kelamin
Laki-laki 16,70 0,69 4,12 15,35 18,05
Perempuan 22,83 3,29 14,42 16,37 29,28

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 16,20 1,97 12,16 12,34 20,06
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 15,95 1,29 s. 8,06 13,43 18,47
SMP/Sederajat 14,80 1,40 9,44 12,07 17,54
p
SM/Sederajat 18,51 1,15 6,23 16,25 20,77
.b

Perguruan Tinggi 18,77 1,65 8,78 15,54 22,00


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 18,08 1,36 7,54 15,41 20,76


Kuintil 2 15,52 1,32 8,53 12,92 18,11
//w

Kuintil 3 17,98 1,52 8,48 14,99 20,97


Kuintil 4 18,12 1,62 8,94 14,95 21,30
s:

Kuintil 5 14,88 1,58 10,62 11,78 17,98


tp

Indonesia 17,03 0,68 3,98 15,70 18,36


ht

188 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Pustu
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 1,60 0,26 16,39 1,09 2,11
Perdesaan 7,84 0,61 7,81 6,64 9,04

Jenis Kelamin
Laki-laki 4,39 0,32 7,36 3,75 5,02
Perempuan 2,83 0,72 25,571 1,41 4,25

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 5,33 0,98 18,36 3,41 7,25
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 6,18 0,74 s. 11,96 4,73 7,63
SMP/Sederajat 4,23 0,61 14,43 3,03 5,42
p
SM/Sederajat 3,38 0,42 12,47 2,55 4,20
.b

Perguruan Tinggi 2,82 0,64 22,68 1,56 4,07


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 5,39 0,59 10,87 4,24 6,53


Kuintil 2 5,01 0,72 14,34 3,60 6,41
//w

Kuintil 3 4,20 0,67 16,03 2,88 5,52


Kuintil 4 3,88 0,61 15,61 2,69 5,07
s:

Kuintil 5 1,84 0,51 27,611 0,85 2,84


tp

Indonesia 4,30 0,31 7,16 3,70 4,91


ht

Statistik Kesehatan 2022 189


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Praktik Tenaga Kesehatan


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 14,91 1,10 7,38 12,75 17,07
Perdesaan 5,76 0,57 9,97 4,63 6,89

Jenis Kelamin
Laki-laki 11,03 0,70 6,34 9,66 12,40
Perempuan 9,50 2,81 29,601 3,99 15,02

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 6,46 1,42 21,94 3,68 9,24
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 10,10 1,23 s. 12,18 7,69 12,51
SMP/Sederajat 9,39 1,33 14,13 6,79 11,99
p
SM/Sederajat 12,48 1,16 9,32 10,20 14,76
.b

Perguruan Tinggi 13,26 1,95 14,73 9,43 17,09


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 10,08 1,24 12,30 7,65 12,51


Kuintil 2 12,12 1,67 13,77 8,85 15,39
//w

Kuintil 3 9,91 1,23 12,44 7,49 12,33


Kuintil 4 9,51 1,23 12,92 7,10 11,92
s:

Kuintil 5 13,81 1,96 14,22 9,96 17,66


tp

Indonesia 10,95 0,68 6,17 9,62 12,27


ht

190 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Polindes/Poskesdes
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 4,10 0,55 13,48 3,01 5,18
Perdesaan 10,93 0,73 6,69 9,50 12,36

Jenis Kelamin
Laki-laki 7,06 0,46 6,57 6,15 7,96
Perempuan 7,08 1,47 20,81 4,19 9,97

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 10,37 1,60 15,47 7,23 13,52
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 8,57 0,93 s. 10,82 6,75 10,39
SMP/Sederajat 8,20 1,02 12,46 6,20 10,21
p
SM/Sederajat 5,65 0,67 11,82 4,34 6,95
.b

Perguruan Tinggi 4,43 1,03 23,21 2,42 6,45


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 9,72 0,95 9,74 7,86 11,57


Kuintil 2 6,07 0,84 13,78 4,43 7,71
//w

Kuintil 3 6,84 0,90 13,11 5,08 8,59


Kuintil 4 7,53 1,11 14,79 5,35 9,71
s:

Kuintil 5 3,28 0,78 23,88 1,74 4,81


tp

Indonesia 7,06 0,45 6,33 6,18 7,93


ht

Statistik Kesehatan 2022 191


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Posyandu
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 47,19 1,51 3,19 44,24 50,14
Perdesaan 63,81 1,13 1,77 61,60 66,03

Jenis Kelamin
Laki-laki 54,16 1,01 1,86 52,18 56,13
Perempuan 58,57 3,70 6,31 51,32 65,82

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 64,76 2,54 3,92 59,78 69,73
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 59,15 1,82 s. 3,08 55,58 62,72
SMP/Sederajat 58,95 2,00 3,40 55,02 62,88
p
SM/Sederajat 52,32 1,68 3,22 49,02 55,62
.b

Perguruan Tinggi 38,07 2,34 6,16 33,47 42,66


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 59,37 1,69 2,84 56,06 62,68


Kuintil 2 62,14 1,97 3,16 58,29 66,00
//w

Kuintil 3 57,43 1,99 3,47 53,53 61,33


Kuintil 4 48,52 2,22 4,57 44,17 52,87
s:

Kuintil 5 36,57 2,36 6,46 31,94 41,20


tp

Indonesia 54,40 0,98 1,81 52,47 56,32


ht

192 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.6 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 0,83 0,23 27,061 0,39 1,28
Perdesaan 0,85 0,20 23,43 0,46 1,24

Jenis Kelamin
Laki-laki 0,81 0,16 19,27 0,51 1,12
Perempuan NA NA 60,002 NA NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 0,97 0,43 43,841 0,14 1,81
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 1,04 0,37 s. 35,221 0,32 1,77
SMP/Sederajat 1,14 0,39 34,201 0,38 1,91
p
SM/Sederajat 0,61 0,22 35,941 0,18 1,04
.b

Perguruan Tinggi 0,57 0,28 48,411 0,03 1,12


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 1,34 0,35 26,161 0,65 2,03


Kuintil 2 NA NA 51,272 NA NA
//w

Kuintil 3 0,52 0,23 44,541 0,07 0,97


Kuintil 4 0,80 0,35 43,281 0,12 1,49
s:

Kuintil 5 NA NA 59,372 NA NA
tp

Indonesia 0,84 0,15 18,34 0,54 1,14


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


2 Nilai estimasi dianggap tidak akurat.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 193


Tabel 7.7
Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Pemberi Imunisasi, 2022

Dokter Spesialis Anak


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 12,37 0,93 7,49 10,55 14,18
Perdesaan 3,57 0,46 12,82 2,67 4,46

Jenis Kelamin
Laki-laki 8,53 0,58 6,77 7,40 9,66
Perempuan 8,93 2,25 25,171 4,52 13,34

Tingkat Pendidikan

id
Tertinggi yang

.
go
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 3,65 1,19 s. 32,671 1,31 5,99
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
p
SD/Sederajat 4,32 0,77 17,90 2,80 5,83
.b

SMP/Sederajat 5,93 1,10 18,58 3,77 8,08


w

SM/Sederajat 8,27 0,88 10,69 6,54 10,00


w

Perguruan Tinggi 24,40 2,23 9,12 20,03 28,76


//w

Status Ekonomi
Kuintil 1 2,60 0,53 20,56 1,55 3,64
s:

Kuintil 2 3,78 0,81 21,50 2,19 5,37


Kuintil 3 5,76 0,95 16,50 3,89 7,62
tp

Kuintil 4 11,72 1,66 14,14 8,47 14,98


ht

Kuintil 5 26,65 2,25 8,44 22,24 31,06

Indonesia 8,55 0,56 6,57 7,45 9,66

194 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.7 (Lanjutan)

Dokter Umum
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 1,95 0,41 21,30 1,13 2,76
Perdesaan 0,78 0,19 23,65 0,42 1,15

Jenis Kelamin
Laki-laki 1,34 0,23 17,57 0,88 1,80
Perempuan NA NA 62,752 NA NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 1,02 0,45 43,921 0,14 1,89
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 1,19 0,48 s. 40,511 0,25 2,14
SMP/Sederajat 1,27 0,43 33,941 0,43 2,12
p
SM/Sederajat 1,20 0,38 31,811 0,45 1,95
.b

Perguruan Tinggi 3,10 1,12 36,121 0,91 5,30


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 0,96 0,45 47,151 0,07 1,84


Kuintil 2 1,58 0,44 28,101 0,71 2,44
//w

Kuintil 3 1,13 0,35 31,291 0,44 1,82


Kuintil 4 1,46 0,71 48,261 0,08 2,85
s:

Kuintil 5 2,51 0,91 36,121 0,73 4,28


tp

Indonesia 1,44 0,25 17,23 0,95 1,93


ht

Statistik Kesehatan 2022 195


Tabel 7.7 (Lanjutan)

Bidan
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 84,00 0,99 1,18 82,06 85,95
Perdesaan 91,13 0,56 0,62 90,03 92,23

Jenis Kelamin
Laki-laki 87,18 0,61 0,70 85,97 88,38
Perempuan 85,58 2,82 3,30 80,04 91,11

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 90,22 1,44 1,60 87,39 93,04
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 91,09 0,99 s. 1,09 89,15 93,03
SMP/Sederajat 88,90 1,29 1,45 86,37 91,43
p
SM/Sederajat 88,18 0,93 1,06 86,35 90,01
.b

Perguruan Tinggi 71,72 2,25 3,14 67,30 76,14


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 91,34 0,89 0,97 89,59 93,08


Kuintil 2 90,86 1,08 1,19 88,74 92,98
//w

Kuintil 3 88,76 1,15 1,30 86,50 91,02


Kuintil 4 86,88 1,45 1,67 84,04 89,73
s:

Kuintil 5 71,58 2,24 3,13 67,20 75,97


tp

Indonesia 87,09 0,61 0,70 85,89 88,29


ht

196 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.7 (Lanjutan)

Perawat
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 7,12 0,60 8,47 5,93 8,30
Perdesaan 10,42 0,61 5,83 9,23 11,61

Jenis Kelamin
Laki-laki 8,52 0,44 5,18 7,66 9,39
Perempuan 8,99 1,74 19,36 5,58 12,40

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 11,23 1,42 12,64 8,45 14,01
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 7,52 0,74 s. 9,87 6,06 8,97
SMP/Sederajat 8,67 0,95 10,93 6,81 10,53
p
SM/Sederajat 8,28 0,75 9,07 6,81 9,75
.b

Perguruan Tinggi 9,51 1,09 11,44 7,38 11,64


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 7,68 0,68 8,84 6,35 9,01


Kuintil 2 8,90 1,03 11,57 6,88 10,92
//w

Kuintil 3 9,06 0,95 10,48 7,20 10,92


Kuintil 4 8,63 0,94 10,85 6,80 10,47
s:

Kuintil 5 8,92 1,05 11,81 6,85 10,99


tp

Indonesia 8,55 0,43 5,05 7,70 9,40


ht

Statistik Kesehatan 2022 197


Tabel 7.7 (Lanjutan)

Tenaga Kesehatan Lainnya


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 2,75 0,40 14,57 1,96 3,53
Perdesaan 2,95 0,39 13,08 2,19 3,70

Jenis Kelamin
Laki-laki 2,90 0,29 10,01 2,33 3,47
Perempuan 1,69 0,72 42,601 0,28 3,09

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 2,77 0,79 28,401 1,23 4,32
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 2,48 0,47 s. 19,10 1,55 3,41
SMP/Sederajat 3,06 0,64 21,00 1,80 4,32
p
SM/Sederajat 2,91 0,50 17,20 1,93 3,90
.b

Perguruan Tinggi 2,97 0,64 21,51 1,72 4,23


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 2,39 0,39 16,19 1,63 3,15


Kuintil 2 3,93 0,69 17,46 2,59 5,28
//w

Kuintil 3 3,66 0,73 19,85 2,24 5,08


Kuintil 4 2,07 0,54 25,921 1,02 3,13
s:

Kuintil 5 1,88 0,51 27,321 0,87 2,89


tp

Indonesia 2,83 0,28 9,94 2,28 3,39


ht

198 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.7 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 0,19 0,09 46,541 0,02 0,37
Perdesaan 0,34 0,11 32,971 0,12 0,55

Jenis Kelamin
Laki-laki 0,27 0,07 27,421 0,12 0,41
Perempuan NA NA - NA NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah NA NA 75,412 NA NA
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat NA NA s. 50,762 NA NA
SMP/Sederajat NA NA 100,032 NA NA
p
SM/Sederajat 0,30 0,14 44,941 0,04 0,57
.b

Perguruan Tinggi NA NA 56,652 NA NA


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 0,47 0,20 41,811 0,09 0,86


Kuintil 2 NA NA 64,692 NA NA
//w

Kuintil 3 NA NA 56,502 NA NA
Kuintil 4 0,21 0,10 45,671 0,02 0,41
s:

Kuintil 5 NA NA 100,022 NA NA
tp

Indonesia 0,25 0,07 27,421 0,12 0,39


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


2 Nilai estimasi dianggap tidak akurat.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

Statistik Kesehatan 2022 199


Tabel 7.8
Sampling Error Persentase Anak Umur 0-23 Bulan yang Tidak Pernah Diberi Imunisasi
Menurut Karakteristik dan Alasan, 2022

Tidak Tahu Manfaat Imunisasi


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 16,94 4,30 25,391 8,48 25,40
Perdesaan 19,75 3,13 15,84 13,60 25,91

Jenis Kelamin
Laki-laki 18,51 2,86 15,45 12,89 24,14
Perempuan NA NA 90,982 NA NA

Tingkat Pendidikan

id
Tertinggi yang

.
go
Ditamatkan KRT
Tidak/Belum Pernah 33,73 10,12 s. 30,001 13,84 53,63
Sekolah dan Tidak Tamat
SD/Sederajat
p
SD/Sederajat 13,59 3,56 26,171 6,60 20,58
.b

SMP/Sederajat 27,48 7,54 27,421 12,67 42,30


w

SM/Sederajat 12,57 4,33 34,411 4,07 21,08


w

Perguruan Tinggi 7,62 3,59 47,091 0,56 14,68


//w

Status Ekonomi
Kuintil 1 18,01 4,41 24,48 9,34 26,69
s:

Kuintil 2 20,98 5,37 25,571 10,43 31,53


Kuintil 3 6,14 2,22 36,211 1,77 10,51
tp

Kuintil 4 23,51 7,16 30,471 9,42 37,59


ht

Kuintil 5 NA NA 50,772 NA NA

Indonesia 18,17 2,78 15,30 12,70 23,63

200 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Tidak Memiliki Biaya


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 11,69 3,27 28,001 5,26 18,13
Perdesaan 8,28 1,97 23,82 4,40 12,16

Jenis Kelamin
Laki-laki 10,84 2,18 20,11 6,55 15,13
Perempuan NA NA 101,852 NA NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah NA NA 76,172 NA NA
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 12,77 4,64 s. 36,341 3,65 21,89
SMP/Sederajat 8,04 2,61 32,411 2,92 13,16
p
SM/Sederajat 15,32 4,85 31,671 5,78 24,86
.b

Perguruan Tinggi NA NA 101,622 NA NA


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 15,38 4,32 28,111 6,88 23,88


Kuintil 2 9,11 3,17 34,751 2,89 15,34
//w

Kuintil 3 NA NA 56,632 NA NA
Kuintil 4 NA NA 89,492 NA NA
s:

Kuintil 5 NA NA 67,602 NA NA
tp

Indonesia 10,21 2,04 19,95 6,20 14,21


ht

Statistik Kesehatan 2022 201


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Tidak Tahu Program Imunisasi


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 17,46 3,73 21,38 10,12 24,80
Perdesaan 14,32 2,64 18,46 9,12 19,52

Jenis Kelamin
Laki-laki 15,66 2,42 15,44 10,91 20,42
Perempuan NA NA 56,562 NA NA

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 17,26 7,85 45,461 1,83 32,68
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 20,77 5,58 s. 26,861 9,80 31,74
SMP/Sederajat 17,75 5,14 28,941 7,65 27,84
p
SM/Sederajat 13,60 3,25 23,91 7,21 19,99
.b

Perguruan Tinggi NA NA 66,402 NA NA


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 20,90 5,11 24,46 10,85 30,95


Kuintil 2 10,39 3,21 30,921 4,07 16,70
//w

Kuintil 3 13,43 5,39 40,111 2,84 24,03


Kuintil 4 23,42 7,30 31,171 9,07 37,77
s:

Kuintil 5 NA NA 92,762 NA NA
tp

Indonesia 16,09 2,41 14,95 11,36 20,82


ht

202 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Khawatir dengan Efek Samping Vaksin


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 57,90 4,98 8,61 48,10 67,70
Perdesaan 45,37 4,26 9,40 36,99 53,76

Jenis Kelamin
Laki-laki 52,24 3,48 6,67 45,39 59,09
Perempuan 55,24 12,55 22,71 30,57 79,91

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 52,14 10,68 20,48 31,14 73,14
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 45,37 5,88 s. 12,96 33,81 56,94
SMP/Sederajat 51,42 7,80 15,18 36,07 66,76
p
SM/Sederajat 61,67 5,54 8,98 50,77 72,56
.b

Perguruan Tinggi 47,03 11,23 23,88 24,95 69,11


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 44,04 5,52 12,53 33,19 54,89


Kuintil 2 51,50 6,12 11,88 39,48 63,53
//w

Kuintil 3 58,15 7,00 12,04 44,38 71,93


Kuintil 4 62,81 7,06 11,25 48,92 76,70
s:

Kuintil 5 58,22 12,96 22,25 32,74 83,70


tp

Indonesia 52,44 3,37 6,43 45,81 59,08


ht

Statistik Kesehatan 2022 203


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Khawatir dengan Kandungan dalam Vaksin


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 35,00 4,75 13,57 25,66 44,33
Perdesaan 34,20 4,12 12,05 26,09 42,30

Jenis Kelamin
Laki-laki 34,09 3,32 9,75 27,56 40,62
Perempuan 42,37 12,27 28,951 18,25 66,49

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 21,46 8,69 40,501 4,37 38,56
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 29,53 5,30 s. 17,94 19,11 39,95
SMP/Sederajat 36,70 7,15 19,48 22,64 50,76
p
SM/Sederajat 41,01 5,68 13,85 29,84 52,18
.b

Perguruan Tinggi 39,89 11,95 29,951 16,40 63,38


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 36,23 5,87 16,21 24,68 47,78


Kuintil 2 36,73 5,72 15,58 25,47 47,98
//w

Kuintil 3 35,21 6,87 19,52 21,70 48,72


Kuintil 4 32,30 7,02 21,74 18,49 46,11
s:

Kuintil 5 27,41 10,75 39,231 6,26 48,55


tp

Indonesia 34,65 3,23 9,31 28,31 40,99


ht

204 Statistik Kesehatan 2022


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Ragu terhadap Efektivitas Imunisasi


Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 30,94 4,86 15,72 21,38 40,50
Perdesaan 37,43 4,10 10,96 29,36 45,50

Jenis Kelamin
Laki-laki 34,71 3,41 9,83 28,00 41,42
Perempuan 20,71 9,39 45,341 2,25 39,17

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 13,33 5,43 40,721 2,66 24,00
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 28,49 5,30 s. 18,59 18,08 38,91
SMP/Sederajat 44,41 7,91 17,81 28,86 59,97
p
SM/Sederajat 38,93 5,79 14,88 27,54 50,33
.b

Perguruan Tinggi 29,89 8,23 27,531 13,71 46,08


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 27,55 5,22 18,94 17,29 37,81


Kuintil 2 30,00 5,15 17,16 19,88 40,12
//w

Kuintil 3 30,16 6,71 22,24 16,97 43,35


Kuintil 4 38,72 7,25 18,73 24,46 52,98
s:

Kuintil 5 60,63 10,92 18,01 39,15 82,11


tp

Indonesia 33,77 3,27 9,68 27,34 40,20


ht

Statistik Kesehatan 2022 205


Tabel 7.8 (Lanjutan)

Lainnya
Relative Selang Kepercayaan
Karakteristik Standard Standard 95,00 Persen
Estimasi
Error Error Batas Batas
(Persen) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Klasifikasi Desa
Perkotaan 16,38 3,04 18,54 10,41 22,35
Perdesaan 26,09 3,78 14,50 18,65 33,52

Jenis Kelamin
Laki-laki 19,71 2,35 11,91 15,10 24,33
Perempuan 33,03 12,84 38,871 7,78 58,28

Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan KRT

id
Tidak/Belum Pernah 18,72 6,35 33,901 6,24 31,20
Sekolah dan Tidak Tamat

.
go
SD/Sederajat
SD/Sederajat 32,04 5,88 s. 18,34 20,48 43,59
SMP/Sederajat 14,43 4,11 28,451 6,36 22,50
p
SM/Sederajat 15,16 3,02 19,89 9,23 21,09
.b

Perguruan Tinggi 21,88 8,38 38,301 5,40 38,35


w

Status Ekonomi
w

Kuintil 1 26,03 5,08 19,53 16,03 36,03


Kuintil 2 21,53 4,35 20,22 12,97 30,10
//w

Kuintil 3 16,74 3,85 23,03 9,16 24,32


Kuintil 4 14,91 5,16 34,591 4,77 25,05
s:

Kuintil 5 15,21 6,23 40,941 2,96 27,45


tp

Indonesia 20,61 2,40 11,62 15,90 25,32


ht

Keterangan : 1 Penggunaan nilai estimasi harus dilakukan dengan berhati-hati.


2 Nilai estimasi dianggap tidak akurat.
Sumber: BPS, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2022

206 Statistik Kesehatan 2022


DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, A., Wiyono, N.H., Toersilaningsih, R., Asmanedi, Kiting, A.S., dan Aninditya, F. (2016).
Peta Jalan Reformasi Kebijakan Cukai Hasil Tembakau: Sebuah Prakarsa Menuju
Indonesia Sehat. Depok: Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. (2019). Laporan
Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan.

id
_____ (2021). Aplikasi Telemedicine Berpotensi Merevolusi Pelayanan Kesehatan di

.
Indonesia. Diakses dari https://www.balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id/read-aplikasi-

go
telemedicine-berpotensi-merevolusi-pelayanan-kesehatan-di-indonesia pada 29 Juni
s.
2023.
p
.b

Bappenas. (2022). Pedoman Perencanaan dan Penganggaram Terintegrasi Kesehatan


w

Reproduksi (PPT-Kespro) untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).


w

Jakarta: Bappenas.
//w

Bintabara, D. (2021). Addressing the huge poor–rich gap of inequalities in accessing safe
s:

childbirth care: A first step to achieving universal maternal health coverage in


tp

Tanzania. Plos one, 16(2), e0246995.


ht

BKKBN. (2023). KB Pasca Persalinan Cegah Lahirnya Bayi Berpotensi Stunting. Diakses dari
https://www.bkkbn.go.id/berita-kb-pasca-persalinan-cegah-lahirnya-bayi-berpotensi
-stunting pada 4 Juli 2023.
BPS. (2015). Angka Kematian Ibu Menurut Pulau. Diakses dari
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1349/sdgs_3/1 pada
1 Juli 2023.
_____. (2016). Profil Penduduk Indonesia Hasil SUPAS 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
_____. (2022a). Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2022. Jakarta: BPS.
_____. (2022b). Buku 4 Konsep dan Definisi Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul
Kesehatan dan Perumahan 2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
_____. (2022c). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2022. Jakarta: BPS.
_____. (2023a). Angka Kematian Ibu/AKI (Maternal Mortality Rate/MMR) Hasil Long Form
SP2020 Menurut Provinsi, 2020. Diakses dari https://www.bps.go.id/statictable/

Statistik Kesehatan 2022 207


2023/03/31/2219/angka-kematian-ibu-aki-maternal-mortality-rate-mmr-hasil-long-
form-sp2020-menurut-provinsi-2020.html pada 1 Juli 2023.
_____. (2023b). Angka Kematian Bayi/AKB (Infant Mortality Rate/IMR) Menurut Provinsi ,
1971- 2020. Diakses dari https://www.bps.go.id/statictable/2023/03/31/2216/angka-
kematian-bayi-akb-infant-mortality-rate-imr-menurut-provinsi-1971-2020.html pada
11 Juli 2023.
_____. (2023c). Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Provinsi. Diakses
dari https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1373/sdgs_3/1
pada 11 Juli 2023.
_____. (2023d). Angka Kematian Balita/AKBa (Under Five Mortality Rate/U5MR) Hasil Long
Form SP2020 Menurut Provinsi, 2020. Diakses dari
https://www.bps.go.id/statictable/2023/03/31/2218/angka-kematian-balita-akba-
under-five-mortality-rate-u5mr-hasil-long-form-sp2020-menurut-provinsi-2020.html

id
pada 11 Juli 2023.

.
go
Fatema, K. & Lariscy, J.T. (2020). Mass media exposure and maternal healthcare utilization
s.
in South Asia. SSM - Population Health, 11. Diakses dari
p
https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2020.100614 pada 2 Agustus 2023.
.b

Kementerian Kesehatan. (2014). WHO Tetapkan Indonesia Bebas Polio. Diakses dari
w

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140328/0010386/who-
w
//w

tetapkan-indonesia-bebas-polio/ pada 13 Juli 2023.


_____. (2016). Pentingnya Imunisasi. Diakses dari https://promkes.kemkes.go.id/?p=5422
s:

pada 17 Juli 2023.


tp

_____. (2017a). Poster: Media Kit CERDIK. Diakses dari


ht

https://promkes.kemkes.go.id/?p=7774 pada 2 Juli 2023.


_____. (2017b). Berperan Strategis, Bidan Harus Profesional. Diakses dari
https://www.kemkes.go.id/article/view/17072000003/berperan-strategis-bidan-
harus-profesional.html pada 17 Juli 2023.
_____. (2018a). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan
Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Kementerian Kesehatan.
_____. (2018b). Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. Diakses dari
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-konsumsi-tablet-fe-bagi-ibu-hamil pada 2
Juli 2023.
_____. (2018c). Kemenkes Perkuat Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi. Diakses dari
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210914/3738491/kemenkes-
perkuat-upaya-penyelamatan-ibu-dan-bayi/ pada 1 Juli 2023.

208 Statistik Kesehatan 2022


_____. (2019). CERDIK, Rahasia Masa Muda Sehat dan Masa Tua Nikmat!. Diakses dari
https://promkes.kemkes.go.id/cerdik-rahasia-masa-muda-sehat-dan-masa-tua-
nikmat pada 2 Juli 2023.
_____. (2020a). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Remaja Putri pada
Masa Pandemi COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
_____. (2020b). Manfaat Pemberian Vitamin A untuk Anak. Diakses dari
https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-pemberian-vitamin-a-untuk-anak pada 14
Juli 2023.
_____. (2021a). Buku Petunjuk Teknis Layanan Konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di
Fasyankes. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
_____. (2021b). Kemenkes Perkuat Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi. Diakses dari
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210914/3738491/kemenkes-
perkuat-upaya-penyelamatan-ibu-dan-bayi/ pada 1 Juli 2023.

. id
_____. (2022). Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV. Diakses

go
dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/
s.
pada 17 Juli 2023.
p
_____. (2023a). Manfaat Aktivitas Fisik. Diakses dari
.b

https://www.instagram.com/p/CuJUS0MBrUT/ pada 2 Juli 2023.


w
w

_____. (2023b). Aktivitas Fisik. Diakses dari https://www.instagram.com/p/CuI43GgvEW-/


//w

pada 2 Juli 2023.


s:

_____. (2023c). Kebiasaan yang Baik dalam Pola Makan Sehat. Diakses dari
tp

https://www.instagram.com/p/Cs3dMILBsn0/ pada 2 Juli 2023.


ht

_____. (2023d). Turunkan Angka Kematian Ibu melalui Deteksi Dini dengan Pemenuhan USG
di Puskesmas. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20230115/4842206/turunkan-angka-kematian-ibu-melalui-deteksi-dini-
dengan-pemenuhan-usg-di-puskesmas/ pada 1 Juli 2023.
_____. (2023e). Kemenkes Lengkapi 10.000 USG di Puskesmas dan 300.000 Antropometri di
Posyandu. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/article/view/23033000005/
kemenkes-lengkapi-10-000-usg-di-puskesmas-dan-300-000-antropometri-di-
posyandu.html pada 2 Juli 2023.
Natalia, D.L. (2022).Presiden Jokowi ajak penggunaan "telemedicine" saat terpapar COVID-
19. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/2671473/presiden-jokowi-ajak-
penggunaan-telemedicine-saat-terpapar-covid-19 pada 29 Juni 2023.
Sidze, E. M., Wekesah, F. M., Kisia, L., & Abajobir, A. (2022). Inequalities in Access and
Utilization of Maternal, Newborn and Child Health Services in sub-Saharan Africa: A

Statistik Kesehatan 2022 209


Special Focus on Urban Settings. Maternal and Child Health Journal, 26. Diakses dari
https://doi.org/10.1007/s10995-021-03250-z pada 2 Agustus 2023.
Sinaga, S. N. (2020). Relationship Between Knowledge And Attitude Of Mothers Who Have
Toddlers About Giving Vitamin A Capsules In The Pustu Bandarlama Area In 2020.
Science Midwifery, 9. 353-358.
Srivastava, U., Pandey, A., Singh, P., & Singh, K. K. (2022). A study on initiation of
postpartum family planning in India based on NFHS-4: does urban poor differ
significantly from rural?. BMC Women's Health, 22(1), 472. Diakses dari
https://doi.org/10.1186/s12905-022-02042-z pada 2 Agustus 2023.
Tari, P.S.D., & Andriani, H. (2022, December). The Relationship Between Participation in
Maternal Health Care Decision-Making and the Selection of Birth Assistants. In First
International Conference on Medical Technology (ICoMTech 2021) . Atlantis Press.
Ulya, F.N. (2022). UPDATE 30 September: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 72,95

id
Persen, Ketiga 27,09 Persen. Diakses dari

.
go
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/21173791/update-30-september-
s.
capaian-vaksinasi-covid-19-dosis-kedua-7295-persen pada 1 Agustus 2023.
p
Universitas Gadjah Mada. (2023). Manfaat dan Kendala Pengembangan Telemedicine di
.b

Indonesia. Diakses dari https://fkkmk.ugm.ac.id/manfaat-dan-kendala-


w

pengembangan-telemedicine-di-indonesia/ pada 29 Juni 2023.


w
//w

WHO. (2010). Telemedicine: opportunities and developments in Member States: report on


the second global survey on eHealth 2009. Geneva: WHO.
s:

_____. (2021). Implementing telemedicine services during COVID-19: guiding principles and
tp

considerations for a stepwise approach. Diakses dari


ht

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwjY_4Tfv-
j_AhUMnmMGHc7UBCsQFnoECBcQAQ&url=https%3A%2F%2Fapps.who.int%2Firis%
2Frest%2Fbitstreams%2F1346306%2Fretrieve&usg=AOvVaw33r_mKejOY8b43GT2fB_
5D&opi=89978449 pada 29 Juni 2023.
_____. (2022). COVID-19 advice for the public: Getting vaccinated. Diakses dari
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/covid-19-
vaccines/advice pada 30 Juni 2023.
_____. (2023a). 75 tahun meningkatkan kesehatan masyarakat. Diakses dari
https://www.who.int/indonesia/news/events/hari-kesehatan-sedunia-2023 pada 2
Juli 2023.
_____. (2023b). Key messages 75 years of improving public health. Diakses dari
https://www.who.int/campaigns/75-years-of-improving-public-health/key-messages
pada 2 Juli 2023.

210 Statistik Kesehatan 2022


_____. (2023c). Kejadian Luar Biasa (KLB) virus polio jenis cVDPV2 di Indonesia. Diakses dari
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAI
Qw7AJahcKEwio_uPr0YqAAxUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fcdn.wh
o.int%2Fmedia%2Fdocs%2Fdefault-source%2Fsearo%2Findonesia%2Fpolio%2F-
8_sitrep_cvdpv-ino_who-unicef_bahasa-indonesia.doc pada 6 Juli 2023.

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 211


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

212 Statistik Kesehatan 2022


CATATAN TEKNIS

Tanda-Tanda yang Digunakan dalam Publikasi


Tidak ada atau nol : -
Nilai estimasi sangat kecil : 0,00
Nilai estimasi memiliki RSE lebih dari 50 persen : NA

Relative Standard Error (RSE)


Estimasi dari sampel survei dipengaruhi oleh dua jenis error (kesalahan) yaitu sampling

id
error dan non-sampling error (seperti kesalahan dalam wawancara dan kesalahan

.
go
pengolahan). Sampling error adalah kesalahan yang ditimbulkan dari penggunaan teknik
s.
sampling dalam suatu survei. Besarnya sampling error secara teori statistik ditunjukan oleh
p
besarnya angka standard error dari suatu angka estimasi persentase suatu variabel yang
.b

disajikan dari hasil survei. Untuk mengukur presisi dari suatu angka estimasi digunakan
w

besarnya Relative Standard Error (RSE), yaitu rasio dari nilai standard error dengan nilai
w

estimasi suatu variabel, yang dinyatakan dalam persentase (%). Dengan menggunakan
//w

selang kepercayaan 95,00 persen, dapat disajikan estimasi interval (interval estimation)
s:

dengan batas bawah sebesar nilai estimasi dikurangi dua standard error. Makin rendah
tp

nilai RSE atau makin pendek selang kepercayaan menunjukkan nilai indikator yang makin
ht

baik.
Kesalahan sampling dari beberapa estimasi harus digunakan secara hati-hati. Untuk
estimasi yang berdasarkan jumlah kasus yang kecil, kesalahan relatif adalah sangat besar.
Secara umum, besaran standard error meningkat seiring dengan meningkatnya besaran
estimasi. Sebaliknya, RSE menurun jika ukuran estimasi tersebut meningkat. Estimasi yang
sangat kecil dengan demikian akan menghasilkan RSE yang tinggi sehingga nilainya
menjadi tidak akurat. Nilai estimasi dengan RSE <25,00 persen dianggap akurat, nilai
estimasi dengan RSE ≥25,00 persen tetapi ≤50,00 persen perlu hati-hati jika ingin
digunakan, dan estimasi dengan RSE >50,00 persen dianggap sangat tidak akurat dan
seharusnya digabungkan dengan estimasi yang lain untuk memberikan estimasi dengan
RSE <25,00 persen. Penghitungan tingkat sampling error untuk indikator-indikator yang
disajikan dalam publikasi Statistik Kesehatan 2022 menggunakan paket pemrograman
dengan desain yang mengikuti desain sampling Susenas MKP 2022,

Statistik Kesehatan 2022 213


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

214 Statistik Kesehatan 2022


LAMPIRAN

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 215


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

216 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 217


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

218 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 219


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

220 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 221


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

222 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 223


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

224 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 225


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

226 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 227


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

228 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 229


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

230 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 231


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

232 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 233


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

234 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 235


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

236 Statistik Kesehatan 2022


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Statistik Kesehatan 2022 237


id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

238 Statistik Kesehatan 2022


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id

Anda mungkin juga menyukai