EVALUASI PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI TAHUN 2023

DI PROVINSI JAWA BARAT & BANTEN

Bandung, 09 November 2023


PERENCANAAN
• Perumusan Kebijakan, meliputi :
✓ Man / SDM
✓ Machine / Sarpra
✓ Money / Biaya
✓ Method / Prosedur
✓ Materials / Hasil inventarisasi
lokasi rawan karhut → Peta
• Penetapan RKA
• Penunjukan / Penetapan Tim
Pengendalian
✓ Puskodal (Kantor Divre)
✓ Poskolak (Kantor KPH)
✓ Possatlak (Kantor BKPH)
TahapanPengendalian Karhutla di Perhutani
MITIGASI
• Inventarisasi lokasi / petak rawan kebakaran
• Pengadaan Sarpra (pencegahan, pemadaman, lainnya)
• Pelaksanaan Teknis Pencegahan
✓ Upaya peringatan dini dan persiapan penanggulangan
(sosialisasi, pemasangan plang/poster larangan,
pemasangan papan FDI, pembuatan ilaran / sekat
bakar, pembentukan Satgasdalkarhut, pelatihan,
penyusunan jadwal kegiatan / patroli pencegahan-
deteksi dini.
✓ Pendistribusian Sarpra
− Peralatan damkar : ember, sekop, garpu, gepyok,
garuk besi, dll.
− Peralatan komunikasi : telepon, pesawat UHF,
kentongan dll
− APD : Helm pelindung, veldfles, pakaian seragam
warna oranye, sepatu lars karet atau boot dll.
✓ Monitoring & pengolahan data FDI
• Monev kegiatan pencegahan
✓ Pengawasan rutin pada lokasi / petak rawan
✓ Pemeliharaan sekat bakar
✓ Pengecakan personel dan sarpra dalkar (jenis,
jumlah, kondisi) melalui kegiatan Apel Siagadalkar.
PENANGANAN / PEMADAMAN
• Deteksi Kejadian Kebakaran
✓ Deteksi dini melalui aplikasi LAPAN Fire Hotspot
/ SiPongi / lainnya sbg sumber awal
✓ Informasi dari petugas Perhutani atau
masyarakat kepada petugas piket / pejabat
teritorial setempat
✓ Cek lokasi
• Penanganan / pemadaman api sesuai skala /
tingkat kebakaran
PENANGANAN PASCA KEBAKARAN
▪ Pemeriksaan Menyeluruh Lokasi Kebakaran
▪ Pencegahan Kebakaran Hutan Lanjutan
▪ Penaksiran Dampak dan Nilai Kerugian Akibat
Kebakaran Hutan
▪ Pembuatan Laporan Karhut dan Tindak Lanjut
Manajemen (Tindakan Korektif)
MONEV TERHADAP TINDAKAN KOREKTIF
Penyempurnaan terhadap kebijakan
dan Prosedur Kerja Pencegahan dan Pemadaman
Kebakaran Hutan
#2
 Grafik Kebakaran Hutan 5 Tahun Terakhir (2019 – 2023)

JML KEJADIAN (KALI) LUAS KEBAKARAN (HA) NILAI KERUGIAN (RP 1 JT)
250 800 2.500
706,52
700
200 597,38 2.000
196 600 1.925,09
175
150 500 1.500 1.577,16
400
100 300 1.000

200
50 45 83,01 500
100
2,00 5,10 217,22
0 2 3 - 0 6,00 15,30
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

Jumlah Luas Nilai

TAHUN Kejadian Kebakaran Kerugian
(kali) (Ha) (Rp 1 Jt)
1 2 3 4
2019 175 706,52 1.925,09
2020 45 83,01 217,22
2021 2 2,00 6,00
2022 3 5,10 15,30
2023 196 597,38 1.577,16
#3
 Data Kebakaran Hutan Tahun 2023 (S.D 08 November)
Berdasarkan Fungsi Hutannya
FUNGSI HUTAN Jml. Kejadian
HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI JUMLAH
No KPH
Jml Luas Kerugian Jml Luas Kerugian Jml Luas Kerugian
HL; HP;
Kjdn (Ha) (Rp 1.000) Kjdn (Ha) (Rp 1.000) Kjdn (Ha) (Rp 1.000) 13; 183;
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 7% 93%
1 BANTEN - - - 2 3,00 450 2 3,00 450
2 BOGOR - - - 4 31,34 94.020 4 31,34 94.020
Luas Kebakaran (Ha)
3 SUKABUMI - - - 3 5,30 4.785 3 5,30 4.785
4 CIANJUR - - - 2 3,25 7.516 2 3,25 7.516 HP;
5 PURWAKARTA - - - 6 5,20 1.579 6 5,20 1.579 587,98 ;
HL; 98%
6 BDG. UTARA 6 1,77 13.275 4 7,00 23.625 10 8,77 36.900 9,40 ;
7 BDG. SELATAN 2 0,09 675 11 16,86 69.218 13 16,95 69.893 2%
8 GARUT - - - 1 7,00 525 1 7,00 525
9 TASIKMALAYA 2 0,04 315 - - - 2 0,04 315
10 CIAMIS - - - 4 26,00 968 4 26,00 968
Nilai Kerugian (Rp 1 Rb)
11 KUNINGAN - - - 12 24,00 57.975 12 24,00 57.975
12 MAJALENGKA 3 7,50 56.250 27 123,40 392.363 30 130,90 448.613
HP;
13 INDRAMAYU - - - 36 104,94 191.917 36 104,94 191.917 HL; 1.506.643 ;
70.515 ;
14 SUMEDANG - - - 71 230,69 661.703 71 230,69 661.703 96%
4%
Jumlah 13 9,40 70.515 183 587,98 1.506.643 196 597,38 1.577.158

#4
 Data-Fakta Kejadian & Penanganan Kebakaran Hutan 2023
Sumber informasi Awal
Personel Pemadaman
kebakaran
• Jajaran Perhutani
• Petugas Perhutani • Dinas Damkar
• Mssyarakat / MDH / Penyadap • BPBD
• Aplikasi SiPongi • Forkopimcam/da
• Media Sosial • Jajaran TNI, Polri
• Relawan / Pencinta Alam
Dugaan Penyebab • MDH – MPA
Kebakaran • Stakeholder lainnya
• Orang tidak bertangggung Jumlah Rata2 Personel
jawab Pemadaman/Kejadian
• Puntung rokok
• 10-40 org (skala kecil )
• Pembersihan lahan dg cara
• 40-100 org (skala menengah)
dibakar
• > 100 orang (skala luas-berat)
• Kebakaran lahan tanah milik
yang merambat Rata2 Waktu Pemadaman
• Pembakaran sampah di TPSA yg + Pendinginan
tidak terkendali • 1 – 4 jam (skala kecil)
• 1 – 2 hari (skala sedang)
• > 3 hari (skala luas-berat)
Klasifikasi Luas
Kebakaran/vKejadian
• < 5 Ha = 162 kjdn (83%)
• 5 – 10 Ha = 20 kjdn (10%)
• > 10 Ha = 14 kali (7%)
Stratifikasi Kebakaran
• Strata I = 33,12 ha (6%)
• Strata II = 82,59 ha (14%)
• Strata III = 481,67 ha (81%)
Kendala / Permasalahan
• Lokasi jauh-terpencil
• Lapangan terjal-berbatu
• Ketersediaan sumber air
• Keterbatasan personel, peralatan
• Melimpahnya ketersediaan “bahan
bakar” berupa serasah kering, tegakan
sadapan Pinus yang mengandung
minyak
#5
 Penanganan Kebakaran Hutan Kawasan Gn. Tampomas,
KPH Sumedang

Lokasi Kebakaran Waktu Kejadian Personel Pemadaman

• Petak 5D, 6H dan 5C / Blok Gn. • Petak 5D & 6H : Tgl. 17 Oktober • Petugas Perhutani KPH Sumedang, dibantu
Karang, RPH Narimbang, BKPH • Petak 5C = Tgl. 20 Oktober personel Polhut Mobil dari KPH Majalengka
Tampomas dan KPH Indramayu
• Personel TNI dari Kodim 0610 Kab. Sumedang,
Luas Kebakaran Lamanya Pemadaman Koramil Cimalaka dan Koramil Conggeang
• Petak 5D = 0,5 Ha • Personel Kepolisian dari Polres Sumedang,
• Petak 6H = 0,5 Ha • Petak 5D & 6H : Tgl. 17 s.d 19 Polsek Cimalaka dan Polsek Conggeang
• Petak 5C = 11 ha Oktober 2023 (3 hari) • Personel BPBD Kab. Sumedang
• Total = 12 Ha • Petak 5C = Tgl. 20 s.d 24 Oktober • Forpimcam Kec. Cimalaka dan Kec. Conggeang
2023 (5 hari). • Dinas Damkar Kab. Sumedang
Asal Sumber Api • Dinas LH Kab. Sumedang
• PMI Kab. Sumedang
• Petak 5D & 6H, berasal dari pembakaran • Perangkat dan masyarakat Desa Cibeureum
sampah di TPSA Cibeureum yang tidak dan Desa Jambu
terkendali. • LSM / Pecinta Alam / Relawan
• Petak 5C, berasal dari kebakaran di lokasi serta dukungan dari Dinas Sosial Kab. Sumedang
tanah milik. (penyediaan konsumsi (nasi bungkus + air minum)
1 kali/hari.
Jumlah personel berkisar 270 org/hari
#6
Dokumentasi Penanganan Kebakaran Hutan
Kawasan Gn. Tampomas KPH Sumedang

#7
 Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan Tahun 2023
• Menindaklanjuti prediksi BMKG bahwa puncak El Nino di
Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus-September 2023,
dan dikhawatirkan akan memicu terjadinya kekeringan dan
kebakaran hutan & lahan di sebagian wilayah Indonesia, jajaran
Perhutani telah diinstruksikan untuk :
✓ Melakukan inventarisasi lokasi atau petak-petak rawan
kejadian kebakaranhutan
✓ Mengiventarisir sarpras dalkarhutla, serta memastikannya
dalam kondisi siap pakai dan siap didistribusikan
✓ Melaksanakan teknis pencegahan kebakaran hutan
✓ Melaksanakan kegiatan penanganan / pengendalian saat
kejadian kebakaran hutan
✓ Melaporkan setiap kejadian kebakaran hutan pada
kesempatan pertama
✓ Segenap pejabat pemangku wilayah tidak diperkenankan
meninggalkan wilayah kerjanya tanpa seizin pimpinan
• Dengan berbagai upaya yang dilakukan, luas & nilai kerugian
kebakaran hutan tahun 2023 dapat ditekan di bawah luas & nilai
kerugian tahun 2019 (tahun terjadinya fenomena El Nino, seperti
halnya tahun 2023.
• Sama seperti tahun 2019, kebakaran hutan terjadi di
setiap wilayah KPH Divisi Regional Jawa Barat & Banten
pada tahun 2023. KPH Sumedang tetap menjadi KPH
dengan angka keluasan kebakaran hutan tertinggi yaitu
231 ha atau 39% dari luas kebakaran hutan seluruh
Divre, disusul KPH Majalengka 131 ha (22%) dan KPH
Indramayu 105 ha (18%).
• Dukungan dan keterlibatan instansi / dinas lain,
masyarakat sekitar serta seluruh stakeholder terkait
sangat dirasakan dan membantu pada setiap upaya
penanganan / pemadaman kebakaran hutan, terutama
pada kebakaran hutan pada lokasi yang sulit (lapangan
terjal/berbatu, terpencil) dan minimnya ketersediaan
sumber air.
• Selain faktor cuaca / kekeringan ekstrim, pada beberapa
kejadian, kebakaran hutan juga dipicu karena adanya
faktor kekurangpedulian / kekurang-hatian pihak lain
(membuang punting rokok sembarangan, pembersihan
lahan tanah milik dengan cara dibakar, kegiatan
pembakaran sampah yang tidak terkendali).
#8
 Jati Negeri Pertiwi

TERIMA KASIH