Anda di halaman 1dari 64

Potensi Multi Usaha Kehutanan (MUK)

dalam Mendukung Proses Transformasi


dan Pengembangan Ekonomi Hijau
Rudianto Amirta (Green Economy) di Provinsi
Prof. Dr.Agr.Sc
Dekan Kaltim-Kaltara serta Kemandirian
Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman, Indonesia Ekonomi Nasional
Jl. Penajam, Gunung Kelua, Samarinda,
Kalimantan Timur, INDONESIA 76119
Tel.+62-813-47747651
Email: ramirta@fahutan.unmul.ac.id

Workshop
Percepatan Pengembangan Multiusaha pada
PBPH, Pengelola Tingkat Tapak (KPH), dan Para
Pihak Sekitar IKN di Wilayah Kerja
BPHL Wilayah XI
Samarinda, Jumat 12 Mei 2023
Tekan Emisi Karbon, Pemprov Kaltim Raih Insentif Rp 260 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima insentif hingga Rp 260 miliar atas kinerja
pengurangan emisi kabon di wilayah Kaltim.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) telah menerima US$ 20,9 juta atau sekitar Rp 313 miliar dan
disalurkan kepada Pemprov Kaltim dengan skema pendanaan Rp 110 miliar melalui skema APBD dan Rp 150 miliar akan
disalurkan kepada 441 desa melalui lembaga yang ditunjuk.
FCPF-CF KALTIM JADI ROLE MODEL DI PERTEMUAN GCFTF KE- Melalui Kaltim, Indonesia jadi Negara
13 MEKSIKO Pertama di Asia Pasifik yang Terima Dana
Penanggulangan Iklim dari FCPF

Kaltimtoday.co, Samarinda – Indonesia semakin


MERIDA - Pengakuan dunia terhadap komitmen dan aksi nyata Kaltim dalam upaya memantapkan langkahnya sebagai negara yang berkomitmen
penurunan emisi gas rumah kaca serta deforestasi hutan, menjadi salah satu isu yang pada penanggulangan perubahan iklim. Melalui Provinsi
dibahas dalam The 13th Annual Meeting Governors Climate Forest Task Force Kalimantan Timur (Kaltim), Indonesia menjadi negara
(GCFTF) di Meksiko. pertama di kawasan Asia Timur Pasifik yang menerima
Dalam diskusi panel pada pertemuan dunia itu, hal tersebut menjadi satu bahasan. pembayaran dari program Forest Carbon Partnership
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjadi salah satu panelis dalam Facility (FCPF) Bank Dunia.
sesi diskusi yang berlangsung di Centro de Convenciones Yucatan Siglo XXI, di Kota
Merida, Provinsi Yukatan, Meksiko.
https://www.kaltimprov.go.id/berita/fcpf-cf-kaltim-jadi-role-model-di-pertemuan-gcftf-ke-13-meksiko https://kaltimtoday.co/melalui-kaltim-indonesia-jadi-negara-pertam
Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2022 (persen)

Keterangan: Data s/d triwulan III Tahun 2022; Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022
Capaian Produksi HUTAN TANAMAN (m3)
Kalimantan Timur Kalimantan Utara

817,940 76,98 %
6,230,107.98 61,5 % 2019
2019 550,251.45
3,833,743.68
777,215 60.24 %
6,425,346.02 2020
2020 58,02 %
598,288.43
3,727,942.59
1,060,492 50.76 %
6,767,847.91 54,09 % 2021
2021 638,795.32
3,660,929.34
1,293,852.39 50.76 %
9,783,698.5 35.60 % 2022
2022 656,710.94
3,482,873.57
0 500,000 1,000,000 1,500,000
0 2,500,000 5,000,000 7,500,000 10,000,000

Rencana Realisasi

Balikpapan, 6 Maret 2023


Sumber Data : SIPUHH, SI PNBP, SICAKAP
Courtesy: BPHL Wilayah XI
PNBP HUTAN TANAMAN
PSDH (Rp)
DR ($ USD)

57,1452,573.76 5,934,081.15
2019 2019
5,939,990,483 323,894.61

47,772,318,622 3,822,452.26
2020 2020
5,242,473,330 52,000.11

53,565,314,455 5,315,965.82
2021 2021
6,039,492,007 161,876.97

46,203,414,310 4,042,678.23
2022 2022
5,690,676,133 45,740.17
0 20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000

Kalimantan Timur Kalimantan Utara

Balikpapan, 6 Maret 2023


Sumber Data : SIPUHH, SI PNBP, SICAKAP
Courtesy: BPHL Wilayah XI
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu
Kalimantan Timur PNBP (Rp)
Karet (ton) 250,000,000
248,329,200

2,000
200,000,000
1,665.05 162,578,100
157,324,950
1,500 150,000,000

1194.57
1,083.85
100,000,000
1,000

48,739,500
50,000,000

500 398.61

0
2019 2020 2021 2022

0
2019 2020 2021 2022

Balikpapan, 6 Maret 2023


Sumber Data : SIPUHH, SI PNBP, SICAKAP
Courtesy: BPHL Wilayah XI
Capaian Produksi HUTAN ALAM (m3)

Kalimantan Timur Kalimantan Utara

0
0 2019
2019 749,398.18
1,060,167.76
39.94 %
937,174.75
2,064,210.45 2020 65.95 %
2020 618,048.95
824,406.77

966,951.37
2,128,869.28 63.39 %
44.73% 2021
2021 612,966.88
952,339.4

962,111.24 62.66
1,986,570.89 2022
38.82% %
2022 602,822.43
771,181.39
0 250,000 500,000 750,000 1,000,000
0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000

Rencana Realisasi

Balikpapan, 6 Maret 2023


Sumber Data : SIPUHH, SI PNBP, SICAKAP
BPHL Wilayah XI
PNBP HUTAN ALAM
PSDH (Rp) DR $ (USD)

83,617,046,170 17,210,295.87
2019 2019
59,082,590,540 1,2179,949.03

64,899,588,630 13,322,591.89
2020 2020
48,739,033,600 10,048,085.61

73,636,276,440 15,119,574.36
2021 2021
48,366,314,050 9,967,004.87

55,462,043,290 1,471,298.64
2022 2022
43,597,819,630 8,994,028.97

0 25,000,000,000 50,000,000,000 75,000,000,000 0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000

Kalimantan Timur Kalimantan Utara

Balikpapan, 6 Maret 2023


Sumber Data : SIPUHH, SI PNBP, SICAKAP
Courtesy: BPHL Wilayah XI
200,000
Penanaman 2022
171,248.71

150,000

100,000
Rencana

Realisasi
50,851.32
50,000

108,879,426
26,014,139

0
Luas (ha) Tanaman (btg)

Balikpapan, 6 Maret 2023


Kalimantan Timur Courtesy: BPHL Wilayah XI
Penanaman 2022

25,000 30,000,000 27,845,872

20,589.97
20,000

20,000,000
15,000

11,314,285
10,000
7,364.30 10,000,000

5,000

0 0

Tanaman (btg)
Luas (ha)

Balikpapan, 6 Maret 2023


Kalimantan Utara Courtesy: BPHL Wilayah XI
Peran Sektor Kehutanan dalam Menopang Ekonomi Nasional (Luas
Hutan, Nilai Ekonomi dan Tenaga Kerja) – Saat Ini
Indonesia
• Luas Hutan ± 94,1 Juta Ha (KLHK-2019); Hutan Produksi ± 30 Juta Ha
• Nilai Ekspor US$ 11 Milyar ; Lapangan Kerja 1,5 Juta Orang

Finlandia
• Luas Hutan ± 22,8 Juta Ha; Luas Hutan Produksi ± 20,1 Juta Ha
• Nilai Ekspor US$ 16,2 Milyar (2018); 4,5% GDP; Lapangan Kerja 62,000 Orang

Norwegia
• Luas Hutan ± 10 Juta Ha; Nilai Total Produksi Kehutanan Hulu-Hilir US$ 1,8 Milyar
• Nilai Ekspor US$ 1,9 Juta (2000); Lapangan Kerja 30,000 Orang

Swedia
• Luas Hutan ± 22,6 Juta Ha
• Nilai Ekspor US$ 10,6 Milyar (2001)

Denmark
• Luas Hutan ± 609.000 Ha; Luas Hutan Produksi ± 20,1 Juta Ha
• Nilai Total Produksi Kehutanan US$ 180 Juta; 0,1% GDP
Pengelolaan Hutan – COST CENTER

Pengelolaan Hutan – INCOME GENERATION


Menyeimbangkan peran sektor kehutanan
secara ekologis dan ekonomis (tangible and intangible)
Transformasi Kondisi Industri Sektor Industri Kehutanan Saat Ini
1. Kayu Konstruksi

2. Pulp dan Kertas

Sumber: Google Image


3 - Major Wood Supply in Japan (2021)

Imported Lumber & Domestic Sawn Imported & Domestic


G-lam (5.27 MM3) Lumber (6.6MM3) Plywood (5.84 MM3)

G-lam(EU) N.American China &


Canadian S/W S/W Others
1239

Russia U.S.A.
Domestic S/W Malaysia
3127
Domestic S/W
European S/W 5535 Indonesia
2212

(1,000m3)

JLIA Source: / Trade Statistics, Dept. of Finance. 3


Transformasi dan Pengembangan Ekonomi Hijau
(Green Economy) Sektor Bisnis Kehutanan -
MUK
- Re-orientasi pasar produk (penguatan pasar domestik dan
produk mandat nasional; pangan, energi dan farmasi)
- Pengembangan produk hasil hutan bukan kayu bernilai
ekonomi tinggi dan substitusi bahan baku impor (Derivative
products) -
- Pemanfaatan limbah perkayuan/kehutanan guna
memproduksi produk unggulan bernilai ekonomi tinggi
- Pengembangan Jasa Lingkungan - NDC
Re-orientasi Pasar - Kebutuhan Domestik Produk Kayu Nasional

Peluang Bisnis Kehutanan


Potensi Pasar Domestik IDR 1.005 T
- Program Rumah Kayu Nasional -
Re-orientasi Pasar - Kebutuhan Domestik Produk Kayu Nasional
Kembali Menggunakan
Komponen Kayu dalam
Kontruksi Sipil –
Affordable House Program
(Terbarukan -
Sustainable)

Mengurangi penggunaan
material besi, baja,
alumunium yang diperoleh
dari kegiatan pertambangan
dan industri smelter yang
menghasilkan emisi CO2
dalam jumlah besar
MANUFAKTUR DAN INDUSTRI menghasilkan emisi, yang sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna
membuat berbagai produk seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya . Pertambangan dan proses industri
lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi.
“Multiusaha kehutanan sebagai back bone
perekonomian baru Indonesia”

Multiusaha Kehutanan diharapkan dapat mendorong peningkatan


produktivitas lahan hutan, sebagai jaring pengaman pangan
nasional, pengembangan industri pengolahan, peningkatan
kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan hutan dan juga
sebagai upaya resolusi konflik lahan.
(Prof. Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)
 Strategis dalam mendukung
Kemandirian dan Kedaulatan Negara
(Energi, pangan, bahan baku obat,
chemical dan lain-lain)
Multiusaha Kehutanan
Pengaturan Perizinan Berusaha dalam UU
 Mensubsitusi bahan baku Impor
(Bernilai Tinggi)
No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
 Berorientasi memenuhi kebutuhan
dan PP No. 23 tahun 2021 tentang Multisektor Domestik
Penyelenggaraan Kehutanan serta regulasi
 Mendorong pembukaan lapangan
turunannya kerja dan kesejahteraan bagi
masyarakat
 Berorientasi lingkungan dan
berkelanjutan

Old Fashion Forestry New Fashion Forestry


Komoditas tunggal dalam sektor Transformasi Bisnis Kehutanan Pengembangan diversifikasi usaha di
hulu bisnis Kehutanan (HPH/HTI), (Desain baru bisnis kehutanan sektor kehutanan dengan mengintegrasi-
dimana kayu sebagai produk utama Indonesia) kan pemanfaatan kawasan, hasil hutan
dari aktifitas bisnis yang dilakukan. kayu, dan hasil hutan bukan kayu,
agroforestry/pangan, jasa lingkungan
dan energi
Hasil Hutan Kayu

Multi Usaha Kehutanan


1 Unit Pengelolaan Hutan
Bahan pangan

Hasil Hutan Bukan Kayu


(Bahan Obat/Kosmetik)

Jasa Lingkungan (wisata) dan Energi

Sumber: Google Image


Konfigurasi Baru Bisnis Kehutanan Indonesia (Multi Usaha Kehutanan)
Integrasi Bisnis Sektor Hulu dan Hilir (Lebih Sederhana dan Efektif dalam Memperoleh
Nilai Tambah (added value) - New Fashion Forestry

Multiusaha kehutanan
Multiusaha Multiusaha Sektor Hilir sebagai back bone
Sektor Hulu Kehutanan Kehutanan (Industri) perekonomian baru
Indonesia
RKUPH PBPH dalam aplikasi SICAKAP yang memuat Multiusaha Kehutanan
dalam bentuk Agroforestri (BPHL XI)
No Nama PBPH Tanaman Pokok Luas (Ha) Tanaman Kehidupan/MPTS/HHBK Luas (Ha) Pola
1 PT. Silva Selaras Utama Balsa, Kaliandra 13382 Kopi,Coklat, Alpukat, Pala, Pinang, 2500 Agroforestry
Pisang, Singkong, Ubi Jalar dan
Merica

2 PT. Hutan Kusuma Karet, Jabon, dua banga 6155 Porang, Sereh Wangi, Kayu Putih 298 Agroforestry

3 PT. Jaya Bumi Pasir Kaliandra 15000 Jagung 4110 Agroforestry

4 PT. Indosubur Makmur Akasia, Eucaliptus, Sengon, 14600 Karet, Kelapa, Aren, Sukun, 1450 Agroforestry
Jabon, Balsa, Kaliandra, Petai,Jengkol, Durian, Porang, Ubi
Lamtoro Kayu, Padi, Jagung

5 PT. Diva Perdana Pesona Ekaliptus, Sengon, 9261 Jagung, Singkong 2056 Agroforestry
Kaliandra, Lamtoro, Gamal
6 PT. Fajar Surya Swdaya Acasia, eucaliptus 54928 Jengkol, Petai, Kemiri, Durian, 2034 Agroforestry
kelengkeng, Alpukat, Karet

7 PT. Inhutani II Unit Acasia, Eucaliptus 9564 Kaliandra, Gamal, Karet, Jagung 546 Agroforestry
Grogot
Total 122.890 Total 12.994
Green Growth Complex
Para State – Brazil
Integrated Industry
(Hulu – Hilir) – Efektif Lahan

Slaugthering house
& Frozen meat Industry

Pertanian Jagung, rumput gajah Industri Pakan Ternak Industri Peternakan


dan kedelai (rumput & pellet pakan)
INTEGRASI USAHA
MUK – Agroforestry
(sylvo fishery)

Agroforestry bahan rempah di areal hutan


Produk pakan, obat dan
stimulan pertumbuhan ikan
HERBAL MIXX (Pakan Aditif)
Campuran dari tepung daun Tahongai,
vitamin dan mineral
Diperuntukan bagi pertumbuhan unggas
(ayam dan bebek)
Mengandung bioaktif yang dapat
berfungsi sebagai antibiotik alami bagi
unggas
Mendukung proses produksi unggas
Tahongai (Kleinhovia hospita) berkualitas yang aman untuk dikonsumsi

Herbal Tea Kaempferol 3-O-β-D-glucoside

Eleutherol

Daging ayam berkualitas dan


aman untuk dikonsumsi
Biomass –Derived Chemicals

Market Price Production Demand

Products from Biomass-Derived Chemicals and Their Market Values


Jokowi Ungkapkan Kebijakan Indonesia
di Bidang Transisi Ekonomi dan Energi
Di sektor energi, Indonesia juga terus melangkah
maju dengan pengembangan ekosistem mobil
listrik dan pembangunan pembangkit tenaga
surya terbesar di Asia Tenggara. Selain itu,
Indonesia juga memanfaatkan energi baru
terbarukan, termasuk biofuel/bioenergy,
serta pengembangan industri berbasis energi
bersih, termasuk pembangunan kawasan
industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan
Utara.
Peran Sektor Kehutanan dalam
Penyediaan Bahan Baku

Energi dan Bahan Bakar


Listrik dan Transportasi

31
Siklus Karbon dari Biofuel/Bioenergy
Manfaat/Keuntungan dari Energi Hijau Karbon dioksida (CO2) dari atmosfer diserap oleh
tanaman dan diubah menjadi jaringan tanaman.
1. Merupakan sumber energi yang bersih, Tumbuhan dipanen dan diubah menjadi bahan
2. Sumber energi yang tidak ada habisnya (berkelanjutan) bakar/energi yang dibakar akan melepaskan CO 2 ke
3. Tidak menyebabkan emisi karbon ataupun gas rumah atmosfir agar tersedia kembali untuk tumbuhan.
kaca (green house gas emissions)
4. Mandiri untuk dihasilkan (dalam berbagai skala
pemanfaatan)
5. Ramah lingkungan dan mencegah terjadinya perubahan
iklim
Biofuel
Bioenergy
Co-firing PLTU
Kebutuhan Domestik Biomassa Energi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menginisiasi aksi korporasi
melalui metode co-firing menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan
1% cofiring di PLTU di Indonesia, maka dibutuhkan biomassa
sebanyak 17.470 ton per hari atau 5 juta ton wood pellet ton per
tahun

Kapasitas Produksi ±25 Juta ton Wood Pellet


Wood Pellet Nasional
±1,1-1,2 Juta ton/tahun
(5% Cofiring di PLTU)

Saat ini terdapat tiga tipe PLTU di Indonesia:


- 43 PLTU tipe PC (Pulverized Coal) dengan total kapasitas 15.620 MW
membutuhkan campuran 1-5% biomassa
- 38 tipe CFB (Circulating Fluidized Bed) total kapasitas 2.435 MW
membutuhkan 1-5% biomassa
- Sedangkan 23 tipe STOKER dengan kapasitas 220 MW menggunakan 100%
biomassa
Chip Kayu Pellet Kayu Cangkang Sawit Batubara

Potensi Ekspor Biomassa


Co-firing Pembangkit
Listrik Tenaga Uap

Produksi energi yang lebih ramah


lingkungan (berkelanjutan)

Japan Energy Policy


Biodiversity prospect (bioprospecting)
“The exploration of biodiversity for
BIOPROSPECTING commercial valuable genetic and
biochemical resources”
- Convention Biological Diversity -

1
Bioprospecting 2
Research 3
Product(s) 4
Income 5
Conservation
Courtesy: Prof. Harlinda Kuspradini
Reducing imports of Indonesian medicinal raw materials –
Forest Based Pharmacy Industry
IDR 700 Triliun or ± 50 Billion US$ (2025)

Increase the economic value of


forestry business to supply raw material for
domestic and global (export) pharmacy/cosmetic
industries
Net Income, Economic Value and Net Present Value
of NTFPs by Type (Simangunsong et al, 2020)
NTFPs Type Net income Economic Value Net Present Value
(Jenis Komoditi) (IDR million yr-1) (IDR ha-1yr-1) (IDR ha-1)
Jungle Rubber (Karet) 86.6 417.1 6,951.2
Swiftlet nest (Sarang Walet) 1,719.8 8,496.7 141,612.5
Betel nut (Biji Pinang) 3.6 17.3 289.1
Honey (Madu) 19.7 97.2 1,620.3
Sago (Sagu) 78.0 333.3 5,554.5
Agathis resin (Getah Agathis) 0.5 2.3 37.8
Pandan (Pandan) 0.7 3.5 58.0
Total 1,908.0 9,367.4 156,123.4

Kampar Swamp Peat Forest


POTENSI SARANG BURUNG WALET –
PRODUK KOMERSIL BERNILAI TINGGI
(EKSTRAK SARANG BURUNG)
 Food and Drink (Suplemen)
(Bahan makanan dan
minuman)
 Medicine/pharmacy (obat-obatan)
 Cosmetic (Bahan aditif):
whitening, anti-wrinkle, anti-acne, and
nourishing the skin
Ranking of top 10 beauty companies Types of nanomaterials used in cosmetics:
 Liposomes
in terms of number of Nano-related
 Nanoemulsions
patents  Nanocapsules
 Solid lipid nanoparticles
 Nanocrystals
 Nanosilver and Nanogold
 Dendrimers
 Cubosomes
 Hydrogels
 Buckyballs

Raj S, Jose S, Sumod US, Sabitha M. Nanotechnology in cosmetics: Opportunities and challenges. J Pharm Bioall Sci 2012;4:186-93.
Pusat Kolaborasi Riset
MITRA PRODUSEN
KOSMETIK NASIONAL
(Nano Kosmetik)

Pusat Kolaborasi Riset


PRODUK DAN PENGGUNAAN MINYAK ATSIRI
Produk Komersil Atsiri :
- Sereh Wangi
- Kemiri
Sereh
 Sereh Dapur (Cymbopogon flexuosus; Cymbopogon citratus)
 Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus ; Cymbopogon nardus)
 Produktivitas panen ± 8–10 ton daun basah/ha/3 bulan
 Rendemen minyak atsiri 1-2%
 Usia panen daun tanaman ± 6 bulan (dari awal tanam)

Sereh Dapur Sereh Wangi


• Cymbopogon winterianus
• Cymbopogon nardus
• Kandungan Sitronelol dalam
esensial oil
Cymbopogon nardus

• Cymbopogon flexuosus
• Cymbopogon citratus
• Kandungan Sitral dalam
esensial oil (70 – 80%)
Rumput Vetiver (Akar Wangi)
 Akar Wangi (Vetivera zizanioides)
 Akar Wangi berasal dikenal sebagai bahan baku penghasil
minyak atsiri bernilai ekonomi tinggi
 Tujuan Pasar Ekspor: India, Timur Tengah dan Eropa
 Akar wangi kering digunakan sebagai bahan baku atsiri, untuk
pembuatan parfum, pewangi sabun dan produk terkait
 Memiliki kandungan senyawa vetiverol
 Harga akar basah segar berkisar IDR 2.000 – 4.000/kg
 Banyak diproduksi di daerah Garut (Jawa Barat)
 Produktivitas ± 10–11 ton akar basah/ha
 Usia panen akar tanaman ± 1 tahun
 Digunakan juga sebagai tanaman pencegar erosi/longsor
(mitigasi bencana longsor) di lahan-lahan kritis dan terbuka
(tebing dan sejenisnya)
• Rendemen minyak atsiri
30-40 kg/ha
Cananga odorata
Bunga (Kenanga)
Memperoleh Nilai Tambah (added value) - New Fashion Forestry

Activated Wood charcoal Powder

+
$480.00-$1,420.00/ Metric Ton
IDR 7.000.000/Ton

Sortimen Kayu Gergajian


IDR 7.500.000/m3
Natural Hardwood Lump charcoal
$495.00-$900.00/ Metric Ton
IDR 7.250.000/Ton
Peluang Ekspor 1000 ton/bulan
Saat ini hanya mampu 20 ton/bulan
Pengembangan Produk Turunan Biomassa

Pemanfaatan Limbah Kayu dan


Kayu Diameter Kecil
- Insentif pemanfaatan limbah
Activated Wood charcoal Powder
- Proses konversi dilakukan di lokasi bahan
baku untuk mereduksi biaya transport
(mendapatkan peningkatan nilai – primer)
- Terintegrasi dengan industri lanjutan (energi,
chemical dan bahan baku kosmetik/obat)

Natural Hardwood Lump charcoal


PRODUK TURUNAN ARANG
PENELITIAN FAHUTAN UNMUL

Produk Pemutih Gigi (Teeth Whitening)

Body Foam (Sabun Mandi)


PRODUK TURUNAN ARANG
PENELITIAN FAHUTAN UNMUL

Produk Sabun Cuci Tangan Produk Sabun Scrub (Lulur Badan)


PRODUK TURUNAN ARANG
PENELITIAN FAHUTAN UNMUL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai