Workshop
Percepatan Pengembangan Multiusaha pada
PBPH, Pengelola Tingkat Tapak (KPH), dan Para
Pihak Sekitar IKN di Wilayah Kerja
BPHL Wilayah XI
Samarinda, Jumat 12 Mei 2023
Tekan Emisi Karbon, Pemprov Kaltim Raih Insentif Rp 260 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima insentif hingga Rp 260 miliar atas kinerja
pengurangan emisi kabon di wilayah Kaltim.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) telah menerima US$ 20,9 juta atau sekitar Rp 313 miliar dan
disalurkan kepada Pemprov Kaltim dengan skema pendanaan Rp 110 miliar melalui skema APBD dan Rp 150 miliar akan
disalurkan kepada 441 desa melalui lembaga yang ditunjuk.
FCPF-CF KALTIM JADI ROLE MODEL DI PERTEMUAN GCFTF KE- Melalui Kaltim, Indonesia jadi Negara
13 MEKSIKO Pertama di Asia Pasifik yang Terima Dana
Penanggulangan Iklim dari FCPF
Keterangan: Data s/d triwulan III Tahun 2022; Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022
Capaian Produksi HUTAN TANAMAN (m3)
Kalimantan Timur Kalimantan Utara
817,940 76,98 %
6,230,107.98 61,5 % 2019
2019 550,251.45
3,833,743.68
777,215 60.24 %
6,425,346.02 2020
2020 58,02 %
598,288.43
3,727,942.59
1,060,492 50.76 %
6,767,847.91 54,09 % 2021
2021 638,795.32
3,660,929.34
1,293,852.39 50.76 %
9,783,698.5 35.60 % 2022
2022 656,710.94
3,482,873.57
0 500,000 1,000,000 1,500,000
0 2,500,000 5,000,000 7,500,000 10,000,000
Rencana Realisasi
57,1452,573.76 5,934,081.15
2019 2019
5,939,990,483 323,894.61
47,772,318,622 3,822,452.26
2020 2020
5,242,473,330 52,000.11
53,565,314,455 5,315,965.82
2021 2021
6,039,492,007 161,876.97
46,203,414,310 4,042,678.23
2022 2022
5,690,676,133 45,740.17
0 20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000
2,000
200,000,000
1,665.05 162,578,100
157,324,950
1,500 150,000,000
1194.57
1,083.85
100,000,000
1,000
48,739,500
50,000,000
500 398.61
0
2019 2020 2021 2022
0
2019 2020 2021 2022
0
0 2019
2019 749,398.18
1,060,167.76
39.94 %
937,174.75
2,064,210.45 2020 65.95 %
2020 618,048.95
824,406.77
966,951.37
2,128,869.28 63.39 %
44.73% 2021
2021 612,966.88
952,339.4
962,111.24 62.66
1,986,570.89 2022
38.82% %
2022 602,822.43
771,181.39
0 250,000 500,000 750,000 1,000,000
0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000
Rencana Realisasi
83,617,046,170 17,210,295.87
2019 2019
59,082,590,540 1,2179,949.03
64,899,588,630 13,322,591.89
2020 2020
48,739,033,600 10,048,085.61
73,636,276,440 15,119,574.36
2021 2021
48,366,314,050 9,967,004.87
55,462,043,290 1,471,298.64
2022 2022
43,597,819,630 8,994,028.97
150,000
100,000
Rencana
Realisasi
50,851.32
50,000
108,879,426
26,014,139
0
Luas (ha) Tanaman (btg)
20,589.97
20,000
20,000,000
15,000
11,314,285
10,000
7,364.30 10,000,000
5,000
0 0
Tanaman (btg)
Luas (ha)
Finlandia
• Luas Hutan ± 22,8 Juta Ha; Luas Hutan Produksi ± 20,1 Juta Ha
• Nilai Ekspor US$ 16,2 Milyar (2018); 4,5% GDP; Lapangan Kerja 62,000 Orang
Norwegia
• Luas Hutan ± 10 Juta Ha; Nilai Total Produksi Kehutanan Hulu-Hilir US$ 1,8 Milyar
• Nilai Ekspor US$ 1,9 Juta (2000); Lapangan Kerja 30,000 Orang
Swedia
• Luas Hutan ± 22,6 Juta Ha
• Nilai Ekspor US$ 10,6 Milyar (2001)
Denmark
• Luas Hutan ± 609.000 Ha; Luas Hutan Produksi ± 20,1 Juta Ha
• Nilai Total Produksi Kehutanan US$ 180 Juta; 0,1% GDP
Pengelolaan Hutan – COST CENTER
Russia U.S.A.
Domestic S/W Malaysia
3127
Domestic S/W
European S/W 5535 Indonesia
2212
(1,000m3)
Mengurangi penggunaan
material besi, baja,
alumunium yang diperoleh
dari kegiatan pertambangan
dan industri smelter yang
menghasilkan emisi CO2
dalam jumlah besar
MANUFAKTUR DAN INDUSTRI menghasilkan emisi, yang sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna
membuat berbagai produk seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya . Pertambangan dan proses industri
lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi.
“Multiusaha kehutanan sebagai back bone
perekonomian baru Indonesia”
Multiusaha kehutanan
Multiusaha Multiusaha Sektor Hilir sebagai back bone
Sektor Hulu Kehutanan Kehutanan (Industri) perekonomian baru
Indonesia
RKUPH PBPH dalam aplikasi SICAKAP yang memuat Multiusaha Kehutanan
dalam bentuk Agroforestri (BPHL XI)
No Nama PBPH Tanaman Pokok Luas (Ha) Tanaman Kehidupan/MPTS/HHBK Luas (Ha) Pola
1 PT. Silva Selaras Utama Balsa, Kaliandra 13382 Kopi,Coklat, Alpukat, Pala, Pinang, 2500 Agroforestry
Pisang, Singkong, Ubi Jalar dan
Merica
2 PT. Hutan Kusuma Karet, Jabon, dua banga 6155 Porang, Sereh Wangi, Kayu Putih 298 Agroforestry
4 PT. Indosubur Makmur Akasia, Eucaliptus, Sengon, 14600 Karet, Kelapa, Aren, Sukun, 1450 Agroforestry
Jabon, Balsa, Kaliandra, Petai,Jengkol, Durian, Porang, Ubi
Lamtoro Kayu, Padi, Jagung
5 PT. Diva Perdana Pesona Ekaliptus, Sengon, 9261 Jagung, Singkong 2056 Agroforestry
Kaliandra, Lamtoro, Gamal
6 PT. Fajar Surya Swdaya Acasia, eucaliptus 54928 Jengkol, Petai, Kemiri, Durian, 2034 Agroforestry
kelengkeng, Alpukat, Karet
7 PT. Inhutani II Unit Acasia, Eucaliptus 9564 Kaliandra, Gamal, Karet, Jagung 546 Agroforestry
Grogot
Total 122.890 Total 12.994
Green Growth Complex
Para State – Brazil
Integrated Industry
(Hulu – Hilir) – Efektif Lahan
Slaugthering house
& Frozen meat Industry
Eleutherol
31
Siklus Karbon dari Biofuel/Bioenergy
Manfaat/Keuntungan dari Energi Hijau Karbon dioksida (CO2) dari atmosfer diserap oleh
tanaman dan diubah menjadi jaringan tanaman.
1. Merupakan sumber energi yang bersih, Tumbuhan dipanen dan diubah menjadi bahan
2. Sumber energi yang tidak ada habisnya (berkelanjutan) bakar/energi yang dibakar akan melepaskan CO 2 ke
3. Tidak menyebabkan emisi karbon ataupun gas rumah atmosfir agar tersedia kembali untuk tumbuhan.
kaca (green house gas emissions)
4. Mandiri untuk dihasilkan (dalam berbagai skala
pemanfaatan)
5. Ramah lingkungan dan mencegah terjadinya perubahan
iklim
Biofuel
Bioenergy
Co-firing PLTU
Kebutuhan Domestik Biomassa Energi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menginisiasi aksi korporasi
melalui metode co-firing menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan
1% cofiring di PLTU di Indonesia, maka dibutuhkan biomassa
sebanyak 17.470 ton per hari atau 5 juta ton wood pellet ton per
tahun
1
Bioprospecting 2
Research 3
Product(s) 4
Income 5
Conservation
Courtesy: Prof. Harlinda Kuspradini
Reducing imports of Indonesian medicinal raw materials –
Forest Based Pharmacy Industry
IDR 700 Triliun or ± 50 Billion US$ (2025)
Raj S, Jose S, Sumod US, Sabitha M. Nanotechnology in cosmetics: Opportunities and challenges. J Pharm Bioall Sci 2012;4:186-93.
Pusat Kolaborasi Riset
MITRA PRODUSEN
KOSMETIK NASIONAL
(Nano Kosmetik)
• Cymbopogon flexuosus
• Cymbopogon citratus
• Kandungan Sitral dalam
esensial oil (70 – 80%)
Rumput Vetiver (Akar Wangi)
Akar Wangi (Vetivera zizanioides)
Akar Wangi berasal dikenal sebagai bahan baku penghasil
minyak atsiri bernilai ekonomi tinggi
Tujuan Pasar Ekspor: India, Timur Tengah dan Eropa
Akar wangi kering digunakan sebagai bahan baku atsiri, untuk
pembuatan parfum, pewangi sabun dan produk terkait
Memiliki kandungan senyawa vetiverol
Harga akar basah segar berkisar IDR 2.000 – 4.000/kg
Banyak diproduksi di daerah Garut (Jawa Barat)
Produktivitas ± 10–11 ton akar basah/ha
Usia panen akar tanaman ± 1 tahun
Digunakan juga sebagai tanaman pencegar erosi/longsor
(mitigasi bencana longsor) di lahan-lahan kritis dan terbuka
(tebing dan sejenisnya)
• Rendemen minyak atsiri
30-40 kg/ha
Cananga odorata
Bunga (Kenanga)
Memperoleh Nilai Tambah (added value) - New Fashion Forestry
+
$480.00-$1,420.00/ Metric Ton
IDR 7.000.000/Ton