Anda di halaman 1dari 46

NILAI-NILAI KONSELING PERKAWINAN

PADA KITAB UQUDUL LUJAIN KARYA


SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI

Skripsi

NUR AFNI
NPM: 1841040106

Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1444 H/2022 M
NILAI-NILAI KONSELING PERKAWINAN
PADA KITAB UQUDUL LUJAIN KARYA
SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-


syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh

NUR AFNI

NPM: 1841040106

Jurusan: Bimbingan dan Konseling Islam

Pembimbing I: Prof. Dr. H. MA. Achlami HS, MA

Pembimbing II: Dr. Hj. Rini Setiawati, M.Sos.I

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1444 H / 2022 M

ii
ABSTRAK

Dalam mencapai tujuan perkawinan tidak sedikit pasangan


suami istri menghadapi permasalahan yang dapat menyebabkan
perceraian, untuk itu dibutuhkan konseling perkawinan guna
membantu pasangan suami istri menyelesaikan persoalan. Dalam
praktiknya kitab Uqudul lujain dapat digunakan sebagai basis dalam
pelaksanaan konseling perkawinan. Hal tersebut menarik perhatian
peneliti untuk melakukan penelitian ini tentang bagaimana deskripsi
nilai-nilai konseling perkawinan dan apa sajakah nilai-nilai konseling
perkawinan dalam kitab Uqudul Lujain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library
research), menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi.
Data primer dari penelitian ini adalah kitab Uqudul Lujain karya
Syeikh Nawawi Al-Bantani. Peneliti menggunakan tiga buku
terjemahan kitab Uqudul Lujain yang berbeda dan berbagai literatur
yang relevan dengan penelitian ini sebagai data sekunder. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis
konten deskriptif.
Temuan dari penelitian ini yaitu: 1) Nilai-nilai konseling
perkawinan yaitu: nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu
memahami dan mencegah timbulnya permasalahan dalam kehidupan
perkawinan, nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu
memecahkan timbulnya permasalahan yang berkaitan dengan
perkawinan, dan nilai konseling perkawinan dalam membantu
mengembangkan kondisi perkawinan agar tetap baik. 2) a) Nilai-nilai
konseling perkawinan dalam membantu memahami dan mencegah
timbulnya permasalahan: berinteraksi dengan baik, memberikan
pendidikan, bertanggung jawab atas kewajiban, mentaati suami dan
saling menghargai, tidak menyakiti hati dan membebani suami. b)
Nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu memecahkan
permasalahan: sabar, memberi nasehat dengan baik, memberikan
pelajaran saat berperilaku menyimpang. dan c) Nilai-nilai konseling
perkawinan dalam membantu mengembangkan kondisi perkawinan
agar tetap baik: menjaga hubungan yang baik dengan keluarga, tidak
mengungkit kesalahan masa lalu dan membimbing dan mengingatkan
kepada kebaikan.
Kata Kunci: Konseling Perkawinan, Nilai, Uqudul Lujain

iii
ABSTRACK

In achieving the goal of marriage, not a few married couples


face problems that can lead to divorce, for that marriage counseling is
needed to help married couples solve problems. In practice the book
of Uqudul Lujain can be used as a basis in the implementation of
marriage counseling. This attracted the attention of researchers to
conduct this research on how to describe the values of marriage
counseling and what are the values of marriage counseling in the
book of Uqudul Lujain.
This research is a type of library research, using a qualitative
and descriptive approach. The data collection technique used is the
documentation technique. The primary data of this research is the
book of Uqudul Lujain by Sheikh Nawawi Al-Bantani. The researcher
used three different translations of the book of Uqudul Lujain and
various literatures relevant to this research as secondary data. The
analytical technique used in this research is descriptive content
analysis technique.
The findings of this study are: 1) The values of marriage
counseling are: the values of marriage counseling in helping to
understand and prevent problems in marital life, the values of
marriage counseling in helping to solve problems related to marriage,
and the value of marriage counseling. in helping to develop good
marital conditions. 2) a) The values of marriage counseling in helping
to understand and prevent problems from arising: interact well,
provide education, be responsible for obligations, obey husbands and
respect each other, do not hurt and burden husbands. b) The values of
marriage counseling in helping to solve problems: patient, giving
good advice, giving lessons when misbehaving. and c) The values of
marriage counseling in helping to develop good marital conditions:
maintaining good relations with family, not bringing up past mistakes
and guiding and reminding of goodness.
Keywords: Marriage Counseling, Values, Uqudul Lujain

iv
MOTTO

ِ ‫االصلِ ٰح‬ ِ ِ ِ ِ ِْ ‫والْعس ِر ﴿ٔ﴾ اِن‬


‫ت‬ ّٰ ‫َّاْلنْ َسانَلَف ْي ُخ ْس ٍر ﴿ٕ﴾ اَّْلالَّذيْ َن اٰ َمنُ ْو َاو َعملُ ْو‬ َْ َ
َّ ِ‫اص ْواب‬
﴾ٖ﴿ ‫الص ِْْب‬ َ ‫اص ْوابِا ْْلَ ِّق َوتَ َو‬
َ ‫َوتَ َو‬
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan serta
saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk
kesabaran.”

(QS Al-Asr [103]: 1-3)

viii
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih yang tulus, skripsi ini
dipersembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya, bapak Ahmad Sayuti dan ibu Tirta
Wati yang dengan nyata memberikan dorongan baik moril
maupun materi, yang tidak pernah terputus doanya, yang
selalu menguatkan dengan support-nya, yang tidak terhingga
kasih sayangnya, yang tak pernah habis rasa sabarnya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
penuh keikhlasan tanpa tekanan.
2. Kakak saya Ros Neli dan adik saya Heryati yang telah
menuntun saya dengan memberikan semangat dan motivasi
tanpa menuntut.
3. Keluarga besar dari kedua belah pihak orang tua saya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan doa
dan dorongan berupa semangat kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.

ix
RIWAYAT HDUP

Peneliti dilahirkan di Talang Padang, Kabupaten Tanggamus


pada tanggal 5 November 2000 dengan nama lengkap Nur Afni,
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari bapak Ahmad Sayuti
dan Ibu Tirta Wati.

Pendidikan peneliti diawali di TK PGRI Wonosobo pada


tahun 2005-2006, kemudian dilanjutkan ke pendidikan sekolah dasar
di SDN 2 Banjar Negoro pada tahun 2006-2012. Kemudian peneliti
melanjutkan pendidikan di SMP N 2 Wonosobo pada tahun 2012-
2015, dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA
Islam Kebumen pada tahun 2015-2018.

Setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang Sekolah


Menengah Atas, peneliti melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Program Studi Strata
1 (S1) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).

Bandar Lampung,

Yang Membuat,

Nur Afni

NPM. 1841040106

x
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Nilai-nilai Konseling
Perkawinan Pada Kitab Uqudul Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-
Bantani” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Sosial pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Sholawat
teriringkan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda
Rasulullah Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabatnya, sebagai suri tauladan, mengajak berbuat yang ma‟ruf dan
mencegah dari perbuatan munkar, semoga kita semua beserta para
pengikutnya mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak.

Dalam terselesaikan dengan baiknya penulisan skripsi ini


peneliti mendapatkan bantuan dari berbagai pihak melalui bimbingan,
dorongan serta arahan yang diberikan. Sehingga dengan penuh
penghormatan dalam kesempatan kali ini peneliti mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Abdul Syukur, M.Ag., selaku dekan Fakultas Dakwah dan


Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung
2. Dr. Hj. Sri Ilham Nasution, M.Pd dan Umi Aisyah, M.Pd
selaku ketua jurusan dan sekertaris jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Raden Intan Lampung
3. Prof. Dr. H. MA. Achlami, HS. MA selaku Dosen
Pembimbing I dan Dr. Hj. Rini Setiawati, M.Sos.I selaku
Dosen Pembimbing II atas keikhlasannya dalam memberikan
bimbingan dan pengarahannya.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
beserta Staff Civitas Akademik UIN Raden Intan Lampung
yang telah membagikan ilmu dan memberikan pelayanan
akademik dalam pelaksanaan kuliah.

xi
5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2018, terkhusus sahabat
seperjuangan Nur Lela Purnama Sari, Rohimatul Misni, Siti
Sofiatun Baroroh, Nora Susanti, Siti Nurhasanah, Kiki
Nurmala Sari dan Hanifatus Saniyah yang selalu ada,
memberikan bantuan kepada saya selama empat tahun
pendidikan kuliah. Serta Dila Ardiyanti yang telah berkenan
menjadi partner, teman berbagi keluh kesah, teman berbagi
pengalaman, yang selalu menemani saya dengan penuh
curahan motivasi dan semangat.
6. Almamater kebanggaan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung

Hanya ucapan terimakasih dan permohonan doa yang dapat


penulis panjatkan dengan ikhlas, semoga amal dan kebaikan
mereka dicatat oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang
berlipat ganda. Akhirnya skripsi ini dapat selesai dengan baik
sesuai harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan tidak hanya untuk penulis pribadi tetapi
juga untuk pembaca secara umum.

Bandar Lampung,
Penulis

Nur Afni

xii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................

ABSTRAK ......................................................................................

ABSTRACT .....................................................................................

SURAT PERNYATAAN ...............................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................

MOTTO ..........................................................................................

PERSEMBAHAN ...........................................................................

RIWAYAT HIDUP ........................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .....................................................


B. Latar Belakang Masalah .........................................
C. Fokus Penelitian .....................................................
D. Rumusan Masalah ..................................................
E. Tujuan Penelitian ...................................................
F. Manfaat Penelitian .................................................
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan ...........

xiii
H. Metode Penelitian ..................................................
I. Sistematika Pembahasan .........................................

BAB II NILAI-NILAI KONSELING PERKAWINAN

A. Konsep Nilai ..........................................................


1. Pengertian Nilai ...............................................
2. Macam-macam Nilai .......................................
B. Konsep Konseling Perkawinan ...............................
1. Konseling ........................................................
2. Perkawinan ......................................................
3. Konseling Perkawinan .....................................
a. Pengertian Konseling Perkawinan ...........
b. Tujuan Konseling Perkawinan .................
c. Fungsi Konseling Perkawinan .................
d. Asas-asas Konseling Perkawinan .............

BAB III BIOGRAFI SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI


DAN KITAB UQUDUL LUJAIN

A. Biografi Syeikh Nawawi Al-Bantani .....................


1. Riwayat Hidup Syeikh Nawawi Al-Bantani ....
2. Riwayat Pendidikan Syeikh Nawawi Al-
Bantani ............................................................
3. Karya-karya Syeikh Nawawi Al-Bantani ........
B. Kitab Uqudul Lujain

BAB IV NILAI-NILAI KONSELING PERKAWINAN


PADA KITAB UQUDUL LUJAIN KARYA
SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI

A. Nilai-nilai Konseling Perkawinan ..........................


B. Nilai-nilai Konseling Perkawinan Pada Kitab Uqudul
Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani ...............

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................

xiv
B. Rekomendasi ...........................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Judul Skripsi

Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran 3 Surat Keterangan Perubahan Judul


Skripsi

Lampiran 4 Kartu Konsultasi

Lampiran 5 Bukti Hasil Cek Turnitin

Lampiran 6 Cover Kitab Uqudul Lujain

Lampiran 7 Cover Syarah „Uqudul Lujain Kalung


Perak

Lampiran 8 Cover Buku Hak-hak dan Kewajiban


Suami Istri

Lampiran 9 Cover Petunjuk Menuju Keluarga


Sakinah Kajian Kitab Syarah
„Uqudullijain

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kasus Perceraian di Indonesia 5 Tahun Terakhir .................

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keputusan Judul Skripsi


2. Berita Acara Seminar Proposal
3. Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi
4. Kartu Konsultasi
5. Bukti Hasil Cek Turnitin
6. Cover Kitab Uqudul Lujain
7. Cover Buku Syarah „Uqudul Lujain Kalung Perak
8. Cover Buku Hak-Hak dan Kewajiban Suami Istri
9. Cover Petunjuk Menuju Keluarga Sakinah Kajian Kitab Syarah
„Uqudullijain

xvii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Guna memudahkan pemahaman pembaca dan
menghindari penafsiran yang kurang tepat dan begitu luas
terhadap judul skripsi ini, yaitu “Nilai-nilai Konseling
Perkawinan Pada Kitab Uqudul Lujain Karya Syeikh
Nawawi Al-Bantani”, maka peneliti akan menjelaskan
istilah-istilah yang terdapat di dalamnya sebagai berikut:
Nilai merupakan esensi yang melekat pada sesuatu
yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Nilai adalah
sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek
menyangkut segala sesuatu baik atau yang buruk sebagai
abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman
dengan seleksi perilaku yang ketat. 1 Pengertian nilai yang
dinyatakan oleh Lubis merupakan sebuah hal yang menjadi
bagian dalam hidup manusia. Ia menjadi sebuah poin
fundamental dalam hidup seseorang. Setiap tindak-tanduk
manusia adalah bagian perwujudan dari nilai itu sendiri. 2
Nilai yang dimaksud dalam penelitian ini bukanlah
nilai yang bersifat material tetapi lebih cenderung ke jenis
instrumental yang merupakan jenis nilai yang memandu
perilaku, dimana nilai yang dimaksud dalam penelitian ini
merupakan nilai yang menjadi pegangan atau pedoman yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga
pedoman yang dapat membantu manusia dalam menghadapi
suatu permasalahan dalam kehidupan, yang esensinya sudah
diakui dalam suatu lingkungan masyarakat.

1
Uqbatul Khair Rambe, “Konsep dan Sistem Nilai Dalam Persfektif
Agama-Agama Besar di Dunia”, Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam 2, no. 1
(2020): 91-106, http://dx.doi.org/10.51900/alhikmah.v2i1.7608
2
Agus Yulianto, dkk, “Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam
Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”, Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya 1, no. 1 (2020): 110-124, https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i1.2596
2

Mariage Counseling atau konseling perkawinan


adalah upaya konselor profesional untuk membantu pasangan
suami-istri yang mengalami kesulitan dalam komunikasi
karena adanya problem diantara mereka. 3 Konseling
perkawinan adalah konseling yang diselenggarakan sebagai
metode pendidikan, metode penurunan ketegangan emosional,
metode membantu partner-partner yang membutuhkan cara
pemecahan masalah dan cara menentukan pola pemecahan
masalah yang lebih baik.4
Konseling perkawinan yang dimaksud yaitu yang
dapat mengarahkan sepasang suami-istri untuk membangun
kesadaran dalam kehidupan pernikahan baik dalam pola
relasinya, komunikasi, hubungan dan cara-cara menghadapi
dan mengatasi suatu permasalahan dalam kehidupan rumah
tangga sehingga pasangan suami istri dapat hidup harmonis
dan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kitab Uqudul Lujain merupakan sebuah syarah yang
ditulis oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani atas dasar permintaan
sebagian para penggemar untuk menjelaskan sebuah risalah
yang berkaitan dengan seluk-beluk kehidupan suami istri.
Syeikh Nawawi Al-Bantani merupakan salah satu ulama
Indonesia yang berasal dari Banten, Indonesia, yang menetap
di Mekkah dan telah banyak menghasilkan karya berupa kitab
yang meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan. Kitab
Uqudul Lujain tersusun atas empat pasal, pasal pertama
berkaitan dengan hak-hak seorang istri yang wajib diberikan
oleh suami, pasal kedua menerangkan tentang hak-hak suami
yang wajib atas istri, pasal ketiga menerangkan keutamaan
sholat wanita di rumahnya dan bahwa sholat wanita di
rumahnya itu lebih utama daripada dia sholat di masjid
bersama Nabi Saw dan pasal keempat yakni larangan bagi

3
Sofyan S. Willlis, Konseling Keluarga (Family Counseling), (Bandung:
Penerbit Alfabeta, 2013), 161
4
Agus Riyadi, Bimbingan Konseling Perkawinan (Dakwah Dalam
Membentuk Keluarga Sakinah), (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), 74
3

laki-laki melihat wanita lain yang bukan mahram-nya, begitu


juga sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan dari istiah-istilah dalam judul
skripsi di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan atau menguraikan nilai-nilai atau poin-poin
penting yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan yang
berkaitan dengan konseling perkawinan dan dapat dijadikan
materi dalam pelaksanaan konseling perkawinan yang
terdapat dalam kitab Uqudul Lujain karya Syeikh Nawawi Al-
Bantani. Nilai-nilai konseling perkawinan yang dimaksud
dalam penelitian ini diambil secara garis besarnya dari konsep
konseling perkawinan, diantaranya yaitu dari pengertian,
tujuan, fungsi dan asas-asas konseling perkawinan.

B. Latar Belakang Masalah


Nikah merupakan peristiwa sosial, artinya dengan
pernikahan terhubungkan dua keluarga besar baik dari pihak
laki-laki maupun perempuan. Semua mereka adalah pihak
yang asing, belum saling mengenal, bahkan mungkin terpisah
oleh jarak yang jauh. Dengan pernikahan tersebut, bukan saja
bermakna mempertemukan dua orang lelaki dan perempuan
dalam pelaminan, akan tetapi telah mempertemukan dua
keluarga besar dalam ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. 5
Kata perkawinan sama dengan kata nikah, kata nikah
merupakan salah satu kata yang berasal dari bahasa Arab yang
telah baku menjadi kata Indonesia, makna asalnya adalah
berkumpul, menindas dan memasukkan (sesuatu) di samping
juga berarti bersetubuh dan berakad. Adapun yang dimaksud
dengan nikah menurut istilah para ahli hukum fikih (fukaha)
seperti ialah “Suatu akad yang dengannya hubungan kelamin
antara pria dan wanita yang melakukan akad (perjanjian)
tersebut menjadi halal”. Dalam bahasa Indonesia, kata nikah
diartikan dengan kawin. Istilah pernikahan, yang dalam fikih

5
Mubasyaroh, “Konseling Pra Nikah Dalam Mewujudkan Keluarga
Bahagia (Studi Pendekatan Humanistik Carl R. Rogers)”, Junal Bimbingan Konseling
Islam 7, no. 2 (2016), 1-18, http://dx.doi.org/10.21043/kr.v7i2.2128
4

Islam umum pula disebut dengan zawaji atau at-atzwij,


merupakan sinonim dari kata perkawinan.
Dalam Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan ialah
ikatan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.6 Hal ini senada dengan firman Allah SWT yang
memerintahkan manusia agar memelihara hubungan
kekeluargaan yang terkandung dalam Al-Qur‟an surah An-
Nisa ayat 1, sebagai berikut:
‫س َو ِاح َد ٍة َّو َخلَ َق‬ ٍ ‫َّاس اتَّ ُق ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذ ْي َخلَ َق ُك ْم ِّم ْن نَّ ْف‬
ُ ‫ٰيٓاَيُّ َهاالن‬
‫سٓاءً ٓ َواتَّ ُقواال ٰلّ َو الَّ ِذ ْي‬ ِ ِ ِ
َ ‫ث مْن ُه َما ر َج ًاْل َكثًرا َّون‬
ِ َّ ‫ِمْن ها زوجها وب‬
ََ َ َ َْ َ
﴾۱﴿ ‫سٓاءلُْو َن بِو َو ْاْلَ ْر َح َام ٓ اِ َّن ال ٰلّ َو َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِْيبًا‬ َ َ‫ت‬
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu
yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan
dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang
dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah)
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa [4]: 1)
Pernikahan adalah fitrah manusia, oleh sebab itu,
Islam menganjurkan umatnya menikah, karena nikah
termasuk ghazirah insaniyyah (naluri kemanusiaan). Apabila
naluri ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah, yaitu
pernikahan, maka ia pun mencari jalan-jalan syaitan yang
akan menjerumuskan ke lembah hitam. 7 Agama Islam
memandang pernikahan merupakan perjanjian yang sakral,

6
Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling Perkawinan Edisi Revisi,
(Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2017), 12
7
Yazid, Panduan Keluarga Sakinah, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i,
2018), 12
5

bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti sunnah Rasulullah


dan dilaksanakan atas dasar keikhlasan, tanggung jawab, dan
mengikuti ketentuan-ketentuan hukum yang harus dilakukan. 8
Terdapat banyak ayat Al-Qur‟an dan hadis yang
menganjurkan umat Islam menikah, salah satunya yaitu hadis
shahih dari Abdullah bin Mas‟ud yang diriwayatkan oleh
Ahmad, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa‟i, Ibnu
Majah ad-Darimi dan al-Baihaqi berikut ini:
‫ض‬ُّ ‫ فَِإنَّوُ أَ َغ‬،ِ‫اع ِمْن ُك ُم الْبَاءَ َةفَلْيَتَ َزّو ْج‬ ْ ‫اب َم ِن‬
َ َ‫استَط‬ ِ ‫((يام ْع َشر الشَّب‬
َ َ ََ
))ٌ‫الص ْوِم فَِإنَّوُ لَوُ ِو َجاء‬
َّ ِ‫ َوَم ْن ََلْ يَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَْي ِو ب‬،‫ص ُن لِلْ َف ْرِج‬ ْ ‫بص ِر َوأ‬
َ ‫َح‬
ِ
َ ْ‫لل‬
“Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian
memiliki kemampuan untuk menikah maka menikahlah,
karena nikah lebih menundukkan pandangan, dan ia lebih
membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak
mampu maka hendaklah dia berpuasa, karena ia dapat
membentengi diri”.9
Berdasarkan riwayat hadis di atas, Islam sangat
menganjurkan umatnya untuk segera menikah dengan tidak
menunda-nundanya jika sudah memiliki kemampuan untuk
menikah, di antaranya yaitu kemampuan bersetubuh, dan
mencakup di dalamnya kemampuan mengeluarkan biaya
pernikahan berupa nafkah, mahar dan sebagainya. Hal ini
ditujukan untuk menghindari perbuatan dosa maksiat yang
disebabkan karena tidak bisa menahan nafsu. Pernikahan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan untuk hidup yang
lebih diridhoi oleh Allah SWT dan juga untuk
menyempurnakan iman. Dalam Islam, tujuan pernikahan
diantaranya yaitu: 1) memenuhi tuntutan naluri manusia, 2)
membentengi akhlak yang luhur dan menundukkan
pandangan, 3) menegakkan rumah tangga yang Islami, 4)

8
Aisyah Ayu Musyafah, “Perkawinan Dalam Perspektif Filosofis Hukum
Islam”, Jurnal Crepido 2, no. 2 (2020): 111-122,
https://doi.org/10.14710/crepido.2.2.111-122
9
Yazid, Panduan Keluarga Sakinah, 58
6

meningkatkan ibadah kepada Allah, dan 5) memperoleh


keturunan yang shalih.10
Menurut ajaran Islam, rumah tangga yang ideal
adalah rumah tangga yang diliputi sakinah (ketentraman
jiwa), mawaddah (rasa cinta), dan rahmah (kasih sayang).11
Namun pada kenyataannya, mengingat kondisi manusia yang
tidak lepas dari kelemahan dan kekurangan, sedang ujian dan
cobaan selalu mengiringi kehidupan manusia, maka tidak
jarang pasangan yang awalnya hidup tenang, tentram, dan
bahagia mendadak dilanda “kemelut” perselisihan dan
percekcokan.12
Perselisihan dan percekcokan yang terjadi dalam
hubungan perkawinan bila tidak diselesaikan dengan baik
dapat membawa hubungan rumah tangga dalam ambang
perceraian. Hal ini diperkuat dengan data kasus perceraian
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 25
februari 2022 berikut ini.
Gambar 1.1
Kasus Perceraian di Indonesia 5 Tahun Terakhir

Kasus
600000

500000

400000

300000
Kasus
200000

100000

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 25 februari 2022

10
Ibid., 53-64
11
Ibid., 150
12
Ibid.,
7

Berdasarkan data diatas yang diperoleh dari Badan


Statistik Indonesia, jumlah kasus perceraian di Indonesia
mencapai 447.743 kasus pada 2021, meningkat 53,50%
dibanding tahun 2020 yang mencapai 291.677 kasus.
Perselisihan dan pertengkaran terus menerus menjadi faktor
perceraian tertinggi pada tahun 2021 di Indonesia, yakni
sebanyak 279.205 kasus. 13 Salah satu penyebab perselisihan
dan pertengkaran dalam rumah tangga yaitu penyelewengan
yang dilakukan oleh suami atau istri dalam melaksanakan
tanggung jawab sehingga terabaikannya hak dan kewajiban
suami istri dalam kehidupan perkawinan.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ulin
Ni‟mah mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya yang
melakukan penelitian pada tahun 2017 mengenai konseling
perkawinan berbasis kitab Uqudul Lujain guna meningkatkan
keharmonisan dalam hubungan suami istri. Peneliti tersebut
menyatakan bahwa perselisihan dalam rumah tangga dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti terjalinnya komunikasi
yang kurang baik, kurangnya pengaplikasian h ak dan
kewajiban suami istri dan hubungan seksual. 14
Banyak permasalahan dalam rumah tangga yang
dilatarbelakangi karena pasangan suami istri yang belum
memahami kewajiban dan tanggung jawabnya dalam
kehidupan berumah tangga. Hak dan kewajiban merupakan
suatu perbuatan yang harus ditunaikan oleh pasangan suami
istri, hak dan kewajiban suami terhadap istri, hak dan
kewajiban istri terhadap suami dan hak dan kewajiban
bersama antara keduanya, jika hal tersebut belum dijalankan

13
Cindy Mutia Annur, “Kasus Perceraian Meningkat 53%, Mayoritas
Karena Pertengkaran”, Databoks Katadata, 2022,
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-meningkat-
53-mayoritas-karena-petengkaran
14
Ulin Ni‟mah, “Konseling Perkawinan Berbasis Kitab Uqudullujain Untuk
Meningkatkan Keharmonisan Pasangan Suami Istri Di Desa Bajing Meduro Sarang
Rembang”, (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya), 2017, 7
8

dengan baik maka akan menimbulkan problem dalam rumah


tangga yaitu konflik dan berujung pada perceraian. 15
Dalam menghadapi permasalahan, setiap individu
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mencari
pemecahannya. Ada yang dapat memecahkan permasalahan
dengan cepat, ada yang lambat dalam memecahkan
permasalahan ada pula yang tidak bisa memecahkan
permasalahannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang
lain untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Pernikahan merupakan ikatan dalam upacara sakral
yang menyatukan dua orang yang berasal dari latar belakang
dan jenis kelamin yang berbeda, sehingga diperlukan
pengarahan, bimbingan dan konseling oleh orang yang ahli di
bidangnya, guna mencapai kebahagiaan lahir dan batin. 16
Untuk itu konseling perkawinan dibutuhkan untuk membantu
penyesuaian kehidupan perkawinan untuk suami dan istri
sehingga tujuan dalam pernikahan dapat tercapai dan
permasalahan yang dapat menimbulkan perceraian dapat
terhindari.
Dalam Al-Qur‟an memang secara spesifik tidak
terdapat ayat-ayat yang membicarakan tentang konseling
pernikahan secara rinci, tetapi Al-Qur‟an sebagai pedoman
hidup umat Islam memberikan sinyal-sinyal atau gambaran
umum melalui ayat-ayat tentang konseling, dan berbagai
nasehat tentang kehidupan pernikahan. Firman Allah dalam
Al-Quran yang membicarakan tentang konseling terdapat
pada QS Al-„Asr ayat 1-3 berikut ini:

15
Musaitir, “Problematika Kehidupan Rumah Tangga Pasangan Suami Istri
Perspektif Hukum Keluarga Islam”, Jurnal Hukum Keluarga 12, no. 2, (2020): 153-
176
16
Mubasyaroh, “Konseling Pra Nikah Dalam Mewujudkan Keluarga
Bahagia (Studi Pendekatan Humanistik Carl R. Rogers)”, 2
9

‫َّاْلنْ َسانَلَ ِف ْي ُخ ْس ٍر ﴿ٕ﴾ اَِّْلالَّ ِذيْ َن‬ ِْ ‫والْعس ِر ﴿ٔ﴾ اِن‬


َْ َ
َّ ِ‫اص ْواب‬ ِ ِ ٰ ‫اٰمنُواوع ِملُو‬
:‫الص ِْْب ﴿ٖ﴾ (العصر‬ َ ‫اص ْوابِا ْْلَ ِّق َوتَ َو‬
َ ‫االصل ٰحت َوتَ َو‬
ّ ْ ََْ َ
)ٖ-۱
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebijakan serta saling menasehati untuk
kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS Al-
Asr [103]: 1-3)
Konseling perkawinan adalah bantuan yang diberikan
oleh konselor professional kepada pasangan suami-istri yang
bermasalah atau kurang harmonis untuk membantu pasangan
suami-istri yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
karena adanya problem di antara mereka dengan tujuan agar
komunikasi suami-istri menjadi harmonis.17 Konseling
pernikahan (marriage counseling) adalah upaya membantu
pasangan (calon suami-istri, dan suami-istri) oleh konselor
profesional, sehingga mereka dapat berkembang dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara-caranya
yang saling menghargai, toleransi, dan dengan komunikasi
yang penuh pengertian, sehingga tercapai motivasi
berkeluarga, perkembangan, kemandirian dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga. 18
Agama Islam telah memberi petunjuk yang lengkap
dan terperinci terhadap pernikahan. Mulai dari anjuran
menikah, cara memilih pasangan ideal, proses khitbah
(peminangan), bagaimana mendidik anak, serta memberi jalan
keluar jika terjadi kemelut dalam rumah tangga, sampai
dengan proses nafaqah (pemberian nafkah) dan harta
warisan.19 Dengan menggunakan rujukan al-Qur‟an dan as-

17
Kustiah Sunarty dan Alimuddin Mahmud, Konseling Perkawinan dan
Keluarga, (Makassar: Badan Penerbit UNM, 2016), 54
18
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling), 125
19
Yazid, Panduan Keluarga Sakinah, 4
10

Sunnah banyak para ulama yang merangkainya menjadi


sebuah kitab untuk memudahkan umat Islam memahami
konsep pernikahan. Salah satunya adalah kitab Uqudul Lujain
karya Syeikh Nawawi Al-Bantani.
Syeikh Nawawi Al-Bantani dengan nama lengkap
Abu Abd al-Mu‟ti Muhammad Nawawi ibn Umar al-Tanara
al-Jawial-Bantani merupakan seorang ulama Indonesia yang
berasal dari Kabupaten Serang, Banten. Beliau merupakan
seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis
kitab, jumlah karyanya mencapai tidak kurang dari 115 kitab
yang meliputi bidang-bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan
hadis.
Kitab Uqudul Lujain ditulis pada tahun 1294 H.
Syeikh Nawawi Al-Bantani mengatakan bahwa kitab ini
sangat penting bagi orang yang menghendaki keharmonisan
dalam membina rumah tangga. 20 Kitab Uqudul Lujain berisi
syarah atau penjelasan mengenai sebuah risalah yang
berkaitan dengan seluk-beluk kehidupan suami-istri yang
merupakan sebuah karya sekelompok Ulama ahli nasihat.
Kitab Uqudul Lujain terdiri dari empat pasal, pasal pertama
menerangkan hak-hak istri yang wajib dipenuhi oleh suami,
pasal kedua menerangkan hak-hak suami yang wajib dipenuhi
oleh istri, pasal ketiga menerangkan keutamaan sholat wanita
di rumahnya dan pasal keempat menerangkan larangan bagi
laki-laki melihat wanita lain yang bukan mahromnya begitu
juga sebaliknya.
Kitab Uqudul Lujain merupakan kitab yang termasuk
dalam kategori kitab klasik, dan merupakan kitab kuning yang
sering dikaji oleh para santri di pondok pesantren salaf,
sebagai bekal para santri kelak dalam menjalankan kehidupan
berumah tangga. Kitab ini sangat popular terbukti dengan

20
Afwan Sahab, “Pendidikan Berkeluarga Dalam Islam Studi Pemikiran
Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Dalam Kitab „Uqudullujain Fi Bayani
Huquqizzaujain”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019), 89
11

masih banyaknya pondok pesantren dan majelis ta‟lim yang


mengkaji kitab ini hingga sekarang. 21
Namun dengan kepopuleran kitab ini, tidak sedikit
para ulama yang kontra dengan isi kitab ini. Khotibul Umam
dalam penelitiannya tentang pro kontra kitab Uqudul Lujain
menurut Forum Kajian Kitab Kuning (FK3) dan Forum
Kajian Islam Tradisional (FKT), menyatakan bahwa pro
kontra terhadap isi kandungan kitab Uqudul Lujain dibuktikan
dengan diterbitkannya buku “Wajah Baru Relasi Suami-Istri
Telaah Kitab Uqud al-Lujjayn” oleh tim FK3 yang berisi
tentang kritik atas kitab Uqudul Lujain.22
Namun beberapa kalangan pesantren di kabupaten
pasuruan yang tergabung dalam tim Forum Kajian Islam
Tradisional (FKT) membela atau menunjukkan kesetujuannya
terhadap kitab Uqudul Lujain dengan menerbitkan buku yang
berjudul “Menguak Kebatilan Dan Kebohongan Sekte FK3
dalam buku Wajah Baru Relasi Suami-Istri Telaah Kitab
Uqud al-Lujjayn”. Hasil penelitian yang dilakukan Khotibul
Umam tersebut menyatakan bahwa pro kontra terhadap kitab
Uqudul Lujain tersebut sama-sama memiliki dasar penetapan
yang kuat, baik kitab Uqud al-Lujayn maupun telaah FK3
yang bisa digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
tuntutan dalam berumah tangga, dengan perlu adanya
bimbingan sebagai kontrol dan arahan sanad yang tepat dalam
membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan
rahmah.23
Kitab Uqudul Lujain dapat dijadikan basis dalam
melaksanakan konseling perkawinan, merujuk pada hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ulin Ni‟mah mahasiswi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada tahun
2017 dengan hasil presentase 77% yang dinyatakan berhasil

21
M. Nur Khotibul Umam, “Pro Kontra Kitab „Uqudul Al-Lujjain Karya
Syaikh Nawawi Al-Bantani Menurut Forum Kajian Kitab Kuning (FK3) Dan Forum
Kajian Islam Tradisional (FKIT)”, Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1 (2021),
https://dpi.org/10.55120/qadlaya.v1i1.405
22
Ibid.,
23
Ibid.,
12

dalam meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri


dalam aspek komunikasi, hak dan kewajiban suami istri dan
hubungan seksual suami istri. 24
Kitab Uqudul Lujain merupakan salah satu kitab yang
menerangkan secara gamblang disertai dengan contoh kisah-
kisah Nabi terdahulu sebagai gambaran mengenai nilai-nilai
dalam kehidupan perkawinan serta menjelaskan hak dan
kewajiban suami istri. Kitab tersebut juga sangat mudah
diakses karena selain tersedia dalam bentuk cetak juga
tersedia dalam bentuk digital lengkap dengan terjemahannya
yang berupa aplikasi yang dapat diunduh pada gadget, yang
tersedia di playstore sebanyak lebih dari sepuluh jenis
aplikasi.
Kefenomenalan kitab Uqudul Lujain tersebut di atas
menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian ini,
disamping pentingnya upaya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman terhadap pasangan suami istri terhadap makna
dan tanggung jawabnya dalam kehidupan berumah tangga
yang dilakukan melalui konseling perkawinan guna mencegah
timbulnya permasalahan dalam kehidupan perkawinan yang
dapat menyebabkan terjadinya perceraian. Peneliti bermaksud
untuk melakukan penelitian untuk menganalisis pemikiran
Syeikh Nawawi Al-Bantani mengenai nilai-nilai konseling
perkawinan dalam kitab Uqudul Lujain dengan judul
penelitian “Nilai-Nilai Konseling Perkawinan Pada Kitab
Uqudul Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani”.

C. Fokus Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di
atas penelitian ini berfokus pada nilai-nilai konseling
perkawinan berupa materi yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan konseling perkawinan yang terdapat pada kitab
Uqudul Lujain karya Syeikh Nawawi Al-Bantani.

24
Ulin Ni‟mah, “Konseling Perkawinan Berbasis Kitab Uqudullujain Untuk
Meningkatkan Keharmonisan Pasangan Suami Istri di Desa Bajing Meduro Sarang
Rembang”, vii
13

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apa sajakah nilai-nilai konseling perkawinan?
2. Apa sajakah nilai-nilai konseling perkawinan pada kitab
Uqudul Lujain karya Syeikh Nawawi Al-Bantani?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan makna dan nilai-nilai konseling
perkawinan
2. Untuk mengetahui nilai-nilai konseling perkawinan
dalam kitab Uqudul Lujain karya Syeikh Nawawi Al-
Bantani

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai salah satu kontribusi pemikiran bagi
khasanah keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam di
Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan dan menambah wawasan keilmuan dalam
bidang konseling perkawinan.
2. Segi akademis, penelitian ini sebagai sumbangan pikiran
dalam bentuk karya tulis ilmiah bagi UIN Raden Intan
Lampung guna dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN Raden
Intan Lampung maupun dari lembaga lain sebagai contoh
atau panduan dan berguna bagi penelitian-penelitian
selanjutnya di masa yang akan datang.
3. Segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh pihak yang sekiranya membutuhkan
wawasan mengenai nilai-nilai konseling perkawinan yang
terdapat di dalam kitab Uqudul Lujain karya Syeikh
14

Nawawi Al-Bantani, khususnya bagi umat Islam dalam


mempersiapkan diri ataupun memperbaiki hubungan
dalam rumah tangga.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan


1. Unsiatul Muthi‟ah, Abdul Mughni dan Saifullah, Nilai-
nilai Konseling Keluarga Dalam Kitab Uqudul Lujjain
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani, Jurnal Komunikasi
dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Universitas
Ibrahimy Sukorejo Situbondo, 2020.25 Jenis dari
penelitian tersebut adalah penelitian pustaka (library
research), dan menggunakan pendekatan kualitatif.
Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan
penelitian tersebut terletak dari fokus nilai-nilai yang
diteliti dalam kitab Uqudul Lujain dimana penelitian
tersebut berfokus pada nilai-nilai konseling keluarga
sedangkan peneliti dalam penelitian ini memfokuskan
pada nilai-nilai konseling perkawinan.
2. Ulin Ni‟mah, Konseling Perkawinan Berbasis Kitab
Uqudullujain Untuk Meningkatkan Keharmonisan
Pasangan Suami Istri di Desa Bajing Meduro Sarang
Rembang, Skripsi, Surabaya: Bimbingan dan Konseling
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2017.26 Penelitian tersebut
menggunakan metode penelitian kualitatif dan
menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian tersebut melalui wawancara dan observasi.
Skripsi ini berfokus pada proses dan hasil konseling
perkawinan berbasis kitab Uqudullujain untuk
meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri.

25
Unsiatul Muthi‟ah, Abdul Mughni dan Saifullah, “Nilai-nilai Konseling
Keluarga Dalam Kitab Uqudul Lujjain Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani”, Jurnal
Komunikasi dan Konseling Islam 2, no. 1 (2020): 53-61
26
Ulin Ni‟mah, “Konseling Perkawinan Berbasis Kitab Uqudullujain Untuk
Meningkatkan Keharmonisan Pasangan Suami Istri di Desa Bajing Meduro Sarang
Rembang”, 77
15

Skripsi ini berbeda dengan skripsi penulis, dimana skripsi


ini berisi tentang proses dan hasil konseling perkawinan
yang berbasis kitab Uqudullujain dalam meningkatkan
keharmonisan rumah tangga, sedangkan skripsi penulis
menganalisis tentang kandungan kitab Uqudul Lujain
mengenai nilai-nilai konseling perkawinan.
3. Afwan Sahab, Pendidikan Berkeluarga Dalam Islam
Studi Pemikiran Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani
Dalam Kitab „Uqudullujain Fi Bayani Huquqizzaujain,
Skripsi, Lampung: Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung,
2019.27 Penelitian tersebut merupakan jenis penelitian
kepustakaan (library research), dan termasuk dalam
penelitian deskriptif. Dalam pengumpulan datanya
penelitian tersebut menggunakan teknik dokumentasi dan
menggunakan teknik analisis data berupa deskriptif
analisis dan analisis isi.
Skripsi ini meneliti tentang pemikiran Syeikh
Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab
„Uqudullujain Fi Bayani Huquqizzaujain mengenai
pendidikan berkeluarga, sedangkan skripsi penulis
meneliti tentang nilai-nilai konseling perkawinan yang
terdapat dalam kitab Uqudul Lujain Karya Syeikh
Nawawi Al-Bantani.

H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah
penelitian kepustakaan atau library research, dalam
penelitian ini informasi yang diperlukan berupa
data-data diperoleh dari berbagai jenis literatur yang
berkaitan dengan konseling perkawinan. Seperti

27
Afwan Sahab, “Pendidikan Berkeluarga Dalam Islam Studi Pemikiran
Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Dalam Kitab „Uqudullujain Fi Bayani
Huquqizzaujain”, iii
16

yang diungkapkan oleh Husaini Usman dan


Purnomo Setiady Akbar bahwa penelitian
kepustakaan (library research), yaitu penelitian
yang menggunakan bahan-bahan tertulis seperti
manuskrip, buku, majalah, surat kabar dan dokumen
lainnya.28

b. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian. 29 Penelitian deskriptif
bermaksud membuat pemeriaan (penyanderaan)
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu.30

2. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini
pendekatan yang akan digunakan merupakan pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan
untuk menggali (menemukan) dan memaknai data berasal
dari individu dan atau kelompok sosial dengan
menggunakan kata-kata.31

3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal
atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-

28
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin, Antasari
Press, 2011), 5
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2019), 3
30
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial, Edisi Ketiga, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), 15
31
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial, Edisi Ketiga, , 4
17

gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang


dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek
penelitian (informan) yang berkenaan dengan
variable yang diteliti. 32 Adapun yang menjadi
sumber data primer dalam penelitian ini yaitu kitab
Uqudul Lujain karya Syeikh Nawawi Al-Bantani.
Kitab Uqudul Lujain ditulis oleh Syeikh Nawawi
Al-Bantani pada tahun 1294 H/ 1872 M. Kitab
Uqudul Lujain terdiri dari empat pasal dan satu
penutup, dan memiliki 236 halaman.

b. Sumber Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan,
notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto, film,
rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang
dapat memperkaya data primer. 33 Sebagai data
sekunder dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
tiga buku terjemah dari kitab Uuqudul Lujain untuk
memahami dengan lebih baik kandungan dari kitab
Uqudul Lujain yang berkaitan dengan nilai-nilai
konseling perkawinan. Buku-buku terjemah tersebut
antara lain yaitu:
1) Syarah Uqudul Lujain yang dialihbahasakan
oleh Team terjemah Pustaka Mampir,
diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Pustaka
Mampir pada tahun 2002, yang memiliki
halaman berjumlah 125 halaman.
2) Hak-hak dan Kewajiban Suami Istri yang
dialihbahasakan oleh Yayan Musthofa,
diterbitkan di Sleman oleh Penerbit Kalam pada
tahun 2020, yang memiliki halaman berjumlah
132 halaman.

32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 22
33
Ibid.
18

3) Petunjuk Menuju Keluarga Sakinah Kajian


Kitab Syarah „Uqudullijain yang diterjemahkan
oleh Abu Firdaus Al-Halwani, diterbitkan di
Surabaya oleh Penerbit Mutiara Ilmu pada
tahun 2019, yang memiliki halaman berjumlah
106 halaman.

Selain menggunakan buku-buku tersebut


peneliti juga menggunakan berbagai sumber
referensi seperti biografi dan karya tulis dari
penelitian terdahulu seperti skripsi, jurnal, artikel
yang masih mempunyai hubungan dengan
pembahasan dalam penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
yang digunakan merupakan teknik dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi ialah
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen.34 Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, (life historis), ceritera, biografi, perarturan
kebijakan.35 Metode dokumentasi dapat digunakan
sebagai metode utama dalam teknik pengumpulan data
apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi
(content analysis).36
Dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti mengumpulkan berbagai macam sumber-sumber
data tertulis seperti buku-buku, biografi, berbagai macam

34
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial, Edisi Ketiga, 106
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), 240
36
Ibid., 202
19

karya ilmiah penelitian terdahulu seperti skripsi, jurnal


dan artikel yang berkaitan dengan penelitian.

5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitan ini yaitu teknik analisis konten. Teknik analisis
konten adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi
yang valid dan dapat diteliti ulang dari data berdasarkan
konteksnya.37 Analisis konten kualitatif yang secara
kontekstual diinterpretasikan sebagai analisis
deduktif/terarah (directed content analysis) yang
bertujuan untuk memaknai secara komprehensif konten
yang diteliti dengan titik fokus pada makna kunci atau
esensial yang koheren dengan pertanyaan, tujuan dan
kerangka konsep penelitian.38
Pada dasarnya analisis isi dapat digunakan untuk
menganalisa semua bentuk komunikasi, semisal muatan
pada pelbagai media cetak (buku majalah, surat kabar,
selebaran-selebaran, surat, dll), media eketronik (televisi,
radio, internet, dll), lebih spesifik seperti: puisi, lagu
(musik), film, teater lukisan, peraturan, Undang-undang,
makalah, cerita rakyat (legenda, mitos dongeng, komik,
dll) atau bahan terdokumentasi lainnya. 39
Tujuan penelitian analisis konten, yaitu
menemukan konten (isi dan/atau makna) komunikasi
serta mengidentifikasi dan mengategorisasi elemen-
elemen yang muncul dan mengeskplorasi hubungannya. 40
Analisis Konten yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini merupakan analisis konten deskriptif atau biasa

37
Darmiyanti Zuchdi dan Wiwiek Afifah, Analisis Konten Etnografi &
Grounded Theory dan Hermeneutika dalam Penelitian, 5
38
Zainuddin Muda Z, “Analisis Konten Kualitatif Hoaks dan Literasi
Digital Dalam @komikfunday”, Jurnal Ilmu Komunikasi 9, no. 1 (2020): 1-18,
https://doi.org/10.14710/interaksi.9.1.1-18
39
Ibid., 35
40
Darmiyanti Zuchdi dan Wiwiek Afifah, Analisis Konten Etnografi &
Grounded Theory dan Hermeneutika dalam Penelitian, 4
20

disebut dengan Classical Content Analysis dimana dalam


teknik analisis data ini peneliti hanya menganalisis
makna dari suatu pesan tanpa melakukan penarikan
inferensi. Menurut Darmiyanti Zuchdi dan Wiwiek
Afifah langkah-langkah analisis konten deskriptif adalah
sebagai berikut:41
a. Pengadaan Data
Pengadaan data atau pengumpulan data yang
didalamnya terdapat langkah-langkah seperti: 1)
Penentuan unit, merupakan kegiatan memisah-
misahkan data menjadi bagian-bagian yang
selanjutnya dapat dianalisis. 2) Penentuan sampel
adalah bagian-bagian realitas yang diamati atau
bagian-bagian ekspresi bahasa yang tidak terkait satu
dengan lainnya. 3) Pencatatan adalah bagian tertentu
dari konten yang ditandai dengan menempatkannya
dalam sebuah kategori. Dari definisi ini jelas bahwa
unit-unit yang dicatat berupa kategori-kategori.
b. Pengurangan (Reduksi) Data
Reduksi data dapat dilakukan selama tahap
analisis data, pelaksanaannya tidak membutuhkan
perhitungan yang rumit, yakni dengan membentuk
data yang tersedia menjadi satu bentuk yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam pelaksanaannya
reduksi data atau pengurangan data yaitu dengan
menghilangkan hal-hal yang tidak relevan.
c. Analisis
Analisis berhubungan dengan proses
identifikasi dan penampilan pola-pola penting yang
memberikan keterangan yang memuaskan, atau
menjadi deskripsi hasil-hasil analisis konten.

I. Sistematika Pembahasan

41
Ibid., 25-30
21

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang


secara garis besar penjabarannya yaitu, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini peneliti mendeskripsikan secara umum


dan menyeluruh tentang apa yang akan dibahas dalam skripsi
ini, dimulai dari Penegasan Judul yaitu berisi penjelasan
tentang kata kunci dari judul yang dimaksudkan untuk
menghindari kesalahpahaman atau penafsiran yang terlalu
luas; Latar Belakang Masalah yang berisi uraian tentang
masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini;
Fokus Penelitian berisi penetapan area spesifik yang akan
diteliti; Rumusan Masalah berisi rumusan pertanyaan-
pertanyaan tentang masalah penelitian yang hendak dicari
jawabannya melalui penelitian ini; Tujuan Penelitian berisi
maksud atau tujuan dilaksanakannya penelitian ini; Manfaat
Penelitian berisi tentang kegunaan atau kontribusi yang dapat
diperoleh dari dilakukannya penelitian ini; Kajian Penelitian
Terdahulu Yang Relevan berisi ulasan terhadap bahan pustaka
dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan tema
dan topik penelitian ini; Metode Penelitian berisi penjelasan
mengenai teknik atau cara yang digunakan dalam penelitian
yang memuat informasi tentang jenis dan sifat penelitian,
pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data
dan teknik analisa data; Sistematika Pembahasan berisi
tentang penjelasan struktur pembahasan penelitian yang
dilakukan.

BAB II Nilai-nilai Konseling Pernikahan


Dalam bab memaparkan kajian teori dalam penelitian
ini yang berkaitan tentang nilai-nilai konseling pernikahan,
yang tercakup dalam pembahasan kajian teori yaitu membahas
tentang Pengertian Nilai, Macam-macam Nilai, Pengertian
Konseling, Pengertian Perkawinan, Pengertian Konseling
Perkawinan, Tujuan Konseling Perkawinan, Fungsi Konseling
Perkawinan, dan Asas-asas Konseling Perkawinan
22

BAB III Biografi Syeikh Nawawi Al-Bantani dan Kitab


Uqudul Lujain

Bab ini membahas tentang biografi penulis kitab


Uqudul Lujain yaitu Syeikh Nawawi Al-Bantani yang
mencakup tentang Riwayat hidup, Riwayat Pendidikan serta
Karya-Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani. Dalam bab ini
dijelaskan juga poin-poin dalam kitab Uqudul Lujain.

BAB IV Nilai-nilai Konseling Perkawinana Pada Kitab


Uqudul Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani

Bab ini merupakan bab yang memaparkan hasil


penelitian yang berupa Deskripsi Nilai-nilai Konseling
Perkawinan dan Nilai-nilai Konseling Perkawinan Pada Kitab
Uqudul Lujain Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani

BAB V Penutup
Pada bab terakhir ini berisi penarikan kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan penelitian serta rekomendasi
penulis.
121

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis nilai-
nilai konseling perkawinan pada kitab Uqudul Lujain karya
Syeikh Nawawi Al-Bantani, maka peneliti dapat
menyimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Nilai-nilai konseling perkawinan merupakan sekelompok
nilai yang diakui menjadi dasar atau pegangan dalam
menuntun suatu arah pemikiran, pengambilan tindakan
dalam proses konseling perkawinan dan membantu
pasangan suami istri untuk dapat menyelesaikan
permasalahannya sehingga dapat kembali menjalani
kehidupan rumah tangga yang sesuai syariat demi
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Nilai-nilai
tersebut peneliti rangkum secara garis besarnya
berdasarkan pengertian, tujuan dan asas konseling
perkawinan menjadi tiga kategori, yaitu: nilai konseling
perkawinan dalam membantu memahami dan mencegah
timbulnya permasalahan dalam kehidupan rumah tangga,
nilai konseling perkawinan dalam membantu
memecahkan timbulnya permasalahan yang berkaitan
dengan perkawinan, dan nilai konseling perkawinan
dalam membantu mengembangkan kondisi perkawinan
agar tetap baik.
2. Analisis peneliti mengenai nilai-nilai konseling
perkawinan pada kitab Uqudul Lujain dikelompokkan
berdasarkan deskripsi nilai-nilai konseling perkawinan
menjadi tiga kategori berikut ini:
a. Nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu
memahami dan mencegah timbulnya permasalahan
dalam kehidupan rumah tangga diantaranya yaitu:
berinteraksi dengan baik, memberikan pendidikan,
122

bertanggung jawab atas kewajiban, mentaati suami


dan saling menghargai, tidak menyakiti hati dan
membebani suami.
b. Nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu
memecahkan timbulnya permasalahan yang
berkaitan dengan perkawinan diantaranya, yaitu:
sabar, memberi nasehat dengan baik, dan
memberikan pelajaran saat berperilaku menyimpang.
c. Nilai-nilai konseling perkawinan dalam membantu
mengembangkan kondisi perkawinan agar tetap baik
diantaranya, yaitu: menajaga hubungan yang baik
dengan keluarga, tidak mengungkit kesalahan masa
lalu dan membimbing dan mengingatkan kepada
kebaikan.

B. Rekomendasi
Dalam menjalani kehidupan rumah tangga terdapat
banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri.
Salah satunya adalah mempersiapkan bekal pengetahuan
mengenai kehidupan berumah tangga. Hal tersebut dilakukan
untuk meminimalisir terjadinya konflik dalam kehidupan
rumah tangga yang dapat berujung perceraian. Salah satunya
pengetahuan mengenai hak dan kewajiban suami istri yang
wajib dipenuhi, hal tersebut dapat membantu meminimalisir
terjadinya permasalahan dalam rumah tangga, sehingga rumah
tangga yang dijalani dapat berjalan dengan tentram. Kitab
Uqudul Lujain dapat dijadikan tinjauan bagi pelaksanaan
konseling perkawinan, karena kitab Uqudul Lujain memiliki
nilai-nilai konseling perkawinan di dalamnya seperti yang
disebutkan dalam pembahasan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hawani, Abu, Firdaus. Petunjuk Menuju Keluarga Sakinah Kajian


KItab Syarah Uqudulujain. Surabaya: Mutiara Ilmu. 2019
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. 2019
Febrini, Deni. Bimbingan & Konseling. Bengkulu: CV Brimedia
Global. 2020
Hikmawati, Fenti. Bimbingan dan Konseling Islam Edisi Revisi.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2016
Komalasari, Gantina, Eka Wahyuni dan Karsih. Teori dan Teknik
Konseling. Jakarta: Indeks. 2011
Musnamar, Thohari. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan & Konseling
Islami. Yogyakarta: UII Press. 1992
Murtadho, Ali. Konseling Perkawinan (Perspektif Agama-agama).
Semarang: Walisongo Press. 2009
Musthafa, Yayan. Hak-hak dan Kewajiban Suami Istri. Yogyakarta:
Penerbit Kalam. 2021
Prayitno dan Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta, 2015
Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari
Press. 2011
Riyadi, Agus. Bimbingan Konseling Perkawinan (Dakwah Dalam
Membentuk Keluarga Sakinah). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
2013
Sufyan, Ummu. Senerai Konflik Rumah Tangga. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta. 2017
Sunarty, Kustiah dan Alimuddin Mahmud. Konseling Perkawinan dan
Keluarga. Makassar: Badan Penerbit UNM. 2016
Team Terjemah Pustaka Mampir. Hak-hak dan Kewajiban Suami
Istri. Jakarta: Pustaka Mampir. 2002
2

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian


Sosial, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2017
Walgito, Bimo. Bimbingan & Konseling Perkawinan Edisi Revisi.
Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2017
Willlis, Sofyan, S.. Konseling Keluarga (Family Counseling).
Bandung: Penerbit Alfabeta. 2013
Yazid. Panduan Keluarga Sakinah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-
Syafi‟i. 2018
Zakiyah , Qiqi, Yuliati, dan A. Rusdiana. Pendidikan Nilai, Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Penerbit Pustaka
Setia. 2014
Zuchdi, Darmiyanti dan Wiwiek Afifah. Analisis Konten Etnografi &
Grounded Theory dan Hermeneutika dalam Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara. 2019
SKRIPSI

Kurniadi, Aluisius, Titus. “Analisis Nilai Moral Dan Nilai Sosial


Dalam Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Karya Tere Liye dan Implementasinya”. (Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, 2019)
Ni‟mah, Ulin. “Konseling Perkawinan Berbasis Kitab Uqudullujain
Untuk Meningkatkan Keharmonisan Pasangan Suami Isteri di
Desa Bajing Meduro Sarang Rembang”. (Skripsi, UIN Sunan
Ampel, 2017)
Sahab, Afwan. “Pendidikan Berkeluarga dalam Islam Studi Pemikiran
Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Dalam Kitab
„Uqudullujain Fi Bayani Huquqizzaujain”. (Skripsi, UIN
Raden Intan Lampung, 2019)
JURNAL

Abid, M., Afiqul. “Syekh Nawawi Al-Bantani: Kajian Pemikiran


Pendidikan Islam Dan Relevansinya di Abad-21”. Jurnal
Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 12. no. 2 (2022):
444-466. http://dx.doi.org/10.35931/aq.v16i.2885
3

Arif, Much., Machfud. “Pendidikan Islam Dalam Pandangan Syekh


Nawawi Al-Bantani Dan Implikasinya Di Era Modern”.
Tadris 15. no. 1 (2021): 52-67.
https://doi.org/10.51675/jt.v15i1.123
Atabik, Ahmad. “Dari Konseling Perkawinan Menuju Keluarga
“SAMARA””. Jurnal Bimbingan dan Konseling 6. no. 1
(2015): 107-124. http:/dx.doi.org/10.21043/kr.v6i1.1042
Bashori. “Pemikiran Pendidikan Syekh Nawawi Al-Bantani”. Jurnal
Pendidikan Islam 6. no.1 (2017): 37-58
Harahap, M., Syahnan. “Arti Penting Nilai Bagi Manusia Dalam
Kehidupan Bermasyarakat (Suatu Kajian Dari Filsafat
Hukum)”. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 6. no. 1 (2015):
31-37. https://doi.org/10.35968/jh/v6I1.113
Hasanah, Hasyim. “Konseling Perkawinan (Strategi Penanganan
Problem Relasi Keluarga dalam Membangun Keluarga
Sakinah)”. Jurnal Bimbingan Konseling Islam 7. no. 2 (2016):
77-98. http://dx.doi.org/10.21043/kr.v7i2.1863
Hidayat, Ahmad, Wahyu. “Pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani dan
Relevansinya Di Era Modern”, Journal of Islam and Plurality
4. no. 2 (2019): 196-214.
http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v4i2.1012
_____________________ dan Muhammad Iqbal Fasa. “Syekh
Nawawi Al-Bantani Dan Pemikirannya Dalam Pengembangan
Pendidikan Islam”. Jurnal Studi Islam dan Humanoria 17. no.
2 (2019): 297-318.
https://doi.org/10.18592/khazanah.v17i2.3209
Ilyas, M., Azizullah. “Ajaran Syeikh Nawawi al-Bantani Tentang
Pendidikan Akhlak Anak”. Jurnal Pendidikan Dasar 2. no. 2
(2018): 113-126. http://dx.doi.org/10.29240/jpd.v2u2.659
Isryady, Kamran, Asat. “Aspek Gramatikal Syaikh Nawawi Al-
Bantani (Perspektif Linguistik Arab)”. Jurnal Al Bayan 9. no.
2 (2017): 296-307.
https://doi.org/10.24042/albayan.v9i2.2256
Jufri, Muhammad., dan Rizal Jupri. “Hak dan Kewajiban Istri Yang
Berkarier: Studi Komparatif Antara Kitab „Uqudullujain dan
Kitab Fiqih Wanita Yusuf Qardhawi”, Istidlal 3. no. 1 (2019):
57-80. https://doi.org/10.35316/istidlal.v3il.130
4

Mabrur, Moh., Abid. “Pengaruh Karya Syekh Nawawi Al-Bantani


Dalam Tradisi Kajian Kitab Kuning (Kitab Klasik) di
Pesantren Buntet”. Tamaddun 1. no. 2 (2016): 69-92.
https://doi.org/10.24235/tamaddun.v1i2.1179.g841
Mubasyaroh. “Konseling Pra Nikah Dalam Mewujudkan Keluarga
Bahagia (Studi Pendekatan Humanistik Car R. Rogers)”.
Jurnal Bimbingan Konseling Islam 7. no. 2 (2016): 1-18.
http://dx.doi.org/10.21043/kr.v7i2.2128
Musaitir. “Problematika Kehidupan Rumah Tangga Pasangan Suami
Istri Perspektif Hukum Keluarga Islam”. Jurnal Hukum
Keluarga 12. no. 2. (2020): 153-176.
Musyafah, Aisyah, Ayu. “Perkawinan Dalam Perspektif Filosofis
Hukum Islam”. Jurnal Credipo 2. no. 2 (2020): 111-122.
https://doi.org/10.14710/crepido.2.2.111-122
Muthi‟ah, Unsiatul, Abdul Mughni dan Saifullah. “Nilai-nilai
Konseling Keluarga Dalam Kitab Uqudul Lujjain Karya
Syaikh Nawawi Al-Bantani”. Jurnal Komunikasi dan
Konseling Islam 2. no. 1 (2020): 53-61
Nawali, Ainna, Khoiron. “Hakikat, Nilai-nilai dan Strategi
Pembentukan Karakter (Akhlak) Dalam Islam”. Jurnal Ilmiah
Iqra‟ 12. no. 1 (2018): 1-13.
http://dx.doi.org/10.30984/jii.v12i1.885
Pransiska, Toni. “Pendidikan Islam Transformatif Syeikh Nawawi Al-
Bantani: Upaya Mewujudkan Generasi Religius-Saintifik”.
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA 18. no. 2 (2018): 172-188.
http://dx.doi.org/10.22373/jid.v18i2.3241
Rambe, Uqbatul, Khair. “Konsep dan Sistem Nilai Dalam Perspektif
Agama-Agama Besar di Dunia”. Jurnal Theosofi dan
Peradaban Islam 2. no. 1 (2020): 91-106.
http://dx.doi.org/10.51900/alhikmah.v2i1.7608
Salihin, Deri, Yatus. “Ide-ide Pemikiran Pendidikan Syeikh Nawawi
Al-Bantani Dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Di Era
Modern”. Jurnal IlmunPendidikan 5. no. 2 (2018): 708-724.
https://doi.org/10.32505/ikhtibar.v5i2.557
Septiani, Yuni, Edo Arribe dan Risnal Diansyah. “Analisis Kualitas
Layanan Sistem Informasi Akademik Universitas Pekanbaru”.
5

Jurnal Teknologi Dan Open Source 3. no. 1 (2020): 131-143.


https://doi.org/10.36378/jtos.v3i1.560
Sukitman, Tri. “Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran
(Upaya Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang
Berkarakter”. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar 2. no. 2
(2016): 85-96. http://dx.doi.org/10.12928/jpsd.v3i1.5559
Suwarjin. “Biografi Intelektual Syekh Nawawi Al-Bantani”. Tsaqofah
&Tarikh 2. no. 2 (2017): 189-202.
http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v2i2.717
Tamba, Sulaiman. “Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Rumah
Tangga Tala‟ah Kitab Uqudul Lujain Fi Bayani Huquqi Az-
Zaujain Karya Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani”,
Jurnal Taushiah 11. no. 2 (2021): 74-92
Umam, M., Nur, Khotibul. “Pro Kontra Kitab Uqudul Lujjain Karya
Syeikh Nawawi Al-Bantani Menurut Form Kajian Kitab
Kuning (FK3) Dan Forum Kajian Islam Tradisional (FKIT)”.
Jurnal Hukum Keluarga Islam 1. no. 1 (2021): 24-35.
https://doi.org/10.55120/qadlaya.vli1.405
Yulianto, Agus, dkk. “Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam
Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”. Jurnal
Bahasa, Sastra dan Pengajarannya 1. no. 1 (2020): 110-124.
https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i1.2596
Z., Zainuddin, Muda. “Analisis Konten Kualitatif Hoaks dan Literasi
Digital Dalam @komikfunday”. Jurnal Ilmu Komunikasi 9.
no. 1 (2020): 1-18. https://doi.org/10.14710/interaksi.9.1.1-18
INTERNET

Annur, Cindy, Mutia. “Kasus Perceraian Meningkat 53%, Mayoritas


Karena Pertengkaran”, Databoks Katadata, 2022,
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-
perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-petengkaran

Anda mungkin juga menyukai