Skripsi
Oleh
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Oleh
Ahmad Imam Mujahid Rumbara
NIM. 192.100.051
Disetujui Oleh :
Dr. Komarudin, MA
3
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata
satu di STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta. Sumber yang saya gunakan dalam
menulis skripsi ini sudah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAI
Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta.
Telah diujikan di hadapan Dewan Penguji pada 3 NOVEMBER 2023 dan telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam, STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta
Jakarta, (3 NOVEMBER 2023)
DEWAN PENGUJI TANDA TANGAN TANGGAL
Aida Maqbulah, MA
Pembimbing ……………………. …………...
Dr. H. Syafruddin, MA
Penguji I ……………………. …………...
Dr. Komarudin, MA
Penguji II ……………………. …………...
5
ABSTRAK
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah
memberikan kepada umat manusia berbagai macam nikmat, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dan selalu tegar selama menjalani hari-hari di kampus STAI Al-
Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta. Sholawat teriring salam semoga tercurahkan ke haribaan
junjungan kita Nabi Muhammad saw, Sang Revolusioner peradaban manusia, dari
peradaban Jahiliyah menuju peradaban yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi penulis.
Untuk memahami sesuatu kita tidak bisa serampangan menilainya, melainkan harus
mengetahui seluk-beluk, memperhatikan, dan menelaah melalui ilmu pengetahuan. Penulis
sangat menyadari bahwa ternyata ilmu yang dikuasai hanyalah setetes bahkan lebih kecil
dari itu, dari luasnya lautan ilmu Allah yang sangat luas, Namun akhirnya dengan susah
payah penulis dapat mengakhiri penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Tersusunnya skripsi ini adalah karena karunia Tuhan yang tak ternilai harganya,
ditambah dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak TGKH. Dr. Muslihan Habib, SS, MA, selaku Ketua STAI Al-Aqidah Al-
Hasyimiyyah Jakarta.
2. Bapak Ilyas Ichsani, M.Hum, selaku Wakil Ketua I STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah
Jakarta.
3. Ibu Aida Maqbulah, MA, selaku Wakil Ketua II STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah
Jakarta.
4. Bapak Dr. Habib Ahmad Muhajir Algadri, M.Si, selaku Wakil III STAI Al-Aqidah Al-
Hasyimiyyah Jakarta.
5. Bapak Dr. Komarudin, MA, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah
6. Pimpinan dan seluruh staff Perpustakaan STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta.
7. Bapak Dr. Komarudin, MA sebagai Pembimbing Skripsi, yang di sela-sela
kesibukannya beliau bersedia membimbing penulis untuk menyelesaikan penulisan
skripsi.
8. Bapak Arhan saputra S.SY selaku Penguji Skripsi I, yang memberikan masukan kepada
penulis untuk memperbaiki skripsi.
9. Ibu Ika Yulistiana, SE, MM, selaku Penguji Skripsi II, yang turut memberikan masukan
kepada penulis untuk memperbaiki skripsi.
7
10. Segenap Staff Kampus STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta.
11. Keluarga besar ponpes al anshar ambon yang membantu saya dalam menyelasikan
tugas skripsi ini
8
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah. ................................................................................. 8
C. Fokus Penelitian .................................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian....................................................................................9
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
F. Penjelasan Istilah ................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pondok Pesantren ................................................................................. 12
B. Tinjauan Tentang Santri ....................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian......................................................................................20
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 20
C. Subyek Penelitian ................................................................................. 20
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 20
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lembaga yang digunakan untuk mempelajari agama Islam, sekaligus sebagai pusat
Indonesia, telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyebaran Islam dan telah
pembinaan pribadi muslim yang islami, tetapi juga mampu mengadakan perubahan
lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial
masyarakat.
1
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, (Jakarta: 2004),hlm. 140.
6
Oleh karena itu, keberadaan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga
pendidikan agama Islam memiliki tugas yang amat berat untuk mengatasai problem
untuk melestarikan budaya Islam. Budaya Islam di pesantren dalam keseharian para
santri kitab-kitab dibedah, dipahami maknanya kemudian setelah lulus dari pondok
menjadikan para santrinya sebagai manusia yang mandiri yang diharapkan dapat
menjadi pemimpin umat dalam menuju keridhoan Tuhan. Oleh karena itu,
pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benar-benar ahli dalam bidang
2
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, (Jakarta: 2004),hlm. 4.
7
agama dan lmu pengetahuan, serta berahlak mulia. Untuk mencapai tujuan itu maka
yang dikenal dengan sebutan kitab kuning. Untuk mempelajari kitab kuning ini
pembinaan pribadi muslim yang islami, tetapi juga mampu mengadakan perubahan
dan perbaikan sosial kemasyarakatan. Pengaruh pesantren sangat terlihat positif bila
yang sangat pesat, sehingga pesantren dituntut untuk harus bisa mengantisipasi
perkembangan tersebut. Jika tidak, maka pesantren akan berada pada posisi yang
tersisih. Bertolak dari hal tersebut, pesantren kini tidak harus memfokuskan
Pondok pesantren yang dipimpin oleh ustadz Abu Imam A. Rohim Rumbara
yang akrab dipanggil Abu Imam, didirikan pada tanggal 14 Febrauri 2004
3
M. Dawam Raharjo, Penggul atau Dunia Pesantren, (Jakarta: P3M, 1985), hlm. 17.
8
manusia atau anggota masyarakat yang memiliki cacat moral, kurang mampu dan
anak-anak korban konflik pada Tahun 1999, serta membina para muallaf yang
dan diantara santri-santri tersebut ada diantara mereka yang tergolong dari keluarga
Muallaf di maluku. dan santri muallaf setelah dibina, mereka juga memiliki akhlak
yang baik bahkan ada yang telah menghafal Al-Qur'an dah Hadits.
lagi terhadap masalah tersebut untuk diangkat dalam bentuk penelitian dengan
Muallaf Maluku.
B. Rumusan Masalah
4
Sekretaris Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon Tahun 2023.
9
C. Fokus Penelitian
permasalahan yang ada seputar peran pondok pesatren Al-Anshor Ambon dalam
belajar dan membaca Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an dan Hadis, puasa sunnah,
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
F. Penjelasan Istilah
maka dipandang perlu untuk menjelaskan istilah-istilah dalam judul skripsi ini, di
antaranya:
1. Peran
2. Pondok Pesantren
3. Santri
pesantren7.Dalam pondok pesantren ada dua kelompok santri yaitu santri mukim
dan kalong. Santri mukin adalah santri yang selama menuntut ilmu tinggal di
pesantren sedangkan santri kalong adalah santri yang menuntut ilmu di pondok
4. Muallaf
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar BahasaIndonesia,(cet. I; Jakarta:
Balai Pustaka, 1993),
6
Departemen Agama Republik Indonesia, Dinamika Pondok Pesantren di Indonesia,
(Jakarta : 2004), hlm. 8.
7
Ibid.,hlm. 4.
11
pada Islam, atau untuk mengokohkan mereka pada Islam, atau untuk
dengan judul penelitian adalah sejumlah tindakan yang dilakukan oleh Pondok
Pesantren Al-Anshor sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam terhadap sifat- sifat
keagamaan santri muallaf berupa perasaan beragama dan aktivitas dalam beribadah.
8
https://anaksholeh.net/pengertian-muallaf. diakses tanggal 25 November 2022
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pondok Pesantren
aplikasinya.
dengan istilah “pondok pesantren” yaitu suatu lembaga pendidikan Islam, yang
di dalamnya terdapat seorang Kyai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para
tinggal para santri. Dengan demikian ciri-ciri pondok pesantren adalah adanya
asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat
dari bambu atau barangkali berasal dari kata Arab funduq yang berarti hotel atau
dengan sistem asrama (pondok), dengan Kyai yang mengajarkan agama kepada
para santri, dan Masjid sebagai pusat lembaganya pondok pesantren, yang cukup
9
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2001), hlm.24.
13
pendidikan lainnya baik dari aspek sistem pendidikan maupun unsur pendidikan
yang dimilikinya, untuk itu yang menjadi ciri khas pondok pesantren yang
a. Pondok
tinggal bersama antara Kyai dan para santri, mereka memanfaatkan dalamrangka
b. Masjid
Masjid adalah sebagai pusat kegiatan ibadah dan belajar mengajar. Masjid
merupakan unsur pokok kedua dari pesantren yang berfungsi juga sebagaitempat
c. Santri
Santri merupakan unsur pokok dari suatu pesantren. Santri biasanya terdiri
1) Santri mukim ialah santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap
di pesantren.
d. Kyai
sebab dia adalah tokoh sentral yang memberikan pengajaran karena kyai menjadi
salah satu unsur yang paling dominan dalam kehidupan suatu pesantren.
berarti sebagai pondok pesantren yang telah hilang kekhasannya. Dalam hal ini
pondok pesantren tetap merupakan lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan
Secara garis besar menurut Bahri Ghozali pesantren sekarang ini dapat
11
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1996), hlm. 47.
15
berbahasa Arab.
dikembangkan.13
lembaga pendidikan swasta yang didirikan oleh seorang Kyai sebagai figur
masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi masyarakat mampu
a. Tujuan Khusus
Yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang ‘alim dalam ilmu
dalam masyarakat.
b. Tujuan Umum
Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh Islam dalam
menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal tafaqquh fiddin, yang
agama Islam, dan (3) Benteng pertahanan umat dalam bidang akhlak.Sejalan
14
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Suatu Kajian Tentang unsur dan
Nilai sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hlm. 55-56.
15
M.Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
hlm.248.
17
pesantren semuanya terdiri dari materi agama yang diambil dari kitab-kitab
berbagai sektor.17
1. Pengertian Santri
Menurut Abu Hamid dalam Yakub istilah santri berasal dari kata shastra
(i) dari bahasa Tamil yang berarti seorang ahli buku suci (Hindu). Dalam dunia
pesantren istilah santri adalah murid pesantren yang biasanya tinggal di asrama
atau pondok.18
2. Macam-macam Santri
a. Santri mukim
Yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Dinamika Pondok Pesantren di Indonesia,
(Jakarta : 2004), hlm. 2.
17
Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Profil PondokPesantren
Mu’adalah (Cet. I; Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan PondokPesantren Departemen
Agama, 2004), hlm. 3-4.
18
H.M Yacub, Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa,(Bandung:
Angkasa, 1993), hlm. 65.
18
dan menengah.19
b. Santri kalong
pesantren besar dan pesantren kecil dapat dilihat dari komposisi santri kalong.20
a. Santri alumnus
Adalah para santri yang sudah tidak dapat aktif dalm kegiatan rutin
pesantren, tetapi mereka masih sering datang pada acara-acara tertentu yang
b. Santri luar
Menurut Arifin dan Suyoto dalam Imran Arifin bahwa santri luar adalah
santri yang tidak terdaftar secara resmi dipesantren sebagaimana santri mukim
dan santri kalong, tetapi mereka memiliki hubungan batin yang kuat dan dekat
19
H.M Yacub. hlm. 65
20
Zamakhsyari Dhofir, Tradisi Pesantren Setudi Tentang Pandangan Hidup Kyai
(Jakarta: LP3ES, 1985), hlm. 51-52.
19
yang diberikan oleh kyai, dan memberikan sumbangan parsitipatif yang tinggi
21
Imron Arifin, Kepemimpinan Kyai Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng (Malang:
Kalimasyahadah Press, 1993 ), hlm. 12.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
1. Waktu penelitian
2. Lokasi Penelitian
Ambon yang bertempat di kompleks Air Besar Desa Batu Merah Kota Ambon.
C. Subyek Penelitian
muallaf.
1. Metode Observasi
Al-Anshor Ambon.
2. Metode Wawancara
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan
antara dua orang dalam situasi yang saling berhadapansalah seorang, yaituyang
22
Sugioyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet.VII;Bandung: Alfabeta,2012 ), hlm.
62.
23
Sutrisno Hadi, Metode Research 1, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM, 1973), hlm.159.
24
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002),
hlm.135.
22
Metode wawancara dalam penelitian ini peneliti lakukan pada kyai, ustadz/
pengurus berupa 2 orang pengurus, dan para santri di Pondok Pesantren Al-
3. Metode Dokumentasi
terdiri dari penjelasan dan pemikiran atau peristiwa itu dan ditulis dengan
sengaja.
Metode ini dilakukan dengan cara mengutip berbagai data melalui catatan-
Tehnik analisis data atau tehnik pengumpulan suatu usaha yang kongkrit
25
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo
Persada,) hlm. 50.
26
Sugioyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet. VII;Bandung: Alfabeta,2012 ), hlm.
82.
23
Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian deskriptif yaitu untuk membuat
sampai jika mungkin, namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
1. Reduksi Data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan seluruh data yang diperoleh dari
dokumentasi.
2. Verifikasi Data
27
Ibid. hlm. 89-90
24
3. Penarikan Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
terinspirasi konflik Maluku yang bernuansa agama yang terjadi pada tahun 1999 sampai
dengan tahun 2004 yang menyisahkan trauma panjang bagi sebagian besar masyarakat
Maluku terutama anak-anak korban konflik antara lain; anak yatim (Orang tua meninggal
dalam konflik), anak yang orang tuanya cacat dalam konflik, anak yang orang tuanya
kehilangan pekerjaan karena konflik, serta anak yatim, anak-anak muallaf, anak putus
sekolah dan anak dari orang tua kurang atau tidak mampu.
rahmat dan ridha Allah SWT, kami memulai mendirikan sebuah Pondok Pesantren
disamping sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan ke-Islaman juga berfungsi sebagai
Panti Asuhan dengan tujuan utama ialah mengasuh, membina dan menyekolahkan anak
penyandang masalah sosial (Yatim dan Dhuafa’) yang kami maksudkan di atas, dengan
menanamkan pemahaman agama yang benar sehingga dapat membawa dirinya ditengah
pergaulan masyarakat serta dapat berdaya dan berhasil guna kepada dirinya sendiri dan
2. Struktur Organisasi
berikut:
23
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor
Ust. Hi. Abu Imam A. Rohim Rumbara, S.Pd.I. M.H.
Bendahara
Ny. Maryam Renwarin, , S.Pd.I
berikut:
a. Ketua Umum
b. Sekretaris
c. Pengasuh
pondok tersebut.
d. Bendahara
1) Memegang kebijakan umum pengelolaan dana pengaturan keuangan atas persetujuan ketua
umum;
3) Melaporkan keadaan dan situasi keuangan pesantren secara berkala sebulan sekali
2
Sekretaris Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon Tahun 2023.
29
3. Program-Program
a. Bidang Sosial
b. Bidang Pendidikan
1) Kepesantrenan
c. Bidang Da’wah
1) Pembinaan Muallaf
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu hasil penelitian
berdasarkan pengamatan secara rutin dan hasil penelitian berdasarkan wawancara dengan
pimpinan pondok pesantren, para ustad dan ustadzah sebagai tenaga pengajar dan para
santri.
pendidikan secara khusus tidaklah senantiasa berada pada titik konstan, tetapi juga
mengalami pasang surut. Peran pesantren juga semakin tereduksi dengan tingkat campur
3
Sekretaris Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon Tahun 2023.
30
tangan pemerintah dalam menggarap sektor pembangunan dalam berbagai aspeknya
sebagaimana pengalaman peran pemerintah era Orde Baru dengan sistem pemerintahan
yang ketat dan prioritas pada pembangunan sektor ekonomi4. Untuk dapat memainkan
peran edukatifnya dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas mensyaratkan
pendidikan pesantren yang mendasarkan pada sistem konvensional atau klasikal tidak akan
banyak cukup membantu dalam penyediaan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi integratif baik dalam pengusaaan pengetahuan agama, pengetahuan umum, dan
kecakapan teknologis5.
sumber daya manusia juga memiliki peran terhadap pembinaan muallaf hal ini dapat dilihat
Yang menjadi tujuan didirikan pondok pesantren adalah untuk memberikan pendidikan dan
4
Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Profil Pondok Pesantren
Mu’adalah (Cet. I; Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Departemen Agama,
2004), h. 47-48.
5
Ibid. h. 49-50.
6
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di kantor Pesantren
7
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
31
Para santri yang datang untuk belajar di pondok pesantren Al-Anshor didorong oleh
adanya keinginan untuk memahami agama secara baik. Hal ini dapat dilihat pada
Para santri di Pondok pesantren Al-Anshor secara umum berasal dari keluarga yang
tidak mampu atau keluarga miskin, oleh karena itu, perlu mendapat perhatian dari sisi
“Para muallaf bukan hanya sekedar mereka yang mendapat hidayah untuk memeluk
agama Islam akan tetapi kesejahteraan mereka pun masih garis kemiskinan, oleh
karena itu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sangat sulit
karena faktor ekonomi yang mereka miliki. Oleh karena itu pondok pesantren ingin
mengambil alih tanggung jawab ini agar bersama-sama kaum muslimin membina,
menyekolahkan dan mengasuh anak-anak itu selama masa pendidikannya di
sekolah sebatas yang kita mampu di pesantren ini.”9
“Sasaran yang ingin dicapai adalah menjadikan santri bisa memahami Al-Qur’an
dan Hadis, bisa mengamalkan apa yang mereka pelajari.”10
Selain membina santri yang yatim dan dhuafa Pondok Pesantren Al-Anshor juga
membina santri dari kalanga muallaf. Sebagaimana penjelasan dari pimpinan Pondok
“Bahwa ada tiga kategori santri yang dibina di pesantren Al-Anshor yaitu anak
yatim, anak dari orang tua tidak mampu atau kaum duafa, dan anak-anak muallaf.
Untuk para muallaf berasal dari berbagai daerah di Maluku. Ada yang dari pulau
Seram dan pulau Buru dan bahkan ada juga dari kota Ambon.”11
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ustad/ustadzah pondok pesantren memberikan penjelasan
8
Taher Kanoni, Santri Muallaf, wawancara dilakukan pada Hari Kamis tanggal 20 Maret 2023 di
Masjid Pesantren.
9
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
10
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
11
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
32
bahwa:
“Cukup banyak santri muallaf yang dibina yang berasal dari beberapa daerah di
Maluku di antaranya dari Pulau Seram dan tidak menutup kemungkinan santri
muallaf dari daerah lainnya”.
penjelasan bahwa:
“Membina santri muallaf sangat penting untuk menguatkan akidah mereka karena
mereka masih muallaf.12
Sebagaiman pernyataan diatas ada beberapa bentuk pembinaan yang dilakukan oleh
Pondok Pesnatren Al-Anshor Ambon yaitu berupa sholat, puasa serta bermuamalah atau
berhubungan baik dengan orang lain, sebagaimana penjelasan Pimpinan Pondok Pesantren
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustad/ustadzah pondok pesantren bahwa bentuk:
perkembangan keagamaan yang sangat baik sebagaimana yang dijelaskan oleh pimpinan
12
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
13
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
14
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
33
Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon sebagai berikut:
“Perkembangan keagamaan santri sangat luar biasa. Hal ini karena mereka telah
beribadah dengan disiplin, mereka mulai mengamalkan ilmu sesuai dengan
tuntunan Allah dan Rasulnya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta semangat
untuk mendirikan sholat. Menurut pimpinan pondok pesantren, inilah yang menjadi
ukuran dalam menilai aspek keagamaan para santri.”15
“Setiap harinya ada perkembangan dan para ustad dan asatid selalu melakukan
evaluasi baik setiap minggu maupun setiap bulan.”16
7) Aspek keagamaan.
“Aspek keagamaan santri yang menonjol adalah sholat lail (sholat tahajud), sholat
dhuha, dan puasa senin kamis.”18
Para santri yang belajar di Pondok Pesantre Al-Anshor Ambon secara umum telah
memahami agama secara benar sebagaimana dijelaskan oleh seorang santri yang bernama
“Setelah belajar, dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui, dapat
memahami agama secara benar walaupun hanya sedikit. Sikap saya telah
mengalami perubahan dari sebelumnya menjadi lebih baik. Saya memilih tempat
Al-Anshor sebagai tempat belajar ilmu agama karena Pesantren Al-Anshor
15
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
16
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
17
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren
18
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di kantor pesantren
34
memiliki ustadz dan ustdazah yang memahami agama.”19
Para santri Muallaf sudah bisa melaksanakan dengan benar, baik ibadah wajib
Hal yang sama juga dijelaskan oleh para Ustadz/Ustadzah sebagai berikut:
“Aktivitas para santri muallaf dalam melaksanakan ibadah sama dengan santri
lainnya yang bukan muallaf. Bahkan para santri muallaf memiliki keunggulan
jika dibandingkan dengan yang lain.”21
Selain itu para santri yang bernama Taher Kanoni juga melakukan puasa sunnah
“Puasa sunnah selalu dilakukan terutama puasa senin dan kamis dan bahkan
melakukan puasa Nabi Daud. Ditambahkan bahwa puasa senin kamis dapat
menjaga diri dari hawa nafsu baik dari luar maupun dari dalam. Selain itu, puasa
senin kamis merupakan sunah Nabi Saw.”22
Pondok Pesantren selalu memberikan motivasi dan semangat kepada para santri
“Bahwa sudah banyak upaya yang dilakukan pihak pondok pesantren diantaranya
adalah mensugesti, merangsang para santri agar semangat belajar, memberikan
penghargaan bagi yang memiliki prestasi, bahkan pihak pondok pesantren
19
Taher Kanoni, Santri Muallaf, wawancara dilakukan pada Hari Kamis tanggal 20 Maret 2023 di
Kantor Pesantren.
20
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
21
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di kantor Pesantren.
22
Taher Kanoni, Santri Muallaf, wawancara dilakukan pada Hari Kamis tanggal 20 Maret 2023 di
Masjid Pesantren.
35
memberikan hadiah dalam bentuk tabungan kepada para santri yang berprestasi.” 23
“Upaya yang dilakukan adalah mengusahakan adanya kesadaran dalam diri santri
bahwa ibadah yang dilakukannya bukan sekedar dorongan dari para ustad/asatidz,
akan tetapi merupakan kesadaran pribadi santri.”24
Membinan para santri ada beberapa faktor yang menjadi pendorong dan penghambat
diantaranya adalah semangat dari para pengurus yang serius untuk membina para santri
sedangkan faktor pengambat adalah minimnya dana serta sarana prasana yang belum
“Banyak faktor yang mendorong misalnya, semangat para ustad atau asatidz
terhadap pekerjaan membina para muallaf ini. Semangat ini didasarkan pada
anggapan bahwa jika mereka para santri menjadi orang-orang Islam yang baik maka
tentu berakibat pahal bagi para ustad atau asatidz dan kebaikan-kebaikan yang lain
yang bisa didapatkan di dunia ini. Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah
minimnya dana, sarana prasarana (saran bermain, belajar, dan sarana yang lain
seperti kamar, tempat tidur, pakaian dan lain-lain) yang belum memadai.”25
“Ada beberapa faktor yang menghambat adalah masalah waktu belajar santri di
sekolah yang berlangsung dari pagi hingga sore, sehingga para santri terkadang
merasa cape. Faktor lain yang menghambat adalah faktor dana. Hal ini terjadi
karena pondok pesantren masih bergantung kepada kaum muslimin. Oleh karena
itu, pondok pesantren belum bisa berbuat banyak kepada para santri. Para santri
yang dibina tidak dipungut biaya apapun dari mereka.”26
3. Hasil Observasi (Pengamatan)
keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi para santri. Sholat
fardhu sering dilakukan berjamaah dan setiap selesai sholat fardhu khususnya sholat
23
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
24
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
25
Ustad Abu Imam Abd. Rohim Rumbara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari
Selasa tanggal 11 Maret 2023 di Kantor Pesantren.
26
Saifullah Askab, Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Al-Anshor, wawancara Hari Jum’at tanggal
14 Maret 2023 di Masjid Pesantren.
36
pada malam selasa dan jum’at. Hali ini dilakukan dengan tujuan untuk melatih kemampuan
santri agar berpikir cerdas dan religius sehingga santri memiliki rasa percaya diri yang
Secara umum hubungan yang terjadi antara para ustad/ustadzah dan para santri
sangat baik. Hal ini dilakukan terlihat dari cara interkasi santri dengan para ustad/ustadzah
dilakukan untuk memperbaiki akhlak para santri dan memperbaiki akidah mereka serta
mendorong santri untuk menghafal Al-Qur’an dan hadit. Dan bahkan ada santri yang telah
mengafal Qur’an sampai dengan 9 Juz serta telah mampu menghafal hadits Arbain An-
Nawawi.
aktifitas mereka disekolah, sehingga pembinaan atau proses belajar ilmu agama dalam
pondok pesatren sering dilakukan pada waktu sore sampai dengan selesai sholat isya sesuai
terutama masalah sarana prasrana tapi para ustadz/ustadzah terus melaksanakan pembinaan
dan berusaha untuk memberikan pembinaan secara baik. Sehingga para santri dapat
memahami agama Islam ini dengan benar dan selalu memotifasi para santri agar senantiasa
Santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon berasal dari berbagai
daerah di Maluku serta ada juga yang dari Kota Ambon. Selain membina santri yang sudah
muslim Pondok Pesantren Juga membina santri muallaf yang berasal dari pulau Seram dan
pulau Buru.
Jumlah santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Anshor berjumlah 112 santri.
Dari jumlah keseluruhan santri tersebut terdapat 30 orang santri muallaf. Hal ini dapat
Pondok Pesantren. Mereka belajar secara gratis dan segala biaya ditanggung langsung oleh
pihak Pondok Pesantren melalui usaha Pondok Pesantren dan para Donatur. 27
C. Pembahasan
Santri muallaf merupakan salah satu subjek yang perlu dibimbing dan diperkuat
pemahamannya tentang Islam. Pemahaman tentang Islam dapat dilihat dari berbagai segi,
misalnya akhlak yang baik dan ibadah yang baik. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Al-
Anshor berusaha secara maksimal untuk membina para santri terutama santri muallaf.
Usaha pembinaan yang dilakukan dengan melibatkan para ustad/ustadzah yang memiliki
kemampuan untuk itu. Salah satu bentuk pembinaan yang selalu dilakukan adalah
Aktivitas ibadah merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,
mencegah diri agar tidak berbuat maksiat, sekaligus usaha untuk membersihkan diri dari
pelbagai penyakit ruhani yang timbul dari aktivitas sehari-hari. Ibadah juga menjadi sarana
untuk membersihkan diri. dari kemungkinan adanya penyakit ruhani yang berasal dari
faktor genetis.
Aktivitas ibadah yang dijalankan oleh santri muallaf di Pondok Pesantren Al-
Pondok Pesantren Al-Anshor dilaksanakan dengan basis kesadaran santri. Para pengurus
dan ustaz tidak memaksa santri untuk melakukan salat fardu berjamaah tersebut. Hanya
sesekali para ustaz mengingatkan santri untuk salat berjamaah. Hal ini sengaja dilakukan
karena salah satu karakter yang hendak dibangun dalam kesadaran, bukan paksaan. Sebab,
sesuatu yang dilakukan atas kesadaran akan memiliki dampak besar bagi kepribadian
27
Hasil Observasi hari Selasa tanggal 11 Maret 2023 di ruang Kantor Pondok Pesantren
38
seseorang daripada yang dilakukan dengan paksaan. Meskipun tidak ada pengurus atau pun
ustaz yang secara rutin memaksa santri untuk melakukan salat fardu berjamaah, namun
mayoritas santri tampak semangat dalam mengikuti aktivitas salat berjamaah tersebut. Hal
ini dibuktikan dengan kehadiran santri yang tepat waktu saat melakukan shalat fardu.
2. Shalat Dhuha
Shalat dhuha merupakan salah satu aktivitas ibadah yang selalu dilakukan oleh para
santri muallaf di Pondok Pesantren Al-Anshor. Para santri selalu melakukan shalat dhuha
di waktu pagi. Sebagaimana diketahui bahwa para santri mengikuti proses pembelajaran
pada madrasah secara formal, dan ketika bunyi bel sebagai tanda waktu istirahat, para santri
shalat fardu dan lainnya. Membaca Al-Qur’an oleh para santri muallaf selalu dilakukan
baik pada waktu pagi maupun malam. Ketika memasuki masjid untuk melakukan ibadah
sholah fardu, para santri selalu menunggu waktu iqamah untuk sholat dengan membaca Al-
Qur’an. Pada waktu subuh, para santri selalu membaca Al-Qur’an, begitu pula pada malam
hari.
Bagi para santri yang belum membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, akan selalu
diarahkan dan diajarkan untuk membaca Al-Qur’an. Para ustad/ustadzah dapat mengajari
mereka tentang Al-Qur’an. Bagi santri yang telah membaca Al-Qur’an secara baik dan
benar dapat mengajari santri yang belum membaca dengan baik dan benar.
muallaf. Para santri setiap harinya disibukkan dengan menghafal Al-Qur’an. Aktivitas
santri dalam menghafal Al-Qur’an dapat dilihat ketika santri duduk di masjid, ada juga
yang duduk di pojok masjid dan melakukan pengulangan terhadap apa yang telah
dihafalnya. Selain menghafal Al-Qur’an para santri wajib menghafal hadis. Hadis yang
39
paling dianjurkan bagi santri di Pondok Pesantren Al-Anshor adalah Arbain An-Nawawi.
Sebagian besar santri telah menghafal Al-Qur’an sebanyak 5 juz dan menghafal
Arbain An-Nawawi. Bahkan ada santri muallaf yang telah menghafal Al-Qur’an sebanyak
5. Puasa sunnah
Puasa sunah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam dalam Islam dan
selalu dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Anshor. Para santri biasanya dianjurkan untuk
melakukan puasa Senin Kamis. Dari penuturan beberapa santri diketahui bahwa puasa
Bentuk puasa sunnah yang dilakukan oleh santri muallaf di Pondok Pesantren Al-
Anshor Ambon adalah puasa senin kamis, bahkan ada yang melakukan puasa Daud. Puasa
senin kamis dilakukan pada setiap pekan di dua hari tersebut. Keutamaannya bisa
menghapus kesalahan dan meninggikan derajat, serta memang dua hari tersebut adalah saat
amalan diangkat di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu. Sedangkan
puasa Daud merupakan puasa khusus amalannya Nabi Daud. Menurut pengertiannya,
puasa Daud dapat diartikan sebagai puasa sunnah yang dikerjakan dengan cara sehari
6. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud merupakan salah satu aktivitas ibadah yang selalu dilakukan oleh
para santri muallaf di Pondok Pesantren Al-Anshor. Para santri selalu melakukan shalat
Tahajud pada waktu sepertiga malam. Shalat Tahajud meskipun merupakan salah satu
sunnah nabi Muhammad saw, akan tetapi di Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon sudah
7. Dzikir
Dzikir adalah salah satu aktivitas yang dilakukan untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt. Di Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon dzikir selalu dilakukan pada
waktu pagi dan sore, hal ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran santri agar senantiasa
40
mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Selain dilakukan sendiri-sendiri oleh
Semua bentuk kegiatan di atas tidak terlepas dari peran pesantren dalam
memberikan pengetahuan agama serta mengawal kegiatan ibadah para santri. Bagi santri
yang melakukan kesalahan atau lalai dalam kegiatan belajar dan ibadahnya, akan diberikan
sanksi berupa membersihkan lingkungan pesantren. Oleh karena itu, dapat dikemukakan
berupa memberikan pengetahuan tentang agama dan mengawal proses ibadah santri
muallaf.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
membina para santri muallaf. Sebelumnya, para santri muallaf belum memahami agama,
tidak mengetahui tata cara beribadah, dan tidak bisa membaca Al-Qur’an, akan tetapi
setelah melalui proses pembelajaran di Pesantren, mereka dapat mengetahui lebih dalam
tentang ilmu agama, telah beribadah secara benar, dan dapat membaca Al-Qur’an secara
aktivitas ibadah yang dilakukan. Ibadah yang dilakukan para santri adalah shalat fardu
berjamaah, shalat dhuha, belajar dan membaca Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an dan
Hadis, puasa sunnah, shalat tahajud dan zikir. Ibadah-ibadah tersebut dilaksanakan
secara rutin pada setiap waktunya. Sholat berjamaah dilakukan pada waktunya, sholat
dhuha dilakukan pada waktu pagi, sedangkan membaca, menghafal Al-Qur’an dan
41
hadits sering dilakukan ketika selesai melaksanakan sholat berjamaah dan telah
B. Saran
42
1. Santri muallaf (orang-orang yang diluluhkan hatinya) merupakan salah satu
2. Bagi orang tua yang mendidik anaknya agar senantiasa memberikan pengetahuan
3. Dalam perjalanannya pondok pesantren selalu mengalami kendala, oleh karena itu,
perlu adanya perhatian yang serius dari kementerian Agama, dan seluruh kaum
4. Program Studi Pendidikan Agama Islam perlu melakukan kerja sama dengan
lembaga pendidikan atau Yayasan yang membina anak-anak Muallaf dalam rangka
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 3. Wawancara Bersama Salah Satu pengajar al- qur’an pondok pesantren
Identitas:
Nama : Ahmad Imam Mujahid Rumbara
TTL : 29-04-2000
Alamat : Stain arbes kota Ambon
Pendidikan:
1. SD :MI Al- anshar Ambon
2. SMP : MTS Al- anshar Ambon
3. SMA :MATQ Al- anshar Ambon
Prestasi Akademik/Non-akademik:
1. Juara satu MHQ 20 juz tingkat kabupaten 2017
2. juara itga MHQ 10 juz tingkat provinsi 2017
Pengalaman Organisasi:
1. Korlap pada HIPPMAK ( Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kiliga) 2020-2022
2. Anggota pada IKADY ( Ikatan Dai Yesiriun) 2019-2023