Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

EFFECTIVENESS OF ANDROID-BASED E-MODULES ON


THE REPRODUCTIVE SYSTEM FOR SMA

EFEKTIFITAS E-MODUL BERBASIS ANDROID PADA SISTEM


REPRODUKSI UNTUK SMA
Sherly Gusryadi, Siska Nerita, Ria Kasmeri
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas PGRI Sumatera Barat
Jalan Gunung Pangilun Padang 25137 Indonesia
E-mail: sherlygusryadi28@gmail.com

ABSTRACT

Android-based e-modules have been developed at the validity and practicality stages, but have not
been able to be distributed in the market because good e-modules are teaching materials that have
been measured from effectiveness tests. The purpose of the study was to determine the
effectiveness of the use of Android-based e-modules on reproductive system material on the
learning outcomes of students in class XI SMA Negeri 1 Silaut. This research uses the
development of a 4D model, this development has been carried out at SMAN 1 Silaut, in the Even
Semester of the 2021/2022 Academic Year. The model that has been developed has several stages
of development, namely definition, design, development, and deployment. In this study, the
effectiveness test was conducted, namely pre-test and post-test. Data processing techniques using
the Likert scale percentage formula by Riduwan and analyzed descriptively. The results of the
study obtained the average value, the validity test stage was 91.11% and the practicality test was
90.28% while the good teaching materials used should have been declared effective to be used as
learning resources. The e-module that has been developed is valid from various aspects, namely
from the aspect of content display 91.11% has very valid criteria, 96.67% programming aspect has
very valid criteria. Judging from the material aspect 93.33%. have very valid criteria. Based on
practicality results Overall, the resulting product was stated to be very practical by teachers
(90.28%) and by students (84.51%). And the effectiveness test was obtained by 26 students who
achieved the KKM with an average of 81.25% with effective criteria. It can be concluded that the
android-based e-module is very valid, very practical by students, practical by educators, and
effectively used in SMA N 1 Silaut class XI.

Keywords : Effectiveness, android-based E-module, Human Reproductive System

ABSTRAK

E-modul berbasis android sudah dikembangkan pada tahap validitas dan praktilitas, tetapi belum
bisa untuk disebarkan dipasaran karena e-modul yang baik adalah bahan ajar yang sudah terukur
dari uji efektifitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas penggunaan e-modul berbasis
android pada materi sistem reproduksi terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri.
Penelitian ini menggunakan pengembangan model 4D, pengembangan ini telah dilaksanakan di
SMAN 1 Silaut, pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Model yang telah
dikembangkan ini terdapat beberapa tahap pengembangan, yakni pendefisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah tes efektivitas yakni tes
pre test dan post test. Teknik pengolahan data dengan menggunakan rumus persentase skala likert
oleh Riduwan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata,tahap uji
validitas 91.11% dan uji praktikalitasnya 90.28% sedangkan bahan ajar yang baik digunakan
sebaiknya sudah dinyatakan efektif untuk digunakan sebagai sumber belajar. E-modul yang telah
dikembangan valid dari berbagai aspek, yaitu Dilihat dari aspek tampilan isi 91.11% memiliki
kriteria yang sangat valid, aspek pemograman 96.67% memiliki kriteria yang sangat valid. Dilihat
dari aspek materi 93.33%. memiliki kriteria yang sangat valid. Berdasarkan hasil praktikalitas
Secara keseluruhan, produk yang dihasikan dinyatakan sangat praktis oleh guru (90.28%) dan oleh

22
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

siswa (84.51%). Dan uji efektifitas diperoleh peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 26
orang dengan rata-rata 81,25% dengan kriteria efektif. Dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis
android sangat valid, sangat praktis oleh peserta didik, praktis oleh pendidik, dan efektif digunakan
di SMA N 1Silaut kelas XI.

Kata kunci: Efektifitas, E-modul berbasis android , Sistem Reproduksi Manusia

I. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran ideal adalah adanya interaksi untuk guru dengan
siswa yang berlangsung secara eduktif demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Interaksi ini terjadi untuk mendapatkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
Proses belajar dan mengajar merupakan proses yang sistematik, artinya proses
yang dilakukan oleh guru dan siswa ditempat belajar yang saling berinteraksi
untukmencapai tujuan adanya interaksi yang baik dan hubungan timbal balik
antara guru dan siswa. Menurut(Slameto, 2010:2)Belajar merupakan suatu usaha
seseorang untuk menciptakan suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh,
yang merupakan hasil pengetahuan sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam pembelajaran biologi, guru harus bisa merancang dan
menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Untuk pencapaian tujuan pembelajaran tersebut, maka perlu menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif. Agar terciptanya suasana yang efektif maka
dibutuhkan suatu media, model dan pendekatan-pendekatan serta sumber belajar
yang mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat
dikatakan efektif apabila terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Dalam
proses pembelajaran yang efektif ini terdapat suatu komunikasi antara guru
sebagai penyampai pesan/informasi, siswa merupakan penerima pesan/informasi.
Supaya pesan/informasi tersebut dapat tersampaikandengan baik, maka diperlukan
suatu penyalur pesan/informasi, yaitu berupa media pembelajaran.(Sadiman,
2008)menyatakan media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memandu pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Media pembelajaran ini dapat menjadi alat bantu mengajar, alat peraga dan
sebagai sumber belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. (Febrita, 2019: 181-187).

23
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa yaitu
modul. Modul dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan modul bertujuan untuk mengurangi
keragaman kecepatan belajar siswa melalui kegiatan belajar mandiri (Dewi, 2020:
431-433).
Pembelajaran secara mandiri dapat dilakukan siswa dimana pun dan
kapan pun.Salah satu bentuk pembelajaran tersebut, yaitu dengan Mobile
Learning. Menurut (Rifai et al., 2020: 15)Mobile Learning merupakan kumpulan
program aplikasi yang dapat dinikmati khalayak ramai sebagai salah satu media
atau sumber belajar yang dapatssecara gratis maupun berbayar. Adapun bentuk
sistem operasi seluler yang mudah diakses, yaitu program berbasis Android pada
smartphone. Dengan adanya sistem pembelajaran seperti ini, maka penggunaan
media cetak modul dapat dikembangkan menjadi media berbasis elektronik
seperti modul elektronik(e-modul).
Berdasarkan analisis yang dilakukan di SMAN1 Silaut pada bulan agustus
2021 ditemukan permasalahan sebagai berikut: 1) sumber belajar yang digunakan
saat pembelajaran yaitu berbentuk buku paket dan media Power point (PPT), 2)
Ketersediaan Buku paket yang ada disekolah jumlahnya terbatas dan tidak cukup
dengan jumlah siswa yang ada. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidik
perlu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menggunakan media
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, yaitu
menggunakan e-modul berbasis android khususnya pada materi sistem reproduksi
manusia.
Menurut guru SMA N 1 Silaut dengan kondisi sekarang sangat dibutuhkan
sumber belajar yang bisa membantu siswa dalam memahami materi salah satunya
bahan ajar yang bisa mendukung proses pembelajaran sehingga peserta didik bisa
memahami materi khususnya materi Sistem Reproduksi Manusia berupa E-Modul
yang memuat penyajian materi yang jelas, sistematis, mudah dipahami yang
didukung dengan gambar dan video yang sesuai dengan materi serta ditambahkan
keterangan yang memperkuat peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan
adanya e-modul siswa akan lebih memahami materi dengan baik karena proses
pembelajaran yang dikembangkan bukan hanya membaca saja tapi menggunakan

24
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

beberapa metode. E-modul diharapkan menjadi salah satu sumber belajar baru
bagi siswa, dan selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil
belajar siswa (Dewi & Lestari,2020). Dengan adanya e-modul ini juga membantu
siswa untuk belajar secara mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifitasan e-modul berbasis
android pada materi sistem reproduksi manusia terhadap hasil belajar peserta
didik untuk SMA Negeri 1 Silaut.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Four-D.
Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran berbentuk web.Dalam
penelitian ini merupakan lanjutan dari peneliti sebelumnya yang sudah sampai
pada tahap pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa e-modul berbasis
android pada materi Sistem Reproduksi kelas XI untuk peserta didik SMA dengan
kriteria sangat valid dan praktik. Pada tahap efektifitas belum dilakukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal pre test dan
pos test. Analisis efektifitas e-modul berbasis android menggunakan Cara mencari
nilai efektifitas sebagai berikut (Trianto, 2009):

KB = × 100%

KB : Ketuntasan Belajar
T : Jumlah Skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlah skor total

Memberikan nilai efektifitas dengan kriteria sebagai berikut (Trianto, 2009).

≥ 80% : Tuntas (Efektif)


≤ 80% : Tidak Tuntas (Tidak Efektif)

III. HASIL
Data hasil penelitian yang dideskripsikan adalah data hasil belajar biologi
yang diperoleh siswa setelah tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)
dilaksanakan pada kelas XI MIPA 1. Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui
tentang hasil belajar biologi siswa setelah mempelajari materi Sistem Reproduksi.

25
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

1. Hasil Belajar Siswa


Tes hasil belajar dilakukan pada saat sebelum dimulainya proses
pembelajaran
ran menggunkan e-modul
e disebut pretest dan sesudah dilakukannya
proses pembelajaran menggunakan e-modul
e modul pada pertemuan terakhir disebut
posttest.. Soal tes hasil belajar pretest dan postest. Soal tes hasil belajar pretest
pretest-
posttes diberikan kepada siswa untuk
untuk melihat dan membandingkan nilai pretest
pretest-
O2-posttest-O2.
O2. Hasil belajar juga dilihat berdasarkan rata-
rata-rata presentase
ketuntasan hasil belajar. Deskripsi data hasil belajar siswa selama
selama penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.

90
80
70
60
50
80,15
40
30 47,78
20
10
0
Pretest (O1) Posttest(O2)

Posttest)
Gambar 1. Diagram Hasil Belajar(Pretest-Posttest)

Berdasarkan Gambar 1, nilai rata-rata


rata rata tes akhir posttest (O2) yang
diperoleh setelah proses pembelajaran menggunakan e-modul
e modul berbasis android
pada materi sistem reproduksi di dapat nilai 80,15 nilai tersebut lebih tinggi
dibandingkan
gkan dengan rata-rata
rata sebelum menggunakan e-modul
modul pretest(O1) 47,78.
Posttes diikuti oleh 32 siswa dimana 26 orang siswa yang tuntas dan 6 orang
siswa tidak tuntas. Sedangkan pretest diikuti oleh 32 siswa hanya 2 orang yang
tuntas nilai nya diatas KKM dan 30 siswa lagi tidak tuntas karena pada umumnya
nilai siswa dibawah KKM yang ditetapkan sekolah. Rata-
Rata-rata presentase
ketuntasan hasil belajar siswa adalah 81,25%.

26
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

Tes efektifitas E-modul berbasis android pada materi Sistem Reproduksi


diujikan kepada 32 peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMA N 1 Silaut . Hasil Tes
Efektifitas diuraikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Efektivitas E-modul Berbasis Android pada materi Sistem Reproduksi oleh Peserta
didik
Jumlah Kriteria Nilai
No Nilai Persentase Kriteria
Siswa Ketuntasan Efektivitas
1 ≥ 80 26 Tuntas 81,25%
81,25% Efektif
2 ≤ 80 6 Tidak Tuntas 18,75%

Berdasarkan pada Tabel 1 terlihat hasil uji efektifitas E-modul Berbasis


Android pada materi Sistem Reproduksi terhadap hasill belajar peserta didik yang
memenuhi kriteria ketuntasan maksimum (KKM) didapatkan kriteria rata-rata
81,25 efektif.

IV. PEMBAHASAN
Peningkatan hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan e-modul
berbasis android pada materi Sistem Reproduksi dibandingkan sebelum
menggunakan e-modul tersebut. Hal ini disebabkan karena ketika diberikan e-
modul berbasis android siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Karena e-
modul berbasis android yang diberikan sehingga menarik minat siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai
posttest(O2) yaitu 80,15 lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest(O1) yaitu
47,78. Menurut Sugiyono, (2012:303) menyatakan bahwa jika O2 lebih tinggi dari
pada O1 maka proses pembelajaran menggunakan e-modul berbasis android pada
materi sistem reproduksi efektif.
Suatu proses pengajaran bisa dikatakan berhasil apabila jika pelajaran itu
bisa membangkitkan proses belajar yang efektif. Hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar digunakan
guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan. Dari hasil penelitian ini menurut guru biologi, bahwa pembelajaran
dengan e-modul memberikan kemudahan dalam mengajar karena materi ini sangat
lengkap sesuai dengan KI dan KD yang ditempuh. Selain e-modul mudah untuk
siswa dalam memahami isi materi. Di dalam e-modul ini materi yang disajikan

27
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

singkat dan jelas. Daya ingat siswa pada proses belajar mengajar dengan
menggunakan e-modul. Kesimpulannya yaitu e-modul sebagai media dan sumber
belajar lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dengan adanya e-modul
pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan gairah dan notivasi belajar
siswa dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Sedangkan dengan e-modul berbasis android guru berfungsi
sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa serta memberi motivasi dan
pembimbing belajar siswa. Tujuan utama sistem e-modul adalah untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, baik, waktu,
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal, dan dengan
menggunaka e-modul siswa lebih mudah dalam memahami suatu permasalahan
yang akan dibahas.
Dari data hasil tes efektifitas yang telah dilakukan, maka diperoleh dari 32
siswa yang mengikuti evaluasi (posttest) tersebut, 26 orang peserta didik
mendapatkan nilai ≥ 80 (81,25%), sedangkan 6 orang mendapatkan nilai ≤ 80
(18,75%). Dari segi isi materi e-modul berbasis android pada materi sistem
reproduksi dan hasilnya efektif. Ada beberapa faktor peserta didik yang tidak
memenuhi KKM diantaranya peserta didik dalam proses pembelajaran tidak
memahami dengan jelas materi yang disampaikan oleh guru, dalam kegiatan
diskusi ada beberapa peserta didik yang pasif dan kurang berinteraksi dengan
anggota kelompoknya dan guru dalam menjelaskan materi belum sepenuhnya
menerapkan model Discovery Learning sehingga dalam pertanyaan peserta didik
masih tingkatan C1. Sesuai dengan pendapat Sudjana (2005) Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu faktor yang datang dari dalam diri peserta didik, maupun yang
datang dari luar diri peserta didik atau lingkungan.
Hasil uji efektifitas ini menunjukkan bahwa 81,25% memiliki kriteria
efektif. Suatu bahan ajar dikatakan efektif apabila persentasenya ≥ 80 %. Sesuai
dengan pendapat Trianto (2010), Setiap peserta didik dikatakan tuntas belajar
(ketuntasan individual) jika perbandingan jawaban peserta didik benar ≥ 65%, dan

28
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika di dalam kelas
terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

V. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
efektifitas e-modul berbasis android pada sistem reproduksi untuk SMA
dihasilkan sangat efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Budyastomo, Avin Wimar. 2020. Pembuatan Aplikasi Pengenalan Tatasurya
Berbasis Android Menggunakan Smart Apps Creator. Jurnal Ilmiah
Sistem Informasi. 10(1).
Dessy, (2013). "Efektifitas Lembar kerja Praktikum Bernuansa Pendidikan
Berkrakter Terhadap Aktifitas dan Motivasi Siswa Pada Sistem
Pernapasan Untuk Siswa Kelas XI IPA SMAN 7 Padang."Skripsi tidak
diterbitkan Padang:FMIPA-UNP
Dewi, M. S. A., & Lestari, N. A. P. (2020). E-Modul Interaktif Berbasis Proyek
terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran,
4(3), 433–441.
Dimyanti, dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi
Mahastya
Djamarah, Syaiful Bahri, (2010). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.2017. Panduan Praktis
Penyusanan E-modul Tahun 2017. Jakarta
Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. At-Tafkir, 11(1),
85. https://doi.org/10.32505/at.v11i1.529
Farhan, 2020. Kelebihan dan Kekurangan Smart Apps Creator (SAC),
(https://www.duniafb.my.id/2020/08/kelebihan-dan-kelemahan
smartapps.html), diakses 22 Oktober 2021.
Febrita, Y., & Ulfah, M. (2019). Peranan Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Diskusi Panel Nasional
Pendidikan Matematika, 0812(2019), 181–187.
http://proceeding.unindra.ac.id/index.php/DPNPMunindra/article/view/571
Laili, I., Ganefri, & Usmeldi. (2019). Efektivitas Pengembangan E-Modul Project
Based Learning Pada Mata Pelajaran Instalasi. Jurnal Imiah
Pendidikan Dan Pembelajaran, 3, 306–315.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/download/2184
0/13513
Lufri. (2007). Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. UNP Pres Insani
Maspiyah.
Model, T., Class, I. N., Sma, X. I., & Yogyakarta, N. (2015). Peningkatan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Melalui

29
Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Biologi (SELOB) 9

Implementasi Model Numbered Head Together pada Siswa Kelas XI SMA


Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(1), 65–
71. https://doi.org/10.21831/jpms.v5i1.7237
Muhson, Ali. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntasi Indonesia. 8(2)
Mulyasa, (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Munir. 2017. Pembelajaran Digital. Bandung: Alfabeta.
Prayitno, Dasar teori dan praksis Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2009.
Prihatiningtyas, S., Tijanuddarori, M. W., & Sholihah, F. N. (2021). Media
Interaktif e-Modul Biologi Materi Virus Sebagai Pendukung Pembelajaran
Daring di MAN 3 Jombang. Journal of Education and Management
Studies, 4(3), 1–8. https://ojs.unwaha.ac.id/index.php/joems
Ramli, Muhammad. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin:
IAIN Antasari Press.
Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Cet. 1; Jakarta: BP Panca Usaha,
2003.
Riduwan. (2013). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Alfabeta.
Rifai, A., Sulton, S., & Sulthoni, S. (2020). Pengembangan Media Mobile
Learning Sebagai Pendukung Sumber Belajar Biologi Siswa SMA. JKTP:
Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(1), 10–17.
https://doi.org/10.17977/um038v3i12019p010.
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
& RND). Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2007: 65). Model Pembelajaraan Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Surabaya: Pustaka Ilmu.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta:
Kencana.

30

Anda mungkin juga menyukai