Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338239198

POTENSI RIP (RIBOSOME INACTIVATING PROTEIN) YANG BERASAL DARI


TUMBUHAN SEBAGAI BIOPESTISIDA (The Potential of RIP (Ribosome
Inactivating Protein) as Biopesticides)

Article · December 2019


DOI: 10.20886/buleboni

CITATIONS READS

0 1,751

2 authors:

Tati Suharti Dharmawati F. Djam’an


BPSILHK Bogor BP2TPTH
24 PUBLICATIONS 18 CITATIONS 11 PUBLICATIONS 10 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Plant Diversity View project

storage of semi-recalcitrant seeds View project

All content following this page was uploaded by Tati Suharti on 31 December 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Buletin Eboni
ISSN (Online) 2714-9870
(Print) 2714-9854

Vol.1 (1), 2019 Page 33 of 39

POTENSI RIP (RIBOSOME INACTIVATING PROTEIN) YANG


BERASAL DARI TUMBUHAN SEBAGAI BIOPESTISIDA

(The Potential of RIP (Ribosome Inactivating Protein) as Biopesticides)


Tati Suharti  dan Dharmawati F. Djam’an
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan
Jl. Pakuan Ciheuleut 105, Bogor, Jawa Barat, 16129, Indonesia

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 16,5 Makassar, 90243, telp. (0411) 554049
Article Info Abstrak
Dates: RIP (Ribosome Inactivating Protein) dihasilkan tanaman mampu berperan sebagai
Received in 4 April 2019; pertahanan tanaman dari hama dan penyakit. Protein ini banyak digunakan sebagai
received in revised form 24 anti jamur, anti bakteri, anti virus dan anti serangga. Oleh karena itu, RIP yang
November 2019; accepted 25 terkandung pada tanaman berpotensi dimanfaatkan untuk biopestisida yang ramah
November 2019.
Available online since 30
lingkungan. Tujuan tulisan ini untuk memberikan informasi mengenai RIP yang
December 2019 berasal dari tanaman dan potensinya sebagai biopestisida. Cara kerja RIP yaitu
dengan menghambat sintesis protein saat proses translasi pada hama dan patogen.
Kata Kunci: RIP mempunyai spektrum yang luas sehingga dapat mengatasi serangga hama dari
Ribosome Inactivating Protein, berbagai ordo dan patogen baik cendawan, bakteri maupun virus. Beberapa jenis
hama, penyakit, biopestisida, tanaman yang mengandung RIP antara lain mimba, jahe, kunyit, lengkuas, jarak
ramah lingkungan kepyar, jarak pagar, sirsak dan pare. Aplikasi RP dapat berupa minyak, minyak
atsiri, larutan, tepung, abu maupun simplisia. RIP dapat diaplikasikan pada benih,
Keywords: bibit, tanaman dan produk pascapanen. Kelebihan penggunaan RIP antara lain bahan
Ribosome Inactivating Protein, mudah diperoleh, murah, mudah dalam aplikasi dan ramah lingkungan.Tanaman
pests, diseases, biopesticides, yang mengandung RIP berpotensi besar untuk dikembangkan secara komersil
friendly to environment sehingga diharapkan ke depan, pengendalian hama dan penyakit mengandalkan
tanaman yang mengandung RIP baik secara langsung maupun dalam bentuk
formula pestisida. Dengan demikian program penanaman yang ramah lingkungan
dapat terwujud.

How to cite this article:


Suharti,T. & Djam’an D.F., (2019). Abstract
Potensi RIP (Ribosome Inactivating
Protein) yang berasal dari RIP (Ribosome Inactivating Protein) produced by plants that can act as a plant
tumbuhan sebagai biopestisida. defense from pest and disease. This protein is widely used as an anti-fungal, anti-
Buletin Eboni, 1(1), 33-39. Doi: bacterial, anti-virus and anti-insect. Therefore, RIP contained in plants has the
http://doi.org/10.20886/buleboni.52
potential to be used for environmentally friendly biopesticides. The purpose of this
71
paper is to provide information on RIP derived from plants and its potential as a
biopesticide.The mode of action of RIP works is by inhibiting protein synthesis
Copyright: during translating process of pest and plant pathogen. RIP has a broad spectrum so
Copyright ©2019 Environment that it can overcome insect pests from various orders and pathogens both fungi,
and Forestry Research and bacteria and viruses. Some types of plants that contain RIP include neem, ginger,
Development Institute of turmeric, galangal, castor bean, jatropha, soursop and bitter melon. RP applications
Makassar. This is an open can be in the form of oil, essential oils, solutions, flour, ash and simplicia. RIP can
access article and content from be applied to seeds, seeds, plants and post-harvest products. The advantages of using
this work may be used under the
RIP include easily available materials, inexpensive, easy to application and
terms of the Creative Commons
Attribution 4.0 licence environmentally friendly.The plants contain RP has high potency to commercially
developed so in the future, the controlling of pest and disease rely on the plants
contain RIP both direct and in the pesticides formulations form. Therefore echo
friendly plantation programme can be realized.

 Corresponding author (Main author). Tel/Fax: +62 2518327768


E-mail address: tie_772001@yahoo.com (T. Suharti)

http://doi.org/10.20886/buleboni.5271
Buletin Eboni
Vol. 1 No.1, Desember 2019: 33 - 39

I. PENDAHULUAN kacangan (Epilachna varivestis) (Rumape,


2013). RIP diketahui mempunyai aktivitas
Hama dan penyakit dapat merugikan antiviral (Wang & Tumer, 1999). Selain itu, RIP
tanaman dengan mengganggu proses fisiologis mempunyai aktivitas antijamur yang dapat
tanaman, bahkan dapat menimbulkan kematian mengendalikan Pythium irregulare, Fusarium
pada tanaman. Namun beberapa jenis tanaman oxysporum dan Alternaria solani serta aktivitas
mempunyai ketahanan terhadap serangan hama antibakteri seperti terhadap Pseudomonas
dan infeksi patogen. Resistensi tanaman syringae dan Agrobacterium tumefaciens
merupakan mekanisme pertahanan yang (Vivanco et al., 1999).
memungkinkan tanaman terhindar atau Penggunaan biopestisida yang mengandung
mempunyai daya tahan terhadap serangan hama RIP merupakan salah satu alternatif pengendalian
dan infeksi patogen. Salah satu mekanisme hama dan penyakit yang ramah lingkungan
pertahanan adalah dengan memproduksi RIP mengingat penggunaan pestisida kimia yang
(Ribosome Inactivating Protein). berlebih akan mengganggu kesehatan dan
Tanaman menghasilkan Pathogenesis keamanan lingkungan. Keuntungan dari
Related (PR) untuk ketahanan terhadap infeksi pemanfaatan RIP dalam pengendalian hama dan
patogen, serangan hama atau kondisi lingkungan penyakit yaitu berkurangnya penggunaan
yang ekstrim. Pertahanan tanaman terhadap pestisida kimia yang berarti mengurangi polusi
gangguan baik biotik maupun abiotik dapat racun kimia pada lingkungan dan dapat
berupa pertahanan pasif dan pertahanan aktif. PR mempertahankan atau meningkatkan
protein dihasilkan jika ada gangguan sehingga keanekaragaman spesies. Di samping itu dalam
mekanisme pertahanan tanaman dengan tataran operasional pemanfaatan RIP dapat
menghasilkan PR protein merupakan pertahanan kompatibel untuk dikombinasikan dengan
aktif (Agrios, 2005). Beberapa protein anti hampir semua teknikpengendalian. Tujuan
serangga hama yang dihasilkan tanaman antara tulisan ini untuk memberikan informasi
lain lektin, kitinase, protease, defensin, mengenai RIP yang berasal dari tanaman dan
penghambat produksi dan aktivitas enzim potensinya sebagai biopestisida.
pencernaan serangga (Grossi de-Sa et al., 2015).
Untuk menghambat penyebaran infeksi patogen, II. MEKANISME KERJA RIP SEBA-
respon tanaman berupa gejala reaksi hipersensitif GAI FUNGISIDA, BAKTERI-SIDA,
yaitu gejala lokal berupa kematian sel yang cepat VIRUSIDA DAN INSEKTISIDA
(nekrosis) di daerah sekitar patogen berada.
Pembentukan gejala reaksi hipersensitif ini Ribosom merupakan organel sel yang terdiri
diinduksi oleh PR protein (Yadav et al., 2013). dari protein dan asam nukleat (rRNA) yang
bertanggung jawab dalam sintesis protein.
PR protein terdiri 17 jenis diantaranya yaitu
glukanase, kitinase, TLP (Thaumatin Like Ribosom terdiri dari dua sub unit yaitu sub unit
besar dan sub unit kecil. Sub unit besar eukariot
Protein), peroksidase, defensin, thionin dan RIP
(Ribosome Inactivating Protein) (Hedgeet al., yaitu 60S yang terdiri dari RNA salah satunya
28S rRNA (Lafontaine &Tollervey, 2001).
2013). RIP adalah protein yang dihasilkan
Aktivitas RIP merupakan reaksi enzimatik
tanaman atau mikroba yang dapat menghambat
sintesis protein melalui inaktivasi ribosom yang melibatkan RNA glikosidase yang
memotong ikatan glikosidik adenine tertentu
(Narayanan et al., 2005). RIP dihasilkan tanaman
pada 28S rRNA ribosom eukariot (Narayanan et
berperan sebagai pertahanan tanaman dari
al.,2005). Posisi adenin yang dipotong yaitu pada
gangguan hama dan penyakit sehingga protein ini
sudah banyak digunakan sebagai fungisida, tempat bergabungnya faktor
bakterisida, virusida dan insektisida. pemanjangan/elongation factor (EF) dengan
RIP dapat ditemukan pada akar, batang, ribosom pada saat translasi yang merupakan
daerah lestari pada rRNA. Pemotongan ini
daun, bunga, buah dan biji namun terdapat juga
menyebabkan (EF) tidak dapat bergabung dengan
ditemukan hanya pada organ tertentu seperti ricin
pada biji jarak kepyar (Ricinus communis)(Bozza ribosom sehingga translasi tidak terjadi. Cara
et al., 2015). Daun jarak kepyar diketahui kerja lainnya yaitu melalui aktivitas DNase
menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat (Narayanan et al., 2005) dan RNase (Choudhary
antifidant terhadap hama tanaman kacang- et al., 2008). DNase dengan memotong DNA
superkoil dan sirkuler menjadi nik sirkuler dan
linear. RIP juga dapat merusak DNA dan mRNA

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9870 / Page 34


Potensi RIP (Ribosome Inactivating Protein) yang Berasal dari Tumbuhan sebagai Biopestisida
Tati Suharti & Dharmawati F. Djam’an

dengan aktivitas glikosilase polinukleotida sejak dulu. Beberapa tanaman yang mengandung
adenin (Narayanan et al., 2005). RIP tertera pada Tabel 1. Pada Tabel 1. terlihat
RIP menghambat multiplikasi dan bahwa RIP dapat mengendalikan hama yang
pertumbuhan virus, cendawan dan bakteri berasal dari ordo Lepidoptera (ulat), Coleoptera
melalui inaktivasi ribosom dan kematian sel (kumbang), Orthoptera (belalang), Hemiptera
(Park, 2006). RIP BE27 ditemukan pada jaringan (kutu daun, kepik). Selain itu, RIP dapat
yang mati pada daun bit yang dapat berperan mengatasi infeksi patogen tanaman dari golongan
sebagai antiviral melalui kematian sel dengan cendawan, virus dan bakteri.
menginduksi senyawa-senyawa pertahanan Aplikasi RIP dapat melalui perlakuan benih
seperti hidrogen peroksida dan asam salisilat, atau produk pascapanen di penyimpanan seperti
sedangkan pada konsentrasi yang lebih rendah, gabah, biji-bijan (Sumartini & Yusnawan, 2005;
RIP BE27 dapat berperan sebagai anti cendawan Saxena, 2015), penyemprotan pada bibit (Islam
dengan cara masuk ke sitosol selanjutnya & Faruq, 2012) dan tanaman di lapangan
mematikan sel cendawan (Citores et al., 2015). (Djunaedi, 2009). Tanaman yang berpotensi
RIP yang berasal dari daun tembakau (TRIP) sebagai biopestisida dapat diaplikasikan hanya
mampu menghambat beberapa jenis bakteri satu jenis tanaman atau dapat digabung dengan
patogen tanaman seperti P. solanacearum, jenis tanaman lainnya yang juga berpotensi
Ervinia amylovora dan E. Herbicola (Sharma, sebagai biopestisida, seperti larutan mimba dan
2004). lengkuas mampu mengurangi serangan hama ulat
RIP dapat mengganggu perkembangan grayak (Spodoptera litura) pada tanaman kubis
serangga bahkan mematikan serangga (Stirpe & (Rahayuningtias & Harijani, 2017). Campuran
Oriol, 2015). RIP dapat bersifat sitotoksik dengan ini dapat juga diberi sabun colek atau deterjen
menginduksi kematian sel (apoptosis) (Djunaedi, 2009).
(Narayanan et al., 2005) sehingga RIP dapat
dimanfaatkan untuk insektisida. Ricin yang IV. APLIKASI TANAMAN PENGHASIL
berasal dari tanaman jarak merupakan RIP toksik RIP SEBAGAI BIOPESTISIDA
terhadap sel neuron (Stirpe & Oriol, 2015)
sehingga tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai Tanaman penghasil RIP diaplikasikan untuk
insektisida (Kodjo et al., 2011). mengatasi hama dan penyakit tanaman dapat
berupa minyak, minyak atsiri, larutan, serbuk,
III. PENGGUNAAN RIP YANG BERA- abu maupun simplisia. Bagian tanaman yang
SAL DARI BEBERAPA JENIS TANA- digunakan untuk pestisida yaitu akar, cabang biji,
MAN UNTUK MENGATASI HAMA rhizome dan daun namun bagian tanaman yang
DAN PENYAKIT TANAMAN sering digunakan yaitu daun dan biji. Daun yang
digunakan dapat daun kering atau daun segar.
Penggunaan tanaman untuk mengatasi hama
dan penyakit tanaman sudah banyak dilakukan

Tabel 1. Beberapa jenis RIP yang berasal dari tumbuhan yang bermanfaat sebagai biopestisida
Table 1. Some types of RIP derived from plants that are useful as biopesticides
Tanaman RIP Hama Patogen tanaman Pustaka
(Plants) (RIP) (Pests) (Plant pathogens) (References)
Mimba Nimbolide Ulat Plutella xylostella Pepper yellow leaf Cohen (1996), Diabate
curl virus & Tano (2014)
Jahe Gingerol Kumbang Callosobruchus Colletotrichum Astusi et al. (2013)
chinensis gloeosporioides
Kunyit Kurkumin Ulat grayak Jamur tepung Astusi et al. (2013)
S. litura Erysiphe spp.
Lengkuas Galangin Belalang F. oxysporum Astusi et al. (2013)
Jarak pagar Curcin Ulat P. ylostella Ceratocystis Diabate et al.(2014)
paradoxa Jonathan et al. (2012)
Jarak kepyar Ricin E.varivestis Alternaria solani Rumape (2013)
Basayo et al., (2013)
Sirsak Acetogenins Kumbang Callosobruchus Pepper yellow leaf Riyanto (2009)
chinensis curl virus Gunaeni et al., (2015)
Pare Momorcharin Kutu daun Lipaphis Alternaria alternata Mishra et al., (2006),
erysimi Gupta et al.,(2016)

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9854 / Page 35


Buletin Eboni
Vol. 1 No.1, Desember 2019: 33 - 39

A. Minyak biomassa (Islam &Faruq, 2012). Sirsak diketahui


mempunyai kemampuan mengendalikan hama
Minyak diperoleh dengan cara pengepresan.
yang cukup efektif. Daun sirsak dapat digunakan
Beberapa tanaman yang mengandung minyak
mengatasi serangan hama trips, belalang ulat,
antara lain biji jarak pagar (Khasanah, 2011),
kutu daun, dan wereng (Djunaedi, 2009).
lengkuas, sirsak (Riyanto, 2009). Minyak
Larutan jahe dengan konsentrasi 10 %
dicampur dengan air selanjutnya dapat
mampu menghambat pertumbuhan cendawan
diaplikasikan sebagai fumigan maupun
Aspergillus flavus dan mengurangi intensitas
penyemprotan di lapangan. Minyak lengkuas dan
kerusakan yang disebabkan A. flavus pada biji
minyak sirsak dengan konsentrasi masing-
kacang tanah (Sumartini & Yusnawan, 2005).
masing 1 % dapat bersifat repelen dan mematikan
Larutan kunyit dengan konsentrasi 10 % dapat
hama pada biji kacang hijau, C. chinensis
menghambat pertumbuhan bakteri Xanthomonas
(Riyanto, 2009). Minyak biji jarak pagar efektif
axonopodis pv. manihotis dan cendawan A.
mematikan ulat S.litura pada konsentrasi 40 ml/l
solani (Starngalin, 2011).
air (Khasanah, 2011).
Tanaman yang berpotensi sebagai antiviral
B. Minyak atsiri antara lain bunga pukul empat, sirsak dan mimba.
Minyak atsiri diperoleh dengan cara Daun bunga pukul empat konsentrasi 50 %, daun
penyulingan. Beberapa minyak atsiri yang sirsak konsentrasi 40 % dan daun mimba
berpotensi untuk mengendalikan hama penyakit konsentrasi 50 % dalam pelarut air dapat
antara lain lengkuas, dan jahe (Wiratno et al., mengurangi intensitas penyakit kuning pada
2016). Astuthi et al. (2012) melaporkan bahwa cabai 6-19 % yang disebabkan Pepper yellow leaf
minyak jahe dengan konsentrasi 10% curl virus (Gunaeni et al. 2015).
menyebabkan mortalitas ulat gempinis hingga Aplikasi RIP untuk mengatasi hama secara
94 %. umum untuk luasan satu hektar yaitu larutan yang
terdiri dari air 20 liter, daun mimba 8 kg, rimpang
C. Larutan lengkuas 6 kg, serai 6 kg, diberi deterjen atau
Penyiapan larutan biopestisida dapat sabun colek sebanyak 20 gr, diaduk sampai
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain merata selanjutnya dibiarkan selama 24 jam.
benih/daun kering diblender atau ditumbuk Larutan tersebut kemudian disaring dan diberi air
selanjutnya diberi air, diaduk dan dibiarkan lagi sebanyak 60 liter, selanjutnya larutan
sampai 1 jam (Fuseini, 2010) atau selama 24 jam sebanyak 80 liter dapat diaplikasikan ke tanaman
(Djunaedi, 2009). Larutan kemudian disaring (Djunaedi, 2009).
sebelum diaplikasikan ke tanaman. Larutan D. Tepung/abu
biopestisida dapat langsung diaplikasikan atau
direbus terlebih dahulu sebelum diaplikasikan Aplikasi RIP dapat juga berupa tepung atau
(Nahak & Sahu, 2014). Pelarut lain yang dapat abu sisa hasil pembakaran. Daun, batang, biji
digunakan untuk melarutkan bahan aktif yaitu diblender atau ditumbuk selanjutnya disaring
alkohol (Astutiet al., 2013). sampai mendapatkan bentuk bubuk. Bentuk
Larutan daun mimba mampu menghambat tepung umumnya diaplikasikan untuk hama dan
pertumbuhan cendawan F. moniliforme (Fuseini, penyakit di penyimpanan atau di persemaian.
2010), Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. (Mondal Tepung mimba dengan dosis 50 g/polybag dapat
et al., 2009) dan Penicillium sp. (Mossiniet al., menghambat layu pada tanaman tomat yang
2009). Ekstrak mimba dengan konsentrasi 25 % disebabkan F. oxysporum (Hayati et al., 2016).
mampu mengurangi insidensi penyakit layu pada Bubuk kernel atau dicampur dengan padi
bibit tomat yang disebabkan oleh F. oxysporum, dengan dosis 1-2% mampu mengurangi serangan
selain itu mampu meningkatkan aktivitas hama gudang. Serbuk yang berasal dari biji
antioksidan (Faraq et al., 2011). mimba dengan dosis 7,2 g/karung koni mampu
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa mengendalikan hingga 80 % serangga hama pada
larutan daun mimba 50%, jahe 50% dan kunyit gandum di penyimpanan dan efektif selama 13
50% dapat mengurangi insidensi damping off bulan (Saxena, 2012). Tepung daun sirsak dengan
pada bibit tomat, cabai dan terung yang dosis 15 g/100 g beras mampu mematikan hama
disebabkan oleh F.oxysporumdan Sclerotium Sitophlus oryzae (Isnaini et al., 2015).
rolfsii, selain itu dapat meningkatkan Abu sebaiknya berasal dari sisa tanaman
perkecambahan, tinggi bibit, panjang akar dan yang mengandung RIP atau limbah. Dengan
demikian sisa tanaman atau serasah dapat

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9870 / Page 36


Potensi RIP (Ribosome Inactivating Protein) yang Berasal dari Tumbuhan sebagai Biopestisida
Tati Suharti & Dharmawati F. Djam’an

dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat on radial growth of Alternaria solani. African
mengurangi biaya pemeliharaan/pengendalian Journal of Agricultural Research, 8(36), 4541-
hama dan penyakit. Selain itu, karena abu 4545.
merupakan bahan organik, maka fungsi abu Bozza, W.P., W. H. Tolleson, L. A. R. Rosado and B.
selain dapat sebagai pengendali hama dan Zhang. (2015). Ricin detection: tracking active
penyakit juga dapat menyuburkan tanaman. toxin. Biotechnology Advances, 33(1), 117-123.
E. Simplisia Choudhary, N., H. C. Kapoor and M. L. Lodha.
(2008). Cloning and expression of
Simplisia adalah bahan alami yang sudah antiviral/ribosome-inactivating protein from
dikeringkan namun belum diolah (Rukmi, 2009). Bougainvillea xbuttiana. Journal of Biosciences,
Tanaman yang mengandung RIP dikeringkan 33(1), 91-101.
selanjutnya dapat langsung digunakan untuk Citores, L., R. Iglesias, C. Gay and J. M. Ferreras.
mengendalikan hama atau penyakit. Cara ini (2016). Antifungal activity of the ribosome-
biasanya diaplikasikan untuk mengatasai inactivating protein BE27 from sugar beet (Beta
serangan hama di gudang. Saxena (2015) vulgaris L.) against the green mould Penicillium
melaporkan bahwa daun mimba kering yang digitatum. Molecular Plant Pathology, 17(2),
diletakkan secara bertumpuk mampu mengurangi 261-271.
kerusakan biji-bijian yang diakibatkan oleh Cohen, E., G.B. Quistad andJ.E. Casida. (1996).
serangan serangga hama. Cytotoxicity of nimbolide, epoxyazadiradione
and other limonoids from neem insecticide. Life
Sciences, 58(13), 1075-1081.
V. KESIMPULAN
Diabate, D., J.A. Gnago & Y. Tano. (2014). Toxicity,
Tanaman yang mengandung RIP berpotensi antifeedant and repellent effect of Azadirachta
sebagai biopestisida. Cara kerja RIP yaitu dengan indica(A. Juss) and Jatropha carcusL. aqueous
menghambat sintesis protein saat proses translasi extracts against Plutella xylostella(Lepidoptera:
pada hama dan patogen. RIP mempunyai Plutellidae). Journal of Basic and Applied
spektrum yang luas sehingga dapat mengatasi Scientific Research, 4(11), 51-60.
serangga hama dari berbagai ordo dan patogen Djunaedi, A. 2009. Biopestsida sebagai pengendali
baik cendawan, bakteri maupun virus. Beberapa organisme pengganggu tanaman (OPT) yang
jenis tanaman yang mengandung RIP antara lain ramah lingkungan. Embryo, 6(1), 88-95.
mimba, jahe, kunyit, lengkuas, jarak kepyar,
Faraq, H. R., Z. A. Abdou, D. A. salama, M. Ibrahim
jarak pagar, sirsak dan pare. Aplikasi RIP dapat
and H. Srour. (2011). Effect of neem and willow
berupa minyak, minyak atsiri, larutan, tepung, aqueous extracts on fusarium wilt disease in
abu maupun simplisia. RIP dapat diaplikasikan tomato seedlings: inducton of antoxidant
pada benih, bibit, tanaman dan produk defensive enzymes. Annals of Agricultural
pascapanen. Kelebihan penggunaan RIP antara Sciences, 56(1), 1-7.
lain bahan mudah diperoleh, murah, mudah
Fuseini, Z. (2010). Occurrence and control of
dalam aplikasi dan ramah lingkungan. seedborne pathogenic fungi of tomato
(Lycopersicon esculentum Mill.) seeds from five
DAFTAR PUSTAKA agro-ecological zones of Ghana using plant
extracts. [Thesis]. Kwame Nkrumah University
Astuti, U.P. T. Wahyuni dan B. Honorita. (2013). of Science and Technology, Kumasi, Ghana.
Petunjuk Teknis Pembuatan Pestisida Nabati.
Grossi de Sa, M.F., P. B. Pelegrini, I. M. Vasconcelos,
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu.
C. R. Carlini and M. S. Silva. (2015).
70 p.
Entomotoxic plant proteins: potential molecules
Astuthi, M.M.M., K. Sumiartha, I.W. Susila, G. N. A. to develop genetically modified plants resistant
S. Wirya dan I.P. Sudiarta. (2012). Efikasi to insect-pest. Plant Toxins, Toxinology,34 p.
minyak atsiri tanaman cengkeh (Syzygium
Gunaeni, N., A.W. Wulandari dan A. Hudayya. (2015).
aromaticum (L.) Meer. & Perry), pala (Myristica
Pengaruh bahan ekstrak tanaman terhadap
fragrans Houtt), dan jahe (Zingiber officinale
pathogenesis related proteindan asam salisilat
Rosc.) terhadap mortalitas ulat bulu gempinis
dalam menginduksi resistensi tanaman cabai
dari famili Lymantriidae. Journal of Agricultural
merah terhadap virus kuning keriting. Jurnal
Science and Biotechnology, 1(1), 14-23.
Hortikultura, 25(2), 160-170.
Basayo, I., H. Nahunnaro and D. M. Gwary. (2013).
Gupta, M. S. Sharma and R. Bhadauria. (2017).
Effect of aqueous exreact of Ricinus communis
Phytotoxicity of Momordica charantia extracts

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9854 / Page 37


Buletin Eboni
Vol. 1 No.1, Desember 2019: 33 - 39

against Alternaria alternata. J. Pharm. Sci. & culture medium. Appl. Sci. Envron. Manage., 13
Res., 9(1), 28-34. (1), 49-53.
Hayati, R., T. Chamzurni dan B. Amin. (2016). Mossini, A. A. G., C. C. Arroteia and C.
Aplikasi beberapa fungisida nabati dengan Kemmelmeier. (2009). Effect of neem leaf
berbagai dosis untuk mengendalikan penyakit extract and neem oil on Penicillium growth,
layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada sporulation, morphology and Ochratoxin A
tanaman tomat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa production.Toxins, 1, 3-13.
Pertanian Unsyiah, 1(1), 261-269.
Nahak, G and R. K. sahu. (2014). Bioeffcacy of leaf
Hedge, Y.R. andR.S.Keshgond. (2013). Role of extracts of neem (Azadirachta indica A. Juss.) on
pathogenesis-related proteins in plant disease growth parameters, wilt and leaf spot diseases of
management – a review. Agricultural Reviews Brinjal. Research Journal of Medicinal Plant, 8
34(2), 145-151. (6), 269-276.
Islam,M. T. and A.N. Faruq. (2012). Effect of some Narayanan, S., N. Bora, A. Surolia & A.A. Karande.
medicinal plant extracts on damping-off disease (2005). Ribosome inactivating proteins and
of winter vegetable. World Applied Sciences apoptosis. FEBS Letters, 579, 1324–1331.
Journal, 17(11), 1498-1503.
Park, S. W., B. Prithiviraj, R. Vepachedu and J. M.
Isnaini, M., E. R. Pane dan S. Wiridianti. (2015). Vivanco. (2006). Methods in Molecular Biology:
Pengujian beberapa jenis insektisida nabati isolation and purification of Ribosome-
terhadap kutu beras (Sitophilus oryzae L.). Inactivating Proteins in Plant Cell Culture
Jurnal Biota, 1(1), 1-8. Protocols (Loyola-Vargas, V.M and Vazquez-
Flota F.Eds.) 318:335-347. Humana Press. New
Jonathan, S. G., E. M. Udoh, E. E. Ojome, O. J.
Jersey.
Olawuyi and B. J. Babalola. (2012). Efficacy of
Jatropha curcas Linn. As fungicides in the Rahayuningtias, S. dan W. S. Harijani. (2017).
control of Ceratocystis paradoxa (chalara Kemampuan pestisida nabati (mimba, gadung,
anamorph) IMI 501775 associated with bole rot laos dan serai), terhadap hama tanaman kubis
of Cocos nucifera Linn. Seedlings. Report and (Brassica Oleracea L.).Agritop, 15(1), 207-211.
Opinion, 4(12), 48-60.
Riyanto. (2009). Potensi lengkuas (Languas galangal
Khasanah, A. R. (2011). Pemanfaatan minyak biji L.), beluntas (Pluchea indica L.), dan sirsak
jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai (Annona muricata L.) sebagai insektisida nabati
insektisida nabati terhadap mortalitas larva kumbang kacang hijau Callosobruchus chinensis
Spodoptera litura F. (ulat grayak). [Skripsi). L. (Coleoptera: Bruchidae). Sainmatika, 6(2),
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, 58-66.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Rukmi, I. (2019). Kenakeragaman Aspergillus pada
Ibrahim, Malang.
berbagai simplisia jamur tradisional. Jurnal
Kodjo, T. A., M. Gbenonchi, A. Sadate, A. Komi, G. Sains & Matematika, 17(2), 82-89.
Y. M. Dieudonne and S. K. E. Cole. (2011). Bio-
Rumape, O. (2013). Isolasi dan identifikasi senyawa
insecticidal effects of plant extracts and oil
antifeedant dari daun jarak kepyar (Ricinus
emulsions of Ricinus communis L.
communis L.) terhadap kumbang Epilachna
(Malpighiales: Euphorbiaceae) on the
varivestis Mulsant. [Disertasi]. Universitas
diamondback, Plutella xylostella L.
Negeri Gorontalo.
(Lepidoptera: Plutellidae) under laboratory and
semi-field conditions. Journal of Applied Saxena, R. C. (2015). Mimba untuk Pengendalian
Biosciences, 43, 2899-2914. Hama dan Konservasi Lingkungan yang
Berkelanjutan [Terjemahan]. ECHO Asa Notes
Lafontaine, D. L. J. and D. Tollerve. (2001).
24: 27p.
Ribosomal RNA. Encyclopedia Life Sciences.
Sharma, N, S. W. Park, R. Vepachedu, L. Barbieri, M.
Mishra, D., A.K.Shukla, A.K. Dubey, A.K.Dixit and
Ciani, F. Stirpe, B. J. Savary and J. M. Vivanco.
K.Singh. (2006). Insecticidal activity of
(2004). Isolation and characterization of an rip
vegetable oils against mustard aphid,Lipaphis
(ribosomeinactivating protein)-like protein from
erysimiKalt., under field condition. Journal of
tobacco with dual enzymatic activity. Plant
Oleo Science, 55(5), 227-231.
Physiology, 134, 171–181.
Mondal, N. K., A. Mojumdar, S. K. Chatterje, A.
Starngalin, J. R., O. J. Kuhn, L. Assi and K. R. F.
Banerjee, J. K. Datta, S.Gupta. (2009).
Schwan-Estrada. (2011). Control of plant
Antifungal activities and chemical
diseases using extracts from medicinal plants
characterization of neem leaf extracts on the
and fungi. In Science Against Microbial
growth of some selected fungal species in vitro
Pathogens: Communicating Current Research

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9870 / Page 38


Potensi RIP (Ribosome Inactivating Protein) yang Berasal dari Tumbuhan sebagai Biopestisida
Tati Suharti & Dharmawati F. Djam’an

and Technological Advances. A. Mendez-Vilas


(Ed.). Formatex.
Stirpe, F. and R. G. Oriol. (2015). rRbosome-
inactivating proteins: an overview. Plant Toxins,
Toxinology, 27 p.
Sumartini dan E. Yusnawan. (2005). Pengaruh jenis
dan konsentrasi bahan nabati terhadap
perkembangan Aspergillus flavus pada medium
PDA dan biji kacang tanah. Majalah Ilmiah
Biologi BIOSFERA, 22(1), 25-29.
Vivanco, J.M., B.J. Savary dan H.E. Flores. (1999).
Characterization of two novel type I ribosome-
inactivating proteins from the storage roots of the
Andean Crop Mirabilis expansa. Plant
Physiology, 119, 1447–1456.
Wang P. dan N. E. Tumer. (1999). Pokeweed antiviral
protein cleaves double-stranded supercoiled
DNA using the same active site required to
depurinate rRNA. Nucleic Acids Research,
27(8), 1900-1905
Wiratno, Siswanto, Luluk dan S. Suriati. (2016).
Efektivitas jenis tanaman obat dan aromatik
sebagai insektisda nabati untuk mengendalikan
Diconocoris hewtti Dst (Hemiptera: Tingidae).
Bul. Littro., 22(2), 198-204.
Yadav S., A. David, F. Baluska, S.C. Bhatla. (2013).
Rapid auxin-induced nitric oxide accumulation
and subsequent tyrosine nitration of proteins
during adventitious root formation in sunflower
hypocotyls. Plant Signaling & Behaviour, 8(3)
e23196.

Copyright © 2019, BE, ISSN 2714-9854 / Page 39

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai