Anda di halaman 1dari 27

Pojok Kampus Seleksi Masuk

Kumpulan Soal TPS UTBK 2023: Pengetahuan dan


Pemahaman Umum
Teks Ini digunakan untuk menjawab pertanyaan nomor 1-2

(1) Sebagian besar orang sering mengeluh karena terlalu sibuk. (2) Mereka umumnya ingin
memiliki lebih banyak waktu luang. (3) Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa
terlalu banyak waktu luang ternyata tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. (4) Menurut
penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, bertambahnya
waktu luang memang dapat meningkatkan rasa bahagia. (5) Akan tetapi, perasaan itu
hanya bertahan sampai titik tertentu. (6) Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak,
akan ada dampak buruk yang timbul.

(7) Untuk menyelidiki fenomena tersebut, para peneliti melakukan eksperimen daring
yang melibatkan lebih dari 6.000 peserta. (8) Peneliti menemukan bahwa orang yang
memiliki waktu luang sedikit merasa lebih stres daripada mereka yang memiliki jumlah
waktu luang sedang. (9) Sementara itu, mereka yang memiliki waktu luang banyak juga
merasa kurang produktif daripada mereka yang berada dalam kelompok sedang. (10)
Lebih lanjut, temuan tersebut menunjukkan bahwa berakhir dengan waktu luang
sepanjang hari untuk melakukan hal-hal yang diinginkan ternyata dapat membuat
seseorang merasa tidak bahagia. (11) Sebaliknya, orang harus berusaha untuk memiliki
waktu luang dalam jumlah sedang agar dapat melakukan apa yang mereka inginkan.

Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Ide Pokok dan Simpulan


1. Topik bacaan tersebut adalah ....

1. perbandingan antara orang yang memiliki waktu luang dengan orang yang sibuk
2. kelebihan dan kekurangan dari adanya waktu luang yang terlalu banyak
3. memiliki terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk
4. dampak buruk yang dialami oleh orang-orang yang memiliki waktu luang
5. Penelitian American Psychological Association tentang kesibukan dan waktu luang

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Topik dari sebuah bacaan sama halnya dengan ide pokok atau gagasan
utama bacaan tersebut. Untuk dapat menemukannya, pembaca perlu memahami ide
pokok ataupun informasi penting dalam setiap paragraf, kemudian menyimpulkan inti
bacaan berdasarkan hal-hal tersebut.

Bacaan pada soal tersebut terdiri dari dua paragraf. Paragraf 1 menyebutkan bahwa
terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. Dalam paragraf 1,
disebutkan pula adanya dampak buruk dari waktu luang yang terlalu banyak. Sementara
itu, paragraf 2 membahas penelitian tentang jumlah waktu luang yang terbaik untuk
dimiliki oleh setiap orang. Dalam paragraf 2, dijelaskan bahwa memiliki waktu luang yang
terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik. Jumlah waktu luang yang paling ideal
adalah jumlah yang sedang. Berdasarkan isi kedua paragraf, dapat disimpulkan bahwa
topik bacaan tersebut adalah terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada
terlalu sibuk.

Pilihan A tidak tepat. Bacaan dalam soal hanya menjelaskan bahwa sama halnya dengan
terlalu sibuk, memiliki terlalu banyak waktu luang juga tidak baik. Namun, perbedaan
antara orang yang memiliki waktu luang dan yang orang sibuk tidak dibahas dalam
bacaan.

Pilihan B tidak tepat. Kelebihan dari memiliki waktu luang yang terlalu banyak tidak
dibahas dalam bacaan. Bacaan pada soal hanya membahas adanya dampak negatif dari
terlalu banyaknya waktu luang.

Pilihan D tidak tepat. Sesuai bacaan, waktu luang dapat menimbulkan dampak negatif
atau dampak buruk jika ada dalam jumlah terlalu banyak. Namun, jika dimiliki dalam
jumlah sedang, waktu luang tidak berdampak negatif. Jadi, topik pada pilihan D tidak
sesuai dengan bacaan.
Pilihan E tidak tepat. Penelitian American Psychological Association hanya dibahas pada
paragraf 2 sebagai bukti penguat dari gagasan yang dibahas dalam paragraf 1, yakni
adanya dampak negatif dari waktu luang yang terlalu banyak. Jadi, topik pada pilihan E
tidak mewakili keseluruhan bacaan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Topik : Kata, Frasa, dan Makna

Subtopik : Konsep Kilat Makna

2. Makna yang sama dari kata dampak pada kalimat (6) terdapat pula pada kata ....

1. impak
2. efek
3. imbas
4. akibat
5. implikasi

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Setiap kata memiliki maknanya masing-masing. Selain itu, ada pula kata-
kata tertentu yang memiliki makna yang sama dengan kata lain. Kata yang bermakna
sama dengan kata lain disebut sinonim.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata dampak memiliki tiga arti, yakni (1)
‘benturan’, (2) ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun
positif)’, dan (3) ‘benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan
perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu’.
Dalam bacaan, kata dampak muncul pada kalimat (6) yang berbunyi Jika waktu luang
yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul. Kata dampak pada
kalimat tersebut bermakna ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat’. Kata tersebut
bersinonim atau bermakna sama dengan kata impak yang dapat berarti ‘pengaruh yang
kuat; dampak’.

Pilihan B dan C tidak tepat. Salah satu makna kata efek adalah ‘akibat; pengaruh’.
Sementara itu, salah satu makna kata imbas adalah ‘dorongan; akibat (tanpa disengaja
terjadinya)’. Kata efek dan imbas mengacu pada makna ‘akibat’, sedangkan
kata dampak mengacu pada makna ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat’.
Pilihan D dan E tidak tepat. Kata akibat bermakna ‘sesuatu yang merupakan akhir atau
hasil suatu peristiwa (pembuatan, keputusan); persyaratan atau keadaan yang
mendahuluinya’, sedangkan kata implikasi bermakna ‘keterlibatan atau keadaan terlibat’
atau ‘yang termasuk atau tersimpul; yang disugestikan, tetapi tidak dinyatakan’. Makna
kata akibat dan implikasi tidak mengacu pada pengaruh kuat yang mendatangkan
akibat sehingga makna kedua kata tersebut berbeda dengan kata dampak.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Soal UTBK 2023 dan Pembahasannya

Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.

(1) Toxic positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut diri sendiri atau orang lain
untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif. (2) Seseorang yang
terjebak dalam toxic positivity akan terus menghindari emosi negatif, padahal emosi
negatif juga penting untuk dirasakan dan diekspresikan. (3) Penyangkalan emosi negatif
yang terus dilakukan dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai masalah
kesehatan mental, seperti stres berat, kecemasan atau kesedihan yang berkepanjangan,
gangguan tidur, penyalahgunaan obat terlarang, dan depresi. (4) Oleh karena itu, toxic
positivity perlu dihindari. (5) Agar dapat menghindarinya, seseorang perlu mengenali ciri-
ciri kondisi tersebut lebih dahulu.

(6) Toxic positivity umumnya muncul melalui ucapan. (7) Orang dengan toxic
positivity mungkin sering melontarkan petuah yang terkesan positif, tetapi sebenarnya
merasakan emosi negatif. (8) Selain itu, mereka biasanya merasa bersalah ketika
merasakan atau mengungkapkan emosi negatif, menghindari atau membiarkan masalah
yang ada, serta sering mengucapkan kalimat yang membandingkan diri dengan orang
lain. (9) Ketika memberikan seseorang semangat, orang dengan toxic positivity juga sering
melontarkan pernyataan yang seolah meremehkan. (10) Sebagai contoh, mereka
biasanya mengucapkan kalimat Jangan menyerah, begitu saja kok tidak bisa atau Kamu
lebih beruntung, masih banyak orang yang lebih menderita dari kamu. (11) Bahkan,
mereka juga bisa melontarkan kalimat yang menyalahkan orang yang tertimpa masalah.

Adrian, K. (2021). Mengenal Lebih Jauh tentang Toxic Positivity. Alodokter. Diambil 21 Desember 2021 dari

https://www.alodokter.com/mengenal-lebih-jauh-tentang-toxic-positivity.
Topik : Konjungsi dan Kalimat

Subtopik : Konsep Kilat Kalimat (NEW!)

3. Di antara kalimat-kalimat berikut, manakah kalimat yang mengungkapkan gagasan


yang sama dengan kalimat (2)?

1. Meski penting untuk dirasakan dan diekspresikan, seseorang yang


terjebak dalam toxic positivity akan terus menghindari emosi negatif.
2. Emosi negatif akan terus dihindari oleh orang yang terjebak dalam toxic
positivity walaupun emosi negatif sangat penting untuk dirasakan dan
diekspresikan.
3. Walaupun emosi negatif penting untuk dirasakan dan diekspresikan oleh
orang dengan toxic positivity, mereka akan terus menghindarinya.
4. Emosi negatif yang penting untuk dirasakan dan diekspresikan akan terus
dihindari oleh seseorang yang terjebak dalam toxic positivity.
5. Toxic positivity akan membuat seseorang terus menghindari emosi negatif yang semula
penting untuk dirasakan dan diekspresikan.

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Mencari kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan yang sama


dengan kalimat tertentu sama halnya dengan mencari variasi kalimat. Sebuah
kalimat dapat divariasikan dengan berbagai cara. Namun, hasil dari variasi kalimat
tersebut tidak boleh mengubah makna pada kalimat asalnya.

Kalimat (2) berbunyi Seseorang yang terjebak dalam toxic positivity akan terus
menghindari emosi negatif, padahal emosi negatif juga penting untuk dirasakan dan
diekspresikan. Kalimat tersebut memuat dua klausa. Dari dua klausa dalam kalimat
tersebut, didapatkan dua informasi: (1) emosi negatif akan terus dihindari oleh seseorang
yang terjebak dalam toxic positivity dan (2) emosi negatif penting untuk dirasakan dan
diekspresikan.

Tanpa mengubah maknanya, kalimat (2) dapat divariasikan menjadi Emosi negatif yang
penting untuk dirasakan dan diekspresikan (informasi 1) akan terus dihindari oleh
seseorang yang terjebak dalam toxic positivity (informasi 2).
Pilihan A tidak tepat. Kalimat pada pilihan A merupakan kalimat yang tidak logis karena
susunan anak kalimat dan induk kalimatnya membuat frasa penting untuk dirasakan dan
diekspresikan menerangkan seseorang. Padahal, menurut teks, sesuatu yang penting
untuk dirasakan dan diekspresikan itu bukan orang, melainkan emosi negatif.

Pilihan B tidak tepat. Pada pilihan B, terdapat informasi bahwa emosi negatif sangat
penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Informasi tersebut berbeda dengan informasi
pada kalimat (2). Dalam kalimat (2), emosi negatif hanya disebut penting (bukan sangat
penting) untuk dirasakan dan diekspresikan. Dalam memvariasikan kalimat, seseorang
tidak boleh mengubah maksud dari kalimat asalnya sehingga kalimat pada pilihan B tidak
tepat.

Pilihan C tidak tepat. Pada pilihan C, disebutkan bahwa emosi negatif penting untuk
dirasakan oleh orang dengan toxic positivity. Padahal, pada kalimat (2), emosi negatif
hanya disebut penting untuk dirasakan (artinya, penting untuk dirasakan oleh siapa saja,
bukan hanya dirasakan oleh orang dengan toxic positivity).

Pilihan E tidak tepat. Pada pilihan E, terdapat kata semula yang menunjukkan bahwa
emosi negatif awalnya penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Informasi tersebut
tidak sesuai dengan kalimat (2).

Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat yang mengungkapkan gagasan yang sama


dengan kalimat (2) adalah Emosi negatif yang penting untuk dirasakan dan
diekspresikan akan terus dihindari oleh seseorang yang terjebak dalam toxic
positivity.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.

(1) Di Jepang, ada sebuah istilah yang terkenal, yaitu wabi-sabi. (2) Istilah itu merupakan
filosofi yang kerap digambarkan sebagai seni menemukan keindahan dalam
ketidaksempurnaan. (3) Filosofi tentang ketidaksempurnaan ini dapat digunakan untuk
mendekorasi rumah atau hunian. (4) Konsep hunian wabi-sabi cukup mirip dengan
konsep minimalis karena menerapkan mebel yang sederhana untuk menciptakan
suasana teduh. (5) Perbedaannya terletak pada karakterisasi perabot dan mebel yang
digunakan. (6) Dalam konsep hunian wabi-sabi, perabot yang biasanya digunakan terbuat
dari bahan-bahan alam yang dapat bertahan lama, seperti kayu jati belanda, rotan, atau
sulaman rumput. (7) Dengan perabot yang dapat bertahan lama, seseorang tak perlu lagi
merogoh kocek untuk membeli perabotan berulang kali.

(8) Selain itu, pewarnaan menjadi fokus dalam konsep hunian tersebut. (9) Penerapan
warna dapat dilakukan dengan memilih warna-warna yang terinspirasi dari alam, seperti
warna abu-abu, hijau, biru, atau warna yang menyerupai padang rumput. (10) Hal
tersebut dilakukan agar tercipta suasana tenang dan damai. (11) Penerapan warna untuk
konsep ini tak melulu harus lewat dinding, tetapi pada lantai atau aksesori rumah.

Kania. (2019). Prinsip Wabi-sabi Dalam Desain Hunian Jepang: Keindahan dalam Ketidaksempurnaan. Diambil 15 Desember 2021 dari

https://www.dekoruma.com/artikel/92961/prinsip-wabi-sabi.

Topik : Kata, Frasa, dan Makna

Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!)

4. Ungkapan yang digunakan penulis untuk mengumpamakan sifat yang sama pada
bacaan tersebut adalah ....

1. hunian dalam kalimat (3)


2. teduh dalam kalimat (4)
3. bertahan dalam kalimat (6)
4. fokus dalam kalimat (8)
5. tercipta dalam kalimat (10)

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Ungkapan adalah kata yang menyatakan makna khusus atau memiliki
makna kiasan/konotatif. Ungkapan yang digunakan penulis untuk mengumpamakan sifat
yang sama pada bacaan tersebut adalah kata teduh. Kata teduh memiliki makna kiasan,
yaitu ‘tenang; aman’. Makna ini sesuai dengan konteks kalimat (4), yaitu konsep
hunian wabi-sabi menciptakan suasana yang tenang.

Pilihan jawaban A tidak tepat karena kata hunian tidak memiliki makna kiasan.
Kata hunian bermakna ‘tempat tinggal; kediaman’.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata bertahan tidak memiliki makna kiasan.
Kata bertahan memiliki beberapa makna, yaitu ‘tetap pada tempatnya’,
‘mempertahankan diri’, ‘tidak mau menyerah’, atau ‘ukup untuk beberapa waktu’.

Pilihan jawaban D tidak tepat karena kata fokus tidak memiliki makna kiasan.
Kata fokus bermakna ‘pusat’.

Piihan jawaban E tidak tepat karena kata tercipta tidak memiliki makna kiasan.
Kata tercipta bermakna ‘sudah diciptakan; terjadi’.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 5–6.

(1) Selama berabad-abad, para gembala dari Desa Aas, di Pyrenees, Prancis, membawa
domba dan sapi ke padang rumput. (2) Untuk mengurangi kesunyian saat sedang
menggembala, mereka berkomunikasi satu sama lain dengan penduduk desa yang ada di
bawah pegunungan. (3) Komunikasi tersebut dilakukan dalam bentuk siulan dengan
dialek Gascon lokal. (4) Mereka berkomunikasi dalam kalimat sederhana, seperti “jam
berapa?”, “datanglah dan makan”, dan “bawa domba pulang”. (5) Bahasa siul yang
digunakan di desa ini baru diketahui oleh orang di luar Aas sekitar pertengahan abad ke-
20. (6) Sayangnya, saat itu bahasa siul di desa tersebut hampir sekarat di bibir
penggunanya.

(7) Julien Meyer, ahli bahasa dan bioakustik dari Universitas Grenoble Alpes, mengatakan
bahwa semua bahasa siul manusia terancam punah. (8) Sebagian besar dari bahasa siul
yang tersisa akan hilang dalam dua generasi. (9) Sebenarnya, menurut Meyer, ada upaya
yang sedang dilakukan untuk menghidupkan kembali bahasa ini (seperti di Desa Aas),
tetapi bahasa ini mungkin tidak dapat bertahan melawan tren yang ada. (10) Praktik
bahasa ini akan menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara
menembus lembah yang dulunya terpencil.

(11) Dulunya, bahasa siul lahir di tempat-tempat yang memiliki kesulitan untuk
berkomunikasi jarak jauh (seperti di pegunungan atau hutan lebat). (12) Di tempat-
tempat seperti itu, bahasa siul menjadi medium yang efektif karena dapat terdengar lebih
jauh. (13) Bahasa siul dapat mencapai 120 desibel–lebih keras daripada klakson–dalam
rentang frekuensi 1 hingga 4 kHz.
Tanhati, S. (2021). Bahasa Siul yang Hampir Sekarat di Ujung Bibir Pengguna Terakhirnya. Diambil 13 Desember 2021

dari https://nationalgeographic.grid.id/read/132964946/bahasa-siul-yang-hampir-sekarat-di-ujung-bibir-pengguna-terakhirnya.

Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Analogi (NEW!)

5. Praktik bahasa siul yang akan menghilang sama halnya dengan sesuatu yang terjadi
pada ....

1. seseorang yang kehilangan rasa kantuk karena mengonsumsi kopi


2. tamu yang tidak lagi lapar karena menyantap makanan dari tuan rumah
3. pegawai yang terkena PHK karena melanggar aturan-aturan perusahaan
4. karier pebasket yang terancam hancur karena mengalami beberapa cedera
5. jalanan di kota akan lengang saat para penduduk sedang pulang kampung

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Analogi berarti ‘persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal
yang berlainan’. Untuk mengetahui hubungan analogi yang sama dari kata-kata tertentu,
diperlukan pemahaman terhadap makna, fungsi, dan hubungan antarkata terkait.
Sementara itu, untuk mencari hubungan analogi dalam sebuah wacana, selain
pemahaman-pemahaman tersebut, pembaca juga perlu memahami isi wacana
secara utuh.

Teks tersebut membahas tentang bahasa siul manusia. Dalam teks tersebut juga
dijelaskan bahwa bahasa siul manusia terancam punah. Praktik bahasa siul akan
menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara menembus lembah
yang dulunya terpencil. Berdasarkan penjelasan tersebut, ada beberapa faktor yang
membuat praktik bahasa siul akan menghilang. Untuk mencari analogi yang tepat, kita
perlu mencari sesuatu yang akan hilang karena beberapa faktor. Hal tersebut sama
dengan sesuatu yang terjadi pada karier pebasket yang terancam hancur karena
mengalami beberapa cedera. Pebasket tersebut akan kehilangan kariernya karena
beberapa faktor, yaitu cedera. Cedera yang dialami pebasket pun tidak hanya satu,
tetapi beberapa.

Pilihan jawaban A tidak tepat. Pada pilihan jawaban A terdapat sesuatu yang sudah
hilang, yaitu rasa kantuk. Rasa kantuk tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu
mengonsumsi kopi.
Pilihan jawaban B tidak tepat. Pada pilihan jawaban B terdapat sesuatu yang sudah
hilang, yaitu rasa lapar. Rasa lapar tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu makanan dari
tuan rumah.

Pilihan jawaban C tidak tepat karena terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu
pekerjaan. Meskipun pekerjaan tersebut hilang dikarenakan beberapa faktor, yaitu
aturan-aturan perusahaan. Pilihan jawaban C tidak memiliki analogi yang sama dengan
praktik bahasa siul yang akan menghilang.

Pilihan jawaban E tidak tepat. Meskipun ada sesuatu yang akan hilang, yaitu keramaian,
pilihan jawaban E tidak memiliki analogi yang sama. Sesuatu yang akan hilang pada
pilihan jawaban E disebabkan oleh sebuah hal, yaitu para penduduk pulang kampung.

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Topik : Kata, Frasa, dan Makna

Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!)

6. Perumpamaan pada teks dapat ditemukan pada kalimat ....

1. 6
2. 7
3. 9
4. 11
5. 13

Kunci Jawaban: E

Pembahasan: Perumpamaan adalah perbandingan atau pengibaratan. Dalam hal ini,


perumpamaan menunjukkan adanya makna kias dalam suatu kata. Perumpamaan pada
bacaan tersebut dapat ditemukan pada kalimat (13), yaitu keras. Kata keras pada
kalimat (13) memiliki makna kias, yaitu ‘nyaring’.

Pilihan jawaban A tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan
adalah hampir sekarat. Frasa hampir sekarat bermakna ‘nyaris menjelang kematian’.
Kata sekarat pada frasa tersebut merujuk pada kata mati. Kata mati dapat bermakna
‘sudah tidak digunakan lagi (tentang bahasa dan sebagainya)’. Frasa hampir mati tidak
memiliki makna kias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai perumpamaan.
PIlihan jawaban B tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada
kalimat 7 adalah terancam punah. Namun, terancam punah bukan merupakan
perumpamaan, melainkan bermakna denotatif.

Pilihan jawaban C tidak tepat. Kata yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada
kalimat 9 adalah menghidupkan. Kata ini tidak memiliki makna kias.
Kata menghidupkan bermakna ‘menjadikan hidup’.

Pilihan jawaban D tidak tepat karena tidak ada kata yang bermakna kias. Kata yang
dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 11 adalah kata lahir. Namun,
kata lahir bermakna denotatif, yaitu ‘muncul di dunia (masyarakat)’.

Jadi, jawaban yang tepat adalah E.

Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 7–8.

(1) Indonesia memiliki kekayaan alat musik yang beragam, tidak hanya jenis notasinya,
tetapi juga unsur dan kegunaannya. (2) Selain untuk media hiburan, alat musik dapat
digunakan untuk melakukan ritus. (3) Masyarakat Flores menggunakan beghu (alat musik
tradisional dari Flores) untuk menjalankan ritus-ritus adat. (4) Beghu dianggap sebagai
sesuatu yang sakral bagi masyarakat Flores. (5) Hal ini disebabkan oleh corak
kepercayaan animisme yang masih kental di Flores. (6) Kepercayaan tersebut menjadikan
beghu sebagai medium untuk berinteraksi dengan roh leluhur. (7) Masyarakat Flores
percaya bahwa ketika beghu dimainkan, roh leluhur akan membersamai dan ikut menari
di dalam setiap tabuhan irama musik.

(8) Beghu hanya akan dimainkan saat ada penyelenggaraan ritus-ritus keagamaan
sehingga tidak boleh dimainkan di sebarang tempat. (9) Pemilihan para pemainnya pun
tidak boleh sembarangan. (10) Pemain yang dipilih adalah mereka yang sudah memiliki
pengalaman memainkan beghu. (11) Apabila salah memainkan notasinya, mereka akan
dikenai denda dan dianggap pelanggaran berat.

(12) Alat musik yang dianggap sakral itu terdiri atas dua buah gendang dan tujuh pasang
gong bambu. (13) Gendang yang digunakan dalam beghu adalah laba lewa ‘gendang
panjang’ dan laba bhoko ‘gendang pendek’, sedangkan gong bambunya memiliki ukuran
dan nada yang berbeda-beda. (14) Karena memiliki dua jenis alat musik (gendang dan
gong), beghu termasuk ke dalam alat musik yang dimainkan oleh kelompok ensambel.
(15) Beghu dimainkan dengan cara memukul gendang dan gong dengan teknik sahut-
menyahut. (16) Teknik yang digunakan dalam memainkan beghu menciptakan pola irama
yang menarik untuk didengarkan.

Pranata, G. (2021). Singkap Musik Beghu yang Sakral dan Tersembunyi di Pedalaman Flores. Diambil 22 November 2021 dari

https://nationalgeographic.grid.id/read/132942634/singkap-musik-.

Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Ide Pokok dan Simpulan (NEW!)

7. Pada bacaan tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan ….

1. penambahan
2. penjelasan
3. penguatan
4. perincian
5. penegasan

Kunci Jawaban: B

Pembahasan:

Sebuah paragraf harus memiliki keterkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lainnya. Hubungan antarkalimat merupakan keterkaitan antara kalimat satu
dengan kalimat yang lainnya yang terjalin secara logis. Hubungan antarkalimat dapat
berupa perincian, pemaparan, penambahan, simpulan, contoh, akibat, penjelasan,
atau pertentangan. Untuk menentukan hubungan antarkalimat, pembaca perlu
memahami isi dan konteks dari kalimat tersebut.

Kalimat (6) memberikan informasi bahwa beghu menjadi medium untuk berinteraksi
dengan roh leluhur. Kemudian, kalimat (7) menyampaikan informasi bahwa saat beghu
dimainkan roh leluhur akan membersamai dan ikut menari. Berdasarkan penjelasan
tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan penjelasan. Kalimat (7) menjelaskan
hal yang telah dijelaskan pada kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur.

Pilihan jawaban A tidak tepat karena kalimat (7) masih menjelaskan hal yang sama
dengan kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur.

Pilihan jawaban C tidak tepat karena kalimat (6) dan (7) tidak saling menguatkan.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena kalimat (7) tidak memerinci hal-hal yang
dijelaskan pada kalimat (6).

Pilihan jawaban E tidak tepat karena pada kalimat (7) tidak terdapat informasi yang
menegaskan kalimat (6).

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Topik : Kata, Frasa, dan Makna

Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!)

8. Reduplikasi sahut-menyahut pada paragraf ke-3 memiliki makna yang sama dengan
kata ….

1. jawaban
2. balasan
3. bereaksi
4. merespon
5. bersambutan

Kunci Jawaban: E

Pembahasan:

Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata atau unsur kata. Sahut-


menyahut adalah reduplikasi dari kata dasar sahut. Reduplikasi dalam sahut-
menyahut termasuk pengulangan kata yang disertai pengafiksan karena
kata sahut diulang dengan kata menyahut yang memiliki afiks meng-. Reduplikasi sahut-
menyahut memiliki makna ‘bersahut-sahutan’ yang bersinonim dengan kata
‘bersambutan’. Kata bersambutan memiliki makna ‘bersahutan, berbalasan, jawab-
menjawab’.

Pilihan jawaban A dan B tidak tepat. Kata jawaban dan balasan saling bersinonim.
Kedua kata tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan reduplikasi sahut-
menyahut. Selain itu, kedua kata tersebut berfungsi sebagai nomina.

Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata bereaksi memiliki makna yang tidak sesuai
dengan konteks paragraf ke-3. Dalam KBBI, kata bereaksi bermakna ‘mengadakan reaksi’.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena makna kata merespons tidak sesuai dengan
konteks paragraf ke-3. Kata merespons memiliki makna ‘memberikan respons;
menanggapi’.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 9–10.

(1) Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa korban kekerasan seksual didominasi
oleh perempuan, sedangkan mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah laki-laki. (2)
Namun, hal tersebut tidak dapat menafikan fakta bahwa kekerasan seksual dapat terjadi
pada laki-laki. (3) Dalam sebuah studi, diungkapkan bahwa ada 33% laki-laki yang
mengalami kekerasan seksual, khususnya dalam bentuk pelecehan seksual. (4) Bahkan,
berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun
2017, untuk kelompok umur 13—17 tahun, prevalensi kekerasan seksual terlihat lebih
tinggi pada laki-laki daripada perempuan. (5) Diketahui bahwa prevalensi kekerasan
seksual pada laki-laki usia tersebut mencapai 8,3 persen, dua kali lipat lebih tinggi
daripada prevalensi kekerasan seksual pada perempuan yang mencapai 4,1 persen

(6) Temuan-temuan tersebut menjadi menarik karena laki-laki selama ini jarang dianggap
sebagai korban kekerasan seksual. (7) Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, anggapan itu
mungkin muncul karena banyak kasus kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke
permukaan. (8) Pencarian kasus kekerasan seksual terhadap laki-laki dan penelitian
terkait dampak kekerasan seksual pada laki-laki pun masih kurang. (9) Bahkan, ketika ada
pun, data yang menunjukkan terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki seringkali
diacuhkan.

(10) Lebih lanjut, dalam masyarakat, melekat pula toxic masculinity, yakni suatu tekanan
budaya bagi laki-laki untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. (11) Dengan
mengakarnya toxic masculinity, laki-laki dianggap cukup kuat dan harus mampu
melakukan perlawanan ketika kekerasan seksual terjadi. (12) Akibatnya, laki-laki korban
seksual seringkali merasa lemah dan tidak berharga karena tidak mampu melindungi diri.
(13) Itulah yang menjadikan sebagian laki-laki korban kekerasan seksual enggan
melaporkan kasusnya.

Ashila, B.I. dan Naomi R. B. (2021). Kekerasan Seksual pada Laki-Laki: Diabaikan dan Belum Ditangani Serius. Diambil 30 Desember 2021 dari

http://ijrs.or.id/kekerasan-seksual-pada-laki-laki-diabaikan-dan-belum-ditangani-serius/.

Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Tujuan dan Keberpihakan Penulis (NEW!)


9. Bagaimana sikap penulis dalam bacaan tersebut?

1. Prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus kekerasan seksual pada laki-laki.
2. Peduli kepada laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kasus kekerasan seksual.
3. Was-was akan berbagai penyebab terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki.
4. Mendukung korban kekerasan seksual untuk melaporkan dan mendata kasusnya.
5. Khawatir dengan makin banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia.

Kunci Jawaban: A

Pembahasan:

Seorang penulis pasti memiliki tujuan dan sikap tersendiri dalam menuliskan suatu teks.
Tujuan dan sikap tersebut umumnya disampaikan secara tersirat dan dapat disimpulkan
berdasarkan isi teks. Oleh karena itu, agar bisa mengetahui tujuan dan sikap penulis
dalam sebuah teks, pembaca perlu memahami maksud teks secara keseluruhan.

Bacaan dalam soal terdiri dari dua paragraf. Pada paragraf pertama, penulis
mengungkapkan bahwa ada laki-laki yang mengalami kekerasan seksual meskipun
selama ini hal tersebut dianggap tidak lazim. Dalam paragraf 2, penulis menyebutkan hal-
hal yang mungkin menyebabkan kasus kekerasan seksual pada laki-laki dianggap tidak
lazim dan sering diabaikan. Penulis menyebutkan bahwa hal tersebut mungkin terjadi
karena berbagai hal yang bersumber pada toxic masculinity (berkaitan dengan pandangan
masyarakat terhadap laki-laki). Toxic masculinity tersebut akhirnya menyebabkan laki-laki
yang menjadi korban enggan melaporkan kasusnya. Berdasarkan isi bacaan, dapat
disimpulkan bahwa penulis prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus
kekerasan seksual pada laki-laki. Keprihatinan tersebut ditunjukkan oleh kalimat-
kalimat pada paragraf 2.

Pilihan B dan E tidak tepat. Hal yang dibahas pada bacaan adalah kasus kekerasan
seksual pada laki-laki, bukan kasus kekerasan seksual secara umum yang terjadi pula
pada perempuan.

Pilihan C tidak tepat. Pada bacaan, penulis hanya menyebutkan kemungkinan yang
menjadikan kekerasan seksual pada laki-laki kurang mendapat perhatian. Penulis tidak
membahas penyebab kekerasan seksual pada laki-laki.

Pilihan D tidak tepat. Pada kalimat (12), disebutkan bahwa laki-laki korban kekerasan
seksual enggan melaporkan kasusnya. Namun, penulis tidak menjelaskan lebih lanjut
terkait hal tersebut dan tidak menunjukkan dukungan agar korban kekerasan seksual
melaporkan dan mendata kasusnya. Selain itu, pihak yang mendata kasus bukanlah
korban, melainkan pihak yang berwenang yang dapat melakukan pencatatan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Topik : Konjungsi dan Kalimat

Subtopik : Konsep Kilat Kalimat Efektif (NEW!)

10. Kalimat yang TIDAK efektif dalam bacaan tersebut adalah ….

A. kalimat (4)
B. kalimat (5)
C. kalimat (6)
D. kalimat (8)
E. kalimat (12)

Kunci Jawaban: C

Pembahasan:

Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat dipahami maksudnya secara tepat oleh
pembaca. Agar efektif, sebuah kalimat perlu ditulis dengan memperhatikan kelengkapan
struktur dan kelogisan, kesejajaran, serta kehematan dan kecermatan. Kalimat yang tidak
efektif dalam bacaan tersebut adalah kalimat (6). Secara umum, struktur kalimat (6)
adalah K-S-P-K dengan analisis sebagai berikut: Namun (konjungsi antarkalimat), jika
ditelusuri lebih lanjut (K), anggapan itu (S) mungkin muncul (P) karena banyak kasus
kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke permukaan (K). Jika dirinci lebih lanjut,
kalimat tersebut mengandung 1 induk kalimat serta 2 anak kalimat, yakni sebagai berikut.

 Induk kalimat: anggapan itu (S) mungkin muncul (P)


 Anak kalimat 1: jika (konj.) ditelusuri lebih lanjut (P)
 Anak kalimat 2: karena (konj.) banyak (P) kasus kekerasan seksual pada laki-laki (S) tak
terungkap (P) ke permukaan (K)

Pada anak kalimat kedua, terdapat dua predikat tanpa disertai konjungsi di antara
keduanya. Hal tersebut menjadikan kalimat tidak efektif. Agar efektif, kata yang
(konjungsi perluasan) dapat ditambahkan di belakang kata laki-laki sehingga struktur
anak kalimat kedua akan menjadi seperti berikut: karena (konj.) banyak (P) kasus
kekerasan seksual pada laki-laki (S) yang tak terungkap ke permukaan (Perluasan S).
Sementara itu, kalimat (4), (5), (8), dan (12) sudah efektif.

 Kalimat (4): Bahkan (konj.), berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak tahun 2017 (K), untuk kelompok umur 13-17 tahun (K.
tambahan), prevalensi kekerasan seksual (S) terlihat (P) lebih tinggi (Pel) pada laki-laki
daripada perempuan (K).
 Kalimat (5): Temuan-temuan tersebut (S) menjadi (P) menarik (Pel) karena laki-laki
selama ini jarang dianggap sebagai korban kekerasan seksual (K).
 Kalimat (8): Bahkan (konj.), ketika ada pun (K), data yang menunjukkan terjadinya
kekerasan seksual pada laki-laki (S) seringkali diacuhkan (P).
 Kalimat (12): Itulah (P) yang menjadikan sebagian laki-laki korban kekerasan seksual
enggan melaporkan kasusnya (S).

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 11-14.

(1) Listrik merupakan kebutuhan primer bagi manusia. (2) Listrik sangat bermanfaat bagi
keperluan pekerjaan di banyak tempat. (3) Terkadang, ketersediaan daya listrik berkurang
sehingga sering terjadi pemadaman listrik secara bergilir. (4) Pemadaman bergilir ini
pastinya sudah banyak dialami oleh siapa pun. (5) Pemadaman juga memberikan dampak
pada pengguna, apalagi pemadaman terjadi tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

(6) Dampak pemadaman listrik yang dirasakan para penggunanya di antaranya adalah
terlambatnya laju informasi. (7) Informasi melalui elektronik, seperti handphone, televisi,
dan radio, akan sulit didapatkan. (8) Selain itu, terbengkalainya pekerjaan rumah sangat
dialami bagi para ibu rumah tangga. (9) Hal itu disebabkan pekerjaan rumah tangga yang
biasanya dilakukan dengan bantuan listrik, seperti mencuci dan menyetrika, akan
terhambat. (10) Mati listrik juga menyebabkan banyak pengeluaran yang tak terduga,
tidak adanya hiburan dari televisi atau radio, meningkatnya risiko tindakan kriminalitas
dan para pekerja akan memiliki pekerjaan yang menumpuk.

(11) Dampak umum dari pemadaman listrik tersebut sebenarnya dapat diminimalisir jika
memiliki sumber energi listrik seperti genset (generator set). (12) Genset merupakan
mesin yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik melalui induksi
elektromagnetik. (13) Genset menghasilkan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC)
dan keduanya dapat digunakan untuk penerangan.

(Diadaptasi dari https://www.abcpowergenset.com/dampak-dari-pemadaman-listrik-


dan-solusinya/)
Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

11. Apa gagasan utama paragraf kedua?

A. Listrik memberikan dampak positif bagi penggunanya.


B. Pemadaman listrik menghambat pekerjaan rumah.
C. Dampak pemadaman listrik memiliki pengaruh yang bermanfaat bagi
para penggunanya.
D. Pemadaman listrik menghambat pekerjaan para penggunanya.
E. Dampak pemadaman listrik bagi para penggunanya.

Jawaban : E

Pembahasan :

Gagasan utama sebuah paragraf terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama tersebut
dapat berada di awal paragraf, di akhir paragraf, atau keduanya. Kalimat utama pada
paragraf tersebut terdapat di awal paragraf. Sementara itu, kalimat berikutnya adalah
kalimat penjelas. Kalimat utama paragraf kedua membicarakan dampak pemadaman
listrik yang dirasakan para penggunanya. Kalimat selanjutnya menjelaskan tentang
dampak-dampak dari pemadaman listrik.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan

12. Kesalahan penulisan ditemukan pada kalimat ….

A. (3)
B. (5)
C. (10)
D. (11)
E. (13)

Jawaban : D

Pembahasan :

Pada kalimat (11) terdapat kesalahan penulisan kata. Kata minimalisir adalah kata yang
tidak baku. Menurut KBBI Edisi V, kata baku dari minimalisir adalah minimalisasi. Dengan
begitu, jawaban yang tepat adalah D.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

13. Apa kesimpulan teks tersebut?

A. Pemadaman listrik bergilir berdampak pada penggunanya dan dapat


diminimalisasi dengan penggunaan genset.
B. Dampak pemadaman listrik bergilir disebabkan oleh ketersediaan daya
listrik berkurang.
C. Pemadaman listrik bergilir disebabkan oleh banyak faktor yang
menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
D. Solusi dari pemadaman listrik bergilir agar dapat meminimalisasi
dampak bagi para penggunanya.
E. Genset adalah solusi utama bagi pemadaman listrik bergilir.

Jawaban : A

Pembahasan :

Simpulan dalam sebuah teks harus mencerminkan topik dari bacaan. Topik dalam teks
tersebut yaitu mengenai pemadaman listrik, dampak pemadaman listrik, dan solusinya.
Dari keseluruhan isi teks dapat disimpulkan bahwa pemadaman listrik bergilir berdampak
pada penggunanya dan dapat diminimalisasi dengan penggunaan genset.

Baca Juga: Contoh Soal UTBK Penalaran Matematika dan Pembahasannya


Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

14. Bagaimana hubungan isi antarparagraf ke-2 dan ke-3 dalam teks di atas?

A. Paragraf ke-3 merupakan simpulan penelitian yang dibahas pada


paragraf ke-2
B. Paragraf ke-2 merupakan perbedaan penyebab yang dibahas pada
paragraf ke-1
C. Paragraf ke-3 memaparkan penyelesaian masalah dari paragraf ke-2
D. Paragraf ke-2 merupakan fakta-fakta yang dipaparkan pada paragraf ke-3
E. Paragraf ke-3 memerinci temuan yang dibahas pada paragraf ke-2

Jawaban : C

Pembahasan :

Pada paragraf kedua menunjukkan dampak-dampak dari pemadaman listrik yang


dirasakan penggunanya. Selanjutnya, paragraf ketiga memaparkan penyelesaian masalah
yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak-dampak pemadaman listrik yang
dibahas pada paragraf kedua. Jadi, jawaban C yang lebih tepat.

Bacalah teks berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 15-18!

Tanaman di halaman rumah tidak selalu ditanam langsung di tanah atau di pot. Ada
model penanaman dalam bak tanaman. Bak ini dapat diletakkan di mana saja, seperti di
bawah jendela, di salah satu sudut halaman, atau di depan pagar rumah. Bila diletakkan
depan pagar, tanaman ini dapat mengurangi efek kaku dan membuat pagar tampak lebih
hidup.

Bak tanaman umumnya dibuat dari bata yang dilapis cat atau ditempeli batu alam.
Keunggulan bila meggunakan batu alam, tampilan bak lebih natural dan bentuknya tidak
kaku. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan lebih besar bila dibandingkan dengan
bak yang dilapisi cat. Untuk ukurannya, bak tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi
lahan yang tersedia. Ada baiknya, ukuran bak jangan terlalu besar. Bak yang terlalu besar
akan merusak tampilan rumah secara keseluruhan. Ukuran dari bak tanaman di depan
pagar yang idealnya mempunyai ketinggian sekitar 40-60 cm dengan panjang sesuai
panjang pagar sedangkan lebarnya adalah sekitar 20-30 cm.

Selain ukuran bak, yang perlu diperhatikan adalah system drainasenya. System drainase
berfungsi untuk membuang kelebihan air yang diserap oleh tanah. Sebaiknya, buatlah
saluran pembuangan daro pipa PVC dengan diameter sekitar ¾ inci. Pipa ini dipasang di
dalam bata dan menembus keluar. Hendaknya pipa pembuangan ini dibuat di kedua sisi
bak.

Setelah bak dibuat, jangan langsung diberi media tanam yang berupa campuran tanah
dan pupuk kandang. Terlebih dahulu, berilah lapisan ijuk atau batu koral. Setelah itu, di
atasnya taburkan pasir kasar, lapisan media tanam hingga penuh.
Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

15. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki paragraf ke-2 kalimat terakhir adalah ….

A. Ukuran bak tanaman di depan pagar yang ideal mempunyai ketinggian


40-60 cm dengan panjang sesuai pagar, sedang lebarnya 20-30 cm.
B. Ukuran dari bak tanaman di depan pagar yang ideal mempunyai tinggi
40-60 cm dengan panjang sesuai panjang pagar, dan lebarnya adalah 20-
30 cm.
C. Ukuran bak tanaman di depan pagar idealnya mempunyai tinggi sekitar
40-60 cm, panjangnya sepanjang pagar, sedangkan lebar adalah sekitar
20-30 cm.
D. Ukuran bak tanaman di depan pagar yang ideal mempunyai tinggi 40-60
cm, panjang sesuai panjang pagar, dan lebar 20-30 cm.
E. Ukuran dari bak tanaman di depan pagar idealnya mempunyai ketinggian
sekitar 40-60 cm dengan panjang sesuai pagar, sedangkan lebarnya
sekitar 20-30 cm.

Jawaban : D

Pembahasan :

Kalimat terakhir pada paragraf kedua memuat kalimat yang tidak efektif. Ketidak
efektifan tersebut disebabkan oleh tidak tepatnya penggunaan diksi (pilihan kata), yakni
penggunaan kata dari, penggunaan kata ganti -nya, penggunaan imbuhan ke-an, dan
penggunaan kata adalah. Dengan demikian, perbaikan kalimat tersebut agar menjadi
efektif adalah Ukuran bak tanaman di depan pagar yang ideal mempunyai tinggi 40-60 cm,
panjang sesuai panjang pagar, dan lebar 20-30 cm. Oleh karena itu, jawaban yang tepat
adalah D.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

16. Gagasan utama paragraf pertama pada teks di atas adalah ….

A. Penempatan tanaman dapat dilakukan di pot atau tanah


B. Tanaman dapat ditanam dengan berbagai cara
C. Model penanaman tanaman di bak tanaman memiliki berbagai efek
D. Peletakan bak tanaman dapat dilakukan di berbagai tempat strategis
E. Penanaman tanaman di depan pagar mengurangi efek kaku

Jawaban : B

Pembahasan :

Gagasan utama merupakan topik paragraf yang terdapat pada kalimat utama. Kalimat
utama paragraf pertama pada teks di atas menginformasikan bahwa Tanaman di
halaman rumah tidak selalu ditanam langsung di tanah atau di pot. Kalimat berikutnya
merupakan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama bahwa tanaman dapat
ditanam dengan berbagai cara. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

17. Kelemahan paragraf ke-4 pada teks di atas adalah ….

A. Gagasan utama terletak di tengah paragraf


B. Tidak memiliki gagasan utama
C. Kalimat penjelas saling bertentangan
D. Paragraf mengandung kalimat sumbang
E. Gagasan utama lebih dari Satur

Jawaban : B

Pembahasan :

Kelemahan paragraf ke-4 pada teks di atas sebabkan paragraf tersebut tidak memiliki
gagasan utama. Hal ini terjadi karena ketiga kalimat pada paragraf tersebut
menggunakan konjungsi temporal yang menyatakan urutan kerja, langkah-langkah, atau
menggambarkan proses. Oleh karena itulah, paragraf tersebut tidak memiliki gagasan
utama karena setiap kalimatnya berupa penjelasan atau keterangan.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

18. Simpulan yang paling tepat untuk teks di atas adalah ….

A. Model penanaman tanaman yang baik dapat dilakukan dengan cara


menanam langsung di tanah atau secara tidak langsung di dalam pot dan
bak tanaman
B. Bak tanaman dapat diletakkan di tempat-tempat yang strategis sesuai
kebutuhan pemiliknya dengan memperhatikan nilai-nilai estetika
sehingga tampak lebih hidup
C. Bak tanaman yang terbuat dari batu alam memerlukan biaya lebih besar
dibandingkan dengan bak tanaman yang terbuat dari bata yang dicat
D. Bak tanaman, pada umumnya, berbahan dasar batu bata yang dicat atau
ditempeli batu alam, berukuran sesuai dengan kebutuhan, dan bersistem
drainase yang baik
E. Ukuran bak tanaman harus sesuai dengan kebutuhan rumah sehingga
tampilannya menjadi lebih indah dan sistem drainasenya harus dibuat
lebih baik lagi

Jawaban : A

Pembahasan :
Simpulan paragraf haruslah selaras dengan topik paragraf serta merangkum keseluruhan
teks. Paragraf pertama berisi tentang berbagai cara penanaman tanaman. Paragraf kedua
tentang keunggulan dan kelemahan material yang digunakan untuk membuat bak
tanaman, sedangkan paragraf ketiga dan keempat berupa penjelasan dan langkah-
langkah pembuatan. Oleh karena itu, simpulan yang paling tepat untuk teks di atas
adalah Model penanaman tanaman yang baik dapat dilakukan dengan cara menanam
langsung di tanah atau secara tidak langsung di dalam pot dan bak tanaman yang
terdapat pada pilihan A.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal 19-22.

(1) Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
Serikat telah menemukan ratusan suplemen over-the-counter (OTC) dicampur dengan
obat yang tak disetujui. (2) Hal ini diketahui berdasarkan tes yang dilakuakn FDA . (3)
Namun, badan tersebut tak mengeluarkan penarikan pada obat-obatan tersebut. (4)
Sebagian besar produk yang dijual adalah obat suplemen massa otot dan suplemen
penurun berat badan.

(5) Para peneliti di Departemen Makanan dan Pertanian California (FD) menemukan
bahwa lebih dari 775 konon suplemen alami mengandung versi lebih murah dari bahan-
bahan yang di iklankan atau senyawa farmasi yang memerlukan resep. (6) Tetapi, FDA
hanya menarik setengah dari jumlah itu. (7) Para ahli menyerang FDA karena membiarkan
produk-produk tercemar ini masuk dan tetap berada di pasar, menyebut bukti penelitian
tentang 'melalaikan tugas'. (8) Pada 2017, pasar suplemen mampu menembus angka 13,4
miliar dolar AS atau Rp 201 triliun dan pasar diprediksi akan terus naik. (9) Dengan jenis,
merek, dan vendor yang tak terhitung jumlahnya di luar sana, industri suplemen
membuat FDA kewalahan.

(Diadaptasi dari https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/10/15/pgmojk349-ratusan-suplemen-alami-ternyata-berbahan-

obat-eksperimen)

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan

19. Penggunaan konjungsi yang TIDAK tepat terdapat dalam kalimat ….

A. (1)
B. (2)
C. (4)
D. (6)
E. (9)

Jawaban: D

Pembahasan:

Kalimat (6) menggunakan tetapi di awal kalimat. Hal ini tidak tepat karena tetapi tidak
boleh diletakkan di awal kalimat. Jadi jawaban yang tepat yaitu D.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan

20. Kata menembusdalam kalimat (8) bermakna ….

A. mengeluarkan
B. menerobos
C. melampaui
D. melewati
E. mencapai

Jawaban: D

Pembahasan:

Kata menembus dalam KBBI V berarti keluar pada celah-celah permukaan; melewati. Jadi
jawaban yang tepat yaitu D karena sesuai dengan pengertiannya yaitu melewati. Selain itu
kata melewati sesuai dengan pembahasan pada kalimat (8), jika disesuaikan kalimat
tersebut menjadi “Pada 2017, pasar suplemen mampu melewati angka 13,4 miliar dolar
AS atau Rp 201 triliun dan pasar diprediksi akan terus naik.” sesuai dengan pembahannya
kalimat tersebut.
Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

21. Ide pokok paragraf pertama adalah ….

A. Penemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat


B. Telah ditemukan ratusan suplemen over-the-counter (OTC)
C. Penarikan obat-obat terlarang di pasar
D. Tes yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat
E. Obat suplemen massa otot dan suplemen penurun berat badan ditarik
dari pasar

Jawaban: B

Pembahasan:

Ide pokok merupakan ide utama yang ingin disampaikan oleh suatu teks. Dalam teks di
atas paragraf pertama menjeleskan sebuah temenuan dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan Amerika Serikat yang kemudian menjadi bahan pembahasan pada kalimat-
kalimat selanjutnya.

Topik : Pengetahuan Umum

Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana

22. Pernyataan manakah yang sesuai dengan isi teks di atas?

A. Obat lebih murah tidak boleh dijual dipasaran karena berbahaya


B. Penelitian menunjukkan bahwa obat yang dijual di pasar terdapat obat
yang mengandung bahan berbahaya.
C. Obat yang dilarang dijual yaitu obat suplemen massa otot dan suplemen
penurun berat badan.
D. Industri suplemen banyak yang menjual obat dengan bahan senyawa
farmasi
E. FDA diprotes karena membiarkan penjualan produk-produk tercemar ada
di pasar.

Jawaban: E
Pembahasan:

Jawaban A tidak tepat karena yang tidak boleh dijual di pasar yaitu obat murah yang
berbahan senyawa farmasi yang hanya bisa diperoleh dengan resep. Jawabn B tidak tepat
karena tidak adanya argumen yang menyatakan obat yang dijual di pasar itu berbahaya.
Jawaban C kurang tepat karena obat suplemen massa otot dan suplemen penurun berat
badan hanya disebutkan sebagai obat yang banyak di jual di pasar. Jawaban D tidak tepat
karena tidak adanya argumen mengenai produksi yang dijual industri suplemen. Jadi,
pilihan jawaban E lebih tepat karena dapat dibuktikan dari kalimat “Para ahli menyerang
FDA karena membiarkan produk-produk tercemar ini masuk dan tetap berada di pasar,
menyebut bukti penelitian tentang melalaikan tugas.”

Oke, itulah contoh-contoh latihan soal TPS UTBK 2023 subtes Pengetahuan dan
Pemahaman Umum. Kamu mau berlatih dengan soal UTBK apa lagi nih? Tulis di kolom
komentar ya! Kamu juga masih bisa lho berlatih dengan ribuan soal lainnya di bank soa
laplikasi Ruangguru. Perdalam juga pemahaman konsep kamu melalui video beranimasi
di ruangbelajar. Kamu bisa berlangganan paket khusus UTBK untuk melihat ratusan
video penjelasan materi dan video penjelasan soal UTBK.

Anda mungkin juga menyukai