Anda di halaman 1dari 32

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN

NOMOR : /KPTS/DISDIK/2023
TENTANG
PRTUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DAN
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2024/2025

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 9 dan


Pasal 10 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 13
Tahun 2021 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru
pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan
Satuan Pendidikan Khusus, maka diperlukan pengaturan
teknis tahapan dan proses penyelenggaraan Penerimaan
Peserta Didik pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Sekolah Luar
Biasa (SLB) Negeri Tahun Pelajaran 2024/2025 di Provinsi
Sumatera Selatan dalam bentuk Petunjuk Teknis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang
Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar
Biasa Tahun Pelajaran 2024/2025.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1814);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6757);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan

1
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta
Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 6);
7. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2023 tentang Standar
Pengelolaan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 596);
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 48 Tahun 2023 tentang Akomodasi Yang
Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas Pada
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Formal, Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 612);
9. Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Risetm dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2023 Tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun
2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 Nomor 8);
11. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 48 Tahun 2015
tentang Tata Kelola Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (Berita
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 Nomor 48);
12. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 13
Tahun 2021 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru
pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan
Satuan Pendidikan Khusus (Berita Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2021 Nomor 13);
13. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 12
Tahun 2022 tentang Pendanaan Pendidikan di Provinsi

2
Sumatera Selatan (Berita Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2022 Nomor 12).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan tentang Petunjuk


Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah
Luar Biasa (SLB) Negeri Provinsi Sumatera Selatan Tahun
Pelajaran 2024/2025.
KEDUA : Sasaran Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam
diktum KESATU adalah :
1. Panitia Penyelenggara PPDB pada semua tingkatan.
2. Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB.
3. Calon peserta didik di SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB
Negeri.
4. Masyarakat pengguna layanan PPDB.
5. Para Pemangku Kepentingan di Bidang Pendidikan.
KETIGA : Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Gubernur ini.
KEEMPAT : Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan Gubernur ini akan
diatur lebih lanjut melalui Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan.
KELIMA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada anggaran masing-masing satuan pendidikan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diubah dan diperbaiki
kembali sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.

Ditetapkan di Palembang
pada tanggal November 2023
Pj. GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Dr. Drs. A. FATONI, M.Si

Tembusan :
1. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia;
2. Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan;
3. Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sumatera Selatan;
4. Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
5. Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan;
6. Inspektur Provinsi Sumatera Selatan di Palembang;
7. Kepala Biro Hukum SETDA Provinsi Sumatera Selatan;
8. Ketua Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan;
9. Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan;
10. Para Kepala SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri di Provinsi Sumatera Selatan.

3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 5


PENDAHULUAN. ............................................................................................................................... 5
LANDASAN HUKUM......................................................................................................................... 5
ASAS PPDB ......................................................................................................................................... 6
TUJUAN PPDB .................................................................................................................................... 7
RUANG LINGKUP PPDB. .................................................................................................................. 7
SASARAN PPDB. ................................................................................................................................ 7
PENGERTIAN/PERISTILAHAN. ....................................................................................................... 8
BAB II PELAKSANAAN PPDB ........................................................................................................... 11
KETENTUAN UMUM....................................................................................................................... 11
PPDB DARING. ................................................................................................................................. 11
PPDB LURING/MANUAL. ............................................................................................................... 11
KEPANITIAAN PPDB....................................................................................................................... 12
PEMBIAYAAN PPDB. ...................................................................................................................... 13
BAB III JALUR PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU ............................................................... 14
JALUR PPDB SMA Negeri ................................................................................................................ 14
JALUR PPDB SMAN Sumatera Selatan dan SMA Olahraga Negeri Sriwijaya. .............................. 14
JALUR PPDB SMK Negeri. ............................................................................................................... 14
JALUR PPDB SLB Negeri. ................................................................................................................ 15
DAYA TAMPUNG. ........................................................................................................................... 15
BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU .................................................... 17
PENETAPAN ZONASI. ..................................................................................................................... 17
PENGUMUMAN PPDB..................................................................................................................... 18
JADWAL PELAKSANAAN PPDB. .................................................................................................. 18
PERSYARATAN PPDB..................................................................................................................... 19
VERIFIKASI BERKAS. ..................................................................................................................... 22
PENDAFTARAN PPDB DARING. ................................................................................................... 23
PILIHAN PENDAFTARAN PPDB DARING. .................................................................................. 23
BAB V SELEKSI DAN DAFTAR ULANG ......................................................................................... 24
SELEKSI PPDB. ................................................................................................................................. 24
VERIFIKASI DATA .......................................................................................................................... 26
SISA KUOTA PPDB .......................................................................................................................... 26
PENETAPAN HASIL SELEKSI PPDB............................................................................................. 26
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PPDB. ...................................................................................... 27
DAFTAR ULANG PPDB. .................................................................................................................. 27
PENYALURAN CALON PESERTA DIDIK. ................................................................................... 27
LARANGAN PPDB. .......................................................................................................................... 27
SANKSI. ............................................................................................................................................. 28
BAB VI PENGENDALIAN, PENGADUAN DAN INFORMASI....................................................... 29
PENGENDALIAN PPDB................................................................................................................... 29
PENGADUAN PPDB. ........................................................................................................................ 29
INFORMASI PPDB. ........................................................................................................................... 29
BAB VII PENUTUP .............................................................................................................................. 30
SMA NEGERI BERASRAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN ................................................ 31

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN.
Dinamika kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah
menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat pendidikan pada
umumnya, harus mampu pula diikuti oleh penyedia layanan pendidikan, baik
itu Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat. Kondisi ini
merupakan sesuatu hal yang wajib diharmonisasikan untuk menjaga gerak
penguasaan teknologi dan informasi agar mampu menjawab dan memberikan
kemanfaatan yang lebih besar.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap
pendidikan yang bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah
satu kebutuhan kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban
bangsa Indonesia.
Pendidikan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
membangun peradaban bangsa Indonesia dari satu masa ke masa yang
lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan Negara
Republik Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa
pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kehidupan suatu bangsa.
Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia
yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup
harmoni dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memantapkan wawasan
kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis.
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan, sekolah perlu
mempersiapkan para peserta didik agar pada masa mendatang mereka dapat
bersaing secara global dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan
lokal serta penguatan karakter untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Menyikapi hal ini, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan perlu
melakukan terobosan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Langkah awal
yang dilakukan untuk mempersiapkan input yang baik, maka Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan akan melaksanakan proses Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) yang berkualitas.

B. LANDASAN HUKUM.
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1814);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757);

5
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6762);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 6);
7. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023
Nomor 596);
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48
Tahun 2023 tentang Akomodasi Yang Layak Untuk Peserta Didik
Penyandang Disabilitas Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Formal,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 612);
9. Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Risetm dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 47/M/2023 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2019 Nomor 8);
11. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 48 Tahun 2015 tentang Tata
Kelola Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (Berita Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2015 Nomor 48);
12. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Satuan Pendidikan Khusus (Berita
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 Nomor 13);
13. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 12 Tahun 2022
tentang Pendanaan Pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan (Berita Daerah
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2022 Nomor 12).

C. ASAS PPDB.
1. Objektivitas : harus memenuhi ketentuan umum yang sudah
ditetapkan.

6
2. Transparan : bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat
termasuk orang tua peserta didik untuk
menghindarkan penyimpangan–penyimpangan yang
mungkin terjadi.
3. Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik
prosedur maupun hasilnya
4. Tidak : tidak membedakan tingkat ekonomi orang tua, suku,
Diskriminatif daerah asal, agama dan golongan

D. TUJUAN PPDB.
1. Menjabarkan ketentuan-ketentuan yang diamanatkan dalam :
a. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan.
b. Peraturan Sekretaris Jenderal Paud Dikdasmen tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.
c. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Satuan Pendidikan
Khusus (Berita Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 Nomor
13).
2. Memberikan pedoman bagi Panitia Penyelenggara PPDB pada semua
tingkatan untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang telah
ditetapkan.
3. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi
yang terkait dengan proses dan tahapan penyelenggaraan PPDB pada SMA
Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Sumatera Sekolah Tahun Pelajaran
2024/2025.
4. Memilih calon peserta didik dengan mengupayakan penerimaan yang
mencerminkan asas terbuka, jujur, dan adil.
5. Menyaring dan menjaring calon peserta didik yang memiliki kemampuan
dan bakat khusus, peserta didik yang ikut perpindahan tugas orang
tua/wali-nya, peserta didik yang berkebutuhan khusus dan peserta didik
baru yang berada pada status ekonomi menengah ke bawah.
6. Menyaring dan menjaring peserta didik yang beralamat/berdomisili dalam
lingkungan sekolah sesuai wilayah zonasi yang telah ditetapkan.
7. Menentukan langkah pembinaan berikutnya untuk memberikan pelayanan
yang maksimal kepada peserta didik yang memiliki kemampuan, bakat, dan
minat yang tinggi atau khusus.

E. RUANG LINGKUP PPDB.


Ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis PPDB adalah berbagai
tahapan dan proses dalam penyelenggaraan PPDB, yaitu :
1. Penyelenggaraan PPDB;
2. PPDB SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri.
3. Tata cara Penerimaan Peserta Didik Baru.
4. Seleksi dan Daftar Ulang.
5. Pengendalian, Pengaduan, dan Informasi

F. SASARAN PPDB.
Sasaran Petunjuk Teknis ini adalah :
1. Panitia Penyelenggara PPDB pada semua tingkatan.
2. Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB.

7
3. Calon peserta didik di SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri.
4. Masyarakat pengguna layanan PPDB.
5. Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait.

G. PENGERTIAN/PERISTILAHAN.
Yang dimaksud dengan pengertian/peristilahan di dalam petunjuk teknis ini
adalah jenis-jenis istilah yang dipergunakan dalam memberikan penjelasan
guna memberikan keseragaman penafsiran, sebagai berikut :
1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh
Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Provinsi adalah Gubernur Sumatera Selatan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom di Provinsi
Sumatera Selatan.
3. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan adalah organisasi perangkat
daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan
di daerah sesuai kewenangannya, yaitu pada SMA, SMK dan SLB di
Provinsi Sumatera Selatan.
4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang selanjutnya disebut Dinas
Dukcapil, adalah organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil di
daerah sesuai kewenangannya.
5. Dinas Sosial adalah organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang sosial di daerah sesuai kewenangannya.
6. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.
8. Pusat Data dan Teknologi Informasi, yang selanjutnya disebut Pusdatin,
adalah unit kerja Kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan data dan statistik serta pengelolaan pendayagunaan teknologi
informasi.
9. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disingkat
BBPMP adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon II.b di bidang
penjaminan mutu pendidikan.
10. Balai Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disingkat BPMP
adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon III.a di bidang penjaminan
mutu pendidikan.
11. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama atau setara SMP atau MTs.
12. Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
13. Sekolah Negeri adalah satuan Pendidikan pada jalur pendidikan formal
yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
14. Sekolah Swasta adalah satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal
yang diselenggarakan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan

8
oleh masyarakat.
15. Sekolah berasrama adalah satuan pendidikan yang menyediakan asrama
untuk tempat tinggal sekaligus tempat mendidik sebagian/seluruh peserta
didiknya sesuai dengan kapasitas asrama selama kurun waktu tertentu.
16. Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB, adalah
penerimaan peserta didik baru pada SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB
Negeri di Provinsi Sumatera Selatan.
17. Orang tua adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari ayah dan ibu yang
mempunyai peran dan tanggung jawab pada anak dalam membekali dan
mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan
bimbingan, didikan, arahan yang dapat membantu menjalani kehidupan.
18. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan
kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak.
19. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan
fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang
dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan
kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
20. Wilayah zonasi adalah pembagian area calon peserta didik berdasarkan
jarak (radius) domisili sesuai alamat pada kartu keluarga dengan Satuan
Pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan usulan Kepala Satuan Pendidikan dengan
melibatkan pihak RT, RW, kelurahan/desa atau kecamatan.
21. Titik ordinat calon peserta didik berdasarkan gerbang sekolah dan alamat
domisili KK yang diterbitkan dan/atau telah tinggal paling singkat 1 (satu)
tahun yang dihitung sampai dengan tanggal pendaftaran PPDB.
22. Program Indonesia Pintar (PIP) adalah program prioritas nasional yang
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) untuk peserta didik
dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
23. PKH adalah singkatan dari Program Keluarga Harapan, yaitu program
pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang
ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
24. DTKS adalah singkatan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang
meliputi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Penerima
Bantuan dan Pemberdayaan Sosial (PBPS), serta Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS).
25. Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa. Contoh: Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah
Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) dan SMA Negeri Sumatera Selatan.
26. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil,
dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari
segi ekonomi. Contoh: Sekolah Terbuka, Sekolah Darurat, Sekolah Kecil.
27. Satuan pendidikan kondisi khusus yaitu satuan pendidikan di daerah yang
jumlah penduduk usia sekolah tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah
peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar dan untuk wilayah dengan
blank spot area (susah sinyal). Mekanisme penyelenggaraan dan besaran
persentase jalur PPDB dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

9
10
BAB II
PELAKSANAAN PPDB

A. KETENTUAN UMUM
Dalam penyelenggaraan PPDB wajib berpedoman pada hal-hal berikut :
1. Panitia PPDB pada semua tingkatan wajib menandatangani pakta integritas
untuk Pelaksanaan PPDB secara objektif, transparan, akuntabel, tidak
diskriminatif, dan bebas intervensi.
2. SMA yang tidak berasrama tidak melaksanakan tes akademik. Untuk
Jenjang SMK sesuai dengan ketersediaan perangkat/fasilitas pendukungnya
dan SMA Berasrama dilaksanakan tes akademik secara serentak se-
Sumatera Selatan.
3. Setiap Satuan Pendidikan agar melakukan pemetaan peserta didik miskin
berdasarkan dokumen yang valid dan hasil verifikasi lapangan oleh sekolah.
Kepala sekolah menetapkan Keputusan Kepala Sekolah tentang peserta
didik miskin di satuan pendidikannya, sehingga status miskin tersebut tidak
menjadi multitafsir.
4. Penetuan wilayah zonasi berdasarkan kapasitas daya tampung dan estimasi
lulusan SMP/sederajat. Prioritas penentuan wilayah zonasi terdekat
berdasarkan pemetaan lokasi tempat tinggal calon peserta didik. Kepala
sekolah harus memastikan batasan-batasan yang jelas pada wilayah zonasi
sudah disepakati dengan para pihak (diantaranya adalah dengan SMA
terdekat).
5. Satuan Pendidikan bersama-sama pihak terkait melaksanakan sosialisasi
dan publikasi wilayah zonasi calon peserta didik secara masif dan
berkelanjutan agar informasi PPDB dapat dipahami secara lengkap oleh
orang tua/wali calon peserta didik.
6. Kepala sekolah wajib mengakomodir jalur afirmasi dan jalur mutasi dengan
seksama dan teliti sesuai dengan ketentuan.
7. Pedoman Pelaksanaan PPDB Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS)
ditetapkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala SONS agar melaporkan Pedoman Pelaksanaan PPDB SONS kepada
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
8. Pedoman Pelaksanaan PPDB SMA Negeri Sumatera Selatan diatur secara
khusus melalui Keputusan Kepala SMA Negeri Sumatera Selatan yang
disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.

B. PPDB DARING.
1. Setiap SMA Negeri wajib melaksanakan PPDB secara daring secara serentak
dan satu pintu untuk memastikan objektivitas, transparansi dan menjamin
PPDB bebas intervensi.
2. Pelaksanaan PPDB secara daring melalui Aplikasi PPDB yang dikelola oleh
PT. Telkom, Tbk Regional Sumatera Selatan berdasarkan hasil koordinasi
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.

C. PPDB LURING/MANUAL.
1. Pelaksanaan PPDB dapat dikecualikan sebagaimana point B di atas dan
dapat dilaksanakan secara luring/manual pada Satuan Pendidikan dengan
kondisi khusus, apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Merupakan Jenjang SMK Negeri dan SLB Negeri.
b. Satuan Pendidikan di daerah yang jumlah penduduk usia sekolah tidak

11
dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu)
rombongan belajar.
c. Satuan pendidikan yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan
terluar.
2. Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan (blank spot area/susah sinyal),
maka PPDB dilaksanakan melalui mekanisme luring dengan melampirkan
fotokopi dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
3. Fotokopi dokumen persyaratan harus diserahkan kepada panitia PPDB di
sekolah tempat calon peserta didik mendaftar dan memperlihatkan
dokumen aslinya.
4. Fotokopi dokumen yang belum ditandatangani secara elektronik harus
dilegalisasi oleh instansi terkait.
5. Mekanisme penyelenggaraan, besaran persentase jalur pendaftaran dan
waktu pelaksanaan PPDB Luring dapat disesuaikan dengan kondisi yang
ada yang diatur oleh Keputusan Kepala Satuan Pendidikan tentang
Prosedur Operasional Sekolah PPDB.
6. Keputusan Kepala Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 5
(lima) di atas agar dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan.

D. KEPANITIAAN PPDB.
1. Pelaksanaan PPDB dibentuk panitia di tingkat provinsi selaku koordinator
dan tingkat Satuan Pendidikan selaku pelaksana.
2. Panitia tingkat provinsi dibentuk oleh Gubernur dengan susunan panitia
sesuai kebutuhan penyelenggaraan PPDB yang melibatkan SKPD
/pemangku kepentingan terkait.
3. Susunan panitia PPDB Tingkat Provinsi dengan struktur sebagaimana
tersebut di bawah ini dan/atau sesuai kebutuhan :

a. Pengarah : 1. Gubernur Sumatera Selatan


2. Ketua Komisi V DPRD Prov. Sumsel
3. Kepala Kejaksaan Tinggi Prov. Sumsel
4. Kepala Kepolisian Daerah Prov. Sumsel
5. Ketua Ombudsman Republik Indonesia
Perwakilan Prov. Sumsel
6. Inspektur Daerah Prov. Sumsel
7. Ketua Dewan Pendidikan Prov. Sumsel
8. Ketua Komnas Pendidikan Prov. Sumsel
9. Ketua Komisi Informasi Publik Prov.
Sumsel
10. Sekretaris Daerah Prov. Sumsel
b. Penanggung Jawab : Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel
c. Ketua : Sekretaris Dinas Pendidikan Prov. Sumsel
d. Wakil Ketua I : Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Prov.
Sumsel
e. Wakil Ketua II : Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Prov.
Sumsel
f. Sekretaris : Kepala Bidang PKLK Dinas Pendidikan
Prov. Sumsel
g. Wakil Sekretaris : Kepala Seksi Peserta Didik SMA Dinas
Pendidikan Prov. Sumsel
h. Anggota : 1. Kepala Seksi Peserta Didik SMK
2. Kepala Seksi Peserta Didik dan
Kurikulum PKLK

12
3. Kepala Seksi Kurikulum SMA
4. Kepala Seksi Kurikulum SMK
5. Koordinator Pengawas SMA
6. Koordinator Pengawas SMK
7. Ketua MKKS Provinsi SMA
8. Ketua MKKS Provinsi SMK
9. Ketua MKKS Kabupaten/Kota SMA
10. Ketua MKKS Kabupaten/Kota SMK
i. Tim Teknis Aplikasi : PT. Telkom, Tbk Regional Sumatera Selatan

E. PEMBIAYAAN PPDB.
1. Dalam penyelenggaraan PPDB Tahun Pelajaran 2024/2025, Calon Peserta
Didik yang mendaftar pada Satuan Pendidikan SMA Negeri, SMK Negeri dan
SLB Negeri di Provinsi Sumatera Selatan tidak dipungut biaya pendaftaran.
2. Pembiayaan penyelenggaraan PPDB pada SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB
Negeri di Provinsi Sumatera Selatan dibebankan pada Satuan Pendidikan
masing-masing penyelenggara PPDB.
3. Biaya aplikasi dan pengelolaan PPDB daring yang dilaksanakan oleh PT.
Telkom, Tbk Regional Sumatera Selatan dibebankan pada anggaran sekolah
yang relevan sesuai dengan ketentuan.
4. Mekanisme pembiayaan wajib dilakukan melalui Sistem Informasi
Pengadaan di Sekolah (SIPLah) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

13
BAB III
JALUR PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

A. JALUR PPDB SMA Negeri.


1. Jalur PPDB untuk seluruh SMA Negeri selain sekolah berasrama,
ditentukan sebagai berikut :
a. Jalur zonasi sebesar 50% daya tampung.
b. Jalur prestasi melalui undangan sebesar 30% daya tampung.
c. Jalur afirmasi sebesar 15% daya tampung.
d. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebesar 5% daya tampung.
2. Jalur PPDB untuk seluruh SMA Negeri Berasrama, kecuali untuk SMA
Negeri Sumatera Selatan dan SMA Olahraga Negeri Sriwijaya, ditentukan
sebagai berikut :
a. Jalur prestasi melalui undangan sebesar 30% daya tampung.
b. Jalur prestasi melalui tes kemampuan akademik sebesar 50% daya
tampung.
c. Jalur mutasi sebesar 5% daya tampung.
d. Jalur afirmasi sebesar 15% daya tampung.

B. JALUR PPDB SMAN Sumatera Selatan dan SMA Olahraga Negeri Sriwijaya.
1. SMAN Sumatera Selatan dan SMA Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS)
merupakan satuan pendidikan yang diperuntukkan untuk calon peserta
didik miskin/tidak mampu dari seluruh wilayah di Provinsi Sumatera
Selatan. Calon peserta didik akan diseleksi melalui jalur tes dan tahapan
verifikasi. Keberadaan SMAN Sumatera Selatan utnuk memberikan
pendidikan berkualitas kepada peserta didik yang tidak mampu namun
berprestasi dan keberadaan SMA Olahraga Negeri Sriwijaya untuk
mempersiapkan atlet-atlet berprestasi dari Provinsi Sumatera Selatan.
2. Jalur pendaftaran SMAN Sumsel yaitu melalui jalur tes mandiri.
3. Jalur pendaftaran SONS melalui seleksi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda
dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan.

C. JALUR PPDB SMK Negeri.


1. Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK dengan
mempertimbangkan:
a. rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan peringkat nilai rapor
peserta didik dari sekolah asal;
b. prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, dan/atau hasil tes
bakat dan minat sesuai dengan bidang keahlian yang dipilihnya dengan
menggunakan kriteria yang ditetapkan sekolah, dunia usaha, dunia
industri, atau asosiasi profesi.
2. Rapor sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas menggunakan nilai
rapor pada 5 (lima) semester terakhir.
3. Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK harus
memprioritaskan calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu dan/atau Penyandang Disabilitas paling sedikit 15% (lima
belas persen) dari daya tampung sekolah.
4. Selain seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK tersebut,
SMK dapat memprioritaskan calon peserta didik yang berdomisili terdekat
dengan sekolah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari daya tampung
sekolah.

14
5. SMK dalam tahapan pelaksanaan PPDB dapat melakukan proses seleksi
khusus yang dilakukan sebelum tahap pengumuman penetapan peserta
didik baru.

D. JALUR PPDB SLB Negeri.


JALUR PPDB untuk SLB Negeri disesuaikan dengan kebutuhan di masing-
masing satuan pendidikan yang diatur melalui Petunjuk Teknis dari Kepala
Satuan Pendidikan yang dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan.

E. DAYA TAMPUNG.
1. Daya tampung PPDB ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan usulan dari sekolah yang diverifikasi oleh
Pengawas Sekolah/Tim PPDB Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
2. Penghitungan daya tampung agar berpedoman pada ketentuan berikut :
a. Dasar penghitungan daya tampung adalah jumlah ruang kelas kondisi
baik yang tersedia untuk Kelas X Tahun Pelajaran 2024/2025 dikali 36
orang dikurangi dengan estimasi jumlah peserta didik yang tinggal kelas.
b. Ruang belajar selain ruang kelas dan/atau pelaksanaan kelas
maya/kelas virtual tidak boleh menjadi dasar penghitungan daya
tampung, kecuali untuk Jenjang SMK Negeri.
c. Daya tampung harus memperhatikan kondisi sarana prasarana, rasio
kecukupan guru dan potensi lulusan SMP/sederajat di sekitar wilayah
zonasi.
d. Sekolah dengan pembelajaran double shift (pembelajaran pagi dan siang)
agar tidak menambah daya tampung melebihi kapasitas tahun
sebelumnya dan mengurangi daya tampung secara bertahap dengan
mempertimbangkan rasio kecukupan guru.
e. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar diatur sebagai
berikut:
i. SMA dalam satu rombongan belajar berjumlah paling sedikit 20 (dua
puluh) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) peserta
didik.
ii. SMK dalam satu rombongan belajar berjumlah paling sedikit 15 (lima
belas) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) peserta
didik.
f. Jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan diatur sebagai
berikut:
i. SMA paling sedikit 3 (tiga) rombongan belajar dan paling banyak 36
(tiga puluh enam) rombongan belajar, masing-masing tingkat paling
banyak 12 (dua belas) rombongan belajar.
ii. SMK paling sedikit 3 (tiga) rombongan belajar dan paling banyak 72
(tujuh puluh dua) rombongan belajar, masing-masing tingkat paling
banyak 24 (dua puluh empat) rombongan belajar.
g. Dalam pelaksanaan PPDB sekolah tidak boleh menambah jumlah rombel
dan/atau menambah ruang kelas baru, jika rombel yang ada telah
memenuhi/melebihi ketentuan dan sekolah tidak memiliki lahan.
h. Apabila jumlah peserta didik dalam 1 (satu) rombel lebih dari 36 (tiga
puluh enam) orang maka dapodik sekolah tersebut berpotensi menjadi
invalid sehingga berdampak pada Dana BOS dan Tunjangan Profesi
Guru/sertifikasi yang tidak dapat dibayarkan.
3. Dalam hal terdapat keterbatasan jumlah Satuan Pendidikan yang dapat
diakses oleh Peserta Didik dalam suatu wilayah dan/atau terdapat
keterbatasan jumlah pendidik pada Satuan Pendidikan, penghitungan daya

15
tampung dan jumlah peserta didik per rombongan belajar dapat
dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) di
atas.
4. Daya tampung untuk masing-masing SMA Negeri dan SMK Negeri di
Provinsi Sumatera Selatan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk
Teknis ini, dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan.

16
BAB IV
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

A. PENETAPAN ZONASI.
1. Penetapan wilayah zonasi :
a. Penetapan wilayah zonasi dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan usulan dari Kepala Satuan
Pendidikan melalui survei ke lokasi/rapat koordinasi oleh pihak sekolah
bersama pihak RT, RW, kelurahan/desa atau kecamatan dengan prinsip
mendekatkan domisili peserta didik dengan sekolah.
b. Penetapan wilayah zonasi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
i. Sebaran Sekolah. Penghitungan sebaran sekolah dilakukan dengan
melakukan pemetaan lokasi dan titik koordinat sekolah. Dalam
melakukan pemetaan lokasi dan titik koordinat sekolah harus:
 berpedoman pada peta sebaran sekolah yang dapat diakses dalam
data induk satuan pendidikan.
 memperhatikan kondisi geografis
 memperhatikan sekolah yang berada di perbatasan provinsi atau
kabupaten/kota.
ii. Data Sebaran Domisili Calon Peserta Didik. Seluruh calon peserta
didik di wilayah administratifnya sekitar Satuan Pendidikan harus
masuk ke dalam wilayah zonasi di wilayahnya dengan melakukan
pemetaan sebaran domisili calon peserta didik dengan ketentuan
sebagai berikut:
 Satuan Pendidikan melakukan pemetaan sebaran domisili calon
peserta didik dengan menggunakan data dari Data Pokok
Pendidikan (Dapodik) yang dipadankan dengan data dari Dinas
Dukcapil jika tersedia datanya.
 Dalam hal terdapat perbedaan antara data pada Dapodik dengan
Dinas Dukcapil, maka mengacu pada data dari Dinas Dukcapil;
 Satuan Pendidikan memperhatikan kemudahan akses
keterjangkauan sekolah dari domisili calon peserta didik; dan
 Satuan pendidikan melakukan pemetaan sebaran domisili calon
peserta didik yang ada di daerah perbatasan provinsi atau
kabupaten/kota berdasarkan radius atau wilayah administratif.
iii. Wilayah zonasi pada daerah perbatasan dapat mencakup wilayah
yang berada pada lintas provinsi atau kabupaten/kota sesuai kondisi
geografis satuan pendidikan dan sebaran domisili calon peserta didik.
c. Satuan Pendidikan dapat mengusulkan wilayah zonasi menggunakan
metode atau basis pendekatan:
i. radius sekolah ke wilayah administrasi terkecil domisili peserta didik.
ii. wilayah administrasi, atau
iii. metode lainnya yang sesuai dengan karakteristik daerah.
d. Wilayah zonasi dikelompokkan berdasarkan prioritas berikut ini :
i. Zona prioritas 1 diperuntukkan bagi calon peserta didik yang
berdomisili di RT yang sama dengan RT sekolah tujuan. Zona
prioritas 1 juga ditujukan bagi CPDB yang berdomisili di RT yang
berbatasan atau bersinggungan langsung dengan RT sekolah.
ii. Zona prioritas 2 diperuntukkan bagi calon peserta didik yang
berdomisili di RT sekitar sekolah berdasarkan pemetaan.
iii. Zona prioritas 3 diperuntukkan bagi calon peserta didik yang

17
berdomisili sama dan atau berdekatan dengan kelurahan sekolah.
2. Hasil pemetaan wilayah zonasi dituangkan dalam berita acara yang
ditandatangani oleh Kepala Satuan Pendidikan SMA Negeri yang
bersangkutan bersama perwakilan pemeritahan setempat.
3. Penetapan dan publikasi wilayah zonasi untuk PPDB Tahun Pelajaran
2024/2025 dilaksanakan paling cepat di Bulan Desember 2023 dan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum masa pendaftaran dibuka.

B. PENGUMUMAN PPDB.
1. Pengumuman merupakan informasi kepada masyarakat yang memuat
waktu pelaksanaan dan persyaratan pendaftaran, seleksi, penetapan hasil
seleksi dan daftar ulang.
2. Pengumuman PPDB dapat diperoleh melalui situs resmi PPDB Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan
alamat : https://sumsel.siap-ppdb.com atau media sosial serta situs resmi
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan Satuan Pendidikan
masing-masing.

C. JADWAL PELAKSANAAN PPDB.


1. Jadwal pelaksanaan PPDB Luring/Manual diatur dalam Keputusan Kepala
Satuan Pendidikan dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan. Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan
kondisi di masing-masing daerah.
2. PPDB Daring dilakukan secara serentak melalui aplikasi yang dikelola oleh
PT. Telkom, Tbk Regional Sumatera Selatan dengan jadwal sebagai berikut :

1. Penetapan Zonasi Paling lambat Tanggal 15 Mei 2024


2. Pengajuan PPDB Tanggal 12 Juni 2024
3. Pengajuan akun dan Tanggal 15 s.d 23 Juni 2024
verifikasi berkas  Pengajuan akun secara daring dari pukul
00.00 s.d 23.00 WIB setiap harinya sesuai
jadwal.
 Verifikasi berkas (setelah pengajuan akun)
mulai 15 Juni – 23 Juni 2024 di SMAN atau
SMKN di Sumatera Selatan. Jam Layanan :
hari Senin – Kamis pukul 08.00 s.d 15.30
WIB, Istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB, dan
hari Jumat pukul 08.00 s.d 15.00 WIB,
Istirahat pukul 11.30 -13.00 WIB.
 Dibuka mulai tanggal 15 Juni 2024 pukul
00.00 WIB hingga tanggal 27 Juni 2023
pukul 15.30 WIB.
 Verifikasi berkas dilaksanakan pada jam
kerja di Satuan Pendidikan SMA
Negeri/SMK Negeri.
4. Aktivasi akun  Tanggal 15 – 27 Juni 2024, dapat dilakukan
secar daring pukul 00.00 – 23.00 WIB
 Khusus tanggal 27 Juni 2024, ditutup pada
pukul 15.30 WIB.
5. Pendaftaran dan Tanggal 23 – 27 Juni 2024
perubahan pilihan  Secara daring mulai tanggal 23 Juni 2024
pukul 06.00 WIB s.d pukul 23.59 WIB.
 Khusus tanggal 27 Juni 2024, pendaftaran

18
ditutup pada pukul 17.00 WIB.
6. Masa tenang Tanggal 28 s.d 29 Juni 2024
7. Pengumuman hasil Tanggal 30 Juni 2024, selambatnya pukul
23.55 WIB
8. Daftar ulang Tanggal 3 s.d 6 Juli 2024
9. Awal Tahun Pelajaran Tanggal 17 Juli 2024
baru 2024/2025

D. PERSYARATAN PPDB.
1. Persyaratan Umum PPDB SMA/SMK:
Calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK harus memenuhi
persyaratan:
i. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan dan telah menyelesaikan kelas 9 (sembilan) SMP atau
bentuk lain yang sederajat.
ii. SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau konsentrasi
keahlian tertentu dapat menetapkan tambahan persyaratan khusus
dalam penerimaan peserta didik baru kelas 10 (sepuluh).
iii. Persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam angka i di atas
dibuktikan dengan:
 akta kelahiran, atau
 surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
dan dilegalisasi oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain
yang berwenang sesuai dengan domisili calon peserta didik.
iv. Persyaratan usia sebagaimana dimaksud pada angka i di atas
dikecualikan untuk sekolah dengan kriteria:
 menyelenggarakan pendidikan khusus;
 menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
 berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
v. Bagi Calon Peserta Didik dari pondok pesantren harus terdaftar pada
Educational Management Islamic System (EMIS) yang dikelola oleh
Kementerian Agama.
2. Jalur Zonasi.
a. Buku Rapor SMP/sederajat.
b. Surat Keterangan Nilai Rapor Semester I – V SMP/sederajat yang
diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
c. Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang memiliki kekuatan
hukum sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah Satuan
Pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan
SMP.
d. Domisili calon peserta didik didasarkan pada alamat pada Kartu
Keluarga (KK) yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum
tanggal pendaftaran PPDB.
e. Apabila kurang dari 1 (satu) tahun terjadi perubahan data KK yang
tidak menyebabkan perpindahan domisili, maka KK tersebut masih
dapat digunakan sebagai dasar seleksi jalur zonasi.
f. Perubahan data pada KK yang tidak menyebabkan perpindahan
domisili sebagaimana dimaksud pada huruf e di atas,antara lain:
i. penambahan anggota keluarga (penambahan anggota ini selain
calon peserta didik).
ii. pengurangan anggota keluarga (meninggal dunia, anggota keluarga
pindah). atau
iii. KK hilang atau rusak.

19
g. Dalam hal terdapat perubahan data pada KK, maka harus disertakan:
i. KK yang lama bagi perubahan data (penambahan atau pengurangan
anggota keluarga) atau rusak. Atau
ii. surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila KK hilang.
h. Dalam hal perubahan KK karena perpindahan harus disertai dengan
kepindahan domisili seluruh keluarga yang ada pada KK tersebut.
i. Nama orang tua/wali calon peserta didik baru yang tercantum pada KK
harus sama dengan nama orang tua/wali calon peserta didik baru sama
dengan nama yang tercantum pada rapor/ijazah jenjang sebelumnya,
akta kelahiran, dan/atau KK sebelumnya.
j. Dalam hal terdapat perbedaan nama orang tua/wali calon peserta didik
baru sebagaimana dimaksud pada huruf e, maka KK terakhir dapat
digunakan jika orang tua/wali meninggal dunia atau bercerai sebelum
tanggal penerbitan KK terakhir yang harus dibuktikan dengan surat
kematian/surat perceraian yang diterbitkan instansi berwenang.
k. Orang tua/wali calon peserta didik wajib membuat Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak di atas materai Rp. 10.000,- bahwa tidak
melakukan manipulasi Kartu KK/pindah KK/titip KK di luar anggota
keluarga kandung dan menyatakan otomatis mengundurkan diri dari
proses PPDB apabila terbukti melakukan kecurangan (sebagaimana
contoh pada daftar terlampir).
l. Dalam rangka verifikasi kebenaran data dalam KK, Satuan Pendidikan
dapat berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil atau Pemeritahan setempat
sesuai kewenangannya.
3. Jalur Afirmasi
a. Buku Rapor SMP/sederajat.
b. Surat Keterangan Nilai Rapor Semester I – V SMP/sederajat yang
diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
c. Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang memiliki kekuatan
hukum sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah Satuan
Pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan
SMP.
d. Bukti keikutsertaan calon peserta didik baru yang berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu yang dapat digunakan antara lain:
i. Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) yang diterbitkan oleh
Kementerian dan terdata dalam Dapodik.
ii. Kartu Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterbitkan
oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang sosial dan terdata dalam DTKS Dinas Sosial; atau
iii. bukti keikutsertaan program penanganan keluarga tidak mampu
lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah.
e. Data keluarga ekonomi tidak mampu tidak boleh menggunakan data
Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM).
f. Bagi calon peserta didik Penyandang Disabilitas dibuktikan dengan:
i. surat keterangan dari dokter dan/atau dokter spesialis;
ii. surat keterangan dari psikolog; dan/atau
iii. kartu Penyandang Disabilitas yang dikeluarkan oleh kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
g. Calon peserta didik yatim dan/atau piatu calon peserta didik yang
berasal dari panti asuhan berdasarkan data yang ditetapkan/dikelola
Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan (bagi Calon Peserta Didik yang
berasal dari panti asuhan).

20
h. Calon peserta didik baru Penyandang Disabilitas dikecualikan dari
ketentuan persyaratan batas usia dan ijazah atau dokumen lain yang
menyatakan kelulusan.
4. Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali :
a. Buku Rapor SMP/sederajat.
b. Surat Keterangan Nilai Rapor Semester I – V SMP/sederajat yang
diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
c. Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang memiliki kekuatan
hukum sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah Satuan
Pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan
SMP.
d. KK di luar wilayah zonasi tempat Satuan Pendidikan yang dipilih.
e. Bagi Calon Peserta Didik dari pondok pesantren harus terdaftar pada
Educational Management Islamic System (EMIS) yang dikelola oleh
Kementerian Agama.
f. Surat penugasan dari instansi/lembaga/perusahaan yang
mempekerjakan dan surat keterangan pindah domisili orang tua/wali
dan calon peserta didik yang diterbitkan oleh Dinas Dukcapil.
g. Perpindahan tugas orang tua/wali yang digunakan sebagai dasar
seleksi dalam jalur perpindahan tugas orang tua/wali paling lama 1
(satu) tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB.
h. Untuk anak guru/tenaga kependidikan yang akan menggunakan sisa
persentase jalur perpindahan orang tua/wali yang tidak terpenuhi
haruslah pada sekolah di mana orang tua/walinya sebagai guru/tenaga
kependidikan pada sekolah yang sama.
i. Calon Peserta Didik yang merupakan anak guru/tenaga kependidikan
dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Kepala Sekolah yang
bersangkutan dilampiri Surat Keputusan/Penugasan dari Kepala
Satuan Pendidikan.
j. Selain memenuhi persyaratan usia dan bukti kelulusan, calon peserta
didik baru kelas 7 (tujuh) SMP atau kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK yang
berasal dari sekolah di luar negeri harus mendapatkan surat
rekomendasi izin belajar.
k. Permohonan surat rekomendasi izin belajar sebagaimana dimaksud
pada angka i di atas, disampaikan kepada:
 Direktur Jenderal yang membidangi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah untuk calon peserta
didik baru SMP dan SMA, atau
 Direktur Jenderal yang membidangi Pendidikan Vokasi untuk calon
peserta didik baru SMK.
l. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf j di atas berlaku untuk
calon peserta didik warga negara Indonesia dan warga negara asing.
5. Jalur Prestasi :
a. Buku Rapor SMP/sederajat.
b. Surat Keterangan Nilai Rapor Semester I – V SMP/sederajat yang
diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
c. Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang memiliki kekuatan
hukum sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah Satuan
Pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan
SMP.
d. Bukti prestasi akademik maupun non akademik tertinggi yang dimiliki
dan sesuai kriteria yang ditetapkan, yang diterbitkan paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun sebelum tanggal

21
pendaftaran PPDB.
e. Bukti atas prestasi akademik diperoleh dari kompetisi di bidang riset
dan inovasi yang terdiri dari sains, teknologi, riset; dan/atau inovasi.
f. Bukti atas prestasi non-akademik diperoleh dari kompetisi di bidang 1)
seni budaya dan/atau olahraga, tanpa membatasi jenis seni budaya
dan/atau olahraga.
g. Satuan Pendidikan tidak boleh menerima bukti prestasi hanya dari satu
jenis bidang kompetisi minimal pada tingkat kabupaten/kota dan dapat
diikuti oleh peserta dari seluruh kalangan (non-diskriminasi).
h. Bukti atas prestasi akademik atau non-akademik diperoleh dari
kompetisi yang diselenggarakan oleh:
i. Pemerintah Pusat;
ii. Pemerintah Daerah;
iii. badan usaha milik negara (BUMN);
iv. badan usaha milik daerah (BUMD); dan/atau
v. lembaga lainnya.
i. Bukti atas prestasi akademik dan non-akademik berlaku untuk prestasi
individu dan beregu/kelompok.

E. VERIFIKASI BERKAS.
Calon peserta didik wajib melakukan verifikasi berkas di SMA Negeri atau SMK
Negeri dengan melengkapi berkas persyaratan sesuai dengan jalur yang dipilih,
yaitu :
1. Buku Rapor SMP/sederajat.
2. Surat Keterangan Nilai Rapor Semester I – V SMP/sederajat yang
diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
3. Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang memiliki kekuatan
hukum sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah Satuan
Pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP.
4. Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun
pada awal Tahun Pelajaran 2024/2025, dan belum menikah.
5. Kartu Keluarga yang diterbitkan dan/atau telah tinggal paling singkat 1
(satu) tahun yang dihitung sampai dengan tanggal akhir pendaftaran PPDB
berdasarkan data administrasi kependudukan yang resmi.
6. Bagi Calon Peserta Didik dari pondok pesantren harus terdaftar pada
Educational Management Islamic System (EMIS) yang dikelola oleh
Kementerian Agama.
7. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang
dikelola/ditetapkan oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan (bagi
Calon Peserta Didik dari keluarga kurang mampu).
8. Calon Peserta Didik yatim dan/atau piatu Calon Peserta Didik yang berasal
dari panti asuhan berdasarkan data yang ditetapkan/dikelola Dinas Sosial
Provinsi Sumatera Selatan (bagi Calon Peserta Didik yang berasal dari panti
asuhan).
9. Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang
mempekerjakan paling lama selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal
pendaftaran. (bagi Calon Peserta Didik melalui jalur Perpindahan Tugas
Orang Tua).
10. Calon Peserta Didik yang merupakan anak guru dibuktikan dengan Surat
Pernyataan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan dilampiri Surat
Keputusan/Penugasan dari pejabat yang berwenang (bagi Calon Peserta
Didik melalui jalur Perpindahan Tugas Orang Tua).
11. Kartu Keluarga di luar wilayah kabupaten/kota tempat Satuan Pendidikan
yang dipilih (bagi Calon Peserta Didik melalui jalur Perpindahan Tugas

22
Orang Tua).
12. Surat Keterangan alamat kantor/tempat penugasan orang tua ditugaskan,
diterbitkan oleh Kepala Kantor orang tua calon peserta didik yang
bersangkutan (bagi Calon Peserta Didik melalui jalur Perpindahan Tugas
Orang Tua).

F. PENDAFTARAN PPDB DARING.


1. Calon Peserta Didik menyiapkan berkas persyaratan pendaftaran.
2. Membuka website PPDB Daring melalui https://sumsel.siap-ppdb.com.
3. Calon Peserta Didik mengisi formulir ajuan akun, dan melakukan aktivasi
akun secara daring dengan login menggunakan nomor peserta berupa NISN
dan password.
4. Calon peserta didik hanya dapat membuat akun sebanyak 1 (satu) kali
pada proses PPDB Daring. Calon peserta didik agar menjaga kerahasiaan
password dan data pribadi lainnya serta melakukan pengecekan terhadap
pilihan pendaftaran yang ada pada Aplikasi PPDB.
5. Calon peserta didik dilarang memberikan data pribadi terkait dengan
pendaftaran dalam proses PPDB kepada pihak lain (misalnya : email,
pasword, token), dan penggunaan data pribadi oleh pihak lain menjadi
tanggungjawab calon peserta didik yang bersangkutan.
6. Menginput data pribadi sesuai alur dalam sistem aplikasi PPDB yang telah
disiapkan oleh PT. Telkom, Tbk Regional Sumatera Selatan.
7. Calon Peserta Didik menggunggah (upload) dokumen persyaratan
sebagaimana ditentukan dalam sistem aplikasi.
8. Calon Peserta Didik melakukan verifikasi berkas pendaftaran secara
langsung/luring pada satuan pendidikan yang dipilih dengan membawa
berkas pendaftaran.
9. Berkas-berkas pendaftaran diverifikasi oleh satuan pendidikan tujuan dan
apabila berkas dimaksud telah sesuai dengan ketentuan, maka Calon
Peserta Didik akan memperoleh token untuk melakukan pendaftaran,
sedangkan yang belum memenuhi syarat wajib memperbaiki/memenuhi
persyaratan yang diperlukan.
10. Calon peserta didik yang telah melakukan pendaftaran secara daring akan
memperoleh nomor pendaftaran.
11. Jurnal dan hasil seleksi dapat dilihat pada Aplikasi PPDB dengan nomor
pendaftaran peserta PPDB.

G. PILIHAN PENDAFTARAN PPDB DARING.


1. Calon Peserta Didik dapat melakukan pendaftaran pada semua pilihan
jalur yang ada pada sistem sesuai dengan jenis satuan pendidikan yang
dipilih.
2. Selama masa pendaftaran, calon peserta didik dapat mengubah pilihan ke
jalur lain atau ke satuan pendidikan lainnya. Apabila masa pendaftaran
sudah ditutup maka perpindahan pilihan tidak dapat lagi dilakukan.
3. Sistem PPDB akan mengatur prioritas seleksi berdasarkan urutan pilihan
pendaftaran dan akan menampilkan hasil seleksi sementara dari peringkat
setiap jalur yang disediakan.

23
BAB V
SELEKSI DAN DAFTAR ULANG

A. SELEKSI PPDB.
1. Jalur zonasi
a. Wilayah zonasi ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan usulan dari kepala sekolah dengan
pertimbangan lokasi RT/desa/kelurahan atau kecamatan yang
berdekatan dengan lokasi sekolah sampai kuota zonasi terpenuhi.
b. Apabila dalam satu wilayah zonasi terdapat lebih dari 1 (satu) sekolah,
maka penentuanya berdasarkan jarak terdekat dengan lokasi tempat
tinggal calon peserta didik dan Satuan Pendidikan.
c. Seleksi jalur zonasi diikuti oleh calon peserta didik dalam wilayah yang
ditetapkan sebagai zonasi sesuai prioritas dengan seleksi didasarkan
pada prioritas jarak tempat tinggal dan usia yang lebih tua calon
peserta didik. Apabila dalam kuota terakhir terdapat usia yang sama
maka seleksi dilakukan melalui perhitungan nilai rapor dan nilai
prestasi/kejuaraan bagi yang memiliki.
d. Penentuan jarak pada jalur zonasi berdasarkan garis lurus titik ordinat
tempat tinggal calon peserta didik dan gerbang depan sekolah pada
wilayah zonasi yang telah ditentukan.
e. Calon peserta didik dari pondok pesantren, zonasi sekolah mengikuti
tempat kedudukan pondok pesantren.
f. Setiap satuan pendidikan dapat membentuk tim verifikasi dan
pengecekan lapangan untuk menindaklanjuti indikasi/pengaduan
kecurangan pada jalur zonasi (pindah KK/titip KK selain anggota
keluarga kandung, KK yang ditambahkan atau KK palsu).
2. Jalur Afirmasi.
a. Seleksi pada Jalur Afirmasi diprioritaskan jarak tempat tinggal/domisili
terdekat ke satuan pendidikan, kemudian usia yang paling tinggi dari
calon peserta didik.
b. Sistem PPDB akan memproses Jalur PPDB pada jalur afirmasi terlebih
dahulu bagi calon peserta didik yang tidak mampu dan calon peserta
didik Penyandang Disabilitas tanpa membatasi ragam disabilitas, mulai
dari tahap pendaftaran sampai dengan pengumuman penetapan peserta
didik secara serentak dengan jalur-jalur lainnya.
c. Aplikasi PPDB menginformasikan data calon peserta didik Penyandang
Disabilitas berupa informasi identitas, ragam disabilitas, dan layanan
pembelajaran yang dibutuhkan.
3. Jalur Perpindahan Tugas Orang tua/wali, diprioritaskan untuk :
a. jarak tempat tugas/kantor orang tua terdekat ke satuan pendidikan
yang menjadi pilihan.
b. usia yang paling tinggi dari calon peserta didik.
c. Dalam hal terdapat sisa kuota jalur perpindahan tugas orang tua/wali,
maka sisa kuota dapat dialokasikan untuk calon peserta didik pada
sekolah tempat orang tua/wali mengajar.
4. Jalur Prestasi.
a. Jalur prestasi untuk SMA Negeri paling banyak sebesar 30% melalui
undangan kepada SMP/sederajat yang berada di dalam dan di luar
wilayah zonasi dalam satu kabupaten/kota.

24
b. Hasil seleksi jalur prestasi ditentukan oleh Kepala SMP/sederajat
(sekolah asal) sesuai dengan kuota yang telah ditentukan oleh sekolah
tujuan (SMA/sederajat) berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh
sekolah tujuan.
c. Khusus untuk SMA Negeri Berasrama dapat membuka jalur prestasi
tambahan melalui tes akademik sesuai dengan kebutuhan di masing-
masing satuan pendidikan.
d. Calon peserta didik pada jalur prestasi melalui undangan yang di
seleksi oleh Kepala SMP/sederajat dari luar wilayah zonasi dalam satu
kabupaten/kota, dapat mendaftar apabila memiliki salah satu atau
beberapa prestasi berikut :
i. Prestasi yang terdata pada laman https://simt.kemdikbud.go.id
atau https://kurasi-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/.
ii. Prestasi dari kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah/Kementerian/lembaga pemerintah/lembaga lainnya.
iii. Prestasi akademik berupa juara umum peringkat 1 s.d. 5 di
sekolahnya, dilengkapi piagam/sertifikat/surat keterangan dari
kepala sekolah.
iv. Prestasi non akademik minimal tingkat provinsi.
v. Hafal Al-Quran minimal 3 juz.
vi. Memiliki TOEFL Bahasa Inggris dengan skor minimal 400 dari
lembaga resmi paling lama 6 (enam) bulan sebelum waktu
pendaftaran.
vii. Prestasi bela negara, wawasan kebangsaan atau kesadaran hukum
yang dibuktikan oleh sertifikat dari pihak yang berwenang minimal
di tingkat Kabupaten/Kota.
viii. Prestasi lainnya berdasarkan kesepakatan Kepala Sekolah bersama
dewan guru.
e. Calon peserta didik pada jalur prestasi melalui undangan yang di
seleksi oleh Kepala SMP/sederajat dari dalam wilayah zonasi dapat
mendaftar apabila memiliki salah satu atau beberapa prestasi berikut:
i. Prestasi yang terdata pada laman https://simt.kemdikbud.go.id
atau https://kurasi-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/.
ii. Prestasi dari kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah/Kementerian/lembaga pemerintah/lembaga lainnya.
iii. Prestasi akademik berupa peringkat 1 s.d. 10 setiap semester di
kelas, dilengkapi piagam/sertifikat/surat keterangan dari kepala
sekolah.
iv. Hafal Al-Quran minimal 1 Juz.
v. Memiliki TOEFL Bahasa Inggris dengan skor minimal 300 dari
lembaga resmi paling lama 6 (enam) bulan sebelum waktu
pendaftaran.
vi. Prestasi bela negara, wawasan kebangsaan atau kesadaran hukum
yang dibuktikan oleh sertifikat dari pihak yang berwenang minimal
di tingkat Kabupaten/Kota.
vii. Prestasi lainnya berdasarkan kesepakatan Kepala Sekolah bersama
dewan guru.
f. Apabila terbukti data yang dikirim untuk jalur prestasi melalui
undangan tidak sesuai/direkayasa, maka hasil seleksi PPDB peserta
didik tersebut dibatalkan dan kuota sekolah asal yang bersangkutan
pada jalur prestasi melalui undangan di tahun berikutnya
dikurangi/dihilangkan.
g. Jalur prestasi melalui tes kemampuan akademik memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

25
i. Diperuntukkan bagi seluruh SMA Negeri Berasrama dan seluruh
SMK Negeri;
ii. Tes kemampuan akademik meliputi mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS.
iii. Mekanisme tes kemampuan akademik dilakukan oleh PT. Telkom,
Tbk Regional Sumatera Selatan secara online.
iv. Hasil tes kemampuan akademik yang ditampilkan di monitor
komputer wajib di foto bersama peserta didik dan kartu peserta
ujian yang melakukan tes sebagai bukti jika diperlukan;
v. Nilai total secara keseluruhan ditentukan berdasarkan nilai tes
kemampuan akademik dengan bobot 60% dan nilai rata-rata rapor
semester 1 s.d. 5 dengan bobot 40%.
vi. Kelulusan calon peserta didik di SMA berasarama berdasarkan
peringkat tes kemampuan akademik per jenis kelamin calon
peserta didik, dengan mempertimbangkan kapasitas asrama;
vii. Apabila nilai total calon peserta didik sama, maka akan diperingkat
berdasarkan nilai tes kemampuan akademik, dan apabila masih
sama maka akan ditentukan dari prestasi yang diperoleh yang
bersangkutan selama di SMP/sederajat.

B. VERIFIKASI DATA
1. Panitia PPDB melakukan verifikasi dan validasi terhadap dokumen
persyaratan yang diunggah dalam Aplikasi PPDB atau diserahkan ke Panitia
PPDB di sekolah, meliputi :
2. Keabsahan KK;
3. Dokumen keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga
tidak mampu;
4. Surat keterangan sebagai Penyandang Disabilitas;
5. Surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik yang menyatakan
bersedia diproses secara hukum jika terbukti memalsukan bukti
keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu;
6. Keterangan domisili;
7. Surat penugasan orang tua/wali dari instansi/lembaga/perusahaan yang
mempekerjakan;
8. Rapor dan surat keterangan peringkat rapor; atau
9. Sertifikat prestasi akademik atau non-akademik.

C. SISA KUOTA PPDB


1. Apabila terdapat sisa kuota dari Jalur PPDB melalui Jalur Afirmasi, Jalur
Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali dan Jalur Prestasi, maka sisa kuota
tersebut wajib dialihkan ke jalur zonasi dengan berdasarkan lokasi tempat
tinggal calon peserta didik ke satuan pendidikan dengan prioritas sebagai
berikut :
a. Calon peserta didik yang berdomisili di wilayah zonasi prioritas 1.
b. Calon peserta didik yang berdomisili di wilayah zonasi prioritas 2.
c. Calon peserta didik yang berdomisili di wilayah zonasi prioritas 3.
2. Penyaluran dari satuan pendidikan lain yang memiliki calon peserta didik
melebihi daya tampungnya berdasarkan seleksi jarak.
3. Sisa kuota dari Jalur Afirmasi dan Jalur Perpindahan Tugas Orang
Tua/Wali untuk SMA Berasrama dapat dialihkan ke Jalur Prestasi melalui
tes akademik berdasarkan peringkat nilai total yang diperoleh.

D. PENETAPAN HASIL SELEKSI PPDB.


1. Penetapan peserta didik yang diterima oleh Satuan Pendidikan dilakukan

26
setelah proses seleksi selesai dilaksanakan.
2. Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) di atas dilaksanakan
oleh Kepala Satuan Pendidikan dan diumumkan kepada masyarakat melalui
website https://sumsel.siap-ppdb.com.
3. Hasil penetapan tersebut wajib dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan melalui Kepala Bidang SMA.
4. Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, satuan pendidikan memiliki jumlah
calon peserta didik yang melebihi daya tampung, maka kelebihannya akan
disalurkan ke satuan pendidikan lain yang belum terpenuhi daya
tampungnya dengan mempertimbangkan proritas jarak tempat tinggal dan
lokasi satuan pendidikan.

E. PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PPDB.


1. Pendaftaran dan pengumuman proses PPDB untuk seluruh SMA Negeri
dilakukan pada waktu yang sama (serentak) dan sekaligus untuk semua
jalur pendaftaran (tidak per tahap), kecuali untuk SMA Berasrama, SMK
Negeri, dan SLB Negeri serta satuan pendidikan dengan kondisi khusus
sebagaimana dimaksud pada Bab II poin A angka 8 (delapan).
2. Penetapan hasil seleksi peserta didik yang diterima, diberitahukan melalui
pengumuman secara jelas dan terbuka oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan.
3. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan dilaksanakan
secara terbuka melalui internet dan papan pengumuman pada satuan
pendidikan.
4. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan, berisi tentang:
nomor pendaftar, nama calon peserta didik, asal satuan pendidikan,
keterangan jalur/seleksi, nilai akhir dan peringkat hasil seleksi.

F. DAFTAR ULANG PPDB.


1. Peserta didik yang dinyatakan diterima dalam penyelenggaraan PPDB wajib
melakukan daftar ulang, dan bagi yang tidak melakukan daftar ulang
dianggap mengundurkan diri.
2. Ketentuan dan tata cara daftar ulang akan diatur lebih lanjut oleh satuan
pendidikan masing-masing.

G. PENYALURAN CALON PESERTA DIDIK.


1. Jika berdasarkan hasil seleksi PPDB, SMA Negeri/SMK Negeri memiliki
jumlah calon peserta didik yang melebihi daya tampung, maka sekolah
wajib melaporkan kelebihan calon peserta didik tersebut kepada Dinas
Pendidikan beserta data usulan sekolah penyaluran beserta jaraknya.
2. Satuan pendidikan yang akan menerima penyaluran kelebihan peserta didik
merupakan sekolah yang memiliki kekurangan daya tampung.
3. Dinas Pendidikan dapat menyalurkan kelebihan calon peserta didik
sebagaimana dimaksud angka 1 (satu) di atas berdasarkan data yang telah
diverifikasi oleh sekolah yang akan menerima penyaluran tersebut atau
berdasarkan hasil pengolahan data oleh PT. Telkom, Tbk Regional Sumatera
Selatan, dengan prioritas sebagai berikut :
a. SMA Negeri/SMK Negeri lain dalam satu wilayah zonasi
b. SMA Negeri /SMK Negeri lain di luar wilayah zonasi
c. SMA Swasta/SMK Swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat
berdasarkan pilihan calon peserta didik.

H. LARANGAN PPDB.
1. Pelaksanaan PPDB tidak boleh dikaitkan dengan dana komite sekolah.

27
2. Dilarang memberikan syarat pendanaan pada saat daftar ulang PPDB.
3. Pada pelaksanaan PPDB dan awal tahun pelajaran tidak diperbolehkan
untuk mengkoordinir pengadaan pakaian sekolah seperti seragam sekolah,
jas almamater dan pakaian batik/khas sekolah. Untuk pakaian praktek
pada jenjang SMK dan dan kaos olahraga agar disediakan di Koperasi
Sekolah sehingga calon peserta didik dapat bertransaksi secara langsung
apabila membutuhkan pakaian tersebut.
4. Setelah proses PPDB selesai, satuan pendidikan dilarang menambah peserta
didik baru apabila daya tampung-nya sudah terpenuhi. Penambahan
peserta didik baru setelah penetapan dapat dilakukan melalui penyaluran
secara resmi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan kepada
satuan pendidikan yang kekurangan daya tampung.

I. SANKSI.
Gubernur melalui Kepala Dinas Pendidikan dan/atau Kepala Badan
Kepegawaian Daerah dapat memberikan sanksi kepada Kepala Satuan
Pendidikan, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi sekolah
apabila melanggar ketentuan tentang PPDB, berupa:
1. teguran tertulis.
2. penundaan atau pengurangan hak.
3. pembebasan tugas dan/atau
4. pemberhentian sementara/tetap dari jabatan.

28
BAB VI
PENGENDALIAN, PENGADUAN DAN INFORMASI

A. PENGENDALIAN PPDB.
1. Masyarakat berhak melakukan pemantauan dan pengawasan
penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru pada satuan pendidikan,
agar pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan melalui Tim Monitoring dan
Evaluasi wajib melakukan tindak lanjut, apabila terdapat pengaduan atas
hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan masyarakat.

B. PENGADUAN PPDB.
1. Pengaduan masyarakat dapat berupa keluhan, kritik dan saran dalam
penyelenggaraan PPDB, disampaikan secara berjenjang mulai dari satuan
pendidikan melalui antara lain email dan WhatsApp.
2. Tindaklanjut atas pengaduan masyarakat secara teknis diselesaikan oleh
tim penanganan pengaduan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan
diselesaikan sebagaimana mestinya.
3. Tim penanganan pengaduan melaporkan hasil penanganan pengaduan
secara berjenjang kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Selatan.
4. Pengaduan dapat dilakukan ke alamat email dan/atau nomor WhatsApp :
a. E-mail : pengaduan@sumsel.siap-ppdb.com
b. Link pengaduan : https://s.id/pengaduan-ppdb-sumsel
c. WhatsApp : 0895 1997 6600

C. INFORMASI PPDB.
Informasi tentang pelaksanaan PPDB dapat diperoleh melalui :
1. Papan informasi/banner/spanduk pada Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan dan Satuan Pendidikan.
2. Media masa cetak atau elektronik dan internet melalui website
https://sumsel.siap-ppdb.com.
3. Media sosial Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan satuan
pendidikan.

29
BAB VII
PENUTUP

Penyelenggaraan PPDB merupakan upaya memberikan layanan kepada


masyarakat di Bidang Pendidikan secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.
Tujuan ini akan tercapai manakala mendapat dukungan dari para pengguna
layanan ini dan berbagai pihak terkait. Kami menyadari, mungkin di berbagai sisi
masih terdapat kekurangan namun kekurangan yang dimungkinkan terjadi
bukanlah sesuatu kesengajaan yang dengan sadar kami ketahui. Kami akan terus
berupaya melakukan penyempurnaan untuk memberikan layanan terbaik di Bidang
Pendidikan.
Melalui PPDB ini, kami mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk
bangkit membangun pendidikan agar semakin maju dengan semangat kegotong-
royongan. Dan kami yakin, bahwa kita memiliki kerinduan yang sama yakni kita
ingin melihat anak-anak kita bertumbuh dan berkembang sebagai anak-anak
bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat, memiliki intelegensi yang
tinggi, dan pada akhirnya anak-anak kita menjadi anak-anak yang patut
dibanggakan oleh Negara. Mari kita hadir untuk anak-anak kita sebagai motivator
dan inspirator, untuk menjadikan pendidikan di Sumatera Selatan sebagai
barometer pencapaian tujuan pembangunan pendidikan.
Terima kasih atas dukungan dan peran aktifnya untuk kemajuan pendidikan
di Provinsi Sumatera Selatan.

Pj. GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Dr. Drs. A. FATONI, M.Si

30
LAMPIRAN: KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN
NOMOR : /KPTS/DISDIK/2023
TANGGAL : NOVEMBER 2023

SMA NEGERI BERASRAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN

No. Nama Sekolah Kabupaten/Kota Layanan Tambahan


SMA Negeri Plus 17
1. Palembang sekolah berasrama
Palembang

SMA Negeri Sumatera


2. Palembang sekolah berasrama
Selatan
SMA Negeri 1 Unggul
3. Muara Enim sekolah berasrama
Muara Enim
SMA Negeri 1 Indralaya
4. Ogan Ilir sekolah berasrama
Utara
SMA Negeri Unggul 2
5. Musi Banyuasin sekolah berasrama
Sekayu
SMA Negeri Plus 2
6. Banyuasin sekolah berasrama
Banyuasin III
SMA Negeri 3 Ogan Komering
7. sekolah berasrama
Kayuagung Ilir
8. SMA Negeri 4 Lahat Lahat sekolah berasrama
SMA Negeri 3
9. Prabumulih sekolah berasrama
Prabumulih

Pj. GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Dr. Drs. A. FATONI, M.Si

31
LAMPIRAN: KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN
NOMOR : /KPTS/DISDIK/2023
TANGGAL : NOVEMBER 2023

FORMAT SURAT PERNYATAAN ORANG TUA/WALI

32

Anda mungkin juga menyukai