Dari beberapa transaksi berikut yang terjadi pada perusahaan jasa dapat kita buat ke
dalam buku besar.
1. Tanggal 1 April Maryono menyetor uang tunai ke perusahaan sebagai investasi awal
pemilik perusahaan.
2. Tanggal 2 April Maryono membayar sewa bengkel untuk satu tahun sebesar Rp
20.000.000,00.
3. Tanggal 3 April dibeli peralatan secara kredit seharga Rp 30.000.000,00.
4. Pada tanggal 5 April dibeli perlengkapan bengkel seharga Rp 5.000.000,00 dibayar
tunai.
5. Pada tanggal 10 Maryono Service Mobil menerima pembayaran Rp 10.000.000,00
untuk pekerjaan yang telah diselesaikan.
6. Pada tanggal 15 dibayar beban listrik sebesar Rp 450.000,00.
7. Pada tanggal 20 April diselesaikan pekerjaan ganti oli dan service mobil pelanggan
sebesar Rp 2.000.000,00. Diterima pembayaran Rp 1.500.000,00 dan sisanya akan
dibayar kemudian.
BENGKEL
Pentunjuk: 1 Berdasarkan data jurnal umum diatas pesrta didik mampu membuat proyek dengan
mengahsilkan produk yaitu posting buku besar dengan masing-masing kelompok !
2. Masing-masing kelompok mampu memprentasikan hasil produknya kedepan kelas !
Penyelesaaian :
Posting keBuku Besar
Nama akun : 1. Kas
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
2017 Debit kredit
04 1 Posting JU 1 60.000.000 60.000.000
2 20.000.000 40.000.000
3 30.000.000 10.000.000
5 5.000.000 5.000.000
10 10.000.000 15.000.000
15 450.000 14.550.000
20 1.500.000 16.050.000
2. Pendapatan Usaha
3. Perlengkapan
4. Beban Sewa
5. Utang Usaha
6. Modal pemilik
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
2017 Debit kredit
04 1 Posting JU 1 60.000.000 60 .000.000
7. Beban listrik
Mekanisme debit dan kredit adalah prinsip dasar dalam akuntansi yang membantu menjaga
keseimbangan dan keakuratan pencatatan keuangan. Penerapan prinsip ini memastikan
bahwa setiap transaksi mempengaruhi setidaknya dua akun dan jumlah total debit selalu
sama dengan jumlah total kredit.
4. Pastikan setiap transaksi memiliki dua entri yang seimbang antara debit dan
kredit.
5. Gunakan akun-akun yang sesuai dengan jenis transaksi yang dicatat.
6. Setiap transaksi dijurnal terlebih dahulu sebelum di-posting ke buku besar.
7. Pembahasan di atas dapat disesuaikan dengan karakteristik khusus salon yang
bersangkutan.
1. Pemahaman terhadap jenis transaksi dan akun yang terlibat penting untuk
melakukan posting dengan benar.
2. Pastikan untuk menyertakan tanggal transaksi pada setiap pencatatan dalam buku
besar.
3. Perhatikan apakah transaksi tersebut mempengaruhi aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, atau biaya.
Buku besar adalah salah satu bagian utama dari sistem akuntansi yang digunakan untuk
mencatat dan mengorganisir transaksi keuangan suatu perusahaan. Buku besar biasanya
terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki tujuan dan fungsi tertentu.
Berikut adalah beberapa bentuk umum dari buku besar:
Buku besar merupakan bagian integral dari sistem akuntansi suatu perusahaan. Ini
adalah catatan utama yang mencatat dan mengorganisir semua transaksi keuangan
perusahaan dalam bentuk akun-akun. Buku besar memiliki tujuan utama untuk
memudahkan pemantauan dan analisis keuangan perusahaan. Berikut adalah
beberapa pengertian dan karakteristik buku besar:
1. Catatan Utama:
Buku besar adalah catatan utama yang mencatat seluruh transaksi keuangan
perusahaan, baik yang berkaitan dengan penerimaan (debet) maupun pengeluaran
(kredit).
2. Organisasi Akun-Akun:
Buku besar mengorganisir transaksi ke dalam berbagai akun sesuai dengan jenisnya.
Setiap akun memiliki halaman atau kolom tersendiri untuk mencatat detail transaksi
yang terkait dengan akun tersebut.
Buku besar menciptakan jejak historis dari seluruh transaksi keuangan perusahaan.
Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan, seperti manajemen dan auditor,
untuk melacak perkembangan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Buku besar memberikan dasar bagi penyusunan laporan keuangan, seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Informasi dari buku besar digunakan untuk
menyusun rangkuman keuangan yang akurat.
5. Menggambarkan Transaksi:
Setiap transaksi dicatat dalam buku besar dengan dua entri, yaitu debit dan kredit,
menciptakan sistem pembukuan berbasis double-entry. Ini memastikan bahwa total
debit selalu seimbang dengan total kredit.
6. Pemisahan Akun:
Buku besar dapat terdiri dari berbagai bagian atau buku besar khusus yang
memisahkan transaksi berdasarkan jenisnya, seperti buku besar kas, buku besar
piutang, dan buku besar hutang.
Buku besar menerima data dari jurnal umum. Setelah transaksi dicatat dalam jurnal
umum, data tersebut di-"posting" ke buku besar sesuai dengan akun yang
bersangkutan.
8. Memudahkan Analisis:
Buku besar menyediakan data yang diperlukan untuk menganalisis kinerja keuangan
perusahaan. Hal ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan
evaluasi kesehatan keuangan perusahaan.
9. Kontrol Internal:
Buku besar memberikan dasar untuk penerapan kontrol internal dan audit keuangan.
Ini membantu memastikan keakuratan dan keandalan informasi keuangan.
Buku besar merupakan instrumen vital dalam proses pencatatan dan pelaporan
keuangan perusahaan. Melalui pencatatan yang teratur dan akurat dalam buku besar,
perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya untuk
keperluan manajemen, perpajakan, dan pelaporan kepada pihak eksternal.