ACM+08+DRAFT+ARTIKEL+19 1+AN+Firginia+Indah+Rasuh+ap1
ACM+08+DRAFT+ARTIKEL+19 1+AN+Firginia+Indah+Rasuh+ap1
Firginia Indah Rasuh (1)(*), Rine Kaunang (2), Lyndon Reinhard Jacob Pangemanan (2)
1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
2) Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
*Penulis untuk korespondensi: indahvirginia91@gmail.com
Naskah diterima melalui e-mail jurnal ilmiah agrisosioekonomi@unsrat.ac.id : Jumat, 14 Oktober 2022
Disetujui diterbitkan : Sabtu, 28 Januari 2023
ABSTRACT
This study aims to analyze the income and feasibility of Stevia farming in Tountimomor Village, West
Kakas District, Minahasa Regency. The research was carried out for 3 months, from May to July 2022. The
respondents in the study were determined deliberately. The data used are primary data collected through
interviews based on questionnaires and secondary data obtained through Google Scholar in the form of books.
The results showed that in the first 6 months the revenue did not cover all the costs incurred by farmers for the
production of Stevia because all costs were incurred for 1 planting period which was for 6 years, so the
income was still negative. Therefore, the second stage was continued, namely financial analysis to determine
the feasibility of Stevia farming using the criteria of NPV, IRR, Net B/C and BEP. The results of the analysis of
the feasibility of farming are feasible or Stevia farming in Tountimomor Village, West Kakas District,
Minahasa Regency is feasible to implement.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan dari usahatani Stevia di Desa
Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu
dari bulan Mei sampai Juli 2022. Responden dalam penelitian ditentukan secara sengaja. Data yang digunakan
adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan kuesioner dan data sekunder diperoleh
melalui google scholar berupa buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 6 bulan pertama
hasil penerimaan belum menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan petani untuk produksi Stevia karena
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk 1 masa tanam yaitu selama 6 tahun, sehingga mendapatkan hasil
pendapatan yang masih negatif. Oleh karena itu dilanjutkan tahap kedua yaitu analisis finansial untuk
mengatahui kelayakan usahatani Stevia menggunakan kriteria NPV, IRR, Net B/C dan BEP. Hasil analisis
kelayakan usahatani adalah layak atau usahatani Stevia di Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat,
Kabupaten Minahasa layak untuk dilaksanakan.
Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan,Sosial dan Ekonomi) 175
Analisis Pendapatan Usahatani “Stevia”……………………………..……..(Firginia Rasuh, Rine Kaunang, Lyndon Pangemanan)
176
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN (p) 1907– 4298,ISSN (e)2685-063X, Sinta 5, Volume 19 Nomor 1, Januari 2023 : 175 – 184
Metode Pengumpulan Sampel a. Biaya tetap atau (fixed cost), yaitu biaya
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan pembelian alat pertanian, biaya sewa dan
secara sengaja yaitu pemilihan lokasi berdasarkan biaya pajak.
pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan b. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya
penelitian. Responden dalam penelitian diambil yang mempengaruhi biaya produksi,
dari petani Stevia di Desa Tountimomor, terdiri dari:
Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa - Biaya benih (Rp/Kg)
yaitu sebanyak 1 petani. - Biaya pupuk (Kg)
- Biaya tenaga kerja dalam pengolahan
Metode Pengumpulan Data tanah, penanaman, pemupukan,
1. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan pemeliharaan serta panen (Rp/orang)
data primer dan sekunder dengan melakukan - Biaya transportasi (Rp)
wawancara langsung kepada responden yaitu
petani Stevia di Desa Tountimomor, Metode Analisis Data
Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Analisis data dalam penelitian adalah
Minahasa. Wawancara dilakukan berdasarkan analisis kuantitatif yang diuraikan secara
pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan deskriptif.
yang berisikan variabel-variabel penelitian. 1. Analisis Pendapatan Usahatani Stevia
Wawancara dilakukan dengan teknik a. Biaya
wawancara mendalam (indept) interview Mengetahui berapa banyak biaya total
kepada petani untuk mendapatkan hasil yang yang dikeluarkan selama proses produksi
lebih akurat. Stevia, dihitung menggunakan rumus:
2. Pencatatan, dilakukan untuk mengumpulkan
data primer dan data sekunder dari hasil TC = TFC + TVC
wawancara kepada responden. Sehingga Keterangan:
dengan adanya pencatatan dapat diketahui TC = Biaya Total
berapa besar biaya, penerimaan dan TFC = Total Biaya Tetap
pendapatan dari hasil tanam Stevia di Desa TVC = Total Biaya Variabel
Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Menghitung biaya penyusutan:
Kabupaten Minahasa.
𝐏−𝐒
D= 𝐍
Konsep Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang akan diukur dalam Keterangan :
penelitian ini adalah sebagai berikut : D = Biaya Penyusutan (Rp)
1. Identitas Responden P = Harga Awal (Rp)
a. Umur (tahun) S = Harga Akhir (Rp)
b. Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, N = Umur Ekonomis (Tahun)
Perguruan Tinggi) b. Penerimaan
c. Jumlah tanggungan dalam keluarga Mengetahui berapa banyak penerimaan
(Orang) dalam usahatani Stevia dihitung
d. Luas lahan yang ditanami (Ha) menggunakan rumus:
e. Jenis lahan yang digunakan (milik sendiri, TR = Q x P
sakap, sewa, kontrak atau pinjam dan
lainnya. Keterangan:
2. Jumlah produksi yaitu jumlah produksi daun TR = Penerimaan
Stevia dalam satu kali masa panen (Kg) Q = Jumlah Produksi
3. Harga, yaitu harga jual dari daun Stevia P = Harga Produk
(Rp/Kg) c. Pendapatan
4. Biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan Mengetahui berapa banyak pendapatan
petani dalam proses produksi tanaman Stevia yang diterima dalam usahatani Stevia maka
yang terdiri dari: dihitung menggunakan rumus:
Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan,Sosial dan Ekonomi) 177
Analisis Pendapatan Usahatani “Stevia”……………………………..……..(Firginia Rasuh, Rine Kaunang, Lyndon Pangemanan)
Pd = TR-TC Keterangan:
𝐍𝐏𝐕𝟏 = NPV yang diperoleh dari tingkat
Keterangan: discount factor 1
Pd = Pendapatan usaha tani 𝐍𝐏𝐕𝟐 = NPV yang diperoleh dari tingkat
TR = Total Penerimaan (total revenue) discount factor 2
TC = Total Biaya (total cost) 𝐢𝟏 = tingkat discount factor 1
2. Analisis R/C Ratio 𝐢𝟐 = tingkat discount factor 2
R/C rasio adalah perbandingan antara Kriteria:
penerimaan dengan biaya produksi. Rasio IRR > tingkat suku bunga berlaku maka usaha
penerimaan atas biaya menunjukkan besar tersebut layak untuk dilaksanakan
penerimaan yang diperoleh dari setiap biaya IRR < tingkat suku bunga berlaku maka usaha
(rupiah) yang dikeluarkan selama produksi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan
usaha. Dari hasil tersebut dapat diketahui 5. Net Benefit Cost ( Net B/C)
seberapa besar pendapatan dan apakah usaha Net B/C adalah perbandingan antara NPV
tersebut efisien atau tidak (Harmono & Andoko, total dari manfaat bersih terhadap total dari
2005). biaya bersih. Rumus yang digunakan adalah:
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧𝐢 𝑩 ∑𝒏𝒊=𝟏 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑵𝑩𝒊(+)
R/C = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧𝐢 𝑵𝒆𝒕 = 𝒏
𝑪 ∑𝒊=𝟏 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑵𝑩𝒊(−)
Kriteria untuk menentukan efisiensi usahatani Keterangan:
adalah:
NBi (+) = net benefit yang telah didiskon
R/C > 1 = Usahatani efisien
positif
R/C = 1 = Usahatani berada di titik impas
NBi (−) = net benefit yang telah didiskon
(tidak untung dan tidak rugi)
negatif
R/C < 1 = Usahatani belum efisien Kriteria:
3. Net Present Value (NPV) Net B/C > 1 maka usaha layak dilaksanakan
Perhitungan NPV adalah net benefit yang Net B/C < 1 maka usaha tidak layak dilaksanakan
telah didiskon menggunakan discount factor 6. Break Even Point (BEP)
yang telah ditentukan. Rumus yang digunakan Break Even Point (BEP) adalah alat
adalah: analisis untuk mencari tahu berapa besar jumlah
𝒏 produksi yang harus dicapai untuk menutupi
𝑵𝑩𝒊 jumlah biaya yang telah dikeluarkan agar tidak
𝑵𝑷𝑽 = ∑ mengalami kerugian. Analisis ini dihitung
(𝟏 + 𝒊)𝒏
𝒊=𝟏 menggunakan rumus:
178
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN (p) 1907– 4298,ISSN (e)2685-063X, Sinta 5, Volume 19 Nomor 1, Januari 2023 : 175 – 184
Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan,Sosial dan Ekonomi) 179
Analisis Pendapatan Usahatani “Stevia”……………………………..……..(Firginia Rasuh, Rine Kaunang, Lyndon Pangemanan)
tahun berdasarkan perkiraan biaya. Total biaya untuk pupuk kandang pada awal penanaman
tetap pada tahun pertama usahatani Stevia adalah Rp17.437.500. Total biaya variabel dari pupuk
sebesar Rp19.793.192 dan perkiraan total biaya kandang tambahan yang digunakan oleh petani
tetap usahatani Stevia dari tahun ke 2 sampai ET adalah Rp1.736.000 serta biaya variabel untuk
tahun ke 6 adalah sebesar Rp82.767.774. Oleh pupuk organik cair adalah Rp40.000 per liter
karena itu, total biaya tetap usahatani Stevia dimana penggunaan sebanyak 2 liter selama 6 kali
dalam 1 masa tanam yaitu 6 tahun adalah sebesar cutting maka total biaya variabel pupuk organik
Rp102.560.966. cair adalah Rp480.000.
180
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN (p) 1907– 4298,ISSN (e)2685-063X, Sinta 5, Volume 19 Nomor 1, Januari 2023 : 175 – 184
Tabel 7. Total Biaya Variabel dalam 1 Masa Tanam (6 Tahun) Tabel 9 dapat diketahui bahwa perkiraan
Usahatani Stevia
No. Keterangan Jumlah (Rp) biaya variabel sebesar Rp1.507.890.500 ditambah
1. Total Biaya Variabel 612.778.500 dengan perkiraan total biaya tetap sebesar
(tahun ke 1 bulan 1-6) Rp102.560.966 menghasilkan perkiraan total
2. Perkiraan Total Biaya Variabel 895.112.000
(tahun ke 1 bulan 7-12 sampai biaya produksi yang akan dikeluarkan petani ET
tahun ke 6) selama 6 tahun yaitu sebesar Rp1.610.451.466.
Total 1.507.890.500
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022
Penerimaan Usahatani Tanaman Stevia
Biaya variabel usahatani Stevia dalam 1 Penerimaan usahatani tanaman Stevia
masa tanam yaitu 6 tahun berdasarkan perkiraan dalam penelitian adalah hasil dari jumlah produksi
biaya. Total biaya variabel pada tahun pertama tanaman Stevia yang dihasilkan dikalikan dengan
bulan 1 sampai bulan 6 usahatani Stevia adalah harga jual tanaman Stevia. Penerimaan yang
sebesar Rp612.778.500 dan perkiraan total biaya dihitung pada lahan yang seluas 1 Ha.
variabel usahatani Stevia seterusnya sampai tahun
Tabel 10. Penerimaan Usahatani Tanaman Stevia dari
ke 6 yang akan dikeluarkan oleh petani ET adalah November 2021 Sampai Juni 2022
sebesar Rp895.112.000. Oleh karena itu, total No. Uraian
Produksi Harga Jual Penerimaan
biaya variabel usahatani Stevia dalam 1 masa (Kg) (Rp/Kg) (Rp)
1. Panen 1 3000 14.000 42.000.000
tanam yaitu 6 tahun adalah sebesar (cutting ke 6)
Rp1.507.890.500. Jumlah 3.000 14.000 42.000.000
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022
Total Biaya Produksi
Tabel 10 menjelaskan bahwa pada periode
Total biaya produksi adalah jumlah biaya
November 2021 sampai Juni 2022 telah dilakukan
tetap ditambah dengan jumlah biaya tidak tetap
tahap cutting selama 6 kali untuk pembentukan
atau biaya variabel. Total biaya yang dihitung
perumpunan dan cutting ke 6 yang disebut panen
November 2021 sampai Juni 2022 dan ditambah
pertama dengan jumlah produksi yang diterima
dengan perkiraan total biaya sampai tahun ke 6
petani ET adalah sebanyak 3.000 Kg. Dengan
pada 1 masa tanam. Total biaya produksi dibuat
harga jual daun Stevia kering adalah sebesar
menjadi dua versi agar dapat diketahui berapa
Rp14.000 maka total penerimaan yang diterima
besar total biaya produksi yang telah dikeluarkan
oleh petani ET pada panen pertama sebesar
oleh petani ET dan perkiraan total biaya produksi
Rp42.000.000.
yang dikeluarkan petani ET sampai tahun ke 6.
Tabel 11. Penerimaan Usahatani Tanaman Stevia dari
Tabel 8. Total Biaya dalam Usahatani Stevia Dari Tahun ke 1 November 2021 Sampai Juni 2022 dengan Luas
Bulan 1 Sampai Bulan 6 Lahan 1 Ha
No. Komponen Biaya Biaya (Rp) No. Keterangan Nilai
1. Biaya Tetap 19.793.192 1. Harga (Rp) 14.000
2. Biaya Variabel 612.778.500 2. Produksi (Kg) 3.000
Total 632.571.692 Penerimaan (Rp) 42.000.000
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022
Tabel 8 menjelaskan bahwa besar biaya Berdasarkan yang telah diuraikan di Tabel
tetap dan biaya variabel yang telah dieluarkan 11 dapat diketahui bahwa jumlah produksi daun
oleh petani ET pada tahun pertama bulan ke 1 Stevia yang didapatkan selama 6 kali cutting atau
sampai bulan ke 6 adalah total biaya tetap sebesar panen pertama dari bulan November tahun 2021
Rp19.793.192 serta total biaya variabel adalah sampai Juni tahun 2022 adalah sebanyak 3.000
sebesar Rp612.778.500. Sehingga hasil dari total Kg dengan harga jual Rp14.000 total penerimaan
biaya produksi yang telah dikeluarkan petani ET adalah sebesar Rp42.000.000.
adalah sebesar Rp632.571.692.
Tabel 12. Perkiraan Penerimaan Usahatani Tanaman Stevia
Tabel 9. Pekiraan Total Biaya dalam Usahatani Stevia Selama Pada 1 Masa Tanam yaitu 6 Tahun dengan Luas
1 Masa Tanam (6 Tahun) Lahan 1 Ha
No. Komponen Biaya Biaya (Rp) Jumlah Produksi Total Penerimaan
Keterangan
1. Perkiraan Total Biaya Tetap 102.560.966 Panen (Kg) (Rp)
2. Perkiraan Total Biaya Variabel 1.507.890.500 Tahun 1 5 3.000 210.000.000
Total 1.610.451.466 Tahun 2 8 3.000 336.000.000
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022 Tahun 3 8 3.500 392.000.000
Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan,Sosial dan Ekonomi) 181
Analisis Pendapatan Usahatani “Stevia”……………………………..……..(Firginia Rasuh, Rine Kaunang, Lyndon Pangemanan)
182
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN (p) 1907– 4298,ISSN (e)2685-063X, Sinta 5, Volume 19 Nomor 1, Januari 2023 : 175 – 184
sebesar Rp632.571.692 maka hasil analisis R/C Stevia menghasilkan nilai Net B/C > 1 yaitu 2,12
Ratio adalah 0,07. Hasil perhitungan nilai R/C maka layak untuk dilaksanakan.
Ratio 0,07 didapatkan lebih kecil dari 1 atau R/C
< 1 maka secara ekonomi usahatani tanaman Break Even Point (BEP)
Stevia di Desa Tountimomor belum efisien. Analisis Break Even Point (BEP)
Dilakukan analisis R/C Ratio pertahun selama 1 ditentukan dengan menggunakan total biaya
periode masa tanam dan mendapat hasil, tahun produksi dan total penerimaan serta untuk
pertama R/C = 0.35, tahun kedua R/C = 0.66, menentukan harga minimal produk ditentukan
tahun ketiga R/C = 0.91, tahun keempat R/C = juga dengan menggunakan biaya total dan biaya
1,14 yang artinya usahatani stevia akan efisien produksi.
atau menguntungkan pada tahun keempat.
Untuk mengetahui kelayakan usahatani Break Even Point (BEP) Unit
Stevia, dilakukan analisis finansial dengan BEP unit ini adalah untuk menentukan
menggunakan kriteria Net Present Value (NPV), berapa banyak produksi yang dihasilkan agar
Internal Rate of Return (IRR), Net B/C dan Break menutupi total biaya produksi dan mencapai titik
Even Point (BEP) dengan tingkat suku bunga impas yaitu tidak untung dan tidak rugi.
10%.
Tabel 17. Analisis Break Even Point Berdasarkan Unit
Tabel 16. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Stevia No Keterangan Nilai
No. Kriteria Hasil 1. Total Biaya Produksi Selama 6 1.610.451.466
1. NPV Rp471.880.786,66 Tahun (Rp)
2. IRR 41.56% 2. Harga (Rp) 14.000
3. Net B/C 2,12 BEP Unit Produksi (Kg) 115.032
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2022
Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan,Sosial dan Ekonomi) 183
Analisis Pendapatan Usahatani “Stevia”……………………………..……..(Firginia Rasuh, Rine Kaunang, Lyndon Pangemanan)
Kesimpulan
1. Hasil analisis kelayakan usaha melalui kriteria
NPV, IRR, Net B/C dan Break Even Point
(BEP) disimpulkan bahwa usahatani Stevia di
Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat,
Kabupaten Minahasa secara finansial adalah
layak diusahakan atau dilaksanakan.
2. Pendapatan usahatani tanaman Stevia di Desa
Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat,
Kabupaten Minahasa selama bulan November
2021 sampai bulan Juni 2022 yaitu (-)
Rp590.571.690. Dengan penerimaan sebesar
Rp42.000.000 belum menutupi total biaya
yang telah dikeluarkan petani pada tahun
pertama bulan 1 sampai bulan 6 yaitu sebesar
Rp632.571.692. Berdasarkan tingkat efisiensi
analisis R/C ratio usahatani Stevia mendapat
hasil R/C < 1 maka belum efisien.
Penerimaan yang didapatkan petani ET belum
menutupi total biaya produksi yang telah
dikeluarkan karena total biaya produksi
tersebut adalah untuk 1 masa tanam yaitu
selama 6 tahun.
Saran
Berdasarkana hasil penelitian bahwa
usahatani Stevia layak dilusahakan maka
budidaya Stevia dapat menjadi salah satu
alternatif sumber pendapatan bagi petani untuk
meningkatkan pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA
184