Fathkiyatur Rizkiyah
BPH DAN FASILITATOR UPS 2023/2024
Pembina : Alvin Khoiron S.Ilkom., M.Sos
M. Rosyidul Adzhi Al-Mahmud GS, S.Sos
Ketua Fasilitator : Fawwas
Wakil Fasilitator : Risfi Asfiana
Sekretaris 1 : Aditya Arifin
Sekretaris 2 : Masrifah
Bendahara : ‘Mamlu’atul Maulida Amaliyah
Dewa UPS Batch 5 : Achmad Fagil Abrori
Dewi UPS Batch 5 : Fathkiyatur Rizkiyah
12.00 – 12.30 30’ Check in, absensi, Panitia dan peserta Div. Humas
pembagian kamar
12.30 – 13.00 30’ Makan siang (sendiri) dan Panitia dan Peserta Penanggung jawab
persiapan opening kelompok
ceremony, sholat dzuhur
13.00 – 13.45 45’ Opening ceremony, Peserta Div. Acara
kontrak forum
13.45 – 14.45 60’ Materi pertama, UPS & Peserta Pemateri 1 (Coach
Leadership Alvin Khorion)
14.45 – 15.00 15’ Ice breaking, review Peserta MC
materi
15.00 – 15.45 45’ Bersih- bersih Peserta Pj kelompok
05.00 – 05.30 30’ Ganti baju persiapan fun Peserta dan panitia PJ Kelompok
game
05.30 – 06.00 30’ Senam bersama Peserta dan panitia Div. acara
06.30 – 07.00 60’ Sarapan pagi Peserta dan panitia Div. konsumsi
07.00 – 09.00 120’ Fun game Peserta Div. acara dan div.
DPA
09.00 – 09.30 30’ Bersih- bersih persiapan Peserta dan panitia PJ Kelompok
closing ceremony
09.30 – 10.00 30’ Final dewa-dewi (orasi) Dewa- dewi Div. acara
10.35 – 11.05 30’ Pemilihan dewa-dewi Peserta dan panitia Div. Acara
12.30 – 13.00 30’ Beres-beres persiapan Peserta dan panitia Seluruh panitia
pulang
13.00 – sampai Perjalanan pulang ke UIN Peserta dan panitia Seluruh panitia
TERM OF REFERENCE CAMP BACOT UINSA PUBLIC SPEAKING
BATCH 6 UNIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 25-26
NOVEMBER 2023
4. Tipe Organisasi
Tipe Organisasi Dalam teori organisasi dapat dikenal paling
sedikit ada 3 (tiga) bentuk organisasi, antara lain:
a. Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)
Bentuk organisasi yang hanya dapat menghubungkan secara
langsung menurut garis vertikal antara pimpinan dengan bawahan. Bentuk
ini merupakan organisasi yang paling kecil, misalnya bengkel mobil, kedai
warung (kafe), dll.
b. Bentuk Organisasi Lini dan Staff (Line and Staff Organization)
Bentuk organisasi yang dapat menghubungkan secara tidak
langsung, dengan melalui garis komando antara pimpinan, staf dan
bawahan Bentuk ini merupakan bentuk organisasi besar dan bersifat
kompleks, misalnya Kantor. Dinas, dll.
c. Bentuk Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Bentuk organisasi yang berdasarkan sifat dan macam pekerjaan
yang harus dilakukan sesuai dengan bidang keahlian ataupun spesialisasi
Bentuk ini merupakan bentuk organisasi besar dan bersifat kompleks,
misalnya Lembaga Kementerian, dan Perusahaan Penerbitan Buku
5. Fungsi Organisasi
Organisasi memiliki beberapa fungsi utama yang
mendukung operasinya dan mencapai tujuannya. Beberapa fungsi
kunci dari sebuah organisasi meliputi:
a. Perencanaan
Organisasi merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan mereka. Ini melibatkan penetapan tujuan jangka panjang
dan jangka pendek, serta pengembangan strategi untuk mencapainya.
b. Penggelapan (Leading)
Organisasi memimpin dan mengarahkan anggota mereka dalam
pelaksanaan tugas dan mencapai tujuan. Ini termasuk manajemen kinerja,
motivasi, dan komunikasi efektif.
c. Pengambilan keputusan
Organisasi harus mengambil keputusan yang penting untuk
mengarahkan arah dan tindakan mereka. Keputusan ini dapat berkaitan
dengan strategi, alokasi sumber daya, atau perubahan dalam operasi.
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Organisasi bertanggung jawab untuk mengembangkan
keterampilan dan kapasitas anggotanya melalui pelatihan, pengembangan
karir, dan manajemen bakat.
e. Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk keberhasilan
organisasi. Ini termasuk komunikasi internal antar anggota dan komunikasi
eksternal dengan pemangku.
6. Fungsi Manajemen Organisasi
a. Fungsi Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan merupakan fungsi utama
dalam manajemen. Perencanaan adalah proses formal di
mana manajer memilih tujuan, mengidentifikasi tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut, mengalokasikan tanggung
jawab untuk menerapkan tindakan kepada individu atau
unit tertentu, mengukur keberhasilan tindakan dengan
membandingkan hasil aktual terhadap sasaran, dan merevisi
rencana yang sesuai. Dalam implementasinya kegiatan
perencanaan yang disusun hendaknya mempertimbangkan
hal-hal berikut ini:
1) Perencanaan Harus Realistis dan Ekonomis
Adanya waktu yang cukup diharapkan agar kita dapat
berpikir dengan lebih baik, sehingga perencanaan yang kita buat
diharapkan akan lebih baik pula. Dengan perencanaan yang
realistis tapi ekonomis maka berarti tujuan yang telah ditetapkan
mempunyai kemungkinan besar untuk dapat dicapai, tapi secara
ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.
2) Perlunya Koordinasi dalam Perencanaan
Kegiatan perencanaan dalam suatu organisasi melibatkan
berbagai bidang dan cenderung kompleks, maka dalam
pelaksanaannya perlu menyesuaikan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain, dan tidak dapat dikerjakan secara
mendadak.
3) Perencanaan Harus Didasarkan Pengalaman, Pengetahuan, dan
Intuisi.
Dengan pengalaman-pengalamannya maka manajer akan
dapat membuat perencanaan yang lebih baik daripada sebelumnya,
sebab dengan pengalaman-pengalaman tersebut akan dapat di
analisa kelemahan-kelemahan serta keunggulan-keunggulan dari
pembuatan perencanaan yang lalu yang akan dapat diterapkan
untuk bahan pembuatan perencanaan-perencanaan yang akan
datang.
4) Perencanaan Harus Memperhitungkan Segala Kemungkinan.
Perencanaan berarti kemampuan melihat ke depan, padahal
apa yang akan datang belum tentu sesuai dengan apa yang kita
ramalkan. Dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan
tersebut maka perencanaan yang dibuat akan dapat lebih
diharapkan sesuai dengan kenyataan. Dengan memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan yang melemahkan maupun
memperkuat, maka kita dapat membuat perencanaan yang lebih
baik.
5) Perencanaan Harus Cukup Waktu
Membuat perencanaan berarti memikirkan jauh ke depan,
sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan demikian
manajer akan mempunyai cukup waktu sehingga dapat
merenungkan, memikirkan, mengamati, mendiskusikan, dan
mempersiapkan segala sesuatunya. menetapkan alternatif serta
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian mengacu pada proses
memutuskan siapa di dalam organisasi yang akan
melakukan tugas, di mana keputusan akan dibuat, siapa
yang melapor kepada siapa, dan bagaimana bagian-bagian
organisasi yang berbeda akan mengkoordinasikan kegiatan
mereka untuk mengejar tujuan bersama. Pengorganisasian
itu berfungsi untuk membagi kerja terhadap berbagai
bidang, menetapkan kewenangan dan pengkoordinasian
kegiatan bidang yang berbeda untuk menjamin tercapainya
tujuan dan mengurangi konflik yang terjadi dalam
organisasi.
c. Leading (Memimpin)
Menurut Louis A. Allen Leading adalah salah satu
fungsi manajemen sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Faktor-faktor yang diperlukan dalam pelaksanaannya, yaitu
leadership (Kepemimpinan), Attitude and morale (Sikap
dan moril), dan Communication (Tata hubungan).
d. Leadership adalah kemampuan untuk memimpin
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemampuan ini termasuk mengelola dan memotivasi orang
lain, agar dapat bersama-sama menggapai hal yang
diimpikan. Pada beberapa pendapat, leadership ini juga
digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan cara atau
gaya kepemimpinan seseorang.
e. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah proses memantau kinerja
terhadap tujuan. mengintervensi kapan tujuan tidak
dipenuhi, dan mengambil tindakan korektif, Pengawasan
sama pengorganisasian, dan memimpin. pentingnya dengan
perencanaan, pengorganisasian, dan memimpin.
7. Syarat Organisasi
a. Pertama : Eksistensi (Harus eksis)
b. Kedua : Adaktif (Mampu beradaptasi dengan
lingkungan atau zaman).
c. Ketiga : Survive (Bertahan hidup atau menahan
intervensi dari luar).
d. Keempat : Dinamik (Mampu berkembang).
D. Selfdevelopment
1. Latar Belakang
Pengembangan diri adalah langkah penting dalam mencapai
potensi penuh dan mencapai kebahagiaan dalam kehidupan. Dalam
era yang penuh dengan perubahan dan tantangan, kemampuan
untuk terus beradaptasi, tumbuh, dan berkembang menjadi semakin
krusial. Modul Self Development ini dirancang untuk memberikan
panduan praktis dan wawasan mendalam tentang bagaimana
individu dapat mengembangkan diri mereka dalam berbagai aspek
kehidupan.Pentingnya selfdevelopment tidak dapat diremehkan. Ini
membantu meningkatkan kualitas hidup, memperluas wawasan,
dan menghadirkan kesempatan baru. Dengan melibatkan diri dalam
perjalanan pengembangan diri, peserta akan memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih baik
tentang diri mereka sendiri. Hal ini akan berdampak positif pada
hubungan pribadi, karier, dan pencapaian tujuan hidup.
2. Pengertian Selfdevelopment
Selfdevelopment adalah penyemaian potensi diri sendiri.
Pengembangan diri, ibarat bibit yang perlu disemaikan dahulu baru
dapat ditanam. Manusia memiliki potensi dasar untuk
dikembangkan dan yang lebih utama mengembangkan diri, seperti
potensi fisik, intelektual, emosional, empati, spiritual, moral, kata
hati. Pengembangan diri yang konsisten merupakan alur catatan
yang benar untuk mencapai prestasi dan pemenuhan (put to note
worhty achivement and fulfillment) aspek personal dan profesioanl
dalam kehidupan. Selfdevelopment adalah “perkembangan diri,
pertumbuhan potensial dan kemampuan seseorang”. Perkembangan
diri yang dilakukan menggunakan cara meningkatkan potensi yang
ada dalam diri. Karena setiap orang memiliki potensi.
Maka, selfdevelopment mengarah pada peningkatan potensi
manusia untuk membentuk kemampuan diri. Pengembangan diri
(selfdevelopment) berarti usaha yang dilakukan secara sadar untuk
berubah, yakni berubah menjadi diri yang lebih berkualitas.
Kemampuan belajar mengindikasikan satu hal yang mendasar,
yaitu pengembangan diri (selfdevelopment). Manusia yang mau
terus belajar akan terus berkembang potensi dirinya. Manusia yang
belajar tidak akan ketinggalan zaman. Sebaliknya, justru
menentukan dan mewarnai dinamika perjalanan zaman.
3. Tujuan Selfdevelopment
Tujuan dari selfdevelopment adalah mencapai pertumbuhan
pribadi yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup. Berikut
beberapa tujuan utama dari selfdevelopment:
a. Peningkatan Keterampilan: Tujuan utama selfdevelopment
adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti keterampilan profesional,
keterampilan interpersonal, dan keterampilan pribadi.
b. Pencapaian Tujuan: Selfdevelopment membantu individu
merumuskan dan mencapai tujuan pribadi dan profesional.
Ini melibatkan perencanaan, pengukuran kemajuan, dan
kerja keras untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Peningkatan Kualitas Hidup: Meningkatnya kemampuan
untuk mengatasi tantangan, mengelola stres, dan
memecahkan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup
secara keseluruhan.
d. Peningkatan Kepuasan: Dengan mengembangkan diri,
seseorang dapat merasakan tingkat kepuasan yang lebih
tinggi dalam kehidupan, termasuk dalam hubungan,
pekerjaan, dan pencapaian pribadi.
e. Peningkatan Kepemimpinan: Selfdevelopment membantu
dalam pengembangan kualitas kepemimpinan, yang dapat
memengaruhi karier dan kemampuan untuk memimpin dan
memotivasi orang lain.
f. Peningkatan Hubungan: Meningkatnya keterampilan
komunikasi dan empati melalui selfdevelopment dapat
memperbaiki hubungan pribadi dan sosial.
g. Peningkatan Kesehatan Mental dan Fisik: Mengembangkan
kebiasaan sehat, termasuk manajemen stres dan perawatan
diri, dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
h. Pengembangan Identitas dan Nilai: Selfdevelopment
membantu individu untuk lebih memahami diri mereka
sendiri, nilai-nilai, dan identitas mereka, membantu mereka
hidup sesuai dengan prinsip-prinsip mereka.
Oleh karena itu, tujuan selfdevelopment adalah menjadi versi yang lebih
baik dari diri sendiri dan mencapai potensi penuh dalam berbagai aspek
kehidupan.
4. Time Management
Time management, atau manajemen waktu, adalah
keterampilan dan praktik yang digunakan individu untuk
merencanakan, mengatur, dan mengalokasikan waktu mereka
secara efektif untuk mencapai tujuan, tugas, dan aktivitas yang
diperlukan. Ini melibatkan penggunaan waktu secara bijaksana
untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi stres, dan
mencapai hasil yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Beberapa komponen utama dari time management meliputi:
a. Perencanaan: Membuat rencana yang jelas untuk tugas dan
aktivitas yang akan datang, termasuk menetapkan prioritas
dan tujuan yang spesifik.
b. Pengaturan Prioritas: Mengidentifikasi tugas yang paling
penting dan mendahulukan mereka untuk mendapatkan
hasil yang lebih signifikan.
c. Pemberian Waktu: Menyusun jadwal atau alur waktu yang
memungkinkan penyelesaian tugas sesuai dengan tenggat
waktu.
d. Delegasi: Mendelegasikan tugas kepada orang lain jika
memungkinkan dan sesuai, untuk mengelola beban kerja
dengan lebih efisien.
e. Penggunaan Alat dan Teknologi: Memanfaatkan alat dan
teknologi, seperti perangkat lunak manajemen waktu,
aplikasi kalender, atau peringatan, untuk membantu
mengatur dan mengingatkan tugas-tugas yang perlu
dilakukan.
f. Pemantauan dan Evaluasi: Menilai penggunaan waktu Anda
secara berkala, memeriksa apakah Anda mematuhi rencana,
dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
g. Penghindaran Pemborosan Waktu: Menghindari perilaku
atau aktivitas yang membuang-buang waktu, seperti
gangguan media sosial, multitasking yang tidak efektif,
atau pertemuan yang tidak perlu.
Manajemen waktu yang baik membantu seseorang untuk menjadi lebih
produktif, mengurangi tekanan dan ketegangan yang terkait dengan tenggat waktu
yang tidak terpenuhi, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas-tugas
yang benar-benar penting. Ini adalah keterampilan penting dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi.
5. Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi adalah kemampuan untuk
menyampaikan pesan dengan jelas, efektif, dan dimengerti oleh
orang lain. Ini melibatkan berbagai aspek yang mencakup
bagaimana seseorang berbicara, mendengarkan, menulis, dan
berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan komunikasi yang
baik merupakan aspek penting dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam hubungan pribadi, karier, dan interaksi sehari-hari.
Beberapa komponen utama dari keterampilan komunikasi meliputi:
a. Berbicara dengan Jelas: Kemampuan untuk
mengungkapkan gagasan dan informasi dengan kata-kata
yang tepat, intonasi yang sesuai, dan kelancaran.
b. Mendengarkan Aktif: Kemampuan untuk secara aktif
mendengarkan orang lain, memahami apa yang mereka
katakan, dan merespons secara layak.
c. Kemampuan Bertanya: Mampu mengajukan pertanyaan
yang relevan dan mendalam untuk memahami lebih baik
apa yang dikomunikasikan oleh orang lain.
d. Kemampuan Empati: Memahami dan merasakan perasaan
serta pandangan orang lain, menciptakan hubungan empati.
e. Penggunaan Bahasa Tubuh yang Efektif: Keselarasan
ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh dengan
pesan yang disampaikan.
f. Keterampilan Menulis: Kemampuan untuk menyusun pesan
tertulis dengan jelas, termasuk dalam bentuk surat, email,
laporan, dan dokumen lainnya.
g. Kemampuan Berbicara di Depan Umum: Kemampuan
untuk berbicara di depan publik dengan percaya diri dan
efektif.
h. Kemampuan Menyampaikan Presentasi: Kemampuan untuk
merancang dan memberikan presentasi yang informatif dan
memikat.
i. Manajemen Konflik: Kemampuan untuk mengatasi konflik
dan mencapai solusi yang memuaskan dalam situasi
konflik.
j. Kemampuan Berinteraksi dalam Kelompok: Mampu
berkomunikasi dan berkontribusi dalam situasi kelompok
atau tim.
Keterampilan komunikasi yang baik membantu dalam membangun hubungan
yang sehat, memecahkan masalah, bekerja sama dalam berbagai konteks, dan
mencapai tujuan pribadi dan profesional. Kemampuan ini terus dapat ditingkatkan
dan diperbaiki melalui latihan dan kesadaran diri.
6. Kemampuan Berbicara Di Depan Umum
Kemampuan berbicara di depan umum adalah keterampilan
untuk mengungkapkan diri secara efektif dan percaya diri ketika
berbicara di hadapan sekelompok orang, baik dalam presentasi
formal, pidato, seminar, atau situasi lainnya di mana Anda menjadi
pembicara utama. Ini melibatkan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan jelas, mempertahankan perhatian pendengar, dan
memengaruhi atau menyampaikan pesan dengan efektif kepada
audiens Kemampuan berbicara di depan umum melibatkan
beberapa elemen kunci:
a. Persiapan: Ini mencakup merancang pesan atau presentasi,
mengorganisasi materi, dan menentukan pesan utama yang
akan disampaikan.
b. Penyampaian: Kemampuan untuk menyampaikan pesan
dengan jelas, menggunakan intonasi suara yang sesuai, dan
menjaga kontak mata dengan audiens.
c. Pengelolaan Kekhawatiran: Kemampuan untuk mengatasi
kecemasan dan gugup sebelum dan selama berbicara di
depan umum.
d. Berinteraksi dengan Audiens: Mampu merespons
pertanyaan, mendengar umpan balik, dan berinteraksi
dengan audiens dengan baik.
e. Struktur dan Navigasi: Kemampuan untuk menjaga
presentasi terstruktur dan bergerak dengan lancar dari satu
poin ke poin berikutnya.
f. Memahami Audiens: Memahami siapa audiens Anda, apa
yang mereka inginkan, dan bagaimana Anda dapat
menyampaikan pesan Anda dengan lebih efektif kepada
mereka.
g. Pemanfaatan Media Visual: Jika Anda menggunakan media
visual seperti slide PowerPoint, kemampuan untuk
menggunakannya dengan baik.
Kemampuan berbicara di depan umum tidak hanya relevan untuk pembicara
profesional atau guru, tetapi juga merupakan keterampilan berharga dalam
berbagai situasi sehari-hari, termasuk rapat kerja, wawancara kerja, acara sosial,
atau bahkan saat berbicara di hadapan kelompok teman. Dengan latihan dan
persiapan yang tepat, seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbicara di
depan umum dan menjadi pembicara yang lebih percaya diri dan efektif.
E. Personal Branding
1. Pengertian Personal Branding
Personal branding adalah persepsi seseorang yang kamu
bentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan secara
profesional saat ini serta di masa depan. Hal ini dikutip dari salah
satu artikel Forbes yang ditulis oleh seorang President and CEO
perusahaan marketing communication, Susan Gunelius. Personal
branding akan mempengaruhi nilaimu selama proses seleksi
hingga akhirnya kamu diputuskan untuk diterima atau tidak.
Personal branding merupakan gambaran diri yang bisa
ditunjukkan lewat apa saja.
Kalau di atas Glints menyebutkan personal
branding pada social media, itu hanyalah salah satu contoh
medium penyampaiannya. Personal branding bisa terlihat lewat
cara berpakaian, berbicara, hingga gadget dan kendaraan yang
digunakan. Pokoknya, apa pun yang melekat pada dirimu,
dilakukan secara konsisten, serta disadari orang lain, maka itu bisa
membangun personal branding kamu tanpa disadari. Namun
sebenarnya personal branding pun bisa dibangun dengan sengaja.
Artinya, kamu bisa mendesain bagaimana perspektif seseorang
seharusnya terhadap dirimu.
Citra diri yang positif, profesional, dan baik sangat
diperlukan untuk menunjukkan kredibilitas. Gill Corkindale,
seorang coach pada manajemen dan kepemimpinan global,
menuliskan pada artikelnya di Harvard Business Review bahwa
ada 4 (empat) hal penting dalam personal branding, yaitu:
a. Menarik untuk orang-orang sekitar.
b. Otentik (asli, tidak duplikasi orang lain).
c. Konsisten.
d. Dikenal banyak orang.
2. Manfaat Personal Branding
Melihat pengertian konsep personal branding di atas, mungkin
kamu sudah paham kalau tujuan personal branding adalah untuk
membangun kesan positif seseorang terhadap dirimu. Namun sebenarnya
lebih dari itu, karena personal branding bisa menjadi investasimu di masa
depan. Mengingat personal branding pun tidak dapat dibangun dalam
sekejap. Berikut beberapa tujuan dari personal branding:
a. Sebagai pembeda
Setiap orang itu unik, tapi tidak banyak yang bisa menunjukkan
keunikannya dengan mengesankan. Sama halnya seperti sebuah produk,
sesuatu yang terlihat unik dan menarik akan mudah diingat. Begitu pun
dengan dirimu, jika kamu memiliki karakter khusus, orang-orang akan
mudah mengingat tentang dirimu.
b. Sebagai daya tarik untuk promosi.
Menariknya dirimu bukan hanya membuat seseorang mudah untuk
mengingat, tetapi juga mempertimbangkan kamu untuk dipromosikan.
Tidak dapat dimungkiri bahwa personal branding salah satu faktor terkuat
seseorang naik jabatan atau mendapatkan promosi lainnya. Ini disebabkan
daya tarik yang diciptakannya untuk mempengaruhi orang-orang sekitar.
c. Sebagai prestise dan jaminan kualitas.
Personal branding adalah salah satu cara yang bisa kamu gunakan
untuk menunjukkan kemampuanmu. Tak jarang seseorang dipandang
sebelah mata meski sebenarnya sangat kompeten di bidangnyaIni
dikarenakan orang tersebut tidak membangun personal branding sesuai
targetnya. Jangan sampai hal serupa terjadi kepadamu, maka mulai
bentuk personal branding-mu dari sekarang!
d. Sebagai pengendali sekitar
Percaya atau tidak, personal branding itu seperti magnet. Saat
kamu sudah memiliki kesan positif yang kuat, kamu dapat mengendalikan
orang-orang sekitar atau kondisi tertentu. Mereka menaruh kepercayaan
kepada dirimu bahwa kamu bisa memberikan solusi, menawarkan sesuatu
yang baru, atau membawa situasi ke arah yang lebih baik.
e. Sebagai pembuka jalan untuk peluang baru
Kita tidak pernah tahu di masa depan akan memiliki kebutuhan
seperti apa. Personal branding membantumu supaya mudah diingat oleh
orang lain dan ini adalah hal yang menguntungkan. Misalnya, katakanlah
suatu hari kamu perlu seseorang untuk menjadi partner-mu di
sebuah project. Ketika kamu berusaha menghubungi orang penting di
industrimu, mereka ternyata sudah mengenalimu lebih dulu. Bayangkan,
betapa lebih mudahnya proses yang perlu kamu jalani karena orang-orang
banyak yang mengenalimu dari personal branding yang berhasil kamu
bangun dengan sangat positif.
f. Pentingnya Personal Branding di Dunia Profesional
Personal branding adalah action seseorang dalam kehidupan
sehari-harinya. Dalam dunia profesional, personal branding menentukan
posisi seseorang di tempat kerja, seberapa berpengaruh suaranya untuk
didengar, dan masih banyak lagi. Sebegitu pentingnya personal
branding, bisa membuat eksistensi seseorang disadari atau tidak. Untuk
lebih jelasnya, berikut adalah pentingnya personal branding dalam dunia
profesional:
1) Kredibilitas
Glints sudah menyinggung sekilas soal kredibilitas sebelumnya.
Membangun kepercayaan tidak bisa dalam waktu singkat karena setiap
orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Makannya jika tidak
dimulai dari sekarang, kamu akan kesulitan mendapatkan kepercayaan dari
orang-orang sekitar saat dibutuhkan nanti. Kredibilitas tidak hanya
berkaitan dengan seberapa mampu kamu diberikan sebuah jabatan, tetapi
juga seberapa jauh kamu bisa dipercaya terhadap sesuatu.
2) Membangun Koneksi
Ini secara tidak langsung berkaitan dengan reputasimu. Semakin
baik reputasi seseorang, maka akan semakin mudah menjalin pertemanan.
Personal branding yang positif membantumu untuk membangun koneksi
dengan siapa saja. Dengan adanya kepercayaan, maka mereka tak ragu
untuk berhubungan denganmu. Jika jaringan pertemananmu luas, ada
banyak keuntungan yang bisa didapat, misalnya informasi ter-update dari
sumber terpercaya.
3) Menumbuhkan kepercayaan diri
Membentuk personal branding berarti membangun kepercayaan
diri di waktu yang bersamaan. Ini sangat penting dalam dunia profesional
karena orang yang percaya diri memiliki self-esteem dan self-value yang
kuat. Keduanya berperan dalam integritas dan loyalitas terhadap
pekerjaan.
Namun hati-hati, kepercayaan diri di sini jauh berbeda dengan over-
confidence. Menjadi seseorang yang terlalu percaya diri pun bisa dianggap
tidak baik oleh orang-orang di sekitarnya.
4) Kejujuran terhadap diri sendiri
Personal branding merupakan sesuatu yang datang berdasarkan
nilai, prinsip, hasrat, dan tujuan seseorang. Itu semua tidak akan terkemas
dengan baik tanpa adanya kejujuran terhadap diri sendiri. Mungkin kamu
bisa menipu orang-orang sekitar dengan personal branding tertentu,
namun percayalah itu tidak akan bertahan lama. Personal branding adalah
sesuatu yang berkaitan erat dengan dirimu. Segala kelemahan dan
kelebihan harus bisa kamu terima untuk menjalani pekerjaan, agar lebih
mudah dan memberikan hasil terbaik.
5) Cara Membangun Personal Branding
Menciptakan personal branding kurang lebih sama dengan
membangun branding sebuah produk dalam marketing. Ada beberapa hal
yang harus kamu lakukan supaya hasilnya sesuai dan memuaskan. Satu hal
yang perlu diingat, kamu harus sabar dan tekun menjalani cara-cara di
bawah. Glints mau mengingatkan sekali lagi kalau personal branding itu
bukan sesuatu yang bisa jadi dalam sekejap mata. Ini lah yang bisa kamu
lakukan untuk membangun personal branding yang tepat:
a) Tentukan tujuanmu
Setiap hal yang kamu lakukan harus memiliki tujuan yang jelas, termasuk
dalam membangun personal branding. Temukan apa yang menjadi goal-mu di
masa depan. Beda tujuan maka berbeda pula strategi yang harus kamu
lakukan ke depannya. Apakah kamu ingin dikenal menjadi video
editor atau content creator? Kedua profesi tersebut mungkin melibatkan
proses serupa, namun personanya lumayan berbeda.
b) Lakukan riset terlebih dahulu
Personal branding adalah hal yang tidak bisa kamu lakukan tanpa
strategi yang matang. Pada akhirnya, kamu perlu bersaing dengan orang lain yang
juga sedang berusaha membuat branding diri yang memukau. Kamu bisa
meriset orang-orang yang menurutmu punya personal branding yang baik
dan dapat dijadikan role model. Cari tahu apa yang mereka lakukan, mulai
dari kebiasaan, etos kerja, dan sebagainya. Hal ini bukan berarti kamu
boleh menjiplak, ya. Tak apa jika kamu memang memerlukan contoh
sebagai sumber inspirasi. Kamu tetap bisa tonjolkan kepribadian dan
kemampuanmu yang unik.
c) Tentukan karakter yang ingin kamu tonjolkan
Ketika orang mendengar namamu, deskripsi diri seperti apa yang ingin
kamu dengar? Apakah kamu ingin diingat sebagai orang yang ramah,
humoris, dan editor yang mahir Adobe Premiere Pro, atau kamu ingin
dideskripsikan sebagai editor yang berwibawa tapi sering berinteraksi
dengan orang lain? Tentukan ini di awal sehingga persona yang terbentuk
ke depannya bisa konsisten dan kamu akan mudah diingat oleh orang-
orang.
d) Jangan berbohong
Bagian terpenting dari personal branding ialah originalitas.
Ungkapan ‘fake it until you make it’ bukan berarti kamu boleh berbohong dan
berusaha keras menjadi orang lain. Misalnya, kamu mungkin ingin dipandang
sebagai travel blogger yang sering membagikan cerita perjalanan dan tips
liburan ke luar negeri. Nah, jangan sampai kamu malah mencuri karya
milik orang lain tanpa seizinnya. Lalu kamu berpura-pura seakan-akan
karya dan pengalaman tersebut adalah milikmu. Selain merusak reputasi,
hal ini juga berpotensi melanggar hukum, lho. Lebih baik jujur dengan
kondisi saat ini dan biarkan kesederhanaanmu menjadi faktor unik kamu!
e) Jangan tunda lagi, ayo mulai dari sekarang
Personal branding perlu waktu yang lama untuk bisa dibangun dengan
baik. Tak hanya sebulan dua bulan atau bahkan setahun dua tahun, ini adalah hal
yang perlu kamu lakukan terus menerus. Maka dari itu, semakin cepat kamu
memulai akan semakin baik. Kalau kamu menunggu dirimu menjadi
sempurna dulu, niscaya kamu tidak akan pernah memulainya. Jadi, ayo
bangun personal branding mulai dari sekarang!
DOKUMENTASI KEGIATAN UINSA PUBLIC SPEAKING