APAKAH INFORMASI AKUNTANSI

Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2022, 13(2), 294-308

RELEVAN SEBAGAI SINYAL PERINGATAN DINI?
1 Zarah Puspitaningtyas, 1Ika Sisbintari,1Hari Karyadi, 2Andrias Dwimahendrawan
1Universitas Jember, Jl. Kalimantan No. 37, Jember 68121
2Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Jl. Lumba-lumba 9, Jember 68135
Surel: zp.zarahpuspita@gmail.com
Temuan Utama – Studi membuktikan bahwa
Jilid 13
Nomor 2
informasi akuntansi me ngandung nilai prediktif
Halaman 294-308 sebagai sinyal peringatan dini bagi investor.
Malang, Agustus 2022 Keputusan investasi seringkali dipengaruhi
ISSN 2086-7603 perilaku investor yang ter kadang sulit dianalisis
e-ISSN 2089-5879 secara rasional. Kualitas keputusan tergantung
pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
Tanggal Masuk: investor. Implikasi Teori dan Kebijakan – Hasil
26 Juni 2022 studi mendukung teori sinyal, bahwa informasi
Tanggal Revisi: akuntansi mengandung nilai prediktif yang berman
25 Agustus 2022 faat bagi investor. Walaupun demikian, perilaku
Tanggal Diterima: investor terkait dengan pemanfaatan informasi
31 Agustus 2022 akuntansi tergantung pada kemampuannya
menangkap dan menganalisis sinyal tersebut.
Kata kunci: Kebaruan Penelitian – Studi ini menerapkan
mixed method untuk membuktikan nilai prediktif
informasi akuntansi, keputusan investasi, investor, dari
makna
informasi akuntansi dan mengungkap kan
manfaat yang terkandung didalamnya bagi
teori sinyal investor.
Abstrak – Apakah Informasi Akuntansi Relevan
Mengutip ini sebagai: Puspaningtyas, Z., Kak sebagai Sinyal Peringatan Dini?
bintari, I., Karyadi, H., & Dwimahendrawan, A. Tujuan utama -Penelitian ini bertujuan untuk
(2022). Apakah Informasi Akuntansi Relevan menganalisis peran informasi akuntansi sebagai
sebagai Sinyal Peringatan Dini?Jurnal Akuntansi sinyal peringatan dini bagi investor.
Multiparadigma, 13(2),294-308. https://doi. Metode -Penelitian ini menggunakan metode
org/10.21776/ub.ja mal.2022.13.2.22 wawancara terstruktur dan regresi linier berganda.
Sampel penelitian adalah perusahaan yang
terdaftar pada indeks IDX HIDIV20 periode
2014-2019 dan komunitas investor saham pemula.
Temuan Utama –Penelitian ini membuktikan
bahwa informasi akuntansi bersifat prediktif
sebagai sinyal peringatan dini bagi investor.
Keputusan investasi seringkali dipengaruhi oleh
perilaku investor yang terkadang sulit dianalisis
secara rasional. Oleh karena itu, kualitas keputusan
Abstrak – Relevankah Informasi Akuntansi bergantung pada pengetahuan dan pengalaman
sebagai Sinyal Peringatan Dini? investor.
Tujuan Utama – Studi bertujuan menganalisis Teori dan Implikasi Praktis –Hasil penelitian
peran informasi akun tansi sebagai sinyal mendukung teori sinyal bahwa informasi akuntansi
peringatan dini bagi investor. mengandung nilai prediktif yang menguntungkan
Metode – Studi ini menggunakan metode investor. Namun, perilaku investor terkait
wawancara terstruktur dan regresi linear penggunaan informasi akuntansi bergantung pada
berganda. Adapun sampel studi adalah kemampuan mereka menangkap dan menganalisis
perusahaan yang terdaftar di Indeks IDXHIDIV20 sinyal-sinyal tersebut.
periode 2014-2019 dan komunitas in vestor saham Kebaruan –Penelitian ini menerapkan metode
pemula. campuran untuk membuktikan nilai prediktif
informasi akuntansi dan mengungkap makna
manfaat yang terkandung di dalamnya bagi
294
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...295
Pengambilan keputusan mengatasi suatu
masalah dan menentukan tindak lanjutnya
berdasarkan perubahan terbaik terhadap
beberapa solusi pemecahan masalah yang
teridentifikasi (Abernathy et al., 2020).
Pengambilan keputusan investasi merupakan
suatu proses yang kompleks dalam kegiatan
penanaman modal di pasar modal. Investor
memerlukan informasi akuntansi terkait
penilaian kinerja perusahaan sebagai proses
pertimbangan untuk memutuskan investasi.
Berdasarkan perspektif teori signaling, pelaporan
keuangan perusahaan yang memuat informasi
mengenai kebijakan akuntansi dipandang
mempunyai nilai prediktif yang diharapkan dapat
memberikan sinyal awal yang memperingatkan
sebagian investor agar keputusan investasi yang
diambilnya akan menghasilkan keuntungan di
masa depan. keuntungan (Abdel-Meguid et al.,
2019; Bartov & Konchitchki, 2017; Feng & Kim,
2021; Johnstone, 2021; Oluwagbemiga, 2019).
Investor cenderung mengambil keputusan untuk
menginvestasikan dananya pada saham
perusahaan yang kinerja keuangannya baik. Jika
suatu perusahaan dinilai memiliki kinerja yang
baik, maka saham perusahaan tersebut
cenderung diminati investor. Laporan keuangan
perusahaan yang memuat informasi kondisi
keuangan dapat menilai kinerja perusahaan.
Informasi akuntansi dianggap mampu
memberikan sinyal peringatan dini dalam
mengolah informasi mengenai investasinya. Jika
informasi keuangan menunjukkan kinerja yang
baik, maka hal tersebut akan menjadi indikasi
yang lebih baik bagi para investor mengenai
prospek perusahaan di masa depan, sehingga
mereka akan menaruh perhatian untuk
menginvestasikan dananya pada saham
perusahaan dan sebaliknya.
Pengembangan ilmu pengetahuan dalam
penelitian ini menekankan pada signaling theory,
yang memerlukan pemahaman mengenai
aktivitas perdagangan investasi yang terhubung
secara teoritis dan empiris di pasar
modal/saham. Penelitian ini mencoba
mengungkap perilaku investor dalam memahami
dan menafsirkan sinyal makna informasi
akuntansi untuk memperingatkan mereka dalam
pengambilan keputusan investasi lebih awal.
Tujuan ini sesuai dengan relevansi informasi
akuntansi yang menyatakan bahwa kemampuan
angka-angka yang tercantum dalam laporan
keuangan beserta pengungkapannya dapat
membantu pengambilan keputusan investasi bagi
investor. Sebagian informasi relevan jika
informasi tersebut mempengaruhi keputusan
informatif seseorang untuk meramalkan kejadian
selanjutnya dan mengkonfirmasi atau merevisi
ekspektasi awal. Dengan kata lain, informasi
tersebut mengandung nilai prediktif. Artinya
investor.
informasi akuntansi dinilai mampu memberikan
sinyal bagi pihak-pihak yang berkepentingan,
termasuk investor (Badru & Ahmad-Zaluki, 2018;
Drake et al., 2020; Gödker & Mertins, 2018; He at
al., 2020; Indriani & Amalia , 2019; Naveed dkk.,
2020; Nurul & Hamidah, 2021; Puspitan ingtyas,
2012; Puspitaningtyas dkk., 2020).
Gagasan tentang sinyal informasi, relevansi
akuntansi, dan hipotesis pasar efisien
menunjukkan bahwa investor tidak sepenuhnya
memanfaatkan informasi akuntansi sebagai aset
fungsional.
lue ketika melakukan dan melaksanakan investasi
keputusan, terutama yang menggunakan analisis
teknikal dan analisis non-fundamental lainnya.
Kecanggihan investor dalam analisis informasi
akuntansi (investor naif) juga af
mempengaruhi investor, sehingga mereka
cenderung tidak mempertimbangkan
sinyal-sinyal dalam informasi akuntansi. Teori
keuangan berasumsi bahwa keputusan investasi
selaras antara persepsi dan akses rasional
terhadap informasi (Appiah & Acheampong,
2019; Ba
nerjee & Deb, 2017; Gereja dkk., 2019; Pewarna,
2021; Elkins dkk., 2021; Ma & Jeong, 2022; Pus
pitaningtyas, 2019; Yildiz dkk., 2019). Namun
teori keuangan tidak dapat menjawab anomali
dan penyimpangan yang terjadi di pasar modal.
Beberapa penelitian empiris telah
membuktikan bahwa informasi akuntansi
prediktif penting secara statistik dengan
menjelaskan relevansi angka keuangan dan nilai
pasar (Blankespoor et al., 2019; Figlioli et al.,
2020; Kang et al., 2021; Mechelli & Cimini, 2021
; Puspitaningtyas, 2019, Puspita ningtyas dkk.,
2020; Wang dkk., 2019). Namun model prediksi
yang terbentuk menunjukkan komposisi yang
tidak konsisten sehingga diduga akan
menimbulkan makna sinyal yang berbeda-beda
bagi setiap investor. Terdapat perbedaan yang
menggambarkan ketidakkonsistenan beberapa
penelitian terdahulu dalam menjelaskan relevansi
angka keuangan dan nilai pasar, hal ini
menunjukkan bahwa kajian terhadap relevansi
informasi akuntansi masih perlu dilakukan
untuk mengetahui kegunaan informasi akuntansi
sebagai awal sinyal peringatan bagi investor
dalam mengambil keputusan investasi. Melalui
sinyal-sinyal tersebut, investor diharapkan
mampu memprediksi kinerja saham suatu
perusahaan sehingga dapat mempengaruhinya
dalam mengambil keputusan investasi. Latar
belakang tersebut mendasari penelitian ini yang
bermaksud menjelaskan bagaimana investor
sebagai pelaku investasi memahami dan
menginterpretasikan informasi akuntansi sebagai
sinyal peringatan dini ketika mempertimbangkan
untuk melakukan suatu penentuan investasi.
Hal ini mengawali penyelidikan untuk
menjelaskan bahwa keputusan investasi dapat
 menyimpang karena faktor perilaku investor.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi akademisi dan
praktik, termasuk pandangan umum bahwa,
secara teoritis, informasi dalam laporan
keuangan dengan kebijakan akuntansi
perusahaan mempunyai nilai peramalan. Ini
memberi sinyal kepada investor untuk
menggunakannya untuk menentukan keputusan
alternatif untuk investasi mereka dan
mengungkapkan apakah studi teoritis konsisten
dalam domain empiris.
METODE
296Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm
Penelitian ini menggunakan pendekatan
metode campuran yang terdiri dari dua tahap.
Tahap pertama cenderung menganalisis isi nilai
prediksi informasi akuntansi. Informasi
akuntansi yang dimaksud adalah rasio
keuangan. Variabel independen yang digunakan
antara lain Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio
(DEB), Total Assets Turn Over (TATO), Sales
Growth (SG), dan Rasio Return to Equity (ROE).
Variabel-variabel tersebut diproksikan dengan
price to earnings ratio (PER).

294-308Tabel 1. Penentuan Total Data Observasi

Deskripsi Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di Perusahaan yang tidak
Indeks IDXHIDIV20 periode membagikan dividen tunai
2014 hingga 2019 secara rutin
Perusahaan yang tidak 20
memperoleh laba bersih positif
dan tidak mengalami (12) (2)
peningkatan selama tiga tahun
terakhir
Jumlah Perusahaan yang dipilih menjadi sampel 6 Perusahaan
Jumlah Tahun Pengamatan 6 Tahun Jumlah Data Pengamatan 36
Sampel
karena sebagian besar saham-saham yang
Gambar 1 menunjukkan kerangka termasuk di dalamnya merupakan saham-saham
konseptual. Berdasarkan Gambar 1, persamaan dengan kapitalisasi pasar (big caps) dengan
konseptualnya adalah: laporan keuangan yang baik dan sering dianggap
sebagai saham-saham blue chip. Indeks ini
mengukur kinerja harga 20 saham yang telah
PER = β1CR + β2DEB + β3TATO membagikan dividen tunai selama tiga tahun
+ β4SG + β5ROE + e (i) terakhir dan memiliki imbal hasil dividen yang
tinggi.
Salah satu tujuan analisis rasio keuangan Tabel 1 menunjukkan pemilihan data sampel.
bagi investor adalah untuk memperoleh Penentuan sampel dilakukan dengan melihat
gambaran kinerja suatu perusahaan berdasarkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam
laporan keuangan pada suatu periode tertentu. indeks IDXHIDIV20 secara berturut-turut selama
Data tersebut berasal dari ikhtisar laporan periode analisis Januari 2014 hingga Desember
keuangan perusahaan. Penentuan kandungan 2019 tanpa dilakukan delisting. Tujuannya
nilai prediksi dilakukan melalui analisis regresi adalah untuk mengetahui apakah terdapat
dengan beberapa variabel. Analisis regresi perbedaan antara nilai prediksi dan nilai riil
digunakan untuk membentuk model prediksi perusahaan.
yang menggambarkan secara parsial pengaruh Tahap kedua dimaksudkan untuk
kelima variabel prediktor terhadap variabel mengungkap makna informasi akuntansi sebagai
kriteria (diproksikan dengan price to earnings sinyal peringatan dini bagi keputusan investasi
ratio sebagai indikator variabel nilai perusahaan). investor. Dilakukan melalui wawancara
Terdapat 20 perusahaan yang terlibat terstruktur dengan informan terpilih yaitu lima
sebagai populasi penelitian. orang investor dari Komunitas Pemula Stock In
Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar dalam vestor (disajikan pada Tabel 2). Analisis
Indeks IDX High Dividend 20 (Indeks dilakukan dengan menggunakan desain
IDXHIDIV20) dengan tahun dasar 30 Januari eksploratif. Informan ditentukan dengan sengaja.
2009, con Para informan yang terpilih diasumsikan telah
secara berturut-turut selama periode 2014 memahami bidang investasi saham yang
hingga 2019. Selain itu, enam perusahaan dipilih digelutinya. Berikut kriteria penentuan informan
sebagai sampel dengan menggunakan teknik sebagai metode pengumpulan data penelitian ini:
purposive sampling. Indeks IDX HIDIV20 seseorang yang pernah berkecimpung dalam
merupakan indeks saham yang diincar oleh para komunitas.
investor
 Ekuitas

Rasio saat ini

Rasio Ekuitas
Hutang Rasio Harga
terhadap
Pendapatan
Penjualan
Pertumbuhan

Diprediksi Nilai Perusahaan

Nilai Perusahaan Riil
Total aset Pengembalian
Pergantian

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan

sebagai...297Tabel 2. Data Informan

Nama Anggota Sejak
Ariel September 2018
Fahmi September 2018
Bagus January 2019
Fajrul February 2019
Anindya Mei 2019
berbagi ilmu dan pengalaman khususnya dengan
selama lebih dari satu tahun, memiliki calon investor saham yang sedang mencari
pengetahuan seputar pasar modal. Komunitas ini
pengetahuan di bidang investasi saham, dan merupakan gerakan sosial yang bergerak di
memiliki pengalaman dalam mengambil bidang literasi keuangan khususnya pasar modal
keputusan investasi saham. yang bertujuan untuk memajukan pasar modal
Dunia investasi saham di Indonesia sedang di Indonesia berbasis investor dalam negeri yang
berada pada fase pertumbuhan yang semakin cerdas.
baik, terbukti dengan beragamnya latar belakang
individu yang kini penasaran untuk memasuki HASIL DAN DISKUSI
aktivitas perdagangan di pasar. Pemain baru di Konsep sinyal peringatan dini mengacu
bidang investasi saham yang biasa disebut pada sistem peringatan dini yang digunakan
dengan investor saham pemula semakin hari untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi
semakin bertambah. Semakin banyak investor keuangan perusahaan asuransi. Barradale dkk.
yang memiliki SII (tunggal investor identifikasi) di (2022) menyatakan bahwa tertanggung dan
pasar saham Indonesia sejak awal tahun 2020, penanggung adalah pihak-pihak yang terlibat
ketika pasar modal semakin bergejolak. dalam
Fenomena ini tentunya dapat menggambarkan transaksi asuransi. Tertanggung dijamin
bagaimana dunia investasi saham mulai mendapat bayaran dari penanggung jika risiko
mendapat perhatian dari banyak pemain investor asuransi yang
saham pemula. Untuk berinvestasi secara cermat pertanggungantercantum asuransi
dalam klausul
terjadi. Oleh karena itu,
dan bijak, investor saham pemula cenderung
memilih bergabung dengan beberapa komunitas tertanggung kepada penanggung secara oleh
sebagian premi asuransi harus dilunasi
berkala.
investasi saham, salah satunya adalah Jadi, asuransi bertujuan untuk melindungi
Komunitas Investor Saham Pemula. Komunitas kerugian finansial yang disebabkan oleh kejadian
Investor Saham Pemula merupakan wadah yang tidak terduga sebelumnya. Dasar dari
alasan tersebut adalah tertanggung tertarik
untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
asuransi. Asumsi yang mendasari sistem
peringatan dini adalah bahwa faktor fundamental
perusahaan asuransi tercermin dalam rasio
keuangan. Analisis faktor fundamental
didasarkan pada informasi pelaporan keuangan
periodik perusahaan melalui analisis rasio-rasio
keuangan, seperti: rasio biaya klaim, rasio
likuiditas, dan pertumbuhan premi.
rasio (Al-Shattarat et al., 2018; Dordzhieva et al.,
2022; Meder et al., 2019; Oluwagbemiga, 2019).
Sistem peringatan dini menjadi tolak ukur
penghitungan perkiraan seperti aset, utang,
modal, dan keuntungan perusahaan pada suatu
periode. Kinerja keuangan yang melekat pada
suatu perusahaan dapat dihitung dengan
menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Banyak negara yang menggunakan perhitungan
sistem keuangan peringatan dini dalam meneliti
kondisi keuangan suatu perusahaan asuransi
karena hasil analisis teknik ini memberikan
sinyal peringatan dini kondisi keuangan kepada
suatu perusahaan (Bartov & Konchitchki, 2017;
Dyer, 2021; Feng & Kim, 2021; Puspitaningtyas,
2019). Penelitian ini mengonseptualisasikan
sinyal peringatan dini yang mengacu pada sistem
peringatan dini. Asumsi yang mendasarinya
adalah informasi akuntansi yang disajikan dalam
laporan keuangan publikasi mencerminkan
kinerja perusahaan. Misalkan informasi tersebut
ditangkap sebagai sinyal oleh investor dan dapat
mempengaruhinya dalam pengambilan
keputusan investasi. Dalam hal ini informasi
298Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm
akuntansi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dikatakan mengandung manfaat
bagi investor. Analisis nilai perusahaan
diperlukan untuk mengetahui kinerja
perusahaan dalam suatu periode. Hasil analisis
diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai nilai perusahaan. Hal tersebut
mencakup karakteristik internalnya, kualitas
perusahaan dan kinerja manajemennya, serta
tentunya prospek perusahaan di masa depan
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan apakah suatu saham suatu
perusahaan layak untuk dijadikan pilihan.
investasi alternatif (Dordzhieva et al., 2022;
Gödker & Mertins, 2018). Manajemen keuangan
perusahaan berkeinginan untuk memaksimalkan
kekayaan investor dengan nilai yang meningkat.
Oleh karena itu, nilai saham dapat
mencerminkan investasi keuangan dan kebijakan
dividen perusahaan. Dalam kajian pengelolaan
keuangan perusahaan, baik secara teoritis
maupun empiris, variabel yang sering digunakan
dalam kajian akuntansi keuangan dan pasar
modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah
harga saham dengan berbagai jenis indikator
antara lain return saham, harga saham biasa,
abnormal return, rasio harga terhadap
pendapatan, dan indikator lain yang mewakili
harga saham biasa di pasar modal. Dengan
demikian, nilai perusahaan merupakan ukuran
nilai obyektif pasar dan orientasi terhadap
kelangsungan hidup perusahaan (Indriani &
Amalia, 2019; Puspita ningtyas et al., 2020).

294-308Tabel 3. Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil Uji Variabel
Konstan 24.960
(0,004)
Rasio Lancar 6,236
(0,001)**
Rasio Hutang-Ekuitas -5,474
(0,001)**
Total Perputaran Aset -20.369
(0,005)**
Pertumbuhan Penjualan 0,032
(0,075)
Pengembalian Ekuitas 0,780
(0,003)**
adalah rasio harga terhadap pendapatan. Rasio
harga terhadap pendapatan mengukur
Telah disebutkan bahwa nilai suatu perbandingan antara harga saham perusahaan
perusahaan tercermin dari harga sahamnya. Nilai dan keuntungan yang diperoleh pemegang
perusahaan mencerminkan bagaimana investor saham. Beberapa penelitian terdahulu
menilai kinerja keuangan perusahaan dalam menyatakan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi
suatu periode (Blankespoor et al., 2019; Dyer, oleh laporan keuangan periodik yang memuat
2021; Kang et al., 2021; Pus pitaningtyas et al., informasi mengenai kebijakan akuntansi suatu
2020). Konsekuensi penilaian menjadi peringatan perusahaan. Informasi tersebut menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan berinvestasi oleh analisis rasio keuangan yang secara umum
calon investor atau investor yang sudah ada. terdiri dari variabel likuiditas, leverage, aktivitas,
Salah satu indikator pengukuran nilai pertumbuhan, dan profitabilitas. Berikut ini
perusahaan dalam lingkup rasio penilaian saham
diuraikan hasil dan pembahasan penelitian ini.
Pembentukan model prediksi menggunakan
analisis regresi linier berganda.Informasi
akuntansi merupakan kumpulan data keuangan
yang bersumber dari laporan keuangan
perusahaan, yang berperan sebagai salah satu
media penting dalam proses pengambilan
keputusan investasi (He et al., 2020; Puspi
taningtyas, 2019). Dengan kata lain, informasi
akuntansi tertuang dalam laporan keuangan
perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan
bagaimana manajemen mengelola keuangan
perusahaan. Laporan keuangan juga berfungsi
sebagai laporan pertanggungjawaban manajemen
kepada investor. Seluruh transaksi keuangan
yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan
usahanya disajikan dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, laporan keuangan
mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi dikatakan mempunyai nilai
prediktif jika informasi tersebut dapat dijadikan
masukan oleh investor untuk memprediksi
kinerja di masa depan. Laporan keuangan
menjadi relevan bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Melalui
Dengan analisis laporan keuangan, investor
dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang akan
dihadapi dan ekspektasi keuntungan yang akan
diterima dari kegiatan investasi yang dilakukan.
Analisis rasio keuangan yang diperoleh dari
informasi dalam laporan keuangan dapat
memperoleh gambaran mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio
keuangan secara umum terdiri dari variabel
likuiditas, leverage, aktivitas, pertumbuhan, dan
profitabilitas (Lerman, 2020).
Tabel 3 menunjukkan hasil regresi
berganda. Berdasarkan Tabel 3, rumusan model
prediksi adalah sebagai berikut:
PER = 24.960 + 6.236CR –
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...299
mencerminkan keberhasilan investasi masa lalu
dan dapat digunakan sebagai prediksi
pertumbuhan di masa depan. Selain itu, di
tingkat industri, peningkatan daya saing dan
permintaan mencerminkan pertumbuhan
penjualan (Chen et al., 2021). Namun hasil
penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak
sesuai dengan pernyataan tersebut. Hal ini
disebabkan karena pada periode penelitian,
kondisi perusahaan tidak berada pada masa
pertumbuhan yang fokus pada peningkatan
jumlah penjualan, sehingga selama ini
pertumbuhan penjualan belum menjadi prediktor
yang penting dalam memprediksi nilai
perusahaan.
Terlepas dari itu, hasil penelitian ini
mendukung gagasan tentang kualitas akuntansi
yang relevan, bahwa informasi keuangan yang
dipublikasikan mengandung fakta yang
mencerminkan kinerja dan peluang suatu
perusahaan. Relevansi nilai adalah kekuatan
laporan akuntansi untuk menyampaikan
pentingnya perusahaan kepada investor (Dyer,
2021; Feng & Kim, 2021; Puspitaningtyas et al.,
2020). Kandungan informasi tersebut tercermin
5,474DER – 20,369TATO
+ 0,780ROE + e (i)
Berdasarkan hasil persamaan dan
pengujian pada Tabel 3 terlihat bahwa hampir
seluruh variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap PER. Hanya variabel
pertumbuhan penjualan yang tidak dapat
memicu PER.
Pengaruh informasi akuntansi terhadap
nilai perusahaan.Konsekuensi dari pemeriksaan
ini membuktikan bahwa analisis informasi
akuntansi yang terkandung dalam laporan
keuangan yaitu
arus, ekuitas utang, perputaran total aset, dan
rasio pengembalian ekuitas, merupakan
prediktor signifikan untuk menandakan rasio
harga terhadap pendapatan sebagai indikator
nilai perusahaan. Meskipun bukti teoritis dan
empiris dari penelitian sebelumnya mendukung
keyakinan bahwa pertumbuhan penjualan
(sebagai salah satu faktor inde
variabel independen dalam penelitian ini)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
penelitian ini secara statistik menunjukkan
bahwa pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya
pertumbuhan penjualan bukan merupakan
prediktor yang penting untuk diprediksi
ing rasio harga terhadap pendapatan.
Pertumbuhan penjualan menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisi ekonominya dengan
meningkatkan jumlah penjualan setiap saat.
Suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami
pertumbuhan apabila aktivitas operasi utama
perusahaan tersebut meningkat secara
konsisten. Pertumbuhan penjualan
dari hasil uji pengaruh yang membuktikan
bahwa Current Ratio, Debt-Equity Proporcy,
Assets Turnover, dan Equity Return berpengaruh
terhadap Price to Earnings Ratio. Hasil ini
memperkuat tujuan analisis laporan keuangan,
yaitu meramalkan kondisi nilai perusahaan.
Konsep nilai informasi akuntansi relevan
karena membahas berbagai substansi dan
kriteria yang terkait dengan informasi akuntansi.
Konsep ini mengacu pada salah satu tujuan
pelaporan keuangan dalam laporan akuntansi
keuangan yaitu laporan keuangan harus
memberikan informasi untuk membantu
investor-kreditor, dan pengguna potensial lainnya
dalam meramalkan ketidakpastian, kuantitas,
dan waktu penerima dividen tunai di masa
depan. atau klaim dan hasil penjualan,
pelunasan atau jatuh tempo pinjaman atau
jaminan tersebut. Dengan demikian, penyajian
laporan keuangan harus mempertimbangkan
informasi akuntansi yang dibutuhkan
penggunanya. Sebagai penyaji laporan keuangan,
akuntan harus menyesuaikan rincian akuntansi
yang disarankan dalam deklarasi keuangan
dengan kebutuhan penggunanya untuk
menghasilkan keputusan yang tepat. Dengan
cara ini, informasi akuntansi yang disajikan
dalam laporan keuangan akan memiliki relevansi
nilai dan menjadi lebih berharga (Badru &
Ahmad-Zaluki, 2018; He et al., 2020; Nurul &
Hamidah, 2021; Puspitaningtyas, 2012).
Informasi yang disediakan oleh akuntansi
terbukti mempunyai nilai relevan karena
informasi yang terkandung dalam akuntansi
tercermin dalam nilai pasar secara statistik.
Pernyataan ini mendukung karakterisasi
relevansi nilai informasi akuntansi, bahwa datum
akuntansi harus menjelaskan nilai perusahaan.
Menilai suatu perusahaan adalah gambaran saat
ini mengenai keuntungan yang diharapkan di
masa depan. Harga saham dapat dianggap
sebagai salah satu kerangka nilai perusahaan.
Para investor menilai kondisi keuangan
perusahaan untuk menentukan minat investasi,
oleh karena itu nilai perusahaan menjadi salah
satu pertimbangan dalam menentukan
keputusan investor untuk berinvestasi.
Keputusan investasi yang dipertanyakan
bervariasi mulai dari membeli, menjual, atau
mempertahankan
kepemilikan saham di pasar. Jual beli suatu aset
keuangan di pasar saham sangat penting bagi
investor karena mempengaruhi peluang
memperoleh return di masa depan. Emiten
sebaiknya mempertimbangkan prospek kinerja
yang baik ketika harga sahamnya meningkat.
Implikasinya, jika saham tersebut terjual maka
investor akan memperoleh capital gain,
memperoleh dividen, atau bahkan memperoleh
keduanya. Arah relevansi nilai menyelidiki nilai
pasar saham dan informasi dalam laporan
keuangan secara empiris, menunjukkan
kegunaan setiap informasi akuntansi dalam studi
fundamental perusahaan. Konsekuensi dari teori
ini adalah informasi dalam laporan keuangan
harus mempunyai nilai yang relevan dan dapat
memberikan manfaat yang berharga bagi
penggunanya dalam pengambilan keputusan.
Investor memerlukan informasi akuntansi untuk
memutuskan, menentukan dan menganalisis
alternatif atau potensi investasi. Informasi
akuntansi yang relevan dan andal
memungkinkan investor mengambil keputusan
rasional untuk mencapai hasil yang diharapkan
(Bouteska, 2019; Elkins et al., 2021; He et al.,
2020; Indriani & Amalia, 2019; Puspita ningtyas,
2012).
300Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm 294-308
dalam saham, ada baiknya calon
investor memahami tujuan
berinvestasi saham. Sebab, karakter
individu berbeda-beda, ada yang
cenderung menjadi pedagang (jangka
pendek), dan ada pula yang
cenderung menjadi investor jangka
panjang.
tor. Karakteristik tersebut dapat
dilihat berdasarkan profil risiko suatu
individu. Calon investor perlu
memahami alasan memilih
berinvestasi saham, bagaimana cara
berpikir agar seseorang bisa menjadi
pemilik perusahaan dibandingkan
hanya menjadi konsumen, bagaimana
Kegunaan informasi akuntansi dalam
memprediksi nilai perusahaan.Prediksi nilai
perusahaan menjadi pertimbangan penting
dalam keputusan investasi saham, yang
bertujuan untuk mengoptimalkan return dan
meminimalkan risiko. Analisis data dalam
penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara nilai perusahaan yang
diprediksi dan nilai perusahaan sebenarnya, hal
ini menunjukkan bahwa laporan keuangan
berbasis akuntansi mengandung makna prediktif
untuk meramalkan nilai perusahaan pada
periode berikutnya. Temuan ini diverifikasi
melalui analisis wawancara terstruktur dengan
lima investor terpilih yang tergabung dalam
Komunitas Investor Saham Pemula. Hal ini
menunjukkan bahwa menganalisis informasi dari
laporan keuangan periodik memberikan sinyal
bagi investor yang berguna untuk memprediksi
nilai perusahaan di masa depan. Tentu saja
kemampuan menangkap sinyal bergantung pada
tingkat pengetahuan dan pengalaman
masing-masing investor.
Berikut kutipan wawancara dengan
informan mengenai makna informasi akuntansi
sebagai sinyal peringatan dini untuk
memprediksi nilai perusahaan dan manfaatnya
dengan mempertimbangkan proses alternatif
dalam memutuskan tujuan investasi. Lebih
lanjut Ariel menjelaskannya dalam keterangan
berikut:
“Informasi dalam laporan keuangan
menjadi suatu sinyal yang
menggambarkan pencapaian kinerja
perusahaan dalam suatu periode.
Informasi tersebut bersifat kuantitatif
dan berguna untuk memproyeksikan
nilai perusahaan, baik di masa lalu,
sekarang, dan masa depan.
Keputusan yang diambil bergantung
pada seberapa baik kita (sebagai
vestor) menerima dan menganalisis
sinyal-sinyal ini. Harapannya tentu
saja keputusan investasi yang diambil
akan memberikan imbal hasil yang
optimal dengan tingkat risiko yang
minimal. Sebelum memutuskan
untuk berinvestasi
menjadi investor saham, dan lain
sebagainya. Keuntungan apa yang
diharapkan dari berinvestasi saham?
Saham dapat memberikan return
dalam jangka pendek dan panjang
melalui capital gain (selisih harga jual
dan harga beli); investor saham juga
mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan dividen (sebagian
keuntungan perusahaan dibagikan
kepada investornya), selain itu saham
di vestor juga berhak mengikuti rapat
umum pemegang saham hanya
dengan memiliki 1 lot (100 lembar
saham) miliknya. saham perusahaan.
Meski demikian, investasi juga
 mengandung risiko. Risiko berkaitan
erat dengan tingkat pengembalian,
seperti dua sisi keping logam. Di balik
risiko berinvestasi saham, terdapat
potensi return yang akan diterima di
masa depan. Semakin besar risiko
maka semakin besar pula potensi
return yang akan diterima, begitu
pula sebaliknya. Meskipun risiko
tidak dapat dihindari, namun risiko
dapat diminimalkan dengan
perencanaan dan pemahaman yang
memadai. Salah satunya adalah
pemilihan instrumen investasi yang
disesuaikan dengan tingkat
penerimaan risiko. Di komunitas,
kami sering berbagi pengetahuan,
pengalaman, dan informasi terkini
yang mungkin mempengaruhi
keputusan investasi saham” (Ariel).
Pernyataan ini mengandung makna bahwa ia
bersifat normatif terhadap pandangan bahwa
informasi yang disarankan dalam laporan
keuangan menggambarkan kondisi keuangan
suatu perusahaan pada waktu atau periode
tertentu melalui proses akuntansi. Sebagai media
komunikasi, data keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan memberikan sinyal mengenai
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan diasumsikan mempengaruhi
ekspektasinya. Oleh karena itu, sinyal informasi
dalam laporan keuangan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan oleh investor, calon investor, dan
manajemen perusahaan. Pernyataan ini
mendukung Signaling Theory yang menjelaskan
bagaimana perusahaan memberikan sinyal yang
berisi informasi relevan kepada pihak eksternal
(investor dan/atau calon investor). Selanjutnya
pihak penerima informasi akan menganalisis
sinyal tersebut dan menyesuaikannya
interpretasi untuk pengambilan keputusan.
Investor akan melakukan trade-off antara risiko
dan return berdasarkan sinyal yang diterimanya.
Investor atau calon investor harus memahami
risiko-risiko yang mungkin akan dihadapinya
dari kegiatan investasi saham (Blank
espoor dkk., 2019; Chichernea dkk., 2017;
Pewarna, 2021; Gao dkk., 2022; Kang dkk.,
2021). Bagaimana investor memandang risiko
dan seberapa besar risiko yang dapat diterima
disebut profil risiko, yang berarti seberapa tinggi
tingkat toleransi investor terhadap kerugian atas atau masa depan akan terjadi. Dengan demikian,
investasinya. Dalam konteks ini, calon investor
menyadari kemampuannya dalam
memperhitungkan risiko. Resiko dalam hal ini
adalah kerugian. Cheng dkk. (2022) menyatakan
bahwa individu memiliki profil risiko yang
berbeda-beda tergantung pada pengetahuan dan
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...301
Teori keuangan tradisional mengungkapkan
bahwa rasio keuangan menjadi dasar bagi
investor, sehingga keputusan yang diambil
bersifat rasional karena harga saham
mencerminkan informasi terkini di pasar.
Kualitas informasi mempengaruhi keakuratan
dan kecepatan investor dalam menerima,
pengalamannya. Ada investor yang suka
menentukan jenis instrumen dengan tingkat
risiko yang meningkat, ada pula investor yang
tidak menyukai risiko tinggi, dan ada pula yang
tidak menyukai risiko tinggi. Bagi investor, yang
penting adalah bagaimana memilih instrumen
investasi agar tetap bisa memberikan return.
Kemampuan menanggung risiko ini biasanya
juga berkaitan dengan persentase dana
menganggur yang dimiliki untuk berinvestasi.
Beberapa penelitian sebelumnya telah
membuktikan bahwa persepsi risiko
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi,
seperti penelitian beberapa peneliti (Appuhami,
2018; Bouteska, 2019; Cao et al., 2019; Madsen
& Niessner, 2019; Weichao et al., 2018) . Lebih
lanjut Fahmi memaparkan penjelasannya dari
sudut pandang sebagai berikut:
“Kami mempelajari informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan,
dan ada banyak sinyal di dalamnya
yang harus kami analisis. Analisa
fundamental dan teknikal sama
pentingnya
penyebab pergerakan harga saham
cenderung berfluktuasi, sehingga kita
harus menganalisa faktor-faktor
penyebabnya. Sebelum mengambil
keputusan saham mana yang akan
dibeli, dijual, atau ditahan, perlu
dipertimbangkan secara matang
kelebihan dan kekurangannya, serta
kita harus mengetahui trend suatu
saham. Namun kita harus cepat
menganalisanya karena kita juga
bersaing dalam mengambil keputusan
dengan pelaku pasar lainnya,
terutama pada saat kondisi pasar
sedang bullish, peningkatan
mengikuti kondisi yaitu kondisi
dimana nilai pasar sedang
terapresiasi, kenaikan harga saham
pada volume perdagangan saham.
(Fahmi).
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia yakin
informasi akuntansi mengandung nilai prediktif.
Berdasarkan relevansi informasi akuntansi, nilai
prediktif berarti kemampuan informasi dalam
membantu pengguna dalam memperoleh
keuntungan di masa depan. Artinya, ekspektasi
pengguna terhadap hasil peristiwa masa lalu
makna informasi akuntansi bagi investor adalah
memberi sinyal bahwa perusahaan mempunyai
peluang baik di akhirat (kabar baik), dan sinyal
tersebut membantu menentukan keputusan
investasi saham investor.
mengelola, dan menganalisis informasi yang ada
yang berguna dalam menentukan pilihan
investasi.
Berdasarkan sinyal tersebut, investor akan
mempertimbangkan ekspektasi imbal hasil dan
risiko dari keputusan investasinya. Sebagai
individu yang rasional, investor cenderung
mengambil keputusan investasi yang
menawarkan tingkat pengembalian tertinggi pada
tingkat risiko tertentu dan sebaliknya. Tiga
klasifikasi konsepsi investor mengenai perilaku
risiko investasi dapat berupa mengambil risiko,
menghindari risiko, dan risiko moderat.
Pengambil risiko (risk taker) adalah investor yang
cenderung menyukai risiko yang tinggi dengan
harapan mendapatkan tingkat return yang tinggi
pula. Dalam mengambil risiko, investor
cenderung spekulatif dan selalu ingin
mendapatkan return yang tinggi dalam waktu
yang relatif singkat.
Risk averse merupakan tipe investor yang
tidak menyukai risiko dan cenderung konservatif
dalam memilih instrumen investasinya. Bagi
mereka, yang penting kegiatan investasi tetap
memberikan imbal hasil meski dengan tingkat
yang relatif kecil, selama dana investasinya tetap
aman dan utuh. Karakter investor ini
diprioritaskan
es faktor keamanan dana mereka. Risiko moderat
adalah seseorang yang cenderung berani
mengambil risiko lebih besar namun berhati-hati
dalam mengambil investasi pada instrumen.
Umumnya mereka akan membatasi jumlah
investasi pada instrumen berisiko (Bouteska,
2019; Lerman, 2020; Martin, 2019; Puspitan
ingtyas, 2012). Secara rinci Bagus menjelaskan
argumen tersebut dalam pernyataan berikut:
“Ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan investor dalam
proses pengambilan keputusan
investasi. Hal pertama yang harus
diperhatikan adalah mengetahui atau
mengenal perusahaan yang diincar
dengan menelusuri berbagai sumber
terpercaya dan menganalisis laporan
keuangan perusahaan. Pada tahap ini
investor harus mampu menangkap
sinyal-sinyal yang ada dalam laporan
tersebut karena hasil analisa kondisi
tersebut akan ampuh dalam
memprediksi nilai perusahaan
sehingga investor dapat
memproyeksikan apakah perusahaan
tersebut mempunyai prospek yang
baik di masa mendatang. masa
depan. Berdasarkan proyeksi
tersebut, investor akan mengambil
keputusan investasi. Asumsinya,
investor adalah individu yang rasional
dan pengambilan keputusannya tidak
bersifat spekulatif.” (Bagus).
Penafsiran atas pernyataan tersebut adalah
Bagus setuju bahwa investor adalah individu
yang rasional. Rasional adalah pola pikir dimana
seseorang berperilaku dan bertindak sesuai
dengan logika dan nalar manusia. Jadi,
berperilaku rasional adalah berpikir sebelum
bertindak untuk membedakan mana yang benar
dan mana yang salah
dari apa yang ada dan merupakan hal yang
nyata. Jika saham yang diprediksi tidak dapat
memberikan tingkat pengembalian yang
diharapkan dan investor tetap memilih untuk
berinvestasi pada saham tersebut. Investor
didorong oleh faktor-faktor irasional yang
dipengaruhi oleh dampak psikologis yang tidak
dapat diprediksi
perjanjian (seperti keyakinan, perasaan,
keangkuhan), faktor asal perusahaan, rumor,
dan situasi (kondisi) lain yang tidak dapat
diprediksi. Berdasarkan paradigma tradisional,
Teori keuangan menyatakan bahwa return
investasi saham bergantung pada risikonya,
dimana risiko yang tinggi berarti return yang
tinggi dan sebaliknya. Teori keuangan tradisional
nampaknya sangat sederhana. Pasar saham
berada di luar kebiasaan di benak investor.
Mereka melakukan tindakan yang tidak biasa
untuk menangkap kondisi pasar dan membuat
keputusan yang tidak rasional
keputusan untuk menghadapinya. Kebanyakan
investor berkompromi dengan pernyataan itu.
Artinya keyakinan dan pendapat investor tidak
sejalan dengan kondisi aktivitas pasar. Mereka
paham bahwa saham dengan risiko rendah tidak
memberikan return yang tinggi, namun lebih
memilih memilih saham dengan risiko rendah.
Jadi, sebagian besar investor mengabaikan sikap
menghindari peluang dibandingkan mengambil
risiko karena mereka lebih menyukai saham
murah dibandingkan saham mahal (He et al.,
2020; Lerman, 2020; Ma & Jeong, 2022). Terkait
hal tersebut, Fajrul menjelaskan lebih detail
dalam pernyataan berikut:
“Laporan keuangan merupakan
sumber informasi bagi investor dalam
proses pengambilan keputusan
investasi. Informasi didalamnya
memberikan sinyal bagi investor
untuk memprediksi nilai perusahaan
melalui analisis rasio keuangan.
Informasi akuntansi bersifat historis,
sehingga perlu dilakukan analisis
proyek dengan membandingkan
pos-pos dalam laporan keuangan.
Dengan demikian, sinyal-sinyal yang
terkandung dalam laporan keuangan
dapat bermanfaat bagi pengambilan
keputusan investasi bagi investor” (Fa
jrul).
Arti tersirat dari pernyataan tersebut
adalah sinyal yang diterima investor harus
dianalisis. Tujuannya adalah untuk mengurangi
ketidakpastian hingga diperoleh penjelasan
rasional. Hal ini dilakukan dengan
mengumpulkan informasi relevan yang
berpotensi mempengaruhi pengambilan
keputusan. Pada dasarnya, informasi telah
tersedia di pasar. Namun kemampuan investor
dalam menerima dan menganalisis informasi
yang tersedia sangat beragam. Dalam hal ini, ada
dua jenis investor: informasi dan tidak informasi.
Yang terinformasi adalah investor yang dapat
memperoleh informasi tentang alternatifnya
proses pengambilan keputusan. Investor yang
kurang informasi tidak memiliki pemahaman
atau kemahiran dalam menangkap dan
memanfaatkan pengetahuan yang tersedia dalam
strategi pengambilan keputusan mereka.
 Mendapatkan informasi adalah aspek individual.
Seseorang mungkin akan memberikan tanggapan
tambahan terhadap asal informasi yang sama
302Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm 294-308
kebohongan secara berurutan dalam proses yang
berkesinambungan melalui analisis terhadap
sinyal-sinyal yang terkandung dalam informasi
akuntansi yang dipublikasikan dan berpotensi
mempengaruhi keputusan investasi yang diambil
(Bouteska, 2019; Mita et al., 2018). Terkait hal
tersebut, Anindya menjelaskan lebih detail pada
paparan berikut
catatan:
“Informasi akuntansi merupakan
parameter penting dalam
menganalisis kinerja keuangan
perusahaan. Formasi ini memberikan
sinyal untuk diprediksi
keuntungan dan risiko yang mungkin
terjadi serta memproyeksikan peluang
pertumbuhan perusahaan di masa
depan. Oleh karena itu, keputusan
investasi di pasar keuangan
mempunyai risiko dan ketidakpastian.
Biasanya keputusan investasi diambil
berdasarkan tiga hasil analisis yang
sebaiknya dilakukan oleh investor
rasional: analisis fundamental,
analisis teknikal, dan analisis terkait
rumor atau berita yang muncul di
pasar. Jadi, selain pengetahuan
tentang investasi, diperlukan juga
naluri yang kuat untuk bisa membaca
dan mengamati kondisi pasar modal”
(Anindya).
Naluri adalah salah satu bentuk perasaan
baik sebagai metode primitif non-mal yang
melekat pada setiap manusia, yang seringkali
terbukti kebenarannya. Naluri berasal dari
pemikiran kita sendiri ketika memilih alter native
yang menurut kita tepat. Oleh karena itu, naluri
tidak boleh diabaikan karena t merupakan
penalaran berbeda yang dapat
mempertimbangkan bagaimana keputusan dapat
dipenuhi, bukan sekedar angka sebagai
hubungan matematis. Bisa jadi anomali yang
terjadi di pasar akibat dari para pengambil
keputusan yang sering mengabaikan nilai-nilai
intuitif yang melandasi kepribadian seseorang
atas keputusan yang diambil. Padahal, naluri
terbentuk dari interaksi, dan sekaligus
merupakan bagian dari pengetahuan yang
mendalam. Artinya, naluri terbentuk dari proses
perjalanan panjang seorang individu berdasarkan
pengalaman, pengetahuan, kepribadian, agama,
dan lingkungan (Abernathy et al., 2020; Liu et
al., 2020). Naluri akan terlatih jika individu
terlibat langsung dalam kegiatan investasinya,
berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki
keahlian beragam, berpikiran terbuka, tidak
takut menghadapi tantangan dan risiko, serta
berani melakukan terobosan.
Adanya keterbatasan dalam pengambilan
keputusan investasi dengan menggunakan
metode analisis formal yang sebelumnya diyakini
(Lerman, 2020). Setelah itu, investor akan
merevisi beanya
mampu menghasilkan pilihan yang tepat,
sehingga mengarahkan pengambil keputusan
untuk menggunakan alternatif firasat atau firasat
atau insting.
tugas. Naluri adalah sesuatu yang tampak baik
yang terbentuk dari pola tingkah laku dan reaksi
terhadap suatu rangsangan yang seringkali
terbukti kebenarannya. Peran naluri dapat
membantu investor mengambil keputusan
berdasarkan firasat mengenai pola perilaku dan
respons yang kompleks, tidak dipelajari secara
langsung,
yang muncul begitu saja dari kepribadian
seseorang (Abernathy et al., 2020; Liu et al.,
2020). Ketika investor rasional mengambil
keputusan, tindakan yang mereka pilih
diharapkan menghasilkan utilitas tertinggi.
Ketika dihadapkan pada ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan, investor akan memilih
dan menganalisis sinyal informasi yang
diterimanya. Bagi investor, informasi merupakan
sinyal yang berfungsi sebagai stimulus yang
mempengaruhi proses kognitif karena
menginformasikan kinerja keuangan perusahaan,
peluang, ketidakpastian, standar akuntabilitas
manajemen kepada pemangku kepentingan, dan
nilai yang diinginkan. Dalam proses seleksi dan
analisis, kekuatan naluri individu dapat berperan
sebagai faktor pendukung pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, insting mempunyai
posisi sebagai pendukung pemikiran investor
dalam pengambilan keputusan. Kualitas
keputusan bergantung pada kekuatan insting
pengambil keputusan. Oleh karena itu, aktivitas
investasi sering kali memainkan peran yang
berpengaruh dalam mengintensifkan status
keuangan investor, sehingga berkontribusi
terhadap peningkatan kekayaan. Pada umumnya
individu tidak mengetahui keputusannya benar
sampai ia menyadari bahwa keputusannya
menghasilkan tingkat tersebut
utilitas seperti yang diharapkan (Cascino, 2019).
Berdasarkan hasil wawancara terstruktur dengan
para informan, dapat disimpulkan bahwa
investor sebagai pelaku investasi memahami
kandungan informasi akuntansi dalam laporan
keuangan yang tersedia untuk umum. Investor
memahami bahwa informasi tersebut
memberikan indikasi peringatan dini mengenai
prediksi nilai perusahaan di masa depan.
Hipotesis pasar efisien mengasumsikan
bahwa investor adalah makhluk rasional,
sehingga sinyal-sinyal dalam laporan keuangan
cenderung mengubah keyakinannya dalam
proses pengambilan keputusan investasi. Ketika
seorang investor menerima sinyal yang berasal
dari informasi akuntansi yang dipublikasikan,
maka berbekal pengetahuan dan pengalamannya,
mereka akan melakukan analisis fundamental
atau analisis teknikal berdasarkan pergerakan
harga dan volume saham dengan harapan
mampu mengidentifikasi garisnya. bisnis dan
proyek masa depan masukkan nilai hadiah. Efek
analisis akan meningkatkan pemahaman untuk
 mengambil keputusan dalam memproses
investasi.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil analisis ini dini bagi investor. Berdasarkan sinyal tersebut,
memperkuat Signaling Theory, dimana pihak
manajemen sebagai pengirim informasi
menyampaikan suatu tanda dalam bentuk
informasi akuntansi yang mempertimbangkan
kinerja perusahaan yang berguna bagi investor
(sebagai penerima informasi) untuk pengambilan Analisis tersebut didorong oleh motivasi investor
keputusan investasi. Publikasi laporan keuangan untuk memperoleh keuntungan dari investasinya
memuat informasi yang berguna untuk
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...303
kegiatan. Akibatnya, investor cenderung
menghindari investasi pada perusahaan dengan
nilai saham yang rendah. Teori sinyal
menggambarkan perilaku antara dua pihak yang
terlibat dalam interaksi: manajemen (agen)
sebagai pemberi sinyal dan investor (prinsipal)
sebagai penerima sinyal. Teori ini menjelaskan
mengapa manajemen mempunyai keinginan
untuk memberikan informasi melalui publikasi
laporan keuangan kepada pihak eksternal. Salah
satu dorongannya adalah manajemen
berkepentingan untuk mengurangi asimetri
informasi agar pihak eksternal (investor)
mendapatkan informasi yang memadai terkait
kinerja keuangan perusahaan. Diharapkan
investor tertarik untuk berinvestasi pada saham
perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen
akan memberikan informasi yang relevan sebagai
sinyal yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
investor. Informasi yang disajikan ini biasanya
terdapat dalam laporan keuangan yang secara
berkala mencerminkan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Informasi yang disajikan ini
biasanya terdapat dalam laporan keuangan yang
secara berkala mencerminkan kinerja keuangan
suatu perusahaan. Selain itu, investor akan
merevisi keputusannya mengikuti
pemahamannya terhadap informasi yang diterima
sebagai sinyal. Dengan kata lain, investor akan
menganalisis kandungan informasi yang
ditampilkan dalam laporan keuangan sehingga
diperoleh gambaran kinerja perusahaan dalam
suatu periode. Hipotesis signaling
menggarisbawahi esensi kandungan informasi
yang diinformasikan oleh manajemen untuk
mendukung pemrosesan keputusan investasi
oleh investor (Dyer, 2021; Indriani & Amalia,
2019; Puspitan ingtyas, 2019).
Informasi merupakan elemen penting bagi
investor karena informasi pada hakikatnya
menyajikan data yang menggambarkan suatu
kondisi di masa lalu, sekarang, atau masa depan.
Investor memerlukan informasi yang relevan dan
terpercaya dalam pengambilan keputusan
investasi. Hipotesis pasar efisien menyatakan
bahwa pasar saham menyiratkan harga saat ini
jika ketersediaan informasi tercermin dalam
harga saham. Tiga bentuk hipotesis pasar efisien
adalah bentuk lemah, bentuk setengah kuat, dan
bentuk kuat. Bentuk lemah menyatakan
ketersediaan informasi publisitas masa lalu dan
mencerminkan harga saham yang
diperdagangkan. Bentuk semi-kuat mencatat
bahwa volatilitas perubahan harga saham
mencerminkan informasi publisitas masa lalu
memprediksi nilai perusahaan di masa depan. Isi
informasi ini berfungsi sebagai sinyal peringatan
investor melakukan analisis untuk
memproyeksikan nilai perusahaan di masa
depan. Jika hasil prediksi menunjukkan nilai
perusahaan akan meningkat di masa depan,
maka sinyalnya positif, begitu pula sebaliknya.
ac
dan informasi baru. Bentuk kuat berpendapat
bahwa harga secara instan mencerminkan
kondisi pasar, bahkan secara tersembunyi atau
dari informasi orang dalam (Guttman & Meng,
2021; Lerman, 2020). Meningkatnya kepercayaan
investor individu mengalihkan metode
perdagangan mereka ke perdagangan online yang
sebelumnya diperdagangkan melalui telepon.
Tingkat informasi dan pengendalian dalam
mengaksesnya menjadi alasan utama
dilakukannya hal ini. Oleh karena itu, investor
yang beralih metode memperoleh imbal hasil
yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Informasi akuntansi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang dipublikasikan akan
memberikan sinyal bagi investor yang
mencerminkan kinerja perusahaan pada suatu
periode. Ketika manajemen mengumumkan
laporan keuangannya, hal itu memberikan sinyal
kepada pasar. Setelah menerima sinyal,
investasikan
Tor akan menganalisisnya dan
mengklasifikasikannya sebagai kabar baik atau
kabar buruk. Selanjutnya, pasar akan bereaksi.
Jika investor menerjemahkan sinyal tersebut
sebagai kabar baik, maka akan berdampak
positif, biasanya ditunjukkan dengan
peningkatan harga saham dan volume
perdagangan, dan sebaliknya.
sa (He et al., 2020; Ma & Jeong, 2022; Puspi
taningtyas, 2012). Dengan demikian, informasi
akuntansi yang dipublikasikan oleh manajemen
dapat berfungsi sebagai peringatan keuangan
dini sebagai sinyal bagi investor untuk
memprosesnya
informasi untuk menginvestasikan dana di pasar
saham. Temuan penelitian ini juga mendukung
pernyataan beberapa peneliti bahwa
pengumuman publikasi informasi keuangan
memberikan sinyal sebagai alternatif keputusan
bagi investor dalam menyelesaikan investasinya
(Al-Shattarat et al., 2018; Bartov & Konchitchki,
2017; Dordzhieva et al. ., 2022; Feng & Kim,
2021; Meder et al., 2019; Oluwagbemiga, 2019).
Misalkan pengumuman tersebut mengandung
nilai positif, mengharapkan pasar bereaksi ketika
menerima pengumuman tersebut. Ketika
informasi yang diumumkan dan semua pelaku
pasar telah memperolehnya, mereka akan
menganggapnya sebagai berita baik atau buruk
terlebih dahulu. Jika informasi yang diumumkan
memberikan sinyal yang baik kepada investor,
maka akan ada arah dalam transaksi
perdagangan saham, dimana investor akan
cenderung berinvestasi pada saham-saham yang
bernilai tinggi. Sebaliknya, apabila diterimanya
 sinyal pemberitahuan informasi akuntansi yang
merugikan (atau tidak menguntungkan) maka
akan mempengaruhi kepercayaan investor untuk
berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
Informasi yang berasal dari akuntansi yang
berguna untuk pengambilan keputusan
menekankan pada isi informasi dan ketepatan
waktu publikasinya (Oluwagbemiga, 2019).
Namun dari segi investasi, keputusan yang
diambil tergantung pada keyakinan (perilaku)
individu sebagai pengambil keputusan karena
informasinya bersifat individual. Pendapat ini
mengacu pada pernyataan Maharani (2014)
bahwa setiap individu dapat bereaksi berbeda
terhadap sumber informasi yang sama sebagai
respon terhadap setiap informasi baru melalui
perilaku rasional investor. Investor menganalisis
informasi, mempertimbangkan kepemilikan
saham mereka, toleransi risiko, jangka waktu,
dan kapasitas pendanaan
rompi. Investor mengevaluasi kualitas informasi
sesuai dengan ekspektasi mereka dan
304Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm 294-308
sumber informasi lain yang dapat mempengaruhi
keputusannya. Pada tahap ini, kemampuan
menangkap sinyal dan menganalisis makna
informasi yang terkandung dalam sinyal tersebut
bergantung pada tingkat pengetahuan dan
pengalaman masing-masing investor. Oleh karena
itu, investor memerlukan analisis berdasarkan
informasi akuntansi dalam laporan keuangan
publikasi dalam pengambilan keputusan
investasi. Namun keputusan investasi yang
diambil seringkali dipengaruhi oleh perilaku
investor itu sendiri, yang terkadang sulit
dianalisis secara rasional. Selain dipengaruhi
oleh perilaku investor dalam mengambil
keputusan investasi, seperti persepsi investor
terhadap keuntungan perusahaan di masa
depan, hal ini terkadang mengakibatkan harga
saham tidak mencerminkan harga wajar (value).
Fenomena ini menggambarkan bahwa investor
memberikan respon terhadap informasi laporan
keuangan dan memiliki keterbatasan
kemampuan kognitif dalam menafsirkan dan
menganalisis informasi yang diterima. Oleh
karena itu, investor mungkin berperilaku naif
dan tidak rasional berdasarkan rumor, isu,
perilaku spekulatif atau berisiko, impulsif
terhadap informasi, tindakan pengendalian
kerugian, dan perilaku massa yang tidak biasa.
Namun hal ini akan menimbulkan beberapa
konsekuensi. Pertama, jika investor melakukan
kesalahan dalam pengambilan keputusan, maka
saham yang dipermasalahkan dinilai salah, dan
pasar tampak tertipu oleh informasi yang perlu
diinterpretasikan. Kedua, berdampak pada
perilaku investor yang lebih menuruti kata hati,
sehingga mengalami risiko tinggi dalam
mempertimbangkan keputusan investasi. Hal ini
disebabkan persepsi terhadap objek yang
ditafsirkan menjadi salah tafsir atau tidak
rasional. Ketiga, untuk mendapatkan capital
gain, investor akan berperilaku seperti
mengambil keuntungan. Hal ini menunjukkan
bahwa investor menyukai perilaku spekulatif,
investasi jangka pendek, dan banyak lagi
memberikan informasi yang lebih penting yang
akan berdampak pada harga saham dan
volatilitas perdagangan pasar. Jadi, ada
perbedaan permanen antara antar
persiapan dan ketersediaan untuk mengakses
informasi terkini. Meskipun demikian, semua
investor mempunyai kesempatan yang sama
untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
Rasio atau keseragaman bukanlah subjek reaksi
setiap investor. Mereka semua menghadapi bias
informasi yang berbeda-beda berdasarkan situasi
unik investor dalam kemampuan mengambil
risiko, memahami, memikirkan kemungkinan
peluang, dan mengharapkan keuntungan (Li
nardi, 2017; Rusydi & Djakman, 2016; Zhong et
al., 2017).
Ketika seorang investor menerima
informasi, ia akan merevisi keyakinannya secara
berurutan dalam proses yang berkelanjutan
dengan menerima informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan yang diterbitkan maupun dari
laporan keuangan yang dipublikasikan.
lagi. Dapat disimpulkan bahwa investor perlu
mempertimbangkan dengan jelas informasi suatu
peristiwa ekonomi ketika mengambil keputusan
investasi karena tindakan ini dilakukan untuk
memperkirakan hubungan informasi dengan
perubahan harga yang ada.
saham. Dengan begitu, keputusan investasi yang
diambil akan memberikan kepuasan (utilitas)
yang optimal dan maksimal. Apapun itu,
mengacu pada pernyataan Blankespoor dkk.
(2019) dan Kang dkk. (2021), bahwa pengambilan
keputusan investasi oleh investor cenderung
dilakukan secara rasional untuk memaksimalkan
utilitasnya, akan memanfaatkan sinyal yang
diberikan oleh manajemen perusahaan melalui
publikasi laporan keuangan. Ketika dihadapkan
pada keputusan keuangan (investasi) yang terkait
dengan ketidakpastian, individu cenderung
mengutamakan rasionalitasnya.
Gambar 2 menunjukkan model yang
menggambarkan makna sinyal informasi
akuntansi bagi investor dalam mengambil
keputusan investasi. Berdasarkan Gambar 2,
relevansi dan kegunaan laporan keuangan
meningkatkan efisiensi informasi akuntansi, yang
penting bagi pemangku kepentingan untuk
mengambil keputusan berdasarkan laporan
tersebut (Martin, 2019; Pascual-Eza maet al.,
2018). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa hasil analisis memperkuat temuan empiris
yang membuktikan makna informasi akuntansi
sebagai sinyal peringatan dini bagi investor
dalam mengambil keputusan investasi. Selain
sinyal dalam informasi akuntansi, pengetahuan
dan pengalaman investor juga mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sinyal informasi
akuntansi menjadi kurang bermakna jika tidak
didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
yang mumpuni (Blankespoor et al., 2020; Eierle
et al., 2018; Hamilton & Winchel, 2019). Hasil
penelitian ini memberikan kontribusi teoritis
Investor
 Diinformasikan Tidak Diinformasikan
- Pengetahuan
- Pengalaman
Informasi akuntan
Naluri Investasi
Gambar 2. Proses Pengambilan Keputusan Investasi
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...305
hingga penerapan Signaling Theory, beserta teori
pendukungnya seperti analisis laporan
keuangan. Hasil penelitian ini memberikan bukti
mengenai makna informasi akuntansi sebagai
sinyal peringatan dini bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Informasi
akuntansi dalam laporan keuangan mengandung
tujuan prediktif yang berguna bagi penggunanya
dalam mengambil keputusan investasi. Oleh
karena itu, temuan penelitian ini memperkuat
penjelasan hubungan antara informasi akuntansi
dan nilai perusahaan sehingga dapat bermanfaat
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan investasi untuk perusahaan.
pengguna. Temuan penelitian ini
mengkonstruksikan Kunci dalam berinvestasi
adalah rutin dan teratur. Risiko dan
pengembalian aset finansial sangat penting
dalam pengambilan keputusan investasi. Teknik
dan strategi opsi mendukung metode yang tepat
untuk mengimbangi trade-off antara risiko
pengembalian. Keputusan investor secara
komprehensif bergantung pada informasi yang
diterima setelah seluruh proses penyaringan
(Banerjee & Deb, 2017; Chichernea et al., 2017).
Semakin sering investor berinvestasi, semakin
mahir mereka melakukannya. Pemutakhiran
pengetahuan dapat dilakukan dengan mengikuti
perkembangan berita terkait pergerakan pasar
modal, seperti perjanjian ekonomi antar negara,
kondisi perekonomian, tantangan yang dialami
industri tertentu, atau kebijakan yang
berdampak global. Hal ini dapat menentukan
naik turunnya harga saham. Jadi, selain
pengetahuan, faktor pengalaman juga
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.
KESIMPULAN
Kesimpulan keseluruhan penelitian ini
menunjukkan bahwa informasi akuntansi
mengandung nilai prediktif sebagai sinyal
peringatan dini bagi investor dan berharga untuk
pengambilan keputusan investasi. Selain itu,
Keputusan
Keputusan
Investasi
penelitian ini juga menemukan bahwa quali
Kualitas keputusan investasi bergantung pada
kemampuan investor yang terinformasi untuk
menafsirkan dan memanfaatkan sinyal yang
terkandung dalam informasi akuntansi.
Kemampuan mencerminkan tingkat pengetahuan
dan pengalaman
kepentingan investor yang berpengetahuan.
Temuan penelitian tersebut memberikan bukti
empiris terkait dukungan Signaling Theory
bahwa nilai prediktif dalam informasi akuntansi
yang dipublikasikan memberikan sinyal bagi
investor. Namun, perilaku investor terkait
pemanfaatan dalam pengambilan keputusan
investasi bergantung pada kemampuan mereka
menangkap dan menganalisis sinyal-sinyal
tersebut.
Bagi investor yang berpengetahuan, informasi
merupakan komoditas penting dalam kegiatan
investasinya. Valid atau tidaknya suatu informasi
tergantung pada individu yang menerimanya.
Sebab, informasi tersebut tidak selalu
bermanfaat bagi penerimanya. Hanya informasi
relevan yang akan diolah dan dianalisis untuk
menghasilkan keputusan terbaik, yang
diharapkan dapat memberikan nilai utilitas
tertinggi. Sekalipun investor menerima informasi
yang sama, dalam praktiknya respon dan reaksi
masing-masing investor bisa berbeda-beda. Hal
ini disebabkan adanya perbedaan dalam
perilaku mereka disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk tingkat pengetahuan dan pengalaman
yang mereka miliki. Dengan demikian, pada
akhirnya kualitas keputusan investasi akan
sangat ditentukan oleh kualitas investornya.
PENGAKUAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Universitas Jember yang telah turut serta
memberikan dukungan finansial bagi
terealisasinya penelitian ini.
REFERENSI
Abdel-Meguid, AM, Fernando, GD, Schneible, RA,
 & Suh, SH (2019). Interpretasi Diferensial
dan Kualitas Laba.Akuntansi Horizons,
33(2), 59–73. https://doi.
org/10.2308/acc-52435
Abernathy, JL, Beyer, B., Downes, JF, & Rap ley,
ET (2020). Keputusan Penanaman Modal dan
Teknologi Informasi Berkualitas Tinggi.Jurnal
Sistem Informasi, 34(3), 1–29.
https://doi.org/10.2308/isys-52634
Al-Shattarat, WK, Al-Shattarat, BK, & Hamed, R.
(2018). Apakah Pengumuman Dividen
Menandakan Perubahan Pendapatan di Masa
Depan bagi Perusahaan-Perusahaan
Yordania?Jurnal Pelaporan Keuangan dan
Akuntansi, 16(3), 417-442.
https://doi.org/10.1108/JFRA-03-2017-0021
Appiah, KO, & Acheampong, O. (2019). Apakah
Informasi Akuntansi Tradisional Kehilangan
Relevansinya?Jurnal Pelaporan Keuangan dan
Akuntansi, 17(3), 554-570. https://doi.
org/10.1108/JFRA-05-2016-0037
Appuhami, R. (2018). Peran Penting Karakteristik
Komite Audit dan Biaya Modal Ekuitas:
Bukti Australia.Tinjauan Akuntansi Pasifik,
30(3), 387-406. https://
doi.org/10.1108/PAR-12-2016-0120
Badru, BO, & Ahmad-Zaluki, NA (2018).
306Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm 294-308
dan Ekonomi, 70(2-3), 101344.
https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2020.101344
Blankespoor, E., Dehaan, E., Wertz, J., & Zhu, C.
(2019). Mengapa Investor Perorangan
Mengabaikan Informasi Akuntansi? Peran
Kesadaran Informasi dan Biaya Akuisisi.Jurnal
Riset Akuntansi, 57(1), 53-84.
https://doi.org/10.1111/1475- 679X.12248
Bouteska, A. (2019). Pengaruh Sentimen Investor
terhadap Reaksi Pasar terhadap Penyajian
Kembali Pendapatan Finansial: Pelajaran dari
Amerika Serikat.Jurnal Keuangan Perilaku dan
Eksperimental, 24,100241.
https://doi.org/10.1016/j.jbef.2019.100241
Cao, SS, Ma, T., & Wan, C. (2019). Apakah
Investor Lokal Selalu Lebih Tahu? Bukti
dari Segmentasi Pasar Tiongkok.Ac
menghitung Horizons, 33(1), 17-37.
https://doi. org/10.2308/acc-52341
Cascino, S. (2019). Menjembatani Penelitian dan
Kebijakan Pelaporan Keuangan: Diskusi
'Dampak Standar Akuntansi Terhadap
Keputusan Investasi Pensiun'.Tinjauan
Akuntansi Eropa, 28(1), 35-43.
https://doi.org/10.10
80/09638180.2018.1522130
Chen, Q., Xiong, X., & Gao, Y. (2021). Apakah
Informasi Benar-benar Efisien untuk
Pasar? Bukti Bias Konfirmatori di
Tiongkok.Penghitungan Akun dan
Keuangan, 61(5), 5965-5997.
https://doi.org/10.1111/acfi.12861
Cheng, CSA, Fang, J., Huang, Y., & Zhong, Y.
(2022). Reaksi Berlebihan atau Kurang Reaksi
terhadap Transfer Informasi Pendapatan
Tra-Industri: Analisis Lintas Negara.Jurnal Riset
Akuntansi Internasional, 21(1), 1–21.
https://doi.org/10.2308/JIAR-2021-086
Gereja, BK, Jiang, W., Kuang, XJ, & Vitalis, A.
Penjelasan Pengembalian Awal IPO di Malaysia:
Ex Ante Uncertainty vs Signalling.Pandangan
Asian Review Akuntansi, 26(1), 84-106.
https://doi.org/10.1108/ARA-11-2016-0133
Banerjee, P., & Deb, SG (2017). Perputaran
Abnormal Menggunakan Informasi
Akuntansi dalam Portofolio Nilai.Jurnal
Riset Akuntansi, 30(1), 73-88.
https://doi.org/10.1108/ARJ-01-2015-000
3
Barradale, N., Plenborg, T., & Staehr, S. (2022).
Umpan Balik Investor: Dampak terhadap
Bias Analis dan Evaluasi Kritis
Investor.Akuntansi dan Keuangan, 62(1),
767-803.
https://doi.org/10.1111/acfi.12806
Bartov, E., & Konchitchki, Y. (2017). Pengajuan
SEC, Batas Waktu Peraturan, dan
Konsekuensi Pasar Modal.Cakrawala
Akuntansi, 31(4), 109–131.
https://doi.org/10.2308/acch
51887
Blankespoor, E., Dejaan, E., & Marinovic, I.
(2020). Biaya Pemrosesan Pengungkapan, Pilihan
Informasi Investor, dan Hasil Pasar Ekuitas:
Suatu Tinjauan.Jurnal Akuntansi
(2019). Satu Dolar untuk Sebatang Pohon
atau Pohon untuk Satu Dolar? Pengaruh
Perilaku Dasar Pengukuran terhadap
Keputusan Investasi CSR Manajer.Tinjauan
Akuntansi, 94(5), 117–137.
https://doi.org/10.2308/acr 52332
Dordzhieva, A., Laux, V., & Zheng, R. (2022).
Memberi Sinyal Informasi Pribadi melalui Desain
Sistem Akuntansi.Jurnal Akuntansi dan Ekonomi,
74(1), 101494.https://doi.
org/10.1016/j.jacceco.2022.101494
Drake, MS, Johnson, BA, Roulstone, DT, &
Thornock, JR (2020). Apakah Ada
Kandungan Informasi dalam Perolehan
Informasi?Review penghitungan Ac, 95(2),
113-139.
https://doi.org/10.2308/acr-52498
Dyer, TA (2021). Permintaan Informasi Publik
oleh Investor Lokal dan Nonlokal: Bukti dari Data
Tingkat Investor.Jurnal Akuntansi dan Ekonomi,
72(1)
https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2021.101417
Eierle, B., Shirkhani, D., & Helduser, C. (2018).
Kebutuhan untuk Menyediakan Informasi
Akuntansi yang Dapat Dibandingkan Secara
Internasional dan Ap
penerapan IFRS: Bukti Empiris dari
Perusahaan Swasta Jerman.Akuntansi di
Eropa, 15(3), 323-346.
https://doi.org/10.10
80/17449480.2018.1445869
Elkins, H., Entwistle, G., & Schmidt, RN (2021).
Pengaruh Pengungkapan Struktur Modal
Oportunistik dalam Pelaporan Keuangan
Internasional Terhadap Investor
Nonprofesional.Jurnal Akuntansi Internasional,
Audit dan Perpajakan, 42,100378.https://doi.
org/10.1016/j.intacaudtax.2021.100378
Feng, CQ, & Kim, CF (2021). Biaya Pemrosesan
Informasi dan Efisiensi Investasi
 Perusahaan: Pemeriksaan Saluran Efek
XBRL.Jurnal Sistem Informasi, 35(3), 53–75.
https://doi.org/10.2308/ISYS-2020-077
Figlioli, B., Lemes, S., & Lima, FG (2020).
Mencari Kabar Baik: Hubungan antara Informasi
Akuntansi, Rasionalitas Terikat, dan Saham yang
Sulit Dinilai.Tinjauan Pasar Berkembang,
44,100719.
https://doi.org/10.1016/j.ememar.2020.100719
Gao, L., Lagu, J., Guo, J., & Liang, J. (2022).
Peran Tata Kelola Liputan Media: Dari
Pandangan Relevansi Nilai Informasi Indriani, R., & Amalia, R. (2019). Efek Nega tif
Akuntansi dan Nilai Pasar tentang
Perusahaan Gadai Saham di
Tiongkok.Kelola Cina
Studi ment, 16(5), 993-1020. https://doi.
org/10.1108/CMS-07-2020-0294
Gödker, K., & Mertins, L. (2018). Pengungkapan
CSR dan Perilaku Investor: Kerangka Kerja
yang Diusulkan dan Agenda
Penelitian.Penelusuran Perilaku di bidang
Akuntansi, 30(2), 37-53.
https://doi.org/10.2308/BRIA-51976
Guttman, I., & Meng, X. (2021). Pengaruh
Pengungkapan Sukarela terhadap Inefisiensi
Investasi.Tinjauan Akuntansi, 96(1), 199–223.
https://doi.org/10.2308/tar-2018-0749
Puspaningtyas, Sisbintari, Karyadi, Dwimahendrawan, Apakah Informasi Akuntansi Relevan sebagai...307
Informasi.Jurnal Akuntansi dan Ekonomi
Asia-Pasifik, 28(5), 562-576.
https://doi.org/10.1080/16081625.2019.1
584758
Lerman, A. (2020). Perhatian Investor Perorangan
terhadap Informasi Akuntansi: Bukti dari
Komunitas Keuangan Online.Penelitian Akuntansi
Kontemporer, 37(4), 2020-2057.
https://doi.org/10.1111/1911-3846.12603
Linardi, S. (2017). Akuntansi Kebisingan di
Fondasi Mikro Agregasi
Informasi.Permainan dan Perilaku Ekonomi,
101,334-353. https://doi.org/10.1016/j.
b.2016.05.004
Liu, Y., Huang, Z., Jiang, L., & Messier, WF
(2020). Apakah Investor Diperingatkan
dengan Pengungkapan Konflik
Kepentingan? Pengaruh Moderasi Horizon
Investasi.Akun
Ulasan, 95(6), 291–310. https://doi.
org/10.2308/tar-2017-0284
Ma, H., & Jeong, K. (2022). Pengaruh
Konservatisme Akuntansi terhadap
Keputusan Investasi: Bukti dari
Perusahaan Tercatat di China.Bisnis dan
Manajemen yang Meyakinkan, 9(1),
2093484. https://doi.org/10.1080/23
311975.2022.2093484
Madsen, J., & Niessner, M. (2019). Apakah
Perhatian Investor Dijual? Peran Periklanan
di Pasar Keuangan.Jurnal Penelitian
Akuntansi, 57(3), 763-795. https://doi.
org/10.1111/1475-679X.12257
Maharani, S. N. (2014). Rekonsiliasi Perseter uan
antara Efficient Market Hypothesis dan
Behavioral Finance melalui Perspek tif
Neuroeconomics. Jurnal Akuntansi Mul
tiparadigma, 5(2), 244–261. https://doi.
org/10.18202/jamal.2014.08.5021
Hamilton, EL, & Winchel, J. (2019). Pemrosesan
Komunikasi Keuangan oleh Investor:
Perspektif Persuasi.Penelitian Perilaku di
bidang Akuntansi, 31(1), 133-156.
https://doi.
org/10.2308/bria-52211
He, W., Hong, KH, & Wu, E. (2020). Apakah
Sentimen In vestor Mempengaruhi
Relevansi Nilai Informasi
Akuntansi?Sempoa, 56(4), 535-560.
https://doi.org/10.1111/abac.12203
Konservatisme terhadap Reaksi Pasar.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 10(2),
399-412. https://doi.org/10.18202/ja
mal.2019.08.10023
Johnstone, DJ (2021). Informasi Akuntansi,
Pengungkapan, dan Utilitas yang Diharapkan:
Apakah Investor Benar-benar Membenci
Ketidakpastian?Jurnal Keuangan dan Akuntansi
Bisnis, 48(1-2), 3-35.
https://doi.org/10.1111/jbfa.12518
Kang, T., Lee, YG, Ryu, JY, & Keun Yoo, Y.
(2021). Perbandingan Efisiensi Investor dan
Analis dalam Memasukkan Akuntansi
Martin, R. (2019). Pemeriksaan dan Implikasi
Penelitian Eksperimental terhadap Persepsi
Investor.Jurnal Sastra Akuntansi,
43,145-169. https://doi.org/10.1016/j.ac
klitoris.2019.11.001
Meder, AA, Schwartz, S., & Young, R. (2019).
Bandit dan Bounty: Persimpangan
Pencarian Informasi dan Keputusan
Investasi.Jurnal Penelitian Akuntansi, 32(3),
313-325. https://doi.org/10.1108/ARJ-09-
2016-0119
Mechelli, A., & Cimini, R. (2021). Pengaruh Tata
Kelola Perusahaan dan Lingkungan Perlindungan
Investor terhadap Relevansi Nilai Standar
Akuntansi Baru: Kasus IFRS 9 dan IAS 39.Jurnal
Manajemen dan Tata Kelola, 25(4), 1241-1266.
https://doi.org/10.1007/s10997-020-09551-9
Mita, A.F., Utama, S., Fitriany, F., & Wulandari,
E.R. (2018). Adopsi IFRS, Perbandingan Laporan
Keuangan dan Kepemilikan Investor.Ulasan Asia
Akuntansi, 26(3), 391-411. https://doi.
org/10.1108/ARA-04-2017-0064
Naveed, M., Ali, S., Iqbal, K., & Sohail, MK (2020).
Peran Informasi Keuangan dan Non Keuangan
dalam Menentukan Keputusan Investasi Investor
Individu: Perspektif Sinyal.Jurnal Studi Bisnis
Asia Selatan, 9(2), 261-278. https://doi.
org/10.1108/SAJBS-09-2019-0168
Nurul, M., & Hamidah. (2021). Makna Investa si
Berdasarkan Mental Accounting dan
Gender. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
12(2), 285-311.
https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2021.1
2.2.17
Oluwagbemiga, OE (2019). Pengaruh
Pengungkapan Informasi Akuntansi
terhadap Investasi Asing Langsung pada
Perusahaan Tercatat di Nigeria.Tinjauan
Manajemen dan Akuntansi, 18(3), 131-168.
https://doi.org/10.24191/mar.v18i3.941
 Pascual-Ezama, D., Paredes, M.R., San
chez-Martín, M., & de Liaño, BG (2018). Lebih
Singkat dan Lebih Mudah Lebih Berguna:
Analisis Panjang tentang Bagaimana Penegakan
Laporan Keuangan Mempengaruhi Investor
Perorangan.Jurnal Ekonomi Perilaku dan
Eksperimental, 74,29-37. https://doi.
org/10.1016/j.socec.2018.03.002
Puspitaningtyas, Z. (2012). Relevansi Nilai Infor
masi Akuntansi dan Manfaatnya bagi Inves
tor. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan,
16(2), 166–183. https://doi.org/10.24034/ Wang, Y., Ashton, JK, & Jaafar, A. (2019). Teriak
j25485024.y2012.v16.i2.2321
Puspitaningtyas, Z. (2019). Penilaian Kinerja
Keuangan Dan Pengaruhnya Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.Bank dan Sistem Perbankan,
14(2), 24–39. https://doi.
org/10.21511/bbs.14(2).2019.03
Puspitaningtyas, Z., Karyadi, H., & Wulandari, K.
308Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2022, Hlm 294-308
D. (2020). Prediksi Nilai Perusahaan
melalui Penilaian Struktur Modal sebagai
Pemo derasi. Jurnal Riset dan Aplikasi:
Akuntansi dan Manajemen, 4(3), 246-257.
https://doi. org/10.33795/jraam.v4i3.001
Rusydi, M. K., & Djakman, C. D. (2016).
Pengaruh Books-Tax Differences terhadap
Investor Trading. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, 7(1), 101-109.
https://doi.org/10.18202/
jamal.2016.04.7009
Mo ney! Seberapa Efektif Hukuman untuk
Penipuan Akuntansi?Tinjauan Akuntansi
Inggris, 51(5), 100824.https://doi.
org/10.1016/j.bar.2019.02.006
Weichao, L., Daoguang, Y., & Siyi, L. (2018).
Menghitung Perbandingan Informasi,
Perbedaan Permintaan, dan Informa Lintas
Perusahaan

Transfer tion.Jurnal Studi Akuntansi

Tiongkok, 6(3), 321-361.
https://doi.org/10.
1080/21697213.2018.1567113
Yildiz, Y., Karan, MB, & Ozkan, A. (2019). Apakah
Pelaporan Konservatif Menarik bagi Investor
Institusi Asing? Bukti dari Pasar
Berkembang.Jurnal Eropa Fi
keuangan, 25(12), 1099-1121.
https://doi.org/
10.1080/1351847X.2018.1561481
Zhong, K., Wang, F., & Zhou, L. (2017).
Perubahan Pendapatan yang Ditangguhkan
sebagai Indikator Utama Kinerja Keuangan
Masa Depan: Bukti dari Tiongkok.Tinjauan
Akuntansi Asia, 25(4), 549-568.
https://doi.org/10.1108/
ARA-11-2015-0118