Abstrak
Di era digital seperti sekarang ini, mengakses informasi yang dapat mempengaruhi generasi milenial untuk
berpartisipasi di pasar modal menjadi lebih mudah. Keinginan untuk mengamankan masa depan merupakan
faktor pendorong yang mendorong individu untuk melakukan investasi. Penelitian ini menilai pengaruh literasi
keuangan, pengalaman keuangan, locus of control, pengalaman penyesalan, dan informasi akuntansi terhadap
keputusan investasi. Data yang diolah merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
dengan teknik purposive sampling kepada generasi Z di Pontianak dan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 103 responden dan program
SPSS (Statistical Program for Social Science) untuk mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gen
Z di Pontianak mempertimbangkan locus of control, pengalaman penyesalan, dan informasi akuntansi untuk
membuat keputusan investasi. Literasi keuangan dan pengalaman keuangan berada di luar tolak ukur untuk
membuat keputusan investasi pada Gen Z di Pontianak. Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar
responden mempertimbangkan locus of control, pengalaman penyesalan, dan informasi akuntansi dalam
membuat keputusan investasi. Kemudian, sebagian besar responden harus lebih fokus pada literasi keuangan
dan pengalaman untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan mental accounting dan prospek dapat membantu investor dalam mengelola keuangan dan
membuat keputusan investasi yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan.
Kata kunci: Informasi Akuntansi, Penyesalan Masa Lalu, Keputusan Investasi, Locus of Control
Abstrak
Di era digital seperti sekarang ini, akses informasi yang dapat mempengaruhi generasi milenial untuk
berpartisipasi di pasar modal menjadi lebih mudah. Keinginan untuk mengamankan masa depan merupakan
faktor pendorong yang mendorong individu untuk melakukan investasi di pasar modal. Penelitian ini menilai
pengaruh literasi keuangan, pengalaman keuangan, locus of control, pengalaman penyesalan, dan informasi
akuntansi terhadap keputusan investasi. Data yang diolah merupakan data primer yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner dengan teknik purposive sampling kepada generasi Z di Pontianak dan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 103
responden dan program SPSS (Statistical Program for Social Science) untuk mengolah data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Gen Z di Pontianak memperhatikan locus of control, pengalaman penyesalan, dan
informasi akuntansi dalam membuat keputusan investasi. Literasi keuangan dan pengalaman keuangan tidak
menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan investasi pada Gen Z di Pontianak. Temuan ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden mempertimbangkan locus of control, pengalaman penyesalan, dan informasi
akuntansi dalam mengambil keputusan investasi. Kemudian, mayoritas responden perlu memfokuskan lebih
mendalam tentang literasi keuangan dan pengalaman untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Implikasi
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan mental accounting dan prospek dapat membantu investor dalam
mengelola keuangan dan pengambilan keputusan investasi yang tepat dalam memaksimalkan keuntungan.
Kata kunci: informasi akuntansi, pengalaman penyesalan, keputusan investasi, locus of control
1. Pendahuluan
Dengan kemajuan teknologi dan meluasnya penggunaan internet, digitalisasi di berbagai bidang,
termasuk keuangan, menjadi semakin umum. Salah satu contohnya adalah pertumbuhan perdagangan
263
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
sekuritas yang melaju dengan sangat cepat. Investor adalah aktor utama yang memainkan peran
penting
264
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
peran dalam pergerakan sekuritas di pasar modal. Namun, peningkatan ini telah menghasilkan
tantangan baru, terutama dalam layanan keuangan dan manajemen investasi. Pertumbuhan Generasi Z
sebagai kelompok populasi terbesar dan termuda di dunia mengantarkan era baru dalam hal dampak
ekonomi dan dinamika pasar. Belakangan ini, Generasi Z telah memainkan peran penting dalam
aktivitas investasi. Sebelum berinvestasi, seseorang harus memahami uang dan memiliki informasi
yang cukup untuk merencanakan investasi agar setiap keputusan yang diambil tepat. Mengakses
informasi yang dapat membujuk generasi milenial untuk terlibat dalam pasar keuangan semakin
mudah diakses di era digital saat ini. Keinginan untuk melindungi masa depan seseorang memotivasi
orang untuk melakukan upaya atau mengambil tindakan untuk berinvestasi. Meneliti dan menafsirkan
pilihan investasi mereka yang berbeda telah menjadi hal yang penting bagi perusahaan, lembaga
keuangan, pendidik, dan legislator. Menurut Syahyunan (2015), investasi adalah suatu upaya atau
sumber daya tertentu y a n g disimpan atau disisihkan saat ini untuk mendapatkan keuntungan di
masa yang akan datang. Motivasi, pengetahuan keuangan, dan perilaku keuangan merupakan elemen
lain yang memengaruhi pilihan investasi (Bebasari & Istikomah, 2020).
Per September 2022, pasar modal memiliki 9,78 juta investor, berdasarkan data dari KSEI (Kustodian
Sentral Efek Indonesia) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dibandingkan dengan jumlah
investor pada periode yang sama di tahun 2020, yaitu 3,88 juta, jumlah ini naik 251,9%. Menurut
KSEI, sebagian besar investor di pasar modal Indonesia adalah anggota Generasi Z. Sekitar 59,08%
dari 9,78 juta Single Investor Identification (SID) per September 2022 adalah mereka yang berusia di
bawah 30 tahun. Mahasiswa, yang merupakan bagian dari Generasi Z, memiliki peran besar dalam
kegiatan investasi. Setiap orang diharapkan dapat melakukan investasi sebaik mungkin untuk
memaksimalkan imbal hasil sekaligus meminimalkan risiko. Keputusan investasi adalah pilihan untuk
menginvestasikan uang pada satu atau beberapa aset atau bagaimana mengalokasikan uang ke dalam
investasi untuk memberikan keuntungan di masa depan.
Penyedia jasa keuangan dapat memanfaatkan Generasi Z sebagai pasar yang menguntungkan.
Generasi ini memiliki akses ke gadget dan internet, yang dapat membantu pemahaman mereka tentang
produk keuangan. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya oleh Lusardi & Mitchell (2007),
Widayati (2012), dan Mendari & Kewal (2013), keterlibatan langsung Generasi Z dalam aktivitas
keuangan, terutama investasi, masih p e r l u diperluas. Selain itu, kelompok usia ini rentan
terhadap investasi bodong yang menjanjikan imbal hasil yang cepat dan signifikan, seperti yang
disoroti oleh Margaretha & Pambudhi (2015). Individu harus mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengelola sumber daya dan aset keuangan mereka dengan baik. Dengan
demikian, mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan mengoptimalkan hasil keuangan mereka.
Menurut temuan survei Otoritas Jasa Keuangan (2021) dari tahun 2019, indeks literasi keuangan
tumbuh dari 29,66% di tahun 2016 menjadi 38,03% di tahun 2019. OJK menambahkan bahwa hanya
15,99% anggota Generasi Z yang melek finansial. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih
kekurangan pemahaman keuangan dasar, padahal literasi keuangan sangat penting untuk
memberdayakan masyarakat, mensejahterakan individu, perlindungan konsumen, dan memperluas
inklusi keuangan. Dalam perekonomian saat ini, pilihan yang dibuat oleh Generasi Z terkait investasi
menjadi lebih signifikan. Dengan perkembangan teknologi dan aksesibilitas platform investasi online,
investor muda memiliki lebih banyak pilihan u n t u k m e n g i n v e s t a s i k a n uang mereka.
Meskipun Generasi Z dapat sepenuhnya memahami masalah keuangan dengan elektronik dan akses
internet, fenomena dalam penelitian ini muncul di antara mereka karena mereka membutuhkan lebih
banyak literasi dan pengalaman keuangan.
Temuan penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
Aryadi (2022), yang menyelidiki pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi yang dibuat
oleh Generasi Z di Bandung. Temuan penelitian tersebut menunjukkan bagaimana pilihan investasi
Generasi Z dipengaruhi oleh literasi keuangan yang diukur dari perilaku, keterampilan, pengetahuan,
dan sikap. Hal ini juga konsisten dengan temuan studi yang dilakukan di Sumatera Utara dan Jakarta
265
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
oleh Putri, dkk. (2021) dan Utami & Sitanggang (2021), yang menunjukkan bahwa literasi keuangan
secara signifikan memengaruhi pilihan investasi Generasi Z (Utami & Sitanggang, 2021). Namun,
Arianti (2018) menghasilkan temuan yang kontradiktif terkait perkembangan korelasi antara
komponen-komponen penelitian tersebut. Menurut penelitiannya, literasi keuangan dan pendapatan
tidak berdampak pada keputusan investasi, tetapi literasi keuangan dan
266
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
perilaku pendapatan. Temuan Nugraheni dkk. (2021) menyatakan bahwa perilaku keuangan dan
ekonomi makro mendukung dan berdampak signifikan terhadap keputusan investasi. Namun, literasi
keuangan hanya berpengaruh terhadap keputusan investasi.
Penelitian ini didasarkan pada teori prospek dan teori akuntansi mental. Selain itu, peneliti berencana
untuk melakukan penelitian tambahan mengenai pengaruh literasi keuangan, pengalaman keuangan,
kemampuan manajemen risiko, penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi terhadap keputusan
investasi. Penelitian ini akan berfokus pada Generasi Z, khususnya di Pontianak. Penelitian ini menilai
pengaruh literasi keuangan, pengalaman keuangan, locus of control, penyesalan pengalaman, dan
informasi akuntansi terhadap keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi perusahaan atau lembaga pemerintah untuk menyediakan layanan keuangan yang
menyampaikan informasi mengenai literasi keuangan, pengalaman keuangan, locus of control,
penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi, khususnya bagi Generasi Z. Dengan demikian, hal
tersebut dapat meningkatkan dan memperkuat inklusi keuangan di Indonesia sehingga Generasi Z
dapat belajar mengelola keuangan dengan baik dan cermat, sehingga mereka dapat mengambil
keputusan investasi yang lebih baik dengan analisis yang matang sebelumnya. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan bagi para investor Generasi Z di Pontianak untuk mempelajari mental
accounting dan teori prospek agar terhindar dari kerugian saat berinvestasi dan memberikan
keuntungan yang maksimal. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu Generasi Z untuk belajar
mengelola keuangan dengan cermat dan teliti, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang
lebih baik dengan analisis yang matang sebelumnya. Penelitian ini akan bermanfaat dalam
memberikan informasi dan perspektif baru bagi peneliti selanjutnya, serta menjadi dasar dan panduan
bagi peneliti selanjutnya yang penelitiannya relevan dengan isu ini.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Teori Prospek
Teori prospek menyatakan bahwa ketika seseorang memasukkan aspek psikologis dan perilaku yang
samar-samar ke dalam keputusan yang disadari, orang tersebut belum tentu berperilaku sesuai dengan
pedoman teori tersebut (Pradikasari & Isbanah, 2018). Dalam kondisi di mana orang menunjukkan
perilaku penghindaran risiko jika terjadi keuntungan dan perilaku pengambilan risiko jika terjadi
kerugian, perilaku ini diuraikan oleh teori prospek (Kahneman & Tversky, 1979). Perilaku keuangan
mempengaruhi keputusan investasi secara signifikan. Investor terkadang hanya bertindak mengikuti
prakonsepsi yang didasarkan pada pemikiran dan interpretasi atas informasi yang diperoleh
(Mahastanti, 2011). Teori prospek menyelidiki bagaimana individu membuat dan menilai keputusan
dalam situasi yang berisiko dan tidak pasti. Menurut Manurung (2012), Individu yang berinvestasi
menggunakan penilaian atas potensi produk investasi mereka, namun aspek psikologis juga
memainkan peran penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.
Menurut Road dkk. (2013), teori akuntansi mental memiliki tiga bagian penting: manfaat dari
transaksi terkait dengan bagaimana hasil dilihat dan dilibatkan, dan alternatif dipilih dan diperiksa
karena sistem akuntansi memberikan ide yang diperlukan untuk melakukan evaluasi biaya-manfaat
sebelumnya dan yang sesuai. Dalam proses kategorisasi, berbagai transaksi harus dikaitkan dengan
beberapa akun. Baik sistem akuntansi alamiah maupun sistem akuntansi mental mengkategorikan
267
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
bagaimana sumber-sumber pembiayaan digunakan. Biaya akomodasi, biaya sehari-hari, dan biaya
lainnya dibagi ke dalam beberapa kategori. Kategori yang berbeda dari pengeluaran dana termasuk
arus (pendapatan dan pembayaran reguler) dan ekuitas (tersedia
268
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
uang tunai, ekuitas rumah, tunjangan pensiun, dan segera). Pembingkaian opsi mengacu pada
pemeriksaan rutin transaksi dan pembuatan neraca yang konsisten, yang dapat dinyatakan dengan
sangat rinci.
Putri & Hamidi (2019) menyebutkan beberapa kriteria untuk menilai pilihan investasi, termasuk
pengembalian, risiko, dan nilai waktu dari uang. Tingkat risiko, proyeksi tingkat pengembalian, dan
hubungan keduanya memengaruhi keputusan investasi (Sorongan, 2022). Investor menginginkan
informasi investasi, yang merupakan elemen penting dalam pengambilan keputusan investasi, untuk
memutuskan investasi mereka. Pengambilan keputusan investor berdasarkan perilaku keuangan
diasumsikan sebagai penghindaran kerugian yang terkandung dalam teori prospek. Menurut teori
prospek, perilaku penghindaran risiko terjadi pada saat pasar menguntungkan. Namun, karena perilaku
tersebut, investor menghadapi kendala untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi (Fitriasuri &
Simanjuntak, 2022).
2.4 Generasi Z
Generasi Z adalah usia yang paling baru memasuki dunia kerja. "iGeneration" atau "generasi internet"
sering digunakan untuk menggambarkannya. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang rumit dan tidak
dapat diprediksi, yang telah memengaruhi cara mereka memandang profesi, studi, dan dunia yang
lebih luas (Andrea et al., 2016). Generasi Z yang teridentifikasi lahir dalam masyarakat di mana
lembaga keuangan dapat diakses secara bebas, menurut Luntungan dkk. (2014). Globalisasi,
outsourcing, investasi asing, dan perkembangan teknologi digital mempengaruhi generasi ini.
Menurut Zemke dkk. (2000), Generasi Z menunjukkan sifat-sifat seperti kreativitas, melek teknologi,
optimisme, orientasi pada pencapaian, sikap ramah, tindakan heroik, keuletan, dan melakukan banyak
hal sambil memprioritaskan keberadaan mereka, menyukai keragaman, membutuhkan pengawasan
dan dukungan, serta menunjukkan kebutuhan untuk berada dalam kelompok (Utami & Sitanggang,
2021). Globalisasi telah secara signifikan memengaruhi kepribadian, perilaku, dan karakteristik
Generasi Z. Kelompok orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 adalah Generasi Z, yang sering
dikenal sebagai post-milenial atau iGeneration. Keakraban dengan teknologi dan media sosial yang
mendefinisikan generasi ini merupakan hasil dari asuhan mereka di lingkungan yang lebih saling
terhubung dan berorientasi global daripada sebelumnya. Lebih mudah bagi individu untuk
mempelajari dan menerapkan pengetahuan keuangan karena kemudahan akses informasi.
270
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
preferensi, dan bagaimana mereka mengelola keuangan mereka dan mengatasi tantangan keuangan,
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan finansial mereka (Utami & Sitanggang, 2021).
Indikator pengukuran literasi keuangan adalah perilaku, kompetensi, pengetahuan, dan sikap, menurut
Bongomin dkk. (2016) . Hanya 38,03% responden yang mendapat skor tinggi dalam literasi
keuangan, dan mengindikasikan bahwa ada sekitar 38 orang yang melek keuangan untuk setiap 100
orang, menurut survei global oleh Otoritas Jasa Keuangan (2022). Menurut Halim (2019), investasi
yang teridentifikasi dilakukan dengan harapan pengembalian di masa depan dan melibatkan investasi
sejumlah uang tertentu. Investor rasional mendasarkan keputusan mereka pada informasi terkait dan
literasi keuangan. Sebaliknya, investor yang tidak rasional mengandalkan pengalaman yang
menguntungkan, termasuk serangkaian investasi sebelumnya yang menguntungkan, yang dapat
menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan (Utami & Sitanggang, 2021).
H1: Pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi
Pengalaman keuangan yang dapat diidentifikasi, menurut Pritazahara & Sriwidodo (2015), adalah
kejadian atau peristiwa keuangan yang pernah dialami (dirasakan, dijalani, ditanggung, dan
sebagainya) baik yang sudah berlalu maupun yang sedang dialami (Safitri & Kartawinata, 2020).
Menurut jajak pendapat National Endowment for Financial Education (NEFE) tahun 2019, mereka
yang memiliki pengalaman keuangan sebelumnya cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang
lebih tinggi dan membuat pilihan keuangan yang lebih baik. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
pengalaman keuangan sangat memengaruhi perilaku dan hasil keuangan, seperti perencanaan
keuangan, menabung, berinvestasi, dan manajemen kredit.
H2: Pengaruh pengalaman keuangan terhadap keputusan investasi
Hal ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi & Mardiasmo (2002), yang menemukan
bahwa locus of control seseorang mempengaruhi bagaimana dia menangani peristiwa yang terjadi
pada dirinya (Rasyid et al., 2018). Menurut Brande dkk. (2016), locus of power merupakan sumber
daya coping yang memfasilitasi metode coping yang spesifik. Mereka berpendapat bahwa memiliki
lokus kendali eksternal, atau percaya bahwa kekuatan lain menentukan hasil, terkait dengan
penghindaran, stres yang lebih signifikan, dan hasil kesehatan yang lebih rendah. Sebaliknya, locus of
271
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
control internal berhubungan dengan meminta bantuan, berpikir optimis, dan mengurangi stres kerja
(Suprasta & Mn, 2020).
H3: Pengaruh locus of control terhadap keputusan investasi
272
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Menurut Schnitzlein & Stephani (2016), pengalaman penyesalan dapat berbeda tergantung pada
perasaan kontrol seseorang. Berdasarkan hal ini, mereka yang merasa memiliki pengaruh terhadap
keputusan mereka mungkin lebih siap untuk menerima dan mengatasi penyesalan daripada mereka yang
percaya bahwa tindakan mereka tidak berpengaruh terhadap hasilnya. Penyesalan adalah emosi yang
kompleks yang dapat memengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan dalam berbagai cara, terutama
terkait uang. Memahami peran penyesalan dalam pengambilan keputusan dapat membantu individu
dalam mempelajari cara membuat pilihan keuangan yang lebih bijaksana dan menguntungkan. H4:
Pengaruh penyesalan pengalaman terhadap keputusan investasi
Data akuntansi dapat digunakan untuk banyak hal, termasuk pelaporan keuangan, penganggaran, dan
penilaian kinerja. Bisnis menggunakan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan-laporan ini memberikan pemahaman kepada
para pemangku kepentingan tentang situasi keuangan dan kinerja bisnis. Informasi akuntansi juga
digunakan oleh investor ketika membuat pilihan investasi. Mereka memeriksa dokumen keuangan
untuk menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan. Data akuntansi membantu investor
dalam menentukan risiko dan kemungkinan keuntungan berinvestasi di perusahaan tertentu. Data
akuntansi adalah alat pengambilan keputusan yang penting dalam perusahaan dan organisasi lainnya.
H5: Pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan investasi
273
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
3. Metodologi
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif. Creswell & Creswell (2018:51) menyatakan
bahwa penelitian kuantitatif adalah teknik untuk menguji hipotesis objektif dengan cara menguji
korelasi antar variabel yang dapat dikuantifikasikan dalam data numerik, kemudian dilakukan analisis
statistik. Menurut Mohajan (2020), penelitian kuantitatif sering kali dimulai dengan pernyataan
masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan penelitian, mengevaluasi literatur yang relevan,
dan menganalisis data kuantitatif. Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena
kemampuannya untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dan mengevaluasi hipotesis. Karena
berbagai alasan, kuesioner online digunakan sebagai alat penelitian dan menggunakan model
pengukuran lima poin skala Likert. Kuesioner ini dimodifikasi dari kuesioner Putra dkk., (2016),
Rasheed dkk., (2018), dan Ajisasmito, (2020). Sebagai permulaan, kuesioner online dapat menjangkau
lebih banyak Gen Z di Pontianak, kelompok yang sangat bergantung pada internet, terutama media
sosial. Kedua, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan
mempertimbangkan aksesibilitas, waktu, dan biaya.
Populasi penelitian ini adalah anggota Generasi Z yang tinggal di Pontianak, berusia 16 hingga 26
tahun, dan pernah berinvestasi di produk investasi (saham, kripto, deposito, properti, obligasi, reksa
dana, atau emas) setidaknya satu kali. Responden yang memenuhi syarat dalam penelitian ini
berjumlah 103 orang, yang diisi berdasarkan teknik purposive sampling dan faktor-faktor yang
menghasilkan persyaratan responden yang memenuhi syarat, kemudian diproses secara bertahap
setelah dikumpulkan. Setelah dikumpulkan, data diterjemahkan dan diberi kode sebelum dimasukkan
ke dalam Excel 365. SPSS 25 digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji
validitas mengukur ketepatan instrumen penelitian (kuesioner) dalam mengukur variabel yang diteliti.
Sebaliknya, uji reliabilitas menilai kemampuan kuesioner untuk menghasilkan hasil yang sama
berulang kali. Uji asumsi klasik dan statistik deskriptif dikembangkan untuk memahami karakteristik
responden, dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS. Regresi linier berganda
digunakan dalam penelitian ini untuk menilai dampak dari literasi keuangan, pengalaman keuangan,
locus of control, penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi terhadap keputusan investasi.
Pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:
𝐼𝐷𝐶 = 𝛽0 + 𝛽1𝐹𝐿𝐶 + 𝛽2𝐹𝐸𝑋 + 𝛽3𝐿𝑂𝐶 + 𝛽4𝐸𝑅𝐺 + 𝛽5𝐴𝐶𝐼 + 𝜀
Deskripsi:
IDC = Keputusan Investasi
FLC = Literasi Keuangan
FEX = Pengalaman
Keuangan LOC = Locus of
Control ERG = Penyesalan
yang Dialami
ACI = Informasi Akuntansi β =
Konstanta
ε = Kesalahan
Variabel independen dalam penelitian ini adalah literasi keuangan, pengalaman keuangan, locus of
control, penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi. Sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keputusan investasi. Pengukuran yang digunakan untuk masing-masing variabel
menggunakan skala likert dengan poin 1 sampai dengan 5, dimulai dari sangat tidak setuju sampai
dengan sangat setuju.
Setiap variabel memiliki indikator untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Indikator yang digunakan untuk mengukur literasi keuangan adalah pengetahuan umum
dan investasi keuangan pribadi. Untuk mengukur pengalaman keuangan adalah dengan menggunakan
indikator pengalaman dalam berinvestasi. Indikator yang mengukur locus of control adalah optimisme
dan kepercayaan diri. Experience regret diukur melalui tingkat penyesalan yang dialami investor.
274
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Informasi akuntansi diukur melalui tingkat penggunaan informasi akuntansi dalam berinvestasi.
Keputusan investasi diukur dengan menggunakan indikator tingkat pengembalian dan alasan rasional.
275
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Tinggal di Pontianak
Frekuensi % Valid % Persentase
kumulatif
Valid Ya. 103 100% 100% 100%
Usi
a
Frekuensi % Valid % Persentase
kumulatif
Valid 16-20 tahun 0 0% 0% 0%
21-26 tahun 51 49.5% 49.5% 49.5%
16-20 tahun 52 50.5% 50.5% 100%
Total 103 100% 100%
Pengalaman
Frekuensi % Valid % Persentase
kumulatif
Valid <1 tahun 73 70.9% 70.9% 70.9%
> 1 tahun 30 29.1% 29.1% 100%
Total 103 100% 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2023
277
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3, rata-rata setiap variabel juga lebih besar daripada standar
deviasinya, yang mengindikasikan bahwa data mengelompok di sekitar rata-rata dan tidak ada
pencilan. Berdasarkan data pada Tabel 3, nilai rata-rata tertinggi pada variabel literasi keuangan
(FLC1) adalah 4,36; sementara itu, nilai rata-rata terendah
280
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
) adalah 3,21. Ini berarti sebagian besar responden masih belajar tentang investasi untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Skor rata-rata tertinggi dari variabel pengalaman keuangan (FEX4) adalah
3,78, dan terendah adalah
2,99 (FEX2). Tanggapan-tanggapan ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden berusaha
untuk meningkatkan pengetahuan keuangan mereka dan memperbaiki strategi investasi sebelum
membuat keputusan investasi. Mayoritas responden tidak pernah mengalami kerugian karena faktor
eksternal. Skor rata-rata locus of control (LOC1) tertinggi adalah 4,09; sementara itu, dengan skor
rata-rata 3,17, (LOC2) mendapatkan skor rata-rata terendah. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa
sebagian besar responden berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi untuk memaksimalkan
hasil investasi. Namun, mereka tahu bahwa mereka membutuhkan kontrol penuh atas investasi
tersebut, terutama faktor eksternal. Untuk variabel pengalaman penyesalan, nilai rata-rata tertinggi
(ERG2) adalah 4,10, dan nilai terendah (ERG3) adalah 3,38. Pada variabel ini dapat diartikan bahwa
sebagian besar responden pernah mengalami penyesalan dalam berinvestasi. Skor rata-rata tertinggi
untuk variabel informasi akuntansi (ACI2) adalah 4,19, sedangkan terendah (ACI4) adalah 3,23.
Pernyataan ini dapat mengindikasikan bahwa sebagian besar responden mencari dan menggunakan
berbagai informasi untuk mendukung keputusan investasi dan tidak bergantung pada analis atau
media. Nilai rata-rata tertinggi (IDC4) untuk variabel keputusan investasi adalah 4,13, dan terendah
(IDC3) adalah 3,48. Temuan ini dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden mengambil
keputusan yang rasional dan hati-hati dalam berinvestasi bukan berdasarkan feeling dan mencari
return yang tinggi.
281
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Tingkat signifikan literasi keuangan dan pengalaman keuangan pada Tabel 6 memiliki nilai 0,214 dan
0,427 yang lebih besar dari 0,05, dengan demikian H1 dan H2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel literasi keuangan dan pengalaman keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi. Tingkat signifikan locus of control, experience regret, dan informasi akuntansi memiliki
nilai 0.000, 0.014, dan 0.001 yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa H0 ditolak. Artinya locus
of control, penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan investasi.
4.7 Diskusi
Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi
Literasi keuangan berdampak negatif pada keputusan investasi dengan berkontribusi pada bias,
penilaian risiko yang tidak memadai, dan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Penelitian ini
bertentangan dengan penelitian sebelumnya oleh Aryadi (2022) dan Utami & Sitanggang (2021) yang
menemukan bahwa literasi keuangan memengaruhi keputusan investasi Generasi Z di Bandung dan
Jakarta. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan pilihan yang tidak optimal, peningkatan kerentanan
terhadap kerugian finansial, dan hilangnya peluang pertumbuhan. Literasi keuangan yang lebih baik
membantu individu membuat keputusan investasi yang tepat dan rasional, memahami pilihan investasi
dengan lebih akurat, dan mengalokasikan sumber daya mereka secara efektif. Indikator FLC1
memiliki kontribusi yang paling dominan, menunjukkan bahwa banyak responden yang masih belajar
tentang investasi dan akan membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Teori prospek dan
akuntansi mental menunjukkan bahwa individu belajar untuk menghindari risiko ketika menghadapi
potensi keuntungan dan mencari risiko ketika menghadapi potensi kerugian, dan secara mental
282
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
mengkategorikan dan menetapkan nilai yang berbeda untuk sumber daya keuangan mereka
berdasarkan berbagai faktor.
283
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
285
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
keputusan investasi. Informasi akuntansi sangat penting untuk keputusan investasi, karena
menyediakan informasi yang dibutuhkan investor untuk menganalisis risiko dan ketidakpastian serta
menguraikan peluang investasi. Interpretasi dan persepsi informasi akuntansi dapat secara signifikan
memengaruhi cara investor mengambil keputusan, membentuk ekspektasi, selera risiko, dan penilaian
prospek investasi. Informasi akuntansi berkontribusi pada akuntansi mental dengan membantu
individu dalam menilai kelayakan keuangan investasi dan membuat keputusan yang tepat tentang
alokasi sumber daya.
5. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak literasi keuangan, pengalaman keuangan, locus of
control, penyesalan pengalaman, dan informasi akuntansi terhadap keputusan investasi Generasi Z di
Pontianak, Indonesia. Populasi Generasi Z dalam penelitian ini memiliki rentang usia antara 11
hingga 26 tahun dan tinggal atau pernah tinggal di Pontianak. Temuan penelitian menunjukkan
bagaimana, pada tahun 2023, keputusan investasi Generasi Z sangat dipengaruhi oleh locus of control,
pengalaman penyesalan, dan informasi akuntansi. Literasi keuangan dan pengalaman tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi Generasi Z di Pontianak tahun 2023. Oleh
karena itu, Generasi Z di Pontianak harus belajar lebih banyak tentang risiko dan pengembalian
investasi.
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi Generasi Z di Pontianak
berdasarkan mental accounting dan teori prospek. Kemudian, sebagian besar responden harus lebih
fokus pada literasi keuangan dan pengalaman untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan mental accounting dan prospek dapat
membantu investor dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan investasi yang tepat untuk
memaksimalkan keuntungan. Namun, karena keterbatasan responden penelitian, hasil penelitian
hanya mencerminkan sebagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi Generasi Z
di Pontianak. Mengingat penelitian ini terbatas di Pontianak, disarankan agar penelitian selanjutnya
dapat menggunakan sampel yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas, seperti kabupaten, negara
Asia Tenggara, atau wilayah lainnya. Selain itu, mereka dapat menyelidiki topik ini dengan
menambahkan teori keputusan sebagai teori utama penelitian dan variabel lain yang mempengaruhi
keputusan investasi, seperti investasi minimal minimal, pendapatan, cinta uang, dan persepsi risiko.
6. Referensi
Abdeldayem, M. M. (2016). Apakah Ada Hubungan antara Literasi Keuangan dan Keputusan
Investasi di Kerajaan Bahrain? Jurnal Studi Manajemen dan Akuntansi, 4(02), 68-78.
https://doi.org/10.24200/jmas.vol4iss02pp68-78
Adi, N. H. C. T., & Mardiasmo. (2002). Analisis Pengaruh Strategi Institusi, Budaya Institusi, Dan
Conflict Of Interest Terhadap Budgetary Slack. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 17(1),
105-113.
Ajisasmito, M. (2020). Pengaruh Financial Literacy, Financial Experience, Locus of Control, dan
Experience Regret terhadap Keputusan Investasi pada Investor di Indonesia. ECONBANK:
Jurnal Ekonomi dan Perbankan, 2(1), 87-99.
Aminatuzzahra. (2014). Persepsi Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Sosial
Demografi Terhadap Perilaku Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Individu
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Diponegoro). Jurnal Bisnis
Strategi, 23(2), 70-96.
Andrea, B., Gabriella, H. C., & Tímea, J. (2016). Generasi Y dan Z di tempat kerja. Jurnal Daya
Saing, 8(3), 90-106. https://doi.org/10.7441/joc.2016.03.06
Ariani, S., Rahmah, P. A. A. A., Putri, Y. R., Rohmah, M., Budiningrum, A., & Lutfi. (2016).
Pengaruh literasi keuangan, locus of control, dan etnis terhadap pengambilan keputusan
investasi. Jurnal Bisnis & Perbankan, 5(2), 257-270. https://doi.org/10.14414/jbb.v5i2.706
Arianti, B. F. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan dan Pendapatan terhadap
286
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
287
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2013). UTANG DAN MANAJEMEN UTANG DI KALANGAN LANSIA.
Seri Kertas Kerja GFLEC Dewasa. Konferensi Bersama Tahunan ke-15 Konsorsium Penelitian
Pensiunan, 1-23.
Madaan, G., & Singh, S. (2019). Analisis bias perilaku dalam pengambilan keputusan investasi.
Internasional Jurnal dari Keuangan Research, 10(4), 55–67.
https://doi.org/10.5430/ijfr.v10n4p55
Mahastanti, L. A. (2011). Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Investor Dalam Melakukan Investasi.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 4(3), 37-
51. https://doi.org/10.20473/jmtt.v4i3.2424
Malhotra, N., & Tandon, K. (2013). Faktor Penentu Harga Saham: Bukti Empiris dari Perusahaan
NSE 100. IRACST-International Journal of Research in Management & Technology, 3(3), 86-
95.
Manurung, A. H. (2012). Investasi Teori dan Empiris. Jakarta: PT. Adler Manurung Press.
Marcatto, F., Cosulich, A., & Ferrante, D. (2015). Sekali digigit, dua kali malu: Penyesalan yang
dialami dan peralihan pilihan yang tidak adaptif. PeerJ, 1-12. https://doi.org/10.7717/peerj.1035
Margaretha, F., & Pambudhi, R. A. (2015). Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas
Ekonomi. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17(1), 76-85.
https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.76
Mendari, A. S., & Kewal, S. S. (2013). Tingkat Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa Stie Musi.
Jurnal Economia, 9(2), 130-140.
Mohajan, H. K. (2020). Penelitian Kuantitatif: Investigasi yang Berhasil dalam Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial. Jurnal Pembangunan Ekonomi, Lingkungan dan Masyarakat, 9(4), 50-79.
https://doi.org/10.26458/jedep.v9i4.679
Nofsinger, J. R. (2005). Psikologi Berinvestasi (The Psychology of Investing). New York dan London:
Pearson Prentice Hall. Nugraheni, N. N. A., Kellen, P. B., & Rozari, P. E. de. Pengaruh perilaku
keuangan,
literasi keuangan, dan ekonomi makro terhadap pengambilan keputusan investasi saham di Nusa
Tenggara Timur. Annals of Management and Organization Research, 3(1), 1-20.
https://doi.org/10.35912/amor.v3i1.1183
Pandey, S., Chaubey, D. S., & Tripathi, D. M. (2016). Informasi Akuntansi Keuangan dan
Dampaknya terhadap Keputusan Investasi pada Saham. Mizoram University Journal, 7(2), 11-
20.
Patten, D. M. (2005). Analisis dampak locus-of-control terhadap kinerja dan kepuasan kerja auditor
internal. Managerial Auditing Journal, 20(9), 1016-1029.
https://doi.org/10.1108/02686900510625343
Perayunda, I. G. A. D., & Mahyuni, L. P. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Investasi Cryptocurrency Pada Kaum Milenial. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan),
6(3), 351-372. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2022.v6.i3.5224
Permata, C. Y., & Mulyani, E. (2022). Pengaruh Informasi Akuntansi, Persepsi Risiko dan Herding
terhadap Keputusan Investasi. Jurnal Eksplorasi Akutansi (JEA), 4(2), 311-323.
https://doi.org/10.24036/jea.v4i2.548
Pradikasari, E., & Isbanah, Y. (2018). Pengaruh Financial Literacy, Illusion of Control,
Overconfidence, Risk Tolerance, dan Risk Perception Terhadap Keputusan Investasi Pada
Mahasiswa di Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 6(4), 424-434.
Pritazahara, R., & Sriwidodo, U. (2015). Pengaruh Pengetahuan Keuangan Dan Pengalaman
Keuangan Terhadap Perilaku Perencanaan Investasi Dengan Self Control Sebagai Variabel
Moderating. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 15(1), 28-37.
Putra, I. P. S., Ananingtiyas, H., Sari, D. R., Dewi, A. S., & Silvy, M. (2016). Experienced Regret,
dan Risk Tolerance pada Pemilihan Jenis Investasi. Jurnal Bisnis dan Perbankan, 5(2), 271-.
282. https://doi.org/10.14414/jbb.v5i2.548
Putri, L. P., Christiana, I., Kalsum, U., & Justianti, M. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Keputusan Investasi di Masa Pandemi. Jurnal Prosiding Konferensi Internasional JICP, 04(02),
301-308. https://doi.org/10.32535/jicp.v4i2.1253.
288
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
Putri, W. W., & Hamidi, M. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Faktor Demografi Terhadap
289
Jurnal Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi p-
ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-826
Vol. 22, No. 2, Agustus 2023
Peringkat Akreditasi Sinta 4
290