Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH FINTECH PAYMENT DAN SIKAP KEUANGAN

TERHADAP PERILAKU MENABUNG DENGAN LITERASI KEUANGAN


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING KOTA SEMARANG

SKRIPSI
Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen Program S-1 Ilmu Ekonomi
Program Studi Manajemen

Disusun oleh:
Aulia Azzahra
NIM: 12180779

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BANK BPD JATENG
2023
2
PENGARUH FINTECH PAYMENT DAN SIKAP KEUANGAN
TERHADAP PERILAKU MENABUNG DENGAN LITERASI KEUANGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING KOTA SEMARANG
Aulia Azzahra
12180779
Program Sarjana Manajemen STIE Bank BPD Jateng
auliazzahra9@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech payment, sikap
keuangan terhadap perilaku dengan literasi keuangan sebagai variabel intervening
Kota Semarang. Sampel penelitian ini adalah masyarakat pengguna aktif fintech
payment kota Semarang dengan rentang umur 19-35 yang berjumlah 100
responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan
metode statistik dengan aplikasi Smart Partial Least Square (SmartPLS). Hasil
penelitian ini menyimpulkan fintech payment tidak berpengaruh terhadap perilaku
menabung, sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung, literasi
keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung, fintech payment berpengaruh
terhadap literasi keuangan, sikap keuangan berpengaruh terhadap literasi keuangan,
fintech payment tidak berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui literasi
keuangan, sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui
literasi keuangan.
Kata kunci : Fintech payment, sikap keuangan, literasi keuangan, perilaku
menabung

Abstract
This study aims to determine the influence of fintech payment, financial attitudes
towards behavior with financial literacy as an intervening variable. The sample of
this study is the community of active users of fintech payments in Semarang with an
age range of 19-35 totaling 100 respondents. This research uses quantitative data
analysis techniques with static methods with the Smart Partial Least Square
(SmartPLS) application. The results of this study concluded that fintech payment
has no effect on saving behavior, financial attitude affects saving behavior,
financial literacy affects saving behavior, fintech payment affects financial literacy,
financial attitude affects financial literacy, fintech payment does not affect saving
behavior through financial literacy, financial attitude affects saving behavior
through financial literacy.
Keywords : fintech payment, financial attitude, financial literacy, saving behavior

3
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut manusia untuk
memanfaatkan teknologi digital dan informasi secara maksimal. Perubahan
teknologi ini mendorong adanya perubahan pada sektor keuangan dengan
munculnya financial technology (fintech). Kemunculan ini menjadikan inovasi baru
yang menggabungkan antara teknologi informasi digital dan jasa keuangan,
menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terdapat lima jenis fintech yang sedang
berkembang di Indonesia antara lain: crowndfunding, microfunding, P2P lending
service, market comparison, dan digital payment system.
Menurut (Becker, 2017) fintech adalah alat pengelolaan keuangan yang
dapat mempengaruhi keuangan pribadi seseorang yang berdampak pada perilaku
penggunanya. Tingkat pengguna fintech payment di Indonesia cukup tinggi salah
satunya kota Semarang dalam melakukan transaksi pembelian, aplikasi fintech
payment yang sering digunakan sebagian besar masyarakat kota Semarang antara
lain: Gopay, OVO, ShopeePay, Dana, dan QRIS dalam proses pembayaran. Tabel
1.1 dibawah ini adalah produk jenis fintech di Indonesia.
Tabel 1.1
Produk Fintech di Indonesia
Produk Pemilik
Living Mandiri Bank Mandiri
BCA Mobile Bank BCA
BNI Mobile Banking Bank BNI
BRImo Bank BRI
BTN Mobile Banking Bank BTN
Bima Mobile Bank Jateng
Jenius BTPN
Bank Jago PT. Bank Jago
Gopay PT. Dompet Anak Bangsa
Ovo Lippo Group
Dana PT. Espay Debit Indonesia Koe
LinkAja PT. Fintek Karya Nusantara
ShopeePay Shopee
Sumber : Data diolah 2023
Dompet digital atau fintech menjadi produk yang paling populer di
Indonesia, dan beberapa produk fintech yang diketahui oleh masyarakat.
Tabel 1.2
Produk Fintech yang diketahui masyarakat
Jenis fintech Jumlah
Dompet digital 82,2%

4
Jenis fintech Jumlah
Paylater 72,5%
Investasi 57,3%
Pinjaman modal kerja 45,3%
Insurtech 40,9%
Kredit kepemilikan barang 32,7%
Equity crownfunding 15,2%
Remitasi 10,2%
Tidak mengetahui fintech 3,4%
Sumber : Data diolah 2023
Pengguna fintech payment pada masyarakat kota Semarang terdiri dari
berbagai kalangan dengan mayoritas penggunanya mulai dari rentang usia 19-35
tahun, pada rentang usia tersebut masyarakat telah memiliki sikap pada keuangan
dalam menggunakan produk fintech payment.

Gambar 1.1 Tingkat Pengguna Fintech di Indonesia


Sumber: Asosiasi Fintech Indonesia
Sikap keuangan pada masyarakat Kota Semarang dengan rentang umur 19-
35 tahun dapat mempengaruhi bagaimana cara masyarakat tersebut mengelola
keuangan untuk masa yang akan datang. Menurut (Debra, 2003), sikap keuangan
merupakan situasi pikiran, pendapat serta menilai tentang uang. Sikap keuangan
dapat membantu seseorang dalam mengatur perilaku keuangan, maka jika sikap
keuangan seseorang baik maka seseorang akan baik pula dalam pengambilan
keputusan yang terkait dengan keuangan jangka pendek atau jangka panjang. Sikap
keuangan memberikan arti bahwa uang termasuk hal yang penting bagi setiap orang
dalam kehidupan, sikap keuangan membantu setiap orang dalam menyusun
perencanaan keuangan. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menentukan
sikap pada keuangannya individu yang tinggi akan condong melakukan
perencanaan yang positif terhadap perencanaan (Remund, 2010) seperti
pemahaman akan literasi keuangan dalam melakukan perencanaan keuangan.

5
Gambar 1.2

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


Menurut Otoritas Jasa Keuangan literasi keuangan merupakan pengetahuan,
keterampilan, dan keyakinan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam
rangka mencapai kesejahteraan. Dari hasil SNLIK 2022 menunjukan bahwa literasi
keuangan masyarakat Jawa Tengah menunjukan pada tahun 2019 literasi keuangan
masyarakat Jawa Tengah sebesar 48% dan pada tahun 2022 sebesar 52%. Hal ini
menunjukan bawah perlunya peningkatan dalam pemahaman akan literasi
keuangan pada masyarakat khususnya pada rentang 19-35 tahun di Kota Semarang,
sehingga pemahaman pada literasi keuangan dapat membantu dalam melakukan
pengelolaan dan perencanaan keuangan secara baik dan tanggung jawab, dengan
paham akan literasi keuangan diharapkan masyarakat Kota Semarang dapat
meningkatkan mutu kehidupan setiap individu, tanpa kemampuan mengelolaan dan
merencanakan keuangan yang baik maka keadaan finansial akan mengalami
kesulitan.
Sering kali masyarakat dengan rentang umur 19-35 tahun mengalami
kesulitan pada ekonomi kerena adanya kesalahan saat melakukan pengelolaan
keuangan. Menurut (Cheung et al., 2015) kesulitan ekonomi tidak hanya disebab
oleh pengaruh pendapatan namun juga bisa disebabkan oleh kesalahan dalam
pengelolaan keuangan dan kurangnya pemahaman pada literasi keuangan, maka itu
literasi keuangan berguna untuk masyarakat supaya terhindar dari masalah
keuangan untuk menghindari kesulitan pada ekonomi diperlukan adanya perilaku
menabung pada masyarakat. Menurut (Domar, 1946; Harrod, 1939) keadaan
ekonomi akan meningkat apabila negara melakukan pencadangan atau menabung
sebagian dari pendapatan nasional, sedangkan (Keynes, 2018) mengatakan
kemampuan menabung dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat
apabila tingkat tabung yang dilakukan tinggi akan mendorong tingkat investasi
yang berguna merangsang pertumbuhan ekonomi.
Dari laporan Bank Indonesia pada gambar 1.3 dibawah masyarakat dengan
pengeluaran 1 juta sampai dengan 2 juta menabung 16,96% pendapatannya pada
mei 2022 mengalami peningkatan pada bulan sebelumnya sebesar 16,8%,
sedangkan dengan masyarakat yang pengeluaran lebih dari 5 juta menabung
sebanyak 18% dari pendapatannya hal ini mengalami penurunan dari 19,29% pada

6
bulan sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa rasio tabungan dari sebagian
pendapatan turun di angka 16% pada bulan mei dari 16,39% di bulan sebelumnya.
Gambar 1.3 Pendapatan yang ditabung menurut kelompok pengeluaran

Sumber : Bank Indonesia


Fenomena diatas menunjukan bahwa perlunya menanamkan kebiasaan
menabung pada masyarakat Kota Semarang khususnya pada rentang usia 19-35
tahun sejak dini mungkin karena dengan kebiasaan menabung sejak dini akan baik
dalam mengelola keuangannya dan meningkatkan kesejahteraan di masa datang.
Menabung merupakan menyisihkan sebagian uang atau pendapatan yang dimiliki
untuk disimpan dan digunakan pada kemudian hari jika diperlukan, semakin banyak
uang yang ditabung maka akan semakin baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku menabung yaitu fintech
payment, penggunaan fintech payment dapat berpengaruh pada tabungan yang
dapat dilihat dari tingkat konsumtif seseorang. Pembayaran menggunakan fintech
dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengelola keuangan,
perkembangan sistem dalam pembayaran mempengaruhi keputusan dan pola
konsumen (See-To & Ngai, 2019). Sejalan dengan penelitian (Runnemark et al.,
2015) mengatakan masyarakat bersedia membayar lebih untuk barang yang sama
dengan menggunakan kartu debit daripada dengan uang tunai, karena representasi
atau bentuk dari uang mempengaruhi konsumen. Sedangkan penelitian yang
dilakukan (Becker, 2017) mengatakan bahwa orang yang menggunakan aplikasi
fintech pengelolaan keuangan secara signifikan meningkatkan saldo tabungannya.
Faktor kedua yaitu sikap keuangan, dengan sikap keuangan yang baik dapat
membedakan antara kebutuhan dan keinginan. (Herdjiono & Damanik, 2016)
mengatakan terdapat pengaruh antara sikap keuangan dengan perilaku manajemen
keuangan seseorang. Hal ini didukung pula oleh (Sina, 2014) yang menyatakan
bahwa sikap keuangan yang positif akan membuat keputusan menabung seseorang
semakin tinggi. Namun tidak dengan penelitian yang dilakukan (Ibrahim &

7
Alqaydi, 2013) mengatakan bahwa sikap keuangan tidak berpengaruh dengan
pengelolaan keuangan seseorang.
Faktor ketiga literasi keuangan. Literasi keuangan berhubungan dengan
pengetahuan tentang keuangan yang akan mempengaruhi perilaku seseorang,
menurut (Herdjiono & Damanik, 2016) bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh
pada pengelolaan menabung seorang. Sedangkan (Lusardi & Mitchell, 2011)
mengatakan dalam penelitiannya jika tingkat literasi keuangan berpengaruh pada
perilaku menabung, hal ini didukung oleh (Silvy & Yulianti, 2013) dan (Thi et al.,
2015) yang menyebutkan literasi keuangan berpengaruh pada pengelolaan
keuangan.
Dengan beberapa hasil penelitian diatas terdapat perbedaan, maka peneliti
perlu melakukan penelitian baru untuk menguji pengaruh perilaku menabung pada
nasabah di kota Semarang. Maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Fintech
Payment, Sikap Keuangan terhadap Perilaku Menabung dengan Literasi
Keuangan sebagai Variabel Intervening kota Semarang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah fintech payment berpengaruh terhadap perilaku menabung?
2. Apakah sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung?
3. Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung?
4. Apakah fintech payment berpengaruh terhadap literasi keuangan?
5. Apakah sikap keuangan berpengaruh terhadap literasi keuangan?
6. Apakah fintech payment berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui
literasi keuangan?
7. Apakah sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui
literasi keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh fintech payment terhadap perilaku menabung
2. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku menabung
3. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku menabung
4. Untuk mengetahui pengaruh fintech payment terhadap literasi keuangan
5. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap literasi keuangan
6. Untuk mengetahui pengaruh fintech payment terhadap perilaku menabung
melalui literasi keuangan
7. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku menabung
melalui literasi keuangan

8
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Menabung
Perilaku menabung berperan penting dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Karena jika masyarakat memiliki budaya menabung yang tinggi, maka
uang dapat dihimpun di masyarakat sistem perbankan yang berfungsi saat tabungan
publik tumbuh. Hal ini mendorong tersedianya dana baru yang mendorong
perekonomian masyarakat dimana dana terkumpul juga disalurkan melalui
pinjaman diterima oleh masyarakat yang membutuhkan pembiayaan untuk
mengembangkan usahanya. Dengan ketersediaan dana tersebut memudahkan dunia
perbankan untuk menghimpun dana menguntungkan karena perbedaan antara suku
bunga kredit dan simpanan.
Dalam konteks ekonomi, tabungan didefinisikan sebagai sisa pendapatan
setelah konsumsi dikurangi selama periode waktu tertentu (Browning & Lusardi,
1996; Warneryd, 1989). Sebaliknya, dalam konteks psikologis, menabung
didefinisikan sebagai tindakan tidak membelanjakan uang pada periode sekarang
untung digunakan di masa depan Warneryd, (1989). Dengan kata lain, perilaku
menabung merupakan kombinasi dari persepsi kebutuhan masa depan, keputusan
menabung dan tindakan menabung. Kebanyakan orang mendefinisikan menabung
sebagai investasi, menyimpan uang di rekening bank Warneryd, (1989).
2.2 Financial Technology
Financial Technology (Fintech) merupakan inovasi baru industri jasa
keuangan yang menggabungkan antara perkembangan teknologi dengan bidang
finansial yang diharapkan dapat memobilisasi proses transaksi keuangan menjadi
lebih efektif, efisien, aman dan modern (Marginingsih, 2019). Teknologi keuangan
yang bergerak pada layanan keuangan dapat dikatakan entitas yang menyesuaikan
teknologi dan fitur jasa keuangan, sehingga dianggap creative disruption pada pasar
keuangan yang mengubah sistem sebelumnya. Fintech menjadikan layanan produk
keuangan lebih menguntungkan pada proses yang lebih praktis bagi konsumen.
Hadirnya fintech menjadikan industri keuangan dengan biaya yang lebih rendah,
kualitas layanan keuangan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan keuangan
menjadi lebih stabil (Rumondang et al., 2019). Menurut (Kang, 2018), fintech
payment merupakan alat pembayaran yang unik, individual,tidak bergantung pada
servis pembayaran dari badan keuangan dan dapat digunakan oleh kalangan
manapun.
2.3 Sikap Keuangan
Sikap keuangan merupakan ideologi keuangan individu yang mengarah
pada cara dan proses nilai-nilai pada keuangan (Mahapatra et al., 2017), dengan
sikap keuangan yang baik dapat dilihat dari berhasilnya individu dalam mengatur
keuangan antara pemasukan dan pengeluaran. (Debra, 2003) mengatakan sikap
keuangan sebagai keadaan fikiran, pendapat, dan penilaian tentang keuangan.
Dengan kemampuan keuangan yang baik dapat membuat keputusan tentang
keuangan yang baik, untuk masa depan karena uang dapat mempengaruhi seseorang
dalam berpikir dan mengambil keputusan sesuai dengan sikap orang tersebut.

9
Sikap keuangan terkait pada pengetahuan keuangan (Shim et al., 2009).
Sikap keuangan mengaitkan pada kemampuan dalam mengelola keuangan,
kesadaran individu dalam meningkatkan pengetahuan keuangan, sikap dalam
membelanjakan uang, sikap dalam melakukan menabung, dan sikap dalam
melakukan pengambilan resiko saat investasi. Sikap keuangan menjadi penting
dalam mempengaruhi kesejahteraan keuangan.
2.4 Literasi Keuangan
Literasi keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam kemampuan
mengenai keuangan untuk mengelola atau menggunakan keuangan untuk
meningkatkan taraf kehidupan dalam mencapai kesejahteraan kehidupannya
(Lusardi & Mitchell), (2014). Menurut Orton, (2007) mengatakan bahwa literasi
keuangan adalah hal yang tidak dapat terpisahkan pada kehidupan seseorang karena
literasi keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan keuangan yang baik,
sedangkan menurut Kharchenko, (2011) literasi keuangan merupakan keterampilan
seseorang dalam memahami konsep dasar ekonomi untuk membuat keputusan
dalam menabung ataupun meminjam.
Menurut (Vitt et al., 2000), literasi keuangan adalah suatu keterampilan
dalam menganalisis, membaca, mengelola serta mengkomunikasikan tentang
keuangan individu yang berpengaruh atas kesejahteraan finansial. (Noctor et al.,
1992) mengatakan bahwa literasi keuangan menjadi kompetensi dalam membuat
penilaian dan mengambil keputusan pada penggunaan dan mengelola secara efektif.

2.3. Pengembangan Hipotesis


2.3.1. Pengaruh Fintech Payment terhadap Perilaku Menabung
Theory of Planned Behavior (TPB) menjadi acuan untuk mengerti individu
dalam melakukan perilaku menabung dan menggunakan fintech payment. Pada
TPB kontrol perilaku menjadi faktor dimana seseorang dalam melakukan perilaku
manabung karena kemudahan dalam melakukan transaksi menggunakan fintech
payment. Teknologi saat ini semakin berkembang dengan pesat, begitu juga dengan
perkembangan pada bidang transaksi keuangan, fintech merupakan cara
pembayaran yang efektif dan praktis, pada era saat ini masyarakat tidak perlu lagi
menyimpan uang dalam bentuk cash, mereka dapat menyimpannya dalam bentuk
uang elektronik. Cara pembayarannya hanya melalui kode ataupun scan QR code,
ke pihak penjual (Erlangga et al., 2020). Melalui fintech tersebut, masyarakat akan
dengan mudahnya menyimpan maupun menggunakan uangnya ketika dimana saja
dan kapan saja.
Aplikasi fintech yang saat ini sering digunakan masyarakat diantaranya
yaitu, gopay, ovo, shopeepay, dana, dan lain-lain. Dari aplikasi fintech tersebut,
dengan menawarkan berbagai promosi berupa diskon maupun cashback saat
bertransaksi, hal tersebut tentunya akan memberikan dampak pada masyarakat
untuk terdorong semakin sering menggunakan fintech. Selain itu juga, fintech
payment akan mempengaruhi perilaku manajemen keuangan, yaitu perilaku
menabung. Sebagaimana dengan penelitian yang dilakukan oleh (Moenjak et al.,
2020) penggunaan fintech payment berpotensi perilaku menabung, ketika
masyarakat cenderung lebih sering menggunakan fintech payment, maka akan

10
menimbulkan sikap boros. Sedangkan (Mukti et al., 2022) mengatakan fintech
payment berpengaruh positif pada perilaku keuangan salah satunya perilaku
menabung karena adanya pemahaman dan pemanfaatan maksimal pada fintech.
H1 : Fintech payment berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
menabung.
2.3.2. Pengaruh Sikap Keuangan terhadap Perilaku Menabung
Sikap keuangan adalah faktor yang berdampak pada perilaku menabung,
sehingga Theory of Planned Behavior (TPB) menjadi acuan untuk mengerti sikap
seseorang dan menunjukan reaksi. Pada TPB sikap menjadi faktor dimana
seseorang dalam melakukan perilaku menabung untuk terhindar kesulitan ekonomi.
Sikap keuangan merupakan perspektif psikologis mengenai uang, yang dimana
kemampuan seseorang dalam mengelola pengeluarannya, dengan merencanakan
anggaran biaya serta mengambil keputusan maupun tindakan keuangan yang tepat
(Purwati et al., 2023). Seseorang yang dapat mengimplementasikan sikap keuangan
dengan tepat, maka akan menunjukkan pola pikir yang baik mengenai pengelolaan
keuangan. Financial attitude atau sikap keuangan, juga mencakup mengenai
pendapat, kondisi, pikiran maupun penilaian seseorang mengenai keuangan
pribadinya, yang selanjutnya ditunjukan pada sikapnya. Berdasarkan studi
penelitian sebelumnya, (Chaiphat, 2019) menjelaskan bahwa, sikap keuangan
seseorang akan berdampak positif terhadap perilaku menabung seseorang.
H2 : Sikap keuangan berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku menabung.
2.3.3. Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Menabung
Theory of Planned Bahvior (TPB) menjadi acuan dalam pemahaman
mengenai literasi keuangan untuk melakukan perilaku menabung. Literasi
keuangan merupakan kemampuan finansial seseorang mengenai investasi,
tabungan maupun asuransi. (Rosita & Anwar, 2022). Literasi keuangan menurut
OJK, terdiri dari aspek pengetahuan, keterampilan, keyakinan terhadap produk dan
layanan jasa keuangan yang tentunya akan berpengaruh pada sikap dan perilaku
dalam mengambil keputusan pengelolaan keuangan. Dengan menerapkan literasi
keuangan yang baik, maka akan terhindar dari berbagai permasalahan
perekonomian, literasi keuangan dapat dimulai dari bagaimana mengelola
pengeluaran dan pemasukkan seseorang (Marwati, 2018). Berdasarkan studi
penelitian sebelumnya, mengemukakan bahwa literasi keuangan berpengaruh
signifikan terhadap perilaku menabung (Nurlaela & Bahtiar, 2022). Sejalan dengan
penelitian (Sirine et al., 2016) yang berpendapat bahwa literasi keuangan
berpengaruh positif terhadap perilaku menabung.
H3 : Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
menabung.
2.3.4. Pengaruh Fintech Payment terhadap Literasi Keuangan
Fintech payment merupakan layanan pembayaran yang sudah diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016, yang menjelaskan bahwa peraturan
tersebut bertujuan untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman, lancar
maupun efisien. Fintech payment ini mengatur segala pembayaran menjadi lebih
mudah, dan menunjang transaksi penjualan melalui pembayaran berbasis digital.
Penggunaan fintech payment ini sudah mulai digunakan oleh masyarakat pada

11
umumnya, selain sebagai bentuk mengikuti perkembangan teknologi, masyarakat
juga menjadi menambah wawasan serta menambah kesadaran akan mengenai
literasi keuangan dengan adanya fintech payment tersebut. Berdasarkan studi
penelitian sebelumnya, mengemukakan bahwa dengan menerapkan fintech
payment dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat (Hasnanafisa, 2021).
H4 : Fintech payment berpengaruh dan signifikan terhadap literasi
keuangan.
2.3.5. Pengaruh Sikap Keuangan terhadap Literasi Keuangan
Theory of Planned Behavior (TPB) menjadi acuan dalam sikap keuangan
seseorang untuk memahami literasi keuangan. Sikap keuangan merupakan
penerapan seseorang mengenai prinsip keuangan, untuk mempertahankan suatu
pengambilan keputusan. Sikap keuangan sebagai bentuk kondisi, keadaan maupun
penilaian yang ditunjukan pada suatu sikap (Fitria & Soejono, 2021). Berdasarkan
studi penelitian sebelumnya, mengemukakan bahwa sikap keuangan berpengaruh
positif signifikan terhadap literasi keuangan (Ameliawati & Setiyani, 2018).
Sehingga, sikap keuangan yang bijak, maka dapat dipastikan penerapan literasi
keuangannya juga baik.
H5 : Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap literasi
keuangan.
2.3.6. Pengaruh Fintech Payment terhadap Perilaku Menabung melalui
Literasi Keuangan
Theory of Planned Bahvior (TPB) menjadi acuan dalam menggunakan
fintech payment untuk melakukan menabung dengan pemahaman literasi keuangan
yang dimiliki. Fintech payment sudah dikenal secara luas masyarakat, karena
berbagai kemudahannya maupun berbagai promosi yang ditawarkan oleh setiap
merchant. Penggunaan fintech payment, memudahkan masyarakat untuk dapat
memantau setiap saat pengeluarannya, sehingga masyarakat akan dapat mengawasi
bagaimana pengelolaan keuangannya secara terperinci. Menurut (Farida et al.,
2021) mengatakan bahwa fintech payment berpengaruh terhadap perilaku keuangan
salah satunya perilaku menabung, dan (CHEN, 1998) mengatakan bahwa literasi
keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung. Fintech payment berpengaruh
terhadap perilaku menabung seseorang, selain itu dengan didukung melalui literasi
keuangan masyarakat yang semakin mudah masyarakat dapat mengakses berbagai
literasi keuangan dari internet maupun sosial media, sehingga tercapainya keuangan
masyarakat yang sejahtera.
H6 : Fintech payment berpengaruh dan signifikan terhadap perilaku
menabung melalui literasi keuangan.
2.3.7. Pengaruh Sikap Keuangan terhadap Perilaku Menabung melalui
Literasi Keuangan
Theory of Planned Bahvior (TPB) menjadi acuan dalam sikap seseorang
untuk melalukan perilaku menabung dengan pemahaman literasi keuangan yang
dimiliki. Sikap keuangan merupakan pandangan terhadap uang, yang mencakup
bagaimana seseorang dapat mengatur anggaran biayanya sesuai rencana keuangan,
serta menentukan tindakan ketika memutuskan suatu keputusan keuangan. Sikap
keuangan dan perilaku menabung merupakan dua hal yang saling berkaitan,
masyarakat cenderung menunjukkan sikap keuangannya dengan berinvestasi dan

12
perilaku menabung. Menurut (Kurniawan, 2020) dan (Nurlatifah, 2018)
mengatakan sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung. Menurut
(Martono et al., 2019) dan (Azlan et al., 2015) mengatakan literasi keuangan
berpengaruh terhadap perilaku menabung seseorang. Pada penelitian ini
memfokuskan pada perilaku menabung, dengan perilaku tersebut didukung dengan
adanya literasi keuangan atau pengetahuan masyarakat untuk dapat menyiapkan
pengelolaan keuangan di masa yang akan datang.
H7 : Sikap keuangan berpengaruh dan signifikan terhadap perilaku
menabung melalui literasi keuangan.

2.4. Model Penelitian


Model penelitian dibuat untuk memberikan gambaran berdasarkan hubungan antar
variabel dan pengembangan hipotesis. Model penelitian ini digambarkan sebagai
berikut.
Gambar 2.4

H4
Fintech Payment
(X1) H6
H1
Literasi Perilaku
Keuangan (Z) H3 Menabung (Y)
Sikap Keuangan H2
H7
(X2)
H5

3. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi
Menurut (Sugiyono, 2017) populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek maupun subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu,
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian yang ditarik
kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah masyarakat pengguna fintech
payment di Semarang dengan rentang usia 19-35 tahun yang jumlahnya tidak
diketahui secara pasti.
3.2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki oleh
populasi yang dijadikan sebagai objek penelitian (Sugiyono, 2017). Pada penelitian
ini, penentuan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik
Accidental Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila orang yang ditemui cocok dengan kriteria yang telah
ditentukan peneliti.
Terdapat 17 kecamatan yang ada di Kota Semarang, akan tetapi penliti
memilih 3 kecamatan sebagai sampel yang sesuai dengan kriteria peneliti sehingga

13
diperoleh populasi sebesar 319.852 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

= Keterangan:
n = sampel
N = jumlah populasi (319.852)
e = margin error 10% (0,1)

.
Maka : = = 99,9
. ( , )
Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa pada perhitungan yang
menghasilkan pecahan sebaiknya dibulatkan ke atas. Sehingga total sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden.
3.3. Teknik Sampling
Pengumpulan data dilakukan tergantung jenis dan sumber datanya. Pada
penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui kuesioner yang
berisi pernyataan-pernyataan kepada responden untuk mendapatkan data primer.
Kuesioner didistribusikan pada skala likert, dengan menggunakan 5 pilihan
jawaban, yaitu:
Skala likert Keterangan
1 Sangat tidak setuju (STS)
2 Tidak setuju (TS)
3 Netral (N)
4 Setuju (S)
5 Sangat setuju (SS)
3.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel Independen pada penelitian ini adalah Fintech Payment (X1) dan
sikap keuangan (X2), sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah perilaku
menabung (Y) dan variabel intervening pada penelitian ini adalah literasi keuangan
(Z).
Tabel 3.4 Definisi Operasional
Variabel Indikator Skala
Fintech payment (X1) 1) Mobilitas personal Likert
Sistem pembayaran secara aman, 2) Kegunaan relatif
cepat dan praktis yang 3) Kemudahan penggunaan
menggunakan jaringan internet 4) Kredibilitas layanan
yang dimana dua pihak melakukan 5) Pengaruh sosial
pertukaran nilai keuangan 6) Perhatian terhadap privasi
menggunakan perangkat seluler 7) Self efficacy
sebagai imbalan untuk barang atau (Kim et al., 2016)
jasa.

14
Variabel Indikator Skala
Sikap keuangan (X2) 1) Orintasi untuk keuangan Likert
Keadaan pikiran, pendapat, serta secara pribadi
penilaian terhadap uang. 2) Filsafat tentang uang
3) Keamanan dari uang
tersebut
4) Penilaian keuangan secara
pribadi
(Zahroh, 2014)
Perilaku menabung (Y) 1) Persepsi kebutuhan masa Likert
Menabung diartikan sebagai tidak depan
membelanjakan uang pada periode 2) Keputusan menabung
sekarang untuk digunakan di masa 3) Tindakan penghematan
depan. (Werneryd 1999).
Literasi keuangan (Z) 1) Pengetahuan secara umum Likert
Literasi keuangan merupakan faktor tentang keuangan
fundamental untuk pertumbuhan 2) Tabungan serta pinjaman
ekonomi dan stabilitas keuangan 3) Asuransi
bagi konsumen, penyedia jasa 4) Investasi
keuangan, dan pemerintah. (Yanti, 2019)
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif
dengan menggunakan metode statistik. Metode statistik yang digunakan yaitu
dengan aplikasi Smart Partial Least Square (SmartPLS) versi 3. Smart Partial Least
Square (SmartPLS) merupakan analisis struktural atau Structural Equation Model
(SEM) yang berbasis varian untuk melakukan uji model pengukuran sekaligus
model struktural.
3.6. Analisis Outer Model
Tujuan dari uji outer model adalah menspesifikasi hubungan antara variabel
laten dengan indikatornya. Uji ini digunakan untuk mengetahui nilai validitas dan
reliabilitas. Uji validitas bertujuan mengetahui kemampuan instrumen penelitian
dan mengukur yang seharusnya diukur. Untuk uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pernyataan pada kuesioner
atau instrumen penelitian.
Outer model diukur dengan melihat nilai loading factor pada masing-
masing indikator. Nilai loading harus > 0.7, indikator yang memiliki nilai loading
rendah menunjukan bahwa indikator tersebut tidak bekerja pada model
pengukurannya (A Solimun, 2010). Tetapi apabila untuk penelitian tahap awal, nilai
loading factor 0,5 sampai 0,6 masing dianggap cukup (Ghozali & Latan, 2015).
1) Convergent Validity
Convergent validity dapat diketahui dari nilai korelasi antara skor indikator
dengan skor variabelnya. Indikator dianggap valid apabila nilai AVE diatas 0,5.
AVE adalah rata-rata skor persentase varian dari variabel laten yang diestimasi

15
melalui loading standardize indikatornya dalam proses iterasi algoritma dalam
PLS
2) Discriminant Validity
Indikator discriminant validity dapat diukur dengan melihat nilai cross-
loading. Jika korelasi antara variabel laten dengan indikatornya lebih besar dari
ukuran variabel lainnya, maka mengindikasikan bahwa variabel laten
memprediksi bahwa ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran blok
lainnya (Ghozali & Latan, 2015).
Discriminant validity diukur dengan membandingkan nilai akar pada AVE
dimana setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk. Nilai akar AVE dapat
dilihat pada kolom fornell-larcker criterion.
3) Composite Reliability
Uji reliabilitas dapat diketahui dari nilai composite reliability. Composite
reliability adalah batas dari nilai yang akan diterima untuk tingkat reliabilitas
komposisi adalah sebesar 0,7 (Abdullah, 2015) . Sehingga uji reliabilitas dapat
diketahui dari nilai Cronbach's alpha dan nilai composite reliability. Data dapat
dikatakan reliabel, apabila nilai indeks cronbach's alpha harus >0,6 (Ghozali &
Latan, 2015).
3.7. Analisis Inner Model
Analisis inner model dikenal juga sebagai analisis struktural model, tujuan
analisis ini adalah untuk memprediksi hubungan antar variabel (Ghozali & Latan,
2015). Poin utama dalam analisis inner model yaitu untuk mengetahui pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung yang dievaluasi dengan menggunakan nilai
koefisien determinasi yang dilihat dari nilai R-square Adjusted.
3.8. Uji Hipotesis
3.8.1. Pengujian Pengaruh Langsung
Rancangan uji hipotesis pengaruh langsung berdasarkan tujuan penelitian
ini yaitu dengan mengetahui uji hipotesis dengan nilai T-Statistic >1,96. Untuk nilai
pengaruh variabel independen secara terpisah dapat dilihat dinilai P Value dengan
tingkat signifikansi < 0,005.
3.8.2. Pengujian Pengaruh Tidak Langsung
Untuk pengujian pengaruh secara tidak langsung pada variabel mediasi
(variabel intervening), perlu melakukan estimasi pada indirect effect secara
simultan dengan triangle PLS SEM Model. Dengan kriteria dalam pengambilan
keputusan variabel mediasi yaitu:
1) Variabel Z dinyatakan tidak dapat memediasi jika koefisien jalur antara variabel
X dengan variabel Y menunjukan nilai signifikan lebih dari 0,005.
2) Variabel Z dinyatakan dapat memediasi jika koefisien jalur antara variabel X
dengan Y menunjukan nilai signifikan maksimal 0,005.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah masyarakat kota Semarang yang
menggunakan fintech payment aktif yang sudah ditetapkan menjadi sampel

16
penelitian. Periode pengumpulan data berlangsung pada bulan Januari 2024. Waktu
penyebaran kuesioner dilakukan selama 2 minggu. Total responden yang telah
berhasil diperoleh adalah sebanyak 100 orang. Survei dilakukan secara langsung
dan tidak langsung menggunakan angket yang disebar kepada responden terkait
dengan mengisi kuesioner sesuai kebutuhan penelitian.
4.2. Frekuensi Data
Frekuensi data merupakan data yang disusun berdasarkan pada interval
tertentu atau berdasarkan kategori tertentu. Frekuensi data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan pendapatan yang diperoleh
responden.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Perempuan 71 71%
2. Laki – laki 29 29%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2024
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 71%, dan jumlah dari responden jenis kelamin laki-laki
sebanyak 29%. Sehingga responden pada penelitian ini didominasi oleh responden
dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 71%.
Tabel 4.2 Usia Responden
No Usia Frekuensi Persentase
1. 20-25 65 65%
2. 26-31 29 29%
3. 32-38 4 4%
4. >38 Tahun 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2024
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan rentang umur 20
sampai 24 tahun sebanyak 65%, responden dengan rentang umur 26 sampai 31
tahun sebanyak 29%, responden dengan rentang umur 32 sampai 38 tahun sebesar
4% dan responden dengan rentang umur lebih dari 38 tahun sebesar 2%. Sehingga
didominasi oleh responden dengan rentang usia antara 20 sampai 25 tahun sebesar
65%.

17
Tabel 4.3 Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1. < Rp 1.500.000 per bulan 15 15%
2. Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 per bulan 37 37%
3. Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 per bulan 23 23%
4. Rp 5.000.000 - Rp 8.000.000 per bulan 11 11%
5. > Rp 8.000.000 per bulan 14 14%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2024
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dengan pendapatan kurang
dari Rp1.500.000/bulan sebanyak 15%, responden dengan pendapatan antara
Rp1.500.000 – Rp3.000.000 per bulan sebesar 37%, responden dengan pendapatan
antara Rp3.000.000 – Rp5.000.000 per bulan sebesar 23%, responden dengan
pendapatan antara Rp5.000.000 – Rp8.000.000 per bulan sebesar 11% dan
responden dengan pendapatan lebih dari Rp8.000.000 sebesar 14%. Sehingga
diperoleh hasil pendapatan responden setiap bulan didominasi oleh masyarakat
yang memiliki pendapatan antara Rp1.500.000 – Rp3.000.000 per bulan sebesar
37%.

4.3. Hasil Analisis


4.3.1. Analisis Outer Model
Gambar 4.1 Nilai Loading factor

Sumber: Output SmartPLS


1) Convergent Validity
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa indikator memiliki nilai loading
factor lebih dari 0,7. Nilai loading factor 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup

18
(Ghozali & Latan, 2015) Sehingga indikator variabel diatas telat memenuhi
convergent validity dan dapat dilanjutkan.
Uji Average Variance Extracted (AVE)
Tabel 4.4 Nilai Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance
Extracted (AVE)
Fintech Payment (X1) 0.655
Literasi Keuangan (Z) 0.709
Perilaku Menabung (Y) 0.650
Sikap Keuangan (X2) 0.637
Sumber : Output SmartPLS
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh nilai AVE lebih dari 0,5 yang baik
disyaratkan memiliki nilai lebih besar dari 0,50. Dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini sudah dinyatakan valid dan
dapat diolah lebih lanjut dan memenuhi syarat convergent validity.
2) Discriminant Validity
Discriminant validity diukur dengan membandingkan nilai akar AVE setiap
konstruk dengan korelasi antara konstruk. Nilai akar AVE dapat dilihat pada
kolom fornell-larcker criterion.
Tabel 4.5 Nilai Fornell-Larcker Criterion
Fintech Literasi Perilaku Sikap
Payment Keuangan Menabung Keuangan
(X1) (Z) (Y) (X2)
X1 0.809
Z 0.567 0.842
Y 0.526 0.675 0.806
X2 0.570 0.672 0.755 0.798
Sumber : Output SmartPLS
Dari tabel 4.5 dapat diperoleh bahwa nilai kara kuadrat AVE pada masing-
masing konstruk diatas lebih besar dari nilai korelasinya. Yang artinya bahwa nilai
korelasi antar konstruk dengan indikatornya lebih besar dari nilai korelasi dengan
konstruksi lain. Maka semua konstruk atau variabel laten sudah memiliki
discriminant validity yang baik.
3) Composite Reliability
Table 4.6 Nilai Composite Reliability
Cronbach's Composite
Alpha Reliability
Fintech Payment (X1) 0.894 0.919
Literasi Keuangan (Z) 0.863 0.907
Perilaku Menabung (Y) 0.732 0.848
Sikap Keuangan (X2) 0.808 0.875
Sumber: Output SmartPLS
Dari tabel 4.6 menunjukan bahwa kolom cronbach’s alpha memiliki nilai
lebih dari 0,6 untuk semua konstruk yang berarti bahwa data tersebut telah valid.

19
Sedangkan pada kolom composite reliability memiliki nilai lebih dari 0,7 untuk
semua konstruk yang berarti data tersebut telah valid dan memenuhi composite
reliability. Sehingga semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik sesuai batas
nilai minimum yang telah disyaratkan dan dapat dilanjutkan untuk analisis
berikutnya.
4.3.2 Analisis Inner Model
Inner model dievaluasi dengan melihat R-square Adjusted (reliabilitas
indikator) untuk konstruk dependen dan nilai t-statistik dari pengujian koefisien
jalur (path coefficient). Nilai path coefficient menunjukan tingkat signifikan dalam
pengujian hipotesis.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.7 Nilai R Square Adjusted
R Square
Literasi Keuangan (Z) 0.502
Perilaku Menabung (Y) 0.624
Sumber: Output SmartPLS
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan nilai R-square untuk variabel literasi
keuangan sebesar 0,502. Nilai tersebut menjelaskan bahwa variabel literasi
keuangan dipengaruhi sebesar 50,2% oleh variabel Fintech Payment dan Sikap
Keuangan sedangkan sisanya 49,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak
masuk dalam penelitian. Kemudian nilai R-square Adjusted untuk variabel perilaku
menabung sebesar 0,624. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa variabel perilaku
menabung sebesar 62,4% dipengaruhi oleh variabel Fintech Payment dan Sikap
Keuangan dan sisanya 37,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak masuk
dalam penelitian.
Menurut (Chin, 1998) nilai R-Square Adjusted dikategorikan kuat jika lebih
dari 0,67, moderat jika lebih dari 0,33 tetapi lebih rendah dari 0,67, dan lemah jika
lebih dari 0,19 tetapi lebih rendah dari 0,33. Nilai koefisien determinasi pada tabel
diatas menunjukan variabel literasi keuangan (Z) dan variabel perilaku menabung
(Y) dikategorikan model prediksi moderat.
4.3.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel pada
akhirnya secara statistik memiliki keterikatan seperti hipotesis yang telah diajukan
sebelumnya atau mungkin menolak hipotesis yang telah diajukan.
Tabel 4.8 Pengaruh Langsung
Standard
Original Sample T Statistics P
Deviation
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(STDEV)
X1 - Z 0.273 0.267 0.087 3.131 0.002
X1 - Y 0.064 0.081 0.111 0.579 0.563
Z-Y 0.285 0.265 0.118 2.420 0.016
X2 - Z 0.517 0.528 0.085 6.103 0.000

20
X2 - Y 0.527 0.530 0.120 4.384 0.000
Sumber : Output SmartPLS
Tabel 4.8 menunjukan terdapat 4 hipotesis diterima dan 1 hipotesis ditolak.
Hipotesis dapat dikatakan diterima apabila memiliki nilai P-Value < 0,005 dan nilai
T-statistic >1,96 yang terdapat pada pengaruh fintech payment terhadap literasi
keuangan, pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku menabung, pengaruh sikap
keuangan terhadap literasi keuangan, pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku
menabung.
Untuk hipotesis ditolak memiliki nilai P Value > 0,005 dan T-statistic < 1,96
yang terdapat pada pengaruh fintech payment terhadap perilaku menabung.
Tabel 4.9 Pengaruh Tidak Langsung
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
X1 - Z – Y 0.078 0.073 0.045 1.730 0.084
X2 - Z - Y 0.147 0.137 0.061 2.413 0.016
Sumber : Output SmartPLS
Pada tabel 4.9 menunjukan pengaruh fintech payment terhadap perilaku
menabung melalui literasi keuangan memiliki nilai P Value lebih dari 0,005 dan T-
statistic kurang dari 1,96 yang artinya hipotesis ditolak. Sedangkan pada pengaruh
sikap keuangan terhadap perilaku menabung melalui literasi keuangan memiliki P
Value lebih dari 0,005 dan T-statistic lebih dari 1,96 yang artinya hipotesis diterima.
4.4 Pembahasan
1) Pengaruh Fintech Payment Terhadap Perilaku Menabung
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,563
> 0,005 yang artinya fintech payment tidak berpengaruh terhadap perilaku
menabung. Peneliti beranggapan bahwa alasan fintech payment tidak
berpengaruh terhadap perilaku menabung karena fintech payment
memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi, karena kemudahan
tersebut menjadikan masyarakat seringkali berperilaku konsumtif dan tidak
dapat menyimpan uang dengan baik dan akan berpengaruh terhadap kondisi
keuangan masa yang akan datang. Selain itu masyarakat yang menggunakan
fintech payment terkadang tidak menyadari karena berperilaku konsumtif
dalam bertransaksi menggunakan fintech payment. Hal ini disebabkan
rendahnya kesadaran akan pentingnya menabung sebagai dana tak terduga
di masa yang akan datang.
Fintech payment merupakan sistem pembayaran pada era teknologi
yang memproses transaksi keuangan lebih efektif dan efisien. Perilaku
menabung juga merupakan bagian dari perilaku keuangan, sebagaimana
yang dijelaskan oleh (Herdjiono & Damanik, 2016) bahwa perilaku
menabung (saving) yaitu menyimpan dana untuk mengantisipasi kejadian
yang tidak terduga.Dapat disimpulkan jika penggunaan fintech payment
semakin tinggi maka semakin rendah pula perilaku menabung. Apabila
dilihat dari segi perilaku keuangan yaitu menabung, sejalan dengan

21
penelitian (Wahyudi et al., 2020) mengatakan bahwa financial technology
tidak berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Namun tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Mukti et al., 2022) yang mengatakan fintech
payment berpengaruh positif pada perilaku keuangan salah satunya perilaku
menabung. Artinya fintech payment tidak mampu meningkat perilaku
menabung. (Hipotesis 1 ditolak).
2) Pengaruh Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Menabung
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,000
< 0,005 yang artinya sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku menabung. Maka jika sikap keuangan meningkat maka
perilaku menabung juga akan meningkat, hasil ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh (Chaiphat, 2019) yang mengatakan sikap keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung. Sehingga
masyarakat yang dapat mengambil keputusan dengan baik mengenai
pengelolaan keuangannya, maka akan dapat menerapkan perilaku
menabung. (Hipotesis 2 diterima).
3) Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Menabung
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,016
< 0,005 berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku menabung.
Pemahaman akan literasi keuangan yang baik akan meningkatkan perilaku
menabung pada masyarakat, sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya mengenai konsep memahami literasi keuangan, dan
pentingnya perilaku menabung untuk masa yang akan datang. (Susanti,
2013) mengatakan “pengetahuan keuangan merupakan hasil pembelajaran
keuangan, hal ini tidak dapat dipungkiri karena secara teoritis berhasilnya
suatu pembelajaran berkaitan dengan proses pemahaman dengan baik”.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Nurlaela & Bahtiar, 2022) dan
(Sirine et al., 2016) bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap
perilaku menabung. (Hipotesis 3 diterima).
4) Pengaruh Fintech Payment Terhadap Literasi Keuangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,002
< 0,005 sehingga dapat dikatakan bahwa fintech payment berpengaruh
positif terhadap literasi keuangan. Fitur yang disediakan pada fintech
payment saat ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui bagaimana
alur pengeluaran dan pemasukkan secara real-time. Sehingga fintech
payment dapat membantu masyarakat dalam memahami atau meningkatkan
literasi keuangan. Menurut (Hasna Nafisah, 2021) mengatakan fintech
payment berpengaruh positif terhadap literasi keuangan sehingga dapat
diartikan dengan meningkatnya penggunaan pada fintech payment maka
tingkat literasi keuangan juga baik. (Hipotesis 4 diterima).
5) Pengaruh Sikap Keuangan Terhadap Literasi Keuangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,000
< 0,005 artinya sikap keuangan berpengaruh positif terhadap literasi
keuangan. Dari hasil penelitian tersebut mengartikan jika sikap keuangan
meningkat maka literasi juga meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh

22
penelitian yang dilakukan (Ameliawati & Setiyani, 2018) bahwa sikap
keuangan berpengaruh positif terhadap literasi keuangan. Cara pengelolaan
keuangan yang baik dengan didukung literasi keuangan, maka masyarakat
akan lebih cerdas dan lebih mempertimbangkan membeli atau
menggunakan sesuatu dengan memperhatikan manfaatnya. (Hipotesis 5
diterima).
6) Pengaruh Fintech Payment Terhadap Perilaku Menabung Melalui
Literasi Keuangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,084
> 0,005 dapat disimpulkan fintech payment tidak berpengaruh secara
positif terhadap perilaku menabung melalui literasi keuangan. Dalam
penelitian ini menunjukan literasi keuangan tidak sebagai variabel
moderasi, namun pada penelitian ini literasi keuangan tidak memiliki
pengaruh dalam memoderasi hubungan antara fintech payment dan
perilaku menabung. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas dari
responden penelitian ini masih tergolong rendah akan kesadaran
meningkatkan pengetahuannya terkait keuangan melalui berbagai literasi
keuangan. Selain itu mayoritas karakteristik responden pada penelitian
memiliki usia 20-25 tahun dan 26-31 tahun yang dimana usia tersebut juga
rentan mengalami quarter life crisis.
Penggunaan fintech payment yang tinggi menjadikan seseorang
memiliki perilaku konsumtif yang tinggi sehingga kesulitan melakukan
menabung. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anisyah
et al., 2021) yang mengatakan bahwa fintech tidak berpengaruh terhadap
perilaku keuangan. Menurut (Sekarwati & Susanti, 2020) menyatakan
bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku menabung.
Sehingga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Farida et
al., 2021) yang menyebutkan fintech payment berpengaruh terhadap
perilaku menabung. (CHEN, 1998) menyebutkan literasi keuangan
berpengaruh terhadap perilaku menabung. (Hipotesis 6 ditolak).
7) Pengaruh Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Menabung Melalui
Literasi Keuangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis memiliki nilai P Value sebesar 0,016
> 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap keuangan berpengaruh
secara positif terhadap perilaku menabung melalui literasi keuangan.
Dalam penelitian ini menunjukan literasi keuangan sebagai variabel
moderasi, pada penelitian ini literasi keuangan memiliki pengaruh dalam
memoderasi hubungan antara sikap keuangan dan perilaku menabung.
Penerapan perilaku menabung yang didukung oleh sikap keuangan yang
baik, meningkatnya literasi keuangan serta dapat berjalan secara
beriringan, maka akan menghasilkan masyarakat yang sejahtera. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurlatifah, 2018) mengatakan
sikap keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku menabung dan
(Kurniawan, 2020) mengatakan sikap keuangan berpengaruh positif
terhadap perilaku menabung. Menurut (Martono et al., 2019) dan (Azlan
et al., 2015) mengatakan literasi keuangan yang tinggi dapat membuat

23
skala prioritas dalam mengatur dan pengetahuan untuk perencanaan
keuangan yang baik sehingga seseorang akan lebih mudah untuk
menabung. (Hipotesis 7 diterima)

5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech payment, sikap
keuangan terhadap perilaku menabung melalui literasi keuangan sebagai variabel
intervening Kota Semarang. Berdasarkan analisis data dan pembahasan makan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Fintech payment tidak berpengaruh terhadap perilaku menabung pada
masyarakat Kota Semarang.
2) Sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung pada masyarakat
Kota Semarang.
3) Literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung pada
masyarakat Kota Semarang.
4) Fintech payment berpengaruh terhadap literasi keuangan pada masyarakat
Kota Semarang.
5) Sikap keuangan berpengaruh terhadap literasi keuangan pada masyarakat
Kota Semarang.
6) Fintech payment tidak berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui
literasi keuangan pada masyarakat Kota Semarang.
7) Sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku menabung melalui literasi
keuangan pada masyarakat Kota Semarang.
5.2 Keterbatasan
Pada penelitian ini masih adanya keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya agar lebih menyempurnakan
penelitiannya. Karena penelitian ini memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki
dalam penelitian – penelitian kedepannya. Adapun keterbatasan dalam penelitian
ini antara lain :
1) Variabel yang dipengaruhi perilaku menabung hanya terdiri 3 variabel
yaitu, fintech payment, sikap keuangan, dan literasi keuangan. Sedangkan
masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku menabung.
2) Jumlah responden pada penelitian ini hanya berjumlah 100 orang pengguna
fintech payment yang mencakup pada 3 kecamatan yang ada di Kota
Semarang, maka jumlah responden ini belum sepenuhnya menggambarkan
keadaan masyarakat yang menggunakan fintech payment. Diharapkan
kedepannya peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan jumlah
responden untuk penelitian yang lebih luas secara menyeluruh.
3) Objek penelitian hanya difokuskan pada pengguna fintech payment yang
berada di Kota Semarang, selain itu banyak produk fintech payment yang

24
digunakan oleh masyarakat sehingga peneliti tidak mengetahui produk yang
lebih sering digunakan oleh masyarakat Kota Semarang. Diharapkan
penelitian kedepannya dapat mempertimbangkan atau objek penelitian
seperti financial technology atau salah satu produk fintech payment yang
digunakan oleh masyarakat Kota Semarang untuk penelitian secara
menyeluruh.
4) Adanya keterbatasan penelitian yang menggunakan kuesioner yang
menyebabkan jawaban yang diberikan responden terkadang tidak sesuai.
Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan pemikiran, anggapan, dan
pemahaman yang berbeda tiap responden.
5.4 Saran
Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat
kekurangan didalamnya. Adapun saran dari peneliti sebagai berikut :
1) Dalam penelitian selanjutnya disarankan mengambil sampel yang lebih
banyak, yang bertujuan untuk keakuratan data yang lebih baik pada
penelitian selanjutnya.
2) Penelitian selanjutnya dapat menyertakan variabel lain atau moderasi yang
secara teoritis dapat mempengaruhi perilaku menabung seperti faktor teman
sebaya, melek finansial, kontrol diri, sosialisasi orang tua, dan lainnya.
3) Menambahkan objek atau subjek lain yang serupa agar mampu
menggambarkan kondisi dan dapat meningkatkan cakupan generalisasi
yang lebih luas.
4) Pada masyarakat pengguna aktif fintech payment diharapkan memiliki
pemahaman yang baik dibidang keuangan pribadi dalam kehidupan sehari-
hari. Paham tentang keuangan pribadi sangat penting untuk mengetahui
dalam membuat anggaran maupun mencatat pengeluaran, menabung secara
rutin atau menyediakan dana tak terduga untuk pengeluaran di masa yang
akan datang.

25
DAFTAR PUSTAKA

A Solimun. (2010). Metode Partial Least Square-PLS.


Abdullah, Prof. M. (2015). Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo. In Aswaja Pressindo.
Ajzen, I. (1991). Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human
Decision Processe. Health Communication.
Ameliawati, M., & Setiyani, R. (2018a). The Influence of Financial Attitude, Financial
Socialization, and Financial Experience to Financial Management Behavior with
Financial Literacy as the Mediation Variable. KnE Social Sciences, 3(10).
https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.3174
Ameliawati, & Setiyani. (2018b). The Influence of Financial Attitude, Financial
Socialization, and Financial Experience to Financial Management Behavior with
Financial Literacy as the Mediation Variable. KnE Social Sciences, 811–832.
Anisyah, E. N., Pinem, D., & Hidayati, S. (2021). Pengaruh literasi keuangan, inklusi
keuangan dan financial technology terhadap perilaku keuangan pelaku UMKM di
Kecamatan Sekupang. Management and Business Review, 5(2).
https://doi.org/10.21067/mbr.v5i2.6083
Aribawa, D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan
UMKM di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 20(1).
https://doi.org/10.20885/jsb.vol20.iss1.art1
Azlan, A., Jamal, A., Kamal, W., Mohdrahimie, R., Roslemohidin, A. K., & Osman, Z.
(2015). The Effects of Social Influence and Financial Literacy on Savings
Behavior: A Study on Students of Higher Learning Institutions in Kota Kinabalu,
Sabah. International Journal of Business and Social Science, 6(111).
Browning, M., & Lusardi, A. (1996). Household Saving: Micro Theories and Micro
Facts. In Source: Journal of Economic Literature (Vol. 34, Issue 4).
Chaiphat. (2019a). Improving Financial Literacy of Undergraduate Students with
Supplementary Financial Lessons: A Case of Practical Economics for Daily Life.
TEM Journal, 8(2), 492–497.
Chaiphat, C. (2019b). Improving financial literacy of undergraduate students with
supplementary financial lessons: A case of practical economics for daily life. TEM
Journal, 8(2). https://doi.org/10.18421/TEM82-24
CHEN, H. (1998). An analysis of personal financial literacy among college students.
Financial Services Review, 7(2). https://doi.org/10.1016/s1057-0810(99)80006-7

26
Cheung, W. M., Chung, R., & Fung, S. (2015). The effects of stock liquidity on firm
value and corporate governance: Endogeneity and the REIT experiment. Journal of
Corporate Finance, 35. https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2015.09.001
Chin, W. W. (1998). The Partial Least Squares Approach to Structural Equation
Modeling. https://www.researchgate.net/publication/311766005
Debra, P. (2003). Financial Values, Attitudes and Goals. North Dakota State University
Fargo, North Dakota 58105.
Domar, E. D. (1946). Capital Expansion, Rate of Growth, and Employment.
Econometrica, 14(2). https://doi.org/10.2307/1905364
Erlangga, M. Y., Krisnawati, A., Bisnis, P. M., & Telkom, U. (2020). PENGARUH
FINTECH PAYMENT TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN
MAHASISWA. JRMB, 15(1), 53–62.
Farida, M. N., Soesatyo, Y., & Aji, T. S. (2021). Influence of Financial Literacy and Use
of Financial Technology on Financial Satisfaction through Financial Behavior.
International Journal of Education and Literacy Studies, 9(1).
https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.v.9n.1p.86
Fitria, I., & Soejono, F. (2021). Literasi keuangan, sikap keuangan dan perilaku
keuangan dan kinerja UMKM. Business and Banking, 11(1), 1–15.
https://doi.org/10.14414/jbb.v11i1.2496
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0
Untuk Penelitian Empiris. BP Undip. Semarang, 6(4).
Harrod, R. F. (1939). An Essay in Dynamic Theory. The Economic Journal, 49(193).
https://doi.org/10.2307/2225181
Hasnanafisa, D. (2021a). Fintech payments influence financial literacy. Universitas
Islam Sultan Agung.
Hasnanafisa, D. (2021b). PENGARUH FINTECH DALAM MENINGKATKAN
LITERASI KEUANGAN (Studi pada Generasi Milenial saat Pandemi Covid-19)
Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S1.
Herdjiono, I., & Damanik, L. A. (2016). Pengaruh Financial Attitude,Financial
Knowledge, Parental Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal
Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(3).
https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i3.3077
Ibrahim, M. E., & Alqaydi, F. R. (2013). Financial Literacy, Personal Financial Attitude,
and Forms of Personal Debt among Residents of the UAE. International Journal of
Economics and Finance, 5(7). https://doi.org/10.5539/ijef.v5n7p126

27
Icek Ajzen. (2005). Ajzeni-2005-attitudes-personality-and-behaviour-2nd-ed-open-
university-press.pdf. In International Journal of Strategic Innovative Marketing
(Vol. 3).
Iko Putri Yanti, W. (2019). PENGARUH INKLUSI KEUANGAN DAN LITERASI
KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM DI KECAMATAN MOYO
UTARA. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1).
https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.305
Kang, J. (2018). Mobile payment in Fintech environment: trends, security challenges,
and services. Human-Centric Computing and Information Sciences, 8(1).
https://doi.org/10.1186/s13673-018-0155-4
Keynes, J. M. (2018). The general theory of employment, interest, and money. In The
General Theory of Employment, Interest, and Money. https://doi.org/10.1007/978-
3-319-70344-2
Kharchenko, O. (2011). Financial Literacy in Ukraine: Determinants and Implications
for Saving Behavior. Kyiv School of Economic, May.
Kim, Y., Choi, J., Park, Y. J., & Yeon, J. (2016). The adoption of mobile payment
services for “fintech.” International Journal of Applied Engineering Research,
11(2).
Kurniawan, M. (2020). Pengaruh Financial Knowledge, Persepsi, Religiusitas Dan
Disposible Income Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Pelaku
Umkm Di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah). Jurnal Keuangan Dan
Perbankan Syariah, 01.
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2011). Financial literacy around the world: An overview.
Journal of Pension Economics and Finance, 10(4).
https://doi.org/10.1017/S1474747211000448
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The economic importance of financial literacy:
Theory and evidence. Journal of Economic Literature, 52(1).
https://doi.org/10.1257/jel.52.1.5
Mahapatra, M. S., Alok, S., & Raveendran, J. (2017). Financial Literacy of Indian Youth:
A Study on the Twin Cities of Hyderabad–Secunderabad. IIM Kozhikode Society
& Management Review, 6(2). https://doi.org/10.1177/2277975216667096
Marginingsih, R. (2019). Analisis SWOT Technology Financial (FinTech) Terhadap
Industri Perbankan. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 19(1).
Martono, S., Khafid, M., & Chalimah, S. (2019). The Saving Behavior of Public
Vocational High School Students of Business and Management Program in
Semarang. / Journal of Economic Education, 8(1), 22–29.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec

28
Marwati, R. D. (2018). Faktor-faktor Yang Memengaruhi Perilaku Menabung
Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Kajian Ilmiah Bidang Pendidikan Dan Ekonomi, 7(5), 476–
487.
Moenjak, T., Kongprajya, A., & Monchaitrakul, C. (2020). FINTECH, FINANCIAL
LITERACY, AND CONSUMER SAVING AND BORROWING: THE CASE OF
THAILAND. Asian Development Bank Institute.
Mukti, V. W., Rinofah, R., & Kusumawardhani, R. (2022). Pengaruh fintech payment
dan literasi keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa.
https://doi.org/10.29264/jakt.v19i1.10389
Noctor, M., Stoney, S., & Stradling, R. (1992). Financial Literacy. A report prepared for
the National Westminster Bank, London. IOSR Journal of Business and
Management, 18(08).
Nurlaela, R., & Bahtiar, D. (2022a). Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan dan
Perencanaan Keuangan Terhadap Perilaku Menabung (Studi pada UMKM di Desa
Sukamanah, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur). Bisman, 5(3), 594–611.
Nurlaela, R., & Bahtiar, D. (2022b). Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan dan
Perencanaan Keuangan Terhadap Perilaku Menabung (Studi pada UMKM di Desa
Sukamanah, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur). Bisman (Bisnis Dan Manajemen): The
Journal Of Business and Management, 5(3).
Nurlatifah, M. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Siswa Dalam
Menabung (Studi Kasus Siswa SMA Negeri di Kota Lubuk Pakam).
Orton, L. (2007). Financial Literacy: Lessons from International Experience. In
Canadian Policy Research Networks (Issue September).
Purwati, T., Karim, K., Aryani, D., & Alfiana. (2023). PENGARUH PENGETAHUAN
KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU
MANAJEMEN KEUANGAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI
VARIABEL MODERASI. Edunomika, 07(02), 1–10.
Remund, D. L. (2010). Financial literacy explicated: The case for a clearer definition in
an increasingly complex economy. Journal of Consumer Affairs, 44(2).
https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2010.01169.x
Rosita, C. A., & Anwar, M. (2022). Financial Literacy On Saving Behavior Through
Lifestyle (Study On Female Entrepreneurs In The Sepanjang Market Sidoarjo
Regency). Management Studies and Entrepreneurship Journal, 3(6), 3327–3336.
Rumondang, A., Sudirman, A., Effendy, F., Simarmata, J., & Agustin, T. (2019).
Fintech: Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital. In Kita Menulis.

29
Runnemark, E., Hedman, J., & Xiao, X. (2015). Do consumers pay more using debit
cards than cash? Electronic Commerce Research and Applications, 14(5), 285–291.
https://doi.org/10.1016/j.elerap.2015.03.002
See-To, E. W. K., & Ngai, E. W. T. (2019). An empirical study of payment technologies,
the psychology of consumption, and spending behavior in a retailing context.
Information and Management, 56(3). https://doi.org/10.1016/j.im.2018.07.007
Sekarwati, M. A., & Susanti. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan dan
Modernitas Individu Terhadap Perilaku Menabung Mahasiswa Perguruan Tinggi
Negeri Surabaya. Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Manajemen, 16(2).
Shim, S., Xiao, J. J., Barber, B. L., & Lyons, A. C. (2009). Pathways to life success: A
conceptual model of financial well-being for young adults. Journal of Applied
Developmental Psychology, 30(6). https://doi.org/10.1016/j.appdev.2009.02.003
Silvy, M., & Yulianti, N. (2013). SIKAP PENGELOLA KEUANGAN DAN
PERILAKU PERENCANAAN INVESTASI KELUARGA DI SURABAYA.
Journal of Business and Banking, 3(1). https://doi.org/10.14414/jbb.v3i1.254
Sina, P. G. (2014). Think Wisely In Personal Finance Cerdas Merencana Keuangan
Pribadi dan Keluarga untuk Kebahagiaan.
http://opac.salatigakota.go.id/ucs/index.php?p=show_detail&id=19366.
Sirine, H., Ekonomika, F., Bisnis, D., Satya, K., Salatiga, W., Utami, D. S., Magister,
A., Program, S., Fakultas Ekonomika, M., Gadjah, U., & Yogyakarta, M. (2016).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU MENABUNG DI
KALANGAN MAHASISWA (Vol. 19, Issue 1). http://investar.idx.co.id
Sommer, L. (2011). The Theory Of Planned Behaviour And The Impact Of Past
Behaviour. International Business & Economics Research Journal (IBER), 10(1).
https://doi.org/10.19030/iber.v10i1.930
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Susanti. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(1).
The psychology of saving: a study on economic psychology. (1999). Choice Reviews
Online, 37(03). https://doi.org/10.5860/choice.37-1680
Thi, N., Mien, N., & Thao, T. P. (2015). Factors Affecting Personal Financial
Management Behaviors: Evidence from Vietnam. Economics, Finance and Social
Sciences.
Vitt, L., Anderson, C., Kent, J., Lyter, D., Siegenthaler, J., & Ward, J. (2000). Personal
finance and the rush to competence: Personal financial literacy in the US. The
Fannie Mae Foundation.

30
Wahyudi, W., Tukan, B. A. P., & Pinem, D. (2020). ANALYSIS OF THE EFFECT OF
FINANCIAL LITERATION, FINANCIAL TECHNOLOGY, INCOME, AND
LOCUS OF CONTROL ON LECTURER FINANCIAL BEHAVIOR. AFEBI
Management and Business Review, 5(1). https://doi.org/10.47312/ambr.v5i1.293
Warneryd, K.-E. (1989). ON THE PSYCHOLOGY OF SAVING: AN ESSAY ON
ECONOMIC BEHAVIOR. In Journal of Economic Psychology (Vol. 10).
Zahroh, F. (2014). Menguji tingkat pengetahuan keuangan, sikap keuangan pribadi, dan
perilaku keuangan pribadi mahasiswa jurusan manajemen fakultas ekonomika dan
bisnis semester 3 dan semester 7. In Skripsi.

31
Lampiran

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BANK BPD JATENG
JL. SOEKARNO HATTA NO. 88 SEMARANG 50139 TELP. (024) 3553834,
3553285, 3553622 FAX: (024) 3560130

PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER


Dengan hormat :
Perkenalkan saya Aulia Azzahra (12180779) mahasiswi STIE BANK BPD
JATENG Program Studi Manajemen. Sehubungan dengan memenuhi kelengkapan
skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH
FINTECH PAYMENT, SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU
MENABUNG DENGAN LITERASI KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING KOTA SEMARANG”. Maka dengan segala kerendahan hati
peneliti, memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk
mengisi kuisoner berikut ini.
Semua jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan digunakan
untuk kepentingan penelitian ini. Sehingga kami mengharapkan jawaban yang
sebenarnya dari Bapak/Ibu/Saudara/I. Atas bantuan dan partisipasi
Bapak/Ibu/Saudara/I saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Mengetahui, Hormat Saya,


Dosen Pembimbing

Dr. Yanuar Rachmansyah Djoko Waluyo, SE., M.Si Aulia Azzahra


NIDN: 0620016901 NIM:12180779

32
I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
a. Bacalah pernyataan dengan baik dan teliti. Tidak ada jawaban benar
atau salah.
b. Pilihlah jawaban atas pernyataan yang menurut Saudara/I dianggap
paling tepat.
c. Dalam pengisian kuesioner ini dimohon untuk mengisi secara jujur.
d. Penulis menjamin bahwa jawaban yang diterima hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Setiap pernyataan mewakili persepsi
Saudara/I yang diterangkan:
5 = Sangat Setuju (SS)
4 = Setuju (S)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
e. Mohon Saudara/i hanya memberikan satu tanda [√]
pada setiap kolom pernyataan.
f. Setiap jawaban Anda sangat penting untuk penelitian ini dan juga
berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Terima
kasih.
II. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis kelamin :
□ Laki – laki
□ Perempuan
Umur :
Pendapatan :
□ < Rp 1.500.000 per bulan
□ Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 per bulan
□ Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 per bulan
□ Rp 5.000.000 – Rp 8.000.000 per bulan
□ > Rp 8.000.000 per bulan
III. DAFTAR PERNYATAAN
1. FINTECH PAYMENT (X1)
SS S N TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1 Fintech payment memudahkan mobilitas pribadi
saya
2 Saya sudah merasakan manfaat dari penggunaan
fintech payment
3 Fintech payment memudahkan saya dalam
melakukan transaksi sehari – hari

33
4 Fintech payment yang saya gunakan dapat
diandalkan
5 Saya menggunakan fintech payment karena
pengaruh orang-orang disekitar saya
6 Fintech payment yang saya gunakan memiliki
prosedur dalam menjaga data privasi saya
7 Saya merasa yakin dapat memanfaatkan fintech
payment
Sumber : (Kim et al., 2016)
2. SIKAP KEUANGAN (X2)
SS S N TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1 Saya memiliki pandangan tertentu dalam
mengatur pemasukan dan pengeluaran
2 Saya mengatur keuangan saya dengan prinsip –
prinsip yang saya yakini
3 Saya memiliki cara untuk menjaga keamana dan
nilai uang yang saya miliki
4 Kondisi keuangan saya memiliki pengaruh
terhadap kehidupan sehari – hari saya
Sumber : (Zahroh, 2014)
3. PERILAKU MENABUNG (Y)
SS S N TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1 Saya memiliki alokasi tertentu dalam menentukan
pengeluaran dan uang yang akan saya gunakan
untuk menabung
2 Saya memiliki cara tersendiri dalam proses
menabung dan menjaga nilai uang yang saya
miliki
3 Saya mengatur pengeluaran saya dengan
membedakan antara kebutuhan dan keinginan saya
Sumber :(Werneryd 1999)
4. LITERASI KEUANGAN (Z)
SS S N TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1 Saya memiliki pengetahuan dalam mengatur
keuangan saya
2 Saya memiliki kemampuan dalam mengatur
alokasi dan perhitungan untuk memanfaatkan
produk keuangan seperti tabungan dan pinjaman

34
3 Saya memahami tentang pengertian, manfaat,
serta resiko dalam produk keuangan seperti
asuransi
4 Saya dapat menentukan perkiraan manfaat dan
resiko dalam menggunakan berbagai macam
produk investasi
Sumber : (Yanti, 2019)

35
Tabel tabulasi

Fintech Payment (X1)


X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. Tota
1 2 3 4 5 6 7 l
5 5 5 5 2 4 4 30
5 5 4 3 3 3 4 27
5 4 2 3 3 4 5 26
5 5 5 5 4 4 4 32
4 5 5 5 5 5 5 34
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 4 5 5 34
5 5 5 5 5 5 5 35
4 3 4 3 3 4 4 25
3 4 4 3 2 4 4 24
4 4 5 5 4 3 3 28
4 4 5 5 4 3 4 29
3 4 4 5 2 3 4 25
5 4 5 4 3 3 5 29
4 4 4 3 3 4 4 26
5 4 5 4 4 5 4 31
4 4 5 4 3 4 3 27
4 5 5 4 3 5 4 30
5 5 5 5 5 5 5 35
3 4 3 4 3 3 4 24
3 4 4 4 3 4 4 26
5 5 5 5 3 4 4 31
4 4 4 4 4 3 4 27
5 5 5 5 5 5 5 35
4 3 3 4 3 2 3 22
5 5 5 5 3 3 5 31
5 4 5 5 3 4 4 30
4 4 4 4 3 4 4 27
5 5 5 5 5 2 3 30
4 4 5 3 4 5 3 28
5 5 5 5 4 5 4 33
4 4 4 5 3 3 5 28
5 5 5 5 4 5 5 34
4 4 4 5 3 3 3 26
3 5 5 5 5 5 5 33

36
5 4 5 4 5 4 5 32
4 4 4 3 3 3 4 25
5 5 5 5 5 5 5 35
4 5 4 4 3 4 4 28
5 5 4 4 3 3 4 28
4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 4 3 3 4 25
3 1 4 4 4 3 4 23
3 4 5 5 2 3 3 25
5 5 5 5 3 4 4 31
4 4 4 3 2 4 4 25
5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 4 2 3 4 25
5 5 4 4 5 4 5 32
4 5 5 5 4 4 4 31
4 4 4 3 4 3 3 25
4 4 4 4 3 3 4 26
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 3 5 33
5 5 5 5 5 4 5 34
5 5 5 5 3 4 4 31
4 4 4 4 3 3 4 26
5 5 5 5 4 4 5 33
5 4 4 4 3 4 3 27
4 4 4 5 5 4 4 30
2 4 4 4 1 4 5 24
4 4 4 4 3 3 4 26
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 4 4 33
5 4 5 5 4 5 5 33
4 4 4 4 4 4 5 29
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 4 4 4 3 26
4 4 4 3 5 3 4 27
5 4 4 4 3 5 4 29
5 5 5 5 4 4 4 32
3 4 4 4 4 4 4 27

37
4 3 4 4 4 5 4 28
5 5 5 5 2 3 5 30
2 2 2 2 2 2 2 14
4 5 4 4 3 4 5 29
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 4 5 5 34
1 1 1 1 3 1 3 11
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 4 2 4 4 26
4 4 5 3 2 3 4 25
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 3 2 5 4 26
3 3 4 4 3 3 4 24
5 5 5 5 5 4 4 33
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 5 5 35
5 4 5 5 5 5 4 33
3 3 3 3 2 3 3 20
4 4 4 4 3 3 3 25
4 4 5 4 2 3 3 25
5 5 5 5 3 4 5 32
4 4 4 4 3 5 4 28
3 2 3 2 3 2 3 18
2 3 2 2 3 3 3 18
5 4 5 4 5 4 5 32

3 4 4 5 16
Sikap Keuangan (X2) 4 4 4 3 15
X2. X2. X2. X2. Tota 5 5 5 5 20
1 2 3 4 l 4 4 4 5 17
4 4 4 4 16 4 5 3 5 17
4 3 2 5 14 4 4 5 3 16
5 5 3 5 18 4 4 4 4 16
3 4 5 3 15 4 4 4 4 16
5 4 5 5 19 4 3 3 4 14
4 4 4 4 16 3 4 5 4 16
5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
5 5 5 5 20 4 4 4 2 14

38
4 4 3 5 16 4 5 4 4 17
4 4 4 4 16 4 5 5 4 18
4 5 4 4 17 3 3 3 3 12
5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
4 3 4 3 14 4 5 5 5 19
5 5 5 5 20 4 4 5 5 18
4 5 5 4 18 4 5 4 5 18
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
5 4 5 5 19 4 4 4 4 16
5 5 5 5 20 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
5 5 5 5 20 4 5 5 5 19
4 4 4 4 16 4 4 4 3 15
5 5 5 5 20 4 4 4 4 16
4 5 4 5 18 5 5 4 4 18
4 4 4 4 16 4 4 3 4 15
3 5 5 5 18 2 2 2 2 8
4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
4 5 4 4 17 5 5 5 5 20
4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
2 4 3 5 14 4 2 3 4 13
4 4 4 4 16 3 5 2 5 15
5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
4 4 4 4 16 3 3 3 4 13
4 4 4 4 16 3 4 3 3 13
4 5 5 4 18 4 5 4 4 17
4 3 4 5 16 5 5 5 5 20
3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
5 5 5 4 19 4 4 3 4 15
4 4 5 5 18 3 3 3 3 12
4 4 4 4 16 4 4 4 3 15
5 5 3 3 16 3 4 5 4 16
3 3 3 4 13 4 4 4 5 17
4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
3 4 4 5 16 4 4 4 5 17

39
5 5 5 5 20 4 5 4 5 18

5 5 5 15
Perilaku Menabung (X3) 4 5 4 13
X3.1 X3.2 X3.3 Total 4 3 4 11
4 4 4 12 5 5 5 15
2 4 3 9 3 4 4 11
5 3 5 13 5 5 5 15
4 3 5 12 4 4 4 12
4 5 5 14 4 4 4 12
4 4 5 13 4 4 4 12
5 5 4 14 4 5 5 14
5 5 5 15 4 4 4 12
3 4 4 11 5 5 4 14
3 3 4 10 4 4 4 12
5 5 5 15 4 4 4 12
5 5 4 14 4 4 4 12
4 5 5 14 4 4 4 12
3 4 5 12 3 3 4 10
4 4 4 12 4 4 4 12
4 4 4 12 5 5 5 15
5 4 5 14 5 5 5 15
3 4 5 12 4 4 5 13
5 5 5 15 5 4 5 14
4 3 3 10 4 4 4 12
4 4 3 11 5 5 4 14
4 4 4 12 4 3 4 11
4 4 4 12 4 4 5 13
5 5 5 15 2 5 2 9
4 4 3 11 4 4 4 12
5 5 5 15 5 5 5 15
4 5 5 14 5 4 5 14
4 4 4 12 4 3 4 11
3 3 2 8 5 4 4 13
4 3 3 10 4 4 4 12
5 5 3 13 5 5 5 15
4 5 3 12 4 4 4 12
5 5 5 15 4 4 3 11
4 4 4 12 5 4 5 14

40
5 4 5 14 3 3 3 9
4 4 5 13 5 5 5 15
4 4 4 12 5 5 5 15
4 5 5 14 4 4 4 12
4 4 4 12 5 5 5 15
2 2 2 6 4 4 5 13
4 4 4 12 3 3 3 9
5 5 5 15 4 3 4 11
5 5 5 15 4 5 4 13
4 4 5 13 4 4 5 13
5 5 5 15 4 4 5 13
4 4 4 12 5 5 4 14
2 5 5 12 4 5 4 13
5 5 3 13 4 5 4 13
3 4 3 10

4 4 4 4 16
Literasi Keuangan (Z) 4 4 4 5 17
Z. Z. Z. Z. Tota 5 5 5 5 20
1 2 3 4 l 5 3 3 4 15
4 4 4 4 16 5 3 3 3 14
2 2 2 1 7 4 5 4 4 17
5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
5 3 4 3 15 3 3 4 4 14
5 5 5 5 20 4 5 5 5 19
4 4 4 4 16 5 4 5 3 17
4 4 4 4 16 5 3 4 5 17
5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
4 4 4 3 15 4 3 3 4 14
4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
5 5 5 4 19 5 4 5 4 18
4 4 3 4 15 4 4 3 4 15
3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
4 4 3 3 14 5 3 2 3 13
3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
5 4 2 3 14 4 4 4 4 16
4 3 2 3 12 4 4 3 2 13
5 5 5 5 20 5 4 5 4 18
3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16

41
4 4 4 5 17 3 3 5 3 14
4 4 4 4 16 3 3 3 3 12
4 4 4 4 16 3 3 3 3 12
5 4 5 5 19 5 4 4 3 16
4 4 3 4 15 5 4 4 4 17
4 2 2 2 10 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
5 5 5 5 20 4 4 3 3 14
5 5 5 5 20 3 3 3 3 12
4 2 2 3 11 4 4 4 3 15
5 5 4 4 18 5 4 3 2 14
3 3 3 3 12 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 3 4 4 15
4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
5 4 4 5 18 4 4 3 2 13
4 2 2 2 10 5 4 5 4 18
4 4 4 3 15
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 4 3 5 17
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
5 5 5 5 20
4 4 4 4 16
4 4 3 2 13
4 3 4 4 15
4 3 3 3 13
4 4 3 4 15
4 5 4 4 17
5 4 4 4 17
4 4 4 5 17
2 2 2 2 8
4 4 3 3 14
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
3 3 2 3 11
5 5 5 5 20
4 4 4 4 16
4 3 2 5 14

42

Anda mungkin juga menyukai