Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD Kelas Tinggi
Berdasarkan Pendekatan Kognitif
1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam menyampaikan
materi pelajaran kepada anak didiknya.
a. Standar kompetensi
Berikut akan diberikan penjelasan beberapa metode mengajar dengan keunggulan dan kelemahannya.
a. Metode ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara di depan kelompok pengunjung
(dalam hal ini siswa). Metode ini sangat baik jika digunakan untuk jumlah siswa yang banyak Selain itu,
sangat baik untuk menjelaskan materi yang banyak, namun waktu terbatas (sedikit).
Metode ceramah menjadi kurang baik jika guru kurang menguasai bahan atau materi pelajaran.
Metode ini mempunyai keunggulan karena memberi kesempatan untuk saling mengemukakan
pendapat. Metode diskusi kelompok kurang baik jika dipakai pada kelompok yang besar Di samping itu,
informasi yang diperoleh para peserta terbatas pada topik diskusi (yang biasanya sempit).
c. Panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah topik.
Metode ini mempunyai keunggulan karena dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta dan
mendorong memberikan analisis. Kelemahan diskusi panel adalah mudah tersesat ke masalah lain.
Selain itu tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan.
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok
menganalisis masalah itu. Keunggulan studi kasus adalah dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan,
direkam atau diceritakan. Kelemahan studi kasus adalah membutuhkan keterampilan untuk menuliskan
masalah. Memerlukan waktu yang lama, lebih-lebih jika ingin mendalam.
e. Metode brainstorming
Brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota mengusulkan dengan cepat
semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Brainstorming mempunyai keunggulan karena
membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk ambil bagian. Kelemahannya
adalah mudah terlepas dari kontrol.
f. Diskusi formal
1) penyampaian permasalahan.
2) pengumpulan data.
Keunggulan diskusi formal adalah membangkitkan pemikiran yang logis Mendorong analisis secara
menyeluruh. Kelemahannya, membutuhkan banyak waktu dan sulit, jika dipakai pada kelompok yang
besar.
2). Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui apa yang belum
dimengerti oleh siswa.
3). Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan
1) Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan
selalu tergantung kepada orang lain.
2) Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi oleh seseorang.
2. Media
b. Media audio.
c. Media audiovisual.
3. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan dijadikan sumber untuk belajar. Contohnya, buku-
buku, majalah, surat kabar, peta-peta, atau materi yang dapat rekaman suara dan lain-lain.
Aspek-aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Pendekatan kognitif ini menekankan pada bagaimana cara individu memberi respons yang
datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun
konsep, dan rencana pemecahan masalah dengan simbol-simbol verbal dan nonverbal atau pendekatan
kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual
1. Menyajikan masalah.
4. Merumuskan penjelasan.
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 semester II sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
Setelah kita pahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Menyajikan masalah.
4. Merumuskan penjelasan.
Kegiatan belajar 2
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial menekankan kecakapan individu berhubungan dengan orang lain (masyarakat), dan
memusatkan perhatian pada gejala-gejala sosial yang muncul. Metode inkuiri sosial tepat untuk
mengkaji gejala-gejala sosial. Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial
yang akan diambil sebagai contoh adalah inkuiri sosial. Metode inkuiri sosial memungkinkan peserta
didik berpikir dan mencari fakta-fakta, informasi atau data yang mendukung pembuktian hipotesis
dalam situasi beban dan terarah.
1. Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya suasana diskusi.
2. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
1. Orientasi.
2. Penyusunan hipotesis.
3. Definisi.
4. Eksplorasi.
5. Pembuktian hipotesis.
6. Generalisasi.
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester 1, sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
2. Pokok Bahasan
3. Hasil Belajar
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.
Kegiatan belajar 3
Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha membantu peserta didik
untuk mengembangkan dirinya dan pembentukan sikap Setiap individu mempunyai karakteristik yang
berbeda. Oleh karena itu, menuntut pendekatan yang berbeda pula. Salah satu contoh pendekatan
personal adalah metode pertemuan kelas.
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang akan dipilih sebagai
contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam
diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut.
5. Merumuskan kesepakatan.
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester 2, sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan
Nasional.
3. Hasil Belajar
4. Indikator
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional (misal R. A. Kartini, Dewi
Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
b. Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di Provinsinya.
28 Oktober 1928.
Kegiatan belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku
Salah satu ciri pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas belajar menjadi sejumlah
perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan berurutan. Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara
mengajar yang bertujuan mengusahakan terjadinya perilaku peserta didik
a. Pengelolaan kontingensi
c. Relaksasi
d. Reduksi stres.
e. Assertive training
f. Direct training.
Dari keenam model tersebut yang akan dibahas lebih lanjut adalah pendekatan mawas diri atau model
mengajar pengendalian diri
Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model mengajar
pengendalian diri. Pembelajaran dengan pendekatan mawas dini melalui 5 tahap sebagai berikut.
d. Pelaksanaan program.
Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS Sekolah Dasar Kelas 5
semester II
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan
Nasional.
3. Hasil Belajar
b.Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap penduduk Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan indikator, guru dapat
menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Pada saat menjelaskan materi tersebut
guru dapat memberikan penilaian terhadap penjajah Jepang Khususnya apa yang menguntungkan dan
merugikan bagi penduduk. Hal itu agar peserta didik dapat menilai secara obyektif akibat penjajahan
Jepang Selain itu guru perlu mengomunikasikan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh
Jepang terhadap penduduk Indonesia.
Kegiatan Belajar 5
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pelajaran yang
telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini guru memberi pesan (mater) yang
telah siap sehingga peserta didik tidak perlu mencari, menemukan dan memecahkan sendiri.
Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru (teacher centered). Guru berperan
sebagai penyampai materi pelajaran membimbing dan mengarahkan kegiatan kepada peserta didik
serta mendukung dan memperkuat informasi agar dipelajari peserta didik.
Jika dikaitkan dengan jenis komunikasi maka pendekatan ekspositori termasuk komunikasi satu arah,
yaitu dari guru kepada peserta didik.
Salah satu bentuk metode mengajar yang berlandaskan pendekatan ekspositon adalah metode
ceramah.
B. MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD BERDASARKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI
Dalam merancang penggunaan metode ceramah (sebagai contoh pendekata ekspositon) perlu terlebih
dahulu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik, yaitu berikut ini.
1. Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya ama berdiskusi memecahkan masalah sehingga daya
serap siswa kurang tajam.
2. Kadang-kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar ditangkap. Apalagi jika menggunakan kata-
kata asing.
3. Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kecakapannya untuk
mengeluarkan pendapat.
Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah), diambil kurikulum
Sekolah Dasar Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara tetangga
2. Materi Pokok
Gejala alam dan sosial Indonesia dan negara tetangga
3. Hasil belajar
4. Indikator