1. Kunjungi https://ahu.go.id/
Note : Untuk melakukan akses Pendirian Perseroan Terbatas, pemohon notaris dapat mengakses
melalui 2 menu :
2. Setelah Memilih menu PERSEROAN TERBATAS, maka akan muncul tampilan seperti ini:
Kemudian pilih menu Pendaftaran Perseroan Terbatas, akan dipersilahkan untuk login terlebih
dahulu.
Login sebagai notaris
Ketika sudah berhasil login:
Klik Menu Perseroan Terbatas → Pendirian seperti yang ditampilkan pada gambar
diatas
3. Pembayaran Voucher PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
Kemudian tampil halaman Pemesanan Nomor Voucher
Isi Total Modal Dasar, lalu muncul kolom keterangan dan pesan disclaimer seperti
berikut:
Ceklis disclaimer dan klik tombol . Kemudian tampil bukti Pemesanan Nomor
Voucher seperti gambar dibawah ini :
Setelah itu lakukan Pembayaran Tagihan Pemesanan Nomor Voucher pada aplikasi
seperti yang sudah dijelaskan pada point Pembayaran Nomor Voucher diatas.
Setelah melakukan pembayaran nomor voucher, lakukan pengisian pada form Pendirian
Perseroan Terbatas berikut (diawali dengan cek nama perseroan) :
1. Form Pendirian Perseroan
Pada form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, diantaranya ialah :
1. Isikan Kode Pembayaran/Kode Voucher (wajib diisi)
2. Isikan Nama Perseroan yang diinginkan (wajib diisi)
3. Isikan Singkatan Perseroan yang diinginkan
4. Klik tombol
Akan ditampilkan nama-nama yang memiliki kemiripan dengan nama yang akan
digunakan, silahkan cek Kembali.
a. Data Perseroan
Pada Form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
b. Kedudukan Perseroan
Pada Form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
Maksud dan Tujuan dapat dipilih lebih dari satu, Pengguna bisa menambahkan Maksud dan Tujuan
Pemohon dapat memilih KBLI dengan melakukan checklist di baris KBLI yang di
inginkan, dan dapat dipilih lebih dari 1 KBLI
Pemohon dapat melakukan pencarian data KBLI dengan mengetikan kata uraian/kode
d. Akta Notaris
Pada Form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
1. No Akta
2. Tanggal Akta (Tanggal akta akan tampil 60 hari sebelum hari penginputan)
e. Modal Dasar
Pada Form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
1. Klasifikasi Saham terdiri dari :
Jika memilih Klasifikasi Saham “Tanpa Klasifikasi”, maka field Total Modal akan
menampilkan nilai default sesuai dengan Total Modal Dasar yang dimiliki.
2. Total Modal
5. Setelah semua field terisi, klik tombol untuk menyimpan modal dasar.
f. Modal Ditempatkan
Pada Form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
1. Klasifikasi Saham
Field Klasifikasi Saham sudah ditampilkan secara default dari pemilihan Klasifikasi
Saham di Form Modal Dasar sebelumnya.
2. Harga Perlembar
Field Harga Perlembar sudah ditampilkan secara default dari pengisian Harga Perlembar
di Form Modal Dasar sebelumnya.
3. Jumlah Lembar Saham Keseluruhan
Field Jumlah Lembar Saham Keseluruhan sudah ditampilkan secara default dari
pembagian antara Total Modal dengan Harga Perlembar di Form Modal Dasar
sebelumnya.
4. Lembar Saham
Field Lembar Saham diisi berdasarkan jumlah modal yang ditempatkan. Jika modal yang
ditempatkan kurang 25% dari modal dasar, maka akan tampil notifikasi seperti berikut.
g. Modal Disetor
Pada form tersebut terdapat beberapa field yang harus diisi, yaitu :
2. BADAN HUKUM
Jika memilih Jenis Pemegang Saham “BADAN HUKUM”, maka field yang muncul seperti tampilan
berikut :
Jenis Badan Hukum : Pilih jenis badan hukum
Jika ingin membuat Balai Lelang, maka yang dicari dan dipilih adalah “ Balai Lelang”
Nama : Masukkan nama badan hukum (maka sistem akan melakukan pencarian data)
Pilih/klik pada nama yang di inginkan, maka data lainnya akan otomatis terisi sesuai data
yang tersimpan pada database Ditjen AHU.
Jika telah terisi semua, klik "simpan" untuk melanjutkan.
i. Pemilik Manfaat
Setelah melakukan penginputan Pengurus dan Pemegang Saham, maka selanjutnya
dilakukan pemahaman terhadap Pemilik Manfaat pada Form dibawah ini.
Ceklis kolom centang yang tersedia pada tampilan berikut. Kemudian klik
1. Akta Pendirian atau Dokumen Pendirian atau Surat Keterangan Penunjukan dari Kantor
Pusat (bagi BUT)
2. Dokumen identitas pengurus Badan yaitu : NPWP, KTP (untuk WNI) atau KITAS dan
PASPOR (untuk WNA)
Prosedur:
1. Wajib Pajak mengunjungi situs ereg.pajak.go.id dan membuat akun menggunakan email
wajib pajak
2. Wajib Pajak mengisi formulir di menu aplikasi pendaftaran secara benar dan lengkap
sesuai dengan akta pendirian dan identitas pengurus. Wajib pajak melampirkan
dokumen scan akta pendirian, scan NPWP dan KTP Penanggung Jawab
3. Wajib Pajak menerima softfile kartu NPWP ke alamat email terdaftar apabila
permohonan pendaftaran telah berhasil
4. Petugas Pendaftaran pada KPP melakukan penelitian pendaftaran dan kelengkapan
berkas pada aplikasi ereg
5. Dalam hal permohonan belum lengkap, Petugas meminta kelengkapan dokumen
Pendaftaran dan Wajib Pajak melengkapi berkas tersebut melalui POS atau membawa
kelengkapan berkas secara langsung sesuai surat permintaan kelengkapan dokumen
yang dikirim oleh KPP
6. Dalam hal permohonan sudah lengkap, petugas pendaftaran akan mengirimkan fisik
kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar melalui POS ke alamat wajib pajak tersebut
KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk
mengelompokkan berbagai jenis usaha berdasarkan sektor ekonomi dan aktivitas bisnis. Dalam
konteks OSS (Online Single Submission) di Indonesia, KBLI digunakan untuk mengidentifikasi
jenis usaha yang akan didaftarkan dan mendapatkan izin usaha. Berikut adalah tahapan
pendaftaran KBLI 2023 di OSS:
Akses ke OSS:
Pertama, akses portal OSS di alamat web resmi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia.
Registrasi atau Masuk: Jika Anda belum memiliki akun OSS, Anda perlu mendaftar. Jika sudah
memiliki akun, masuklah ke sistem OSS.
Isilah data perusahaan Anda dengan lengkap. Ini termasuk informasi seperti nama perusahaan,
alamat, nomor identifikasi perusahaan, dan kontak perusahaan. Pilih Kegiatan Usaha:
Di dalam aplikasi OSS, Anda akan diminta untuk memilih KBLI yang sesuai dengan jenis
usaha Anda. Anda perlu mencari dan memilih kode KBLI yang paling sesuai dengan aktivitas
bisnis Anda. Pastikan Anda memilih KBLI yang benar, karena ini akan memengaruhi jenis izin
dan regulasi yang diterapkan pada perusahaan Anda.
Setelah mengisi informasi dan mengunggah dokumen yang diperlukan, Anda perlu
menyelesaikan proses verifikasi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Setelah verifikasi selesai,
Anda dapat mengajukan permohonan.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu membayar PNBP sesuai dengan jenis izin atau
layanan yang Anda minta. Jumlah dan cara pembayaran akan bergantung pada jenis usaha
Anda.
Penerimaan Izin:
Jika permohonan Anda disetujui, Anda akan menerima izin usaha dan dokumen resmi lainnya
melalui sistem OSS. Ini akan memungkinkan Anda untuk memulai aktivitas bisnis Anda secara
legal di Indonesia.
1. Syarat:
2. Langkah-Langkah :
1. Pemohon melakukan upload seluruh berkas persyaratan pada web oss
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer melakukan verifikasi dokumen
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menghubungi pemohon untuk melakukan verifikasi
lapangan melalui kunjungan lapangan
4. Dinas Kesehatan membuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dari hasil verifikasi lapangan
5. Pemohon melakukan perbaikan dari hasil BAP dan mengupload ulang perbaikan berkas
pada web oss
6. Dinas Kesehatan menerbitkan lampiran sertifikat standart dan Rekomendasi teknis izin
klinik
7. Dinas Kesehatan mengupload lampiran sertifikat standart dan melakukan verifikasi pada
web oss
8. Sertifikat Standart diverifikasi oleh DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu)