Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar
TTL :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan No RM :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 5645124 NIK :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan dengan diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan No RM


Assessment Keperawatan Diagnosa
No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan gejala Subjektif Faktor biologis Resiko Perilaku Setelah dilakukan Intervensi utama : □ Verbalisasi
: (riwayat kekerasan d.b waham, intevensi keperawatan ancaman kepada
keluarga,genetik), curiga pada orang lain, selama….., maka Pencegahan Perilaku orang lain
a. Mayor Kejadian negatif dalam halusinasi, kerusakan Kontrol Diri Kekerasan I. 14544 menurun
□ Mengatakan benci dan hidupnya, dan kognitif d.d mengatakan meningkat dengan □ Verbalisasi
kesal dengan orang lain Observasi :
mengalami stres yang benci dan kesal dengan kriteria hasil : □ Monitor adanya umpatan
□ Mengatakan ingin
tinggi, hilangnya orang lain, mengatakan benda yang menurun
memukul orang lain □ Verbalisasi
□ Mengatakan tidak harapan, Masalah tidak tidak mampu berpotensi □ Perilaku
sosial mengontrol perilaku ancaman kepada menyerang
mampu mengontrol orang lain membahayakan
perilaku kekerasan kekerasan D.0146 (mis:benda tajam, menurun
menurun □ Perilaku melukai
□ Mengungkapkan tali)
□ Verbalisasi diri sendiri dan
keinginan menyakiti diri Gangguan psikiatrik □ Monitor keamanan
sendiri, orang lain, dan umpatan menurun orang lain
(skizoprenia) □ Perilaku barang yang
merusak lingkungan dibawa oleh menurun
menyerang □ Bicara keras
menurun pengunjung
□ Monitor selama menurun
b. Minor Perilaku yang tidak □ Perilaku melukai □ Perilaku agresif
□ Mengatakan tidak terorganisir, tidak diri sendiri dan penggunaan
barang yang dapat atau amuk
senang mampu menangani orang lain
membahayakan menurun
□ Menyalahkan orang lain emosi menurun
□ Mengatakan diri □ Bicara keras (mis:pisau cukur)
menurun Teraupetik :
berkuasa
□ Merasa gagal mencapai □ Perilaku agresif □ Latih klien untuk
Koping maladaptif
atau amuk melakukan tehnik
tujuan
□ Mengungkapkan menurun relaksasi : Tarik
Nafas Dalam, pukul
keinginan yang tidak
bantal atau
realistis dan minta
dipenuhi kasur,senam, dan
Resiko Perilaku
jalan-jalan.
□ Suka mengejek dan Kekerasan
mengkritik. □ Latih klien untuk
bicara dengan baik :
mengungkapkan
Tanda dan gejala Objektif : perasaan, meminta
a. Mayor dengan baik, dan
□ Mata melotot menolak dengan
□ Pandangan tajam baik
□ Tangan mengepal, □ Latih deeskalasi
rahang mengatup secara verbal
□ Gelisah dan mondar maupun tertulis
mandir □ Latih klien untuk
□ Tekanan darah melakukan kegiatan
meningkat beribadah dan
□ Nadi meningkat kepercayaan yang
□ Pernfasan meningkat dianut (sholat,istifar,
□ Mudah tersinggung berzikir,kegiatan
□ Nada suara tinggi ibadah lainnya)
dan bicara kasar □ Latih klien patuh
□ Mendominasi minum obat dengn
pembicaraan cara prinsip 8 benar
□ Merusak lingkungan obat ( benar nama,
□ Sarkasme benar obat, benar
□ Memukul orang lain dosis, benar cara,
benar waktu, benar
b. Minor manfaat, benar
□ Disorientasi tanggal kadarluarsa,
□ Wajah merah dan benar
□ Postur tubuh kaku dokumentasi)
□ Sinis Edukasi :
□ Bermusuhan □ Anjurkan
□ Menarik diri pengunjung dan
keluarga untuk
mendukung
keselamatan
pasien
□ Latih cara
mengungkapkan
perasaan secara
asertif
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR TTL :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar
No RM :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 5645124 NIK :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan Dengan Diagnosis Halusinasi No RM :


Assessment Keperawatan Diagnosa
No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan Gejala Subjektif : Gangguan Sensori Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Verbalisasi mendengar
Faktor biologis Persepsi intevensi keperawatan bisikan menurun
a. Mayor (riwayat halusiansi b.d selama….., maka Manajemen Halusinasi □ Verbalisasi melihat
□ Merasakan sesuatu keluarga,genetik), kurang tidur, Gangguan sensori I.09288 bayangan menurun
melalui indera perabaan, Kejadian negatif dalam isolasi sosial, persepsi, dengan □ Verbalisasi merasakan
yang tidak enak Observasi
hidupnya, dan mengurung diri d.d kriteria hasil : sesuatu melalui indra
□ Melihat benda, orang, □ Monitor perilaku yang
mengalami stres yang distorsi sensori. penciuman menurun
atau sinar tanpa melihat □ Verbalisasi mengindikasikan
tinggi, hilangnya D.0085 □ Verbalisasi
ada objeknya mendengar bisikan halusinasi
harapan, Masalah merasakan melalui
□ Merasakan gerakan atau menurun □ Monitor dan sesuaikan
sosial indera perabaan
gerakan badan □ verbalisasi melihat tingkat aktifitas dan
stimulasi lingkungan menurun
bayangan menurun □ Verbalisasi merasakan
b. Minor □ Verbalisasi □ Monior isi halusinasi
Ganggaun psikiatrik (misalnya kekerasan sesuatu melalui indera
□ Menyatakan kesal (skizoprenia) merasakan sesuatu pengecapan menurun
□ Sulit tidur melalui indra atau membahayakan
diri). □ Perilaku halusinasi
□ Khawatir penciuman menurun, menarik diri,
□ Takut menurun Terapeutik melamun, curiga,
Ketidakmampuan □ Verbalisasi
mengidentifikasi dan □ Melatih melawan mondar mandir
Tanda dan gejala Objektif merasakan melalui halusinasi dengan menurun
a. Mayor : menginterpretasikan indera perabaan
stimulus berdasarkan menghardik
□ Distorsi sensori menurun □ Melatih klien mengabikan
□ Respon tidak sesuai informasi yang □ Verbalisasi
diterima melalui panca halusinasi dengan cuek
□ Bicara sendiri merasakan sesuatu □ Bercakap-cakap dan
□ Tertawa sendiri indra melalui indera kegian teratur
□ Melihat kesuatu arah pengecapan □ Minum obat teratur
□ Mengarahkan ketelinga menurun dengan prinsip 8 benar
kearah tertentu Koping maladaptif □ Perilaku halusinasi obat
□ Tidak dapat menurun, menarik □ Diskusikan perasaan dan
memfokuskan pikiran diri, melamun, respons terhadap
halusinasi
□ Diam sambil menikmati Gangguan Sensori curiga, mondar □ Hindari perdebatan
halusinasinya Persepsi Halusinasi mandir menurun. tentang validitas
halusinasi
b. Minor :
□ Menyendiri, melamun Edukasi
□ Konsentrasi buruk □ Anjurkan memonitor
□ Disorientasi waktu, sendiri situasi terjadinya
tempat, orang/situasi halusinasi
□ Curiga □ Ajarkan pasien dan
□ Afek Datar keluarga cara mengontrol
□ Mondar mandir halusinasi
□ Kurang mampu Kolaborasi
merawat diri □ Kolaborasi pemberian
obat anti psikotik dan
antiansietas jika perlu.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR Nama Pasien :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar TTL :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan No RM :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 5645124 NIK :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan diagnosis Resiko Bunuh Diri

Assessment Keperawatan Diagnosa


No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan Gejala Subjektif : Resiko bunuh Diri Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Verbalisasi keinginan
b.d stres yang intevensi keperawatan bunuh diri menurun
a. Mayor Faktor biologis Manajemen Mood
berlebihan d.d selama….., maka Resiko □ Verbalisasi isyarat
□ Mengungkapkan kata-kata (riwayat I.01011
Mengungkapkan Bunuh Diri menurun bunuh diri menurun
seperti “ tolong jaga anak keluarga,genetik),
kata-kata seperti “ dengan kriteria hasil : Observasi □ Verbalisasi rencana
saya karena saya kan pergi Kejadian negatif
tolong jaga anak □ Identifiaksi mood ( bunuh diri menurun
jauh”atau “segala sesuatu dalam hidupnya, □ Verbalisasi keinginan
saya karena saya mis : tanda, gejala, Perilaku
akan lebih baik tanpa saya.” dan mengalami bunuh diri menurun
kan pergi jauh”atau riwayat penyakit) merencanakan bunuh
□ Mengungkapkan kata-kata “ stres yang tinggi, □ Verbalisasi isyarat
“segala sesuatu □ Monitor fungsi diri menurun
saya mau mati”, “jangan tolong hilangnya harapan, bunuh diri menurun
akan lebih baik kognitif (mis :
saya”, “biarkan saya”, saya Masalah sosial □ Verbalisasi rencana
tanpa saya.” D.0135 konsentrasi,
tidak mau ditolong”. bunuh diri menurun
□ Memberikan ancaman akan □ Perilaku memori,
melakukan bunuh diri merencanakan bunuh kemampuan
Ganggaun
□ Mengungkapkan ingin mati diri menurun membuat
psikiatrik
□ Mengungkapkan ingin keputusan)
(skizoprenia)
mengakhiri hidup □ Monior dan aktifitas
b. Minor dan tingkat
□ Mengunkapkan isyarat untuk stimulasi
Merasa putus asa lingkungan
melakukan bunuh diri, tetapi dalam
tidak disertai ancaman menghadapi Terapeutik
melakukan bunuh diri masalah □ Berikan
ataupunpercobaaan bunuh diri kesempatan
□ Mengungkapkan perasaan mengungkapkan
bersalah, sedih, marah, putus perasaan dengan
asa, atau tidak berdaya. cara yang tepat (
□ Mengungkapkan hal-hal negatif Tidak mampu mis : terapi seni,
tentang diri sendiri yang mengatasi aktifitas fsiik)
menggambarkan harga diri masalah □ Mengamankan
rendah lingkungan dari
risiko bunuh diri
Objektif (lingkungan aman)
a. Mayor : Timbul pikiran
melukai diri □ Membangun
□ Murung, tidak bergairah harapan dan masa
□ Banyak diam sendiri/bunuh diri
depan
□ Menyiapkan alat alat untuk □ Berikan motivasi
melakukan rencana bunuh untuk membangun
diri Koping maladaptif
harapan dan
□ Membenturkan kepala mengendalikan
□ Menjatuhkan diri dari tempat dorongan bunuh
yang tinggi Resiko Bunuh Diri diri
□ Melakukan percobaan
bunuh diri secara aktif Edukasi
dengan berusaha memotong □ Latih cara
nadi, menggantung diri, mengendalikan
meminum racun. dorongan bunuh diri :
□ Anjurkan berperan
b. Minor : aktif dalam
□ Kontak mata kurang pengobatan
□ Tidur kurang □ Ajarkan mengenali
□ Mondar-mandir pemicu gangguan
□ Banyak melamun mood (mis : situasi
□ Terlihat sedih stres, masalah fisik)
□ Menangis terus -menerus
Kolaborasi
□ Kolaborasi
pemberian obat
□ Rujuk untuk
psikoterapi
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR Nama Pasien :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar TTL :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan No RM :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 5645124 NIK :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan dengan Diagnosis Harga Diri Rendah Kronis (HDRK) No RM :


Assessment Keperawatan Diagnosa
No Luaran Intervensi Evaluasi
Data Subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan Gejala Subjektif Harga Diri Rendah Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Penilaian diri positif
Faktor biologis
: Kronik b.d intevensi keperawatan meningkat
(riwayat Promosi Harga Diri
kurangnya selama….., maka □ Perasaan memiliki
a. Mayor keluarga,genetik), I.09308
pengakuan dari Harga Diri meningkat kelebihan atau
□ Menilai diri Faktor Psikologis
orang lain, dengan kriteria hasil : kemampuan positif
negatif/mengkritik diri (Kejadian negatif Observasi
terpaparnya situasi □ Penilaian diri positif □ Identifiaksi budaya, meningkat
□ Merasa tidak dalam hidupnya, dan
traumatis d.d melilai meningkat □ Penerimaan penilaian
berharga/tidak berarti mengalami stres agama, ras, jenis
diri negatif, merasa □ Perasaan memiliki kelamin, dan usia diri sendiri meningkat
□ Merasa malau yang tinggi, hilangnya
diri tidak berharga, kelebihan atau □ Perasaan malu
/minder harapan), Faktor terhadap harga diri
tidak berarti, merasa kemampuan positif □ Monitor verbalisasi menurun
□ Merasa tidak mampu sosial ( Masalah
malu.” D.0086 meningkat □ Perasaan bersalah
melakukan apapun sosial, pekerjaan, yanng merendahkan
□ Penerimaan penilaian diri sendiri menurun
□ Meremehkan pendidikan)
diri sendiri meningkat □ Perasaan tidak
kemampuan yang □ Perasaan malu Terapeutik mamapu melakukan
dimiliki menurun □ Diskusikan aspek apapun menurun
□ Merasa tidak memiliki Gangguan psikiatrik □ Perasaan bersalah posoitf dan □ Meremehkan
kelebihan (skizoprenia) menurun kemampuan yang kemampuan mengatasi
b. Minor □ Perasaan tidak pernah dan masih masalah menurun
□ Merasa sulit mamapu melakukan dimiliki klien
konsentrasi apapun menurun □ Bantu klien menilai
Merasa tidak
□ Mengatakan sulit □ Meremehkan aspek positif dan
mempunyai
tidur kemampuan kemmapuan yang
kemampuan positif
□ Mengungkapkan mengatasi masalah masih dimiliki dan
dalam menghadapi
keputusasaan menurun dapat
masalah
□ Enggan mencoba hal digunakan/dilakukan
baru □ Bantu klien memilih
aspek positif atau
□ Menolak penilaian merasa minder/malu kemampuan yang
positif tentang diri akan dilatih
sendiri □ Latih aspek positif
□ Melebih-lebihkan Koping maladaptif atau kemampuan yang
penilaian negatif dipilih dengan motivasi
tentang diri sendiri yang positif
□ Berikan pujian untuk
Objektif Harga Diri Rendah
setiap kegiatan yang
a. Mayor : Konis
dilakukan dnegan baik
□ Berjalan menunduk □ Bantu klien membuat
□ Postur tubuh jadawal latihan untuk
menunduk membuidayakan
□ Kontak mata kurang
□ Membenturkan Edukasi
kepala □ Jelaskan kepada
□ Menjatuhkan diri dari keluarga pentingnya
tempat yang tinggi dukungan dalam
□ Melakukan perkembangan
percobaan bunuh diri koinsep positif diri
secara aktif dengan klien
berusaha memotong □ Anjurkan
nadi, menggantung mempertahankan
diri, meminum racun kontak mata saat
b. Minor : bekomuniaksi dengan
□ Kontak mata kurang orang lain
□ Tidur kurang □ Anjurkan membuka
□ Mondar-mandir diri terhadap kritik
□ Banyak melamun negatif
□ Terlihat sedih □ Latih meningkatkan
□ Menangis terus - kepercayaaan pada
menerus kemampuan dalam
menangani situasi

Kolaborasi
□ Kolaborasi pemberian
obat
□ Rujuk untuk
psikoterapi
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR Nama Pasien :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar TTL :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
No RM :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 5645124
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id
NIK :
DPJP :

Rencana Keperawatan dengan Diagnosis Defisit Perawatan Diri (DPD) No RM :


Assessment Keperawatan Diagnosa
No Luaran Intervensi Evaluasi
Data Subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan Gejala Subjektif: Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Kemampuan mandi
Faktor biologis
a. Mayor b.d. penurunan intevensi keperawatan Dukungan Perawatan meningkat.
(adanya penyakit fisik
□ Menolak melakukan motivasi/ minat d.d. selama….., maka Diri I.11348 □ Kemampuan
dan mental, serta
perawatan diri : kurangnya minat Defisit Perawatan Diri Observasi: mengenakan pakaian.
riwayat
kebersihan diri, melakukan meningkat dengan □ Identifikasi kebiasaan □ Kemampuan makan
keluarga,genetik),
berpakaian, makan dan perawatan diri kriteria hasil: aktivitas perawatan meningkat.
Faktor psikologis
minum, dan eliminasi (badan bau, kotor, □ Kemampuan mandi diri sesuai usia. □ Kemampuan ke toilet
(keluarga terlalu
□ Menyampaikan berdaki, rambut meningkat. □ Monitor tingkat (BAK/BAB) meningkat.
melindungi dan
ketidakinginan kotor, gigi kotor, □ Kemampuan kemandirian. □ Verbalisasi keinginan
memanjakan individu
melakukan perawatan kuku panjang). mengenakan □ Identifikasi kebutuhan melakukan perawatan
sehingga
diri : kebersihan diri, D.0109 pakaian. alat bantu diri meningkat.
perkembangan
berpakaian, makan dan □ Kemampuan makan kebersihan diri, □ Minat melakukan
inisiatif terganggu,.
minum, dan eliminasi. meningkat. berpakaian, perawatan diri
Faktor sosial
□ Kemampuan ke toilet berhias,dan makan. meningkat.
(Kurangnya
b. Minor (BAK/BAB) Terapeutik: □ Mempertahankan
dukungan sosial dan
- meningkat. □ Melatih kebersihan kebersihan diri
situasi lingkungan).
Tanda dan gejala Objektif: □ Verbalisasi diri: mandi, keramas, meningkat.
a. Mayor keinginan sikat gigi, □ Mempertahankan
□ Tidak mampu mandi/ melakukan berpakaian, berhias, kebersihan mulut
Kemampuan realitas
mengenakan perawatan diri dan gunting kuku. meningkat.
yang kurang
pakaian/makan/ ke meningkat. □ Melatih makan dan
sehingga
toilet/berhias secara □ Minat melakukan minum.
menyebabkan pasien
mandiri. perawatan diri □Melatih BAB dan
tidakpeduli terhadap
□ Kulit, rambut, gigi, kuku meningkat. BAK.
diri sendiri
kotor. □ Mempertahankan □ Melatih kebersihan
□ Makan dan minum tidak kebersihan diri dan kerapian
beraturan meningkat. lingkungan.
□ Eliminasi (buang air Penurunan □ Mempertahankan Edukasi:
besar (BAB), Buang Air kemampuan / minat kebersihan mulut □ Anjurkan melakukan
Kecil (BAK) tidak pada dalam perawatan diri meningkat. perawatan diri secara
tempatnya : kebersihan diri, konsisten sesuai
□ Lingkungan tempat berpakaian, kemampuann
tinggal kotor dan tidak makan/minum dan
rapi eliminasi.
□ Minat melakukan peraw
atan diri kurang.

b. Minor
□ Ketidakmampuan
menyiapkan
perlengkapan mandi
□ Ketidakmampuan
melepas dan
mengenakan pakaian
□ Ketidakmampuan
mengambil
makanan/minum sendiri
□ Ketidakmampuan
menggunakan toilet
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR TTL :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar No RM :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
NIK :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 564512
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan Jiwa dengan Diagnosis Isolasi Sosial No RM :

Assessment Keperawatan Diagnosa


No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1. Gejala dan tanda Subjektif Faktor biologis Isolasi Sosial b.d Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Minat interaksi
a. Mayor: (riwayat keterlambatan intervensi Promosi Sosialisasi I. 13498 meningkat
□ Ingin sendiri keluarga,genetik), perkembangan, keperawatan □ Verbalisasi isolasi
□ Merasa tidak aman di Faktor Psikologis ketidakmampuan selama……….. Observasi menurun
tempat umum (Kejadian negatif menjalin maka Keterlibatan □ Identifikasi kemampuan □ Verbalisasi
□ Merasa berbeda dalam hidupnya, hubungan yang Sosial meningkat melakukan interaksi ketidakamanan
dengan orang lain
dan mengalami memuaskan d.d dengan kriteria dengan orang lain ditempat umum
stres yang tinggi, ingin sendiri, hasil: □ Identifikasi hambatan menurun
b. Minor
□ Merasa sendirian hilangnya merasa tidak □ Minat interaksi melakukan interaksi □ Perilaku menrik
□ Menolak berinteraksi harapan), Faktor amak ditempat meningkat dengan orang lain diri menurun
dengan orang lain dan sosial ( Masalah umum, berbeda □ Verbalisasi isolasi
lingkungan sosial, pekerjaan, dengan orang lain menurun Terapeutik
□ Merasa tidak diterima pendidikan) D. 0121 □ Verbalisasi □ Diskusikan ketuntungan
□ Tidak mempunyai ketidakamanan berinteraksi dengan orang
sahabat ditempat umum lain
Gangguan menurun □ Diskusikan keuntungan
Gejala dan tanda Objeketif : □ Perilaku menrik melakukan kegiatan
a. Mayor psikiatrik
(skizoprenia) diri menurun bersama orang lain
□ Menarik diri □ Latih berkenalan
□ Menolak melakukan
□ Latih klein bercakap-cakap
interaksi
□ Afek datar saat melakukan kegiatan
Merasa tidak aman
□ Afek sedih sehari-hari
berhubungan
□ Afek tumpul □ Latih klien kegiatan sosial :
dengan orang lain
□ Tidak ada kontak mata berbelanja, kerumah
□ Tidak bergairah atau ibadah, kearisan, ke bank,
lesu dan lain- lain
b. Minor
□ Menunjukkan Penarikan diri □ Diskusikan kekuatan dan
permusuhan secara sosial keterbatasan dalam
□ Tindakn berulang berkomunikasi dengan
□ Tindakan tidak berarti orang lain
Isolasi Sosial
Edukasi
□ Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
□ Anjurkan ikut serta kegiatan
sosial dan kemasyarakatan
□ Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
□ Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati hak orang
lain
□ Anjurkan membuat
perencanaan kelompok
kecil untuk kegiatan
khusus
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR TTL :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar No RM :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan NIK :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 564512 DPJP :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id
Rencana Keperawatan dengan diagnosis Waham No RM :

Assessment Keperawatan Diagnosa


No Luaran Intervensi Evaluasi
Data Subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan

1 Tanda dan Gejala Subjektif : Waham b.d Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Verbalisasi waham
a. Mayor Faktor biologis ketidakseimbangan intevensi keperawatan menurun
□ Mengatkan bahawa ia (riwayat neurotransmiter, konsep selama….., maka 1. Orientasi Realita □ Perilaku waham
adalah artis, nabi, wali, keluarga,genetik), diri yang negatif d.d Status Orientasi I.09297 menurun
dan lainnya yang tidak Kejadian negatif mengatakan bahwa membaik dengan Observasi □ Perilaku sesuai realita
sesuai dengan kenyataan dalam hidupnya, dirinya adlah artis, nabi, kriteria hasil : □ Monitor Perubahan membaik
□ Curiga dan waspada dan mengalami wali, dan lainnya yang orientasi □ Isi pikir sesuai realita
berlebih terhadap orang stres yang tinggi, tidak s esuai dengan □ Verbalisasi waham membaik
menurun □ Monitor perubahan
tertentu hilangnya harapan, kenyataan.” D.0105 kognitif dan perilaku □ Pembicaraan
□ Merasa diintai dan akan Masalah sosial □ Perilaku waham membaik
membahayakan dirinya menurun Terapeutik
□ Merasa yakin menderita □ Perilaku sesuai □ Perkenalkan nama saat
penyakit fisik realita membaik memulai interaksi
Ganggaun psikiatrik
□ Isi pikir sesuai □ Orientasikan tempat
(skizoprenia)
b. Minor realita membaik orang dan waktu
□ Merasa sulit konsentrasi □ Pembicaraan □ Diskusikan kebutuhan
□ Merasa khawatir sampai membaik klien yang tidak
Tidak mampu
panik terpenuhi
berfikir secara logis
□ Tidak mampu mengambil □ Bantu klien dalam
dan pikiran individu
keputusan memenuhi kebutuhan
mulai menyimpang
ynag realistis
Objektif □ Diskusikan
a. Mayor : kemampuan aspek
□ Mudah tersinggung penyangkalan, positif yang dimiliki
□ Marah melindungi diri dari klien
□ Waspada mengenal implus □ Latih klien dalam
□ Menarik diri yang tidak dapat melakukan kemampuan
□ Inkoheren
□ Perilaku sesuai isi diterima didalam / aspek positif yang
wahamnya dirinya sendiri dimiliki
□ Berikan waktu istirahat
b. Minor : dan tidur yang cukup
□ Curiga berlebihan Koping maladaptif sesuai kebutuhan
□ Bingung
□ Perubahan pola tidur Edukasi
□ Tidak mmapu merawat □ Anjurkan perawatan diri
WAHAM secara mandiri
diri
□ Kehilangan selera makan □ Ajarkan keluarga dalam
□ Menarik diri perawatan orientasi
realita

Kolaborasi
□ Kolaborasi
pemberian obat
□ Rujuk untuk psikoterapi
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR TTL :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar No RM :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan NIK :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 564512 DPJP :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id
Rencana Keperawatan Jiwa dengan Diagnosis Ansietas No RM :

Assessment keperawatan Diagnosa


No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & objektif Analisa data keperawatan
1 Tanda dan gejala Subjektif Faktor biologis Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan Intervensi utama □ Verbalisasi
A. Mayor (riwayat situasional. intevensi keperawatan Reduksi anxietas kebingunan
□ Pasien mengatakan keluarga,genetik), d.d pasien selama….., maka menurun
(I.09314)
merasa bingung. kejadian negatif mengatakan merasa Tingkat ansietas □ Verbalisasi
□ Pasien mengatakan dalam hidupnya, dan bingung D.0080 menurun dengan Observasi khawatir akibat
merasa khawatir dengan mengalami stres kriteria hasil : □ Identifikasi saat kondisi yang
akibat. yang tinggi, □ Verbalisasi tingkat anxietas dihadapi
□ Pasien mengatakan sulit hilangnya harapan, kebingunan berubah (mis. menurun
berkonsenstrasi. masalah sosial menurun Kondisi, waktu, □ Perilaku gelisah
□ Verbalisasi khawatir stressor) menurun
B. Minor akibat kondisi yang □ Identifikasi □ Perilaku tegang
□ Mengeluh pusing. Biochemical yang dihadapi menurun kemampuan menurun
□ Anoreksia. ada di otak, □ Perilaku gelisah mengambil □ Konsentrasi
□ Palpitasi. gangguan menurun keputusan membaik
□ Merasa tidak berdaya. neurotransmitter □ Perilaku tegang □ Monitor tanda □ Pola tidur
menurun anxietas (verbal dan membaik
Tanda dan gejala Objektif. □ Konsentrasi non verbal)
a. Mayor Pelepasan membaik
□ Tampak gelisah. norepinephrine □ Pola tidur membaik Terapeutik
□ Tegang. □ Ciptakan
□ Sulit tidur suasana terapeutik
Ansietas untuk menumbuhkan
kepercayaan
b. Minor □ Latih Tehnik
□Frekuensi napas Relaksasi (Tarik
meningkat. Nafas Dalam)
□Frekuensi nadi meningkat.
□Tekanan darah meningkat. □ Latih klien dengan
□Diaforesis. cara distraksi :
□ Tremor bercakap cakap hal
□ Muka tampak pucat. positif dll membuat
□ Suara bergetar. anxietas
□ Kontak mata buruk. □ Hipnotis lima jari
□ Sering berkemih. yang berfokus pada
□ Berorientasi pada masa hal positif
lalu. □ Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

Edukasi
□ Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
□ Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
□ Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien.
□ Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat anti anxietas, jika
perlu
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Nama Pasien :
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR TTL :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar No RM :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan NIK :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 564512 DPJP :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id

Rencana Keperawatan Jiwa dengan Diagnosis Distress Spiritual No RM :

Assessment Keperawatan Diagnosa


No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & Objektif Analisa Data Keperawatan
1 Tanda dan Gejala Subjektif : Faktor biologis Distres Spiritual b.d Setelah dilakukan Intervensi Utama : □ Verbalisasi makna / tujuan
(riwayat Kematian orang intevensi keperawatan hidupnya meningkat
a. Mayor Dukungan spiritual ( I.
keluarga,genetik), terdekat.d.d selama….., maka □ Verbalisasi kepuasan
□ Mempertanyakan makna Kejadian negatif Mempertanyakan Distres Spiritual ; 09276) terhadap makna hidup
/ tujuan hidupnya dalam hidupnya, makna / tujuan membaik dengan meningkat
Observasi
□ Menyatakan hidupnya dan mengalami hidupnya, Menyatakan kriteria hasil : □ Verbalisasi perasaan
tidak/kurang bermakna. stres yang tinggi, hidupnya tidak/kurang □ Verbalisasi makna / □ Identifiaksi perasaan keberdayaan meningkat
□ Merasa menderita/ tidak hilangnya harapan, bermakna.,Merasa tujuan hidupnya khawatir, kesepian dan □ Verbalisasi perasaan tenang
berdaya Masalah sosial menderita/ tidak meningkat ketidakberdayaan meningkat
berdaya. D. 0082 □ Verbalisasi □ Identifikasi pandangan
b. Minor kepuasan terhadap tentang hubungan
Ganggaun psikiatrik makna hidup antara spiritual dan
□ Menyatakan hidupnya
(skizoprenia)/ meningkat kesehatan
terasa tidak/kurang
psikotik akut □ Verbalisasi □ Identifikasi harapan dan
tenang
perasaan kekuatan pasien
□ Mengeluh tidak dapat
keberdayaan □ Identifikasi ketaatan
menerima (kurang
kemampuan yang meningkat dalam beragama
pasrah)
belum tercapai □ Verbalisasi
□ Merasa bersalah
memahami tentang perasaan tenang Terapeutik
□ Merasa terasing.
agama meningkat □ Berikan kesempatan
□ Menyatakan telah
mengekspresikan
diabaikan
perasaan tentang
Tidak mampu penyakit dan kematian
Tanda dan Gejala Objektif.
mengatasi masalah □ Berikan kesempatan
a. Mayor mengekspresikan dan
meredakan marah
□ Tidak mampu beribadah
Gangguan secara tepat
□ Marah pada tuhan
kemampuan untuk □ Yakinkan bahwa
memahami makna perawat bersedia
hidup melalui mendukung selama
hubungan dengan masa
diri sendiri, dunia ketidakberdayaan
b. Minor atau kekuatan yang □ Sediakan privasi dan
□ Menolak berinteraksi tinggi waktu tenang untuk
dengan orang terdekat/ aktivitas spiritual
pemimpin spiritual □ Diskusikan keyakinan
□ Tidak mampu Koping maladaptif tentang makna dan
beraktivitas ( missal. tujuan hidup, jika perlu
Menyanyi, □ Fasilitas melakukan
mendengarkan music, Distress spiritual kegiatan ibadah
menulis)
□ Koping tidak efektif Edukasi
□ Tidak beminat pada □ Anjurkan berinteraksi
alam/ literature spiritual dengan keluarga,
teman, dan /atau
orang lain
□ Anjurkan berpartisipasi
dalam kelompok
pendukung
□ Anjurkan metode
relaksasi, meditasi,
dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi
□ Atur kunjungan dengan
rohaniawan ( misal.
Ustadz, pendeta, romo,
biksu )
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Nama Pasien :
Jln. Gubernur M. Ali Amin RT/RW 20/04KM.12 No. 02 Kelurahan Alang-Alang Lebar TTL :
Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan No RM :
Telp.(0711) 5645126 Fax.(0711) 564512 NIK :
Website : www.rs-erba.go.id. Email : layanan@rs-erba.go.id DPJP :

Rencana Keperawatan Jiwa dengan Diagnosis Gangguan Citra Tubuh No RM :


Assessment keperawatan Diagnosa
No Luaran Intervensi Evaluasi
Data subjektif & objektif Analisa data keperawatan
1 Tanda dan gejala subjektif Factor biologis Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan Intervensi utama : □ Melihat bagian tubuh
a. Mayor b.d perubahan intevensi keperawatan Promosi citra tubuh membaik
□ Pasien struktur/bentuk tubuh selama….., maka □ Menyentuh bagian
( I. 09305)
mengungkapkan Kehilangan bagian (mis. Amputasi, persepsi tubuh membaik
kekacauan/ kehilangan tubuh (mis., trauma, luka bakar, Citra tubuh meningkat Observasi □ Verbalisasi kecacatan
bagian tubuh amputasi, obesitas, jerawat d.d dengan kriteria hasil: □ Identifikasi harapan citra bagian tubuh membaik
□ Menolak mastektomi, mengungkapkan □ Melihat bagian tubuh □ Verbalisasi kehilangan
tubuh berdasarkan tahap
membaik
perubahan/kehilangnan histerektomi). kekacauan/kehilanga perkembangan bagian tubuh membaik
□ Menyentuh bagian
tubuh n bagian tubuh □ Identifikasi budaya,
tubuh membaik
□ Perasaan negatif agama, jenis kelami, dan
□ Verbalisasi kecacatan
tentang tubuh Mekanisme koping umur terkait citra tubuh
bagian tubuh membaik
b. Minor in efektif □ Identifikasi perubahan
□ Verbalisasi kehilangan
□ Tidak mau citra tubuh yang
bagian tubuh
mengungkapkan mengakibatkan isolasi
kecacatan/kehilangan Gangguan citra membaik
sosial
bagian tubuh
tubuh □ Monitor frekuensi
□ Mengungkapkan
kekhawatiran pada pernyataan kritik tehadap
penolakan/reaksi diri sendiri
orang lain □ Monitor apakah pasien
□ Mengungkapkan bisa melihat bagian tubuh
perubahan gaya hidup yang berubah

Tanda dan gejala objektif


a. Mayor Terapiutik
□ Kehilangan bagian □ Diskusikan perubahn tubuh
tubuh dan fungsinya
□ Fungsi/struktur tubuh □ Diskusikan perbedaan
berubah/hilang penampilan fisik terhadap
□ Menghindari melihat harga diri
dan /atau menyentuh □ Diskusikan akibat
tubuh yang berubah perubahan pubertas,
kehamilan dan penuwaan
b. Minor □ Diskusikan kondisi stres
□ Hubungan sosial yang mempengaruhi citra
berubah (menarik diri) tubuh (mis.luka, penyakit,
□ Respon nonverbal pembedahan)
pada perubahan dan □ Diskusikan cara
presepsi tubuh mengembangkan harapan
□ Fokus pada citra tubuh secara realistis
penampilan dan □ Diskusikan persepsi pasien
kekuatan masa lalu dan keluarga tentang
□Trauma terhadap perubahan citra tubuh
bagian tubuh yang Edukasi
tidak berfungsi □ Jelaskan kepad keluarga
tentang perawatan
perubahan citra tubuh
□ Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap
citra tubuh
□ Anjurkan menggunakan
alat bantu( mis. Pakaian ,
wig, kosmetik)
□ Anjurkan mengikuti
kelompok pendukung( mis.
Kelompok sebaya)
□ Latih fungsi tubuh yang
dimiliki
□ Latih peningkatan
penampilan diri (mis.
Berdandan)
□ Latih pengungkapan
kemampuan diri kepad
orang lain maupun
kelompok

Anda mungkin juga menyukai