Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO TUGAS ASUHAN

KEPERAWATAN

Kasus I :
Gangguan Sistem Endokrin

Kasus I (Proses Keperawatan Gangguan Sistem Endokrin)


Kasus : An. X umur 6 tahun datang dengan keluhan sering haus, sering buang air kecil, Ibu klien
mengatakan anak tidak mau makan, makan nasi tim sehari dengan frekuensi 2x/hari porsi
1/3 dari 1 porsi yang dihabiskan, snack dari RS 2x/hari dan minum air hanya 1 gelas 500
ml/hari. Ibu mengatakan bahwa anak ada riwayat DM. Riwayat pasien hasil GDS puasa
anak 300 mg/dL dan GDS post pandrial 573 mg/dL, BB anak turun dari 26kg menjadi
22kg, penampilan anak kurus. Makan hanya 2x/hari dengan porsi 1/3, Anak tampak
lemas, buang air per hari bisa 6x.

Tugas 1 : Berfikir kritis pada pengkajian


Jawab : Alasan Yang Mendasari (Rasional)
Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan disfungsi pangkreas dibuktikan dengan
anak terlihat lelah lesu, kadar glukosa dalam darah tinggi (GDS puasa 300 mg/dL dan
GDS post pandrial 573 mg/dL), anak mengeluh haus dan buang air kecil 6x/hari, Defisit
Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan dibuktikan dengan
BB turun dari 26kg menjadi 22kg, nafsu makan menurun, mukusa bibir kering, Risiko
Hipovolemi dibuktikan dengan kehilangan cairan secara aktif (BAK 6x/hari).

Tugas 2 : Berfikir Kristis Pada Diagnosa Keperawatan (SDKI)


NO Tanda & Gejala Etiologi Masalah

1  Klien memiliki Ketidakstabilan kadar


Riwayat gula yang Riwayat gula darah tinggi
glukosa darah
tinggi namun tidak
terkontrol Jarang kontrol ke layanan
 Klien mengatakan Kesehatan
konsultasi kef
askes bila merasa Sel di pancreas terganggu
tidak nyaman
dengan Deficit insulin
keadaannya
 Klien melakukan Hiperglikemia
control gula
darah pada saat Tidak terkontrol
konsultasi
Kesehatan saja
Ketidakstabilan kadar gula darah

Tugas 3 : Berfikir Kritis Peenetapan Tujuan Keperawatan (SLKI) dan Intervensi keperawatan
(SIKI)

No Diagnosa Tujuan & Intervensi (SIKI) Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
(SDKI) (SLKI)
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan SIKI Label
kadar glukosa darah tindakan
keperawatan Manajemen.hiperglikemi Observasi
b.d disfungsi
selama 2x24 jam a (I.03115)
pangkreas.dibuktikan 1. Mengantisipasi
diharapkan
dengan anak terlihat Kestabilan Kadar Observasi terjadinya

lelah lesu, kadar Glukosa Darah hiperglikemia atau


1. Monitor kadar glukosa
anak hipoglikemia
glukosa dalam darah darah, jika perlu
tinggi (GDS puasa meningkat dengan 2. Menghindari
2. Monitor tanda dan gejala
kritera hasil : terjadinya
300 mg/dL dan GDS hiperglikemia (mis.
post pandrial 573 1. lelah lesu poliuria, polidipsia,
hiperglikemia
menurun 5 3. Menjaga intake dan
mg/dL), anak polifagia, kelemahan,
2. mulut kering
mengeluh haus dan output stabil
menurun 5 malaise, pandangan kabur,
buang air kecil 3. Rasa haus Terapeutik
sakit kepala)
6x/hari menurun 5
3. Monitor intake dan output 1. Menambah intake
4. kadar glukosa
dalam darah cairan cairan dalam tubuh
membaik 5 Terapeutik Edukasi
(GDS puasa
tidak >145 1. Berikan asupan cairan oral 1. Membantu agar
mg/dL dan Edukasi pasien patuh pada
GDS post diet dan olahraga
pandrial 180- 1. Anjurkan kepatuhan
2. Menginformasikan
250 mg/dL) terhadap diet dan olahraga
5. Jumlah urine cara pengelolaan
2. Anjurkan pengelolaan
membaik diabetes
diabetes (mis. penggunaan
(6x/hari
menjadi insulin, obat oral, monitor Kolaborasi
3x/hari) asupan cairan, penggantian
1. Mengatur kadar
karbohidrat dan bantuan
SLKI Label glukosa dalam
professional kesehatan)
Kestabilan tubuh
Kolaborasi
kadar glukosa 2. Menambah intake

darah (L.03022) 1. Kolaborasi pemberian cairan dalam tubuh


insulin, jika perlu
1. Koordinasi
2. Kolaborasi pemberian
meningkat 5
cairan IV, jika perlu
2. Mengantuk
menurun 5
3. Pusing
menurun 5
4. Lelah/lesu
menurun 5
5. Keluhan lapar
menurun 5
6. Kadar glukosa
dalam darah
membaik 5
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan SIKI Label
berhubungan dengan tindakan Manajemen nutrisi
keperawatan
faktor (I. 03119)
selama 3x24 jam
ketidakmampuan Observasi Observasi
diharapkan Status
mencerna makanan Nutrisi anak 1. Mengetahui informasi
1. Identifikasi status nutrisi
dibuktikan dengan menurun dengan terbaru status nutrisi
2. Identifikasi makanan
BB turun dari 26kg kritera hasil : pasien
yang disukai
menjadi 22kg, nafsu porsi makan yang 2. Mengetahui makanan
3. Monitor asupan
makan menurun, dihabiskan apa yang disukai
makanan
mukusa bibir kering meningkat (dari 4. Monitor berat badan pasien untuk
1/3 porsi menjadi 1 perencanaan diet
Terapeutik makanan
SLKI Label 3. Mengetahui seberapa
1. Sajikan makanan secara
Status nutrisi banyak makanan yang
menarik dan suhu yang
(L.03030) dapat dimakan oleh
sesuai
1. Porsi makanan pasien
2. Berikan makanan yang
yang 4. Mengetahui diet yang
tinggi kalori dan tinggi
dihabiskan digunakan sudah sesuai
protein
meningkat 5 Terapeutik
Edukasi
2. Berat badan
1. Menambah nafsu
membaik 5 1. Anjurkan posisi duduk,
makan
3. IMT membaik jika mampu
2. Mencukupi kalori dan
5 2. Ajarkan diet yang
protein untuk tubuh
4. Frekuensi diprogramkan
dan sesuai dengan diet
makan Kolaborasi
pada pasien Diabetes
membaik 5
1. Kolaborasi dengan ahli gizi Edukasi
5. Nafsu makan
untuk menentukan jumlah
membaik 5 1. Membuat pasien
kalori dan jenis nutrien
6. Membran merasa nyaman saat
yang dibutuhkan, jika perlu
mukosa makan
membaik 5 2. Membantu pasien
melaksanakan diet
yang sudah
dprogramkan dengan
baik
Kolaborasi

1. Agar nutrisi pasien


terpenuhi dengan tepat

Tugas 4 : Berfikir kritis pada penetapan Implementasi perawatan


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. F

Umur : 6 Tahun

No. Register : 535357

NO HARI/TGL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF


01/10/2023/ 08.00 WIB Ketidakstabilan Manajemen
gula darah Hiperglikemia (1.03115)
02/10/2023/ 08.00 WIB
berhubungan
Observasi
03/10/2023/ 08.00 WIB dengan disfungsi
pangkreas a. mengidentifikasi
dibuktikan kemungkinan
dengan anak penyebab
terlihat lelah hiperglikemia
lesu, kadar Hasil/Evaluasi Formatif
glukosa dalam
Hasil pengkajian An. F
darah tinggi
mengalami hiperglikemia
(GDS puasa 300
karena faktor genetik yang
mg/dL dan GDS
diturunkan Ibu dan
post pandrial
Neneknya.
573 mg/dL),
anak mengeluh b. Memonitor
haus dan buang glukosa darah
air kecil 6x/hari Hasil/Evaluasi Formatif

Hasil monitor :

Hari pertama :

GDS puasa 300 mg/dL

GDS post pandrial 573


mg/dL

Hari kedua :

GDS puasa 205 mg/dL

GDS post pandrial 345


mg/dL
Hari ketiga :

GDS puasa 180 mg/dL

GDS post pandrial 267


mg/dL

c. memonitor tanda
gejala
hiperglikemia
(mis. poliuria,
polidipsia,
polifagia)
Hasil/Evaluasi Formatif

Daari hasil pengkajian


tanda gelaja hiperglikemia
An. F adalah poliuria,
dibuktikkan anak selalu
ingin BAK

Terapeutik

a. memberikan
asupan cairan oral
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat dihari pertama,


kedua dan ketiga
memberikan cairan oral
berupa air putih dan susu
formula

b. mengkonsultasikan
dengan medis jika
tanda gejala
hiperglikemia tetap
ada atau
memburuk
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat konsultasi dengan


dokter dan atas dasar
dokter An. F mendapatkan
suntikkan insulin secara sc
2U

Edukasi

a. menganjurkan
kepatuhan
terhadap diet dan
olah raga
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat dan ahli gizi


mengedukasi tentang
kepatuhan diet pada
keluarga An. F agar tidak
mengkonsumsi makanan
yang tinggi gula. Dan
perawat mengajurkan An.
F tetap beraktivitas jalan
di hari kedua perawatan

b. menganjurkan
monitor gula darah
secara mandiri
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat mengedukasi agar


An. F di cek gula darah
setiap hari dan jika
dirumah tetap melakukan
pengecekan gula darah
secara mandiri dan teratur
agar dapat mengkontrok
kondisi anak.

Kolaborasi

a. Kolaborasi
pemberian insulin
Hasil/Evaluasi Formatif
Perawat kolaborasi
dengan dokter dihari
pertama dan kedua
perawat An. F mendapat
suntik insulin 2 unit dan
hari ketiga 1 unit

Dukungan Kepatuhan
Progam Pengobatan
(1.12361)

Observasi

a. mengidentifikasi
kepatuhan
menjalani progam
pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif

Hasul identifikasi perawat


hari pertama kedua dan
ketiga perawatan keluarga
An. F patuh menjalani
progam pengobatan yang
sudah direncanan dengan
baik

Terapuetik

a. membuat
komitmen
menjalani progam
pengobatan dengan
baik
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat membuat
komitmen/perjanjian
dengan keluarga untuk
menjalani pengobatan
dengan baik dan teratur.

b. mendiskusikan hal
yang mendukung
dan menghabat
progam
pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif

Dari hasil diskusi perawat


dengan Ibu An.F bahwa
yang mendukung progam
pengobatan An. F adalah
adanya ayahnya dan
mainan kesukaannya.

Sedangkan yang
menghambat adalah rasa
ketakutan An. F

Edukasi

a. menginformasikan
progam
pengobatan yang
harus dijalani
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat
menginformasikan
progam pengobatan yang
harus dijalani An. F
adalag pemberian insulin
yang disuntikkan setiap
harinya untuk
menurunkan gula darah
An. F atas anjuran dokter.

b. menginformasikan
manfaat yang
diperoleh jika
teratur menjalani
progam
pengobatan
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawar menjaskan jika


An. F teratur menjalani
progam pengobatan
insulin ini gula darah anak
akan terkontrol dengan
baik

01/10/2023 08.00 WIB Defisit Nutrisi Manajemen Nutrisi


berhubungan (1.03119)
02/10/2023 08.00 WIB
dengan
03/10/2023 08.00 WIB Observasi
ketidakmampuan
mencerna a. mengidentifikasi
makanan status nutrisi
dibuktikan Hasil/Evaluasi Formatif
dengan BB turun
Hasil pengkajian status
dari 26kg
nutrisi pada An. F kurang
menjadi 22kg,
nafsu makan b. mengidentifikasi
menurun, alergi dan
mukusa bibir intoleransi
kering makanan
Hasil/Evaluasi Formatif

Hasil pengkajian An. F


tidak memiliki alergi
terhadap makanan

c. mengidentifikasi
makanan yang
disukai
Hasil/Evaluasi Formatif

Hasil pengkajian perawat


mendapatkan informasi
dari Ibu An. F bahwa
anaknya menyukai roti
coklat, dan sayur sup

d. mengidentifikasi
kebutuhan kalori
dan jenis nutrien
Hasil/Evaluasi Formatif

Setelah melakukan
pengkajian dan kolabarsi
bersama ahli gizi,
terhitung kebutuhan kalori
untuk An. F yang berusi 6
tahun yaitu 1.600
kalori/hari yang mana 3x
makan besar @430 kalori,
2x camilan @150 kalori

e. memonitor asupan
makan
Hasil/Evaluasi Formatif

Sebelum sakit An. F


makan nasi dan daging,
susu formula dan snack.
Hari pertama perawatan
An. F mendapat nasi tim
frekuensi 3x/hari hanya
dimakan 1/3

Hari kedua perawatan


sudah habis ½ porsi

f. memonitor berat
badan
Hasil/Evaluasi Formatif

Setelah perawat
melakukan pengkajian BB
An. F sebelum sakit yaitu
26kg dan saat sakit
mengalami penurunan
yaitu 22kg

Terapeutik

a. mensajikan
makanan secara
menarik dan suhu
yang sesuai
Hasil/Evaluasi Formatif

Ahli gizi dengan anjuran


perawat mensajikan
makanan dengan bentuk
lucu seperti Bento, dan
hasilnya An. F mau
makanan maupun habis
dalam ½ porsi

Edukasi

a. menganjurkan
posisi duduk, jika
mampu
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat memberikan
edukasi mengenai jika An.
F sedang makan harus
dengan keadaan duduk
jika An. F mampu

Kolaborasi

a. kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien yang
dibutuhkan
Hasil/Evaluasi Formatif

kolabarsi bersama ahli


gizi, terhitung kebutuhan
kalori untuk An. F yang
berusi 6 tahun yaitu 1.600
kalori/hari yang mana 3x
makan besar = 430 kalori,
2x camilan = 150 kalori

Promosi Berat Badan


(1.03136)

Observasi

a. mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab BB
kurang
Hasil/Evaluasi Formatif

Setelah perawat
melakukan pengkajian
penyebab BB An. F
kurang yaitu akibat
glukosa tidak sampai ke
sel yang lapar (starvasi)
dan mengakibatkan BB
turun

Terapeutik

a. menyediakan
makanan yang
tepat sesuai
kondisi pasien
(mis. makanan
dengan tekstur
halus dll)
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat dengan ahli gizi


menyediakan jenis
makanan pada An. F
dengan tekstur halus
sesuai dengan umur anak,

b. memberikan pujian
pada
pasien/keluarga
untuk peningkatan
yang dicapai
Hasil/Evaluasi Formatif

Perawat dan ahli gizi


memberikan pujian pada
anak karena di hari kedua
perawatan makanan habis
½ porsi

Edukasi

a. menjelaskan
makanan yang
bergizi tinggi,
namun tejangkau
Hasil/Evaluasi Formatif

Menjelaskan kepada
kelurga mengenai
makanan bergizi tinggi
yang terjangkau seperti
ikan lele

Tugas 5 : Berfikir kritis pada Evaluasi perawatan

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. F
Umur : 6 tahun

No. Register : 537xxx

No.
NO. DIAGNOSA EVALUASI PARAF
Urut

1 Ketidakstabilan Hari 1
gula darah
S:
berhubungan
dengan disfungsi Ibu mengatakan anak rewel, lelah, selalu
pangkreas merasa haus dan sering BAK
dibuktikan dengan
O:
anak terlihat lelah
lesu, kadar glukosa Anak lelah lesu
dalam darah tinggi
mulut anak kering
(GDS puasa 300
mg/dL dan GDS anak masih merasa haus
post pandrial 573
kadar glukosa dalam darah GDS puasa 300
mg/dL), anak
mg/dL dan GDS post pandrial 573 mg/dL)
mengeluh haus dan
buang air kecil Jumlah urine 6x/hari
6x/hari A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan memonitor

a. tampilan umum anak


b. rasa haus
c. memonitor GDS puasa dan GDS post
pandrial
d. jumlah urine tiap harinya
e. pemberian insulin 2 unit

Hari 2
S:

Ibu mengatakan anak sudah tidak rewel,


sedikit merasa haus dan BAK masih lumayan
banyak

O:

Anak terlihat ceria

mulut anak masih sedikit kering

anak kadang – kadang masih sering merasa


haus

kadar glukosa dalam darah GDS puasa 205


mg/dL dan GDS post pandrial 345 mg/dL)

Jumlah urine 4x/hari

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan memonitor

a. tampilan umum anak


b. rasa haus
c. memonitor GDS puasa dan GDS post
pandrial
d. jumlah urine tiap harinya
e. pemberian insulin 2 unit

Hari 3

S:

Ibu mengatakan anak sudah tidak rewel, anak


sudah tidak sering merasa haus, BAK sudah
membaik

O:

Anak terlihat ceria

mulut anak lembab

anak kadang – kadang masih sering merasa


haus

kadar glukosa dalam darah GDS puasa 180


mg/dL dan GDS post pandrial 267 mg/dL)

Jumlah urine 3x/hari

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan memonitor

a. memonitor GDS puasa dan GDS post


pandrial
b. pemberian insulin
c. edukasi pengecekan gula darah secara
rutin dan pemberian obat
2 Defisit Nutrisi Hari 1
berhubungan
S:
dengan
ketidakmampuan Ibu klien mengatakan anak tidak mau makan,
mencerna makanan makan nasi tim sehari dengan frekuensi
dibuktikan dengan 2x/hari porsi 1/3 dari 1 porsi yang dihabiskan,
BB turun dari 26kg snack dari RS 2x/hari dan minum air hanya 1
menjadi 22kg, nafsu gelas 500 ml/hari
makan menurun, O:
mukusa bibir kering
porsi makan yang dihabiskan An. F 1/3

Berat badan sebelum sakit 26kg, saat sakit 22


kg Anak tidak nafsu makan
A

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan :

a. memonitor nafsu makan anak


b. memonitor makanan kesukaan anak
c. menentukan kalori kebutuhan anak
(kolaborasi dengan ahli gizi)

Hari 2

S:

Ibu klien mengatakan anak sudah mau makan,


makan nasi tim sehari dengan frekuensi
2x/hari porsi 1/5 dari 1 porsi yang dihabiskan,
snack dari RS 2x/hari dan minum air 1 gelas
600 ml/hari
O:

porsi makan yang dihabiskan An. F 1/4

Berat badan sebelum sakit 26kg, saat sakit 22


kg Anak sudah nafsu makan

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan :

a. memonitor nafsu makan anak


b. memonitor apa penyebab anak tidak
nafsu makan
c. memonitor BB anak
Hari 2

S:

Ibu klien mengatakan anak sudah mau makan,


makan nasi tim sehari dengan frekuensi
2x/hari 1 porsi yang dihabiskan, snack dari RS
2x/hari dan minum air 1 gelas 600 ml/hari
O:

porsi makan yang dihabiskan An. F 1 porsi

Berat badan anak 23

Anak sudah nafsu makan

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Dengan :

a. memonitor nafsu makan anak


b. edukasi untuk keinginan makan anak
bertambah
c. memonitor BB anak

Anda mungkin juga menyukai