Anda di halaman 1dari 2

perubahan sistem nilai budaya

1. Perubahan Sistem Nilai Budaya


A. Kesatuan Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran
sebagian besar anggota masyarakat, Atau nilai-nilai yang melandasi cara berpikir dan
bertindak suatu kelompok masyarakat tersebut
Sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berpikir,
dan tingkah laku mereka. Contohnya, nilai-nilai seperti kejujuran, solidaritas, dan keadilan
B. Sistem nilai budaya juga merupakan hasil dari pengalaman hidup yang berlangsung dalam
kurun waktu yang lama, sehingga menjadi kebiasaan yang berpola.
Kebiasaan yang berpola dalam kehidupan masyarakat biasanya disebabkan oleh:
1. Ikatan perkawinan dan keturunan darah, seperti keluarga;
2. Kesatuan geografis, seperti desa, dan marga
3. Kesamaan asal-usul, seperti etnis Melayu, Cina, dan Sunda
4. Kesamaan kepentingan dan tujuan, seperti subak, organisasi pemuda, dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM)
5. Kesamaan keahlian dan keterampilan.
2. Alasan Perubahan Sistem Nilai Budaya
Perubahan sistem nilai budaya mengalami perkembangan yang pesat.
Alasan mendasar terjadi perubahan sistem nilai budaya, yaitu
1. Jarak komunikasi antara kelompok etnis,
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai etnis/suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupannya, biasanya tidak lepas dari ikatan
primordial, kesukuan, dan kedaerahan. hal yang sering menimbulkan konflik budaya pada
seseorang yang bergerak dari satu kelompok etnis ke kelompok etnis yang lain.
Contohnya adalah ketika ada kelompok etnis yang berpindah mencari nafkah ke daerah
kelompok etnis yang lain (migrasi), hal itu mungkin akan menimbulkan pergeseran sistem
nilai budaya yang sudah ada di daerah kelompok etnis penduduk asli, misalnya menganggap
rendah status etnis pendatang (negatif), tanpa melihat bahwa mungkin saja kelompok etnis
pendatang dapat menjadi penggerak pembangunan di daerah kelompok etnis penduduk asli
tersebut.
2. Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan yang berlangsung terus-menerus bertujuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas hidup keluarga/masyarakat/bangsa Indonesia. Pelaksanaan
pembangunan tersebut dapat menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya
yang tentunya akan berpengaruh pula pada sikap mental, pola pikir, dan pola perilaku
keluarga/masyarakat/bangsa Indonesia.
3. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai
budaya yang sudah ada, perubahan kondisi kehidupan manusia, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen
teknologi, yang selain memiliki segi positif, juga memiliki segi negatif. Sebagai dampak
negatif teknologi, menusia menjadi resah. Keresahan manusia muncul akibat adanya
benturan nilai teknologi modern dengan nilai-nilai tradisional
3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya
Apabila sistem nilai budaya mengalami perubahan, akan terjadi pula perubahan sikap mental,
pola pikir, dan pola tingkah laku anggota/warga masyarakat dalam berbagai aspek nilai
kehidupan. Perubahan sistem nilai budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, mendorong ke arah kemajuan, dan menyejahterakan kehidupan
masyarakat. Disamping itu, perubahan sistem nilai budaya dapat pula berakibat negatif, yaitu
merusak nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk kehidupan,
dan merugikan masyarakat, sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
4. hjj
5. hh
1.

Anda mungkin juga menyukai