Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UTS

PENGANTAR BISNIS

Runik Puji Rahayu,S.E.,M.M.

Disusun Oleh:

NAMA : Nuris Syamsih

NPM : 2022210189

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
2022
NAMA: NURIS SYAMSIH

NPM : 2022210189

1. Perusahaan Dalam Sistem Sosial


A. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yamng mengolah sumber-sumber
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
B. Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi yang relevan untuk
operasi. Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap
organisasi. Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri.
Organisasi mengambil input seperti bahan baku , uang, tenaga kerja dan energi dari
lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi produk atau jasa sebagai output.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu:
Lingkungan eksternal makro yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan
usaha. Contoh: keadaan alam (SDA), Lingkungan, Hukum, Perekonomian.
Lingkungan eksternal mikro yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh: Pasar sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
2. Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi. Contoh: tenaga kerja, dan juga peralatan.
C. Pertanggung Jawaban Sosial Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa untuk
mendapatkan keuntungan yang layak dalam menjalankan aktivitasya tersebut, perusahaan
akan sangat mempengaruhi lingkungannya. Dengan kata lain, dalam menjalankan
aktivitasnya perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan
dan masyarakat.
a. bertanggung jawab terhadap pelanggan/konsumen
Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal
ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu
dapat terus dilakukan secar berkesinambungan.
Berkaitan dengan konsumen, dikenal 4 hak-hak konsumen yang perlu dilindungi, yaitu :
a) Hak untuk keselamatan
b) Hak untuk memperoleh informasi
c) Hak untuk memilih
d) Hak untuk didengar
b. Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja
Perusahaan juga harus bertanggung awab terhadap keberadaan tenaga kerja dalam
perusahaan, seperti kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya
beberapa jaminan kerja seperti asuransi kesehatan, cuti, dan rekreasi.
c. Bertanggung jawab terhadap lingkungan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan di
lingkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan
lingkungan di sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh
limbah perusahaan, seperti pembuangan limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada
air sungai/sumur, dan tanah.
d. Bertanggung jawab terhadap investor
Pada umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan
perusahaan, terutama yang tekait dengan pengelolaan dana, dan jual beli saham. Hal
tersebut tentu saja menyangkut masalah laba yang akan dibagikan kepada para
pemgegang saham.

D. Etika Bisnis
a. Pengertian Etika
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang mempunyai arti :
adat akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir atau berarti adat istiadat. Dapat
dikatakan pula bahwa, Etika adalah filsafat tentang nilai-ilai, kesusilaan tentang baik
dan buruk.
b. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku
bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha( bisnis). Kebenaran di
sini yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui
prinsip-prinsip baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis yang nampak
pada ilustrasi berikut:
a) Lingkungan Bisnis
Sering kali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema
yang menekannya seperti menekan ongkos dan efisiensi tetapi harus tetap
meningkatkan kualitas produk. Eksekutif perusahaan harus pandai
mengambil keputusan etis yang tidak merugikan perusahaa.
b) Organisasi
Secara umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya (proses interaktif)
c) Individu
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan
berinteraksi dengan sesama akan berperilaku etis dan harus memiliki
tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya dengan menjaga
kehormatan profesinya.
E. Bisnis Internasional
Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasinal.
Lebih khusus lagi perusahaan multinasional dapat berproduksi baik di dalam maupun di luar
negeri. Setiap bangsa di dunia ini berkepentingan untuk berperan serta dalam peraturan bisnis
Internasional. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, perdagangan internasional adalah
komponen vital bagi perekonomian suatu negara. Perdagangan itu akan membawa pergeseran
struktural dalam organisasi perekonomian negara dan hal ini membawa peluang baru bagi
bisnis.
1. Teori Perdagangan
1) Teori Merkantilisme
Teori ini menganggap bahwa , kekayaan suatu bangsa akan meningkat
bersamaan dengan meningkatnya jumlah emas yang dimilikinya. Cara
berpikir merkantilistik terus berlangsug hingga kini dalam arti yang tidak
begitu ekstrem, negara yang terus menerus lebih banyak mengimpor daripada
mengekspor dan menghabiskan cadangn emas mereka akan menjadi lemah
kedudukannya terhadap negara lain dan bank asing.
2) Teori Keunggulan Absolut
Konsep ini menyatakan bahwa, dengan spesialisasi dalam produksi yang
paling efisienbagi suatu negara, maka negara itu akan dapat meningkatkan
kemakmurannya melalui perdangangan internasiaonalnya.
3) Teori Keunggulan Komparatif
Model ini menggambarkan keuntungan perdangangan dari keunggulan
komparatif.
2. Keuntungan-keuntungan Ekonomis dari perdagangan Internasional bagi negara
pengimpor
a) Kemungkinan dapat memperoleh harga barang dari luar negeri yang lebih
murah daripada barang sejenis di dalam negeri.
b) Apabila kuantitas produk di dalam negeri tidak mencukupi maka dengan
mengimpor barang, kebutuhan dapat terpenuhi.
c) Dengan mengimpor barang dari luar negeri, kemungkinan atau peluang untuk
ekspor barang ke luar negeri menjadi lebih luas bagi negara pengekspor
d) Biaya untuk memperluas pangsa ke luar negeri sering kali lebih murah dari
pada perluasan pengsa di dalam negeri
e) Penjualan ke luar negeri pada umumnya dalam volume yang besar sehingga
dalam proses produksinya dapat lebih efisien.
3. Hambatan – hambatan perdangangan internasional
a) Perbedaan bahasa
b) Pada era globalisasi seharusnya penguasaan terhadap bahasa asing sudah
dipersiapkan sehingga hambatan bahasa dalam melakukan bisnis
internasional dapat diatasi.
c) Perbedaan dalam kebiasaan sosial
d) Negara pengekspor produk atau jasa harus mempelajari terlebih dulu
kebiasaan-kebiasaan dari negara pengimpor yang akan menjadi mitra
dagangnya.
e) Perbedaan dalam hukum dan peraturan
2. Bentuk-Bentuk Perusahaan
A. Bentuk-Bentuk Perusahaan yaitu:
1. PT (Perseroan Terbatas)
Perusahaan PT (Perseroan Terbatas) adalah badan usaha yang memungkinkan
investor asing untuk melakukan kegiatan komersial di dalamnya, perusahaan yang
sudah masuk dalam kategori PT akan bertindak sesuai dengan hukum komersial yang
ada di Indonesia, saat ini ada berbagai jenis PT yang ada di Indonesia, yaitu
perusahaan terbuka, tertutup, perseorangan, domestik, asing dan umum atau publik.
1. PT terbuka
PT dengan jenis terbuka cenderung menawarkan saham kepada publik. Jadi,
dalam membeli dan menjual saham dari PT jenis ini terbilang
mudah. Bahkan, tidak jarang PT terbuka menawarkan sebagian saham
kepemilikannya kepada investor.
2. PT tertutup
Berbeda dengan PT terbuka, bentuk perusahaan PT yang satu ini justru
membatasi penjualan saham hanya kepada inidividu atau kelompok
tertentu.Biasanya, PT tertutup hanya dimiliki oleh keluarga atau kalangan
tertentu sehingga tidak bersifat publik, termasuk dalam menawarkan saham.
3. PT Perseorangan.
Dalam praktik, sebagian sebagian perusahaan perseorangan perseorangan
pendiriannya menggunakan akta otentik, Aset perusahaan hanya dimiliki satu
orang, Bertanggung jawab sendiri atas seluruh utang perusahaan, Pekerja
yang ada merupakan wakil atau pembantu pengusaha dalam perusahaan
berdasarkan pemberian kuasa atau perjanjian kerja, Misalnya adalah
Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD), PO.
4. PT domestik
Seperti namanya, PT domestik merupakan perusahaan yang didirikan di
dalam negeri dan harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku di Indonesia.
5. PT asing
Kebalikan dari PT domestik, PT asing justru perusahaan yang didirikan di
luar negeri dan harus mematuhi peraturan yang berlaku di dalam negeri.
Misalnya, ada PT dari luar negeri yang dibangun di Indonesia. Maka, PT
tersebut harus mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.
6. PT umum atau publik
Pada dasarnya jenis PT ini mirip dengan PT terbuka, yaitu menawarkan
kepemilikan saham kepada siapapun.
2. CV (Komandan Vennotschap)
Berbeda dengan PT, bentuk perusahaan yang satu ini belum termasuk ke dalam
badan hukum. Hal tersebut sudah ditegaskan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang Pasal 19, di situ dijelaskan bahwa persekutuan komanditer harus bertanggung
jawab secara pribadi terhadap kegiatan lainnya.
Dalam pembuatan CV dibutuhkan berbagai macam dokumen di bawah ini:
a) akta tekad CV
b) surat keterangan domisili perusahaan
c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d) pengesahan pengadilan
e) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
f) TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
3. UD (Usaha Dagang)
UD adalah salah satu bentuk badan usaha yang dimiliki oleh satu orang saja. Hal
ini berbeda dengan PT yang harus mensyaratkan minimal ada dua orang pemegang
saham.Seperti halnya CV, UD juga bukanlah bentuk usaha yang berbadan
hukum.Untuk mendirikan UD ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
a) izin domisili usaha
b) mengajukan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
c) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
d) TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
4. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha atau badan hukum di mana anggota saling bekerja
sama dalam kegiatan ekonomi.Dalam koperasi, anggotanya pun bersifat sukarela
tanpa adanya paksaan sama sekali.Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh anggotanya
dalam mendasari kegiatan koperasi adalah kekeluargaan, menolong diri sendiri,
bertanggung jawab, demokrasi, keadilan, dan sebagainya.
5. Firma
Sama halnya seperti UD dan CV, firma juga bukanlah perusahaan badan hukum
seperti halnya PT. Bentuk perusahaan ini terbilang simpel dalam pendiriannya. Paling
tidak, diperlukan dua orang atau lebih untuk menjalankan badan usaha ini di bawah
satu nama yang digunakan bersama. Setiap anggota yang di dalamnya memiliki
tanggung jawab penuh atas firma.
6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha yang melayani kepentingan masyarakat umum dan
diawasi langsung oleh pemerintah. Modal usahanya pun berasal dari
pemerintah. Selain BUMN, ada juga BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang
keseluruhan atau sebagian modalnya adalah milik pemerintah daerah.
3. Prosedur Mendirikan Perusahaan
A. Prosedur mendirikan sebuah perusahaan
Adapun ketika kita berencana mendirikan sebuah perusahaan, rupanya ada beberapa
prosedur yang cukup rumit dan harus diselesaikan secepatnya. Prosedur-prosedur tersebut
tentu untuk memperjelas mengenai perusahaan bersangkutan seperti bergerak di bidang apa,
lokasinya dimana, dan masih banyak lagi persyaratan lain yang berurusan dengan hukum
negara. Diantaranya adalah:
1. Membuat Akta Pendirian PT, SK Pengesahan Badan Hukum, dan NPWP
Perusahaan.
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mendirikan perusahaan berbasis PT
(Perseroan Terbatas) yaitu membuat akta pendirian perusahaan, SK pengesahan
badan hukum, dan mengurus NPWP perusahaan.
2. Menentukan Domisili Usaha
Menentukan domisili usaha menggunakan Virtual Office yang biasanya akan
dijadikan dasar untuk mengeluarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda
Daftar Perusahaan (TDP).
3. Menentukan Bidang Usaha
Menentukan bidang usaha dari perusahaan yang akan anda dirikan sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan oleh Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI),
dalam Perka BPS No.19/2017 disebutkan bahwa pengelompokan kegiatan ekonomi
sangatlah penting untuk menyeragamkan konsep, definisi, dan klasifikasi lapangan
usaha.
4. Mendaftarkan Perusahaan ke BPJS Ketenagakerjaan
Mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan memang merupakan salah satu
persyaratan mendirikan perusahaan. Bahkan persyaratan tersebut sudah diatur dalam
PP 84/2013 tentang Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah No.14 Tahun
1993 mengenai Penyelenggaran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
5. Prosedur Pengajuan NPWP Perusahaan
Proses pengajuan dan penerbitan NPWP perusahaan berbentuk PT kemungkinan
tidak lagi harus dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayahnya berada pada
domisili perusahaan didirikan. Sebab, NPWP Perusahaan sepertinya akan diterbitkan
bersamaan dengan terbitnya SK Pengesahan Badan Hukum di Kementrian Hukum
dan HAM.
6. Mengajukan SIUP dan TDP
Mengajukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar
Perusahaan) adalah langkah terakhir yang harus dilakukan sebelum perusahan mulai
beroperasi.
Dengan menyelesaikan prosedur-prosedur tersebut, maka rasanya anda dapat
mendirikan perusahaan yang terintegrasi dengan hukum dan pastinya legal.

Anda mungkin juga menyukai