Anda di halaman 1dari 7

1.

Kasus Lingkungan bisnis


a. Jelaskan Pendapat Karl Albercht
Ada 8 isu lingkungan yang dapat memberi pengaruh pada organisasi dan harus diperhatikan:
1. Lingkungan pelanggan
faktor demografi seperti status perkawinan, usia, jenis kelamin, dsb.
2. Lingkungan pesaing
informasi mengenai pesaing tentang jumlah dan kekuatan perusahaan pesaing
3. Lingkungan ekonomi
perkembangan bisnis mancanegara, informasi mengenai biaya, harga, perdagangan
internasional
4. Lingkungan teknologi
perkembangan teknologi, penggunaan teknologi baru dengan akses yg lbh cepat dengan
pertimbangan kemungkinan terjadi kerusakan lingkungan/ kemungkinan menciptakan produk
baru
5. Lingkungan sosial budaya
nilai / adat masyarakat, dsb.
6. Lingkungan politik
peran dan aktivitas pemerintahan baik nasional maupun internasional
7. Lingkungan hukum
perhatian kepada HAKI (hak cipta, paten, merek, dsb)
8. Lingkungan geofisika
berkaitan dengan peran atau jalannya organisasi terhadap perubahan keadaan lingkungan.
Contoh: adanya pemanasan global  perusahaan harus hemat bahan bakar.
 Perusahaan harus tanggap atas isu yang terjadi, tidak menunggu sesuatu yang akan terjadi
karena isu selalu memberikan dampak.
 Tahapan pengelolaan isu: (1) mengidentifikasi isu (2) menganalisis isu (3) mengevaluasi
isu (4) mengambil langkah yang akurat (sebagai bentuk antisipasi dari ancaman yang
terjadi)

b. Jelaskan Lingkungan bisnis yang dinamis


 Lingkungan bisnis dinamis  dunia bisnis berinteraksi dan dinamis krn pengaruh sosial,
budaya, politik, etis, global, ekologis, teknologis, yg dpt menimbulkan peluang dan ancaman
 Lingkungan bisnis selalu berubah Perush harus menghasilkan inovasi sesuai keinginan
stakeholder
 Keinginan masyarakat  perusahaan memperhatikan isu publik dan perhatian pada bisnis
yang etis dan taat pada regulasi

Perubahan nilai dalam dinamika lingkungan bisnis mencakup:

1. Globalisasi (produk, barang, jasa, modal skala nasional dan internasional)


2. Peraturan pemerintah dalam dunia bisnis (regulasi dan strategi)
3. Perubahan lingkungan alam
4. Perkembangan tekonologi dan inovasi baru
5. Nilai dalam lingkungan bisnis yang dinamis

Akibat dinamika lingkungan bisnis:

1. Manajer harus mampu menciptakan solusi yg akurat


2. Bisnis harus mampu memberi nilai ekonomi, sosial, lingkungan
3. Memberikan keuntungan dan nilai lebih bagi stakeholder (perhatian kpd lingkungan sosial)
4. Membuat strategi perusahaan untuk memberi perhatian pada semua stakeholder

2. Annual Report dan Pemangku Kepentingan


a. Stakeholders primer dan sekunder
Stakeholder adalah pribadi maupun organisasi/kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh berbagai keputusan yg dibuat atau dihasilkan dalam sebuah organisasi.

Menurut Tri Hendro Sigit, stakeholder dibagi 2:

1. Primer : pihak yang sangat berpengaruh atas aktivitas perusahaan/kelompok yang berada dalam
lingkaran kegiatan organisasi. Mencakup:
1. Karyawan yang memberikan kemampuan dan pengetahuan teknis dan non teknis
2. Pengelola / peran manajemen yang menjalankan fungsi manajerial
3. Pemegang saham mayoritas yang menyediakan sumber permodalan
4. Kreditur yang menyediakan sumber dana
5. Distributor sbg pemasok brg/jasa
6. Pemasok yang menyediakan kebutuhan bahan operasional dan sumber informasi bagi
produsen.

2. Sekunder : Pihak yang berperan penting tapi tidak mempengaruhi atau dipengaruhi kegiatan
perusahaan secara langsung. Mencakup: media, pemerhati, kelompok sosial.
Contoh kasus : produk makanan yg mengandung zat berbahaya menjadi perdebatan media

b. Pendapat pribadi terkait peran Stakeholders:


1. Kekuasaan ekonomi  memastikan tanggung jawab perusahaan pada setiap stakeholder
terlaksana
Contoh : konsumen dapat produk yg aman, tepat waktu dalam pembayaran utang kpd
supplier, pembayaran gaji tepat waktu kpd karyawan
2. Kekuasaan memberi suara (voting)  Stakeholder dapat memberikan suara sesuai
kepemilikan saham melalui RUPS
Contoh : memberi saran untuk kemajuan perusahaan, menentukan proses merger, akuisisi,
pengangkatan direktur, pemberian bonus/ gaji
3. Kekuasaan secara politik  Stakeholder (pemerintah) campur tangan dalam membuat
regulasi terkait atau tuntutan pemegang saham utk mengesahkan undang-undang
Contoh : harga bahan baku kertas yang murah krn pembalakan hutan scra liar atau terjadi
pelanggaran peraturan lingkungan hidup
4. Kekuasaan secara hukum  Stakeholder dapat melakukan tuntutan kepada perusahaan atas
tindakan yang merugikan atau menimbulkan kerusakan
Contoh : tuntutan ganti rugi atas kecelakaan kerja, produk tidak sesuai standar

3. CSR
a. Tahapan CSR
Pendapat D. Martinis dalam melakukan program CSR harus memperhatikan komunitas, tujuan,
pesan, dan metode yg digunakan. Program ini dilakukan dgn proses sbb :
1. Merumuskan komunitas organisasi d/c :
i. Menyusun pembatasan kategori masyarakat lokal (lihat siapa penduduknya, siapa
masyarakatnya cocok/tdk?) harus bisa yang berbicara bahasa setempat.
ii. Mengidentifikasi norma, adat, nilai, dan hukum setempat ( contoh ibu susy ikan”
 nelayan)
iii. Mengidentifikasi pemuka yang berpengaruh
iv. Memilih komunitas primer dan sekunder
Komunitas primer dapat dicari dengan cara interaksi yang luas dengan masyarakat
Komunitas sekunder dengan cara melihat kondisi geografis dan kehidupan
masyarakat setempat
2. Menentukan tujuan yaitu d/c mendapatkan berbagai data temuan yg disesuaikan dgn
program yg akan dijalankan dan sesuai dgn visi misi perusahaan.
Program yang dijalankan harus dibuat secara tertulis dan tidak diperkenankan dibuat
secara lisan.
Tujuannya sebagai referensi dan patokan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Menyusun pesan yang ingin disampaikan d/c :
i. Memilih isu yang paling tepat
ii. Memilih isu yang mendukung posisi organisasi
iii. Pilih isu yang menarik perhatian
4. Memilih metode yg paling baik dalam penyampaian pesan d/c melihat latar belakang
perndidikan, adat istiadat, bahasa
5. Realisasi program yaitu upaya melaksanakan kesepakatan yg terjadi (co. kesepakatan
reklamasi dgn nelayan) dilakukan sesuai kesepakatan, isu yg berkembang dan wajib
diselesaikan.
6. Melakukan analisis/evaluasi atas program yg dijalankan yaitu mengetahui efektivitas dan
keberhasilan program CSR

b. Empat kategori tanggung jawab sosial perusahaan menurut Archie Carrol


1. Tanggung jawab ekonomi (Economic Responsibility)
 Mekanisme pricing menghubungkan tanggung jawab ekonomi dan sosial perusahaan.
 Pricing akan bersinergi dgn tanggung jawab sosial jika didasari itikad untuk memberikan
harga yg memihak pd konsumen.
 Artinya, harga yg diberikan merupakan representasi dri kualitas dan nilai sebenarnya dari
brg/jasa yg ditawarkan.
 Serta proses komunikasi lewat iklan tdk boleh menipu/membohongi konsumen.
2. Tanggung jawab hukum (Legal responsibilities)
 Perusahaan harus sepakat untuk melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan
hukum yang ada maupun yang akan muncul di wilayah tempat perusahaan beroperasi.
 Tanggung jawab hukum merupakan kodifikasi sejumlah nilai dan etika yg dicanangkan
perusahaan thd pembuat dan pemilik hukum yg terkait.
 Perusahaan harus menjalankan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku dan
bila terjadi pelanggaran akan dikenai sanksi.
 Tangggung jawab hukum sebagai suatu kebenaran, yang harus dipenuhi oleh perusahaan
bukan hanya untuk menjaga izin usaha mereka.
3. Tanggung jawab etis (Ethical responsibilities)
 Tanggung jawab etis merupakan kewajiban perusahaan untuk menyesuaikan segala
aktivitas sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak tertulis.
 Tujuannya utk memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari stakeholders thd perush.
 Contoh : kepekaan perush dlm menjaga kearifan dan adat lokal, pengenalan thd
kebiasaan, tempat sakral, opinion leader, budaya, bahasa daerah, kepercayaan, dan tradisi.
 Bila terjadi akulturasi maupun asimilasi merupakan keberhasilan perush dlm beradaptasi
tpi mjd ancaman bagi mereka yg tdk dpt menerima masuknya budaya baru.
 Tantangan : proses negosiasi, konsolidasi, dan kompromi dri setiap standar dan harapan
komunitas lokal
4. Tanggung jawab filiantropis (Philianthropic Responsibilities)
 Perusahaan disarankan untuk dapat memupuk kemandirian komunitas, bukan hanya
memberikan sejumlah fasilitas dan bantuan dana.
 Didasari itikad perusahaan untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas secara mikro
maupun makrososial.
 Merupakan wujud konkret berupa pembangungan fisik
 Pengalokasian 10% dari keuntungan utk aktivitas filantropis mendorong pencapaian
keuntungan jangka panjang
*Apabila keempat unsur diatas teraplikasi secara menyeluruh maka akan terselenggara sebuah
Total CSR. (I+II+III+IV = Total CSR)

4. Perihal kasus kebijakan Donald Trump

Globalisasi seharusnya dapat menaikkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di negara


berkembang dan menurunkan harga barang di negara maju, Namun, dengan diberlakukannya sistem
proteksionisme justru membahayakan perekonomian domestik dan memaksa sejumlah negara untuk
mengubah strategi perdagangan internasional.

Sistem proteksionisme menyatakan bahwa produsen dalam negeri harus diutamakan terlebih dahulu
ketika berkompetisi dengan produsen asing. Dgn adanya proteksi thd politik eko dan budaya
melemahkan tingkat KS mengelola dunia dan hanya mementingkan perekonomian nasionalnya
masing-masing.

Aturan-aturan dalam proteksionisme meliputi :

1. tarif dan bea masuk


2. pembatasan kuota barang dan/atau jasa dari luar negeri
3. subsidi bagi produk dalam negeri
4. pemberlakuan standar-standar tertentu untuk produk asing

(Bagi AS) Beberapa alasan terkait faktor ekonomi penerapan kebijakan proteksionisme, diantaranya:
1. Mempertahankan pasar AS dalam menghadapi serbuan kompetitor asing d/c :
Melindungi industri kecil (UMKM) dan industri baru (startup industries) dari persaingan dengan
produk sejenis di pasar domestik dengan diberikan insentif dan keringanan dalam hal pajak serta
biaya produksi.
Sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi terutama produksi nasional dan menekan tingkat
pengangguran dlm menghadapi serbuan sumber daya materi dan manusia di tingkat global. Ditambah
lagi, sejak Cina masuk dalam WTO lebih dari 50 ribu pabrik di Amerika tutup dan puluhan juta
pekerja dirumahkan. Serta mendukung pembatasan transfer modal dan SDM antar negara,
memprioritasan produksi nasional dan penciptaan lapangan kerja untuk pekerja dalan negeri dan tidak
mempercayai mekanisme pasar internasional.
2. Menurunkan harga produk asing yang masuk dalam wilayah suatu negara dengan diterapkannya bea
masuk yg tinggi.
Contoh : memberlakukan tarif impor 45% utk produk Cina karena banyak produk AS yg harus
bersaing di dlm negeri dgn produk Cina yg djual dgn harga lbh murah
3. Untuk mengantisipasi dumping (menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah di pasar
ekspor dibandingkan dengan pasar domestik)
4. Untuk mengurangi impor yang terlalu besar pada produk-produk tertentu.

Beberapa alasan terkait faktor non-ekonomi penerapan kebijakan proteksionisme yaitu sebagai alat
untuk memenangkan suara rakyat dalam Pemilu atau ketika pemerintah mulai goyah akibat kebijakan-
kebijakan yang tidak tepat sasaran.

(Bagi Indo) Sri Mulyani berpendapat kebijakan proteksi merupakan bentuk kemunduran globalisasi.
Globalisasi memberikan manfaat bagi perdagangan duna melalui hubungan KS yg slg menguntukan.
Ia menepis klaim Trump bahwa kerja sama dagang merugikan AS.

1. Indo mendapat limpahan impor dari negara yg tidak bisa masuk AS


Indo akan terkena dampak tidak langsung terkait perdangan Indo-Cina. Hal ini disebabkan karena
Trump melakukan trade-war ke Cina > ekspor Cina ke AS akan berkurang > pertumbuhan ekonomi
Cina melambat > Cina akan menghentikan pembelian bahan mentah dari Indo sehingga permintaan
thd produk kita berkurang krn selama ini Indo mengeskpor bahan mentah ke Cina utk diolah dan
dieskpor dgn bentuk brg jadi/ setengah jadi ke berbagai negara tmasuk AS.
Cins melempar semua hasil produksinya yang melimpah ke Indo > pasar Indo tertekan produk asing
dan tidak dapat bersaing.
Contoh: produk udang Cina kena kebijakan anti dumping oleh AS sehingga produk tsb masuk ke Indo
dan di re-rekspor ke US. Sehingga produk udang Indo sendiri tidak dapat mengeskpor ke US maka
pemerintah harus memperketat kebijakan impor ikan.

2. Menyulitkan produk Indo yg diekspor ke AS karena aturan proteksionisme

Untuk mengantisipasi kebijakan perdagangan Trump, pemerintah memiliki dua cara :

1. memperkuat pasar domestik


2. memperbanyak perjanjian bilateral perdagangan.
5. Kasus Ahok dan RS Sumber Waras
a. Prinsip etika bisnis
Etika bisnis merupakan acuan / cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Prinsip etika bisnis terdiri dari:
1. Prinsip otonomi  perusahaan secara bebas melakukan kewenangan sesuai visi dan misi.
Akibatnya perusahaan tdk bergantung pd pihak manapun dlm menjalankan organisasnya.
2. Prinsip kejujuran  prinsip yg plg mendasar dan mendukung keberhasilan kinerja
perusahaan. Terkait dengan konsumen, karyawan, pemasok dan pihak lain yg terkait.
Contoh : penawaran barang sesuai kualitas riil, perjanjian kerja yang seimbang, hubungan
perusahaan dgn karyawan
3. Prinsip tidak berniat jahat  Pelau bisnis lebih memperhatikan kesejahteraan
masyarakat umum, konsumen, pelaku bisnis, dan stakeholder lainnya. Prinsip ini dpt
diketahui masyarakat secara cepat/lambat.
Contoh : penggunaan bahan kimia tertentu pd produk makanan
4. Prinsip keadilan  Memberikan keadilan bagi stakeholder dan semua pemilih faktor
ekonomis
Contoh : Upah yang layak bagi karyawan dan eksekutifnya, harga yg wajar bagi pemasok
dan konsumen
5. Prinsip hormat pada diri sendiri  Aktivitas bisnis harus memberikan kontribusi yg
memuaskan dgn respon yang tinggi dan disesuaikan melalui visi, misi, dan tujuan perush.

b. Prinsip etika bisnis profesi akuntan di Indonesia


1. Tanggung jawab profesi  sebagai professional harus bertanggung jawab kepada sesama
anggota, masyarakat, diri sendiri dan menjaga tradisi profesi
2. Kepentingan Publik  tanggung jawab yg diterima dari masyarakat seperti kepada klien,
pemberi kredit, pemerintah, investor, dunia bisnis dan keuangan, dsb.
3. Integritas  akuntan bersikap jujur, berterus terang tanpa mengorbankan rahasia
penerima jasa. Integritas tidak boleh dikalahkan untuk kepentingan pribadi, kesalahan
disengaja, peniadaan prinsip. Integritas terukur melalui undang-undang, panduan khusus,
dan objektivitas.
4. Objektivitas  akuntan bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, bebas dari
pengaruh manapun. Ukuran kewajaran harus digunakan dlm prinsip ini dan tidak
melanggar standar yg berlaku.
5. Kehati-hatian professional  kewajiban melaksanakan profesionalisme melalui
pendidikan dan pengalaman dan memiliki tingkat kompetensi sesuai profesionalisme dan
prinsip etika.
6. Kerahasiaan  akuntan wajib menjaga informasi klien/pemberi kerja sejak dimulai
hingga akhir kerja. Serta mencakup kewaiban legal dan profesionalisme.
7. Perilaku professional  menjaga tingkah laku sesame anggota, pihak ketiga, dan
masyarakat (co. jgn membajak klien orang)
8. Standar Teknis  menghargai kode etik / standar yang dikeluarkan.

Dugaan kasus korupsi lahan sengketa RS Sumber Waras oleh Ahok karena adanya info tng pembelian lahan
bermasalah sehingga menimbulkan kerancuan di masyarakat. Ahok membeli sebesar 755 M dgn NJOP
20.775.000/m (3,6 hektar) dan BPK menduga adanya kerugian negara sebesar 191 M.
Kepala BPK terkena dugaan konflik kepentingan dalam audit pembelian RS. Efdinal memakai audit tsb utk
meluluskan niatnya menjual tanah di tengah makam Pondok Kelapa. Efdinal meminta pemerintah membeli
tanahnya jika tak ingin audit yg menurutnya terindikasi korupsi dipublikasikan. Efdinal 6x menyurati Dinas
Pertamanan dan Pemakaman Jakarta utk membeli tanah tsb. Efdinak dipindah dari Banten ke Jakarta dan ia
memainkan kekuasaannya. Saat memeriksa belanja Dinas Pemakaman ia menyatakan pengurungan itu keliru
karena pemerintah belum membayarnya. Tanah tsb dimasukkan ke temuan BPK dan direkomendasi
menyarankan pemerintah membeli tanah tsb. Ia menampik bahwa tanah itu miliknya dan menyebut hanya
membantu pemilik mendapatkan haknya. Efdinal membuat laporan keuangan pemerintah Jakarta “wajar dgn
pengecualian”. Padahal tanah tsb telah dibeli hanya belum balik nama. Efdinal berusaha menjual tanah tsb dgn
memakai audit pembelian RS Sumber Waras
Beberapa indikasi kekeliruan :
Ahok membeli terlalu mahal karena ada tawaran PT Ciputra yg lebih murah 191 M pd 2013. Ahok
menyanggah dgn bukti bahwa perbedaan waktu setahun membuat harga tanah melonjak 200%.
Memakai patokan NJOP yg keliru. Pemerintah memakai NJOP Jalan Toman Utara senilai 20 juta bukan Jalan
Kyai Tapa di sisi timur yg hanya 7 juta. Ahok menyanggah bahwa penentuan tsb sudah ditentukan Kemenkeu
sejak awal.
Ahok dinilai membeli tanah yg perjanjiannya masih dipegang PT Ciputra dan tanpa melalui kajian mendalam
padahal perjanjian tsb sudah gugur. Perpres no 40/2014 “pembelian lahan di bawah 5 hektar tak perlu kajian”
Audit BPK rawan dgn kepentingan politik di dalamnya karena BPK dipimpin oleh jebolan kader parpol.
Ketua BPK seharusnya bebas dari kepentingan politik dan kepengurusan BPK harus dirombak dan diisi oleh
kalangan professional

Anda mungkin juga menyukai