Asas 3
Asas 3
latar belakang perbankan, perbankan adalah sektor keuangan yang mencakup berbagai kegiatan, seperti
penerimaan simpanan, pemberian pinjaman, dan penyediaan layanan keuangan. Bank berperan penting
dalam mengintermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
Mereka juga menyediakan berbagai produk dan layanan, termasuk kartu kredit, investasi, dan
manajemen risiko. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam cara bank
beroperasi, dengan munculnya layanan perbankan digital dan fintech.
Menurut para ahli, perbankan dapat diartikan sebagai suatu sistem atau lembaga yang berfungsi sebagai
perantara keuangan dan menyediakan berbagai layanan keuangan kepada masyarakat. Walter Bagehot,
seorang ekonom Inggris, menyatakan bahwa fungsi utama bank adalah "menerima uang simpanan dari
masyarakat dan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu."
Sementara itu, Menurut Frederick S. Mishkin, seorang ekonomi dan profesor di Universitas Columbia,
perbankan mencakup fungsi-fungsi seperti penghimpunan dana, penyediaan likuiditas, pengelolaan
risiko, dan pemberian layanan pembayaran.
Jadi, secara umum, perbankan mencakup kegiatan keuangan yang mencakup penerimaan dana,
pemberian pinjaman, dan penyediaan berbagai layanan keuangan kepada masyarakat.
Sejarah bank dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Berikut adalah garis besar sejarah bank:
a. Zaman Kuno: Praktik perbankan primitif muncul di Mesir Kuno, Babilonia, dan Romawi. Kuil-kuil
di Mesir sering berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta benda berharga, dan praktik
peminjaman uang telah ditemukan di Babilonia.
b. Abad pertengahan: Di Eropa pada abad pertengahan, pedagang dan pengusaha membuka bank
pribadi untuk menyediakan layanan pertukaran mata uang dan menyimpan uang. Pengusaha
Italia, terutama di kota Florence, dikenal sebagai pelopor perbankan modern.
c. Abad ke-17: Bank sentral pertama, Bank of Sweden (Sveriges Riksbank), Didirikan pada tahun
1668. Bank of England, Didirikan pada tahun 1694, memainkan peran penting dalam
pengembangan sistem perbankan modern.
d. Abad ke-19: Perkembangan jaringan perbankan meningkat seiring dengan Revolusi Industri.
Bank sentral mulai muncul di berbagai negara. Selama periode ini, regulasi perbankan juga
menjadi lebih ketat
e. Abad ke-20: Perang Dunia I dan II mempengaruhi perbankan, dengan banyak pemerintah
mengambil kendali atas sistem keuangan untuk mendukung upaya perang. Pasca Perang Dunia
II, terjadi pemulihan ekonomi dan munculnya lembaga keuangan internasional seperti Dana
Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dun
Bank Komersial: Menyediakan layanan keuangan kepada masyarakat umum dan bisnis.
Bank Investasi: Fokus pada investasi dan menyediakan jasa perantara keuangan.
Bank Sentral: Bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan pengaturan mata uang negara.
Bank Pembangunan: Mendukung proyek-proyek pembangunan nasional dan regional.
Bank Koperasi: Dimiliki dan dioperasikan oleh anggota yang memiliki kepentingan ekonomi
bersama.
Bank Syariah: mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam dalam operasinya.
Bank Hipotek: Menyediakan hipotek kredit untuk pembiayaan properti.
Bank Investasi Swasta: Menyediakan layanan investasi dan manajemen kekayaan untuk klien
berkeuntungan tinggi.
Pendirian bank melibatkan proses perizinan dari otoritas keuangan, penyusunan rencana bisnis,
dan pemenuhan kebutuhan permodalan. Likuidasi bank terjadi ketika bank mengalami kesulitan
keuangan yang serius dan melibatkan proses penutupan resmi secara resmi serta penyelesaian
kewajiban.
apa itu likuidasi dan mengapa bisa terjadi
Likuidasi Merujuk pada proses penutupan dan pembubaran suatu perusahaan atau lembaga
keuangan. Dalam konteks bank, likuidasi terjadi ketika bank menghadapi masalah keuangan
serius yang tidak dapat diatasi, seperti kerugian besar atau ketidakmampuan untuk memenuhi
kewajiban kepada nasabah.
Likuidasi bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk manajemen yang buruk, pembatasan
dana, kerugian investasi yang signifikan, atau perubahan dalam kebijakan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan keuangan bank. Otoritas keuangan biasanya terlibat dalam proses
likuidasi untuk melindungi kepentingan nasabah dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
1. Penerimaan Deposito: Bank menerima uang dari nasabah dalam bentuk deposito, yang
merupakan simpanan yang dapat ditarik kapan pun atau setelah jangka waktu tertentu.
2. Pemberian Pinjaman: Bank memberikan pinjaman kepada nasabah atau perusahaan dengan
persyaratan tertentu, seperti bunga dan jangka waktu pembayaran.
3. Layanan Transfer: Bank menyediakan fasilitas untuk mentransfer uang antar rekening, baik
secara lokal maupun internasional, melalui berbagai metode seperti transfer elektronik, cek,
atau wesel.
4. Penukaran Mata Uang: Bank memberikan layanan penukaran mata uang, memungkinkan
nasabah untuk menukar mata uang asing sesuai kebutuhan mereka.
5. Pengelolaan Investasi: Bank dapat membantu nasabah mengelola investasi mereka, baik
dalam bentuk reksa dana, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.
6. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi bank sambil memberikan
layanan keuangan kepada masyarakat.
kegiatan yang ada pada usaha bank
1. Penerimaan Deposito: Bank menerima uang dari nasabah dalam bentuk deposito, yang
merupakan simpanan yang dapat ditarik kapan pun atau setelah jangka waktu tertentu.
2. Pemberian Pinjaman: Bank memberikan pinjaman kepada nasabah atau perusahaan dengan
persyaratan tertentu, seperti bunga dan jangka waktu pembayaran.
3. Layanan Transfer: Bank menyediakan fasilitas untuk mentransfer uang antar rekening, baik
secara lokal maupun internasional, melalui berbagai metode seperti transfer elektronik, cek,
atau wesel.
4. Penukaran Mata Uang: Bank memberikan layanan penukaran mata uang, memungkinkan
nasabah untuk menukar mata uang asing sesuai kebutuhan mereka.
5. Pengelolaan Investasi: Bank dapat membantu nasabah mengelola investasi mereka, baik
dalam bentuk reksa dana, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.
Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi bank sambil memberikan layanan
keuangan kepada masyarakat.
Penting untuk memahami aspek-aspek hukum ini agar kedua belah pihak, pemberi kredit dan pemberi
pinjaman, dapat beroperasi dalam kerangka hukum yang jelas dan adil.