Sumber Daya Alam Utama

dalam Pembuatan Kriya

Bahan utama kriya dapat diperoleh dari sumber daya alam seperti serat alam, kulit,
alam, kulit, kayu, dan batu alam. Bahan baku tersebut digunakan sebagai liner
liner pembuatan karya seni dan kerajinan tangan yang unik dan indah.
Kulit sebagai Bahan Utama Kriya
Alasan Pemilihan Kulit
Kulit sangat kuat dan memiliki
keindahan alami dari serat
dalamnya.
Mendapatkan Kulit
Kulit dapat diperoleh dari
peternakan hewan dan pabrik
pengolahan kulit. Untuk
menghasilkan kulit berkualitas,
diperlukan proses pengawetan dan
dan pewarnaan kulit.
Proses Produksi
Kulit dapat diolah menjadi barang
jadi melalui proses saus,
pemotongan, dan jahit sebelum
menjadi barang jadi.
Serat Alam untuk Kriya
Manfaat Serat Alam
Serat alam mudah diolah dan
cocok untuk membuat bahan
tekstil, seperti kain tenun,
anyaman, atau benang yang
digunakan untuk membuat tas
dan bungkus kertas kado.
Mendapatkan Serat
Alam
Serat alam dapat diperoleh
dari tumbuhan, seperti kapas,
rami, abaka, dan daun pisang.
Proses pengolahan serat juga
berbeda-beda tergantung jenis
serat.
Proses Produksi
Proses produksi serat alam
meliputi penggilingan,
penghilangan serat tidak
diinginkan, pemintalan, dan
penenunan.
Kayu untuk Kriya
1 Alasan Pemilihan Kayu

Kayu adalah bahan yang kuat dan tahan lama, serta memiliki tangibilitas yang tinggi.

2 Mendapatkan Kayu

Kayu dapat diperoleh dari hutan-hutan yang dikelola, baik secara hukum maupun ilegal.
Kayu diperoleh melalui proses pemotongan dan pengolahan yang biaya dan teknologinya
dapat berbeda-beda.

3 Proses Produksi

Kayu dapat diolah menjadi produk jadi melalui pemotongan, pembentukan, sanding, dan
pengecatan.
Batu Alam untuk Kriya
Alasan Pemilihan Batu Alam
Batu alam memiliki bentuk, tekstur,
warna, dan keunikan yang sama
sekali berbeda dengan bahan
lainnya, sehingga membuatnya
ideal untuk karya seni dan kerajinan
yang tahan lama.
Mendapatkan Batu Alam
Batu alam diperoleh melalui proses
penambangan di tambang terbuka
atau tambang bawah tanah, dan
membutuhkan biaya dan teknologi
khusus untuk memprosesnya.
Proses Produksi
Batu alam diolah menjadi barang
jadi melalui proses pemotongan,
penghalusan, pembentukan, dan
pembentukan relief hingga
mencapai hasil karya yang
diinginkan.
Kerajinan Tangan dari Bahan Alam
Kreasi yang Unik
Bahan utama pembuatan
kriya, meski terbatas,
memberikan berbagai
kemungkinan dan inspirasi
bagi pembuatnya. Hal ini
membuat tiap produk menjadi
unik dan sulit untuk
menemukan yang serupa di
tempat lain.
Menjadi Sumber Ramah Lingkungan
Penghasilan
Bahan alami ramah
Banyak seniman dan pengrajin lingkungan dan memberikan
menjadikan kerajinan tangan nilai tambah pada karya seni
sebagai sumber dan kerajinan.
penghasilannya. Mempelajari
teknik dan proses pembuatan
produk dari bahan alam dapat
membantu meningkatkan
keterampilan dan kreativitas,
sehingga dapat meningkatkan
pendapatan mereka lebih baik
lagi.
Kreasi dari Bahan Sumber Daya Alam

1 Kerajinan Kulit

Banyak jenis produk yang bisa dihasilkan

Kerajinan Serat Alam
Kain anyaman sering digunakan untuk
membuat bungkus kertas kado yang ramah
lingkungan, selain itu serat juga dapat diolah
menjadi karya lain seperti topi, tas, atau
gantungan kunci.
Kerajinan Batu Alam
dari kulit, seperti dompet, tas, jaket, dan
2 perhiasan.
3 Kerajinan Kayu
Banyak produk dari kayu, seperti furnitur,
ukiran, atau mainan kayu yang dibuat
dengan berbagai cara dan memiliki manfaat
4 yang berbeda

Batu alam banyak digunakan untuk

membuat produk seperti hiasan dinding,
relief, patung, atau aksesoris fashion.
Konsep Kerajinan Sumber Daya Alam
Tempat Kreatif
Tempat kreatif seperti toko, studio,
atau seniman mandiri adalah
tempat di mana orang dapat
melihat langsung proses
pembuatan kerajinan tangan dari
bahan alami.
Boho Fashion
Kerajinan boho chic yang
ditemukan di pasar seni dan
festival, termasuk aksesoris,
pakaian, dan pakaian dalam,
dikenal sebagai produk yang
diproduksi dalam jumlah sedikit
dengan serat alam dan inspirasi
alam.
Memelihara Warisan
Banyak produk kerajinan alami
yang merupakan bagian dari
warisan lokal yang telah dilestarikan
selama turun-temurun dan
dianggap sebagai bagian penting
dari kebudayaan suatu daerah.