Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riko Kusnaidi

NIM : 120360038
Pemateri : Rulli Rachman S. T.
Tanggal : 24 November 2021
Tempat : Zoom

Introduction to Asset Integrity Management System


Ada beberapa definisi dari Asset Integrity Management System yang bersumber dari
Physical Asset Management Handbook karya John S. Mitchell, seperti definisi dari British
Standart yang mendefinisikan Asset Integrity Management System sebagai sebuah sistem dan
aktivitas koordinat dan prosedur pengoptimalan management aset serta asosiasi resiko performa.
Sedangkan menurut Institute of Asset Management (UK) mendefinisikan Asset Integrity
Management System sebagai disiplin, metode, prosedur dan alat optimisasi seluruh biaya prosedur
dari aset sebuah perusahaan. Secara sederhana sistem manajemen sebuah aset bertujuan untuk
merealisasi value aset, atau mendeliver aset yang ada serta mengekstrak value biaya dan performa
dari aset tersebut.
Ada beberapa standar yang mengacu pada sistem manajemen sebuah aset, beberapa
diantaranya adalah ISO 55000 : 2014 yang membahas tentang Overview, Principles serta Key
Terms pada aset manajemen. Lalu ada ISO 55001 : 2014 terkait Management System
Requirements. Dan ISO 55002 : 2014, pada standar ini membahas panduan bagaimana cara
pengimplementasian dari standar ISO 5501. Menurut Maintenance Technology Article kegagalan
peralatan ketika beroperasi/maintenance 32%, kegiatan perawatan 8%, Design & Engineering
17%, manajemen 7%, konstruksinya 5%, non preventable 31%.
Asset Integrity adalah kemampuan suatu aset untuk melakukan fungsinya secara efektif
dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa dan lingkungan. Asset Integrity terkait dengan
tindak pencegahan kecelakaan besar selama masa operasi suatu peralatan. Asset Integrity
Management disusun untuk mengatur pekerja, sistem, proses, dan sumber daya aset tersebut. Ada
beberapa benefit dari penerapan Asset Integrity Management System, beberapa diantaranya yaitu
meningkatkan safety dan reliability, optimalisasi pemeliharaan dan inspeksi aktivitas aset agar
terciptanya keamanan yang lebih baik dan berkurangnya resiko terjadinya kecelakaan kerja,
optimalisasi biaya pemeliaharaan dan inspeksi aset agar tercapainya bisnis target, memaksimalkan
produksi dan asset value, memaksimalkan reliability, availability, maintainability (RAM).
Pada penerapan Asset Integrity Management System dapat dilakukan RBI (Risk Based
Inspection). Ini adalah pemeriksaan resiko dasar pada aset yang ada, seperti memprioritaskan
pemeriksaan apa yang harus dilakukan pada komponen dengan risiko tinggi, kapan harus
melakukan pemeriksaan, pada bagian mana harus rutin dilakukan pemeriksaan, bagaimana
pengoperasian pemeriksaannya, dan dari situ bisa didapatkan apa yang harus dilaporkan terkait
aset tersebut. Ada beberapa tujuan dari Risk Based Inspection, yaitu memberikan kemampuan
untuk mendefinisikan dan mengukur risiko peralatan, mengurangi peluang terjadinya kegagalan
dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya inspeksi, mengidentifikasi peralatan dengan
konsekuensi kegagalan tinggi, kemudian dapat digunakan untuk memodifikasi rencana demi
mengurangi risiko kegagalan, memudahkan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi aspek
keselamatan, lingkungan dan risiko bisnis, serta membantu mengembangkan dan mengoptimalkan
program inspeksi dan program monitoring.
Pada pengelolaan aset sebuah perusahaan juga ada beberapa hal yang patut diperhatikan,
seperti halnya perilaku berisiko pada aset yang ada, seperti probability of failure akan terus
bertambah seiring berjalannya waktu akibat material degradation yang sangat bergantung pada
waktu pengoperasian peralatan. Lalu kegiatan inspeksi juga mampu menurunkan nilai probability
of failure.

Anda mungkin juga menyukai