Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN

“ Praktikum IPA di SD”

( Hana Noorjanah, ZA )
( 857387394 )

KELOMPOK BELAJAR ( POKJAR ) PELABUHAN RATU

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
GERAK PADA TUMBUHAN

A. Judul Percobaan
Gerak pada tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme pada tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.
D. Landasan Teori
Bergerak adalah salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak seperti berpindah tempat yang
dilakukan oleh manusia dan hewan disebut gerak aktif. Tapi, tidak semua gerak selalu
berpindah tempat, ada bagian tertentu yang melaksanakan gerakan, gerak ini disebut dengan
gerak pasif. Contoh gerak pasif yakni pada tumbuhan. Pada prinsipnya, tumbuhan bergerak
dikarenakan adanya suatu proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau
irritabilitas yang dipunyai oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang,
tumbuhan akan melakukan suatu gerakan menuju kearah rangsang atau menjauhi rangsangan
tersebut.
Beberapa gerak yang dilakukan oleh tumbuhan, dihasilkan sebagai respon tumbuhan
terhadap sejumlah rangsangan dari luar atau dari lingkungannnya. Berdasarkan atas penyebab
timbulnya gerak, dapat dibedakan antara gerak tumbuh dan gerak turgor. Gerak tumbuh adalah
gerak yang ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan, sehingga menimbulkan perubahan plastis
atau “irreversible”. Gerak turgor adalah gerak yang timbul karena terjadi perubahan turgor pada
sel-sel tertentu, dan sifatnya elastis atau “reversible”.
Gerak pada tumbuhann dibagi atas :
1. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada
jaringan di tulang daun.
Gerak nasti dibedakan menjadi :
a. Seismonasti, merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan sentuhan.
Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika
disentuh.
b. Niktinasti, merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah “gerak tidur” yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan.
2. Gerak Taksis, adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan.
3. Gerak Tropisme, adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah geraknya
menuju arah datangnya rangsang. sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah
gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang. Salah satu contoh gerak tropisme
adalah gerak geotropisme. Gerak geotropism adalah gerak yang disebabkan
rangsangan gaya gravitasi. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak
tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019).
E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Sediakan pot putri malu yang sudah disiapkan sebelumnya, agar
tanaman dalam pot tersebut dalam keadaan segar. Carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya anda mabil tanaman tersebut
dengan sekop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar
terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasti
1) Sediakan 2 buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (
tidak menyentuh tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi pada daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada lembar
kerja.
2. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
1) Buatlah 2 buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan
dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di
tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
2) Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label
B untuk pot yang lainnya.
3) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
4) Lakukanlah pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan pada
No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu
Daun menutup dengan Daun cepat
1. Halus
lambat. membuka kembali.
Daun menutup agak cepat. Daun perlu waktu
2. Sedang ± 2 menit untuk
membuka kembali.
Daun menutup dengan Daun perlu waktu
3. Kasar cepat. ± 4 menit untuk
membuka kembali.

Tabel 1.3
Tabel Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1. Disimpan di tempat terang. Daun terbuka Daun terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang
Daun terbuka Daun tertutup
kedap cahaya.

Tabel 1.4
Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Pengamatan Hari Ke-
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,7 2,5 3 3,7 4,2 3,8 Batang tumbuh tegak.
Batang tumbuh membelok
B 0,7 1,4 2,5 3,4 4,2 5,1 6,2 mengikuti cahaya matahari,
(menjauhi titik pusat bumi).

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ? Jelaskan !
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan ? Jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa ? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
H. Pembahasan
1. Niktinasti adalah gerak tidur daun tumbuhan yang disebabkan oleh tidak adanya
cahaya matahari (terjadinya malam hari). Gerakan ini dapat dilihat pada daun-
daun Oxalis sp (calincing) dan tumbuhan leguminosae, seperti daun-daun
flamboyan, kembang merak, petai cina, dan daun tanaman asam jawa
(Tamarindus indica) yang menutup malam hari. Daun-daun ini merundukkan
daunnya pada malam hari dan menaikkan daunnya pada posisi horizontal pada siang
hari.
2. Pada percobaan daun putri malu, gerak niktinasti dan seismonasti adalah dua jenis
gerakan yang berbeda. Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor
gelap, misalnya daun putri malu menutup ketika terkena keadaan gelap. Sedangkan
gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan atau
sentuhan baik secara halus, sedang maupun kasar pada tumbuhan putri malu. Dalam
percobaan ini, gerak seismonasti diamati dengan cara menutup daun putri malu
dengan kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam. Sedangkan gerak
niktinasti diamati dengan cara memaparkan daun putri malu pada keadaan gelap.
3. Pada percobaan gerak geotropisme dengan menggunakan biji kacang merah
menunjukkan adanya gerak fototropisme. Fototropisme adalah gerakan tumbuhan
yang disebabkan oleh cahaya. Gerakan ini terjadi ketika tumbuhan merespon arah
datangnya cahaya. Jenis fototropisme yang terjadi pada percobaan Anda
adalah fototropisme positif. Fototropisme positif terjadi ketika tumbuhan merespon
cahaya dengan mengarahkan pertumbuhannya ke arah sumber cahaya .
I. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
(jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka.
Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal,
batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman. BMP Praktikum IPA di SD. PDGK 4107.
K. Kesulitan yang Dialami
Alhamdulillah tidak ada kesulitan yan dialami dalam praktikum ini.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal
memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Tahap Deskripsi video


Awal /
Pembuka https://drive.google.com/file/d/1oxpJqeloGctJntY6Q3XZJuAagRRrzu6E/view?usp
an =sharing

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1A8xleQAMbxCSFx8VpVzSATg_Xl5voIc
Kegiatan T/view?usp=sharing

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1FCpXbk8R3DgT4tv6dby7sdOQAJgxOuQt/view?u
Akhir sp=sharing
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

“ Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan”

( Hana Noorjanah, ZA )
( 857387394 )

KELOMPOK BELAJAR ( POKJAR ) PELABUHAN RATU

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk hidup

A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan.
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan Lalat buah (Drosophila SP) dari telur
sampai imago
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. Alat dan Bahan
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Pisan ambon secukupnya.
4. Tape ketela pohon secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.
D. Landasan Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
E. Prosedur Percobaan
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai.
2. Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan
cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.
3. Mengkultur lalat buah
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut
dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih
kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam
waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah
hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke- Kejadian / Perubahan
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan.
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan.
2 Mulai bertelur (telur seperti bercak-bercak berwarna putih).
Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna putih, bersegmen dan
3 s/d 4
mirip belatung tetapi sangat kecil).
Larva mulai bergerak aktif (dengan menggeliat-geliat) mulut larva
5 berwarna hitam, dan bergerak aktif (dengan merayap ke atas botol)
ukurannya bertambah besar.
Hampir menyerupai pupa, tubuhnya memendek. Berwarna putih dan
6
tidak bergerak lagi (diam).
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecokelatan, tetap diam dan
7 s/d 8
segmen tubuhnya muali terlihat).
Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya
9 s/d 10
kecil dan sayapnya belum terbentang.
11 Sudah mennjadi Drospila dan siap untuk terbang dan dilepaskan.

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
H. Pembahasan
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2. Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
I. Kesimpulan
1. Medium yang dibuat menjadi makanan bagi lalat buah.
2. Lalat buah sering sekali berkumpul pada tutup toples, dikarenakan mencari udara
(oksigen).
3. Pada mulut toples banyak sekali terdapat telur lalat buah.
4. Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur – larva – pupa (lalat muda)-lalat
dewasa atau imago.
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman. BMP Praktikum IPA di SD. PDGK 4107.
K. Kesulitan yang Dialami
Alhamdulillah tidak ada kesulitan yan dialami dalam praktikum ini.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal
memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Tahap Deskripsi video


Awal /
Pembuka https://drive.google.com/file/d/1zfSReaRckPhF9g4WTac7VrfH9lratm5N/view
an ?usp=sharing

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1OrjzjDl9tapVm7Wgzw0yosB96BRl_BvM/vie
Kegiatan w?usp=sharing

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1aQdU_oo7JgSUSMuma0TmBiRKUU39pWo
O/view?usp=sharing
Tahap
Akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
EKOSISTEM

Hana Noorjanah, ZA.


857387394

POKJAR PELABUHAN RATU


UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
EKOSISTEM

A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat
B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
ekosistem darat buatan.
C. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan
yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi.
Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energy, dalam ekosistem, organisme pada komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya.
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari
organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Ekosistem darat adalah jenis ekosistem yang letaknya diatas wilayah daratan. Jadi, segala
macam aktivitas dan hubungan antar makhluk hidup terjadi pada ekosistem darat. Wilayah terluas
yang berada dalam lingkup ekosistem daratan disebut dengan bioma. Kondisi dan bentuk bioma
berbeda-beda disebabkan karena beberapa faktor seperti iklim, letak astronomi, dan letak geografis.
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri
dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekososistem
mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan,
padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah,
ladang/kebun, akuarium.
Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke
berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang
dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya adalah sebagai berikut :
Produsen (tumbuhan) → konsumen 1 (herbivora) →Konsumen 2 (karnivora 1)→Konsumen 3
(karnivora2) dan seterusnya.
Di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat
bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat
digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian disebut jaring-jaring makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan dalam tingkatan trofik yang
sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkatan trofik 1. Hewan herbivor atau
konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan karnivor atau konsumen sekunder
menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk struktur
trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi.
E. Prosedur Percobaan
a. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
b. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
c. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya.
d. Catat semua data pada Tabel 2.1.
e. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
f. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapidengan
nama latinnya.
g. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
h. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
i. Semua data dicatat pada Tabel 2.2.
j. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
k. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas. Kemudian
semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.
l. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 29℃
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Gersang
5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik Ekosistem Alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon alpuket Kadal Cacing
2 Pohon jati Burung Bakteri
3 Ilalang Ular Jamur
4 Rumput Belalang Semut
5 Bambu Katak Laba-laba

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Air Cukup
3 Tanah Subur
4 Cahaya Cukup
5 Suhu

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon pisang Ayam kampung Cacing
2 Padi Ulat Bakteri
3 Pohon tebu Tikus Jamur
4 Rumput Katak
5 Pohon alpuket Kadal

G. Pertanyaan - Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat !
H. Pembahasan
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem
darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
I. Kesimpulan
Ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang dimana lingkungan atau tempat tinggal organisme
hidupnya merupakan daratan. Jenis organisme / makhluk hidupnya berbeda-beda, hal tersebut
dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis seperti pengaruh ketinggian daratan dari permukaan
laut.
Ekosistem darat memiliki dua komponen yaitu komponen biotik (hidup) dan abiotik (tidak
hidup). Komponen biotik misalnya seperti tumbuhan (flora), hewan (fauna), dan manusia.
Sedangkan komponen abiotik seperti tanah, batuan, suhu, intensitas cahaya matahari, iklim, dsb.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
-

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal memuat 3
kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1lq6U_QmIGGkM_Ip-
Awal / EhNry_On9u3uyAUX/view?usp=sharing
Pembukaan

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1iqqb1WCqsQ8ks03Tu9ljYRwTMv68UkXe/view?usp=sharing
Kegiatan

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1Dksclm72nR_uOVjjM3GsF4eKxDQlB2Mb/view?usp=sharing
Akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Hana Noorjanah, ZA.


857387394

POKJAR PELABUHAN RATU


UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
Pencemaran Lingkungan
A. Judul Percobaan
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. Tujuan Percobaan
Mengamati Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
C. Alat dan Bahan
1) Neraca Analitik 1 buah
2) Tabung reaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5) Pengaduk 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label secukupnya
8) Air /ledeng/air PDAM secukupnya
9) Bawang merah 14 siung
10) Detergen bubuk 1 gram
D. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas ambang dari
toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain peningkatan
jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi yang
tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga dapat
disebabkan oleh proses alam itu sendiri.
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang
melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor
ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah
manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari
pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran
sehingga alam tak mampu menetralisir.
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan,
diantaranya :

• Penggunaan kantong plastik secara massif,


• Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
• Penggunaan AC berlebih,
• Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,
• Pembakaran hutan,
• Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,
• Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
• Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih
banyak, dan lain-lain.
E. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Label I = 100 %
Label II = 50 %
Label III = 25 %
Label IV = 12,5 %
Label V = 6, 25 %
Label VI = 3,1 %
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata
Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata

Grafik 2.2
Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam
G. Pertanyaan - Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
H. Pembahasan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak
mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
Kesulitan yang saya alami pada praktikum ini diantaranya kurangnya pengetahuan tentang materi
praktikum dan tidak tersedianya alat-alat untuk praktikum ini.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal memuat 3
kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Deskripsi video
Tahap
Awal / https://drive.google.com/file/d/1PlUvx9etyv00mwYLo-P9-
Pembuka Ywj1EE3BlOz/view?usp=sharing
an

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1YRH2eo95FwMMl7efO_nWVfNGAq_xSGw8/view?
Proses usp=sharing
Kegiatan

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1dxwIwnHmXSzqKwwF07K7ZtDH15Inoyks/view?us
Tahap p=sharing
Akhir

Anda mungkin juga menyukai