Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagas Tri Wijaya

NPM : 23.0102.0042

Mata Kuliah : IS Audit And Control (ATS)

KASUS 1

A. KASUS AURORA
1. Potensi konseukensi yang timbul dari kejadian Aurora memasukkan virus ke dalam
database di perusahaan yang Aurora menimbulkan data perusahaan bisa hilang / Data
loss, virus yang Aurora masukan menyebabkan data hilang atau rusak, yang dapat
memakan waktu lama untuk memulihkannya hal ini menyebabkan perusahaan bisa
kehilanngan klien yang mengandalkan keakuratan dan keamanan dalam perusahaan.
Selain itu Tindakan yang dilakukan Aurora menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya perbaikan kerusakan yang disebabkan oleh virus dapat
signifikan, termasuk biaya untuk menyewa profesional IT untuk menghapus virus dan
memulihkan data. Selain itu, perusahaan dapat kehilangan pendapatan jika virus
menyebabkan downtime atau mengganggu operasi. (referensi mengambil dari materi
https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/sistem-keamanan-database)
2. Apabila kita menjadi IT Perusahaan yang harus kita lakukan terhadap pencegahan
virus seperti kasus Aurora adalahh dengan memasangkan antivirus ke Database
perusahaan, Scan antivirus secara berlaka, melakukan Backup data apabila memang
terhadap ancamam virus yang tidak terdeteksi dan dapat dipulihkan. Selanjutnya
menghindari download file yang tidak dikenal dan melakukan akun standar. (dikutip
dari buku Hall dan Singleton. 2011. Information Technology Auditing and Assurance.
Salemba Empat: Jakarta bab 5)
B. KASUS RAFAEL
1. Rafael dengan sengaja memasukan kesalahan dalam program mengakibatkan
kerusahakan pada system operasi yang dimiliki perusahaan sehingga kehilangan data
yang disimpan. Sehingga suatu system tersebut tidak bisa melindungi dirinya sendiri
dan kerahasiaan data merugikan perusahaan baik segi finansial dan reputasi
perusahaan. Referensi : https://if.unpas.ac.id/artikel/bagaimana-cara-menjaga-
keamanan-database/
2. Apabila kita menjadi IT Perusahaan yang harus kita lakukan menerapkan Teknik
pencegahan yaitu dengan pengujian program. Dengan melakukan pengujian secara
menyeluruh sebelum diimplementasikan di dalam sistem operasi untuk memastikan
bahwa program berjalan dengan baik dan tidak memiliki kesalahan. Selanjutnya
dengan Pemantauan program dengan melakukan secara berkala untuk memastikan
bahwa program berjalan dengan baik dan tidak memiliki kesalahan. Berikutnya
menggunaan kode etik yaitu dengan menerapkan kode etik yang jelas bagi
programmer untuk mencegah kesalahan yang disengaja dan memastikan bahwa
program yang dibuat aman dan dapat diandalkan.
Referensi :https://if.unpas.ac.id/artikel/bagaimana-cara-menjaga-keamanan-database/

KASUS 2
1. Syakilla harus menjelaskan betapa pentingnya akuntan dalam proses pembuatan
program dan dengan melibatkan akuntan akan bisa membatu dalam penerapan sistem
Pengendalian Internal.
(referensi: https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1097/slug/pentingnya-peran-
akuntan-dalam-penggerak-sistem-informasi-akuntansi)
2. Akuntan memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip
pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode pengembangan sistem.
Dalam perancangan sistem informasi akuntansi, akuntan dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para professional spesialis sistem yang
merancang sistem mereka. Para pengguna perlu memahami arsitektur suatu sistem
informasi seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan metode
pengorganisasian data serta harus mampu menggunakan paket pengolahan data,
lembar kerja, basis data, dan akuntansi. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem
konseptualnya sedangkan professional spesialis sistem bertanggung jawab untuk
sistem fisiknya seperti pembuatan program baik. Dalam memastikan integritas,
transparansi, dan keandalan informasi keuangan, para akuntan harus mengikuti
prinsip-prinsip etika akuntansi. Hal ini meliputi integritas, objektivitas, kompetensi,
dan kerahasiaan. Etika akuntansi juga relevan dalam berbagai aspek akuntansi, seperti
profesi akuntan, pengambilan keputusan, pelaporan keuangan, audit, dan
pengendalian internal. Dalam era digital, pelatihan etika akuntansi menjadi penting
karena tantangan baru muncul. Dengan demikian, melibatkan akuntan dalam proses
pembuatan program dapat membantu memastikan bahwa program yang dibuat sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi dan etika akuntansi serta dapat membantu
memastikan integritas, transparansi, dan keandalan informasi keuangan.
(referensi: https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1097/slug/pentingnya-peran-
akuntan-dalam-penggerak-sistem-informasi-akuntansi)

KASUS 3
Materi yang paling saya sukai atau menarik yaitu Keamanan data untuk melindungi data dari
ancaman dan risiko yang dapat mengakibatkan akses, penggunaan, atau pengungkapan yang
tidak sah. Keamanan data sangat penting dalam dunia digital dan TI untuk menjaga
kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Selain itu dari keamanan data sangat penting
dalam menjaga kerahasiaan data pribadi maupun perusahaan. Selain itu materi yang belum
diketahui sebelumnya yaitu pengenalan objek yang dapat merusak system yaitu worm, logic
bom, backdoor, trojan, spoofing, spaming. Dengan pengetahuan ilmu tersebut tentunya dari
pribadi akan lebih hati-hati dalam pemasangan aplikasi yang tidak dikenal dan membuka
suatu link yang biasanya dilakukan oleh obnum yang tidak bertanggung jawab untuk
mengetahui data-data seperti password bank, dan data lainnya yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai