ABSTRACT
An efficient and adaptive street lighting system is a major concern in efforts to optimize the use of energy resources.
In this research, we introduce the design of an automatic control system for street lights based on the Internet of
Things (IoT) using motion detection sensors and light intensity sensors. The main objective of this research is to
improve energy efficiency and comfort for road users by optimizing the use of street lights. This study uses the
waterfall model development method to design an IoT-based automatic street light control system with connections
connected via mobile devices. The proposed system uses motion detection sensors to detect the presence of vehicles
or pedestrians around street lights. In addition, a light intensity sensor is used to measure the light level around
the area. The data obtained from the two sensors is used as input for the automatic control system. This study uses
data collection methods through motion detection sensors and light intensity connected to the ESP32
microcontroller device.
ABSTRAK
Sistem pencahayaan jalan yang efisien dan adaptif menjadi perhatian utama dalam upaya mengoptimalkan
penggunaan sumber daya energi. Dalam penelitian ini, kami memperkenalkan perancangan sistem kendali
otomatis untuk lampu jalan yang berbasis Internet of Things (IoT) dengan menggunakan sensor pendeteksi gerakan
dan sensor intensitas cahaya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi energi dan
kenyamanan pengguna jalan dengan mengoptimalkan penggunaan lampu jalan. Penelitian ini menggunakan
metode pengembangan model waterfall untuk merancang sistem kontrol otomatis lampu jalan yang berbasis iot
dengan koneksi yang terhubung melalui perangkat seluler. Sistem yang diusulkan menggunakan sensor pendeteksi
gerakan untuk mendeteksi kehadiran kendaraan atau pejalan kaki di sekitar lampu jalan. Selain itu, sensor
intensitas cahaya digunakan untuk mengukur tingkat cahaya di sekitar area tersebut. Data yang diperoleh dari
kedua sensor tersebut digunakan sebagai masukan untuk sistem kendali otomatis. Penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data melalui sensor pendeteksi gerakan dan intensitas cahaya yang terhubung dengan
perangkat mikrokontroler ESP32.
Kata Kunci: lampu jalan, sensor pendeteksi gerakan, sensor intensitas cahaya
Riwayat Artikel :
Tanggal diterima : 31-05-2023
Tanggal revisi : 02-06-2023
Tanggal terbit : 03-06-2023
DOI :
https://doi.org/10.31949/infotech.v9i1.5502
244
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
dalam spektrum elektromagnetik yang sama. Setiap tahap sebelumnya. Pada tahap ini, dibuatlah
objek yang memancarkan panas akan menghasilkan rancangan konsep sistem yang mencakup aspek fisik
radiasi inframerah. dan fungsional. Rancangan tersebut mencerminkan
bagaimana sistem yang akan dibangun secara
e. Sensor LDR
keseluruhan, termasuk struktur fisiknya dan
Sensor LDR adalah perangkat elektronik yang bagaimana berbagai komponen akan berinteraksi
mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan secara fungsional. Desain bertujuan untuk
resistansi atau perubahan arus listrik. Ketika cahaya menciptakan panduan yang jelas dalam
terkena pada sensor LDR, resistansinya akan mengimplementasikan sistem, memastikan bahwa
berkurang, sedangkan ketika cahaya berkurang atau sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan
gelap, resistansi akan meningkat. Dengan tujuan yang telah ditetapkan.
memanfaatkan perubahan resistansi ini, sensor LDR
c. Implementasi
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti
pengaturan otomatis lampu berdasarkan intensitas Pada tahap implementasi (Implementation),
cahaya, pengukuran intensitas cahaya, dan lain dilakukan pembangunan sistem berdasarkan
sebagainya. rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Tahap ini melibatkan penerapan konsep rancangan
f. Kabel Jumper
menjadi bentuk yang sesuai dengan spesifikasi dan
Kabel jumper adalah jenis kabel pendek yang kebutuhan sistem yang telah ditetapkan sebelumnya.
biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik atau Dalam tahap ini, dilakukan tindakan nyata dalam
prototyping untuk menghubungkan komponen atau mengembangkan sistem, termasuk pengkodean
modul secara sementara. Kabel jumper umumnya program, pembuatan komponen fisik, dan
terdiri dari dua ujung yang dilengkapi dengan konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak
konektor, seperti pin header, jumper wire, atau yang diperlukan. Implementasi bertujuan untuk
banana plug, yang memudahkan dalam mewujudkan rancangan yang telah dirancang
menghubungkan komponen elektronik. sebelumnya menjadi sebuah sistem yang dapat
g. Relay berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan.
Relay digunakan untuk mengontrol atau
mengendalikan aliran listrik pada sirkuit yang d. Uji Coba
memiliki daya yang lebih besar atau sirkuit yang Tahap uji coba (Testing) melibatkan evaluasi dan
terpisah secara elektrik. Relay dapat berfungsi pengujian terhadap sistem yang telah dibangun pada
sebagai penghubung atau pemutus aliran listrik, tahap sebelumnya. Pada tahap ini, sistem diuji untuk
mengalihkan arus listrik dari satu sirkuit ke sirkuit memastikan bahwa ia berjalan dengan baik dan
lainnya, atau mengontrol pengoperasian perangkat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
listrik lainnya secara otomatis. sebelumnya. Jika ditemukan masalah, perbaikan
1.3. Metodologi Penelitian akan dilakukan dan pengujian akan diulang hingga
sistem berjalan dengan baik dan efektif. Tujuan dari
Penelitian ini mengadopsi metode pengembangan tahap ini adalah untuk mengidentifikasi kelemahan
model waterfall yang terdiri dari serangkaian atau kesalahan dalam sistem dan memastikan bahwa
tahapan berurutan dalam mengembangkan semua fungsi dan fitur bekerja sebagaimana yang
perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: diharapkan. Pengujian yang teliti dan komprehensif
a. Analisis akan memastikan kualitas dan kinerja yang optimal
dari sistem yang telah dikembangkan.
Analisis (Analysis) merupakan tahap awal dalam
pengembangan sistem disebut analisis, yang
melibatkan pengamatan dan identifikasi masalah 2. PEMBAHASAN
pada sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini, 2.1. Analisa kebutuhan perangkat
dilakukan analisis kebutuhan dan permasalahan
yang perlu dipecahkan, sehingga dapat dirancang Dalam tahap awal perancangan lampu otomatis
solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasinya. berbasis Internet of Things (IoT), langkah pertama
Analisis ini bertujuan untuk memahami secara adalah mengidentifikasi kebutuhan perangkat keras
mendalam sistem yang akan dikembangkan, (hardware) yang diperlukan untuk merancang
mengidentifikasi kekurangan atau masalah yang ada, sistem lampu otomatis tersebut. Berikut adalah
dan menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi daftar perangkat yang dibutuhkan untuk membuat
agar solusi yang dihasilkan sesuai dengan harapan. sistem lampu otomatis berbasis IoT.
Dengan demikian, analisis menjadi langkah penting
dalam membangun sistem yang berkualitas dan
dapat memberikan solusi yang optimal.
b. Desain
Pada tahap desain (Design), dilakukan perancangan
sistem atau prototipe berdasarkan analisis kebutuhan
dan permasalahan yang telah diidentifikasi pada
245
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
2.2. Analisa Sitem yang diusulkan lampu secara otomatis dinyalakan saat suasana
menjadi lebih gelap, seperti pada malam hari. Selain
itu, sistem ini juga dilengkapi dengan kemampuan
untuk mengaktifkan lampu melalui koneksi WiFi
atau bluetooth. Pengguna dapat mengontrol lampu
menggunakan perangkat cerdas mereka yang
terhubung ke jaringan WiFi atau melalui koneksi
bluetooth dari jarak dekat.
Untuk mendeteksi kondisi lingkungan sekitar,
sistem ini menggunakan dua sensor utama. Pertama,
terdapat sensor cahaya yang dikenal sebagai Sensor
LDR (Light Dependent Resistor). Sensor ini akan
mengukur intensitas cahaya di sekitar lampu. Ketika
intensitas cahaya menurun di bawah ambang batas
yang ditentukan, sistem akan mengenali kondisi
tersebut sebagai suasana yang membutuhkan
pencahayaan tambahan, dan secara otomatis
menghidupkan lampu.
Gambar 1. Sistem yang diusulkan
Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan sensor
Gambar di atas menggambarkan ilustrasi sebuah gerak yang dikenal sebagai Sensor PIR (Passive
sistem lampu penerangan jalan otomatis yang Infrared Sensor). Sensor ini mampu mendeteksi
memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). gerakan manusia berdasarkan pancaran radiasi
Sistem ini memiliki tujuan untuk memberikan inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia.
kemudahan kepada pengguna dalam mengontrol Ketika sensor gerak mendeteksi gerakan manusia di
pencahayaan jalan. Lampu tersebut telah dirancang sekitar lampu, sistem akan memberikan respon
agar dapat menyala secara otomatis saat intensitas dengan menghidupkan lampu dengan kecerahan
cahaya rendah. Selain itu, lampu ini juga dilengkapi paling terang. Hal ini bertujuan untuk memberikan
dengan konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth yang pencahayaan yang optimal saat ada aktivitas
memungkinkan pengguna untuk mengendalikan manusia di sekitar lampu, seperti pada jalur pejalan
penyalakan dan pemadaman lampu melalui kaki yang ramai atau area publik yang sering
perangkat yang terhubung. Dengan adanya digunakan oleh masyarakat.
kemampuan konektivitas tersebut, pengguna
memiliki fleksibilitas untuk mengendalikan lampu Dengan kombinasi kedua sensor ini, sistem dapat
dengan menggunakan smartphone mereka. secara cerdas mengatur pencahayaan lampu jalan
secara otomatis. Ketika intensitas cahaya menurun,
2.3. Desain Sistem lampu akan dinyalakan untuk memberikan
Berikut ini adalah diagram alur (flowchart) yang pencahayaan yang cukup. Selain itu, ketika
digunakan dalam sistem ini. terdeteksi gerakan manusia, lampu akan
menghasilkan pencahayaan maksimum untuk
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna jalan. Dengan adanya sistem ini,
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi
dengan hanya menghidupkan lampu ketika
dibutuhkan, serta memberikan lingkungan yang
lebih aman dan nyaman bagi pengguna jalan.
247
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
ESP32 dalam sistem kendali otomatis lampu jalan memungkinkan pengguna untuk mengelola
berbasis IoT. Dalam konteks ini, pengguna dapat pencahayaan dengan lebih efisien, menghemat
menggunakan aplikasi atau perangkat seluler mereka energi, dan memberikan keamanan tambahan
untuk mengendalikan lampu jalan secara nirkabel. dengan mengatur lampu otomatis berdasarkan
kehadiran atau ketiadaan mereka.
Dengan menggunakan koneksi wifi dan bluetooth
yang tersedia, pengguna memiliki kemampuan untuk Secara keseluruhan, use case "mengendalikan lampu
mengatur dan mengontrol lampu jalan dengan lebih otomatis" memberikan pengguna kontrol penuh atas
mudah dan fleksibel. Mereka dapat menghidupkan sistem pencahayaan otomatis melalui perangkat
atau mematikan lampu, mengatur tingkat kecerahan, seluler mereka. Hal ini menghadirkan kenyamanan,
dan bahkan mengatur jadwal penjadwalan otomatis fleksibilitas, efisiensi energi, dan keamanan yang
sesuai kebutuhan. lebih baik dalam pengaturan pencahayaan di
lingkungan yang menggunakan lampu otomatis.
Keunggulan utama dari use case ini adalah
memberikan kenyamanan dan kemudahan
penggunaan. Pengguna tidak perlu secara fisik
berada di dekat lampu untuk mengontrolnya,
melainkan mereka dapat melakukannya melalui
perangkat seluler mereka dari jarak jauh. Selain itu,
pengguna juga dapat memantau dan mengelola
lampu secara efisien, mengoptimalkan penggunaan
energi dan memberikan solusi yang ramah
lingkungan.
Dalam implementasi use case ini, ESP32 berfungsi
sebagai penghubung antara perangkat seluler
pengguna dan lampu jalan yang terhubung ke
jaringan IoT. ESP32 menyediakan koneksi wifi dan
bluetooth yang stabil dan dapat diandalkan,
memastikan bahwa perintah yang dikirim oleh
pengguna dapat diterima dan dilaksanakan oleh
lampu dengan tepat waktu.
Secara keseluruhan, use case "koneksi lampu
otomatis" memberikan pengguna kontrol yang lebih
baik, kemudahan penggunaan, efisiensi energi, dan
pengelolaan yang lebih baik terhadap sistem kendali
otomatis lampu jalan berbasis IoT. Dengan
menghubungkan perangkat seluler dengan koneksi
wifi dan bluetooth melalui ESP32, pengguna dapat
mengoptimalkan penggunaan lampu jalan,
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,
serta memberikan kontribusi terhadap penghematan Gambar 4. Activity Diagram Pengendalian Sistem
energi secara keseluruhan. Lampu Otomatis
Use case "mengendalikan lampu otomatis" merujuk Berikut adalah penjelasan panjang activity diagram
pada fungsi yang memungkinkan pengguna untuk yang dimulai dari inisiasi sistem dan konektivitas
mengontrol dan mengatur lampu otomatis Wi-Fi, dan dilanjutkan dengan kondisi-kondisi
menggunakan perangkat seluler mereka. Dalam berikut:
penelitian ini, use case ini dirancang untuk Activity diagram untuk pengendalian lampu
memberikan pengguna kemampuan untuk otomatis dimulai dengan inisiasi sistem. Pada tahap
mengendalikan lampu otomatis dari jarak jauh dan ini, berbagai langkah awal dilakukan untuk
dengan mudah melalui perangkat seluler yang menyiapkan sistem agar dapat menjalankan
mereka miliki. fungsionalitas lampu otomatis dengan baik. Hal ini
Dalam implementasinya, use case ini memanfaatkan meliputi mengaktifkan sumber daya, memastikan
koneksi wifi yang terhubung ke sistem kendali lampu semua komponen terhubung dengan benar, dan
otomatis, seperti menggunakan modul ESP32. memeriksa keberadaan perangkat keras yang
Melalui koneksi wifi, perangkat seluler dapat diperlukan. Selain itu, pada tahap inisiasi sistem juga
terhubung ke sistem dan mengirimkan perintah dilakukan pengaturan awal untuk memastikan
dengan cepat dan akurat. bahwa sistem berada dalam kondisi siap pakai,
seperti mengatur parameter default, melakukan
Keuntungan utama dari use case ini adalah
kalibrasi sensor, dan mengkonfigurasi pengaturan
memberikan kenyamanan dan fleksibilitas kepada
lainnya sesuai kebutuhan.
pengguna. Mereka tidak perlu berada di dekat lampu
otomatis untuk mengontrolnya secara manual, tetapi Setelah inisiasi sistem selesai, langkah berikutnya
dapat melakukannya dari tempat yang jauh. Hal ini dalam activity diagram adalah pengambilan input.
248
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
249
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
penurunan intensitas cahaya, ESP32 akan Metode pengembangan waterfall terbukti sangat
mengambil keputusan untuk mengaktifkan lampu efektif dalam mengembangkan sistem lampu
secara otomatis. Hal ini memungkinkan sistem untuk otomatis. Metode ini mengikuti pendekatan yang
memberikan pencahayaan yang tepat pada saat yang terstruktur dan berurutan, dengan tahap-tahap yang
diperlukan, seperti pada kondisi cahaya rendah di saling terkait seperti analisis kebutuhan, desain,
malam hari atau di area yang kurang terang. Dengan implementasi, dan pengujian. Pendekatan ini
menggunakan sensor LDR, ESP32 dapat membantu para pengembang sistem dalam
mengoptimalkan penggunaan energi dengan hanya mengidentifikasi kebutuhan, merancang solusi yang
menyalakan lampu saat dibutuhkan, sehingga tepat, dan mengurangi risiko kesalahan. Dengan
mengurangi konsumsi daya yang tidak perlu dan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode
meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan. pengembangan waterfall adalah pendekatan yang
efektif dalam pengembangan sistem lampu otomatis,
c. Sensor gerak atau Passive Infrared (PIR) pada
memastikan solusi yang tepat dan efisien serta
sistem lampu otomatis dengan ESP32 memiliki
mengurangi risiko kesalahan.
fungsi utama dalam mendeteksi adanya gerakan
manusia di sekitar area yang dipantau. Sensor PIR Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam
akan mengirimkan sinyal ke ESP32 saat ada gerakan mengatasi masalah kurang optimalnya penerangan
terdeteksi, yang selanjutnya akan mengaktifkan jalan di wilayah-wilayah tertentu. Dengan adanya
lampu secara otomatis. Keunggulan sensor PIR solusi yang dikembangkan melalui penelitian ini,
adalah kemampuannya dalam merespons dengan masalah tersebut dapat diatasi secara signifikan.
cepat terhadap pergerakan manusia, sehingga Solusi ini berpotensi untuk meningkatkan kualitas
memberikan pencahayaan yang tepat saat ada penerangan jalan, meningkatkan keamanan, dan
aktivitas. Integrasi sensor PIR dengan ESP32 meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan
memungkinkan sistem lampu otomatis untuk serta masyarakat sekitarnya. Dengan demikian,
beroperasi secara efisien. Sensor PIR membantu penelitian ini memiliki dampak yang positif dalam
dalam menghemat energi dengan mengaktifkan meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem
lampu hanya saat diperlukan, yaitu ketika ada penerangan jalan, serta memberikan manfaat yang
gerakan manusia yang terdeteksi. Selain itu, sensor nyata bagi masyarakat
PIR juga membantu meningkatkan keamanan dan PUSTAKA
kenyamanan lingkungan dengan memberikan
pencahayaan yang cukup saat ada orang yang Harun Kurniawan dan Yudi Sutanto. (2022 Juni 2).
melewati area yang dipantau. Dengan demikian, Perancangan dan Pembuatan Smart Garden
penggunaan sensor PIR dalam sistem lampu Lampu Berbasis Internet of Things (IoT)
otomatis dengan ESP32 memberikan solusi yang Menggunakan Mikrokontroler Untuk
efektif dan praktis dalam mengendalikan lampu Efisiensi Penggunaan Energi Listrik
berdasarkan deteksi gerakan manusia. Tri Ramdhany1 Ririn Vidiyarti, Suesti Rizky dan
3. KESIMPULAN Marina Wanda. (2022 juni). PENERAPAN
LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)
Penggunaan ESP32 sebagai mikrokontroler dalam UNTUK MENYALAKAN DAN
sistem lampu otomatis sangat efektif dan MEMADAMKAN LAMPU TAMAN
memberikan manfaat yang signifikan. Dengan SECARA OTOMATIS
adanya ESP32, pengendalian lampu otomatis dapat
dilakukan secara lebih cerdas dan responsif terhadap Desmira, Didik Aribowo, Gigih Priyogi, dan Saeful
kondisi lingkungan. ESP32 memiliki kemampuan Islam. (2022 Maret). APLIKASI SENSOR
koneksi Wi-Fi dan Bluetooth yang memungkinkan LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTOR)
pengguna untuk mengontrol lampu secara praktis UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA
melalui perangkat seluler. LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM
Selain itu, integrasi sensor cahaya (LDR) dan sensor Rijalul Imam, I Gede Putu Wirarama Wedashwara
gerak (PIR) dalam sistem juga memberikan W*, dan Fitri Bimantoro. (2020).
keunggulan tambahan. Sensor cahaya berperan RANCANG BANGUN SISTEM
dalam mendeteksi intensitas cahaya sekitar, MONITORING DAN CONTROLLING
sehingga lampu dapat menyala secara otomatis PENERANGAN JALAN UMUM
ketika intensitas cahaya rendah. Sedangkan sensor BERBASIS IOT DAN ANDROID
gerak bertugas mendeteksi adanya gerakan manusia, Jefri Lianda, Adam, Hikmatul Amri, Johny Custer,
yang mengaktifkan lampu saat ada aktivitas. Dengan dan Ridho Ilham. (2020). Sistem Kendali
kombinasi kedua sensor ini, sistem lampu otomatis Intensitas Cahaya Lampu Penerangan Jalan
dapat memberikan pencahayaan yang efisien dan Umum Menggunakan Transformator
responsif sesuai dengan kebutuhan. Variabel Berbasis Arduino Uno
Apabila nilai resistansi LDR tinggi maka lampu Monica dan Muhammad Haz Fatahillah A. (2020).
dalam kondisi hidup, sebalikanya apabila nilai SISTEM KONTROL DAN MONITORING
resistansi LDR rendah maka lampu dalam kondisi LAMPU TAMAN POLMANBABEL
mati
250
INFOTECH journal Vol (9) No, (1) 2023, 243-251
251