Anda di halaman 1dari 4

Nama : Citra Triasma

Nim : 049016045
Mata Kuliah : Auditing II
Dosen Pengampuh : Sila Ninin Wisnantiasri, S.E., M.A.

Tugas 1
1. Auditor harus mempertimbangkan titik-titik terjadinya kesalahan atau kecurangan pada as
ersi yang terkait dengan dengan kelas transaksi utama. Pada transaksi pengeluaran kas, ter
dapat dua akun utama yang dipengaruhi yaitu kas dan utang dagang. Jelaskan potensi sala
h saji, pengendalian yang diperlukan dan uji pengendalian yang disarankan untuk transaksi
pengeluaran kas!
Jawab :
Tabel 1.1
Potensi Salah Saji, Pengendalian yang Diperlukan, dan Uji Pengendalian – Transaksi
Pengeluaran Kas

Potensi Salah Saji (Asersi) Pengendalian yang Uji Pengendalian


Diperlukan
Pengeluaran kas dilakukan Komputer mencocokkan Menggunakan Teknik audit
untuk tujuan yang tidak sah informasi dalam cek berbantuan komputer,
(Keberadaan dan dengan informasi misalnya data dummy untuk
keterjadian). pendukung dalam voucher menguji pengendalian
dan utang adagang untuk aplikasi di komputer.
setiap transaksi
pengeluaran.

Hanya petugas berwenang Mengamati petugas yang


yang diperbolehkan untuk menangani pengeluaran kas
menjalankan perangkat dan membandingkannya
lunak dan menangani cek dengan daftar petugas yang
yang dicetak dan ditandai berwenang.
oleh komputer.

Sebuah voucher dibayar Terdapat pemisahan tugas Mengamati pemisahan


dua kali (keberadaan dan untuk persetujuan tugas
keterjadian). pembayaran voucher dan
menandatangani cek. Menggunakan Teknik audit
Komputer secara otomatis berbantuan komputer,
membatalkan voucher dan misalnya data dummy untuk
informasi pendukungnya menguji pengendalian
Ketika cek diterbitkan. aplikasi di komputer.

Cek dapat diterbitkan Voucher pembayaran dan Mengamati dokumen


dengan jumlah yang salah dokumen pendukung dicap dan/atau sampel dokumen
atau dicatat dengan jumlah “lunas” Ketika cek untuk menemukan cap
yang salah (penilaian) diterbitkan. Komputer “Lunas”.
mencocokkan informasi
dalam cek dengan Menggunakan Teknik audit
informasi pendukung di berbantuan computer,
dalam voucher dan utang misalnya data dummy
dagang untuk setiap untuk menguji
transaksi pengeluaran. pengendalian aplikasi di
Komputer membandingkan komputer.
jumlah cek yang diterbitkan
dengan jurnal pengeluaran Menggunakan Teknik audit
kas. berbantuan komputer,
misalnya data dummy untuk
menguji pengendalian
aplikasi di komputer.

Dibuat Rekonsiliasi bank Mengamati dan/atau


secara periodic. mencocokkan rekonsiliasi
bank.
Sumber Referensi : EKSI4310_Modul 1_Hal .8-1.9

2. Pada pengujian substantif, uji detail saldo berfokus pada perolehan bukti secara langsung t
entang saldo rekening, misalnya meminta bank untuk konfirmasi saldo kas. Namun efektiv
itas uji tergantung pada prosedur yang dilakukan dan tipe bukti yang diperoleh. Bagaiman
a efektivitas saldo untuk memenuhi level risiko deteksi?
Jawab:
Tabel 2.5
Efektivitas Uji Saldo untuk Memenuhi Level Risiko Deteksi

Risiko Deteksi Uji Detail Saldo


Tinggi Memindai rekonsiliasi bank yang dibuat klien dan
memverifikasi akurasi matematisnya.
Moderat Memeriksa rekonsiliasi bank yang dibuat klien dan
memverifikasi bagian rekonsiliasi yang mayor dan akurasi
matematisnya.
Rendah Membuat rekonsiliasi bank, menggnakan laporan bank yang
dibuat klien, serta memverifikasi bagian rekonsiliasi yang
mayor dan akurasi matematisnya.
Amat Rendah Memperoleh laporan bank langsung dari bank, membuat
rekonsiliasi bank, serta memverifikasi semua bagian
rekonsiliasi dan akurasi matematisnya.
Sumber Referensi : EKSI4310_Modul 2_Hal 2.18
3. Concentrix Corporation (CNX) merupakan organisasi yang bergerak di bidang jasa
teknologi pada bisnis global, memiliki kontrak pada Januari 2019 untuk menyediakan jasa
pada RiCar Technologies Co. (RiCar), perusahaan teknologi multinasional yang
menyediakan jasa ride-sharing atau berbagi kendaraan degan jasa manajemen pelanggan.
Enam bulan kemudian, pada saat audit, ditemukan kejanggalan pada proses klaim kredit
para mitra sopir RiCar. Perusahaan berharap tidak ada kejanggalan agar para konsumen
tidak memperoleh pengalaman negatif.
CNX sudah memiliki pedoman dan prosedur pengendalian. Terdapat beberapa pilihan
dalam melakukan penyampelan audit. Random sampling (sampel acak), yang biasa
digunakan. Namun sistem ini dirasa belum efektif dalam menemukan kejanggalan.
Apabila diputuskan mengambil banyak sampel, hal ini berarti biaya operasional lebih
tinggi dan besar kemungkinan terdapat kesalahan dan menyebabkan berkurangnya
keyakinan auditor atas sampel. Volumen transaksi yang harus diperiksa sebesar 500.000.
Ukuran sampel telah ditetapkan sebesar 20.
Buatlah : Referensi pemilihan sampel representatif disesuaikan dengan BMP Auditing II.
strategi desain untuk memilih sampel audit menggunakan random sampling agar dapat
menemukan kejanggalan lebih banyak dengan biaya audit yang terjangkau.
Kasus dikembangkan dari : Concentrix Corporation: Analytics to Audit Claims in
Customer Management Services (Ivey Publishing).
Jawab:
1. Untuk memilih sampel secara random ada beberapa metode yang bisa digunakan
a. Simple Random Sampling. Menggunakan pemilihan random untuk memastikan
bahwa tiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama dalam pemilihan. Tabel
bilangan acak dapat dipakai untuk mecapai kerandoman (randomness).
b. Stratified Random Sampling. Membagi populasi dalam kelompok-kelompok
(grup/stratum) dan kemudian melakukan pemilihan menggunakan secara random
untuk tiap kelompok. Kelebihan metode ini, pertama, pemilihan sampel bisa
dihubungkan dengan item kunci serta bisa menggunakan teknik audit berbeda untuk
tiap stratum. Kedua, stratifikasi meningkatkan reliabilitas sampel dan mengurangi
besarnya sampel (sample size) yang dibutuhkan. Jika sampel yang homogen
dikelompokkan maka keefektifan dan keefisienan sampel bisa ditingkatkan.
c. Systematic Sampling. Menggunakan random strart point kemudian memilih tiap
populasi ke n. Kelebihan utama metode ini adalah penggunaannya mudah. Namun
problem utama adalah kemungkinan masih timbul sampel yang bias (Guy, 1981).
d. Sampling Probability Proportional to Size (Dollar Unit Sampling). Memilih sampel
secara random sehingga probabilitas pilihan langsung terkait dengan nilai (size).
Dengan metode ini unit yang nilai tercatatnya besar secara proporsional akan
memiliki lebih banyak kesempatan untuk terpilih daripada unit yang nilai
tercatatnya kecil.

Dari kasus diatas sambel yang diambil adalah sampel representatif. Proses pemilihan sampel
tidak boleh bias dan auditor harus mendapatkan sampel yang representative dari saldo atau
kelas transaksi yang disampel. Konsep risiko penyampelan (risiko kesalahan penerimaan)
merupakan ukuran apakah sampel representatif atau tidak. Peluang terbaik untuk
mendapatkan sampel yang representatif adalah memilih sampel acak. Selanjutnya, auditor
dapat mengambil Langkah untuk mendapatkan proporsi nilai nominal yang tinggi, khususnya
jika mencurigai pernyataan lebih pada populasi.
1. Menghitung interval penyampelan
SI = BV
n
nilai baku populasi yang diuji (BV) adalah sebesar Rp. 500.000 dan ukuran sampel (n)
adalah 20. SI = 500.000 = 25.000
20
berdasarkan Perusahaan Concentrix Corporation (CNX) interval penyampelan (SI)
adalah sebesar Rp. 25.000
2. Memilih sampel acak
Langkah awal proses pemilihan adalah memilih angka awal secara acak antara 1
hingga Rp25.000. Sampel kemudian meliputi tiap unit logis yang mengandung tiap
Rp. 25.000 selanjutnya dalam populasi. Dalam proses, perlu ditentukan saldo
akumulatif nilai buku unit logis untuk menentukan unit logis mana yang dikait oleh
masing-masing nominal. Pada perusahaan Concentrix Corporation (CNX)
A. Jumlah rekening pelanggan digunakan untuk mengidentifikasi unit logis dan
B. Angka acak awal adalah 24.000
Perhatikan bahwa jumlah nominal yang terpilih mewakili 25.000 setelah 24.000
((0x24.000)+25.000;(1x24.000)+25.000; dan seterusnya).

Sumber Referensi: EKSI4310_Modul 3_Hal 3.33 dan 3.59

Anda mungkin juga menyukai