1. .Jelaskan potensi salah saji, pengendalian yang diperlukan dan uji pengendalian yang disarankan
untuk transaksi pengeluaran kas! Jawaban:
Potensi Salah Saji: Penggunaan uang tunai terjadi untuk maksud yang tidak sah
(legitimasi dan kejadian). Pengendalian yang Diperlukan Komputer melakukan
pencocokan data pada cek dengan data pendukung pada voucher dan utang dagang untuk
setiap transaksi pengeluaran. Hanya staf yang memiliki izin yang dapat mengoperasikan
perangkat lunak dan mengurus cek yang dihasilkan dan ditandai oleh sistem komputer.
Uji Pengendalian Dengan memanfaatkan metode audit komputer, seperti menggunakan
data tiruan untuk menguji pengendalian aplikasi pada komputer. Memantau tugas-tugas
yang dijalankanolehindividuyangmenanganipengeluaranuangtunaidan
membandingkannya dengan daftar petugas yang memiliki kewenangan.
Potensi Salah Saji: Sebuah voucher menerima pembayaran dua kali, yaitu sekali terkait
dengan keberadaannya dan sekali lagi terkait dengan keterjadian pembayaran tersebut.
Pengendalian yang Diperlukan Pembagian tanggung jawab terjadi pada tahap persetujuan
voucher pembayaran dan penandatanganan cek. Secara otomatis, komputer membatalkan
voucher beserta data pendukungnya ketika cek telah dikeluarkan.. Uji Pengendalian
Melakukan pengawasan terhadap pemisahan tugas. Memanfaatkan audit dengan
dukungan komputer, seperti menggunakan data simulasi untuk mengevaluasi
pengendalian aplikasi pada komputer.
Potensi Salah Saji: Cek dapat dikeluarkan dengan nominal yang tidak tepat atau dicatat
dengan jumlah yang tidak benar (evaluasi). Pengendalian yang Diperlukan "Setiap kali
cek diterbitkan, voucher pembayaran dan dokumen pendukungnya dicap sebagai 'Lunas'.
Komputer melakukan perbandingan data antara cek dengan informasi yang tertera di
voucher dan catatan utang dagang untuk setiap transaksi pengeluaran. Selain itu,
komputer juga memeriksa apakah jumlah cek yang.
2. Uji detail transaksi bisa sangat efektif jika ditergetkan pada kesalahan potensial. Contohnya,
teknik audit berbantuan komputer memungkinkan auditor untuk mengindentifikasi dan memilih
transaksi penggajian yang karyawan bekerja dengan jumlah jam yang tidak wajar atau memilih
transaksi pembelian yang melebihi jumlah tertentu. Auditor dapat menggunakan pengawasan
berkelanjutan untuk menandai transaksi tersebut atau menggunakan perangkat lunak audit umum
untuk mengurutkan transaksi dan mengidentifikasi transaksi untuk pengujian. Penggunaan
perangkat lunak audit umum secara seksama dapat memperbaiki uji substantif detail. Contoh
lainnya, seorang auditor menemukan banyak dokumen SPM yang tidak disertai tanda tangan hasil
verifikasi pejabat terkait atau diduga tanda tangannya dipalsukan. Maka, auditor harus melakukan
uji detail transaksi atas transaksi pengeluaran kas dengan cara memperluas pemeriksaan atas
dokumen pelengkap SPM (Faktur pemasok, BAST barang/jasa, NPWP, SSP, dan SPT pemasok)
untuk memverifikasi kebenaran nilai faktur pemasok, perkaliannya, penjumlahannya serta
meneliti kewajaran harga pembelian. Uji Detail Saldo Uji detail saldo berfokus pada perolehan
bukti secara langsung tentang saldo rekening, bukannya masing-masing debit dan kredit yang
menyusun saldo tersebut. Misalnya, meminta bank untuk konfirmasi saldo kas dan pelanggan
untuk konfirmasi saldo piutang usaha. Auditor dapat juga memeriksa aset bangunan, mengamati
pengambilan sediaan klien dan melakukan uji perhitungan harga sediaan akhir. Efektivitas uji
tergantung pada prosedur yang dilakukan dan tipe bukti yang diperoleh. Contoh berikut
menggambarkan efektivitas uji saldo diolah agar memenuhi berbagai level risiko deteksi untuk
asersi penilaian dan alokasi untuk kas bank. Efektivitas uji saldo untuk memenuhi level risiko
deteksi.
Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang dapat dipilih auditor untuk
memperoleh bukti audit kompeten yang cukup. Kedua pendekatan tersebut adalah:
1. Sampling statistik (statistical sampling)
2. Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling)