Anda di halaman 1dari 44

EVALUASI DAN STRATEGI

PENGANGGARAN
DITJEN BINA KONSTRUKSI
29 – 30 AGUSTUS 2023

1
01. EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN
a Evaluasi TA 2022
b Pedoman Revisi Anggaran

OUT 02. PENYUSUNAN RKAKL TA 2024


a Pedoman Penyusunan RKA
LINE - RKA Operasional
- RKA Kegiatan
- Penyusunan KAK dan RAB
b Persiapan Penelitian dan Reviu RKAKL
- Fokus Penelitian dan Reviu RKAKL
- Catatan BAP dan Reviu Pagu Indikatif

2
01
EVALUASI PELAKSANAAN
ANGGARAN
3
Evaluasi TA 2022
4
PROFIL PELAKSANAAN REVISI TA 2022

USULAN REVISI TA. 2022

990

USULAN REVISI YANG USULAN REVISI YANG


DIKOORDINASIKAN OLEH DIAJUKAN OLEH
UNIT ESELON I KPA (SATKER)
11 (1,11%) 979 (98,89%)

USULAN REVISI YANG USULAN REVISI YANG


DISETUJUI DITOLAK
10 (1,01%) 1 (0,1%)

USULAN USULAN
PEMUTAKHIRAN REVISI
REVISI YANG REVISI YANG
KEWENANGAN KEWENANGAN KPA POK
DISETUJUI DITOLAK
DJA DIT. PA
7 (0,7%) 3 (0,3%) KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN
KANWIL KANWIL KPA KPA
227 (22,93%) 146 (14,75%) 50 (5,05%) 556 (56,16%)

5
JUMLAH REVISI POK TA 2022 (SATKER PUSAT DAN BJKW)

LPJK 25

Dit. Keberlanjutan 49

Dit. Pengadaan 53

Dit. KPK 6

Dit. Kelembagaan 16
BJKW VII Jayapura 17
Dit. Pengembangan 8
BJKW VI Makassar 15
Sesditjen 43
BJKW V Banjarmasin 15
0 10 20 30 40 50 60
BJKW IV Surabaya 19

BJKW III Jakarta 16

BJKW II Palembang 14

BJKW I Banda Aceh 12

0 5 10 15 20
JUMLAH REVISI POK TA 2022 (SATKER BP2JK)
50

45 43

40

35

30

25
21
20

15 14
12
11
10
10 9 9 9
8 8 8
7 7 7 7 7
6
5 5 5 5 5
5 4 4
3 3
2
1 1 1 1
0 0
0
TEMA REVISI YANG DILAKSANAKAN SEPANJANG TA 2022

Revisi Pencantuman Blokir Automatic Adjustment


Buka Blokir terkait Pengalokasian Belanja Jasa Konsultan dan Renovasi Gedung
Revisi Informasi Kinerja
Revisi Pencantuman Penerimaan Negara Bukan Pajak
Revisi Pemenuhan Belanja Pegawai
Revisi Penambahan Anggaran Dukungan Infrastruktur IKN
Revisi dalam rangka menunjang Operasional Perkantoran dan Kebutuhan Pelaksanaan PBJ
Revisi Halaman III DIPA (rencana penarikan)
Revisi Tambahan Honor POKJA
Revisi Pengurangan Pagu Vokasional (Blokir Automatic Adjustment sebesar 26 Miliyar)
Revisi POK kewenangan KPA
8
PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2022

Usulan revisi
ditolak
1. Dokumen tidak Ketidaksesuaian data
lengkap DIPA dengan
2. ADK tidak valid I-emonitoring Pagu minus
3. Ketidaksesuaian
kewenangan revisi Frekuensi revisi
Revisi DIPA yang telah selesai Penyelesaian pagu
dilakukan seringkali tidak minus melebihi POK oleh KPA yang
ditindaklanjuti dengan batas waktu terlalu tinggi
pemutakhiran data
I-emonitoring Pada tahun 2022 revisi
→ evaluasi pusat untuk POK dilakukan
pimpinan sebanyak 556 kali
→ nilai IKPA satker
dan unor

9
UPAYA PERBAIKAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Memastikan usulan revisi tidak mengalami


penolakan, dengan memperhatikan : SELALU MENYELARASKAN DATA
- KEWENANGAN proses revisi revisi anggaran dengan data
- KELENGKAPAN dokumen usulan
- MEKANISME usulan revisi 1 3 I-emonitoring dan SAKTI

TINGKATKAN KOORDINASI ANTAR


MINIMALKAN FREKUENSI REVISI
PENGELOLA APLIKASI
POK dengan meningkatkan kualitas
perencanaan yang berorientasi 4 (SAKTI, I-emonitoring)
jangka panjang
2

10
Pedoman
Revisi Anggaran
11
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KEWENANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN (DJA)

3 APIP/ITJEN PUPR PENELAAHAN


1 2 5
KPA DIREKTUR JENDERAL OLEH DJA 4)
Melakukan reviu atas kesesuaian
BINA KONSTRUKSI dokumen pendukung dengan kaidah Y 1. Menyampaikan undangan
1. Surat Usulan Revisi; Meneliti usulan Revisi penelaahan melalui surat elektronik
2. ADK Revisi; perencanaan dan penganggaran.
Anggaran (BAP Eselon I) 2. Melakukan penelaahan bersama
3. Dokumen pendukung Hasil reviu dituangkan dalam
dan kelengkapan melalui telepon/ konferensi video
lainnya 1). Laporan Hasil Reviu APIP.
dokumen

Menyampaikan hasil penelitian T


untuk direviu dengan tembusan
Keterangan: kepada Sekretaris Jenderal. MEMENUHI
1) Kebijakan internal: Permohonan BERKAITAN PERSYARATAN?
persetujuan Eselon I (dapat DENGAN TEMA
disampaikan dalam Surat Usulan TERTENTU? 2)
Revisi), Surat Pernyataan KPA. Y
2) Pagu Anggaran berubah,
pergeseran anggaran antar- T
Program, perubahan peruntukan Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final)
pada level Program, dan/atau 4 Y T
usulan KRO/RO baru.
3) Surat Pernyataan yang USULAN REVISI KE DJA
menyatakan bahwa usulan Revisi MEMERLUKAN
Anggaran yang disampaikan oleh Kelengkapan Dokumen Pendukung: PENELAAHAN?
SURAT
SURAT
KPA telah: 1. Surat Usulan Revisi Anggaran PENGESAHAN PENOLAKAN
a. Disetujui oleh Dirjen; tandatangan Dirjen Bina Konstruksi;
b. Diteliti kelengkapan
dokumennya;
2. ADK Revisi; Keterangan:
c. Disetujui oleh Menteri dalam 3. Surat Pernyataan Eselon I 3); 4) Penelaahan dilakukan terhadap:
hal berkaitan dengan 4. Laporan Hasil Reviu APIP, jika a. Kebijakan efisiensi belanja negara, berupa relevansi antara Kegiatan, KRO, RO, dan akun dengan
pergeseran anggaran antar- berkaitan dengan 2); anggarannya, termasuk relevansinya dengan volume RO;
Program dan/atau perubahan 5. RKBMN dalam hal revisi berkaitan b. Kebijakan efektivitas belanja negara, meliputi:
peruntukan anggaran pada 1. Relevansi akun/detail dengan RO sesuai dengan kerangka berpikir logis;
level Program.
dengan RO berupa BMN baru; 2. Relevansi antara KRO/RO dengan sasaran Kegiatan dan sasaran Program; dan
6. Dokumen pendukung lainnya. 3. Kesesuaian pencapaian sasaran RKA-K/L dengan rencana kerja Kementerian/ Lembaga, dan RKP. 12
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KEWENANGAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN (DIT. PA)
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN (DJPb)

1 2 3 4
DIREKTUR JENDERAL PENELITIAN OLEH
KPA USULAN REVISI KE DIT. PA 4)
BINA KONSTRUKSI DIT. PA
1. Surat Usulan Revisi; Kelengkapan Dokumen Pendukung:
2. ADK Revisi; Meneliti usulan Revisi 1. Surat Usulan Revisi Anggaran Dit. PA meneliti usulan Revisi
3. Persetujuan Pejabat Eselon I 1); Anggaran dan Kelengkapan tandatangan Dirjen Bina Anggaran dan kelengkapan
4. Revisi RKBMN 2); Dokumen Konstruksi; dokumen pendukung
5. Dokumen pendukung lainnya 3). 2. ADK Revisi;
3. Persetujuan Pejabat Eselon I 1);
4. Revisi RKBMN 2);
5. Dokumen pendukung lainnya
Keterangan:
1) Dalam hal usulan revisi berkaitan dengan pergeseran anggaran
antar-Satker. DOKUMEN
PENDUKUNG
2) Dalam hal usulan revisi berkaitan dengan perubahan volume LENGKAP?
BMN. Revisi RKBM disetujui Ditjen Kekayaan Negara. Usulan revisi
dikembalikan
T
3) Kebijakan internal: Permohonan persetujuan Eselon I (dapat
disampaikan dalam Surat Usulan Revisi), Surat Pernyataan KPA. Y
4) Satker atas persetujuan Pejabat Eselon I, dapat menyampaikan
usul Revisi Anggara ke Dit. PA dalam hal: SURAT
Y
a. Pemenuhan Belanja Operasional; dan/atau PENGESAHAN
SESUAI DENGAN
b. Penanganan bencana non-alam, termasuk penanganan KETENTUAN?
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau SURAT
T
Program PEN. PENOLAKAN
13
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KEWENANGAN
KANTOR WILAYAH (KANWIL)
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN (DJPb)

1 2 PENELITIAN OLEH
KPA
KANWIL DJP
1. Surat Usulan Revisi;
Kanwil DJP meneliti usulan DOKUMEN SESUAI
2. ADK Revisi; PENDUKUNG DENGAN
Revisi Anggaran dan
3. Surat persetujuan LENGKAP? KETENTUAN?
kelengkapan dokumen
Pejabat Eselon I 1);
4. Dokumen pendukung
pendukung Y
lainnya 2).
T
Usulan revisi
dikembalikan
Keterangan:
1) Dalam hal usulan revisi berkaitan dengan:
a. Pergeseran anggaran antar-Satker;
b. Pergeseran antar-Kegiatan; Y T
c. Ralat kode akun yang mengakibatkan perubahan jenis belanja;
d. Penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya; dan/atau
e. Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/swakelola dari RO termasuk RO
Prioritas Nasional. SURAT SURAT
2) Kebijakan internal: Permohonan persetujuan Eselon I (dapat disampaikan PENGESAHAN PENOLAKAN
dalam Surat Usulan Revisi), Surat Pernyataan KPA.
14
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KEWENANGAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

1 2
KPA PEMUTAKHIRAN DATA POK
1. Mengubah Petunjuk
Operasional Kegiatan (POK) 1. KPA melakukan pengunggahan dan persetujuan
yang ditetapkan oleh KPA; atas usulan revisi Petunjuk Operasional Kegiatan
2. Mengubah arsip data (POK) melalui Sistem Aplikasi;
komputer RKA-K/L berkenaan 2. Dalam hal Sistem Aplikasi sudah terdapat
dengan menggunakan Sistem kewenangan Kementerian/Lembaga untuk
Aplikasi. melakukan pemutakhiran data Petunjuk
Operasional Kegiatan (POK).

15
DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG UNTUK USULAN
REVISI ANGGARAN

1. Surat Usulan Revisi Anggaran;

2. Surat Pernyataan KPA;

3. Matriks perubahan semula-menjadi (download dari aplikasi SAKTI);

4. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) satker (download dari aplikasi SAKTI);

5. Arsip Data Komputer (ADK) dari sistem aplikasi SAKTI;

6. Konsep DIPA satker (download dari aplikasi SAKTI);

7. Salinan DIPA terakhir satker (download dari aplikasi satuDJA);dan

8. Data dukung lainnya terkait revisi.

16
MEKANISME VERIFIKASI DATA REVISI ANGGARAN PADA
APLIKASI I-EMONITORING

1 2
KPA DIREKTUR JENDERAL
BINA KONSTRUKSI
1. Surat Permohonan Keterangan:
Verifikasi Data Revisi 1) Dalam hal revisi merupakan Revisi DIPA:
Anggaran I-Emonitoring; Kanwil DJP meneliti usulan Revisi
a. ADK yang diunduh bersumber dari aplikasi SAKTI dengan extention ADK
2. Surat Pernyataan KPA; Anggaran dan kelengkapan
3. Dokumen pendukung dokumen pendukung “.s21xx”;
lainnya 1). b. Surat Pengesahan revisi DIPA;
c. DIPA petikan hasil revisi; dan
d. Matriks Semula Menjadi

2) Dalam hal revisi merupakan Revisi POK:


Usulan revisi dikembalikan a. ADK yang diunduh bersumber dari aplikasi SAKTI dengan status history
untuk diperbaiki
DOKUMEN
“Cxx” dan status Chart of Account (CoA) yang telah aktif;
PENDUKUNG b. Surat penetapan KPA atas revisi POK;
LENGKAP?
c. POK hasil revisi; dan
T d. Matriks Semula Menjadi
Y

USULAN
DIVERIFIKASI
17
02
PENYUSUNAN RKAKL
TA 2024
18
Pedoman Penyusunan
Rencana Kerja Anggaran
Operasional
19
ANALISIS KEBUTUHAN KEPERLUAN SEHARI-HARI PERKANTORAN

Non Operasional
Gaji Non PNS
(Seragam)

• Dapat dialokasikan gaji 13 (non • Hanya untuk Non Substantif/Pendukung sebanyak


substantif/pendukung) 2 setel per orang (maksimal)
• Untuk Substantif, bisa dialokasikan gaji • Pakaian Dinas Pegawai:
13 dan 14 Dalam hal satuan kerja yang pada awalnya
• Outsourcing +25% dari Harga SBM pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang
(maksimal), dan sudah mendapat surat mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai, biaya
pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah
persetujuan dari Setditjen
memiliki ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Ketentuan:
• Honorarium pada peraturan SBM berfungsi sebagai batas tertinggi
• Apabila UMR suatu wilayah lebih tinggi daripada SBM, maka honorarium mengikuti
UMR wilayah tersebut dengan melampirkan peraturan terkait
• Pegawai outsourcing tidak bisa dialokasikan uang lembur dan uang makan lembur
20
ANALISIS KEBUTUHAN HONORARIUM KESATKERAN

Honorarium pejabat kesatkeran dan


pengelola keuangan pada peraturan
SBM merupakan batas tertinggi serta dise-
suaikan dengan jumlah DIPA. Honorarium Dalam hal Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pa
diberikan sebesar 40% kepada pejabat/ da Satuan Kerja yang Khusus Mengelola Belanja Pegawai
pegawai yang tugas dan fungsinya ber- telah diberikan tunjangan fungsional di bidang perbenda
kaitan dengan pengelolaan keuangan. haraan, maka diberikan honorarium sebesar 40% (empat
Honorarium diberikan 60 % kepada peja- puluh persen) dari besaran Honorarium Penanggung Ja-
bat/pegawai yang tugas dan fungsinya wab Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja yang Khu-
tidak berkaitan dengan pengelolaan keu- sus Mengelola Belanja Pegawai
angan

Jumlah Staf Pengelola Keuangan Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Ke-


mengikuti ketentuan dari SBM uangan pada Satuan Kerja yang Khusus Me-
ngelola Belanja Pegawai Honorarium sesuai su-
rat keputusan pejabat yang berwenang.

Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk Berdasarkan data kepegawaian (SK Menteri untuk pejabat
honorarium Penanggung Jawab Pengelola inti satker). Data pegawai selain pejabat inti satker, meng-
Keuangan dalam 1 (satu) tahun anggaran ikuti persyaratan di SBM (maksimal jumlah orang)
paling banyak 10% (sepuluh persen) dari
pagu yang dikelola)

21
ANALISIS KEBUTUHAN PEMELIHARAAN GEDUNG DAN BANGUNAN

Pemeliharaan gedung
Pemeliharaan gedung Pemeliharaan gedung dari yang dilakukan tidak
diperbolehkan bagi gedung pengadaan sewa dapat boleh menambah
yang dimiliki Satker dan dianggarkan apabila di kapasitas ruangan/
tercantum dalam BMN kontrak terdapat klausul usia bangunan
pemeliharaan dibebankan
kepada penyewa

Pemeliharaan gedung bagi


gedung milik Satker lain Bangunan/Gedung tersebut Dalam kondisi baik atau
dapat dianggarkan apabila masuk dalam RKBMN rusak ringan (max
sudah ada BAST pinjam pemeliharaan (non sewa) kerusakan 2%)
pakai aset dan terdapat
klausul pemeliharaan
dibebankan ke satker
peminjam

22
ANALISIS KEBUTUHAN PEMELIHARAAN FASILITAS PERKANTORAN

Pemeliharaan peralatan dan mesin diperbolehkan bagi


peralatan dan mesin yang dimiliki Satker dan tercantum Biaya pemeliharaan sesuai SBM
dalam BMN.

Dalam kondisi baik atau rusak ringan, kecuali peralatan


Pemeliharaan genset belum termasuk biaya bahan bakar dan mesin yang berada dalam status penggunaan
genset sementara, penggunaan dioperasikan pihak lain dan
pemanfaatan

Ketentuan:
• Inventaris kantor = Jumlah PNS + Non PNS Substantif + TPI
ANALISIS KEBUTUHAN BIAYA OPERASIONAL SEHARI – HARI
PERKANTORAN

Biaya Sehari-Hari Persediaan Barang


Perkantoran Konsumsi

Untuk Satker Pusat dan BJKW = PNS + Non PNS Substantif


Jumlah Total Pegawai = PNS + Non PNS + TPI
+ TPI
(seluruh pegawai)
Untuk Satker BP2JK = 30% PNS + Non PNS Substantif + TPI
Harga Satuan sesuai dengan ketentuan SBM (jumlah
pegawai sampai dengan 40 orang atau lebih dari 40
• Non PNS pendukung tidak dihitung
orang)
• Harga satuan = Rp. 2.000.000,-

24
ANALISIS KEBUTUHAN SEWA

Sewa Kendaraan

1. Sewa kendaraan harus diberikan izin oleh Menteri PUPR


2. Satuan biaya sewa kendaraan operasional pejabat/ operasional kantor dan/ atau lapangan dapat
diperuntukkan bagi satuan kerja yang belum memiliki kendaraan pejabat/operasional kantor dalam
rangka menunjang pelaksanaan tugas fungsi.
3. Mekanisme sewa kendaraan operasional pejabat/ operasional kantor dan/ atau lapangan mengikuti ketentuan
pengadaan barang/ jasa yang berlaku.
4. Biaya sewa mengikuti SBM sesuai provinsi Satker tersebut
5. Kendaraan Operasional dapat berasal dari Kendaraan Jabatan yang ditetapkan untuk dialihfungsikan sesuai dengan
SBSK

KETENTUAN:
Sewa Kendaraan (dapat diusulkan jika tidak ada BMN)
KDJ : Eselon I dan Eselon II masing-masing 1 unit
KDO : - Eselon III (1 unit)
- Eselon IV, Satker, Operasional (1 unit per 2 entitas)
25
ANALISIS KEBUTUHAN SEWA

Sewa Gedung/Bangunan Sewa Rumah

1. Sesuai dengan standar SBSK baik luas total dan luas 1. Sesuai dengan standar SBSK baik luas total dan
ruangan gedung yang akan disewa (melalui analisis gap luas ruangan rumah yang akan disewa (melalui
kebutuhan ruangan) analisis gap kebutuhan ruangan)
2. Satker memberikan informasi harga sewa gedung 2. Satker memberikan informasi harga sewa rumah
pembanding dengan harga sewa yang diajukan pembanding dengan harga sewa yang diajukan
dilengkapi dengan sumber informasi acuan harga terkait dilengkapi dengan sumber informasi acuan harga terkait

Sewa Peralatan Kantor Ketentuan:


• Eselon III dan Eselon IV Balai berhak mendapatkan rumah dinas
• Sewa Rumah berdasarkan ketentuan Standar Luas Bangunan
Seperti mesin fotocopy, dan sebagainya harus sesuai dengan Sewa Rumah Dinas
ketentuan. • Jika di Provinsi tempat balai berada terdapat Rusun PUPR, maka
Harga satuan sesuai dengan SBM. yang bisa diajukan adalah sewa rusun sesuai dengan ketentuan
standar luas bangunan sewa rumah dinas.

26
ANALISIS KEBUTUHAN LANGGANAN DAYA DAN JASA

01. INTERNET 02. LISTRIK


Sesuai dengan Realisasi Sesuai dengan Realisasi

03. Air 04. Telepon


Sesuai dengan Realisasi Sesuai dengan Realisasi

05. Akun ZOOM


UPT/Balai Es. III diperbolehkan
mengadakan hanya 1 lisensi zoom
(Business, Enterprise, atau Pro)
Unit Es. II/Balai Besar tidak lebih
dari 3 lisensi

27
Pedoman Penyusunan
Rencana Kerja Anggaran
Kegiatan (Non Operasional)
28
TIPOLOGI KEGIATAN

Tipologi Kegiatan
Definisi dan output Lama Pelaksanaan Jumlah Narasumber atau OJ Jumlah Peserta Jumlah Panitia
Generik
FGD Suatu kegiatan untuk 1 hari Narasumber maks. 16 OJ Semua narasumber/ 4 orang
menghasilkan suatu konsep Maks. 11 orang (pakar) tidak ada peserta
produk atau suatu produk. 1 moderator/ fasilitator per sesi
(Maks. 2 orang)
Workshop Suatu kegiatan untuk Maks. 2 hari Narasumber maks. 10 OJ per hari Maks. 50 orang Maks, 4 orang atau 10%
melakukan validasi terhadap Maks. 4 Orang dari jumlah peserta
konsep produk 1 moderator/ fasilitator per sesi
(Maks. 2 orang)
Sosialisasi Penyampaian informasi 1 hari Narasumber maks. 16 OJ per hari Maks. 100 orang Maks, 4 orang atau 10%
produk secara satu arah Maks. 4 Orang dari jumlah peserta
dilakukan oleh narasumber 1 moderator/ fasilitator per sesi
(Maks. 2 orang)
Bimtek Kegiatan belajar mengajar 3 hari Narasumber Maks. 5 orang 30 peserta 4 orang
suatu produk dengan jumlah Jumlah seluruh OJ selama 3 hari
jam pelajaran tertentu yang Maks. 24 OJ
di bimbing narasumber
Monev Lapangan Kegiatan pengumpulan data Maks. 5 hari Maks. 3 orang
untuk bahan masukan
Monev Paket Meeting penyusunan kebijakan. 1 hari Maks. 80 orang Maks, 4 orang atau 10%
dari jumlah peserta

29
KOMPONEN BIAYA KEGIATAN

Monev
Komponen Biaya FGD Workshop Sosialisasi Bimtek Monev Balai
Lapangan
Belanja Bahan √ √ √ √ √ √
Belanja Honor Output √ √ √ √ √
Kegiatan
Belanja Jasa Profesi √ √ √ √
Paket Meeting (dalam kota √ √ √ √
dan luar kota)
*kegiatan hotel
Perjalanan Dinas (Biasa, √ √ √ √ √ √
dalam kota, luar kota)

30
Pedoman Penyusunan
KAK dan RAB
31
FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

32
FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1/2

33
FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 2/2

34
FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) UNTUK TENAGA AHLI

KAK juga dapat menjelaskan


lingkup pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung
jawab tenaga ahli untuk
menghasilkan output

Pada KAK terdapat kualifikasi


tenaga ahli dengan pendidikan Biaya Personel berdasarkan
/keahlian khusus yang Pedoman INKINDO tahun 2021
diperlukan serta produk yang
dihasilkan 35
CONTOH KAK DAN RAB YANG SINKRON (1)

36
CONTOH KAK DAN RAB YANG SINKRON (2)

37
Fokus Penelitian dan
Reviu RKAKL
Pagu Anggaran TA 2024
38
FOKUS PENELITIAN RKAKL TA 2024

Biro PAKLN Biro Keuangan BKO

1. Konsistensi pencantuman sasaran kinerja 1. Alokasi PNBP 1. Kesesuaian Data PNS dan Non
dalam RKA-K.L, Renja K/L, dan RKP 2. Kesesuaian Akun /BAS PNS
2. Kesesuaian Pagu Per Program, Per 2. Data Gaji PNS dan Honor Non-PNS
3. Utang Piutang
Sumber Dana, Per Jenis Belanja,
Ops/Non Ops 4. Pengaturan sesuai SBM TA 2024 3. Kebijakan Non PNS TA 2024
3. Kepatuhan dan ketepatan dalam
penandaan anggaran
4. Kelengkapan dokumen pendukung
RKA-K/L

Biro PBMN PUSDATIN BPIW

1. Pengadaan/sewa KDO 1. Pemanfaatan Aplikasi/ Sistem 1. Kesesuaian dengan Renstra (Sasaran


2. Belanja Modal Gedung dan Informasi Strategis, Sasaran Program, dan
Bangunan 2. Pengelolaan Basis Data Sasaran Kegiatan)

3. Sewa Kantor, Sewa Rumah, MESS 3. Clearance bidang TIK 2. Kesesuaian Program/Kegiatan
Strategis terhadap Hasil Konreg
4. RKBMN
3. Kegiatan Tematik
FOKUS REVIU RKAKL TA 2024

1 Kelayakan Anggaran dikaitkan dengan SBM, SBK, dan SSB yang ditetapkan

2 Kepatuhan dalam Penerapan Kaidah-kaidah Perencanaan Penganggaran

Prinsip belanja berkualitas Sinkronisasi antara belanja pemerintah pusat dan TKD

Pemenuhan alokasi dasar Kebijakan penganggaran yang ditetapkan pada tahun berkenaan

Pengalokasian Anggaran untuk kegiatan yang didanai dari sumber dana


Pengalokasian anggaran PMN pada BUMN
tertentu

Pengalokasian anggaran: Dekon-TP, Banper, Bansos, dan Kontrak Tahun


Penandaan Anggaran (budget tagging)
Jamak, dan KBPU-AP

Penajaman program, kegiatan, dan keluaran Standar Biaya

3 Kepatuhan dalam mencantumkan penandaan anggaran (budget tagging) sesuai dengan kategori pada semua rincian output yang dihasilkan

4 Kelengkapan Dokumen Pendukung RKA-K/L (RKA Satker, KAK, RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya)

Kelayakan dan kesesuaian rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai inisiatif baru dan/atau rincian anggaran Angka Dasar yang
5 mengalami perubahan

6 Memastikan pelaksanaan/pengalokasian tematik tertentu sesuai penugasan


Catatan Penelitian dan
Reviu RKAKL
Pagu Indikatif TA 2024
41
CATATAN BAP DAN REVIU PAGU INDIKATIF

Biro PAKLN Biro Kepegawaian

Terdapat perbedaan volume dan pagu per KRO-RO Terdapat perbedaan di jumlah Non PNS pada tiap
antara Renja Krisna dan RKAKL SAKTI → mengikuti satker antara tagging e-Monitoring dan e-HRM.
usulan RKAKL SAKTI Akan dikoordinasikan ke Bagian Kepegum dan satker
untuk penyesuaiannya. Sementara mengikuti RKAKL
yang diusulkan satker terkait alokasi gajinya
Biro PBMN
Biro Keuangan
1. Terdapat beberapa usulan pemeliharaan di luar
RKBMN 1. Terdapat beberapa kesalahan akun
2. Disarankan untuk pengadaan KDJ/O (sewa atau 2. Perlunya rincian di level detail akun pada SAKTI
beli) diprioritaskan KBBLB. Jika belum bisa, maka (eksisting masih level akun saja)
diajukan surat ke Menteri Perhubungan 3. Perlunya pendetilan di KAK diantaranya terkait
3. Usulan sewa dan pemeliharaan aset perlu dirinci, asal narasumber (internal atau luar Kementerian
apakah bangunan semua, atau ada lahan, atau PUPR)
alat 4. Perlu diperhatikan ketentuan honor satker yang
4. Perlu dicantumkan acuan dasar hukum terkait mana tidak bisa diberikan full jika petugas
pengadaan kendaraan dinas merupakan jafung
42
CATATAN BAP DAN REVIU PAGU INDIKATIF

PUSDATIN

1. Utk memperhatikan batasan akun zoom (hanya boleh satu di tingkat eselon 3). Maksimalkan
penggunaan google meet terutama untuk peserta rapat yang sedikit partisipannya.
2. Perlunya rincian di level detail akun pada SAKTI (eksisting masih level akun saja)
3. Terdapat website d luar domain pu.go.id. Dimohon untuk dmasukkan ke pu.go.id
4. Perlu dokumen SLDC dan lainnya untuk beberapa aplikasi/website (simkompetensi, superapps)
5. Perpanjangan cloud service perlu clearence SPBE, dimohon koordinasi dengan pusdatin
6. Untuk langganan internet, perlu dirinci kebutuhan bandwidthnya dalam KAK (misal di LPJK yang
alokasi biayanya cukup besar)
7. Pengadaan laptop untuk memperhatikan aturan LKPP terbaru

Reviu ITJEN

1. Perlu penjelasan asal instansi narasumber dan moderator (sehingga bisa dberikan honor) di KAK
2. Penjelasan tambahan untuk nilai TKDN pada setiap pengadaan alat pengolah data

43
TERIMA KASIH

44

Anda mungkin juga menyukai