Anda di halaman 1dari 5

SEMEN BOSOWA MAROS, MEDIA QUALITY, VOL. 1, NO.

2 (2024)

Pengujian Strength Improver Agents

Subhan*

ABSTRAK
Abstrak— Strength Improver Agents yang disingkat SIA dikenal juga sebagai Cement
Performance Enhancer (CPE) adalah bahan chemical yang ditambahkan pada saat pembuatan
Semen Portland di finish mill. Kegunaannya adalah untuk memperbaiki karakteristik Semen
Portland. Misalnya untuk meningkatkan kuat tekan awal (early strength) atau kuat tekan akhir
(late strength).
Keywords: SIA; Semen; Strength

PENDAHULUAN

SIA adalah salah satu bahan kimia untuk memperbaiki karakteristik semen portland.
Penggunaannya dapat mengurangi penggunaan Clinker tanpa mengurangi kualitas dari produk
semen portland tersebut. Produk SIA di pasaran sangat beragam. Untuk itu, pemilihan
penggunaan produk SIA harus disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Sebelum
digunakan secara komersil harus dilakukan Trial Produk secara skala Laboratorium kemudian
dilanjutkan dengan Trial Skala Produksi. Bahan aditif yang digunakan pada pembuatan semen
portland turut andil dalam penentuan pemilihan SIA. Ada produk SIA yang hanya cocok dengan
penggunaan batu kapur saja, atau pozzolan saja, atau slag saja. Dan ada juga produk SIA yang
didesain untuk campuran beberapa aditif, misalnya campuran antara batu kapur dan pozzolan
dan lain-lain.
Produk SIA yang ada di pasaran saat ini diproduksi oleh Pabrikan luar negeri dan dalam
negeri. Contoh Pabrikan luar negeri adalah MAPPI, GCP, BASF, Fosroc dan lain-lain. Untuk
pabrikan dalam negeri adalah Pentachem, SIKA Indonesia, MAPEI, dan lain-lain.
Secara umum SIA dibagi atas dua jenis, yaitu SIA yang diperuntukkan untuk meningkatkan
kuat tekan awal (early strength) dan SIA untuk meningkatkan kuat tekan akhir (late strength).
Dosis yang akan digunakan perlu dipertimbangkan, menggunakan dosis yang terlalu rendah
akan menyulitkan pada saat pengontrolan dosing dan homogenitas antara SIA dan produk semen
akan berkurang; pengunaan dosis yang berlebihan akan meningkatkan homogenitas, akan tetapi
dapat menyebabkan material menggumpal, selain itu akan meningkatkan biaya produksi.
Berdasarkan pengalaman Kami selama ini, dosis yang ideal adalah 200 – 350 ppm.
____________________________________________________________
* Penyusun adalah Seseorang yang bekerja di Departemen Quality Control, tepatnya di bagian R&D PT Semen
Bosowa Maros. Informasi lebih lanjut mengenai hal ini e-mail ke muh0subhan@gmailcom atau
subhan@tigaharmoni.co.id

© 2024 Artikel ini pada umumnya bersifat bebas dan dapat disebarluaskan dengan seizin
penyusun tentunya.

1
SEMEN BOSOWA MAROS, MEDIA QUALITY, VOL. 1, NO. 2 (2024)

PREPARASI SAMPEL

A. Persiapan bahan
Semen yang akan dibuat adalah Semen Portland Komposit (PCC) yang akan mengunakan
bahan sebagaimana berikut ini:
1. Clinker  29 Kg.
2. Gypsum  2 Kg.
3. Batu Kapur  15 Kg.
4. Trass  6 Kg.
5. Blast-Furnace Slag  3 Kg.
B. Pembuatan Semen PCC
Semen dibuat dengan menggunakan Cement Mill Test berkapasitas 5 Kg. Bahan-bahan
sebelumnya dikeringkan terlebih dahulu kecuali material gypsum. Semua material di-crusher
hingga lolos ayakan 1,18 mm. masing-masing material yang telah lolos ayakan disimpan pada
wadah plastik yang kedap udara.
Semen PCC yang akan dibuat sebanyak 15 buah sebanyak 3,5 Kg dengan waktu giling
selama 20 menit. Semen PCC yang akan dibuat terdiri atas 1 sampel PCC yang tanpa
penambahan SIA yang akan digunakan sebagai kontrol indikator. Sedangkan sisanya sebanyak
14 sampel PCC akan ditambahkan dengan 14 jenis SIA.
Berikut ini adalah pengkodean sampel dan proporsi bahan-bahan yang digunakan pada
pembuatan semen PCC:
Kode Clinker, Gypsum, Batu Trass, Slag, Kode Dosis
Sampe % % kapur, % % % produk SIA, ppm
l SIA
PCC 0 55 3 27 10 5 - -
PCC 1 55 3 27 10 5 1 250
PCC 2 55 3 27 10 5 2 300
PCC 3 55 3 27 10 5 3 250
PCC 4 55 3 27 10 5 4 300
PCC 5 55 3 27 10 5 5 250
PCC 6 55 3 27 10 5 6 300
PCC 7 55 3 27 10 5 7 300
PCC 8 55 3 27 10 5 8 300
PCC 9 55 3 27 10 5 9 300
PCC 10 55 3 27 10 5 10 300
PCC 11 55 3 27 10 5 11 300
PCC 12 55 3 27 10 5 12 300
PCC 13 55 3 27 10 5 13 300
PCC 14 55 3 27 10 5 14 300
Tabel 1

PENGUJIAN SAMPEL

Setelah sampel selesai dipreparasi selanjutnya akan diuji kehalusan, setting time (SNI 2049-
8:2021), dan kuat tekan mortarnya. Semua pengujian dilakukan di Laboratorium Fisika.
Kehalusan yang akan diuji adalah permeabilitas (SNI 2049-5:2021) dan Residu 45 m (ASTM

2
SEMEN BOSOWA MAROS, MEDIA QUALITY, VOL. 1, NO. 2 (2024)

C430). Kuat tekan mortar (SNI 2049-7:2022) yang akan diuji adalah umur 1 hari, umur 3 hari,
umur 7 hari, dan umur 28 hari.
Kode Setting Time, menit Blaine, Residu 45
sampel Initial Final cm2/gram m, %
PCC 0 99 223 6980 20,58
PCC 1 79 220 8000 22,07
PCC 2 84 205 7540 15,68
PCC 3 86 227 5530 13,80
PCC 4 89 225 8300 8,20
PCC 5 90 225 6430 16,06
PCC 6 128 225 7260 12,17
PCC 7 121 229 7330 12,28
PCC 8 96 229 8460 12,21
PCC 9 104 241 8310 13,71
PCC 10 114 227 8440 13,65
PCC 11 101 246 6910 13,98
PCC 12 116 235 7840 7,66
PCC 13 105 220 8010 5,93
PCC 14 104 233 7660 11,11
Tabel 2

Kode Kuat tekan mortar umur, Kg/cm2


sampel 1 hari 3 hari 7 hari 28 hari
PCC 0 82 159 211 280
PCC 1 73 149 198 281
PCC 2 69 129 173 249
PCC 3 83 158 215 295
PCC 4 81 143 196 278
PCC 5 74 141 200 276
PCC 6 91 164 206 293
PCC 7 93 160 247 319
PCC 8 91 163 223 290
PCC 9 90 168 216 302
PCC 10 79 152 210 295
PCC 11 81 155 223 308
PCC 12 76 152 218 295
PCC 13 74 155 207 283
PCC 14 74 168 182 303
Tabel 3

RESUME

Pada tabel 2 terlihat bahwa penambahan SIA dengan sampel kontrol indikator untuk
pengujian setting time tidak terlalu signifikan kecuali untuk sampel PCC 6 dan PCC 7 untuk
initial mengalami kenaikan sedikit namun masih dalam ambang batas normal. Untuk parameter
uji kehalusan mengalami peningkatan dengan penggunaan produk SIA. Salah satu fungsi
penambahan SIA adalah mempermudah material untuk digiling.
Tabel 3 memperlihatkan hasil yang cukup signifikan. Perbandingan hasil uji kuat tekan
mortar menggunakan produk SIA dengan tanpa menggunakan produk SIA (PCC 0) hasilnya
fluktuatif yang dapat dilihat pada grafik 1 dan grafik 2.
Grafik 1 memperlihatkan bahwa beberapa produk SIA untuk kuat tekan awal yaitu kuat tekan

3
SEMEN BOSOWA MAROS, MEDIA QUALITY, VOL. 1, NO. 2 (2024)

mortar umur 1 hari dan 3 hari tidak sesuai atau tidak optimal dengan karakter aditif yang
digunakan. Adapun produk SIA yang optimal dengan aditif yang digunakan adalah PCC 6, PCC
7, PCC 8,PCC 9, dan PCC 14.

Kuat Tekan Mortar


PCC 0 PCC 1 PCC 2 PCC 3 PCC 4 PCC 5 PCC 6 PCC 7
PCC 8 PCC 9 PCC 10 PCC 11 PCC 12 PCC 13 PCC 14
120%
110%
100%
90%
80%
70%
60%
1 Hari 3 Hari

Grafik 1
Grafik 2 memperlihatkan performa produk SIA yang optimal dengan aditif semen yang

Kuat Tekan Mortar


PCC 0 PCC 1 PCC 2 PCC 3 PCC 4 PCC 5 PCC 6 PCC 7
PCC 8 PCC 9 PCC 10 PCC 11 PCC 12 PCC 13 PCC 14
120%
110%
100%
90%
80%
70%
60%
7 Hari 28 Hari

Grafik 2
digunakan adalah PCC 3, PCC 6, PCC 7, PCC 8, PCC 9, PCC 10, PCC 11, PCC 12, dan PCC
14.

KESIMPULAN
Penggunaan produk SIA berdasarkan sampel produk SIA yang diuji sebanyak 14 produk
memiliki performa sebagaimana berikut ini:
 Secara umum penggunaan Produk SIA tidak mempengaruhi waktu pengikatan atau setting
time dari Semen PCC yang telah dibuat.
 Secara umum penggunaan produk SIA akan meningkatkan kehalusan Semen PCC yang
telah dibuat. Dengan demikian ada potensi untuk meningkatkan feed produk pada aktual
trial skala produksi jika hal ini akan ditindaklanjuti.

4
SEMEN BOSOWA MAROS, MEDIA QUALITY, VOL. 1, NO. 2 (2024)

 Karakteristik Produk SIA yang diuji terdiri atas 2 jenis yaitu early strength dan late
strength.
 Ada beberapa produk SIA yang tidak optimal dengan aditif yang digunakan yaitu Produk 1,
Produk 2, Produk 4, Produk 5, dan Produk 13.
 Kategori produk SIA yang termasuk early strength adalah Produk 6, Produk 7, Produk 8,
Produk 9, dan Produk 14.
 Kategori produk SIA yang termasuk late strength adalah Produk 3, Produk 6, Produk 7,
Produk 8, Produk 9, Produk 10, Produk 11, Produk 12, dan Produk 14.
 Secara umum produk SIA yang terbaik atau paling optimal adalah Produk 7.
 Hasil yang diperoleh pada pengujian ini hanya berlaku pada sampel Produk SIA yang telah
diuji dan aplikasi ini hanya berlaku pada Finish Mill bertipe Tube Mill. Hasil mungkin akan
berbeda jika yang digunakan adalah Vertical Roller Mill. Penggunaan aditif semen yang
berbeda atau proporsi penggunaan aditif semen mungkin akan menghasilkan hal yang
berbeda.
 Perlu tindak lanjut Trial Skala Produksi untuk memastikan performa produk SIA.

Anda mungkin juga menyukai