Anda di halaman 1dari 17

Perubahan dan Perkembangan Organisasi

Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Perilaku organisasi

Dosen Pengampu: Bpk. Imran Ilyas,m.m

DISUSUN OLEH:

Dea Riskika Mulyani 21612273

Desti Mirawati 21612296

Nadilla 21612093

Nurmala Agustya 21612094

Olla Meldi Wasyifa 21612297

Pasika Utami 21612095

Riyanti Ratnasari 21612274

KELAS MANAJEMEN SORE 1

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

TANJUNGPINANG

2023

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Perubahan Lingkungan Bisnis Global Mempengaruhi Kebutuhan ..............4
B. Tantangan Utama yang dihadapi Organisasi................................................5
C. Resistensi Terhadap Perubahan di Dalam Organisasi...................................6
D. Dampak Perubahan Teknologi dan Kecerdasan Buatan...............................8
E. Membangun Budaya Organisasi Yang Mendukung Inovasi .......................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan organisasi mencerminkan realitas bahwa
lingkungan bisnis modern sangat dinamis. Transformasi globalisasi, terobosan
teknologi, dan persaingan yang semakin ketat telah menciptakan tekanan yang
signifikan bagi organisasi untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang.
Globalisasi membuka peluang untuk ekspansi dan diversifikasi, namun sekaligus
menghadirkan risiko yang perlu dielakkan. Kemajuan teknologi, khususnya di
bidang kecerdasan buatan, memberikan potensi untuk efisiensi dan inovasi yang
luar biasa, namun juga memunculkan pertanyaan etika dan tantangan integrasi.
Dalam konteks ini, perubahan tidak hanya berarti mengadaptasi struktur
organisasi dan proses operasional, tetapi juga mencakup kesiapan organisasi untuk
berinteraksi dengan lingkungan eksternal yang terus berubah. Keberlanjutan dan
pertumbuhan menjadi prioritas untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi.
Inovasi menjadi pendorong utama untuk menciptakan nilai tambah dan memenuhi
tuntutan pasar yang terus berubah.
Namun, perubahan selalu dihadapkan pada hambatan, dan resistensi
terhadap perubahan merupakan tantangan nyata yang harus diatasi. Membangun
budaya organisasi yang mendukung inovasi dan adaptasi menjadi esensial agar
organisasi dapat memanfaatkan potensi perubahan dengan lebih efektif. Selain itu,
aspek manusia dalam perubahan organisasi menjadi kunci, di mana kesiapan dan
adaptabilitas karyawan menjadi faktor penentu keberhasilan transformasi.
Latar belakang makalah ini menyoroti kompleksitas perubahan dan
perkembangan organisasi dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis.
Dengan menggali lebih dalam aspek-aspek ini, diharapkan makalah dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana organisasi dapat
mengelola perubahan dengan sukses dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Dalam konteks perubahan dan perkembangan organisasi, beberapa
rumusan masalah yang dapat diajukan meliputi:

1
1. Apa pengertian perubahan dan perkembangan organisasi?
2. Bagaimana perubahan lingkungan bisnis global memengaruhi kebutuhan
organisasi untuk beradaptasi?
3. Apa saja tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam
mengimplementasikan perubahan strategis?
4. Bagaimana mengelola resistensi terhadap perubahan di dalam organisasi?
5. Apa dampak perubahan teknologi dan kecerdasan buatan terhadap struktur
dan proses operasional organisasi?
6. Bagaimana membangun budaya organisasi yang mendukung inovasi dan
transformasi?
C. Tujuan Penelitian
Dalam menghadapi rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan penelitian
yang dapat dicapai adalah:
1. Menganalisis dampak globalisasi, teknologi, dan persaingan terhadap
kebutuhan adaptasi organisasi.
2. Menjelajahi strategi efektif untuk mengelola resistensi terhadap perubahan
di tingkat individu dan organisasional.
3. Menilai konsekuensi dari perubahan teknologi terhadap struktur dan proses
operasional organisasi.
4. Mengevaluasi praktik-praktik inovasi dan transformasi yang sukses dalam
membangun budaya organisasi yang adaptif.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pemahaman dan
pengetahuan terkait dengan perubahan dan perkembangan organisasi, dengan
manfaat sebagai berikut:
1. Menyajikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam
menghadapi perubahan organisasi.
2. Memberikan panduan praktis untuk mengelola resistensi terhadap
perubahan dan membangun budaya inovasi.
3. Menyajikan data dan informasi relevan terkait dampak teknologi terbaru
terhadap organisasi.

2
4. Memberikan dasar untuk pengembangan strategi dan kebijakan
organisasional yang adaptif dan berdaya saing.

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan dan Perkembangan Organisasi


Perubahan dan pengembangan organisasi adalah keniscayaan yang
mencari berubah dan berkembanglah untuk beradaptasi, bersaing, memenangkan
persaingan, bertahan, dan berkelanjutan (berkebijakan). Perubahan dan
pengembangan organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan external, dan kedua
faktor tersebut saling mempengaruhi. Berikut adalah beberapa jenis perubahan
dan pengembangan organisasi:
1. Resturkturisasi
Perubahan struktur organisasi ketika dirasakan sudah tidak memadai
lagi, tidak efektif, tidak efisien mencapai berbaai sasaran dan tujuan
organisasi.
2. Rekayasa ulang
Perubahan pada sistem kerja organisasi untuk membangun keterkaitan
yang lebih efektif dan efisien, lebih terintegrasi diantara subsistem-
subsistem yang ada.
3. Penyusunan strategi kembali
Berkaitan erat dengan strategi memenangkan persaingan, misalnya
mengubah pangsa pasar/sasaran penggunal layanan, mengubah bentuk
insentif/fasilitas untuk penggulana layanan (produk).
4. Akuisisi
Menggabungkan dua institusi yang memiliki kesamaan, kedekatan
bisnis/bidang tugas untuk menghasilkan produk-produk yang lebih
superior, mengejar skala ekonomi yang lebih tinggi ataupun
mendapatkan profit yang lebih banyak.
5. Perampingan
Mengurangi ukuran organisasi agar dapat lebih efisien, baik
mengurangi sturktur yang kurang esensial atau mengurangi pegawai
yang berlebih.

4
6. Program-program kualitas dan Pembaruan kultur organisasi
Perubahan yang difokuskan untuk pencapaian standar kualitas tertentu
atas produk barang atau jasa yang dihasilkan. Memperbarui nilai-nilai,
norma-norma organisasi ketika budaya organisasi sudah tidak relevan
dengan tujuan dan sasaran organisasi sehingga perlu diperbarui.
Perubahan dan pengembangan organisasi memerlukan seni untuk
meyakinkan semua stakeholder bahwa perubahan dan pengembangan itu untuk
menjadi lebih baik. Dalam setiap perubahan dan pengembangan, tidak selalu
berjalan mulus, karena selalu ada kendala. Oleh karena itu, diperlukan untuk
mengembangkan sikap stakeholder, mengawarkan informasi yang jelas dan
didukung oleh sumber daya manajemen (SDM), serta memastikan bahwa
perubahan dan pengembangan dilakukan secara berkelanjutan.

B. Perubahan Lingkungan Bisnis Global Mempengaruhi Kebutuhan


Organisasi untuk Beradaptasi
1. Pasar yang Dinamis
Lingkungan bisnis global yang berubah memicu pergeseran dalam
kebutuhan dan preferensi konsumen. Organisasi perlu beradaptasi dengan
cepat untuk memenuhi ekspektasi pasar yang terus berkembang.
Perubahan pasar global dapat membawa lebih banyak pesaing, mendorong
organisasi untuk meningkatkan daya saing mereka melalui inovasi,
efisiensi, dan peningkatan nilai produk atau layanan.
2. Teknologi yang Berkembang
Perkembangan teknologi memaksa organisasi untuk mengadopsi solusi
digital, mengotomatisasi proses, dan memanfaatkan kecerdasan buatan
guna tetap relevan dan efisien. Perubahan cepat dalam teknologi dapat
menciptakan ketidakpastian, dan organisasi perlu siap untuk mengikuti
perkembangan tersebut atau menghadapi risiko tertinggal.
3. Globalisasi dan Rantai Pasok
Organisasi perlu menghadapi tantangan yang berasal dari regulasi,
perbedaan budaya, dan variasi pasar saat memperluas ke pasar

5
internasional. Rantai pasok global dapat terpengaruh oleh perubahan
politik, bencana alam, atau masalah lainnya, memerlukan organisasi untuk
menjadi lebih responsif dan fleksibel.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Organisasi perlu mengidentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi perubahan dan mengembangkan karyawan melalui pelatihan
dan pendidikan tambahan. Fleksibilitas dalam model pekerjaan, termasuk
kerja jarak jauh, dapat menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan
SDM yang berkualitas tinggi.
5. Manajemen Risiko
Organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang lebih komprehensif dalam
menilai risiko, termasuk risiko geopolitik dan sosial yang dapat
memengaruhi operasional mereka di berbagai wilayah. Kesiapan
menghadapi krisis global, seperti pandemi atau ketidakstabilan politik,
menjadi aspek kritis dalam menjaga keberlanjutan operasional.
6. Kolaborasi dan Kemitraan
Kolaborasi dengan mitra bisnis global dapat membantu organisasi untuk
mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih luas dan mendiversifikasi
risiko mereka. Tuntutan untuk beroperasi secara berkelanjutan dan etis
meningkat, memerlukan organisasi untuk membangun kemitraan yang
mendukung inisiatif keberlanjutan.
7. Pengukuran Kinerja dan Evaluasi
Organisasi perlu memantau kinerja mereka secara terus-menerus,
merespons umpan balik pasar, dan menyesuaikan strategi mereka sesuai
kebutuhan. Kemampuan untuk memulihkan diri dari kegagalan atau
perubahan yang tidak terduga menjadi penting, dan organisasi perlu
mengembangkan rencana pemulihan yang efektif.
Melalui responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis global,
organisasi dapat mengidentifikasi peluang baru, mengurangi risiko, dan
menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang. Kesadaran

6
akan dinamika lingkungan bisnis global dan kesiapan untuk beradaptasi menjadi
elemen kunci dalam memastikan kelangsungan hidup dan kesuksesan organisasi.

C. Tantangan Utama yang dihadapi Organisasi dalam


Mengimplementasikan Perubahan Strategis
Tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam mengimplementasikan
perubahan strategis meliputi:
1. Ketidakmampuan untuk mengelola perubahan: Organisasi sering
menghadapi kesulitan dalam mengelola perubahan yang diperlukan
untuk implementasi strategi baru.
2. Strategi yang samar: Strategi yang tidak jelas atau samar dapat
menyulitkan implementasi karena kurangnya arah yang jelas.
3. Tidak memiliki model panduan upaya implementasi: Kurangnya
panduan atau model untuk mengarahkan implementasi strategi juga
merupakan tantangan yang umum.
4. Informasi yang tidak memadai: Keterbatasan informasi yang
diperlukan untuk implementasi strategi dapat menjadi hambatan.
5. Tanggung jawab dan akuntabilitas yang tidak jelas: Kurangnya
tanggung jawab dan akuntabilitas dapat menghambat implementasi
strategi.
6. Kurangnya sumber daya: Terbatasnya sumber daya, baik dalam hal
keuangan maupun sumber daya manusia, juga dapat menjadi tantangan
dalam implementasi strategi.
Tantangan-tantangan ini menunjukkan kompleksitas yang terlibat dalam
mengubah arah dan tindakan organisasi, dan menekankan pentingnya perencanaan
yang cermat dan manajemen yang efektif dalam menghadapinya.

D. Resistensi Terhadap Perubahan di Dalam Organisasi


Untuk mengelola resistensi terhadap perubahan di dalam organisasi,
beberapa strategi yang dapat diadopsi dari sumber-sumber tersebut antara lain:
1. Pendidikan, komunikasi, dan sosialisasi

7
Memastikan bahwa semua pihak di dalam organisasi memiliki informasi
yang akurat dan mengerti tentang perubahan yang akan terjadi. Hal ini
membantu mengurangi resistensi yang mungkin ada karena kesenjangan
informasi atau misinformation.
2. Pertisipasi dan melibatkan
Melibatkan para pemrakarsa perubahan dan pihak-pihak yang akan
dialami dampak perubahan dalam proses pengambilan keputusan dan
penyelidikan.
3. Memberi fasilitas dan dukungan
Memberikan dukungan kepada para pemrakarsa perubahan yang
mengalami kesulitan menyesuaikan dengan proses perubahan, seperti
pelatihan, alat, atau fasilitas yang diperlukan.
4. Negoisasi dan kesepakatan
Melakukan negosiasi dengan para pihak yang menentang perubahan untuk
mencapai kesepakatan dan kompromi.
5. Manipulasi dan kerjasama
Menggunakan manipulasi dalam bentuk yang efektif untuk mengatasi
resistensi terhadap perubahan, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan
hati-hati agar tidak membuat para pihak merasa dimanipulasi.
6. Paksaan eksplisit dan implisit
Memiliki kekuatan yang cukup untuk menerapkan perubahan dengan cepat
dan efektif, dan mengatasi resistensi yang mungkin ada dengan paksaan
yang implisit.
7. Identifikasi masalah dan analisis
Mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi saat perubahan, analisis
masalah, dan menentukan tujuan perubahan secara spesifik, relevan, dan
memiliki kerangka waktu yang jelas.
8. Susun alternatif jenis perubahan
Menyusunkan beberapa alternatif jenis perubahan yang mungkin diadopsi
jika perubahan asli tidak mungkin diterapkan atau tidak efektif.
9. Pembangunan kepercayaan dan rasa aman

8
Membangun rasa aman dan kepercayaan dalam tim yang dipimpin oleh
pemimpin, sehingga karyawan lebih bersedia untuk menerima perubahan.
10. Komunikasi intensif
Menggunakan waktu khusus untuk berkomunikasi secara intensif dengan
karyawan yang menentang perubahan, gunakan pendekatan pribadi
terlebih dahulu, dan jelaskan berbagai data dan fakta yang mendukung
alasan mengapa perubahan diperlukan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, organisasi dapat mengurangi
resistensi terhadap perubahan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik
dan inklusif.

E. Dampak Perubahan Teknologi dan Kecerdasan Buatan Terhadap


Struktur dan Proses Operasional Organisasi
Perubahan teknologi dan kecerdasan buatan terhadap struktur dan proses
operasional organisasi sangat signifikan. Berikut ini adalah beberapa dampak
utama yang disebabkan oleh perubahan teknologi dan kecerdasan buatan:
1. Peningkatan efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi dan kecerdasan buatan dapat
memperbaiki efisiensi dalam berbagai proses operasional, seperti
penurunan waktu dan biaya proses.
2. Perubahan budaya kerja
Pemanfaatan teknologi informasi dan kecerdasan buatan dapat
mempengaruhi budaya kerja baik secara personal, antarunit, maupun
keseluruhan intuisi.
3. Fungsi operasional yang lebih ramping
Teknologi informasi membuat struktur organisasi lebih ramping, dan
fungsinya diambil alih oleh teknologi informasi.
4. Fungsi pengawasan dan pengendalian
Keberadaan teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari fungsi pengawasan dan pengendalian.
5. Fungsi planning dan decision

9
Teknologi informasi mengangkat peran dalam fungsi planning dan
decision, karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan.
6. Pengurangan biaya operasional
Investasi teknologi digital dapat mengurangi biaya operasional yang
sedang berjalan, seperti pemeliharaan peralatan, logistik dan pengiriman,
beban energi, beban sumber daya manusia, dan beban dukungan
pelanggan.
7. Inovasi bisnis
Inovasi bisnis yang berfokus pada pelanggan merupakan salah satu pilar
kunci yang mendorong lebih banyak perusahaan mengadopsi teknologi
yang baru muncul hanya setelah mereka mengeksplorasi teknologi
perilaku dan ekspektasi pelanggan.
8. Pengaruh pada sumber daya manusia
Karyawan harus merasa didukung, tidak terancam, dan mampu menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru yang diperlukan untuk
mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dalam organisasi.
Secara keseluruhan, perubahan teknologi dan kecerdasan buatan memiliki
dampak yang signifikan terhadap struktur dan proses operasional organisasi,
mencakup aspek seperti efisiensi, budaya kerja, fungsi operasional, pengawasan,
planning, biaya operasional, inovasi bisnis, dan pengaruh pada sumber daya
manusia. Organisasi yang berhasil dalam mengintegrasikan dan mengadopsi
teknologi kecerdasan buatan akan mampu menghadapi tantangan konkurensi dan
meningkatkan daya saing di pasar.

F. Membangun Budaya Organisasi Yang Mendukung Inovasi Dan


Transformasi
1. Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas
Memberikan kebebasan kepada karyawan untuk berpendapat tanpa
takut akan hukuman atau kritik yang berlebihan dapat meningkatkan
keberanian mereka untuk berbagi ide. Memberikan ruang dan waktu

10
untuk eksperimen memungkinkan karyawan untuk mencoba hal-hal
baru tanpa takut kegagalan.
2. Komunikasi yang Jelas dan Berdasarkan Kepercayaan
Pemimpin dan manajemen perlu berkomunikasi terbuka tentang visi,
tujuan, dan harapan organisasi. Ini menciptakan pemahaman bersama
dan memotivasi karyawan untuk berkontribusi. Membangun
kepercayaan antara pemimpin dan karyawan penting agar karyawan
merasa aman untuk mengemukakan ide-ide baru tanpa takut terhadap
resiko berlebihan.
3. Fleksibilitas Waktu dan Teknologi Informasi
Mengadopsi teknologi yang mendukung kolaborasi dan berbagi
informasi secara efektif dapat memfasilitasi inovasi dan transformasi.
Memberikan fleksibilitas dalam jam kerja dan lingkungan kerja dapat
meningkatkan produktivitas dan kreativitas karyawan.
4. Toleransi terhadap Kesalahan
Mendorong karyawan untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk
belajar dan memperbaiki diri, bukan sebagai suatu hukuman. Hal ini
menciptakan lingkungan yang tidak takut berinovasi. Memperkuat
kultur pembelajaran yang terus-menerus mengevaluasi, menyesuaikan,
dan memperbaiki diri berdasarkan pengalaman, termasuk kegagalan.
5. Menetapkan Tujuan yang Jelas
Menetapkan tujuan yang menantang dan bermakna dapat memotivasi
karyawan untuk berinovasi demi mencapai hasil yang luar biasa.
Menyusun tugas dan proyek yang menantang secara positif dapat
meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan kerja.
6. Penghargaan dan Pengakuan
Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada individu atau tim
yang berhasil menciptakan inovasi dapat meningkatkan motivasi dan
membangun budaya apresiasi terhadap kreativitas. Memberikan hadiah
yang sesuai dan memotivasi dapat menjadi insentif yang efektif untuk
mendorong inovasi.

11
7. Pemimpin yang Adaptif
Pemimpin perlu mengembangkan gaya kepemimpinan yang bersifat
transformasional, mampu mengilhami dan membimbing karyawan
menuju perubahan positif. Pemimpin harus memahami bahwa
perubahan adalah konstan, dan mereka perlu memberikan contoh
dalam adaptasi dan pembelajaran terus-menerus.
Dengan menggabungkan semua elemen ini, organisasi dapat membentuk
budaya yang mendukung inovasi dan transformasi, menciptakan lingkungan yang
mendorong kreativitas, risiko yang terukur, dan peningkatan berkelanjutan.
Budaya inovatif ini membantu organisasi untuk tetap relevan di pasar yang terus
berubah dan memperkuat daya saing mereka dalam jangka panjang.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam menghadapi perubahan dan perkembangan organisasi di era bisnis
yang dinamis, penting bagi organisasi untuk memiliki kesiapan dan kemampuan
untuk beradaptasi. Lingkungan bisnis global yang terus berubah, dipengaruhi oleh
faktor seperti globalisasi, teknologi, dan persaingan yang ketat, menuntut
organisasi untuk terus berkembang dan berinovasi. Keberlanjutan dan
pertumbuhan menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi.
Perubahan lingkungan bisnis global memberikan dampak signifikan pada
kebutuhan organisasi untuk beradaptasi. Pasar yang dinamis, perkembangan
teknologi, globalisasi, dan tuntutan inovasi memerlukan respons yang cepat dan
efektif dari organisasi. Kesiapan untuk berinteraksi dengan lingkungan eksternal
yang berubah menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah dan memenuhi
tuntutan pasar yang terus berkembang. Tantangan utama yang dihadapi organisasi
dalam mengimplementasikan perubahan strategis melibatkan aspek seperti
manajemen perubahan yang efektif, kejelasan strategi, dan pengelolaan sumber
daya. Resistensi terhadap perubahan juga merupakan hambatan yang perlu diatasi
dengan menggunakan berbagai strategi, seperti pendidikan, komunikasi, dan
partisipasi.
Perubahan teknologi dan kecerdasan buatan memberikan dampak yang
signifikan terhadap struktur dan proses operasional organisasi. Peningkatan
efisiensi, perubahan budaya kerja, dan inovasi bisnis menjadi hasil dari adopsi
teknologi informasi yang cermat. Pengaruh pada sumber daya manusia juga
memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa karyawan siap
menghadapi perubahan ini. Membangun budaya organisasi yang mendukung
inovasi dan transformasi menjadi esensial dalam menghadapi perubahan ini.
Faktor-faktor seperti menciptakan lingkungan kreatif, komunikasi terbuka,
fleksibilitas waktu dan teknologi, toleransi terhadap kesalahan, menetapkan tujuan

13
yang jelas, penghargaan dan pengakuan, serta kepemimpinan yang adaptif,
semuanya berperan dalam membentuk budaya inovatif.

B. Saran
Untuk membantu organisasi menghadapi perubahan dan membentuk
budaya inovasi yang kuat, empat langkah kunci dapat diambil. Pertama,
organisasi perlu memiliki pemahaman mendalam tentang lingkungan bisnis
global. Ini melibatkan analisis konstan terhadap tren pasar, teknologi, dan
persaingan untuk merumuskan strategi yang responsif. Kedua, investasi dalam
pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi imperatif. Allokosikan
sumber daya untuk melatih karyawan, terutama dalam keterampilan terkait
teknologi dan inovasi. Ketiga, keterlibatan karyawan memainkan peran sentral.
Melibatkan mereka mulai dari perencanaan hingga implementasi dengan
menciptakan forum partisipatif dan sesi pertemuan dapat meningkatkan rasa
kepemilikan. Keempat, fleksibilitas dan responsivitas menjadi kunci dalam
menghadapi perubahan. Bangun organisasi yang mampu merespons dengan cepat
melalui proses pengambilan keputusan yang fleksibel dan penyesuaian struktur
yang dinamis. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan organisasi
dapat memperkuat daya saingnya dan menciptakan budaya inovasi yang
berkelanjutan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanti, H., & Prahastiwi, E. D. (2021). Perubahan Dan Perkembangan
Organisasi, Stress Serta Hubungannya Dengan Kinerja Guru
Paud. TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan, 5(2), 150-
160.
Kusworo, K. (2019). Manajemen Konflik dan Perubahan dalam
Organisasi. Manajemen konflik dan perubahan dalam organisasi.
Latar, B. (2020). Perubahan dan pengembangan organisasi. Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, 1(2), 75-84.
Manurung, R. A., & Aslami, N. (2022). Peranan Manajemen Perubahan dalam
Perkembangan Organisasi: Studi Kasus pada Organisasi Himpunan Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera
Utara. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen, 2(1),
1997-2005.
Putri, I. R., & Yusuf, N. F. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi dalam
Menciptakan Perkembangan Organisasi. Jurnal Administrasi Publik, 18(1),
143-154.
Rifa’i, M. (2017). Pengelolaan Terhadap Perubahan Dan Perkembangan
Organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Keislaman, 6(1), 54-68.
Setyaji, A. D., Ihsania, C., Permatasari, D., Sari, E. K., Septiana, H. S., Khairiyah,
K., ... & Yuliani, S. (2022). PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN
ORGANISASI.
Wahab, A. A. (2015). Kepemimpinan dalam Perubahan dan Perkembangan
Organisasi. Jurnal Eklektika, 3(1), 3-8.
Yusnita, R., & Aslami, N. (2022). Strategi Pengelolaan Kepemimpinan dan
Perubahan Organisasi. SINOMIKA Journal: Publikasi Ilmiah Bidang
Ekonomi Dan Akuntansi, 1(2), 127-136.

Anda mungkin juga menyukai