BAB II Disertasi
BAB II Disertasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi
kebutuhan gizi yang diperoleh dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Status
gizi adalah keadaan tubuh manusia sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi (Mardalena, 2017). Menurut Par’I dkk. (2017), status gizi
merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari
makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
Status gizi adalah kondisi tubuh yang terjadi sebagai akibat dari mengonsumsi
makanan dan penggunaaan zat gizi dalam tubuh sebagai pemeliharaan jaringan tubuh
dan pertumbuhan, sumber energi,, serta pengatur proses tubuh (Periade et al., 2018).
Status gizi menjadi unsur pembentuk status kesehatan seseorang yang penting.
Status gizi (nutritional status) adalah keadaan yang diakibatkan oleh adanya
keseimbangan antara asupan zat gizi yang diperoleh dari makanan dengan kebutuhan
zat gizi tubuh. Oleh karena itu, status gizi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi (Fila,
2019).
17
2. Penilaian Status Gizi
2020 tentang Standar Antropometri Anak yang mengacu pada WHO Child Growth
Standards untuk anak usia 0-5 tahun memperlihatkan pertumbuhan anak tercapai
ketika kondisi tertentu terpenuhi, diberi nutrisi, kesehatan dan pendidikan yang tepat,
serta pola asuh yang benar dapat menjadikan anak-anak di semua negara tumbuh
Penilaian status gizi antropometri adalah pengukuran ukuran, berat dan proporsi
tubuh (Mardalena, 2017). Penilaian status gizi dengan menggunakan data antropometri
antara lain berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U).
bayi menggunakan grafik yang dikembangkan oleh WHO dan Center for Diasease
Control and Prevention (CDC) (WHO dalam Hardinsyah & Supriasa, 2016). Grafik
tersebut menggunakan indikator z-score sebagai standar deviasi rata-rata dan persentil
mempertimbangkan faktor umur dan hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan,
lingkar kepala dan lingkar lengan atas. Indeks yang umum digunakan untuk
18
Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas Status Gizi Anak
19
1) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
dihitung adalah dalam bulan penuh, misalnya 3 bulan 26 hari dihitung sebagai
(underweight), status gizi buruk (severely underweight), gizi baik, gizi lebih.
Ukuran panjang panjang (PB) digunakan untuk anak umur 0-24 bulan yang
diukur dengan telentang, apabila anak umur 0-24 bulan diukur dalam keadaan
(PB) dan digunakan untuk mengklasifikasikan status gizi kurus (wasted) dan
IMT/U merupakan indikator untuk menilai massa tubuh sehingga status gizi
dapat ditentukan. Indeks ini juga dapat digunakan sebagai skrining overweight
dan obesitas. Grafik IMT/U dan BB/PB cenderung akan menunjukan hasil yang
sama.
faktor yang memengaruhi status gizi ada dua yaitu faktor langsung dan faktor
20
1. Faktor langsung
a) Konsumsi
nutrisi lebih sedikit dari yang mereka butuhkan. Hal ini menyebabkan
pemberian makanan pada anak dan bayi dengan standar emas makanan
tepat saat bayi berumur 6 bulan dan dianjurkan tetap diberikan ASI.
b) Penyakit infeksi
Penyakit infeksi dan status gizi adalah faktor yang saling memengaruhi.
21
bahkan lebih buruk. Infeksi dapat memperburuk status gizi, dan malnutrisi
berbahaya bagi anak baik dengan gizi baik maupun anak gizi buruk dan
a) Pola asuh
Selain itu, permasalahan kekurangan gizi pada bayi terutama pada energi
dan protein sering disebabkan oleh faktor penyapihan yang dilakukan oleh
ibu bayi yang terlalu dini. Masa penyapihan menjadi masa yang kritis
karena pada masa ini terjadi perpindahan dari ASI menuju makanan
keluarga dewasa. Masa kritis yang terjadi pada saat usia penyapihan
menjadi sering terjadinya gangguan gizi pada bayi karena seringkali ibu
22
b) Tingkat pendapatan keluarga
kualitas dan kuantitas makanan, serta berkaitan erat dengan status gizi.
c) Pengetahuan gizi
d) Lingkungan
hidup yang sehat dan melindungi orang yang tinggal didalamnya dari
1. Pengertian ASI
Menurut Mufdlilah, dkk, (2018) dalam Anita sampe, rindani toban, (2020)
Air Susu Ibu (ASI) merupakan air susu yang dihasilkan oleh ibu diberikan kepada
bayi dengan kandungan zat gizi yang disesuaikan kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
23
Air susu ibu (ASI) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu untuk
dikonsumsi oleh bayi dan menjadi sumber nutrisi utama sebelum bayi dapat
psikologis, sosial dan spiritual bayi. ASI mengandung lebih dari 200 nutrisi,
hormon pendukung pertumbuhan, elemen imun, dan banyak nutrisi lain dengan
sifat anti alergi dan anti inflamasi (Falikhah, 2019). Air Susu Ibu (ASI) merupakan
nutrisi tepat yang diberikan kepada bayi dengan usia 0-24 bulan dengan
2. ASI eksklusif
pemberian ASI saja selama jangka waktu 6 bulan tanpa diberikan tambahan
cairan atau makanan padat lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih, pisang, pepaya, bubur, susu, biskuit, maupun nasi tim yang dianjurkan.
diantaranya ibu berpendidikan tinggi yang akan lebih mudah menerima suatu ide
keluarga memiliki cukup pangan untuk memungkinkan ibu untuk memberi ASI
24
eksklusif lebih tinggi, ketersediaan waktu seorang ibu untuk memberikan ASI,
memberikan bayi kesempatan naluriah langsung untuk menyusu dalam satu jam
pertama setelah lahir dengan kulit bayi bersentuhan secara langsung dengan
kulit ibu. Satu jam pertama setelah bayi lahir merupakan kesempatan untuk
melatih bayi menemukan sendiri puting susu ibunya. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
dampak psikologis yang baik pada ibu, hubungan antara bayi dan ibu akan
menjadi lebih erat dengan adanya sentuhan fisik tersebut. Selain sentuhan fisik,
IMD juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri ibu untuk
selama diberi kesempatan untuk melakukan kontak kulit dengan ibunya atau
skin to skin contact. Inisiasi Menyusui Dini menjadi salah satu dari 10 langkah
25
keberhasilan menyusui yang dianjurkan oleh WHO menurut Mekokesra, (2008)
Rewo, (2020) terdapat 5 tahapan dalam IMD yaitu setelah bayi diletakkan
diantara payudara ibu dalam 30 menit pertama, bayi akan menyesuaikan dengan
lingkungan seperti sesekali melihat ibunya. Tahapan kedua yakni bayi akan
mengeluarkan air liur. Tahap keempat bayi akan menekan-nekan perut ibu untuk
bergerak ke arah payudara (breast crawl). Tahapan terakhir bayi menjilati kulit
menghisapnya.
Inisiasi Menyusui Dini memiliki fungsi yang positif bagi bayi maupun ibu.
bayi belajar beradaptasi dengan lingkungannya, bayi memperoleh ASI yang tidak
mengganggu pertumbuhan dan fungsi usus. Fungsi IMD pada ibu sebagai
dari adanya sentuhan antara ibu dan bayi merangsang sensorik yang kemudian
26
memerintahkan otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin yang
kesehatan yang kurang dalam memberikan konseling kepada ibu tentang praktik
IMD, adanya mitos alam keluarga bahwa ibu membutuhkan waktu yang banyak
masyarakat yang tidak mengizinkan ibu untuk memberikan ASI jika belum
4. Usia Penyapihan
Proses penghentian menyusui dapat dipicu dengan berbagai cara oleh anak atau
penghentian menyusui oleh ibu menurut Warnani, (2018). Menurut standar WHO
masa menyapih yang tepat yaitu ketika seorang anak sudah menginjak usia ≥ 24
bulan. Penyapihan dapat dilakukan pada waktu makan bayi dengan cara
memberikan makanan bayi terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan susu formula
agar bayi makan saat lapar dan minum saat haus. Banyaknya informasi yang
cepat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pekerjaan rumah sehingga ibu lebih
mempermudah kegiatan rumah tangga agar anak tidak salah pilih saat ibu
27
tentang makanan pendamping ASI di media sangat gencar untuk mempercepat
makanan dan ASI kepada bayi sebelum waktunya. Sehingga sang ibu
Bekerja menjadi alasan seorang ibu untuk menyapih anaknya lebih awal.
kepada anak setiap saat. Dapat disimpulkan bahwa jika proses penyapihan
dilakukan dengan benar maka anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas,
sehat dan berperilaku baik sebagaimana ibu melatih anak melalui siklus
pemberian makan dan penyapihan dengan perhatian penuh dari orang tua dan
ASI memiliki nutrisi yang tepat untuk bayi dengan kandungan didalamnya
yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi hingga usia 6 bulan. Pada usia
tersebut bayi hanya dapat mengolah atau mencerna gizi yang terkandung dalam
ASI. Menurut Janosik, (2020) kandungan gizi yang terdapat dalam ASI antara
a. Air
28
ASI sebagian besar terdiri dari 88,1% air dan sisanya terdiri dari zat lain
b. Protein
Protein adalah zat yang dapat berperan sebagai zat pembangun yang
bagi tubuh. Air Susu Ibu mengandung 0,9 gram protein dalam 100 ml ASI,
yang disebut dengan asam amino yaitu sistin dan aurin. Sistin memiliki
peran penting dalam pertumbuhan sel dan taurin berperan penting dalam
c. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi untuk tubuh bayi dan ditemukan dalam
yang mudah dicerna oleh tubuh bayi. Laktosa dalam ASI memiliki fungsi
ASI mengandung 3,5 gram lemak dalam 100 ml ASI yang merupakan
ASI mengandung lemak esensial, asam linoleat (omega 6), dan asam
29
linolenat (omega 3). Kandungan lemak yang memiliki peran penting dalam
e. Vitamin
Vitamin adalah zat yang memiliki fungsi untuk mengatur fungsi tubuh dan
yang merupakan cairan kekuningan saat ASI pertama keluar, dan vitamin
Garam alami yang terdapat pada ASI diantaranya kalsium, kalium, dan
natrium yang diperoleh dari dari asam klorida dan fosfat. Kadar zat yang
paling banyak yaitu kalium, sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang
berguna dalam bahan pembuat darah relatif lebih sedikit, serta kadar Ca
g. Enzim
Enzim dalam ASI dapat mendukung proses kimia yang terjadi dalam
pencernaan.
30
h. Faktor pertumbuhan
bayi sejak lahir, serta membantu bayi mencerna dan menyerap zat-zat
dalam ASI. Oleh karena itu, ASI dapat dikatakan dapat melindungi tubuh
6. Klasifikasi ASI
tiga jenis dan tiga tahap yang berbeda diantaranya kolostrum, ASI masa transisi,
a. Kolostrum
Kolostrum dengan warna kekuningan dan kental keluar pada hari ke-1 hingga
hari ke-3 pada kelahiran bayi. Kolostrum mengandung lebih banyak zat gizi
dan antibodi yang lebih tinggi daripada ASI matur. Kandungan gizi yang
3,5%, garam dan mineral 0,4%, serta air 85,1%. Meskipun kolostrum memiliki
banyak manfaat, namun ternyata masih banyak ibu yang belum mengetahui
31
kolostrum mengandung zat berbahaya dan tidak diinginkan yang harus
ASI dianggap basi dan menyebabkan sakit perut pada bayi sehingga
Air Susu Ibu yang keluar dari hari ke-4 hingga hari ke-10 dari kelahiran bayi
disebut dengan ASI masa transisi. Selain itu, kandungan proteinnya semakin
volumenya meningkat.
c. ASI matur
sebagai komponen utama ASI dan berfungsi sebagai sumber energi bagi otak
bayi.
7. Kebutuhan ASI
Tidak jarang para ibu mengatakan bahwa ASI tidak keluar pada hari pertama
dan kedua setelah melahirkan. Meski ASI yang keluar pada hari itu sedikit dibandingkan
bayi pada hari pertama atau kedua kehidupannya (Khosidah, 2018). Berikut ini
merupakan takaran ASI perah pada bayi sehat yang terdapat pada tabel 2.2
32
Tabel 2.2 Takaran ASI Perah pada Bayi Sehat Umur 0-6 Bulan
Menurut Mufdlilah, Subijanto, Endang, (2018) manfaat ASI bagi bayi diantaranya
sebagai pemenuhan zat gizi yang lengkap, sebagai antibodi tubuh bayi, mudah dicerna
dan diserap oleh bayi, memiliki perlindungan dari penyakit infeksi, meningkatkan
kecerdasan mental dan emosional yang stabil serta spiritual yang matang diikuti
dengan perkembangan sosial yang baik, perlindungan anti alergi yang didalamnya
kesehatan dan kepandaian secara optimal. Pada ASI terdapat komposisi air, lemak,
33
karbohidrat, kalori, protein, dan vitamin. Pemberian ASI pada bayi memberikan manfaat
baik kepada bayi maupun ibu yang menyusui. Ibu akan mendapatkan keuntungan yang
tidak didapatkan jika tidak memberikan ASI. Hal yang sama juga terjadi jika bayi
mendapatkan ASI. Tidak hanya bagi ibu dan bayi, pemberian ASI juga dapat
ibu semakin kuat ketika hubungan antara ibu dan anak dekat.
2) Mencegah kanker
kanker.
3) Mencegah kegemukan
Lemak dan energi yang disimpan selama kehamilan dapat habis oleh
34
4) Mencegah perdarahan setelah melahirkan
perdarahan.
5) Alat kontrasepsi
ibu menyusui dan kekurangan zat besi. Menyusui juga dapat membantu
bagi bayi yang diberikan ASI. Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan
1) Nutrisi seimbang
35
ASI memiliki beragam bahan atau kandungan di dalamnya. Bahan atau
kandungan yang beragam sesuai dengan kebutuhan bayi dan hal ini
2) Mencegah infeksi
ASI mengandung zat antibiotik dan imunologi, sehingga bayi ASI dapat
terhindar dari virus dan infeksi yang dapat menyebabkan infeksi seperti
Bayi akan semakin kuat, tidak rewel, dan tenang karena adanya
sentuhan dan komunikasi yang sering terjadi saat ibu menyusui bayi.
tangga karena tidak ada susu formula yang dibeli, dan bayi yang disusui memiliki
kekebalan yang lebih baik, mengurangi biaya perawatan bayi. Menyusui dapat
36
mempererat ikatan dan dukungan keluarga serta meningkatkan keharmonisan
ibu menyusui.
37
Tabel 2.3 Efektifitas ASI eksklusif terhadap Peningkatan Status Gizi Anak
Nama Peneliti
Hasil
No Dan Tahun Judul Metode dan Teknik analisis
Penelitian
1 Clarissa de Prevalence of Penelitian ini menggunakan Studi Hasil penelitian menunjukkan Prevalensi
Oliveira Agostini breastfeeding in children potong lintang. Dan perlakuan pemberian ASI sebesar 80,6%, ada
et all, Clinical with congenital heart dengan simple random 62 pasien, ditemukan hubungan antara status gizi
Nutrition ESPEN diseases and down berusia antara 0 dan 5 tahun dengan pemberian ASI.
31, Maret 2021 syndrome
2 Rosie J. Cessation of exclusive Penelitian ini adalah Hasil dari penelitian ini adalah promosi
Crane,a,b et all, breastfeeding and menggunakan desain studi kohort intensif pemberian ASI eksklusif tanpa
eClinical seasonality, but not small dengan sampel 100 bayi gangguan di antara bayi di bawah enam
Medicine, 21 intestinal bacterial bulan selama musim hujan, di mana
April 2022 overgrowth, are curah hujan musiman, dapat membantu
associated with mencegah Disfungsi Enterik Lingkungan.
environmental enteric
dysfunction: A birth cohort
study amongst infants in
rural Kenya
3 Apri ASI Eksklusif dan Berat Penelitian ini adalah kualitatif, Hasil dari penelitian ini adalah Balita
Sulistianingsih, Lahir berpengaruh Deskripti f korelatif dengan dengan Riwayat ASI Eksklusif
dan Rita Sari. terhadap Stunting pada sampel Balita 2-5 tahun berhubungan signifikan dengan kejadian
38
Jurnal Gizi Klinik Balita 2-5 tahun di Stunting
Indonesia Kabupaten Pesawaran
Vol. 15, No. 2,
Oktober 2018:
45-51
4 Devillya Puspita Status Stunting kaitannya Penelitian ini adalah quasi- Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Dewi Jurnal dengan pemberian ASI experimental pretest-posttest bahwa ada hubungan pemberian ASI
Medika Respati, Eksklusif pada Balita di dengan sampel 186 orang berusia Eksklusif dengan kejadian stunting
2015 Kabupaten Gunung Kidul 2-5 tahun
5. Erna Eka Hubungan Antara BBLR, Penelitian ini adalah cross sectional Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 47
Wijayanti. ASI Eksklusif dengan dengan sampel 85 responden balita yang tidak mendapatkan ASI
Diterbitkan tahun Kejadian Stunting Pada eksklusif hampir seluruhnya mengalami
2020. Balita Umur 2-5 Tahun. stunting sebanyak 44 responden (94%).
Sedangkan balita yang diberikan ASI
eksklusif hampir seluruhnya normal
sebanyak 30 responden (79%).
6. Molla Kahssay et Determinants of stunting Penelitian ini adalah metode Penelitian ini menunjukkan bahwa balita
al, Diterbitkan among children aged 6 to desain dan periode Studi kasus atau anak yang berasal dari ibu yang tidak
59 months in pastoral kontrol tak tertandingi berbasis berpendidikan, jarak kelahiran sebelumnya
39
tahun 2020. community, Afar Region, komunitas dengan sampel anak kurang dari 24 bulan), tidak ada tindak
North East Ethiopia: umur 6 sampai 59 bulan lanjut, tidak ada akses ke jamban, anak
unmatched case control yang lahir dari ibu pendek.
study.
7. Dewi Purnama Faktor Hubungan Dengan Penelitian ini adalah observasional Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Windasari et al. Kejadian Stunting Di analitik dengan pendekatan cross- bahwa balita yang tidak mendapatkan
Diterbitkan tahun Puskesmas Tamalate Kota sectional study.dengan sampel ASI eksklusif sebesar 57,1% mengalami
2020. Makassar Balita 2-5 tahun kejadian stunting, sebaliknya balita yang
mendapatkan ASI secara eksklusif
cenderung tidak mengalami stunting
8. Tedesse & Priorities for intervention of Penelitian ini adalah Case control Hasil penelitian menunjukan status gizi
Mekonnen 2020 childhood stunting in retrospektif. Dengan sampel 321 ibu (), prioritas makan, lama pemberian
northeastern Ethiopia: A balita usi6-59 bulan, terdiri dari 107 ASI eksklusif), tidak ada asupan daging,
matched case control study kasus(stunting) dan 214 kontrol dan diare berulang, merupakan faktor
(tidak stunting penentu stunting pada anak usia 6- 59
bulan
9. Tri Nurhidayati, Usia ibu saat hamil dan Penelitian ini adalah Case control Hasil penelitian menunjukan tidak ada
Heny Rosiana, pemberian ASI eksklusif retrospektif dengan sampel 62 hubungan antara usia ibu saat hamil
Rozikhan dengan kejadian stunting responden terdiridari 31 responden dengan kejadian stunting dan ada
pada anak kasus (stunting) dan 31 responden hubungan antara pemberian ASI eksklusif
kontrol (tidak stunting). dengan kejadian stunting
40
10. Tesfaye Gedecho Socioeconomic feature on Penelitian ini adalah cross-sectional Hasil penelitian menunjukan Ada
Genalle, Ethiopia child feeding, as a dengan sampel anak di bawah usia hubungan signifikan pada pertumbuhan
2023. Research determinant factor of lima tahun dan perkembangan anak yang pesat di
Square nutritional status of children: tahun-tahun awal, pemberian ASI eksklusif
the case of rural community at dan makanan pendamping ASI yang benar
Dilla-Zuria district of Gede’o gizi diperlukan untuk perkembangan fisik,
Zone, Southern Ethiopia mental, sosial, dan kognitif yang baik.
41
C. Peran Suami
adalah yaitu sebagai breastfeeding father. Breastfeeding father adalah peran suami
dengan cara memberi dukungan kepada ibu menyusui akan mempengaruhi terhadap
pemberian ASI eksklusif. Dukungan penuh seorang suami kepada istrinya dalam
eksklusif. Peran breastfeeding father menjadi hal yang wajib dilakukan oleh ayah
eksklusif oleh ibu dapat berjalan dengan sukses (Ariani, 2010 dalam Novira
dukungan suami, meskipun secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Ayah dapat berperan lebih
besar dalam mendukung pemberian ASI melalui dukungan dan bantuan lain seperti
ikut membantu memandikan si bayi atau menggantikan popok. Peran ini merupakan
langkah pertama bagi seorang ayah untuk mendukung keberhasilan ibu menyusui
secara eksklusif. Membesarkan dan memberi makan anak adalah tugas bersama
antara ayah dan ibu. Hubungan antara seorang ayah dan bayinya merupakan faktor
yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Ayah juga perlu
mengerti dan memahami persoalan ASI dan menyusui agar ibu dapat menyusui
dengan baik (Roesli, 2008 dalam Novira Kusumayanti & Triska Susila Nindya, 2017).
Jenis-jenis dukungan menurut Cohen dan Syme (dalam Subhrata ,2012 ;Mira
68
1. Dukungan emosional
Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan
dan rasa memahami serta dipahami. Setiap orang memerlukan rasa empati dari
terjamin dan disayang. Dengan demikian orang yang mengalami masalah merasa
tidak menanggung beban seorang diri namun memiliki tempat untuk berbagi suka
maupun duka. Aplikasi dukungan emosional yang dapat diberikan suami pada ibu
menyusui yaitu :
2. Dukungan Fisik
proses menyusui.
69
3. Dukungan informasi
menyusui.
maupun masyarakat.
70
1. Theory of Planned Behaviour (TPB)
sendiri, yang berbeda dengan individu lain, perilaku tidak selalu mengikuti
dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap positif. Perilaku dan kekhasan dan
diberi nama Theory of Planned Behaviour (TPB) (Lee & Kotler, 2011).
TRA. Menurut Lee dan Kotler (2011), target individu memiliki kemungkinan
persetujuan dari individu lain yang dekat dan terkait dengan perilaku
baik. Dengan menambahkan sebuah variabel pada konstruk ini, yaitu kontrol
71
Gambar 2.1 Theory Of Planned Behaviour
Sumber: Asadifard, Rahman, Aziz, & Hashim (2015)
sikap yang positif terhadap perilakunya dan percaya bahwa orang lain
72
perilaku tersebut. Dengan demikian diharapkan terjadi hubungan antara
yang tidak dimediasi oleh sikap dan norma subyektif. Model ini
banyak contoh, kinerja dari suatu perilaku tergantung tidak hanya pada
2015).
2. Konsep Pengetahuan
melalui proses belajar dan disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat
Notoadmodjo (2007).
73
mengungkapkan pendapat Rogers bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni:
stimulus.
74
c. Aplikasi (application) aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
yang sebenarnya.
dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
1) Pendidikan
75
seseorang terhadap penerimaan informasi baru yang
diperkenalkan
2) Pekerjaan
3) Umur
4) Pengalaman
5) Kebudayaan
76
6) Minat
7) Informasi
0,19 > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
3. Konsep Sikap
aku, dapat juga diartikan sebagai bentuk respon evaluatif, yaitu suatu respon
77
Untuk mengetahui sikap seseorang dalam penerimaan suatu masalah
4. Edukasi Kesehatan
78
kelompok khusus dan masyarakat dalam membina serta memelihara
untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk
masyarakat umum.
79
d. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
a. Dimensi sasaran
individu.
masyarakat luas.
pelajar.
80
2) Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific
kecacatan.
Kesehatan
81
Saluran tersebut meliputi :
a. Media cetak
82
lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan di Baliknya berisi
tersebut.
dengan kesehatan.
kesehatan.
b. Media elektronik
cermat.
kesehatan.
(bus/taksi).
83
7. Strategi Dan Metode Pendidikan Kesehatan
meliputi sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
tersebut.
2) Wawancara (interview)
84
1) Kelompok besar
atau rendah. Dan Seminar yaitu metode yang baik untuk sasaran
2) Kelompok kecil
berhadapan.
kesimpulan.
peranan.
kelompok.
85
d. Metode pendidikan massa
tentang kesehatan
86
Tabel 2.4 Penerapan Model Peran Suami Dalam Pemberian ASI eksklusif
Nama
Hasil
No Peneliti Judul Metode dan Teknik analisis
Penelitian
DanTahun
1 (Rahmawati, 2016) Optimalisasi peran “Ayah Penelitian ini menggunakan Hasil dari penelitian ini adalah peran ayah
ASI (breastfeeding father)” rancangan post test only Kontrol edukasi prenatal merupakan alternatif
melalui Pemberian Edukasi group design. Dan perlakuan solusi dalam meningkatkan keberhasilan
Ayah Prenatal dengan simple random program pemberian ASI eksklusif
2 (Nepali and Husbands’ Support for Penelitian ini adalah Hasil dari penelitian ini adalah ibu yang
Shakya, 2019) Breastfeeding and menggunakan desain cross- mendapatkan dukungan dari suaminya 10
Breastfeeding Self- sectional dengan sampel 110 ibu kali lebih nyaman dan percaya diri untuk
Efcacy of Nepalese yang mengunjungi Bungmati menyusui dibandingkan mereka yang
Mothers from Bungmati Health Post untuk imunisasi tidak mendapat dukungan dari suami.
3 Views of fathers in Ireland Penelitian ini adalah studi cross- Hasil dari penelitian ini adalah ayah
(Bennett, on the experience and sectional dengan kuisoner pada dengan edukasi yang baik dan
McCartney and challenges of having a 1398 Suami dengan umur bayi 4– pengalaman sosial sangat mendukung
Kearney, 2016) breast-feeding partner 7 bulan pemberian ASI
4 Ajike, et al., 2020 Effect Of A Breastfeeding Penelitian ini adalah quasi- Hasil dari penelitian ini adalah Program
Educational Programme On experimental pretest-posttest menyusui yang ditargetkan pada ayah
Fathers’ Intention To Support dengan kuisoner pada 50 calon berdampak positif pada niat terhadap
Exclusive Breastfeeding: A ayah dukungan
Quasi-Experimental study
87
5. Tran Huu Bic et all, Community‐based father Penelitian ini adalah studi quasi- Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
2018 education intervention on eksperimental dengan sampel 802 dukungan dan hambatan pemberian ASI
breastfeeding practice— pasangan Suami eksklusif pada ayah
Results of a quasi‐
experimental study
6. white et all, 2019 Gamifying Breastfeeding for Penelitian ini adalah studi quasi- Hasil dari penelitian ini adalah
Fathers: Process Evaluation eksperimental dengan sampel mengevaluasi penggunaan aplikasi Milk
of the Milk Man Mobile App Suami Man sehingga mendorong pemberian ASI
7. Bich, et al., 2019b Community‐based father Penelitian ini adalah studi quasi- Hasil dari penelitian ini adalah melalui
education intervention on eksperimental dengan sampel intervensi Konseling dan Media edukasi
breastfeeding practice— Suami cetak membantu suami dalam
Results of a quasi‐ pemberian ASI
experimental study
88
D. Kerangka Teori
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya masalah gizi. Bagan di bawah ini
UNICEF dan telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia, dari kerangka pikir ini terlihat
tahapan penyebab timbulnya kekurangan gizi pada ibu dan anak adalah penyebab
langsung, tidak langsung, akar masalah, dan pokok masalah. Terdapat dua faktor
89
langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi status gizi individu, faktor langsung
yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan keduanya saling mendorong
(berpengaruh) dan faktor tidak langsung, yaitu sanitasi dan penyediaan air bersih,
E. Kerangka Konsep
Pengembangan
Model
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Dukungan Emosional ASI Eksklusif
Model Peran
4. Dukungan Fisik
Suami Status Gizi Anak
5. Dukungan Informasi
6. Dukungan Penilaian
Usia, Pendidikan,
Pekerjaan
Variabel Indepanden
Variabel Dependen
90
Berdasarkan kerangka konsep diatas, salah satu tujuan dari penelitian ini adalah
informasi dan dukungan penilaian. Semua faktor ini akan mempengarui dalam
F. Variabel Penelitian
2. Variabel terikat yaitu pemberian ASI Eksklusif dan status gizi anak
berbeda.
tenaga kesehatan.
G. Definisi Operasional
a) Model peran suami yang di dukungan penuh seorang suami kepada istrinya
b) Tindakan suami dalam memberikan ASI eksklusif jika anak sudah lahir,
91
Faktor-faktor yang mempegaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif
pada suami, pengetahuan, sikap, dukungan dan suami terkait ASI eksklusif
Berikut matriks tabel definisi operasional dan kriteria objektif untuk penelitian
kuantitatif:
92
emosional mencintai dan penuh jawaban 76-
perhatian yang diberikan 100%
oleh suami kepada isitri
2. Kurang jika
skor
jawaban
<76%
4 Dukungan fisik Dukungan yang diberikan Ordinal 1. Baik jika
oleh suami dalam bentuk skor
bantuan langsung jawaban
76- 100%
2. Kurang jika
skor
jawaban
<76%
5 Dukungan Dukungan yang diberikan Ordinal 1. Baik jika
Informasi oleh suami dalam bentuk skor
pemberian informasi terkait jawaban 76-
dengan ASI Eksklusif 100%
2. Kurang jika
skor
jawaban
<76%
6 Dukungan Dukungan yang diberikan Ordinal 1. Baik jika
Penilaian suami dalam bentuk skor
penyampaian informasi jawaban
mengenai peran yang 76- 100%
seharusnya dilakukan oleh 2. Kurang jika
ibu dalam menyusui skor
anaknya jawaban
<76%
93
7 Pemberian ASI Keberhasilan pemberian Air Nominal 1. Tidak
eksklusif Susu Ibu kepada bayi berhasil =
selama enam bulan, tanpa jika bayi
diberi makanan/minuman mendapatk
tambahan apapun an
makanan
selain ASI
pada masa
enam
bulan
pertama
kehidupan
bayi
2. Berhasil =
jika bayi
hanya
diberikan
ASI selama
enalm
bulan
8 Status Gizi Di peroleh berdasarkan Ordinal 1. 0 = Tidak
Anak pengukuran antropometri Normal
yang di nyatakan dengan 2. 1 = Normal
BB/U, TB/U atau PB/U dan
BB/PB atau BB/TB yang
dinyatakan dengan baku Z-
score
94
H. Hipotesis Penelitian
eksklusif
ASI eksklusif
eksklusif
ASI eksklusif
95
12. Dukungan penilaian suami dapat meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif
19. Terdapat pengaruh model peran suami dalam pemberian ASI eksklusif
96