Anda di halaman 1dari 2

Hey

Iya, tumben?

Ada apa?

Apa kau bisa kemari sekarang?

Bisa, tapi ada apa

Datang saja, aku mohon

Baiklah, aku akan kesana

Hmmm, ada apa. Kalau seperti ini pasti kau ada masalahkan

Iya, kau memang benar

Kalau begitu, apa masalah mu. Katakan saja, aku akan dengarkan dengan baik.

Kenapa kau tidak bicara sama sekali. Kenapa kau hanya menangis saja. Sudah,
nanti air mata mu kering lho. Kau jelek sekali kalau menangis seperti itu.

Iya aku ngerti. Selema ini kau selalu memendam nya suatu masalah. Tanpa mau
bercerita sedikit pun dengan ku. Apa kau tidak mempercayai ku???

Baikah, sini aku peluk. Eratnya kau memeluk. Aku tidak akan kemana-mana kok.
Aku akan selalu berada di samping mu. Tenanglah.

Kalau kau tidak berhenti nangis juga. Aku akan mencium bibir mu. Apa kau mau??

Baiklah, kelihatannya kau memaksa ku ya. Sini aku cium.

CUP

Aku tidak mungkin mencium mu di bibir. Aku hanya berani cium di kening mu. Aku
harap kau bisa tenang sedikit saja.

Kau tahu, aku akan selalu menyayangi mu dengan sepenuh hati. Karena aku
mencintai mu setulus yang aku katakan ini.

Tentu saja, aku tidak bercanda kok. Aku serius.

Aku tidak akan meghapus air mata mu. Kecuali kau izinkan. Akan aku lakukan.

Aku sudah memeluk dan mencium mu, tapi kau menangis juga ya. Apa yang harus
aku lakukan agar kau berhenti menangis??

Aku tidak suka melihat perempuan menangis.


Hei, apa kau baik-baik saja?

Iya aku baik-baik saja kok

Bohong

Iya beneran

Lihat mata aku

Oke, ini aku sudah lihat mata mu, terus apa

Aku tahu kau tidak baik-baik saja

*nangis*

Tuh kan, benar. Kau memang pandai berbohong

*peluk*

Semua akan baik-baik saja

Anda mungkin juga menyukai