Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH K3 DALAM KEPERAWATAN

UPAYA MENCEGAH HAZARD FISIK :BAHAYA VENTILASI, RADIASI


DAN GETARAN, APD DAN PENANGGULANGANNYA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

AISYAH NUR QOLBIAH (23142019007P)


DEDEK SARTIKA (23142019032P)
HELDA ANGGRAINI (23142019024P)
JULIAN DITA (23142019036P)
MIRANDA SARI (23142019008P)
OKTIA PUTRI (23142019001P)
RIKO PUTRA (23142019003P)
SRI SULIYANTI (23142019038P)
ZAHARA ILMIA (23142019044P)
ZAINAL ARIFIN (23142019045P)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikansumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………….…………………………………..…. i


DAFTAR ISI …………………………………………………….…………………..…. ii
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………………………..…. 3
A Latar Belakang ………………………………...……………………………...…. 3
B Rumusan Masalah …………………………………………………………….... 3
C. Tujuan ………………………………………………...………………………... 4
BAB II
PEMBAHASAN ………………………………………………………………...…… 5
A. Pengertian Bahaya Fisik ………………………………...………..….………… 5
B. Pengertian Ventilasi , Radiasi Getaran dan APD ……………………...………. 8
C. Klasifikasi Ventilasi, Radiasi, Getaran dan APD ..…………………………….. 9
D. Upaya Pencegahan Ventilasi, Radiasi, Getaran dan APD …………………….. 11
BAB III
PENUTUP ……………………………………..………………………………………... 13
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………... 13
B. Saran ………………………………...…………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan kerja merupakan suatu unsur kesehatan yang berkaitan dengan
lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Sedangkan, keselamatan kerja
merupakan suatu sarana utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang
dapat menimbulkan kerugian berupa luka atau cidera, cacat atau kematian, kerugian
harta benda, kerusakan peralatan atau mesin dan kerusakan lingkungan secara luas.
Setiap pekerjaan memiliki potensi bahaya (hazard). Apabila potensi bahaya
tidak diperhatikan dan dikendalikan, bisa berpotensi menyebabkan terjadinya
kelelahan, keluhan muskulosekeletal, cedera, bahkan mungkin terjadi kecelakaan
kerja. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian bahaya dengan menemukan potensi
bahaya yang ada pada area kerja, lalu dilakukan identifikasi bahaya.
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan,
mengganggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata banyak
sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan
medium, misalnya perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambata
perambatan gelombang ra n gelombang radio.
Getaran adalah suatu hal yang tidak diharapkan muncul dalam sebuah sistem
kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih tentunya akan berpengaruh
berpengaruh terhadap terhadap performa performa maupun umur kekuatan kekuatan
dari suatu komponen komponen yang ada. Maka dari itu kita harus mengetahui
bagaimana pengukuran getarangetaran yang ada disekitar kita agar tetap menjaga
kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja.

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa pentingkah Ventilasi dan Alat Pelindung Diri (APD)?
2. Apa saja jenis serta kegunaan Ventilasi dan Alat Pelindung Diri (APD)?
3. Bahaya apa saja yang ditimbulkan dari Ventilasi, Radiasi, Getaran dan Alat
Pelindung Diri (APD)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ventilasi, Radiasi, Getaran dan
APD
2. Mengetahui apa saja bahaya yang ditimbulkan dari Ventilasi, Radiasi, Getaran dan
APD
3. Mengetahui apa saja fungsi dari Ventilasi, Radiasi, Getaran dan APD
4. Mengetahui jenis dan tujuan menggunakan Ventilasi, Radiasi, Getaran dan APD
5. Mengetahui apa saja dasar hukum yang mengatur tentang Ventilasi, Radiasi,
Getaran dan APD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahaya Fisik
a. Defnisi Hazard Fisik
Suardi R. (2005) menyatakan bahwa hazard adalah sesuatu yang berpotensi
menjadi penyebab kerusakan.
Menurut A.M. Sugeng Budiono, dalam artikelnya “hazard” yang sering
disebut potensi bahaya merupakan sumber resiko yang potensial mengakibatkan
kerugian baik material, lingkungan maupun manusia.
Safety Engineer Career Engineer Career Workshop (2003) mendefinisikan
Hazard sebagai kondisi fisik yang berpotensi menyebabkan kerugian / kecelakaan
bagi manusia atau lingkungan.
Radiasi adalah energi yang terpancar dari materi dalam bentuk partikel atau
gelombang berenergi tinggi yang berasal dari sumber alami atau sumber yang
sengaja dibuat oleh manusia.

b. Jenis-jenis Hazard Fisik


1. Bahaya Mekanik : Yang termasuk ke dalam bahaya mekanik antara lain
terbentur, tertusuk, tersayat, terjepit, tertekan, terjatuh, terpeleset, terkilir,
tertabrak, terbakar, terkena serpihan ledakan, tersiram,dan tertelan.
2. Bising : Berasal dari bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
menganggu kesehatan, kenyamanan, serta dapat menyebabkan gangguan
pendengaran (ketulian)
3. Getar atau Vibration : Getar dapat menimbulkan gangguan pendengaran,
muskoloskeletal, keseimbagan, white fnger dan hematuri mikroskopik akibat
kerusakan saraf tepi dan jaringan pembuluh darah.
4. Suhu ekstrem panas : Merupakan tekanan panas yang melebihi kemampuan
adaptasi, dapat menimbulkan heat cramp, heat exhaustion dan heat stroke, dan
kelainan kulit.
5. Suhu ekstrem dingin : Pajanan suhu ekstrem dingin dilingkungan kerja dapat
menimbulkan frostbite (kerusakan kulit dan sel akibat suhu dingin ekstrem)
yang ditandai dengan bagian tubuh mati rasa diujung jari atau daun telinga,
serta gejala hipotermia yaitu suhu tubuh di bawah 35ºC dan dapat mengancam
jiwa.
6. Cahaya : Sering bekerja dibawah cahaya yang redup dapat menimbulkan
ketidak nyamanan pada mata berupa kelelahan mata atau kepala sakit.
7. Radiasi Pengion : Berasal dari sinar alfa, sinar beta, sinar gamma atau sinar-X,
pekerja yang berisiko yaitu radiografer di bagian radiologi di suatu klinik atau
rumah sakit, operator pembangkit tenaga nuklir atau lainnya.

c. Sumber-Sumber Hazard Fisik


Sumber-sumber bahaya berasal dari:
1. Manusia : Kesalahan utama sebagian besar kecelakaan adalah terletak pada
pekerja itu sendiri, mereka kurang terampil, kurang tepat, kurang mentaati tata
tertib dalam mengoperasikan mesin atau peralatan.
2. Peralatan : Peralatan yang digunakan dalam suatu proses dapat menimbulkan
bahaya jika tidak digunakan sesuai fungsinya, tidak dilengkapi dengan
pelindung saat memasuki area.
3. Proses : Dalam proses kadang menimbulkan asap, debu, panas, bising dan
bahaya mekanis seperti terjepit, terbentur atau terjatuh, hal ini dapat
mengakibatkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
4. Cara atau sikap kerja : Cara kerja yang berpotensi terhadap terjadinya bahaya
atau kecelakaan berupa tindakan tidak aman.
5. Lingkungan Kerja : Bahaya dari lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan
berbagai gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. Bahaya tersebut
adalah: Faktor lingkungan fisik, Faktor lingkungan kimia, Faktor lingkungan
biologis, Faktor faal kerja atau ergonomic dan Faktor psikologis.

d. Resiko Hazard Fisik


1. Benda-benda tajam dan panas , resiko bahaya ini paling sering menimbulkan
kecelakaan kerja contohnya, jarum suntik dan jarum jahit. Resiko itu bisa saja
terkontaminasi dengan kuman akibat bekas jarum suntik.
2. Benda-benda yang bergerak yang dapat membentur , sering kali di rumah sakit
di temui yang dapat menyebabkan tertularnya penyakit contohnya
brangkart/tempat tidur , rostur/ kursi roda.
3. Resiko jatuh dari ketinggian yang sama : terpeleset, tersandung . resiko ini
biasanya ditemui di lantai-lantai yang miring.
4. Resiko jatuh dari ketinggian yang berbeda biasanya terjadi di ruang perawatan
anak dan jiwa. yang harus di perhatikan contohnya konstruksi bangunan atau
pembersihan kaca pada posisi yang cukup tinggi . pada ruangan tersebut
biasanya dilantai atas, jadi jendela yang ada sudah terpasang teralis
pengamandan anak-anak selalu dalam pengawasan orang dewasa dalam
bermain.

e. Upaya Mencegah Hazard Fisik


1. Pengendalian Resiko Bahaya Fisik
Secara umum yang dilakukan oleh sebagian orang dalam tahap
pengendalian resiko bahaya fisik ada beberapa tahap, diantaranya :
a. Eliminasi : Eliminasi adalah menghilangkan bahaya yang di lakukan saat
perencanaan penghilangan bahaya adalah sistem yang paling efektif
sehingga tidak mengandalkan perilaku pekerja dalam mencegah resiko,
akan tetapi penghilangan benar-benar terhadap bahaya tidak selalu praktis
dan ekonomis.
b. Subtitusi : Sistem ini bertujuan untuk mengganti bahan proses atau
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan
adanya sistem ini dapat menurunkan resiko bahaya.
c. Rekayasa/engineering : Sistem ini dilakukan bertujuan untuk memilah
bahaya dengan pekerja serta untuk mencegah terjadinya kesalahan
manusia.
d. Adminstratif : Pengendalian ini dari unsur orang yang melakukan
pekerjaan. Metode ini diharapkan manusia agar mematuhi dan
menyelesaikan pekerjaan secara aman. Biasanya pekerja membuat adanya
standar operasional prosedur ( SOP ).
e. Alat pelindung diri (administration control) : Alat pelindung diri yang
digunakan untuk membatasi antara terpaparnya tubuh dengan potensi
bahaya yang akan diterima oleh tubuh.
2. Pedoman Penerapan Sistem K3
a. Komitmen dan Kebijakan
- Menempatkan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja pada posisi
yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
- Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-
sarana lain yang diperlukan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja.
- Menetapkan personel yang mempunyai tanggung jawab, wewenang
dan kewajiban yang jelas dalam penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja.
- Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terkoordinasi.
- Melakukan penilaian kinerja dan tindaklanjut pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja.
b. Perencanaan:
- Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
- Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya
- Tujuan dan Sasaran
- Indikator Kinerja
- Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang
berlangsung Upaya Mencegah Hazard Fisik
c. Penerapan
Dalam mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan
harus menunjukkan personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
diterapkan, meliputi :
1. Jaminan Kemampuan:
- Sumber daya manusia, sarana dan dana
- Integrasi
- Tanggung jawab dan tanggung gugat
- Konsultasi, motivasi, dan kesadaran
- Pelatihan dan kompetensi kerja
2. Kegiatan Pendukung:
- Komunikasi
- Pendokumentasian
- Pencatatan dan manajemen Informasi
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko:
- Identifikasi Sumber Bahaya
- Penilaian Risiko
- Tindakan Pengendalian
- Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana Upaya
Mencegah Hazard Fisik.

B. Pengertian Ventilasi, Radiasi, Getaran Dan Apd


Ventilasi adalah tempat keluar masuk dan pertukaran udara yang digunakan
untuk memelihara dan juga mengatur udara sesuai kebutuhan dan kenyamanan.
Prinsip kerja ventilasi ini adalah membuat suatu proses pertukaran udara yang terjadi
karena perbedaan tekanan. Yang mana udara akan bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi menuju tempat yang bertekanan rendah.
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi
(televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan
lain-lain).
Getaran adalah gerak bolak – bolik yang melalui suatu titik keseimbangan.
Getaran mempunyai parameter seperti: frekuensi, amplitudo, dan sifat getaran yang
terus menerus atau intermitten. Getaran yang berlebihan dapat berdampak negative
bagi tubuh manusia.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagaian tubuhnya terhadap adanya
kemungkinan atau potensi terjadinya bahaya/kecelakaan kerja dan merupakan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga
keselamat keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
C. Klasifikasi Ventilasi, Radiasi, Getaran Dan Apd
a. Ventilasi
1. Ventilasi umum : Ventilasi umum digunakan untuk menurunkan konsentrasi
kontaminan udara di dalam ruang kerja sampai mencapai kadar/tingkat yang
tidak membahayakan
- Ventilasi horizontal (silang) : Aliran udara yang tidak masuk tidak boleh
terhambat, tidak boleh terlalu terlalu kuat dan juga harus diarahkan ke
bagian yang ditempati.
- Ventilasi vertical : Aliran udara terjadi karena perbedaan berat jenis lapisan
udara luar dan dalam bangunan.
2. Ventilasi buatan (mekanik) : Pengaturan aliran udara dibantu dengan alat
mekanik seperti kipas angin, penyedot udara, atau exhauster.
3. Ventilasi local : Pembuangan udara dilakukan langsung dari sumber
kontaminan melalui corong penghisap yang berada di dekat sumber
kontaminan.
4. Ventilasi pengendalian suhu udara : Ventilasi ini bertujuan untuk
menurunkan panas di dalam ruangan dan diganti dengan udara dingin dan
menyegarkan.

b. Radiasi
- Radiasi Pengion : Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat
menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila
berinteraksi dengan materi. Jenis reaksi pengion : Partikel alpha, beta, sinar
gama, sinar-X dan neutron.
- Radiasi non-Pengion : Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak
akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi
non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Jenis jenisnya :
gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah dan sinar ultraviolet.
c. Getaran
- 3 - 9 Hz : Akan timbul resonansi pada dada dan perut.
- 6 -10 Hz : Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung,
pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram
terlihat banyak banyak perubahan sistem peredaran darah.
- 10 Hz : Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
- 13 -15 Hz : Tenggorokan akan mengalami resonansi.
- < 20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi
lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.

d. Alat Pelindung Diri (Apd)


- Safety Helmet (Topi Keselamatan)
- Alat Pelindung Mata & Muka (Eye & Face Protektor)
- Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protector)
- Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protector)
- Alat Pelindung Tangan (Hand Protector)
- Alat Pelindung Kaki (Foot Protector)
- Pakaian Pelindung (Protective Clothing)
- Alat Pelindung Perorangan (Fall Protecto)

D. Upaya Pencegahan Ventilasi, Radiasi, Getaran Dan Apd


a. Ventilasi
- Volume dan kualitas udara dari luar yang dapat masuk melalui ventilasi.
Ventilasi yang baik tidak hanya dapat mengalirkan, tapi sebaiknya bisa
menyaring udara juga.
- Arah pergerakan udara, sebisa mungkin dari area yang bersih ke area yang
kotor.
- Udara dari luar harus dapat masuk ke tiap ruangan, menggantikan udara kotor
dan polusi yang terjadi di dalam rumah.
b. Radiasi
- Radon dan Thoron adalah zat radioaktif yang merupakan turunan dari
Uranium dan Thorium. Radon dan Thoron yang ada didalam rumah berasal
dari a.l. tanah, bahan bangunan ( bata, semen bata, semen, pasir, dll.), air dan
gas elpiji. Cara mengurangi dampak adalah dengan mengupayakan sirkulasi
udara selancar mungkin. Dengan membuka jendela dan ventilasi setiap hari
- Sinar Matahari mengandung Ultraviolet dan Infra merah. Pada pagi hari sudut
datang sinar lebar sehingga intensitasnya rendah. Dalam intensitas yang
rendah tidak merusak sel sel dalam tubuh, sebaliknya pada siang hari,
intensitasny intensitasnya tinggi dapat merusak merusak kulit.Cara kulit.Cara
mencegah : Jangan berjemur pada siang hari dan gunakan pelindung seperti
topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya.
- Peralatan Las, menghasilkan pancaran sinar UV Ultraviolet, yang dapat
menyebabkan penyakit katarak. Pencegahannya : Gunakan pelindung mata
(kacamata las)
- Jangan terus menerus bekerja dengan alat las.

c. Getaran
- Dengan meredam peralatan disebelah dalam
- Dengan menyisipkan peredam antara tool housing dan tangan
- Mengoperasikan alat dengan remote controle
- Dengan mengurangi waktu terpapar dengan operator.

d. APD
- Selalu menggunakan APD sebelum bekerja
- Menggunakan APD sesuai dengan fungsinya
- Merawat APD dengan baik
- Selalu memeriksa kelengkapan APD
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ventilasi sangat dibutuhkan pada suatu ruangan, karena agar melancarkan seluruh
sirkulasi udara terdapat pada ruangan tersebut.
2. Radiasi tidak selalu tentang bahaya, namun kita harus mengetahui dampak-
dampak dari setiap radiasi yang berada disekitar kita.
3. Dalam suatu ruangan tentu terdapat banyak macam getaran, diantara berbagai
macam getaran tersebut tidak semua getaran dapat kita terima, karena telinga kita
memiliki batasan-batasan yang dapat ditangkap
4. APD (Alat Pelindung Diri) merupakan suatu unsur yang terpenting dalam
melakukan kegiatan, terutama kegiatan yang memikiki resiko tinggi. Oleh karena
itu, setiap apa yang kita kerjakan harus memiliki APD agar terhindar atau
meminimalisir dari kecelakaan yang mungkin saja terjadi.

B. Saran
Sebagai seorang perawat ataupun mahasiswa keperawatan dapat berkerja
profesional dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang perawat yang
ideal dan bertanggung jawab. Perawat/petugas melakukan pekerjaan sesuai standar
prosedur operasional (SPO) yang ada dengan baik dan benar, dapat bekerja dengan
hati-hati, fokus, dan selalu mengutamakan K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
dalam bekerja
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan isi dari
makalah ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca sehingga pembaca
dapat mengetahui informasi yang disampaikan dari penulisan makalah ini. Dan
semoga asuhan keperawatan yang sudah di berikan dapat diterima oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/presentation/574120965/Upaya-Mencegah-Hazard-Fisik-Radiasi

http://k3tium2013.blogspot.com/2013/12/ventilasi.html

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_70.htm

https://sadkes.net/2017/09/11/dasar-hukum-penggunaan-apd/

https://www.alodokter.com/ini-alasan-penting-kenapa-harus-ada-ventilasi-dirumah

http://thenyung.blogspot.com/2013/11/sumber-sumber-radiasi-dancara_3611.html

http://k3pelakan.blogspot.com/2010/10/getaran.html

Anda mungkin juga menyukai