Keperawatan Dewasa Fraktur
Keperawatan Dewasa Fraktur
Di Susun Oleh :
Kelompok 2
EFRANTO MC (23142019011)
ELLY YULIANTI (23142019005)
SILATUR RAHMI ELDAINI (23142019014)
Definisi Fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau
tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa (trauma
atau tenaga fisik). Fraktur adalah patah atau retak pada
tulang yang utuh.Biasanya fraktur disebabkan oleh trauma
di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang,baik
berupa langsung dan trauma tidak langsung
(Sjamsuhidajat, 2012)
Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan tempat fraktur
Femur, humerus, tibia, clavicula, ulna, radius, cruris dan yang lainnya.
Manifestasi Klinis
Manisfestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan
ekstrimitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna (Brunner &Suddarth, 2002
dalam Wijaya & Putri, 2013).
Patofisiologi
Patofisiologi fraktur menurut (Black, Joyce, & Hawks, 2014) fraktur biasanya disebabkan
karena cedera, trauma atau ruda paksa dimana penyebab utamanya adalah trauma langsung yang
mengenai tulang seperti kecelakaan mobil, olah raga, jatuh atau latihan berat.
Penatalaksanaan Medis
Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Muttaqin, 2008), pemeriksaan pemeriksaan penunjang pada
fraktur yaitu:
1. Anamnesa/ pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan radiologi
3. CT scan
4. X - Ray
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Pemeriksaan lain-lain
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR
Pengkajian
Diagnosis Keperawatan
Perencanaan (Intervensi)
Pelaksanaan (Implementasi)
Evaluasi Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera
pada jaringan, alat traksi/immobilisasi, stress, ansietas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dispnea, kelemahan/keletihan, ketidak edekuatan
oksigenasi, ansietas, dan gangguan pola tidur
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolik,
kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapat luka / ulserasi, kelemahan,
penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan, kerusakan
muskuloskletal, terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan/tahanan.
5. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur
invasif dan jalur penusukkan, luka/kerusakan kulit, insisi pembedahan.
6. Kurang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan keterb1atasan kognitif, kurang terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi.
PENERAPAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN FRAKTUR
Fraktur atau biasa dikenal sebagai patah tulang, terjadi apabila suatu tulang
mendapat kelebihan beban mekanis, sehingga tekanan pada tulang melebihi
beban yang mampu ditanggungnya. Fraktur sebagian besar terjadi pada orang
yang mengalami trauma atau cedera dengan penyebab terbanyak adalah
insiden kecelakaan lalu lintas, trauma, jatuh dari ketinggian, osteoporosis,
kecelakaan kerja dan cedera olahraga.
THANK YOU