Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN FRAKTUR DAN TERAPI KOMPLEMENTER


.

Di Susun Oleh :
Kelompok 2
EFRANTO MC (23142019011)
ELLY YULIANTI (23142019005)
SILATUR RAHMI ELDAINI (23142019014)

STIKES BINA HUSADA PALEMBANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023-2024
LATAR BELAKANG
 Fraktur atau biasa dikenal sebagai patah tulang, terjadi
apabila suatu tulang mendapat kelebihan beban mekanis,
sehingga tekanan pada tulang melebihi beban yang mampu
ditanggungnya (Black & Hawks, 2014).
 Menurut WHO, trauma atau cedera akibat kecelakaan lalu
lintas menyebabkan 20 sampai 50 juta orang di dunia
mengalami luka dan cacat fisik, serta 1,35 juta orang
meninggal dunia. Kejadian kecelakaan lalu lintas terbesar
terjadi di negara-negara berkembang yang berpenghasilan
rendah hingga menengah (Ivers et al., 2017).
KONSEP DASAR FRAKTUR

 Definisi Fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau
tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa (trauma
atau tenaga fisik). Fraktur adalah patah atau retak pada
tulang yang utuh.Biasanya fraktur disebabkan oleh trauma
di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang,baik
berupa langsung dan trauma tidak langsung
(Sjamsuhidajat, 2012)
Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan tempat fraktur
Femur, humerus, tibia, clavicula, ulna, radius, cruris dan yang lainnya.

Berdasarkan komplit atau ketidak komplitan fraktur


 Fraktur komplit
 Fraktur tidak komplit

Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah


 Fraktur komunitif
 Fraktur segmental
 Fraktur multiple
Berdasarkan posisi fragmen
 Fraktur undisplaced (tidak bergeser)
 Fraktur displaced (bergeser)

Berdasarkan sifat fraktur (luka yang di timbulkan)


 Fraktur tertutup (closed)
 Fraktur terbuka (open/compound)
Berdasarkan bentuk garis fraktur dan hubungannya dengan
mekanisme trauma
 Fraktur tranversal
 Fraktur oblik
 Fraktur spiral
 Fraktur kompresi
 Fraktur avulsi
Etiologi
Penyebab fraktur menurut (Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2010) dapat dibedakan menjadi:

1. Cedera traumatik 2. Fraktur patologik

Manifestasi Klinis
Manisfestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan
ekstrimitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna (Brunner &Suddarth, 2002
dalam Wijaya & Putri, 2013).
Patofisiologi
Patofisiologi fraktur menurut (Black, Joyce, & Hawks, 2014) fraktur biasanya disebabkan
karena cedera, trauma atau ruda paksa dimana penyebab utamanya adalah trauma langsung yang
mengenai tulang seperti kecelakaan mobil, olah raga, jatuh atau latihan berat.
Penatalaksanaan Medis

 Reduksi (manipulasi).  Retensi (immobilisasi)  Rehabilitasi

Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Muttaqin, 2008), pemeriksaan pemeriksaan penunjang pada
fraktur yaitu:
1. Anamnesa/ pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan radiologi
3. CT scan
4. X - Ray
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Pemeriksaan lain-lain
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR
 Pengkajian
 Diagnosis Keperawatan
 Perencanaan (Intervensi)
 Pelaksanaan (Implementasi)
 Evaluasi Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera
pada jaringan, alat traksi/immobilisasi, stress, ansietas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dispnea, kelemahan/keletihan, ketidak edekuatan
oksigenasi, ansietas, dan gangguan pola tidur
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolik,
kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapat luka / ulserasi, kelemahan,
penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan, kerusakan
muskuloskletal, terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan/tahanan.
5. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur
invasif dan jalur penusukkan, luka/kerusakan kulit, insisi pembedahan.
6. Kurang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan keterb1atasan kognitif, kurang terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi.
PENERAPAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN FRAKTUR

1. Pemberian campuran kunyit dan jahe untuk mengurangi tingkat


nyeri pada pasien fraktur

2. Pemberian terapi music dan aromaterapi untuk mengurangi nyeri


pada pasien post op fraktur

3. Terapi kompres dingin untuk menurunkan skala nyeri pasien


fraktur
4. Penurunan skala nyeri pada pasien fraktur dengan relaksasi napas
dalam
KESIMPULAN

Fraktur atau biasa dikenal sebagai patah tulang, terjadi apabila suatu tulang
mendapat kelebihan beban mekanis, sehingga tekanan pada tulang melebihi
beban yang mampu ditanggungnya. Fraktur sebagian besar terjadi pada orang
yang mengalami trauma atau cedera dengan penyebab terbanyak adalah
insiden kecelakaan lalu lintas, trauma, jatuh dari ketinggian, osteoporosis,
kecelakaan kerja dan cedera olahraga.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai