Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171

Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

Program Fisioterapi Pada Kasus Osteoarthritis Knee Dextra:


Case Report
Aisyah Nurul Khasanah1, Farid Rahman2*, Anas Pradana3
1,2*Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Profesi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia
3Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Bantul, Indonesia

Email: 1aisyahnurulk@gmail.com, 2*farid.rahman@ums.ac.id

Abstrak−Pendahuluan: Osteoarthritis (OA) Knee merupakan gangguan sendi degeneratif akibat peradangan kronis pada
sendi lutut yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan secara progresif, munculnya osteofit, serta perubahan pada membran
synovial. Di Indonesia, prevalensi Osteoarthritis Knee pada usia < 40 tahun sebesar 5%, usia 40-60 tahun sebesar 30%, dan
usia > 61 tahun sebesar 65%. Beberapa keluhan yang dialami penderita Osteoarthritis Knee, antara lain nyeri, kelemahan otot,
penurunan stabilitas sendi lutut, kekakuan pada lutut saat pagi hari, bunyi “krek” pada lutut saat ditekuk maupun diluruskan,
serta penurunan kemampuan fungsional. Keluhan tersebut dapat diatasi dengan intervensi fisioterapi berupa modalitas
fisioterapi, Quadriceps Strengthening, dan Hamstring Stretching. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian Ultrasound
(US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan Hamstring Stretching pada
penderita Osteoarthritis Knee. Metode: penelitian ini menggunakan metode case report yang dilaksanakan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bantul pada bulan Februari 2022 dengan pasien Ny. T berusia 69 tahun dengan pemberian terapi
sebanyak 3 kali. Hasil: setelah dilakukan 3 kali terapi, terdapat penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi, peningkatan
kekuatan otot, dan peningkatan kemampuan fungsional. Kesimpulan: pemberian US, TENS, Quadriceps Strengthening, dan
Hamstring Stretching terbukti mampu mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi, kekuatan otot, dan kemampuan
fungsional penderita Osteoarthritis Knee.
Kata Kunci: Osteoarthritis lutut, Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps
Strengthening, Hamstring Stretching
Abstract− Introduction: Knee Osteoarthritis is degenerative joint disease due to chronic inflammation of knee joint which is
characterized by progressive cartilage damage, osteophyte formation, and change in synovial membrane. In Indonesia,
prevalence of Knee Osteoarthritis < 40 years old is 5%, 40-60 years old is 30%, and > 61 years old is 65%. Some complaints
experienced by patients with Knee Osteoarthritis include pain, musle weakness, decreased stability of knee joint, brief morning
stiffness, a “crack” sound in knee when it’s bent or straightened, and decreased functional ability. Objective: to determine the
effect of giving Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, and
Hamstring Stretching in patients with Knee Osteoarthritis. Methods: this study used case report method which was carried out
at PKU Muhammadiyah Bantul in Ny. T 69 years old on February 2022 with 3 times of therapy. Result: after 3 times of
therapy, there was decrease in pain, increase in range of motion, increase in muscle strength, and increase in functional ability.
Conclusion: giving US, TENS, Quadriceps Strengthening, and Hamstring Stretching are proven to be able to reduce pain,
increase range of motion, muscle strength, and functional ability in patients with Knee Osteoarthritis.
Keywords: Osteoarthritis Knee, Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps
Strengthening, Hamstring Stretching

1. PENDAHULUAN
Seiring bertambahnya usia, maka seseorang akan mengalami berbagai masalah kesehatan salah satunya
Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis yang paling sering terjadi yaitu Osteoarthritis (OA) lutut dan diikuti oleh OA
tangan dan panggul (Sananta et al., 2022). Osteoarthritis Knee merupakan gangguan sendi degeneratif akibat
peradangan kronis pada sendi lutut yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan secara progresif, munculnya
osteofit, serta perubahan pada membaran synovial (Onu et al., 2022) . Osteoarthritis Knee menempati urutan ke-11
sebagai penyebab disabilitas terbanyak di dunia (Alfredo et al., 2018).
Osteoarthritis Knee memiliki prevalensi yang cukup tinggi sebesar 83% dari total jenis OA di dunia
(Spitaels et al., 2020). Angka kejadian Osteoarthritis Knee berdasarkan usia yaitu 240 kasus per 100.000 orang tiap
tahunnya (León-Ballesteros et al., 2020). Di Indonesia, prevalensi Osteoarthritis Knee pada usia < 40 tahun sebesar
5%, 40-60 tahun sebesar 30%, dan > 61 tahun sebesar 65% (Iqomi & Abdurrachman, 2021). Prevalensi
Osteoarthritis Knee pada wanita di Indonesia yaitu sebesar 14,9%, sedangkan pada pria sebesar 8,7% dan akan
meningkat seiring bertambahnya usia (Ismaningsih & Selviani, 2018).
Beberapa faktor risiko terjadinya Osteoarthritis Knee, antara lain usia, wanita, obesitas, trauma atau cedera,
kelemahan otot dan ligamen pada lutut, serta cedera pada meniscus. Selain itu, beberapa pekerjaan dan olahraga
yang mengangkat beban berat juga berisiko tinggi mengalami Osteoarthritis Knee (Haider et al., 2022).
Penderita Osteoarthritis Knee umumnya mengeluhkan adanya nyeri, kelemahan otot, penurunan stabilitas
sendi lutut, kekakuan pada lutut saat pagi hari, bunyi “krek” pada saat lutut ditekuk maupun diluruskan, serta

145
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

penurunan kemampuan fungsional (Dantas et al., 2021). Munculnya nyeri merupakan keluhan utama yang sering
dialami penderita Osteoarthritis Knee dan apabila tidak segera ditangani, maka mereka akan mengalami kesulitan
saat jongkok, naik turun tangga, dan berjalan (Xie et al., 2018). Selain nyeri, penderita Osteoarthritis Knee juga
mengalami kelemahan otot quadriceps. Otot quadriceps berfungsi sebagai ekstensor lutut dan menstabilkan sendi
lutut. Kelemahan otot quadriceps menyebabkan penurunan stabilitas sendi lutut saat berjalan. Akibatnya, beban
pada lutut meningkat sehingga memperburuk keluhan (Egwu et al., 2018). Adanya kelemahan otot quadriceps
mengakibatkan ketidakseimbangan pada sendi lutut sehingga terjadi tightness pada otot hamstring. Akibatnya
terjadi keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) dan perubahan pola jalan pada penderita Osteoarthritis Knee
(Gurudut et al., 2019). Oleh karena itu, untuk mengatasi keluhan tersebut diberikan intervensi fisioterapi berupa
Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan
Hamstring Stretching.
Ultrasound (US) merupakan modalitas fisioterapi yang mengubah energi mekanik menjadi gelombang
suara dan menghasilkan efek thermal dan non-thermal (Ozgonenel et al., 2018). Ultrasound dengan gelombang
continuous menghasilkan efek thermal berupa meningkatkan aliran darah dan metabolisme jaringan sehingga
terjadi peningkatan ekstensibilitas jaringan fibrosa dan peningkatan ambang nyeri sehingga nyeri berkurang,
sedangkan ultrasound dengan gelombang pulsed menghasilkan efek non-thermal berupa meningkatkan sintesis
protein dan merangsang sistem imun di dekat jaringan yang cedera sehingga terjadi regenerasi pada jaringan yang
rusak (Dantas et al., 2021).
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) merupakan modalitas fisioterapi yang
menggunakan arus listrik frekuensi rendah dengan cara menempatkan elektroda pada permukaan kulit di area
tubuh yang nyeri (Atalay et al., 2021). TENS terbukti mampu merangsang serabut saraf A-beta berdiameter besar
untuk menghantarkan impuls yang lebih cepat melalui serabut saraf C sehingga impuls nyeri yang dibawa serabut
saraf A-delta berdiameter kecil dapat dihambat untuk masuk ke otak. Selain itu, TENS juga mampu merangsang
sekresi endogenous opiate sehingga nyeri berkurang (Khan et al., 2018).
Quadriceps Strengthening berupa isometric exercise merupakan latihan penguatan otot quadriceps
dengan cara mempertahankan posisi lutut agar berada dalam alignment yang lurus (Huang et al., 2018). Latihan
isometrik pada otot quadriceps adalah latihan kontraksi otot secara statis tanpa adanya perubahan lingkup gerak
sendi namun terjadi peningkatan tonus otot quadriceps (Egwu et al., 2018).
Stretching merupakan bentuk latihan yang bertujuan mengulur atau meregangkan otot yang mengalami
penurunan elastisitas dan fleksibilitas sehingga mengurangi keterbatasan lingkup gerak sendi (Han et al., 2021).
Stretching sendiri merupakan latihan Range Of Motion yang mampu meningkatkan lingkup gerak sendi (Anggriani
et al., 2020). Hamstring Stretching adalah latihan yang berfungsi meningkatkan fleksibilitas otot hamstring,
mengurangi nyeri, serta meningkatkan lingkup gerak sendi lutut (Apparao et al., 2017).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin membuktikan pengaruh pemberian Ultrasound (US),
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan Hamstring Stretching pada
penderita Osteoarthritis Knee.

2. KERANGKA TEORI
2.1 Prosedur Pengambilan Data
a. Pemeriksaan Subjektif
Pasien mengeluhkan adanya nyeri lutut sebelah kanan dan bunyi “krek” pada lutut kanan ketika ditekuk
maupun diluruskan terutama saat pagi hari. Keluhan sudah dirasakan sejak bulan November 2020.
Keluhan semakin memburuk saat melakukan aktivitas jongkok, duduk ke berdiri, berdiri lama, naik turun
tangga, serta berjalan jauh. Keluhan berkurang saat istirahat. Akibat keluhan tersebut, pasien berobat ke
rumah sakit dan dari dokter dirujuk ke fisioterapi.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan inspeksi statis dan dinamis, serta palpasi. Hasil pemeriksaan inspeksi
dinamis ditemukan adanya deformitas varus dan bekas luka pada sisi lateral lutut kanan. Hasil
pemeriksaan inspeksi dinamis ditemukan pasien cenderung menumpu ke kaki kiri saat berjalan. Hasil
pemeriksaan palpasi ditemukan adanya nyeri tekan pada lutut kanan dan tidak terdapat oedem pada lutut
kanan.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian case report (studi kasus) yang dilakukan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bantul pada bulan Februari 2022. Penelitian ini dilakukan pada pasien bernama Ny. T

146
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

berusia 69 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Dextra. Pasien mengeluhkan adanya nyeri dan kaku pada
lutut sebelah kanan. Akibatnya pasien mengalami keterbatasan saat jongkok, duduk ke berdiri, naik turun tangga,
serta berjalan jauh. Pasien telah memperoleh treatment fisioterapi sebanyak 3 kali dengan diberikan intervensi
fisioterapi berupa Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps
Strengthening, dan Hamstring Stretching. Pemberian Ultrasound (US) pada pasien dilakukan dengan cara posisi
pasien supine lying, lalu terapis mengatur frekuensi, intensitas, dan waktu yang dibutuhkan (F : 1 MHz, I : 1
W/cm2, T : 7 menit). Pemberian TENS pada pasien dilakukan dengan cara posisi pasien supine lying, kemudian
terapis memasang pad elektroda pada sisi medial dan lateral lutut kanan pasien, selanjutnya terapis mengatur
waktu yang dibutuhkan (T : 15 menit) serta menaikkan intensitas secara perlahan-lahan sesuai toleransi pasien.
Pemberian Quadriceps Strengthening pada pasien dilakukan dengan cara posisi pasien supine lying, lalu terapis
memberi ganjalan handuk di bawah lutut kanan pasien dan meminta pasien untuk menekan gulungan handuk
sehingga otot quadriceps kontraksi, serta tahan selama 5 detik. Latihan ini dilakukan sebanyak 2 set dengan 8 kali
pengulangan per set dan dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu. Pemberian Hamstring Stretching dilakukan
dengan cara posisi pasien long sitting, kemudian terapis meminta pasien untuk menarik telapak kaki kanan pasien
dengan handuk sehingga otot hamstring terulur, serta tahan selama 5 detik. Latihan ini dilakukan sebanyak 2 set
dengan 8 kali pengulangan per set dan dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini berupa Numeric Rating Scale (NRS) berfungsi mengukur intensitas nyeri pasien, Goniometer
berfungsi mengukur lingkup gerak sendi lutut, Manual Muscle Testing (MMT) berfungsi mengukur kekuatan otot,
serta Western Ontario and Mcmaster University (WOMAC) berfungsi mengukur kemampuan fungsional.

4. HASIL
Setelah pasien menjalani terapi sebanyak 3 kali dengan diberikan intervensi fisioterapi berupa Ultrasound
(US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan Hamstring
Stretching, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
4.1 Evaluasi Intensitas Nyeri Menggunakan Numeric Rating Scale (NRS)
Grafik 1. Hasil Evaluasi Nyeri Menggunakan Numeric Rating Scale (NRS)

7
6
5
4
3
2
1
0
T0 T1 T2 T3

Nyeri Diam Nyeri Tekan Nyeri Gerak

Berdasarkan grafik tersebut, setelah pasien diberikan terapi sebanyak 3 kali diperoleh hasil berupa
penurunan nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak. Nilai nyeri diam pada T0 = 0 menjadi T3 = 0 artinya
tidak ada nyeri. Nilai nyeri tekan pada T0 = 4 menjadi T3 = 1 artinya nyeri ringan, dan nilai nyeri gerak
pada T0 = 6 menjadi T3 = 3 artinya nyeri ringan.

4.2 Evaluasi Lingkup Gerak Sendi Menggunakan Goniometer

Tabel 1. Hasil Evaluasi Lingkup Gerak Sendi Menggunakan Goniometer


Regio T0 T1 T2 T3
Knee S : 0°-0°-125° S : 0°-0°-125° S : 0°-0°-130° S : 0°-0°-130°

Berdasarkan tabel tersebut, setelah pasien diberikan terapi sebanyak 3 kali diperoleh hasil berupa
peningkatan lingkup gerak sendi (LGS). Skor lingkup gerak sendi (LGS) lutut kanan pasien pada T0 yaitu S

147
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

: 0°-0°-125°, lalu skor lingkup gerak sendi (LGS) lutut kanan pasien pada T3 yaitu S : 0°-0°-130°. Artinya,
pasien mengalami peningkatan fleksi knee sebesar 5°.

4.3 Evaluasi Kekuatan Otot Menggunakan Manual Muscle Testing (MMT)

Tabel 2. Hasil Evaluasi Kekuatan Otot Menggunakan Manual Muscle Testing (MMT)
Kelompok Otot T0 T1 T2 T3
Fleksor knee 4 4 4 5
Ekstensor knee 4 4 4 5

Berdasarkan tabel tersebut, setelah pasien diberikan terapi sebanyak 3 kali diperoleh hasil berupa
peningkatan kekuatan otot. Nilai kekuatan otot fleksor knee pada T0 = 4 menjadi T3 = 5 dan nilai kekuatan
otot ekstensor knee pada T0 = 4 menjadi T3 = 5. Artinya terdapat peningkatan kekuatan otot fleksor knee dan
ekstensor knee pada pasien.

4.4 Evaluasi Kemampuan Fungsional Menggunakan Western Ontario and Mcmaster University (WOMAC)

Tabel 3. Hasil Evaluasi Kemampuan Fumgsional Menggunakan Western Ontario and Mcmaster
University (WOMAC)
Item T0 T1 T2 T3
Nyeri 9 9 6 3
Kekakuan 1 1 1 1
Aktivitas Fungsional 30 30 24 15
Total 40 40 31 19

Berdasarkan tabel tersebut, setelah pasien diberikan terapi sebanyak 3 kali diperoleh hasil berupa
peningkatan kemampuan fungsional. Pada T0 diperoleh skor sebesar 40 artinya masuk ke kategori disabilitas
sedang, lalu pada T3 skor nya menjadi 19 artinya masuk ke kategori disabilitas ringan. Hasil penelitian
membuktikan bahwa pasien mengalami peningkatan kemampuan fungsional.

5. PEMBAHASAN
Pemberian Ultrasound (US) pada pasien tersebut terbukti mampu mengurangi nyeri lutut sebelah
kanannya. Hal ini disebabkan efek thermal dari Ultrasound mampu meningkatkan permeabilitas membran
sehingga terjadi peningkatan aliran darah pada jaringan yang cedera, serta terdapat penurunan kadar nitrat oksida
sintase (NOS) yaitu enzim yang memicu proses inflamasi dan munculnya nyeri pada jaringan yang cedera
(Rodríguez-Grande et al., 2017). Selain itu, efek non-thermal dari Ultrasound terbukti mampu mengurangi nyeri
dengan cara menstimulasi regenerasi kartilago yang rusak, menghambat pelepasan mediator inflamasi, serta
meningkatkan kadar kalsium antar sel di sistem saraf (Ozgonenel et al., 2018).
Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali dengan menggunakan Trancutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS) terdapat penurunan nyeri yang signifikan. Hal ini dikarenakan TENS mampu mengurangi
nyeri lutut dengan cara menstimulasi serabut saraf aferen yaitu serabut saraf A-beta berdiameter besar serta
menstimulasi interneuron penghambat di kornu dorsalis medulla spinalis sehingga akan menghambat transmisi
impuls nociceptif yang berasal dari serabut saraf A-delta dan C agar tidak sampai ke otak dan diterjemahkan
sebagai rasa nyeri (Kim et al., 2019).
Quadriceps Strengthening berupa isometric exercise yang diberikan pada pasien terbukti mampu
meningkatkan kekuatan otot quadriceps sehingga terjadi peningkatan kemampuan fungsional. Latihan yang
dilakukan tersebut mampu meningkatkan aktivasi motor unit sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot
quadriceps (Akodu et al., 2017).
Pemberian Hamstring Stretching pada pasien dalam penelitian ini terbukti mampu meningkatkan lingkup
gerak sendi lutut pasien. Hal ini dikarenakan, pada saat otot hamstring diregangkan atau diulur, maka myofibril
dan sarkomer akan memanjang, serta terjadi ketegangan pada otot. Setelah regangan dilepaskan, maka sarkomer
kembali ke posisi semula (Bisconti et al., 2020). Kontraksi isotonic berupa stretching tersebut menggerakkan
reseptor dari muscle spindle sehingga otot memanjang secara maksimal dan terjadi peningkatan kekuatan otot
(Oktafianti et al., 2020).

148
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

6. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul pada bulan Februari
2022 dengan pasien bernama Ny. T berusia 69 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Dextra dan telah
menjalani terapi sebanyak 3 kali dengan diberikan intervensi fisioterapi berupa Ultrasound (US), Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan Hamstring Stretching diperoleh hasil
penelitian berupa penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi (LGS), peningkatan kekuatan otot, serta
peningkatan kemampuan fungsional. Hal ini membuktikan bahwa pemberian Ultrasound (US), Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation (TENS), Quadriceps Strengthening, dan Hamstring Stretching terbukti efektif dalam
mengurangi nyeri, serta meningkatkan lingkup gerak sendi, kekuatan otot, dan kemampuan fungsional pada
penderita Osteoarthritis Knee.

DAFTAR PUSTAKA
Akodu, A., Fapojuwo, O., & Quadri, A. (2017). Comparative effects of pilates and isometric exercises on pain , functional
disability and range of motion in patients with knee osteoarthritis Effets comparatifs des pilates et des exercices
isométriques sur la douleur , l ’ incapacité fonctionnelle et l. 5(June 2017), 94–103.
Alfredo, P. P., Bjordal, J. M., Junior, W. S., Lopes-Martins, R. Á. B., Stausholm, M. B., Casarotto, R. A., Marques, A. P., &
Joensen, J. (2018). Long-term results of a randomized, controlled, double-blind study of low-level laser therapy before
exercises in knee osteoarthritis: laser and exercises in knee osteoarthritis. Clinical Rehabilitation, 32(2), 173–178.
https://doi.org/10.1177/0269215517723162
Anggriani, A., Aini, N., & Sulaiman, S. (2020). Efektivitas Latihan Range of Motion Pada Pasien Stroke Di Rumah Sakit Siti
Hajar. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(2), 678. https://doi.org/10.33143/jhtm.v6i2.974
Apparao, P., Sandeep, G., Sudhakar, S., Ganapathy Swamy, C., Sudhan, S. G., Satya Prakash, T., & Geetha Mounika, R.
(2017). Effectiveness of stabilization exercises and conventional physiotherapy in subjects with knee osteoarthritis.
International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences, 8(4), 542–548.
Atalay, S. G., Durmuş, A., & Gezginaslan, Ö. (2021). The effect of acupuncture and physiotherapy on patients with knee
osteoarthritis: A randomized controlled study. Pain Physician, 24(3), E269–E278.
https://doi.org/10.36076/ppj.2021/24/e269
Bisconti, A. V., Cè, E., Longo, S., Venturelli, M., Coratella, G., Limonta, E., Doria, C., Rampichini, S., & Esposito, F.
(2020). Evidence for improved systemic and local vascular function after long-term passive static stretching training of
the musculoskeletal system. Journal of Physiology, 598(17), 3645–3666. https://doi.org/10.1113/JP279866
Dantas, L. O., Osani, M. C., & Bannuru, R. R. (2021). Therapeutic ultrasound for knee osteoarthritis: A systematic review
and meta-analysis with grade quality assessment. Brazilian Journal of Physical Therapy, 25(6), 688–697.
https://doi.org/10.1016/j.bjpt.2021.07.003
Dantas, L. O., Salvini, T. de F., & McAlindon, T. E. (2021). Knee osteoarthritis: key treatments and implications for physical
therapy. Brazilian Journal of Physical Therapy, 25(2), 135–146. https://doi.org/10.1016/j.bjpt.2020.08.004
Egwu, O. R., Ayanniyi, O. O., Adegoke, B. O. A., Olagbegi, O. M., Ogwumike, O. O., & Odole, A. C. (2018). Effect of self-
management education versus quadriceps strengthening exercises on pain and function in patients with knee
osteoarthritis. Human Movement, 19(3), 64–74. https://doi.org/10.5114/hm.2018.76081
Gurudut, P., Patel, R., Mukkannavar, P., & Vira, P. (2019). Effect of retro-walking on treadmill on hamstring flexibility, gait,
kinesiophobia, and psychometry in individuals with chronic knee osteoarthritis. Indian Journal of Physical Therapy
and Research, 1(2), 93. https://doi.org/10.4103/ijptr.ijptr_29_19
Haider, M. Z., Bhuiyan, R., Ahmed, S., Zahid-Al-Quadir, A., Choudhury, M. R., Haq, S. A., & Zaman, M. M. (2022). Risk
factors of knee osteoarthritis in Bangladeshi adults: a national survey. BMC Musculoskeletal Disorders, 23(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s12891-022-05253-5
Han, Q., Ma, Y., Jia, P., Wang, X., Wang, B., & Zheng, Y. (2021). A Randomized Controlled Pilot Study Comparing the
Efficacy of Pulsed Radiofrequency Combined With Exercise Versus Exercise Alone in Pain Relief and Functional
Improvement for Chronic Knee Osteoarthritis. Pain Practice, 21(2), 160–170. https://doi.org/10.1111/papr.12942
Huang, L., Guo, B., Xu, F., & Zhao, J. (2018). Effects of quadriceps functional exercise with isometric contraction in the
treatment of knee osteoarthritis. International Journal of Rheumatic Diseases, 21(5), 952–959.
https://doi.org/10.1111/1756-185X.13082
Iqomi, I. T., & Abdurrachman, A. (2021). Gambaran Nyeri Pada Osteoartritis Lutut Setelah Pemberian Intervensi Dengan
Modalitas Ultrasound: Literature Review. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 1558–1564.
https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.895
Ismaningsih, Ft, S. S. T., Selviani, M. F. I., Ft, S., Kedokteran, F., Universitas, K., & Riau, J. (2018). Penatalaksanaan
Fisioterapi Pada Kasus Osteoarthritis Genu Bilateral Dengan Intervensi Neuromuskuler Taping Dan Strengthening
Exercise Untuk Meningkatkan Kemampuan Fungsional. 1.
Khan, M. H., Rahman, S., Hossain, M. S., Hossain, M. M., Khatun, M., Kamal, A. M., Ahmed, M., Pervin, S., Nazneen, S.,
& Saha, K. (2018). Role of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) in Management of Pain in
Osteoarthritis (OA) of Knee. Journal of Dhaka Medical College, 27(1), 62–67.
https://doi.org/10.3329/jdmc.v27i1.38948

Kim, E. D., Won, Y. H., Park, S. H., Seo, J. H., Kim, D. S., Ko, M. H., & Kim, G. W. (2019). Efficacy and safety of a

149
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 3, Juli 2022

stimulator using low-intensity pulsed ultrasound combined with transcutaneous electrical nerve stimulation in patients
with painful knee osteoarthritis. Pain Research and Management, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/7964897
León-Ballesteros, S., Espinosa-Morales, R., Clark-Peralta, P., Gómez-Pineda, A. G., & Guadarrama-Becerril, J. H. (2020).
Kinesiotape and quadriceps strengthening with elastic band in women with knee osteoarthritis and overweight or
obesity. A randomized clinical trial. Reumatología Clínica (English Edition), 16(1), 11–16.
https://doi.org/10.1016/j.reumae.2018.03.007
Oktafianti, E., Sundari, L. P. R., Ali Imron, M., Tirtayasa, K., Griadhi, I. P. A., & Adiputra, L. M. I. S. H. (2020). Terapi
Ultrasound Dengan Latihan Hold Relax Dan Passive Stretching Sama Efektifnya Dalam Meningkatkan Fleksibilitas
Otot Hamstring Pada Pasien Osteoarthritis Genu Di Rsup Sanglah Denpasar Bali. Sport and Fitness Journal, 8(3), 133.
https://doi.org/10.24843/spj.2020.v08.i03.p05
Onu, I., Matei, D., Sardaru, D. P., Cascaval, D., Onu, A., Gherghel, R., Serban, I. L., Mocanu, G. D., Iordan, D. A., Murariu,
G., & Galaction, A. I. (2022). Rehabilitation of Patients with Moderate Knee Osteoarthritis Using Hyaluronic Acid
Viscosupplementation and Physiotherapy. Applied Sciences (Switzerland), 12(6). https://doi.org/10.3390/app12063165
Ozgonenel, L., Okur, S. C., Dogan, Y. P., & Çaglar, N. S. (2018). Effectiveness of therapeutic ultrasound on clinical
parameters and ultrasonographic cartilage thickness in knee osteoarthritis: A double-blind trial. Journal of Medical
Ultrasound, 26(4), 194–199. https://doi.org/10.4103/JMU.JMU_21_18
Rodríguez-Grande, E. I., Osma-Rueda, J. L., Serrano-Villar, Y., & Ramírez, C. (2017). Effects of pulsed therapeutic
ultrasound on the treatment of people with knee osteoarthritis. Journal of Physical Therapy Science, 29(9), 1637–
1643. https://doi.org/10.1589/jpts.29.1637
Sananta, P., Tsamratul, V., Widasmara, D., & Noviya, E. (2022). Association between diabetes mellitus , hypertension , and
knee osteoarthritis in secondary referral hospitals in Indonesia with retrospective cross-sectional study. Annals of
Medicine and Surgery, 80(July), 104155. https://doi.org/10.1016/j.amsu.2022.104155
Spitaels, D., Mamouris, P., Vaes, B., Smeets, M., Luyten, F., Hermens, R., & Vankrunkelsven, P. (2020). Epidemiology of
knee osteoarthritis in general practice: a registry-based study. BMJ Open, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-
2019-031734
Xie, Y., Zhang, C., Jiang, W., Huang, J., Xu, L., Pang, G., Tang, H., Chen, R., Yu, J., Guo, S., Xu, F., & Wang, J. (2018).
Quadriceps combined with hip abductor strengthening versus quadriceps strengthening in treating knee osteoarthritis:
A study protocol for a randomized controlled trial. BMC Musculoskeletal Disorders, 19(1), 1–7.
https://doi.org/10.1186/s12891-018-2041-7

150

Anda mungkin juga menyukai