DI RSUD TEMANGGUNG
KTI
OLEH
Ulya Hilmawati
P17420512038
DI RSUD TEMANGGUNG
KTI
OLEH
Ulya Hilmawati
P17420512038
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
memenuhi syarat mata kulian tugas akhir pada program studi DIII Keperawatan
Magelang.
terlepas dari bantuan berbagai pihak, berkat bimbingan dan petunjuk serta
dorongan dari berbagai pihak sehingga “Asuhan Keperawatan Post Operasi ORIF
Fraktur Cruris Sinistra 1/3 Proksimal Pada Tn. I di RSUD Temanggung” ini dapat
Keperawatan Magelang
kakek dan nenek (Jarodin dan Surjiwati), yang telah memberikan doa dan
6. Sahabat dan teman sejati yang senantiasa bersama berjuang dalam susah dan
7. Teman-teman seperjuangan (Arjuna 1 & 2) dan semua pihak yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa Laporan kasus ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberikan kontribusi
Penulis
DAFTAR ISI
1. Definisi ----------------------------------------------------- 6
2. Etiologi ----------------------------------------------------- 6
3. Klasifikasi -------------------------------------------------- 7
5. Patofisiologi ----------------------------------------------- 11
8. Penatalaksanaan ------------------------------------------- 18
3. Intervensi --------------------------------------------------- 36
4. Evaluasi ---------------------------------------------------- 47
Tabel Halaman
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
patahnya tulang yang utuh yang biasanya disebabkan oleh trauma atau
rudapaksa atau tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya trauma
motor adalah 40,6 % atau 34.418 peristiwa, karena benda tajam atau
(WHO) pada tahun 1990 terjadi 1,7 juta kasus patah tulang panggul.
Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. Seiring
(ITS, 2010).
mengalami peningkatan setiap tahun sejak 2007. Pada 2007 ada 22.815
insiden patah tulang, pada 2008 menjadi 36.947, pada 2009 menjadi
42.280 dan pada 2010 terdapat 43.003 kasus. Dari data tersebut, SIRS
rawat inap, dan 118 pasien melakukan rawat jalan. Dari 422 pasien
patah tulang tidak segera ditangani dengan baik dan benar maka proses
dan bahkan meninggal dunia (Bali post, 2015). Selain itu jika dalam
diketahui adanya pecahan tulang dan jenis patah tulang maka dokter
Temanggung”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ORIFfraktur cruris
fraktur cruris
fraktur cruris.
C. Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Fraktur
1. Definisi
p. 69).
radius dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung, misalnya
jatuh tertumpu pada tangan yang menyebabkan tulang klavikula
2. Etiologi
itu fraktur juga bisa terjadi akibat fraktur stress yaitu peningkatan
3. Klasifikasi
fragmen jelas.
4. Manifestasi Klinis
dengan lainya.
Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa jam atau hari
setelah cedera.
5. Patofisiologi
terjadi hanya akibat trauma minimal atau tekanan ringan. Hal ini
rusak sebelum tulang sejati terbentuk atau abila sel-sel tulang baru
90).
6. Penyembuhan Tulang
elektronegatif.
bersifat elektronegatif.
e. Tahap menjadi tulang dewasa (Remodelling); tahap akhir
7. Komplikasi fraktur
a. Komplikasi awal
otot, saraf, dan pembuluh darah atau tekanan dari luar sperti
terjadi pada fraktur femur karena rasa sakit yang hebat pada
klien
b. Komplikasi lama
tulang, yaitu:
a) Hipertrofik
Ujung-ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar
b) Atrofik (oligotrofik)
bone graft.
a. Recognition
b. Reduction
mungkin)
ambulasi yaitu miring kanan dan kiri. Pada hari ke tiga post operasi
ajarkan klien duduk dan setelah hari keempat latih klien untuk
ortostatik
merasa pusing
siku.
yang lain.
singkat.
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
b. Pengkajian
1) Aktifitas/ Istirahat
2) Sirkulasi
pucat (palor).
sisi cedera.
3) Neurosensori
4) Nyeri / kenyamanan
dengan :
dirasakan.
5) Keamanan
akibat fraktur.
9) Nilai dan keyakinan Klien
alami klien.
c. Pemeriksaan Fisik
meliputi :
dirasakan.
2) Skelet tubuh
3) Tulang belakang
5) Sistem otot
gravitasi
oleh pemriksa
6) Sistem berjalan
kapiler.
d. Pemeriksaan Penunjang
vaskuler.
a. Nyeri akut
2) Batasan karakteristik
tidak menentu).
p. 530-536).
2) Batasan karakteristik
d. Ancietas
bergetar
urgensi berkemih
otot, kelemahan
melamun.
kapiler.
2) Batasan karakteristik
f. Resiko cedera
2011, p. 428-434).
g. Resiko infeksi
3. Intervensi
a. Nyeri akut
1) Hasil NOC
mengendalikan nyeri
atau dilaporkan
2) Intervensi NIC
a) Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif
komunikasi efektif
yang disarankan
dicapai
1) Hasil NOC
keseimbangan tubuh
2) Intervensi NIC
kesehatan
bantuan ambulasi
aman
fisik
dengan benar
posisi fleksi
diperlukan
1) Hasil NOC
a) Integritas jaringan : kulit dan membrane mukosa :
2) Intervensi NIC
gigi
ulkus dekubitus
1) Hasil NOC
diidentifikasi
2) Intervensi NIC
ansietas
g) Sediakan pengalihan melalui televisi, radio,
1) Hasil NOC
pulmonal
2) Intervensi NIC
aktivitas
profunda
perlu
f. Resiko cedera
1) Hasil NOC
2) Intervensi NIC
resiko terjatuh
cedera
h) Kolaborasi dengan dokter tentang perubahan yang
g. Resiko infeksi
1) Hasil NOC
eksternal
gejala terkait
2) Intervensi NIC
terhadap infeksi
hygiene
4. Evaluasi
a. Nyeri akut
tidak ada
2011, p. 706).
d. Ancietas
2011, p. 822).
f. Resiko cedera
g. Resiko infeksi
TINJAUAN KASUS
A. Biodata Klien
08.00 WIB pada Tn. I di bangsal cempaka Rumah Sakit Umum Daerah
WIB.
1. Identitas klien
Sleman.
saudara.
B. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
e. Pengkajian fokus
menahan sakitnya.
2. Pemeriksaan Fisik
ekspansi dada simetris, palpasi paru tidak ada nyeri tekan, perkusi
ataupun skoliosis.
operasi fraktur cruris yaitu kaki kiri terpasang elastis verban kurang
lutut didapatkan data bahwa rentang gerak klien masih dalam tahap
irama regular).
3. Pemeriksaan Diagnostik
didapatkan hasil terpasang fixasi plate dan 10 buah screw pada old
bahwa hemoglobin klien bernilai 12,4 g/dl serta jumlah leukosit 6.5
x 10 3/ul.
Program terapi klien mulai hari selasa tanggal 3 maret 2015 sampai
hari jumat tanggal 6 maret 2015 yaitu injeksi ketorolac 3x50 mg,
injeksi fentanyl 1x50 mg, injeksi ceftriaxone 10 ml, obat oral asam
mefenamat 500 mg, obat oral ciprofloxacin 500 mg, dan cairan
RL 500 ml 20 tpm.
C. Perumusan Masalah
Quality) seperti disayat, (R/ Region) di kaki kiri, (S/ Scale) skala 9,
(T/ Time) nyeri terasa terus menerus; klien mengatakan malam hari
mengatakan tidak bisa bergerak karena kaki kiri terasa kaku dan nyeri.
Data obektifnya, yaitu klien bedrest di tempat tidur, aktivitas klien
tidak kunjung sembuh dan tidak dapat beraktivitas seperti sedia kala.
kiri, terdapat darah dari drain sebanyak 10 cc dalam 24 jam . Dari data
tersebut muncul masalah keperawatan resiko infeksi dengan etiologi
D. Perencanaan
a. Tujuan
rumah sakit (4x24 jam) nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria
muskuloskeletal
a. Tujuan
nyaman
a. Tujuan
a. Tujuan
berkurang.
b. Intervensi (08.55)
pisitif
a. Tujuan
hidup sehat.
b. Intervensi (08.50)
1) Kaji TTV
E. Pelaksanaan
skala 7.
kaki klien yaitu fleksi ekstensi jari dan telapak kaki serta
abduksi adduksi jari kaki dengan respon data objektif yaitu
kesemutan berkurang.
dan phlebitis dengan respon data objektif infus tidak macet dan
alergi.
disayat, (R) kaki kiri, (S) skala 4, (T) terasa hilang timbul.
darah, jahitan luka tampak bersih, tidak ada pus, tidak berbau,
skala 1.
latihan kruk.
D. Evaluasi
bawahnya.
pemberian analgetik.
intervensinya.
yaitu dolor atau nyeri, dan fungsio laesa atau perubahan fungsi.
antibiotik.
bawahnya.
hentikan intervensi.
dokter.
bawahnya.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
pada Tn. I dengan diagnosa medis post operasi cruris sinistra di bangsal
1. Pengkajian
putusnya pembuluh darah pada tulang dan periosteum atau disebut fase
interna pada cedera tulang sehingga pompa otot yang berperan dalam
menyebabkan osteomielitis.
fixasi plate dan 10 buah screw pada old fraktur os tibiae sinistra 1/3
dislokasi, tampak soft tissue mass region cruris sinistra 1/3 proximal
aspect lateral.
disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu
sel-sel darah. Sel – sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah,
yaitu sel yang kaya oksigen dan juga sebagai media transport oksigen
2. Analisis Data
Tahap yang kedua adalah analisis data, dari data hasil pengkajian
yang dilakukan pada Tn.I diperoleh data-data yang sesuai dengan teori
3. Diagnosis keperawatan
500 mg.
yaitu (P= nyeri post operasi fraktur cruris, Q= nyeri seperti disayat,
pada tulang, sendi, otot, kulit dan jaringan ikat (Kneale & Davis,
2011).
2011).
maksimal sehari adalah 120 mg, dan untuk nyeri pasca bedah dapat
musculoskeletal
p. 472-478).
karena pasien dengan post operasi ORIF fraktur cruris sinistra akan
adanya gangguan dan / atau oklusi suplai darah karena tekanan atau
Davis, 2011).
pasien dengan nyaman dan teknik posisi yang tepat sangat penting
sebagai prinsip mekanika tubuh yang diperlukan untuk menjaga
diajarka pasien sudah mampu duduk dan miring kanan- kiri dengan
kaki kiri post op ORIF terasa yeri hebat, pasien belum mampu
untuk abduksi dan adduksi kaki kiri. Rasional dari tindakan ini
kekuatan otot dan rentang gerak sendi adalah nyeri yang pasien
melakukan kontrol.
subkutan).
Terdapat masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi
edema perifer tidak ada, kulit teraba hangat, sensasi normal atau
atau hilangnya fungsi baik pada sendi maupun pada anggota gerak
sensibilitas) yaitu dapat terjadi bila ada kerusakan saraf pada upper
atau lower motor neuron baik bersifat lokal atau menyeluruh. Dan
serta P (palor yaitu perubahan suhu) apakah lebih dingin atau lebih
dari tidakan ini adalah statis vena merupakan aliran darah pada
2011).
ditetapkan yaitu bagian perifer kaki kiri tidak tampak pucat, tidak
ada edema perifer, teraba hangat, CRT 2 detik, sensasi normal,
pasien.
tidak ada gangguan istirahat tidur, ekspresi wajah dan bahasa tubuh
ansietas berkurang.
kadang.
2012).
ini menurut Ira (2012) adalah pada saat ansietas, dukungan orang
423-427).
dari 4 bulan dan bahkan non nun dan bahkan non union yaitu
adalah kaji ttv, kaji tanda-tanda infeksi, kaji kondisi balutan luka
mengkaji TTV pasien dengan respon data objektif yaitu TD= 130/
0
80 mmhg, N= 98x/ menit, RR= 18 x/ menit, S=37,5 C. Rasional
dari tindakan ini adalah tanda-tanda vital adalah suatu cara yang
imun terhadap bakteri atau virus atau jika ada peningkatan denyut
2011).
dan melepas drain dengan respon data objektif tampak drain sudah
2011).
bakteri seperti infeksi kulit dan jaringan lunak serta infeksi tulang
dan sendi. Dosis infeksi ringan pada kulit, sendi atau jaringan lunak
(Hexpharmjaya, 2011).
B. Simpulan
hari yaitu sejak tanggal 3 maret 2015 hingga 6 maret 2015, diperoleh
masalah yang terdapat pada diri pasien dengan harapan agar asuhan
/2012/03/04/perdarahan-epidural-di-dalam-kepala-the-silent-
://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=2
Febriyana, Dita. (2012). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Post ORIF
Fraktur Tibia Hari Ke Dua Pada Tn. M di Ruang Wijaya Kusuma Kraton
Departemen Kesehatan.
Kumala, Fransisca. (2010). Pemeriksaan Laboratorium Hematologi,
(online).(http:fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaanlab
Trauma.Jakarta : EGC.
Muttaqin, Arif .(2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Salemba Medika
Bintang Lamumpatue.
EGC
http://www.sridianti.com/pengertian-dan-penanganan-patah-tulang-fraktur
://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved
=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.its.ac.id%2Fpublic%2FITS-
Undergraduate-196372107100011Chapter1.pdf&ei=WdjrVKf4EpXluQ T
akYDoDg&usg=AFQjCNFVVntSr7q4uLTAAIlFnW3qmksqDQdiakses
Tabel 1.1
Derajat Fraktur Terbuka
Derajat Luka Fraktur
a. laserasi kurang dari 1
cm
c. relative bersih
c. ada kontaminasi
hebat
Kominutif, segmental,
b. hilangnya jaringan
III fragmen tulang ada
disekitarnya yang hilang
c. kontaminasi hebat
Tabel 1.2
Klasifikasi Patah Tulang
Jenis Contoh
a. Fisura a. Diafisis metatarsal
femur lateral
i. Impresi
i. Tulang tengkorak
j. Patologis
j. Tumor diafisis humerus,
korpus vertebra
Tabel 1.3
Tipe Patah Tulang Epifisis
Epifisis dan cakram epifisis lepas dari metafsis, tetapi
Tipe 1
periosteumnya masih utuh
Periosteum robek di sisi sehingga epifisis dan cakram
Tipe 2
epifisis lepas sama sekali dari metafisis
Tipe 3 Patah tulang cakram epifisis yang melalui sendi
2. NIM : P 17420512038
b. Kelurahan : Sidosari
c. Kecamatan : Salaman
7. Telpon: a. HP : 087834317596
b. E-mail : ulyahilma88@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
ULYA HILMAWATI
P 17420512038