Anda di halaman 1dari 9

Tugas Erik Wido Bakti

1. Berikut ini data vaksinasi Covid-19 nasional per tanggal 11 September 2021.
(Sumber: https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines)

Berdasarkan cuplikan data berkaitan dengan pemberian vaksinasi covid-19 nasional yang
merupakan salah satu cara atau strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka
pencegahan dan penanganan bencana wabah covid-19 yang telah berlangsung tepatnya sejak
setahun yang lalu yaitu bulan Maret 2019 sampai dengan sekarang.
Berkaitan hal di atas lakukan analisis oleh saudara mengenai topik penelitian tentang pemberian
vaksinasi covid 19 di negara Indonesia, telusuri data-data yang mendukung permasalahan yang
diperoleh dari sumber-sumber instansi pemerintah pusat ataupun daerah. Selanjutnya tentukan
objek penelitian dan rumusan masalah dengan menggunakan metode pendekatan penelitian
secara kualitatif?

Data yang mendukung


Agus Dwi Darmawan (Kata Media Network, diakses 28 Desember 2022) menyatakan “Cakupan
vaksinasi dosis 1 di provinsi Bengkulu, hingga kemarin Senin, 17 Januari 2022, telah mencapai
81,36 persen. Angka ini setara dengan 1,26 juta peserta vaksin dari target yang ditetapkan
sebanyak 1,55 juta orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 2 hingga kemarin telah tercapai 51,65
persen dari target.” Data ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Bengkulu yang
melakukan vaksin, terutama vaksinasi dosis 2.
Selain itu Eko Prasetya (Merdeka.com, diakses 28 Desember 2022) yang menyatakan “78,7
Persen masyarakat belum mengikuti program vaksin. Hanya 21,3 persen saja yang sudah
vaksinasi.” Hal ini juga mendukung bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum
melakukan vaksin.

Objek penelitian: Masyarakat Indonesia yang memperoleh vaksin.

Rumusan Masalah : Apakah factor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pemberian


Vaksinasi Covid-19 di Indonesia?

2. Mengacu pada soal dan jawaban nomor sebelumnya yang berkaitan dengan pemberian
vaksinasi covid-19 di negara Indonesia, saudara selanjutnya menentukan preposisi
penelitian, konsep dan variabel penelitian disertai dengan identifikasi dari variabel
tersebut merujuk pada kajian teoretis menurut para ahli serta tentukan desain penelitian
yang akan saudara pilih sesuaikan dengan sifat masalah yang saudara rumuskan?

Konsep : Vaksinasi Covid-19

Variabel penelitian: Tingkat pemberian Vaksinasi Covid-19, Faktor-faktor rendahnya tingkat


pemberian vaksin
Menurut Kemenkes Indonesia Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan
atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
dan tidak menjadi sumber penularan. Vaksinasi Covid-19 adalah pemberian vaksin untuk
meningkatkan kekebalan tubuh dari virus Covid-19.

Preposisi Penelitian: Tingkat pemberian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih rendah

Desain Penelitian:
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nasir jenis penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara nyata,
realistik, aktual, nyata dan pada saat ini, karena penelitian ini untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Rukajat, 2018:1).

3. Berdasarkan pada soal dan jawaban nomor sebelumnya tentang pemberian vaksinasi
covid-19 di Negara Indonesia dan tentunya saudara sudah memiliki rancangan penelitian
dengan metode dan desain yang jelas. Selanjutnya tentukan langkah-langkah penelitian
berikutnya yaitu menentukan populasi dan pengumpulan serta pengolahan dan
interpretasi data sesuai dengan jenis penelitian kualitatif?

Metode dan Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005), Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana
peneliti merupakan instrumen kunci. Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah
penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan
berakhir dengan sebuah teori. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data
yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin
baik kualitas dari penelitian tersebut.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nasir jenis penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara nyata,
realistik, aktual, nyata dan pada saat ini, karena penelitian ini untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Rukajat, 2018:1).

Langkah-langkah penelitian
a. Mengumpulkan data
Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data (angket, wawancara, rekaman video/audio, data dari buku, data dari
web) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
b. Menganalisis data
c. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data
adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir
dapat diambil.
d. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian adata
adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kemungkinan
akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan naratif lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
e. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil
tindakan.

4. Laporan penelitian adalah laporan pertanggungjawaban kegiatan penelitian yang sudah


dijalani. Laporan ini membahas penelitian dengan jelas, lengkap, detail, dan bisa
dipahami semua kalangan. Laporan ini berisi prosedur, proses, dan sistematika jalannya
penelitian. Seperti telah dijelaskan pada soal nomor satu (1) bahwa saudara diarahkan
untuk menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan
tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti.
Setidaknya terdapat lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian, yaitu tergambar
sebagai berikut:
a) Mengangkat permasalahan.
b) Memunculkan pertanyaan penelitian.
c) Mengumpulkan data yang relevan.
d) Melakukan analisis data
e) Menjawab pertanyaan penelitian
Buatlah laporan penelitian kualitatif berupa jurnal penelitian yang disesuaikan dengan
langkah- langkah penelitian yang telah dilakukan pada jawaban soal-soal sebelumnya
dengan mengacu kepada modul atau buku pendukung lainnya?
Laporan Penelitian:

Faktor Rendahnya Tingkat Pemberian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Erik Wido Bakti


Universitas Terbuka Bengkulu
Email: Widobakti21@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui factor rendahnya tingkat pemberian vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan angket, wawancara, mengumpulkan data dari
hasil rekaman video/audio, data dari buku, dan data dari website. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh masyarakat Indonesia. Menurut Kemenkes Indonesia, vaksinasi adalah
pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber
penularan. Vaksinasi Covid-19 adalah pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan
tubuh dari virus Covid-19. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang
telah diberikan vaksinasi Covid-19 masih kurang dari 70%. Factor-faktor yang
menyebabkan rendahnya pemberian vaksinasi di Indonesia adalah sebanyak 49 persen
beralasan cemas tentang efek samping karena tidak mengetahui manfaat dari vaksinasi
covid-19 dan sebanyak 37 persen ingin menunggu melihat apakah vaksin itu aman.

1. Pendahuluan

Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia.


Penyakit menular yang sedang menjadi pandemi di dunia pada tahun 2021 ini yaitu
Coronavirus Disease 2019 (COVID19). Menurut World Health Organization (WHO),
virus korona merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan dan manusia. Pada manusia, virus ini diketahui dapat menyebabkan infeksi
saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Penyakit akibat virus baru yang diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) ini dapat menimbulkan gejala klinis seperti
demam dengan suhu >38 derajat Celcius, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Selain
itu, juga dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal, contohnya diare dan gejala saluran napas lainnya. Gejala-gejala
tersebut bersifat ringan dan terjadi secara bertahap (Hidayah, 2021).
Di Indonesia, kasus pertama COVID-19 yaitu pada 2 Maret 2020 lalu, yang
menjangkit dua orang Warga Negara Indonesia asal Depok, Jawa Barat. Berawal dari
kasus tersebut, jumlah kasus masyarakat Indonesia yang terjangkit virus korona terus
meningkat setiap harinya. Hingga 7 Mei 2021, tercatatat sebanyak 1.703.632 yang
terkonfirmasi positif COVID-19 dengan tingkat kematian sebanyak 46.663 jiwa dan
1.558.423 jiwa dinyatakan sembuh (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional, 2021).
Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk
mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung. Vaksinasi bertujuan
untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan peyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan menjadi sumber penularan
(Permenkes RI No. 84 Tahun 2020).
Program vaksinasi COVID-19 ini di Indonesia pertama kali dilakukan oleh
pemerintah pada 13 Januari 2021. Saat proposal penelitian ini ditulis, program
vaksinasi COVID-19 sudah masuk ketahap 2, dengan sasaran vaksin yaitu petugas
publik dan lansia. Berdasarkan situs resmi Kemenkes RI, jumlah vaksin yang sudah
terdistribusikan ke seluruh Indonesia pertanggal 11 September 2021 sebanyak
72.612.926 (34,87 %) pada vaksinasi 1 dan 41.632.717 (19,99 %) pada vaksinasi 2
(Kemenkes RI, 2021).

Gambar. Data Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Sementara itu Agus Dwi Darmawan (Kata Media Network, diakses 28


Desember 2022) menyatakan “Cakupan vaksinasi dosis 1 di provinsi Bengkulu,
hingga kemarin Senin, 17 Januari 2022, telah mencapai 81,36 persen. Angka ini
setara dengan 1,26 juta peserta vaksin dari target yang ditetapkan sebanyak 1,55 juta
orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 2 hingga kemarin telah tercapai 51,65 persen
dari target.” Data ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Bengkulu yang
melakukan vaksin, terutama vaksinasi dosis 2.
Selain itu Eko Prasetya (Merdeka.com, diakses 28 Desember 2022) yang
menyatakan “78,7 Persen masyarakat belum mengikuti program vaksin. Hanya 21,3
persen saja yang sudah vaksinasi.” Hal ini juga mendukung bahwa masih banyak
masyarakat Indonesia yang belum melakukan vaksin.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui factor rendahnya
tingkat pemberian vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005),
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Perbedaannya dengan
penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori
yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori. Riset kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-
dalamnya. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan
oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik
kualitas dari penelitian tersebut.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nasir jenis
penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena
yang terjadi secara nyata, realistik, aktual, nyata dan pada saat ini, karena penelitian
ini untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Rukajat, 2018:1).

Langkah-langkah penelitian

a. Mengumpulkan data
Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data (angket, wawancara, rekaman video/audio, data dari buku, data
dari web) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
b. Menganalisis data
c. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data
adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga
kesimpulan akhir dapat diambil.
d. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian
adata adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif
berupa teks naratif (berbentuk catatan naratif lapangan), matriks, grafik, jaringan
dan bagan.
e. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil
tindakan.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil
Dari hasil penelitian didapatkan data terkait pengetahuan manfaat melakukan
vaksinasi covid-19.
Tabel 1. Analisis Manfaat dalam Melakukan Vaksinasi dengan Penerimaan
Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19 di Indonesia (dalam juta)

Hasil analisis hubungan manfaat dalam melakukan vaksinasi Covid-19


dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 menunjukkan bahwa
responden memiliki persepsi manfaat yang rendah (77,3%). Hasil uji statistik
diperoleh kesimpulan berdasarkan rumus Fisher’s Exact Test dengan nilai p value =
0,86 (p > 0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara manfaat dalam
melakukan vaksinasi Covid-19 dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
Covid-19 di Indonesia.

Pembahasan

Vaksin merupakan salah satu intervensi yang paling diandalkan karena


telah menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnnya, dengan berita
menggembirakan bahwa vaksin Covid-19 mendapatkan persetujuan untuk diedarkan
secara global sehingga dapat membentuk herd immunity dan menggakhiri pandemi
Covid-19. Namun ada kendala yang dihadapi di tengah masyarakat yaitu sikap
penerimaan terhadap vaksinasi Covid-19 (El-elimat et al., 2021). Meskipun
dalam penelitian ini tidak meneliti tentang alasan mengapa masyarakat enggan
untuk menerima vaksinasi Covid-19, tetapi jika merujuk pada penelitian yang
dilakukan oleh Sidarta, et al (2021) dapat dilihat beberapa faktor mengapa
masyarakat memilih untuk tidak menerima vaksinasi Covid-19 diantaranya adalah
kekhawatiran keamanan vaksin, kekhawatiran efek samping, kekhawatiran tentang
kemanjuran vaksin, keyakinan agama, adanya penyakit penyerta, dan kurangnya
pengetahuan tentang vaksin.
Hubungan antara manfaat dalam melakukan vaksinasi Covid-19 dengan
penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 mendapatkan hasil uji statistik
nilai p value = 0,86 yang berarti ada hubungan yang bermakna, dimana responden
yang memiliki persepsi negatif lebih banyak untuk menolak vaksinasi Covid-19
dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi yang positif terhadap
manfaat vaksin. Hasil penelitian ini sejalan dengan Azim et al. (2021) yang
mengatakan ada hubungan peneriman dengan sikap masyarakat terhadap
pengambilan keputusan untuk divaksin.

4. Kesimpulan
Hasil analisis hubungan manfaat dalam melakukan vaksinasi Covid-19 dengan
penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 menunjukkan bahwa responden
memiliki persepsi manfaat yang rendah (77,3%). Hasil uji statistik diperoleh
kesimpulan berdasarkan rumus Fisher’s Exact Test dengan nilai p value = 0,86 (p >
0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara manfaat dalam melakukan
vaksinasi Covid-19 dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 di
Indonesia.

Daftar Pustaka:
Amanat, F., & Krammer, F. (2020). SARS-CoV-2 vaccines: status report. Immunity,
52(4), 583-589. https://doi.org/10.1016/j.immuni.2020.03.007
Armin, S., Wakil, A., Tarbox, J., & Iwuji, K. (2021). COVID-19 vaccination: An attempt
to control the pandemic. The Southwest Respiratory and Critical Care
Chronicles, 9(37), 32-39.https://doi.org/10.12746/swrccc.v9i37.801
Azim, L. ode La, Rahma, & Khalza, A. L. (2021). Penerimaan Masyarakat Terhadap
Vaksin Covid-19 Berdasarkan Teori Health Belief Model diKecamatan Poasia Kota
Kendari. 13(2), 129–141.
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005. Qualitative Data Analysis (terjemahan).
Jakarta : UI Press.
Purwanto,dkk.2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education, Psychology and counseling.
Volume 2, Nomor 1, hal 124-136.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Zapalska, A. and Brozik, D. (2006), "Learning styles and online education". Campus Wide
Information Systems Journal . Vol. 23, No 5, hal. 325-335.

Anda mungkin juga menyukai