Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Kualitas Pelayanan Mengajar Dosen dan Fasilitas Kampus

Terhadap Kepuasan Mahasiswa Umsu Fakultas Ekonomi

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Metode Penelitian

DISUSUN OLEH

Kelompok 13 :

1. Farhan Ramdhana ( 2105160136 )


2. Frissylia Aldhila ( 2105160101 )
3. Dini Syafitri ( 2105160151 )

Dosen Pengampu : Ir Satria Tirtayasa, M.M., Ph.D

5C MANAJEMEN PAGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMDAIYAH SUMATERA UTARA

2023
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penelitian ini bermula dari kesadaran akan pentingnya memahami faktor-faktor

yang berkontribusi terhadap kepuasan mahasiswa di lingkungan pendidikan tinggi.

Fokus penelitian ditetapkan pada dua variabel utama, yaitu kualitas pelayanan

dosen dan fasilitas kampus, sebagai elemen-elemen kunci dalam menciptakan

pengalaman belajar yang positif bagi mahasiswa.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat, lembaga pendidikan tinggi

dituntut untuk tidak hanya memberikan pengetahuan akademis tetapi juga

menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kepuasan mahasiswa.

Oleh karena itu, peran dosen sebagai penyampai materi pembelajaran dan fasilitas

kampus sebagai wadah kegiatan akademis dan non-akademis menjadi sangat vital.

kualitas pelayanan dosen dianggap sebagai elemen utama dalam menentukan

pengalaman belajar mahasiswa. Dosen bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga

sebagai mentor dan pembimbing yang membentuk pandangan serta pemahaman

mahasiswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan.

fasilitas kampus merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang

mendukung pembelajaran dan kegiatan mahasiswa. Dengan adanya fasilitas yang

baik, diharapkan mahasiswa dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk

mengoptimalkan potensi akademis dan non-akademis mereka.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan hubungan yang lebih dalam

antara kualitas pelayanan dosen dan fasilitas kampus dengan tingkat kepuasan

mahasiswa. Pemahaman ini tidak hanya bermanfaat bagi lembaga pendidikan tinggi

1
2

yang bersangkutan tetapi juga dapat memberikan kontribusi lebih luas terhadap

pemahaman teoritis dan praktis dalam bidang manajemen pendidikan dan

pengembangan sumber daya manusia.

DATA PRA SURVEI KEPUASAN MAHASISWA

Kualitas Pelayanan Dosen

RESPON

NO PERTANYAAN SP P N TP STP

(%) (%) (%) (%) (%)

Dosen lebih sering

1. mengasih teori 10 % 20 % 10 % 40 % 20 %

ketimbang praktek

2. Dosen Sering ganti jam


- - - 60 % 40 %
mata kuliah

3. Kemampuan dosen

dalam menyampaikan 30 % 10 % 10 % 30 % 20 %

materi kuliah

4. Dosen mampu

memotivasi anda untuk 30 % 10 % 10 % 50 % -

belajar

Dari data penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa

tidak puas dengan pendekatan dosen yang lebih fokus pada teori dari pada praktek

(70% tidak puas atau sangat tidak puas). Selain itu, mayoritas mahasiswa (60%)
3

tidak puas dengan kebiasaan dosen yang sering mengganti jam mata kuliah dan

kemampuan dosen dalam menyampaikan materi kuliah dinilai kurang baik oleh

sebagian mahasiswa (50% Tidak puas atau sangat tidak puas) dan kemampuan

dosen dalam memotivasi mahasiswa mendapat penilaian rendah, dengan 50%

mahasiswa tidak puas.

DATA PRA SURVEI KEPUASAN MAHASISWA

Fasilitas Kampus

RESPON

NO PERTANYAAN SP P N TP STP

(%) (%) (%) (%) (%)

1. Parkiran. - - - 70 % 30 %

2. Infocus Yang sering


- - 30 % 60 % 10 %
bermasalah.

3. Kamar mandi yang tidak


- - - 40 % 60 %
menyediakan sabun.

4. Wifi yang tidak


- - 20 % 50 % 30 %
memadai

5. Lapangan yang di
- - 20 % 60 % 20 %
jadikan tempat parkir

Berdasarkan data mengenai fasilitas kampus, mayoritas responden menunjukkan

ketidakpuasan terhadap parkiran dengan 70% sangat tidak puas dan 30% tidak puas.

Fasilitas infocus juga mendapat penilaian rendah, dimana 60% responden tidak
4

puas dan 10% sangat tidak puas. Kondisi kamar mandi yang tidak menyediakan

sabun menciptakan ketidakpuasan signifikan, dengan 60% sangat tidak puas dan

40% tidak puas. Selain itu, fasilitas wifi juga menjadi perhatian, di mana 50%

responden tidak puas dan 30% sangat tidak puas dan Lapangan yang dijadikan

tempat parkiran juga mendapat penilaian rendah, dimana 60% responden tidak puas

dan 20% sangat tidak puas Keseluruhan, hasil menunjukkan adanya sejumlah besar

ketidakpuasan terhadap fasilitas kampus yang perlu segera diatasi.

Penelitian Terdahulu

NO PENELITIAN TERDAHULU HASIL

1 Nasititi, Utami Dewi. (2015). terdapat pengaruh yang signifikan antara

Pengaruh Layanan Mengajar variabel layanan mengajar dosen (X1)

Dosen dan Pemanfaatan dan pemanfaatan fasilitas belajar (X2)

Fasilitas Belajar Terhadap secara bersama-sama terhadap kepuasan

Kepuasan Mahasiswa Di mahasiswa (Y) dan berada pada kategori

Universitas Pasudan. 22(1) 1 - sangat kuat.

13

2 Hanafi, Roy. Dkk. (2020). menghasilkan Variabel Kualitas

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pelayanan Dosen (X1) berpengaruh

Dosen dan Fasilitas positif significant terhadap Kepuasan

Perkuliahan Terhadap Mahasiswa (Y). Variabel Fasilitas

Kepuasan Mahasiswa Fakultas Perkuliahan (X2) berpengaruh positif

Ekonomi Dan Bisnis signifikan terhadap Kepuasan

Universitas Islam Malang. Mahasiswa (Y).


5

3 Pasaribu, Holong Melisa Sari. variabel pelayanan dosen berpengaruh

(2016). Pengaruh Pelayanan positif dan signifikan terhadap kepuasan

dosen dan faslitas kampus mahasiswa sedangkan, untuk variabel

terhadap kepuasan mahasiswa fasilitas kampus variabel fasilitas

fakultas ekonomi prodi kampus berpengaruh positif dan

Pendidikan ekonomi signifikan terhadap kepuasan mahasiswa

universitas negeri medan.

Dengan demikian penulis menganggap dari hasil survey awal ini menunjukkan

adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dosen dan Fasilitas Kampus Terhadap

Kepuasan Mahasiswa. Berdasarkan dari Uraian Latar belakang diatas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Layanan

Mengajar Dosen dan Fasilitas Kampus Terhadap Kepuasan Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas Ekonomi “

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kualitas layanan Mengajar Dosen yang Kurang: sebagian besar mahasiswa

tidak puas dengan pendekatan dosen yang lebih fokus pada teori dari pada

praktek Selain itu, mayoritas mahasiswa tidak puas dengan kebiasaan dosen

yang sering mengganti jam mata kuliah dan kemampuan dosen dalam

menyampaikan materi kuliah dinilai cukup baik oleh sebagian mahasiswa

Tetapi , kemampuan dosen dalam memotivasi mahasiswa mendapat penilaian

rendah.

2. Fasilitas Kampus yang Tidak Memadai: Berdasarkan data fasilitas kampus,

terdapat ketidakpuasan yang signifikan terhadap beberapa aspek seperti


6

parkiran, infocus, kamar mandi yang tidak menyediakan sabun, fasilitas wifi

dan lapangan yang di jadikan tempat parkir.

1.2 BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penelitian ini lebih memfokuskan

Pengaruh Kualitas Layanan Mengajar Dosen dan Fasilitas Kampus Terhadap

Kepuasan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas

Ekonomi yang Responden penelitian didapat dari pra survei 10 mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Meningkatkan Kualitas Layanan Mengajar Dosen agar Tidak

Membuat Mahasiswa Merasa Kurang Puas dengan Sistem Mengajar Tersebut ?

2. Bagaimana Meningkatkan Kualitas Fasilitas Kampus agar Tidak Membuat

Mahasiswa Merasa Kurang Puas Terhadap Fasilitas Yang di Sediakan Kampus

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Meningkatkan Kualitas Layanan Mengajar

Dosen agar Tidak Membuat Mahasiswa Merasa Kurang Puas dengan Sistem

Mengajar Tersebut.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Meningkatkan Kualitas Fasilitas Kampus agar

Tidak Membuat Mahasiswa Merasa Kurang Puas Terhadap Fasilitas Yang di

Sediakan Kampus.
7

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berkontribusi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi

untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan pemahaman mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa, terutama berkaitan

dengan kualitas layanan mengajar dosen dan fasilitas kampus.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penulis dapat mengasah keterampilan penelitian, mulai dari perancangan

hingga analisis data, mendukung pertumbuhan profesional dan pribadi.

b. Bagi Kampus

Hasil penelitian dapat memberikan pandangan praktis bagi pihak administrasi

kampus untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kualitas layanan dosen dan

fasilitas kampus.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini menyumbang pada pengetahuan umum dengan memberikan

wawasan baru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

mahasiswa.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 KEPUASAN MAHASISWA


2.1.1. Konsep Kepuasan Mahasiswa

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin "satis" (artinya cukup
baik, memadai) dan "facio" (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan
sebagai "upaya pemenuhan sesuatu" atau "membuat sesuatu memadai" (Sarjono,
2007). Dan menurut Giese & Cote dalam Tjiptono (2017:204) “Kepuasan
merupakan respon (emosional atau kognitif), respon tersebut menyangkut focus
tertentu (ekspestasi, produk, pengalaman konsumsi, dan seterusnya) dan respon
terjadi pada waktu tertentu (setelah konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa,
berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-lain”. Dalam perguruan tinggi,
kepuasan pelanggan berwujud sebagai kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa
pendidikan.

Kepuasan asal katanya adalah puas yang berarti merasa senang, lega, kenyang,
dan sebagainya karena sudah merasai secukup-cukupnya atau sudah terpenuhi
Hasrat hatinya (Suharno dan Retnoningsih, 2012). Mahasiswa dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai orang yang belajar diperguruan tinggi.
Menurut Sugito kepuasan mahasiswa adalah suatu keadaan terpenuhinya
keinginan, harapan, dan kebutuhan mahasiswa (Srinadi, 2008).

Kepuasan mahasiswa adalah sikap positif mahasiswa terhadap pelayanan


Lembaga pendidikan tinggi karena adanya kesesuaian antara harapan dari
pelayanan dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya (Sopiatin, 2010).
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kehandalan,
DayaTanggap, Kepastian, Empaty dan Berwujud (Alma, 2005).

2.1.2. Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Menurut Chiou dalam Tjiptono dan Chandra (2017:205), teori kontrast


menyatakan bahwa konsumen cenderung membandingkan kinerja aktual produk
dengan ekspektasi pra-pembelian. Kepuasan terjadi jika kinerja aktual memenuhi
atau melebihi ekspektasi, sementara ketidakpuasan muncul jika kinerja aktual di
bawah ekspektasi.

8
9

Dalam konteks mahasiswa, tingkat kepuasan dapat dibagi menjadi tiga:

1. Jika kinerja kurang dari harapan, mahasiswa tidak puas.

2. Jika kinerja sesuai harapan, mahasiswa puas.

3. Jika kinerja melampaui harapan, mahasiswa sangat puas.

Rating kepuasan konsumen menurut Kotler dan Ketler (Priansa, 2016:199) juga
memainkan peran penting. Dari tingkat satu hingga lima, tingkat kepuasan
berkorelasi dengan tindakan konsumen, mulai dari meninggalkan perusahaan
hingga membeli ulang.

Berdasarkan hal ini, mahasiswa yang puas akan memberikan umpan balik
positif, sementara yang tidak puas dapat mengambil langkah ekstrem seperti pindah
program studi atau perguruan tinggi. Manajemen dapat mengurangi ketidakpuasan
melalui komunikasi terbuka dengan mahasiswa dan penanganan cepat terhadap
keluhan.

Harapan mahasiswa yang dibentuk oleh komunikasi lembaga dapat


memengaruhi tingkat kepuasan. Menaikkan harapan terlalu tinggi dapat
mengecewakan, sedangkan menetapkannya terlalu rendah dapat menghambat
pertumbuhan. Membentuk budaya institusi yang memprioritaskan kepuasan
mahasiswa dapat menciptakan ikatan emosional yang positif.

2.1.3. Manfaat Kepuasan Pelanggan/Mahasiswa

Pelanggan, baik dalam produksi maupun jasa, merujuk pada individu atau
kelompok yang merasakan manfaat dari suatu kegiatan. Meskipun sering
disamakan dengan konsumen, pelanggan juga mencakup mahasiswa dalam konteks
perguruan tinggi. Peningkatan kepuasan pelanggan/mahasiswa memiliki dampak
positif, seperti mempertahankan nasabah lama dan mentransfer kepuasan tersebut
kepada nasabah baru, sesuai dengan pandangan Kasmir (2017:238). Selain itu,
menurut H.Nandan dan Togi (2017:155), kepuasan pelanggan juga dapat
meningkatkan pendapatan, mendukung keperluan pembiayaan masa depan, dan
meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
10

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa memiliki


dampak signifikan, seperti menjaga mahasiswa agar tetap berada dalam lembaga
perguruan tinggi dan memengaruhi keputusan mahasiswa baru. Selain itu, kepuasan
mahasiswa juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan perguruan tinggi,
dengan jumlah mahasiswa baru yang lebih banyak karena dipengaruhi oleh
kepuasan mahasiswa yang sudah ada. Peningkatan pendapatan ini menjadi sumber
dukungan untuk pembiayaan berbagai kebutuhan di masa mendatang. Tak hanya
itu, manfaat kepuasan mahasiswa juga berperan sebagai panduan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerja dosen di perguruan tinggi,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik.

2.2 PELAYANAN DOSEN


2.2.1 Definis Pelayanan Dosen

Menurut Tjiptono (2011:59), kualitas layanan jasa merupakan tingkat


keunggulan yang diharapkan dan kontrol terhadap tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Lewis dan Booms, sebagaimana disebutkan
oleh Tjiptono (2012), mendefinisikan kualitas layanan sebagai sejauh mana tingkat
layanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Goeth dan Davis, yang juga dikutip oleh Tjiptono (2012), menyatakan bahwa
kualitas adalah kondisi dinamis yang terkait dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan, yang dapat memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan.
Indikator kualitas yang digunakan dalam penelitian ini, seperti yang dijelaskan oleh
Kotler (2012), mencakup Wujud Fisik, Daya Tanggap, Kehandalan, Keyakinan, dan
Empati.

Dengan demikian, kualitas layanan jasa tidak hanya mencakup sejauh mana
keunggulan yang diharapkan, tetapi juga sejauh mana layanan tersebut sesuai
dengan ekspektasi pelanggan, dan melibatkan aspek-aspek seperti wujud fisik, daya
tanggap, kehandalan, keyakinan, dan empati.

Pelayanan menjadi kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan


berbasis jasa, seperti yang diungkapkan oleh Moenir (2015:26). Menurutnya,
pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok melalui
11

sistem, prosedur, dan metode tertentu dengan landasan faktor material. Hal ini
dilakukan dalam rangka memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.
Pelayanan, pada hakikatnya, merupakan serangkaian kegiatan yang terjadi sebagai
proses rutin dan berkesinambungan, mencakup seluruh kehidupan masyarakat.

Dalam konteks perguruan tinggi, dosen memiliki peran sebagai tenaga pengajar.
KBBI menjelaskan dosen sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi. Menurut UU
Republik Indonesia No. 14 tahun 2005, pasal 1 tentang guru dan dosen, dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuan yang memiliki tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

Berdasarkan pemahaman ini, pelayanan dosen di perguruan tinggi dapat


didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh tenaga pengajar untuk
memenuhi kepentingan pelanggan, yang dalam hal ini adalah mahasiswa.
Pelayanan dosen melibatkan penyebarluasan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
dan penelitian.

2.2.2 Karakteristik Pelayanan

Dalam UU Republik Indonesia No.14 tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan
dosen, dosen dijelaskan sebagai pendidik profesional dan ilmuan yang tugas
utamanya mencakup mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Tugas utama ini mencerminkan bentuk pelayanan
yang diberikan dosen kepada mahasiswa sebagai konsumen.

Karakteristik pelayanan, menurut Tjiptono (2018:25), melibatkan empat aspek


utama. Pertama, "Intangibility," di mana pelayanan tidak dapat dimiliki tetapi hanya
dikonsumsi. Kedua, "Variability," menyiratkan bahwa pelayanan bersifat variabel
karena tidak terstandarisasi. Ketiga, "Inseparability," menunjukkan bahwa
pelayanan umumnya dijual terlebih dahulu sebelum diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu dan tempat yang sama. Keempat, "Perishability," menggambarkan
12

bahwa pelayanan tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan untuk digunakan
kembali di masa mendatang.

Dengan demikian, karakteristik pelayanan dosen kepada mahasiswa mencakup sifat


tidak dapat dimiliki, variabilitas, terjadi pada waktu yang sama, variasi keinginan,
dan sifat tidak tahan lama

2.3 FASILITAS KAMPUS


2.3.1. Hakekat Fasilitas Kampus

Fasilitas, sesuai dengan definisi Kotler (2013), merupakan segala sesuatu


berupa peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung
kenyamanan konsumen. Tjiptono (2011) menyebut fasilitas sebagai sumber daya
fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen,
mencakup semua yang memudahkan konsumen dalam mencapai kepuasan.

Menurut Fandi dalam Harsono (2012), fasilitas dianggap sebagai variabel yang
memengaruhi kepuasan konsumen. Fasilitas yang disediakan di universitas, baik itu
pelayanan maupun non-pelayanan, turut memengaruhi tingkat kepuasan konsumen,
dengan semakin lengkapnya fasilitas memperoleh respon positif dari konsumen.

Wahyuningrum (2010) mendefinisikan fasilitas sebagai segala sesuatu yang


memudahkan pelaksanaan suatu usaha, mencakup benda-benda atau uang yang
mendukung keberlangsungan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002), fasilitas diartikan sebagai sesuatu yang membantu memudahkan pekerjaan
dan tugas.

Kampus berperan sebagai lembaga publik yang secara utama bertugas


memberikan fasilitas belajar kepada mahasiswa. Fasilitas ini memiliki peran krusial
dalam mendukung pemahaman materi pelajaran. Fasilitas kampus, seperti ruangan,
teknologi, dan perabotan, memiliki peran signifikan dalam melancarkan dan
memudahkan proses pembelajaran di kampus. Pemahaman ini mencakup penilaian
holistik terhadap kecocokan dan kualitas fasilitas yang memengaruhi pengalaman
belajar mahasiswa.
13

2.3.2. Jenis – jenis Fasilitas Kampus

Dalam proses belajar mengajar, fasilitas memainkan peran penting. Menurut


Sanjaya (2013), fasilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu sarana (mendukung
langsung, seperti perlengkapan sekolah) dan prasarana (mendukung tidak langsung,
seperti jalan menuju sekolah).

Rusdiana (2015) memperluas pengertian fasilitas menjadi alat pelajaran, alat


peraga, media pembelajaran (sarana), dan prasarana yang terbagi menjadi yang
digunakan langsung (ruang teori, laboratorium) dan yang tidak langsung (kantor,
kantin).

Jenis fasilitas juga dapat dilihat dari fungsinya terhadap Proses Belajar
Mengajar (PBM) dan jenisnya (fisik dan nonfisik). Kesimpulannya, fasilitas
kampus terdiri dari sarana (dukung langsung) dan prasarana (dukung tidak
langsung) yang bersifat fisik atau nonfisik.

2.4 Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan Penelitian Terdahulu yang dilakukan Oleh Utami Dewi Nasititi (2015)
yang berjudul Pengaruh Layanan Mengajar Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas
Belajar Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Universitas Pasudan. Penelitian
tersebut menjelaskan bahwa kurangnya fokus pada pengaruh pemanfaatan fasilitas
belajar (X2) terhadap kepuasan mahasiswa (Y) secara bersama-sama dengan
layanan mengajar dosen (X1). Penelitian sebelumnya lebih banyak menekankan
pada pengaruh layanan mengajar dosen terhadap kepuasan mahasiswa, namun
kurang memperhatikan peran pemanfaatan fasilitas belajar dalam menciptakan
kepuasan mahasiswa. Hal ini penting karena mahasiswa memiliki harapan dan
kriteria terhadap fasilitas dan proses belajar mengajar yang diberikan oleh dosen.
Selain itu, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas
belajar memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa, sehingga perlu
adanya penelitian yang lebih mendalam untuk memahami hubungan antara kedua
variabel tersebut secara bersama-sama.

Berdasarkan Penelitian selanjutnya yang dilakukan Oleh Roy Hanafi, dkk.


(2020). Yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Dosen dan Fasilitas
14

Perkuliahan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Islam Malang menghasilkan Variabel Kualitas Pelayanan Dosen (X1)
berpengaruh positif significant terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y). Hal ini dapat
diartikan bahwa jika Kualitas Pelayanan Dosen semakin tinggi maka Mahasiswa
akan merasa puas dengan pelayanannya. Hal ini mendukung penelitian Nastiti
(2015) yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel layanan mengajar
dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap kepuasan
mahasiswa dan berada pada kategori sangat kuat.

Pengaruh Fasilitas Perkuliahan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Variabel


Fasilitas Perkuliahan (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan
Mahasiswa (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa jika Fasilitas Perkuliahan semakin
bagus dan lengkap maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Hal ini
mendukung penelitian Holong Melisa Sari (2016) yang berjudul Pengaruh
Pelayanan dosen dan faslitas kampus terhadap kepuasan mahasiswa fakultas
ekonomi prodi Pendidikan ekonomi universitas negeri medan berdasarkan
perspektif mahasiswa, menunjukkan bahwa secara Parsial Variabel Fasilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Mahasiswa.
15

2.5 Kerangka Konseptual

Layanan Mengajar Dosen ( X1 )


1. Pendekatan Dosen = Fokus pada
teori daripada praktek.
2. Kebiasaan Dosen = Sering
mengganti jam mata kuliah.
3. Kemampuan Dosen dalam
Menyampaikan Materi = Dinilai
kurang baik karena terlalu
monoton.
4. Kemampuan Dosen dalam Kepuasan Mahasiswa ( Y )
Memotivasi Mahasiswa = Kurang
memotivasi Mahasiswa 1. Layanan Akademik
1) Kualitas layanan dosen
2) Kualitas materi pembelajaran,
kualitas metode pembelajaran,
Fasilitas Kampus ( X2 ) kualitas penilaian pembelajaran
2. Fasilitas.
1. Parkir = Jumlah slot parkir yang
1) Ketersediaan fasilitas sarana
tersedia
2) Ketersediaan fasilitas prasarana
2. Infocus = kerusakan teknis infocus
3. Kamar Mandi = Ketersediaan sabun
dan tisu toilet
4. Wifi = Stabilitas koneksi,
Kecepatan Koneksi.
5. Lapangan = Penggunaan Lapangan
sebagai tempat parkir

2.6 HIPOTESIS
1. Terdapat pengaruh layanan mengajar dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa
UMSU Fakultas Ekonomi.
2. Terdapat pengaruh Fasilitas Kampus terhadap Kepuasan Mahasiswa UMSU
Fakultas Ekonomi.
LAMPIRAN

1. https://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/view/5932/4011

2. https://jim.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/viewFile/6225/5115

3. http://digilib.unimed.ac.id/20318/

16

Anda mungkin juga menyukai