Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT LONGVIN INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Metode penelitian

DISUSUN OLEH

Kelompok 5 :

1. Farhan Ramdhana ( 2105160136 )


2. Reza Ami Wardana ( 2105160105 )
3. Datuk Muda M. Ikhsan Al Hafis ( 2105160112 )
4. Frissylia Aldhila ( 2105160101 )
5. Bambang Andika ( 2105160106 )

Dosen Pengampu : Ir. Satria Tirtayasa, M.M., Ph.D

5C MANAJEMEN PAGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023
ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan bagian produksi PT Longvin Indonesia Sukabumi. Pengamatan pertama
menunjukkan adanya penurunan kinerja pegawai yang disebabkan oleh gaya kepemimpinan
partisipatif dan kurangnya disiplin kerja. Gaya kepemimpinan yang kurang optimal dalam
memberikan arahan dan bimbingan kepada karyawan dapat menghambat tercapainya tujuan
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan
tingkat disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan
wawancara kepada karyawan PT Longvin Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan cenderung partisipatif dan masalah disiplin kerja pegawai berdampak
terhadap kinerja pegawai. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran pemimpin dalam
memberikan arahan yang jelas dan memotivasi karyawan, serta pentingnya disiplin kerja
dalam menjaga tingkat produktivitas. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
kepada manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan
mempertahankan daya saing perusahaan di era globalisasi yang kompetitif.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan


KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهّللا الَّرْح َمِن الَّرِح ْي‬

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah penelitian ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah " Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. longvin Indonesia “

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada
dosen mata kuliah Metode peneltian yang telah memberikan tugas terhadap kami. kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah penelitian ini, makalah penelitian kami masih jauh dari kata sempurna.
Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam mengerjakan makalah
penelitian ini maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. semoga
makalah penelitian ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman membuat ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan struktur


masuk baru, khususnya struktur global, dengan lebih cepat. Struktur global menjadi alasan
mengapa setiap negara, termasuk Indonesia, berpartisipasi dalam lingkungan global secara
terpadu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin pesat di
berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Padahal, sumber
daya manusia (SDM) masih menjadi hal terpenting dalam pembangunan global).
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam suatu organisasi yang
fokus pada pengelolaan sumber daya manusia untuk mendapatkan pekerjaan yang
berkualitas guna mencapai tujuan organisasi. Perusahaan tidak bisa memisahkan potensi
sumber daya manusia sebagai motor penggerak perkembangan perusahaan. Karena
manajemen sumber daya manusia merupakan suatu sistem manajemen yang bertujuan
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut beberapa ahli seperti Panjaitan (2021) dan Riniwati (2016), fungsi HRM
mencakup aspek-aspek penting dari sistem SDM yang memberikan jaminan dan berdampak
positif terhadap tingkat kinerja organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa HRM tidak hanya
mengelola sumber daya manusia tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan dan kinerja yang baik.

Di era globalisasi yang semakin meningkat, persaingan bisnis antar perusahaan semakin
ketat. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan suatu organisasi. Besar atau kecil, sumber daya manusia harus
berkinerja baik untuk bersaing di pasar global saat ini. Pentingnya pengelolaan sumber daya
manusia yang baik menjadi harapan besar bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya,
terutama dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Sumber daya manusia yang
berkualitas pada suatu perusahaan dapat menyebabkan peningkatan kinerja karyawan dan
pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Agar kelancaran
pengelolaan dapat mencapai hasil yang terbaik, maka perusahaan harus mempunyai
pegawai yang memiliki kecerdasan dan keterampilan profesional yang baik, mampu bekerja
sama untuk berusaha mengelola perusahaan secara maksimal dan membantu pegawai
melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.

Kinerja karyawan merupakan faktor penting dalam pertumbuhan perusahaan. Sebuah


perusahaan tidak dapat tumbuh tanpa kontribusi dari karyawan unggul. Keberhasilan suatu
organisasi bergantung pada peningkatan kinerja pegawai, sehingga pengelolaan sumber
daya manusia dan pengembangan sumber daya manusia sangatlah penting. Kinerja pegawai
erat kaitannya dengan gaya kepemimpinan dalam organisasi. Gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai.
Kepemimpinan yang efektif dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik. Selain
gaya kepemimpinan, disiplin kerja juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kinerja
pegawai. Karyawan yang berdisiplin tinggi cenderung berkinerja lebih baik. Disiplin kerja
mencakup kepatuhan terhadap aturan, akuntabilitas, dan penyelesaian tugas yang diberikan.

PT Longvin Indonesia merupakan perusahaan elektronik dan mempunyai pengaruh


signifikan terhadap produksi headphone dan speaker untuk konsumen massal. Perusahaan
telah mempekerjakan ribuan karyawan selama dekade terakhir dan berupaya mencapai
kinerja optimal. Namun pada saat-saat tertentu, kinerja pegawai mengalami penurunan.
Menurunnya kinerja karyawan pada PT Longvin Indonesia menimbulkan perlunya
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut. Gaya kepemimpinan dan
disiplin kerja muncul sebagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap menurunnya kinerja
pegawai. Dalam konteks tersebut, penelitian ini akan menguji pengaruh gaya
kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT Longvin Indonesia.
Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
mengenai permasalahan ini dan menemukan solusi yang memungkinkan untuk
meningkatkan kinerja karyawan perusahaan.

Tabel 1. 1 Hasil Produksi Semester I

Jumlah Target Realisasi


No Bulan % %
Pegawai Quantity Quantity

1 Januari 1.100 100 13.549.773 123,18


11.000.000

1.100 100 113,29


2 Februari 11.000.000 12.462.031

3 1.100 100 107,39


Maret 11.000.000 11.812.494

1.100 100 103,08


4 April 11.000.000 11.339.092

1.100 100 42,34


5 Mei 11.000.000 4.657.600

1.100 84,12
6 Juni 11.000.000 100 9.253.538

Sumber : PT. Longvin (2022


Hasil observasi departemen produksi 6 bulan pertama tahun 2021 berdasarkan Tabel
1.1 menunjukkan bahwa departemen produksi pada bulan Januari - April mencapai total
target yang di tetapkan , namun target tersebut cenderung menurun dibandingkan yang
tercatat. Pada mei tahun 2021 adalah 42,34 %. Keadaan yang semakin menurun
menandakan pekerja produksi dinilai lemah. Kondisi produksi meningkat menjadi 84,12%
secara bulanan di bulan Juni, namun hal tersebut belum tercapai. Hal ini kembali tercermin
pada aktivitas produksi pada semester II tahun 2021 dan dapat dilihat secara rinci pada
tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1. 2 Hasil Produksi Semester II

Sumber : PT. Longvin (2022)


Jumlah Target Realisasi
No Bulan % %
Pegawai Quantity Quantity

1 1.100 100 113,80


Juli 11.000.000 12.517.819

1.100 100 115,35


2 Agustus 11.000.000 12.688.895

3 1.100 100 141,69


September 11.000.000 15.585.864

1.100 100 125,32


4 Oktober 11.000.000 13.785.633

5 1.100 100 93,96


November 11.000.000 10.335.934

1.100 100 69,83


6 Desember 11.000.000 7.681.369

Pada tabel 1.2 terlihat bahwa pada awal triwulan II target produksi selalu terpenuhi
karena pada bulan Juli-Oktober 2021 prestasi kerja pekerja mencapai level terbaik pada
bulan ini, terlihat seluruh target terpenuhi, tercapai atau bahkan terlampaui, sedangkan
kondisi produksi pada bulan November dan Desember mengalami penurunan kembali
sehingga menyebabkan kinerja pegawai menurun hingga akhir produksi semester II tahun
ini.

Hasil observasi awal penulis menunjukkan bahwa prestasi kerja karyawan bagian
produksi mengalami penurunan, terlihat dari kedua tabel di atas prestasi kerja masih belum
mencapai taraf optimal. Terdapat faktor negatif yang menurunkan efisiensi kerja, antara lain
berkurangnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja terbaik, pekerjaan tidak
berjalan lancar karena pengaturan waktu yang tidak tepat sehingga menyebabkan tidak
dipatuhinya peraturan perusahaan. Pengaruh lingkungan seperti rekan kerja juga dapat
menjadi faktor yang menurunkan kinerja pegawai.

Terdapat faktor yang menjadi penurunan kinerja penulis melihat bahwa gaya
kepemimpinan dan disiplin kerja pada PT. Longvin. Gaya kepemimpinan memegang
peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, dimana pemimpin menjadi panutan
dan panutan utama dalam perusahaan yang dapat memberikan contoh yang baik bagi
pegawai lainnya. Terdapat beberapa fenomena mengenai gaya kepemimpinan di PT.
Longvin Indonesia tidak sesuai dengan keinginan pegawai, termasuk pegawai yang merasa
tidak dilaksanakan dengan baik, kurang mendapat perhatian dari atasan, dan pimpinan
kurang percaya. Penulis telah meneliti permasalahan PT. Longvin mendalami lebih dalam
dengan melakukan survei pendahuluan terhadap staf PT. Longvin dan menerima hasil
sebagai berikut:

Tabel 1. 3 Pra-Survey Gaya Kepemimpinan

No Pertanyaan Pra-Survey Respon Persentase Respon Persentase


Gaya Kepemimpinan Setuju (%) Tidak (%)
Setuju
1 Pimipinan saya selalu 13 65% 7 35%
memberikan kebebasan
setiap bawahannya dalam
memberikan pendapat atau
pandangan
2 pimpinan saya menjalankan 12 60% 8 40%
wewenang sebagai pemimpin
dengan baik

3 pimpinan saya selalu mem- 8 40% 12 60%


berikan pengawasan terhadap
tingkah para bawahannya

4 Pimpinan saya selalu ber –


Komunikasi mengenai tujuan
serta selalu memberikan
karyawan kesempatan dalam
mencapai sebuuah pekerjaan
dengan gaya atau cara karyawan
sendiri .
Total Rata – rata 52,5 % 47,5 %

Berdasarkan tabel 1.3 diatas, lihat gaya kepemimpinan pada PT. Longvin Indonesia
dengan kuisioner yang penulis kirimkan kepada 20 karyawan, diketahui bahwa pimpinan di
perusahaan belum menerapkan cara yang optimal dalam memimpin bawahannya, karena
47,5% karyawan menyatakan kurang setuju. Selain kuesioner yang penulis bagikan, penulis
juga melakukan wawancara kepada staf PT. Longvin Indonesia, gaya kepemimpinan selalu
ditentukan dan dirasakan oleh para pegawai.Beberapa pegawai berpandangan bahwa
pemimpin selalu memberikan kebebasan kepada bawahannya untuk berkreasi dalam
menyelesaikan tugas pegawainya.Pemimpin juga selalu memberikan pendapat pegawainya.
Penulis mengisi kuesioner yang dikirimkan penulis dan mewawancarai staf PT. Longvine,
penulis menemukan bahwa gaya kepemimpinan di perusahaan ini bersifat partisipatif. Gaya
kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan yang berusaha meminta saran atau
gagasan dari bawahan, namun semua keputusan tetap berada di tangan pemimpin. (Podunge
2014) meyakini bahwa kepemimpinan bersifat partisipatif, khususnya pemimpin
melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Terdapat kurang optimalnya pemimpin
dalam melakukan arahan serta bimbingan terhadap karyawan bisa menjadi sebab tidak
maksimalnya karyawan dalam melakukan tugas pekerjaan .

Fungsi sumber daya manusia dalam suatu instansi sangatlah penting karena merupakan
bagian utama yang mampu mendorong seluruh kegiatan instansi tersebut mencapai
tujuannya, mendatangkan manfaat dan mempertahankan eksistensi instansi tersebut.
Kesuksesan menjalankan sebuah bisnis dimulai dari orang-orang yang menjaganya tetap
berjalan. Dengan kata lain, kesuksesan perusahaan bergantung pada kualitas dan daya saing
talentanya. Tercapainya tujuan suatu perusahaan atau instansi tidak hanya bergantung pada
kecanggihan alat, perlengkapan, dan infrastruktur yang memadai, namun juga pada orang-
orang yang bekerja di sana. Faktor internal seperti bakat (SDM), kinerja pegawai, gaya
kepemimpinan dan disiplin kerja pegawai juga harus diperhatikan. Pengelolaan sumber
daya manusia menjadi semakin sulit ketika dihadapkan pada kondisi yang tidak
memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal.

Tabel 1. 4 Pra-Survey Disiplin Kerja

No Pertanyaan Pra-Survey Respon Persentase Respon Persentase


Gaya Kepemimpinan Setuju (%) Tidak (%)
Setuju
1 Saya memiliki absensi 9 45% 11 55%
yang hampir tidak pernah
tidak masuk bekerja
2 Saya ketika bekerja selalu 13 65% 7 35%
kembali untuk bekerja
dengan tepat waktu

3 saya menyelesaikan pekerjaan 7 35% 13 65%


dengan tepat waktu

4 Saya selalu mengikuti dan taat 8 40% 12 60%


pada prosedur dalam bekerja
yang sudah diterapkan
perusahaan

5 Saya berpakaian rapi 15 75% 5 25%


Sesuai dengan peraturan
Perusahaan
Total Rata – rata 52% 48%
Sumber : Data Primer di Olah ( 2022 )
Berdasarkan Tabel 1.4 di atas merupakan hasil survei pendahuluan yang dilakukan
penulis terhadap 20 orang staf PT. Longvin Indonesia membahas tentang disiplin kerja
karyawan dan memberikan gambaran jelas kepada penulis untuk melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan walaupun jawabannya 55% responden setuju dengan
pernyataan penulis setuju namun persentase tertinggi yakni 75% responden setuju
menjawab, berkaitan dengan penampilan pegawai, itu sangat penting. . Namun pertanyaan
penulis ke 1 sd 4 pada tabel 1.4 diatas memberi tahu penulis bahwa setiap pegawai
mempunyai permasalahan disiplin kerja, seperti pertanyaan ke 1 tentang ketidakhadiran
setiap pegawai yang selalu hadir tidak bekerja dengan baik, terdapat permasalahan
ketidakhadiran yang mempengaruhi hasil kerja . Produksi berkelanjutan untuk perusahaan
mana pun. karena dunia usaha kekurangan sumber daya manusia untuk mencapai volume
produksi. Unsur lain dari disiplin kerja adalah ketidaktaatan karyawan untuk terus bekerja
setelah istirahat. Hal inilah yang menyebabkan karyawan tidak dapat melaksanakan
pekerjaan setelah waktu yang ditentukan. 12 dari 20 orang setuju tidak bisa bekerja paruh
waktu, kecuali staf PT. Longvin tidak dapat mengikuti atau mempertahankan prosedur
perusahaan yang ditentukan.

Fenomena mendasar yang penulis jelaskan tentang kinerja karyawan dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan bagian produksi di PT. Longvin Indonesia.
Oleh karena itu, kondisi ini juga menjadi pemicu dalam menentukan kondisi prestasi kerja
pegawai. Berdasarkan penjelasan dan uraian permasalahan yang ada maka penulis tertarik
untuk meneliti “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Produksi”. yang diproduksi oleh PT Longvin
Indonesia Sukabumi).

1.2

Anda mungkin juga menyukai