• Sifat dan karakter yang dimiliki a. Peka pada lingkungan sekitar. b. Sabar saat memulai bisnis dari nol. c. Senang belajar. d. Memfokuskan diri pada solusi, bukan janji. e. Cari peluang hingga ke lapangan. f. Tak mudah berpuas diri. • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Pendiri serta CEO Gojek Nadiem Anwar Makarim mengatakan peluang sukses bagi perusahaan rintisan atau start up sangat kecil. Sebelum merintis Gojek, Nadiem mengaku pernah tiga kali gagal saat mendirikan perusahaan rintisan. Menurut Nadiem, meski gagal harus tetap dicoba hingga berhasil. Orang-orang yang gagal namun tetap berusaha, merupakan calon pengusaha sukses. "Saya sendiri tidak pernah belajar lebih dari kesuksesan, selalu lebih banyak dari kegagalan," kata lulusan Harvard Business School itu. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya a. Inovasi Terus berinovasi dan menawarkan teknologi-teknologi terbaru untuk memudahkan pelanggannya, adalah salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh aplikasi ini. Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah sistem pembayaran non-tunai, bisa memesan makanan dan tiket nonton di Gojek melalui Gopay dan masih banyak inovasi lainnya yang ditawarkan. Terus berinovasi adalah salah satu strategi pemasaran online yang paling utama yang harus dilakukan. b. Memperluas target pemasaran Gojek memiliki target pemasaran yang luas. Dengan menargetkan berbagai demografi, Gojek dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dengan iklan dan program komunikasi yang tepat sasaran. c. Mengikuti Tren Gojek selalu berusaha mengikuti tren yang sedang terjadi dalam memasarkan produknya. Tren cenderung berubah dan berputar dengan cepat, jadi penting untuk membuat strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan tren yang sedang berlangsung. • Penerapan Manajemen Risiko Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan sikap mau mengambil resiko diperlukan dan merupakan kriteria dasar dari kepemimpinan. Sehingga dia menekankan jangan menjadi pemimpin jika tak berani mengambil resiko. "Jadi buat saya, bagian dari melakukan perubahan, bagian dari perjuangan bagi masyarakat buat saya adalah berani mengambil resiko. Dan saya firm sekali, mungkin nggak semua orang setuju sama saya, tapi menurut saya kemampuan mengambil resiko adalah kriteria dasar dari kepemimpinan," ujar Nadiem, saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang digelar Golkar Institute bertajuk 'Technological and Enviroment Change, and the Role of Youth in Indonesia's New Development Approach'.
2. Achmad Zaky Founder Bukalapak
• Sifat dan karakter yang dimiliki "Pertama work hard. Korea Selatan tahun 1960 lebih miskin dari Indonesia tapi dalam beberapa tahun saja hanya butuh satu generasi untuk menunjukkan perubahan yang sangat luar biasa. Kerja keras untuk Indonesia harus," ungkap CEO Bukalapak Achmad Zaky saat acara Bukalapak Forum Indonesia Muda di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016). "Karakter kedua adalah take risk. Generasi muda di era ini jangan ngambil pilihan yang safe. Sayang digunakan untuk memilih pilihan yang secure.Harus mengambil risiko dulu untuk gagal. Coba hal baru, hal yang berisiko," jelas Achmad. "Build sense of paranoid, nggak pernah comfort. Karena nggak pernah comfort dia selalu cari jalan baru," kata Achmad. "Terakhir adalah creative and different, don't be follower. Pemimpin masa depan adalah pendobrak. Diharapkan generasi muda bisa membuka jalan satu per satu sehingga menginspirasi generasi berikutnya," pungkas Achmad. • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Ahmad Zaky tak mengenal kata menyerah. Meskipun gagal dalam beragam usaha, ia tetap yakin pada dirinya. Mulai dari melamar pekerjaan ditolak, jualan mie ayam yang bangkrut hingga buka software yang gagal total. Ia mencoba lagi dan membuka usaha baru, buka lapak.com namanya. Ia pun sukses bersama lapak barunya ini pada usia 25 tahun. Itulah sosok Achmad Zaky. Menurutnya, meraih sukses bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan, kesabaran, keberanian menanggung risiko, dan mengikuti perkembangan zaman. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya Banyak strategi-strategi yang bisa kita pelajari dari yang selama ini Bukalapak lakukan, mulai dari program rutin berupa bagi-bagi hadiah, sampai branding yang menarik dalam iklan-iklannya. a. Program Rutin Bagi-bagi Hadiah sebagai Investasi Dengan program rutin bulanan bagi-bagi hadiah untuk setiap pembelian sejumlah barang adalah bentuk komitmen Bukalapak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemudahan bertransaksi. Seperti di akhir tahun 2020, dimana Bukalapak membuka kompetisi Program Bonus Akhir Tahun bagi penerima manfaat Kartu Pra-kerja dengan ragam hadiah yang menarik. Program-program rutin seperti ini adalah investasi dari Bukalapak untuk memupuk trust dan loyalitas tak hanya dari buyer namun juga seller yang ada di platform Bukalapak. b. Image yang Berbeda untuk Mendapatkan Spotlight Selain bagi-bagi hadiah, strategi bisnis Bukalapak lainnya bisa kita lihat dengan menilik video atau materi komersial dari Bukalapak, kita pasti mengingat bagaimana mereka tidak takut untuk berbeda. Berbagai hal yang sebelumnya mungkin tidak umum untuk dijadikan sebuah materi iklan malah disuguhkan oleh Bukalapak kepada khalayak. Lewat iklan tak lumrah yang pasti kita ingat, kita bisa belajar tentang pentingnya menjadi berbeda dalam bisnis. c. Profesionalitas sebagai Pondasi Bisnis Walaupun materi iklannya begitu lucu, namun hal di dalamnya harus tetap mengacu pada profesionalitas. Bukalapak selalu menjalankan bisnisnya dengan profesionalitas yang kompeten meski dengan gaya yang santai dan casual, karena dalam bisnis meraih keuntungan itu hanya one thing namun mempertahankan bisnis adalah segalanya. Dan profesionalitas adalah pondasi atas kokohnya sistem yang menjaga bisnis berjalan dengan baik. • Penerapan Manajemen Risiko Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk mundur dari jabatannya dan digantikan oleh seorang bankir yakni Rachmat Kaimuddin dari Direksi Bank Bukopin. Saat ini Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi. "Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me- manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman." Zaky pun bercerita, target dari Rachmat Kaimuddin adalah growth dan sustainability. Bahkan bisa terus besar sehingga value perusahaan makin bertambah. "Semoga growth akan terus baik dan konsisten. Serta sustainable," kata Rachmat, CEO Bukalapak baru di tempat yang sama. Rachmat pun berujar, ke depan ia berjanji Bukalapak akan menjadi perusahaan yang siap untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam hal ini, perusahaan yang lebih transparan karena semakin banyak investor di dalamnya.
3. Ir. Ciputra Founder Ciputra Grup
• Sifat dan karakter yang dimiliki Ir. Ciputra, pendiri Ciputra Group, dikenal sebagai seorang pengusaha properti yang memiliki sifat-visioner dan inovatif. Beliau dikenal memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, gigih, dan berani mengambil risiko dalam mengembangkan proyek- proyeknya. Sifat-sifat ini membantu dalam menciptakan pengembangan properti yang sukses dan berdampak besar di Indonesia. • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Ir. Ciputra menghadapi beberapa kegagalan dalam memulai bisnisnya. Salah satu kegagalan awalnya adalah saat beliau berinvestasi dalam bisnis properti di Jakarta pada awal 1960-an dan menghadapi kesulitan finansial. Cara mengatasinya adalah dengan belajar dari pengalaman tersebut, memperbaiki strategi bisnis, dan tetap konsisten dalam visi jangka panjangnya untuk menciptakan lingkungan perumahan yang baik.Selain itu, Ir. Ciputra juga mengalami kendala saat membangun proyek pertamanya, yaitu Taman Impian Jaya Ancol. Meskipun awalnya proyek tersebut dihadapi oleh banyak masalah teknis dan finansial, Ir. Ciputra berhasil mengatasinya dengan terus berinovasi, berkolaborasi dengan pihak terkait, dan memastikan kualitas proyeknya.Kesimpulannya, Ir. Ciputra berhasil mengatasi kegagalan dengan belajar dari setiap pengalaman, memperbaiki strategi, dan tetap gigih dalam mencapai visinya dalam industri properti. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya Ir Ciputra, pendiri Ciputra Group, telah menjalankan beberapa strategi kunci dalam mengembangkan usahanya. Pertama, dia fokus pada pengembangan properti, dengan menitikberatkan pada proyek-proyek yang mendukung pertumbuhan kota dan infrastruktur. Kedua, dia memiliki visi jangka panjang dan berorientasi pada pembangunan kawasan yang holistik, termasuk perumahan, komersial, dan fasilitas umum. Selain itu, Ciputra dikenal dengan kolaborasinya yang kuat dengan pemerintah dan pihak swasta untuk mencapai kesuksesan proyeknya. Strategi ini membantu Ciputra Group tumbuh menjadi salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia. • Penerapan Manajemen Risiko Ir. Ciputra, pendiri Ciputra Group, dikenal karena penerapan manajemen risiko yang cermat dalam proyek-proyek propertinya. Salah satu pendekatannya adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio bisnisnya, termasuk investasi di sektor properti, perhotelan, pendidikan, dan infrastruktur. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko terkait fluktuasi pasar tertentu.Selain itu, Ciputra juga dikenal karena fokus pada lokasi proyek yang strategis dan pengembangan kawasan terpadu. Hal ini membantu mengelola risiko terkait dengan nilai properti dan permintaan pasar. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini juga memiliki kebijakan pengelolaan utang yang bijaksana untuk meminimalkan risiko keuangan.Namun, perlu dicatat bahwa informasi terakhir saya pada Januari 2022, dan praktek manajemen risiko Ciputra Group dapat berubah sejak saat itu. Jika Anda tertarik dengan strategi manajemen risiko terkini perusahaan tersebut, disarankan untuk mencari sumber informasi terbaru atau langsung dari perusahaan itu sendiri.
4. Hendy Setiono Founder Kebab Turki Baba Rafi
• Sifat dan karakter yang dimiliki Hendry Setiono adalah pendiri Kebab Turki Baba Rafi, dan karakternya mencakup kreativitas dalam bisnis kuliner serta ketekunan dalam membangun merek. Sifat- sifatnya mencakup visi pengembangan bisnis internasional dan fokus pada kualitas produk untuk mencapai keberhasilan di pasar makanan. • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Salah satu pengalaman pahit beliau ketika memulai bisnisnya, yakni uang hasil penjualan dibawa lari oleh karyawan, bahkan niatnya untuk menjalankan usaha ini sempat tidak mendapat persetujuan orang tuanya. Kesuksesan bisnis Hendy Setiono tidak memerlukan waktu lama. Hanya dalam jangka waktu 3-4 tahun, kerja kerasnya telah berhasil mengembangkan sayap bisnisnya di mana-mana Pada akhirnya, terutama di penghujung tahun 2006, Hendy Setiono telah berhasil memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya Hendy Setiono, pendiri Kebab Turki Baba Rafi, mengembangkan usahanya dengan beberapa strategi kunci. Pertama, dia fokus pada kualitas produk dengan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan resep autentik. Selanjutnya, Hendy berhasil membangun citra merek yang kuat melalui pemasaran kreatif dan konsisten. Ekspansi melalui waralaba juga menjadi strategi penting, memungkinkan pertumbuhan cepat dengan melibatkan lebih banyak pihak dalam operasional bisnisnya. Kesediaan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan selera pasar lokal juga menjadi faktor keberhasilan dalam perjalanannya mengembangkan Kebab Turki Baba Rafi. • Penerapan Manajemen Risiko Proses penerapan manajemen risiko di restorannya melibatkan beberapa tahapan. a. Tahap pertama adalah dengan survey lokasi restoran dan mengamati operasinya secara langsung. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat berbagai risiko yang dihadapi restoran setiap hari dan memahami praktik manajemen risiko saat ini. b. Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan wawasan tentang perspektif dan pengalaman mereka yang bekerja di restoran, serta memahami tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam mengelola risiko. c. Setelah wawancara, tim manajemen risiko harus belajar lebih banyak tentang manajemen risiko di industri restoran. Ini mungkin melibatkan meninjau standar industri dan praktik terbaik, berkonsultasi dengan pakar industri, atau membaca penelitian dan literatur yang relevan tentang topik tersebut.Dengan pengetahuan ini, tim manajemen risiko dapat mengembangkan rencana manajemen risiko untuk restoran. Rencana ini harus menguraikan risiko spesifik yang dihadapi restoran, strategi untuk mengelola risiko ini, dan peran serta tanggung jawab pemangku kepentingan yang berbeda dalam mengimplementasikan rencana tersebut. d. Terakhir, rencana manajemen risiko harus diterapkan di restoran. Ini mungkin melibatkan pelatihan karyawan tentang praktik manajemen risiko, penerapan kontrol untuk mengurangi risiko, dan secara teratur meninjau dan memperbarui rencana sesuai kebutuhan.
5. James Prananto Founder Kopi Kenangan
• Sifat dan karakter yang dimiliki a. Menawarkan solusi dari sebuah masalah Sebagai penikmat kopi, James tidak menemukan gerai kopi yang menyajikan kopi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kemudian James memulai bisnis Kopi Kenangan dengan pengalaman bisnis yang terdahulu di bidang yang sama yaitu Food & Beverage (F&B). b. Keberanian c. Branding yang kuat dan mengutamakan kualitas d. Harga yang terjangkau e. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan f. Memanfaatkan teknologi g. Tidak berhenti berinovasi h. Mengutamakan pelanggan • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Kegagalannya dalam berbisnis teh premium tak lantas membuat James putus asa. James dan Edward pun melihat peluang menjanjikan dari kebiasaan orang Indonesia yang gemar minum kopi “ngopi”. James Prananto pun akhirnya mendirikan gerai kopi bernama Kopi Kenangan yang pertama kali dimulai di Menara Standard Chartered, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya "Kopi Kenangan awalnya cuman 10 meter dan construction cuman 1 sampai 2 bulan sudah selesai. Selain itu Investment juga sangat kecil," cerita James dalam kesempatan tersebut pada Kamis (2/11/2023). James menceritakan jika awal mula munculnya kopi kenangan tersebut dikarenakan banyaknya bisnis kopi di Indonesia namun merupakan brand luar negeri. Selain itu, tidak ada kopi shop yang melayani grab and go atau pesanan dapat dibungkus. • Penerapan Manajemen Risiko Disampaikan James Prananto COO Kopi Kenangan saat LIVE Instagram di official account @idx_channel, bahwa selama pandemi dan bulan puasa penjualan di Kopi Kenangan memang menurun drastis. Penurunan itu sendiri disebabkan karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yag mengakibatkan 70% outlet tutup atau available menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Melihat kondisi tersebut, James dan rekannya yakni Cynthia Chaerunnisa (CoFounder & CMO) dan Edward Tirtanata (CoFounder & CEO) mengaku hanya menerima gaji Rp1 saja perbulannya sejak April 2020 dan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Sejak April 2020, kami para Founder sudah menerima gaji hanya Rp1 setiap bulannya. Dan bulan ini sudah memasuki bulan kedua. Karena menurut kami pemimpin harus berani mengambil resiko paling tinggi disaat kondisi seperti ini dibandingkan melakukan PHK terhadap karyawan” ujar James saat melakukan Live Instagram bersama IDX Channel, pada Jumat (8/6/2020).
6. William Tanuwijaya Founder Tokopedia
• Sifat dan karakter yang dimiliki a. Growth Mindset Mempunyai pola pikir yang berkembang adalah hal yang sangat penting demi memajukan bisnis kami. William Tanuwijaya mengungkapkan bahwa apabila kita ingin membuat usaha tersebut sukses, maka cara pertama yang harus kita lakukan adalah mengubah cara berpikir atau growth mindset. Disini, William Tanuwijaya membuktikan sendiri melalui kisah suksesnya dalam mendirikan sebuah platform belanja online yaitu Tokopedia. Maka dari itu, kita patut meniru cara berpikir William, dengan cara ubah pola pikir apabila ingin bisnis semakin sukses. b. Memiliki Mimpi yang Besar Cara selanjutnya untuk membangun sebuah bisnis yang sukses adalah kita harus memiliki mimpi yang besar pula untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi, tidak hanya mengubah pola pikir saja. Menurut CEO Tokopedia, hal itu akan membantu kamu saat mengalami rintangan ataupun kegagalan yang berat. Kenapa harus punya mimpi yang besar? Sebab, dengan mengingat lagi mimpi kamu untuk bisa meraih kesuksesan saat sedang terpuruk atau menghadapi tantangan, maka hal itu akan lebih mudah membangkitkan semangat. c. Rendah Hati William Tanuwijaya mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki usaha bisnis harus mempunyai sifat rendah hati. Kamu dituntut untuk tetap mau belajar, entah dari siapa saja dan dimana saja. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah merasa tertindas oleh persaingan ketat di dunia bisnis. d. Jangan Mudah Menyerah dan Belajar Memberi Solusi Perlu kamu pahami bahwa demi menciptakan kesuksesan di dalam dunia bisnis, cobalah untuk memberikan solusi pada orang-orang yang sedang membutuhkan hal itu. Kamu bisa mulai untuk berpikir lebih kreatif dan pastikan lagi hasil yang sudah kamu pikirkan benar-benar akan bermanfaat sesuai dengan harapan. Tidak lupa juga jangan mudah menyerah. Seorang pemilik bisnis tidak diizinkan untuk menyematkan kata menyerah di dalam kamusnya. Teruslah bertahan meski tantangan semakin berat. Dengan begitu, peluang dalam mencapai kesuksesan akan semakin besar. e. Awali Dengan Ide yang Sederhana Mimpi yang besar memang sangat kita perlukan, tp kamu juga bisa memulainya dengan ide-ide yang sederhana sebagai pembelajaran awal dalam memulai bisnis. Dari sanalah perlahan kamu kamu akan bisa merangkai lebih banyak strategi yang tepat untuk kedepannya. Selain itu, kamu juga bisa meminta pendapat dari orang lain atau kerabat dan keluarga. Dari ide sederhana yang mereka miliki, akan muncul ide yang bisa mendobrak strategi perencanaan bisnis selanjutnya. • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia William Tanuwijaya mengajak anak muda untuk tak takut gagal. William sendiri mengaku berpengalaman dalam menghadapi kegagalan ketika membangun Tokopedia dan kegagalan itu menjadi guru baginya. "Tokopedia awalnya isinya gagal semua. Saya mencari modal dua tahun gagal semua. Saat nyari pegawai juga gagal. Saya berusaha membangun network juga gagal. Justru dari kegagalan itu saya belajar banyak," ujar William di acara Karya Nyata Untuk Indonesia, Selasa (29/10/2019) di Kementerian Keuangan, Jakarta. Bagi anak muda, William mengajak mereka agar banyak-banyak gagal mumpung masih muda dan belum membangun keluarga. Bos Tokopedia pun percaya bahwa kegagalan bagaikan kuota yang bisa dihabiskan. Kuota gagal itulah yang menurut William harus dihabiskan saat muda. William pun bersyukur karena memulai Tokopedia ketika ia muda. Waktu itu usia William masih pertengahan 20-an. "Saya belajar (bahwa) kuota kegagalan bisa habis, jadi gagallah sebanyak banyaknya mumpung masih bisa," kata William. Itu pun menjadi alasan Tokopedia memulai kampanye Mulai Aja Dulu, yakni supaya orang-orang berani mulai mengambil langkah pertama ketimbang takut gagal atau mencari alasan lain yang mengekang mereka. "Setiap hari kita mudah sekali mencari 1001 alasan untuk tidak bisa. Cukup cari 1 alasan untuk bisa, maka kita pasti bisa," tutur William. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya a. Inovasi Teknologi Tokopedia terus menerapkan inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Mereka mengadopsi fitur-fitur baru, seperti kecerdasan buatan dan teknologi pembayaran digital, untuk memperluas layanan dan memudahkan transaksi. b. Kemitraan Strategis William Tanuwijaya aktif menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan dan institusi terkemuka. Kemitraan ini membantu Tokopedia memperluas jangkauan, meningkatkan kredibilitas, dan mendapatkan akses ke sumber daya tambahan. c. Pendidikan dan Pelatihan Tokopedia memberikan pendidikan dan pelatihan kepada penjual dan pembeli melalui platformnya. Ini membantu meningkatkan kepercayaan pengguna dan meningkatkan keterampilan pelaku usaha, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas dan diversitas produk yang ditawarkan. d. Fokus pada Pengguna Strategi William Tanuwijaya berfokus pada kebutuhan pengguna. Dengan mendengarkan umpan balik pengguna dan terus meningkatkan platform berdasarkan kebutuhan mereka, Tokopedia berhasil membangun komunitas pengguna yang kuat. e. Ekspansi Pasar Tokopedia tidak hanya fokus pada pasar lokal, tetapi juga melakukan ekspansi ke wilayah yang lebih luas. Ini termasuk pengembangan layanan di berbagai sektor, seperti finansial dan logistik. f. Pengembangan Tim yang Kuat William Tanuwijaya membangun tim yang berkomitmen dan berbakat untuk mengelola Tokopedia. Keberhasilan bisnis juga ditopang oleh kolaborasi yang baik di antara anggota timnya.Semua strategi ini, bersama dengan visi jangka panjang William Tanuwijaya, telah berperan penting dalam membantu Tokopedia menjadi salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia. • Penerapan Manajemen Risiko “Tokopedia bangga bisa berkomitmen dengan UI untuk membuat wadah yang mempertemukan akademisi dengan praktisi.Dengan itu harapannya Indonesia yang saat ini negarar berkembang dapat leap frog menjadi negara maju di 2045 karena inovasi yang kita lahirkan,” ujarnya, Kamis (28/3). Melalui kolaborasi tersebut, peneliti dari UI akan mengembangkan solusi berbasis AI untuk mengatasi menghadirkan solusi bagi masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan industri, termasuk industri e-commerce, misalnya mengenai logistik, manajemen risiko, keamanan siber, serta pembayaran. Selain itu, peneliti juga dapat meneliti berbagai cara untuk membantu pedagang menghasilkan dan memberikan layanan, serta produk yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi super-komputer dari NVIDIA ini.
7. Ferry Unardi Founder Traveloka
• Sifat dan karakter yang dimiliki a. Pengambilan resiko b. Inovatif c. Keyakinan diri d. Kerja keras e. Sifat prestatif • Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya Untuk lebih fokus pada pengembangan bisnisnya tersebut, Ferry juga akhirnya memutuskan untuk keluar dari pendidikannya di Harvard. Banyak orang menyesali keputusan yang dibuat oleh Ferry, namun pria tersebut bisa membuktikan bahwa keluarnya ia dari Harvard bukanlah untuk hal yang sia-sia. Terbukti bagaimana Traveloka akhirnya menjadi salah satu layanan jasa terbesar yang banyak digunakan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Setelah melalui perjalanan panjang, Traveloka akhirnya remi rilis di pasaran pada Oktober 2012. Awal perilisannya tak langsung membawa Traveloka sesukses sekarang, justru bisa dibilang masa awal Traveloka berdiri, mereka harus menemukan kesulitan yaitu bagaimana maskapai tidak ada yang mau diajak kolaborasi. Namun, berkat semua kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimiliki, akhirnya satu per satu maskapai mulai tertarik dan menyetujui kerjasama yang diajukan. Kesuksesan Traveloka tersebut akhirnya membuat para pekerjanya berusaha untuk mengembangkannya menjadi jauh lebih baik lagi, terbukti dengan jasa yang diberikan semakin bertambah. Jika mulanya hanya menyediakan tiket pesawat, saat ini Traveloka juga menyediakan pemesanan hotel hingga tiket kereta api. Kesuksesan tersebut membaca nama Traveloka sebagai startup unicorn dengan nilai valuasi di atas 1 miliar dollar dan Ferry Unardi dikenal sebagai pengusaha sukses dan diakui oleh Forbes. • Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya Kata bijak yang diucapkan oleh CEO umumnya lebih dapat memberikan motivasi yang kuat, karena CEO tersebut sudah melewati banyak proses awal sehingga sukses dari perjuangannya. Maka, inilah Quotes penting Ferry Unardi : Pendiri Traveloka : “Buatlah sesuatu yang selama ini belum ditawarkan dan yang paling kamu butuhkan” Intinya adalah ide sebuah bisnis datangnya bisa dari mana saja, inspirasi dapat diperoleh dari hal yang telah ada, bahkan tidak sedikit yang akhirnya muncul setelah dia gelisah akan kejadian yang dialami dalam hidupnya. Menjalankan sebuah bisnis harus segera dan jangan menunda-nunda, sebab bisnis yang besar datangnya selalu dari yang kecil. Semoga quote ini dapat membantu kaum muda untuk lebih terdorong memulai mimpi dan usaha mereka. • Penerapan Manajemen Resiko Sebelum sukses seperti saat ini, Ferry Unardi merasakan jatuh bangunnya untuk mendirikan Traveloka. Tentunya dengan keputusan yang cukup sulit, Ferry memberanikan diri untuk mengambil resiko dari hal tersebut. Ferry berhenti dari perusahaan Microsoft dan berhenti dari kuliahnya di Harvard University untuk membangun Traveloka. Dari kesuksesannya tersebut, Ferry Unardi kini menjadi inspirasi para pebisnis muda.