Anda di halaman 1dari 10

Nama : Zumrotul Hamidah

NIM : 12422013
Prodi : Teknik Lingkungan

UTS Basic Entrepreneurship

1. Nadiem Makarim Founder Go-Jek


• Sifat dan karakter yang dimiliki
a. Peka pada lingkungan sekitar.
b. Sabar saat memulai bisnis dari nol.
c. Senang belajar.
d. Memfokuskan diri pada solusi, bukan janji.
e. Cari peluang hingga ke lapangan.
f. Tak mudah berpuas diri.
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Pendiri serta CEO Gojek Nadiem Anwar Makarim mengatakan peluang sukses
bagi perusahaan rintisan atau start up sangat kecil. Sebelum merintis Gojek, Nadiem
mengaku pernah tiga kali gagal saat mendirikan perusahaan rintisan. Menurut Nadiem,
meski gagal harus tetap dicoba hingga berhasil. Orang-orang yang gagal namun tetap
berusaha, merupakan calon pengusaha sukses. "Saya sendiri tidak pernah belajar lebih
dari kesuksesan, selalu lebih banyak dari kegagalan," kata lulusan Harvard Business
School itu.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
a. Inovasi
Terus berinovasi dan menawarkan teknologi-teknologi terbaru untuk memudahkan
pelanggannya, adalah salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh aplikasi ini. Salah
satu inovasi yang ditawarkan adalah sistem pembayaran non-tunai, bisa memesan
makanan dan tiket nonton di Gojek melalui Gopay dan masih banyak inovasi
lainnya yang ditawarkan. Terus berinovasi adalah salah satu strategi pemasaran
online yang paling utama yang harus dilakukan.
b. Memperluas target pemasaran
Gojek memiliki target pemasaran yang luas. Dengan menargetkan berbagai
demografi, Gojek dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dengan iklan dan
program komunikasi yang tepat sasaran.
c. Mengikuti Tren
Gojek selalu berusaha mengikuti tren yang sedang terjadi dalam memasarkan
produknya. Tren cenderung berubah dan berputar dengan cepat, jadi penting untuk
membuat strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan tren yang sedang
berlangsung.
• Penerapan Manajemen Risiko
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan
sikap mau mengambil resiko diperlukan dan merupakan kriteria dasar dari
kepemimpinan. Sehingga dia menekankan jangan menjadi pemimpin jika tak berani
mengambil resiko. "Jadi buat saya, bagian dari melakukan perubahan, bagian dari
perjuangan bagi masyarakat buat saya adalah berani mengambil resiko. Dan saya firm
sekali, mungkin nggak semua orang setuju sama saya, tapi menurut saya kemampuan
mengambil resiko adalah kriteria dasar dari kepemimpinan," ujar Nadiem, saat menjadi
salah satu pembicara dalam diskusi yang digelar Golkar Institute bertajuk
'Technological and Enviroment Change, and the Role of Youth in Indonesia's New
Development Approach'.

2. Achmad Zaky Founder Bukalapak


• Sifat dan karakter yang dimiliki
"Pertama work hard. Korea Selatan tahun 1960 lebih miskin dari Indonesia tapi dalam
beberapa tahun saja hanya butuh satu generasi untuk menunjukkan perubahan yang
sangat luar biasa. Kerja keras untuk Indonesia harus," ungkap CEO Bukalapak Achmad
Zaky saat acara Bukalapak Forum Indonesia Muda di Balai Sarbini, Jakarta Pusat,
Senin (16/5/2016).
"Karakter kedua adalah take risk. Generasi muda di era ini jangan ngambil pilihan yang
safe. Sayang digunakan untuk memilih pilihan yang secure.Harus mengambil risiko
dulu untuk gagal. Coba hal baru, hal yang berisiko," jelas Achmad.
"Build sense of paranoid, nggak pernah comfort. Karena nggak pernah comfort dia
selalu cari jalan baru," kata Achmad.
"Terakhir adalah creative and different, don't be follower. Pemimpin masa depan adalah
pendobrak. Diharapkan generasi muda bisa membuka jalan satu per satu sehingga
menginspirasi generasi berikutnya," pungkas Achmad.
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Ahmad Zaky tak mengenal kata menyerah. Meskipun gagal dalam beragam usaha, ia
tetap yakin pada dirinya. Mulai dari melamar pekerjaan ditolak, jualan mie ayam yang
bangkrut hingga buka software yang gagal total. Ia mencoba lagi dan membuka usaha
baru, buka lapak.com namanya. Ia pun sukses bersama lapak barunya ini pada usia 25
tahun. Itulah sosok Achmad Zaky. Menurutnya, meraih sukses bukanlah semudah
membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan, kesabaran, keberanian menanggung
risiko, dan mengikuti perkembangan zaman.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
Banyak strategi-strategi yang bisa kita pelajari dari yang selama ini Bukalapak lakukan,
mulai dari program rutin berupa bagi-bagi hadiah, sampai branding yang menarik dalam
iklan-iklannya.
a. Program Rutin Bagi-bagi Hadiah sebagai Investasi
Dengan program rutin bulanan bagi-bagi hadiah untuk setiap pembelian
sejumlah barang adalah bentuk komitmen Bukalapak untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kemudahan bertransaksi. Seperti di akhir tahun 2020,
dimana Bukalapak membuka kompetisi Program Bonus Akhir Tahun bagi penerima
manfaat Kartu Pra-kerja dengan ragam hadiah yang menarik. Program-program rutin
seperti ini adalah investasi dari Bukalapak untuk memupuk trust dan loyalitas tak
hanya dari buyer namun juga seller yang ada di platform Bukalapak.
b. Image yang Berbeda untuk Mendapatkan Spotlight
Selain bagi-bagi hadiah, strategi bisnis Bukalapak lainnya bisa kita lihat dengan
menilik video atau materi komersial dari Bukalapak, kita pasti mengingat bagaimana
mereka tidak takut untuk berbeda. Berbagai hal yang sebelumnya mungkin tidak
umum untuk dijadikan sebuah materi iklan malah disuguhkan oleh Bukalapak
kepada khalayak. Lewat iklan tak lumrah yang pasti kita ingat, kita bisa belajar
tentang pentingnya menjadi berbeda dalam bisnis.
c. Profesionalitas sebagai Pondasi Bisnis
Walaupun materi iklannya begitu lucu, namun hal di dalamnya harus tetap mengacu
pada profesionalitas. Bukalapak selalu menjalankan bisnisnya dengan
profesionalitas yang kompeten meski dengan gaya yang santai dan casual, karena
dalam bisnis meraih keuntungan itu hanya one thing namun mempertahankan bisnis
adalah segalanya. Dan profesionalitas adalah pondasi atas kokohnya sistem yang
menjaga bisnis berjalan dengan baik.
• Penerapan Manajemen Risiko
Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk
mundur dari jabatannya dan digantikan oleh seorang bankir yakni Rachmat Kaimuddin
dari Direksi Bank Bukopin. Saat ini Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000
karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut
data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.
"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-
manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus
bertambah. Butuh pengalaman." Zaky pun bercerita, target dari Rachmat Kaimuddin
adalah growth dan sustainability. Bahkan bisa terus besar sehingga value perusahaan
makin bertambah. "Semoga growth akan terus baik dan konsisten. Serta sustainable,"
kata Rachmat, CEO Bukalapak baru di tempat yang sama. Rachmat pun berujar, ke
depan ia berjanji Bukalapak akan menjadi perusahaan yang siap untuk menjadi
perusahaan terbuka. Dalam hal ini, perusahaan yang lebih transparan karena semakin
banyak investor di dalamnya.

3. Ir. Ciputra Founder Ciputra Grup


• Sifat dan karakter yang dimiliki
Ir. Ciputra, pendiri Ciputra Group, dikenal sebagai seorang pengusaha properti yang
memiliki sifat-visioner dan inovatif. Beliau dikenal memiliki karakter kepemimpinan
yang kuat, gigih, dan berani mengambil risiko dalam mengembangkan proyek-
proyeknya. Sifat-sifat ini membantu dalam menciptakan pengembangan properti yang
sukses dan berdampak besar di Indonesia.
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Ir. Ciputra menghadapi beberapa kegagalan dalam memulai bisnisnya. Salah satu
kegagalan awalnya adalah saat beliau berinvestasi dalam bisnis properti di Jakarta pada
awal 1960-an dan menghadapi kesulitan finansial. Cara mengatasinya adalah dengan
belajar dari pengalaman tersebut, memperbaiki strategi bisnis, dan tetap konsisten
dalam visi jangka panjangnya untuk menciptakan lingkungan perumahan yang
baik.Selain itu, Ir. Ciputra juga mengalami kendala saat membangun proyek
pertamanya, yaitu Taman Impian Jaya Ancol. Meskipun awalnya proyek tersebut
dihadapi oleh banyak masalah teknis dan finansial, Ir. Ciputra berhasil mengatasinya
dengan terus berinovasi, berkolaborasi dengan pihak terkait, dan memastikan kualitas
proyeknya.Kesimpulannya, Ir. Ciputra berhasil mengatasi kegagalan dengan belajar
dari setiap pengalaman, memperbaiki strategi, dan tetap gigih dalam mencapai visinya
dalam industri properti.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
Ir Ciputra, pendiri Ciputra Group, telah menjalankan beberapa strategi kunci dalam
mengembangkan usahanya. Pertama, dia fokus pada pengembangan properti, dengan
menitikberatkan pada proyek-proyek yang mendukung pertumbuhan kota dan
infrastruktur. Kedua, dia memiliki visi jangka panjang dan berorientasi pada
pembangunan kawasan yang holistik, termasuk perumahan, komersial, dan fasilitas
umum. Selain itu, Ciputra dikenal dengan kolaborasinya yang kuat dengan pemerintah
dan pihak swasta untuk mencapai kesuksesan proyeknya. Strategi ini membantu
Ciputra Group tumbuh menjadi salah satu pengembang properti terkemuka di
Indonesia.
• Penerapan Manajemen Risiko
Ir. Ciputra, pendiri Ciputra Group, dikenal karena penerapan manajemen risiko
yang cermat dalam proyek-proyek propertinya. Salah satu pendekatannya adalah
dengan melakukan diversifikasi portofolio bisnisnya, termasuk investasi di sektor
properti, perhotelan, pendidikan, dan infrastruktur. Diversifikasi ini membantu
mengurangi risiko terkait fluktuasi pasar tertentu.Selain itu, Ciputra juga dikenal karena
fokus pada lokasi proyek yang strategis dan pengembangan kawasan terpadu. Hal ini
membantu mengelola risiko terkait dengan nilai properti dan permintaan pasar. Selama
bertahun-tahun, perusahaan ini juga memiliki kebijakan pengelolaan utang yang
bijaksana untuk meminimalkan risiko keuangan.Namun, perlu dicatat bahwa informasi
terakhir saya pada Januari 2022, dan praktek manajemen risiko Ciputra Group dapat
berubah sejak saat itu. Jika Anda tertarik dengan strategi manajemen risiko terkini
perusahaan tersebut, disarankan untuk mencari sumber informasi terbaru atau langsung
dari perusahaan itu sendiri.

4. Hendy Setiono Founder Kebab Turki Baba Rafi


• Sifat dan karakter yang dimiliki
Hendry Setiono adalah pendiri Kebab Turki Baba Rafi, dan karakternya mencakup
kreativitas dalam bisnis kuliner serta ketekunan dalam membangun merek. Sifat-
sifatnya mencakup visi pengembangan bisnis internasional dan fokus pada kualitas
produk untuk mencapai keberhasilan di pasar makanan.
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Salah satu pengalaman pahit beliau ketika memulai bisnisnya, yakni uang hasil
penjualan dibawa lari oleh karyawan, bahkan niatnya untuk menjalankan usaha ini
sempat tidak mendapat persetujuan orang tuanya. Kesuksesan bisnis Hendy Setiono
tidak memerlukan waktu lama. Hanya dalam jangka waktu 3-4 tahun, kerja kerasnya
telah berhasil mengembangkan sayap bisnisnya di mana-mana Pada akhirnya, terutama
di penghujung tahun 2006, Hendy Setiono telah berhasil memiliki 100 outlet Kebab
Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
Hendy Setiono, pendiri Kebab Turki Baba Rafi, mengembangkan usahanya dengan
beberapa strategi kunci. Pertama, dia fokus pada kualitas produk dengan menggunakan
bahan baku berkualitas tinggi dan resep autentik. Selanjutnya, Hendy berhasil
membangun citra merek yang kuat melalui pemasaran kreatif dan konsisten. Ekspansi
melalui waralaba juga menjadi strategi penting, memungkinkan pertumbuhan cepat
dengan melibatkan lebih banyak pihak dalam operasional bisnisnya. Kesediaan untuk
berinovasi dan beradaptasi dengan selera pasar lokal juga menjadi faktor keberhasilan
dalam perjalanannya mengembangkan Kebab Turki Baba Rafi.
• Penerapan Manajemen Risiko
Proses penerapan manajemen risiko di restorannya melibatkan beberapa tahapan.
a. Tahap pertama adalah dengan survey lokasi restoran dan mengamati operasinya
secara langsung. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat berbagai risiko yang
dihadapi restoran setiap hari dan memahami praktik manajemen risiko saat ini.
b. Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan wawasan
tentang perspektif dan pengalaman mereka yang bekerja di restoran, serta
memahami tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam mengelola risiko.
c. Setelah wawancara, tim manajemen risiko harus belajar lebih banyak tentang
manajemen risiko di industri restoran. Ini mungkin melibatkan meninjau standar
industri dan praktik terbaik, berkonsultasi dengan pakar industri, atau membaca
penelitian dan literatur yang relevan tentang topik tersebut.Dengan pengetahuan ini,
tim manajemen risiko dapat mengembangkan rencana manajemen risiko untuk
restoran. Rencana ini harus menguraikan risiko spesifik yang dihadapi restoran,
strategi untuk mengelola risiko ini, dan peran serta tanggung jawab pemangku
kepentingan yang berbeda dalam mengimplementasikan rencana tersebut.
d. Terakhir, rencana manajemen risiko harus diterapkan di restoran. Ini mungkin
melibatkan pelatihan karyawan tentang praktik manajemen risiko, penerapan kontrol
untuk mengurangi risiko, dan secara teratur meninjau dan memperbarui rencana
sesuai kebutuhan.

5. James Prananto Founder Kopi Kenangan


• Sifat dan karakter yang dimiliki
a. Menawarkan solusi dari sebuah masalah
Sebagai penikmat kopi, James tidak menemukan gerai kopi yang menyajikan kopi
yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kemudian James memulai bisnis
Kopi Kenangan dengan pengalaman bisnis yang terdahulu di bidang yang sama yaitu
Food & Beverage (F&B).
b. Keberanian
c. Branding yang kuat dan mengutamakan kualitas
d. Harga yang terjangkau
e. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
f. Memanfaatkan teknologi
g. Tidak berhenti berinovasi
h. Mengutamakan pelanggan
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Kegagalannya dalam berbisnis teh premium tak lantas membuat James putus asa. James
dan Edward pun melihat peluang menjanjikan dari kebiasaan orang Indonesia yang
gemar minum kopi “ngopi”. James Prananto pun akhirnya mendirikan gerai kopi
bernama Kopi Kenangan yang pertama kali dimulai di Menara Standard Chartered,
kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
"Kopi Kenangan awalnya cuman 10 meter dan construction cuman 1 sampai 2 bulan
sudah selesai. Selain itu Investment juga sangat kecil," cerita James dalam kesempatan
tersebut pada Kamis (2/11/2023). James menceritakan jika awal mula munculnya kopi
kenangan tersebut dikarenakan banyaknya bisnis kopi di Indonesia namun merupakan
brand luar negeri. Selain itu, tidak ada kopi shop yang melayani grab and go atau
pesanan dapat dibungkus.
• Penerapan Manajemen Risiko
Disampaikan James Prananto COO Kopi Kenangan saat LIVE Instagram di official
account @idx_channel, bahwa selama pandemi dan bulan puasa penjualan di Kopi
Kenangan memang menurun drastis. Penurunan itu sendiri disebabkan karena adanya
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yag mengakibatkan 70% outlet
tutup atau available menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Melihat kondisi tersebut,
James dan rekannya yakni Cynthia Chaerunnisa (CoFounder & CMO) dan Edward
Tirtanata (CoFounder & CEO) mengaku hanya menerima gaji Rp1 saja perbulannya
sejak April 2020 dan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Sejak April 2020, kami para Founder sudah menerima gaji hanya Rp1 setiap
bulannya. Dan bulan ini sudah memasuki bulan kedua. Karena menurut kami pemimpin
harus berani mengambil resiko paling tinggi disaat kondisi seperti ini dibandingkan
melakukan PHK terhadap karyawan” ujar James saat melakukan Live Instagram
bersama IDX Channel, pada Jumat (8/6/2020).

6. William Tanuwijaya Founder Tokopedia


• Sifat dan karakter yang dimiliki
a. Growth Mindset
Mempunyai pola pikir yang berkembang adalah hal yang sangat penting demi
memajukan bisnis kami. William Tanuwijaya mengungkapkan bahwa apabila kita
ingin membuat usaha tersebut sukses, maka cara pertama yang harus kita lakukan
adalah mengubah cara berpikir atau growth mindset. Disini, William Tanuwijaya
membuktikan sendiri melalui kisah suksesnya dalam mendirikan sebuah platform
belanja online yaitu Tokopedia. Maka dari itu, kita patut meniru cara berpikir William,
dengan cara ubah pola pikir apabila ingin bisnis semakin sukses.
b. Memiliki Mimpi yang Besar
Cara selanjutnya untuk membangun sebuah bisnis yang sukses adalah kita harus
memiliki mimpi yang besar pula untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi, tidak hanya
mengubah pola pikir saja. Menurut CEO Tokopedia, hal itu akan membantu kamu
saat mengalami rintangan ataupun kegagalan yang berat. Kenapa harus punya mimpi
yang besar? Sebab, dengan mengingat lagi mimpi kamu untuk bisa meraih kesuksesan
saat sedang terpuruk atau menghadapi tantangan, maka hal itu akan lebih mudah
membangkitkan semangat.
c. Rendah Hati
William Tanuwijaya mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki usaha bisnis
harus mempunyai sifat rendah hati. Kamu dituntut untuk tetap mau belajar, entah dari
siapa saja dan dimana saja. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah merasa tertindas
oleh persaingan ketat di dunia bisnis.
d. Jangan Mudah Menyerah dan Belajar Memberi Solusi
Perlu kamu pahami bahwa demi menciptakan kesuksesan di dalam dunia bisnis,
cobalah untuk memberikan solusi pada orang-orang yang sedang membutuhkan hal
itu. Kamu bisa mulai untuk berpikir lebih kreatif dan pastikan lagi hasil yang sudah
kamu pikirkan benar-benar akan bermanfaat sesuai dengan harapan. Tidak lupa juga
jangan mudah menyerah. Seorang pemilik bisnis tidak diizinkan untuk menyematkan
kata menyerah di dalam kamusnya. Teruslah bertahan meski tantangan semakin berat.
Dengan begitu, peluang dalam mencapai kesuksesan akan semakin besar.
e. Awali Dengan Ide yang Sederhana
Mimpi yang besar memang sangat kita perlukan, tp kamu juga bisa memulainya
dengan ide-ide yang sederhana sebagai pembelajaran awal dalam memulai bisnis. Dari
sanalah perlahan kamu kamu akan bisa merangkai lebih banyak strategi yang tepat
untuk kedepannya. Selain itu, kamu juga bisa meminta pendapat dari orang lain atau
kerabat dan keluarga. Dari ide sederhana yang mereka miliki, akan muncul ide yang
bisa mendobrak strategi perencanaan bisnis selanjutnya.
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia William Tanuwijaya mengajak anak
muda untuk tak takut gagal. William sendiri mengaku berpengalaman dalam
menghadapi kegagalan ketika membangun Tokopedia dan kegagalan itu menjadi guru
baginya. "Tokopedia awalnya isinya gagal semua. Saya mencari modal dua tahun gagal
semua. Saat nyari pegawai juga gagal. Saya berusaha membangun network juga gagal.
Justru dari kegagalan itu saya belajar banyak," ujar William di acara Karya Nyata Untuk
Indonesia, Selasa (29/10/2019) di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Bagi anak muda, William mengajak mereka agar banyak-banyak gagal mumpung
masih muda dan belum membangun keluarga. Bos Tokopedia pun percaya bahwa
kegagalan bagaikan kuota yang bisa dihabiskan. Kuota gagal itulah yang menurut
William harus dihabiskan saat muda. William pun bersyukur karena memulai
Tokopedia ketika ia muda. Waktu itu usia William masih pertengahan 20-an. "Saya
belajar (bahwa) kuota kegagalan bisa habis, jadi gagallah sebanyak banyaknya
mumpung masih bisa," kata William.
Itu pun menjadi alasan Tokopedia memulai kampanye Mulai Aja Dulu, yakni
supaya orang-orang berani mulai mengambil langkah pertama ketimbang takut gagal
atau mencari alasan lain yang mengekang mereka. "Setiap hari kita mudah sekali
mencari 1001 alasan untuk tidak bisa. Cukup cari 1 alasan untuk bisa, maka kita pasti
bisa," tutur William.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
a. Inovasi Teknologi
Tokopedia terus menerapkan inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman
pengguna. Mereka mengadopsi fitur-fitur baru, seperti kecerdasan buatan dan
teknologi pembayaran digital, untuk memperluas layanan dan memudahkan
transaksi.
b. Kemitraan Strategis
William Tanuwijaya aktif menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan dan
institusi terkemuka. Kemitraan ini membantu Tokopedia memperluas jangkauan,
meningkatkan kredibilitas, dan mendapatkan akses ke sumber daya tambahan.
c. Pendidikan dan Pelatihan
Tokopedia memberikan pendidikan dan pelatihan kepada penjual dan pembeli
melalui platformnya. Ini membantu meningkatkan kepercayaan pengguna dan
meningkatkan keterampilan pelaku usaha, yang pada gilirannya meningkatkan
kualitas dan diversitas produk yang ditawarkan.
d. Fokus pada Pengguna
Strategi William Tanuwijaya berfokus pada kebutuhan pengguna. Dengan
mendengarkan umpan balik pengguna dan terus meningkatkan platform berdasarkan
kebutuhan mereka, Tokopedia berhasil membangun komunitas pengguna yang kuat.
e. Ekspansi Pasar
Tokopedia tidak hanya fokus pada pasar lokal, tetapi juga melakukan ekspansi ke
wilayah yang lebih luas. Ini termasuk pengembangan layanan di berbagai sektor,
seperti finansial dan logistik.
f. Pengembangan Tim yang Kuat
William Tanuwijaya membangun tim yang berkomitmen dan berbakat untuk
mengelola Tokopedia. Keberhasilan bisnis juga ditopang oleh kolaborasi yang baik
di antara anggota timnya.Semua strategi ini, bersama dengan visi jangka panjang
William Tanuwijaya, telah berperan penting dalam membantu Tokopedia menjadi
salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia.
• Penerapan Manajemen Risiko
“Tokopedia bangga bisa berkomitmen dengan UI untuk membuat wadah yang
mempertemukan akademisi dengan praktisi.Dengan itu harapannya Indonesia yang saat
ini negarar berkembang dapat leap frog menjadi negara maju di 2045 karena inovasi
yang kita lahirkan,” ujarnya, Kamis (28/3). Melalui kolaborasi tersebut, peneliti dari UI
akan mengembangkan solusi berbasis AI untuk mengatasi menghadirkan solusi bagi
masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan industri, termasuk industri e-commerce,
misalnya mengenai logistik, manajemen risiko, keamanan siber, serta pembayaran.
Selain itu, peneliti juga dapat meneliti berbagai cara untuk membantu pedagang
menghasilkan dan memberikan layanan, serta produk yang lebih baik dengan
memanfaatkan teknologi super-komputer dari NVIDIA ini.

7. Ferry Unardi Founder Traveloka


• Sifat dan karakter yang dimiliki
a. Pengambilan resiko
b. Inovatif
c. Keyakinan diri
d. Kerja keras
e. Sifat prestatif
• Kegagalan memulai bisnisnya dan cara mengatasinya
Untuk lebih fokus pada pengembangan bisnisnya tersebut, Ferry juga akhirnya
memutuskan untuk keluar dari pendidikannya di Harvard. Banyak orang menyesali
keputusan yang dibuat oleh Ferry, namun pria tersebut bisa membuktikan bahwa
keluarnya ia dari Harvard bukanlah untuk hal yang sia-sia. Terbukti bagaimana
Traveloka akhirnya menjadi salah satu layanan jasa terbesar yang banyak digunakan di
Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Setelah melalui perjalanan panjang, Traveloka
akhirnya remi rilis di pasaran pada Oktober 2012. Awal perilisannya tak langsung
membawa Traveloka sesukses sekarang, justru bisa dibilang masa awal Traveloka
berdiri, mereka harus menemukan kesulitan yaitu bagaimana maskapai tidak ada yang
mau diajak kolaborasi. Namun, berkat semua kerja keras dan semangat pantang
menyerah yang dimiliki, akhirnya satu per satu maskapai mulai tertarik dan menyetujui
kerjasama yang diajukan.
Kesuksesan Traveloka tersebut akhirnya membuat para pekerjanya berusaha untuk
mengembangkannya menjadi jauh lebih baik lagi, terbukti dengan jasa yang diberikan
semakin bertambah. Jika mulanya hanya menyediakan tiket pesawat, saat ini Traveloka
juga menyediakan pemesanan hotel hingga tiket kereta api. Kesuksesan tersebut
membaca nama Traveloka sebagai startup unicorn dengan nilai valuasi di atas 1 miliar
dollar dan Ferry Unardi dikenal sebagai pengusaha sukses dan diakui oleh Forbes.
• Strategi yang dijalankan dalam mengembangkan usahanya
Kata bijak yang diucapkan oleh CEO umumnya lebih dapat memberikan motivasi
yang kuat, karena CEO tersebut sudah melewati banyak proses awal sehingga sukses
dari perjuangannya. Maka, inilah Quotes penting Ferry Unardi : Pendiri Traveloka :
“Buatlah sesuatu yang selama ini belum ditawarkan dan yang paling kamu butuhkan”
Intinya adalah ide sebuah bisnis datangnya bisa dari mana saja, inspirasi dapat diperoleh
dari hal yang telah ada, bahkan tidak sedikit yang akhirnya muncul setelah dia gelisah
akan kejadian yang dialami dalam hidupnya. Menjalankan sebuah bisnis harus segera
dan jangan menunda-nunda, sebab bisnis yang besar datangnya selalu dari yang kecil.
Semoga quote ini dapat membantu kaum muda untuk lebih terdorong memulai mimpi
dan usaha mereka.
• Penerapan Manajemen Resiko
Sebelum sukses seperti saat ini, Ferry Unardi merasakan jatuh bangunnya untuk
mendirikan Traveloka. Tentunya dengan keputusan yang cukup sulit, Ferry
memberanikan diri untuk mengambil resiko dari hal tersebut. Ferry berhenti dari
perusahaan Microsoft dan berhenti dari kuliahnya di Harvard University untuk
membangun Traveloka. Dari kesuksesannya tersebut, Ferry Unardi kini menjadi
inspirasi para pebisnis muda.

Anda mungkin juga menyukai