Anda di halaman 1dari 12

Aplikasi Biologi

Molekuler Pada Bidang


Perairan
Kelompok 4
Anggota Kelompok

Retno Khusnul Khotimah Asti Khairina Salsabila Jeniar Asri Preskoewati Vibula Rosa Arumbina
2200017064 2200017065 2200017080 2200017082
Materi Pembahasan
Pengantar Contoh Aplikasi Biologi
Molekuler pada Bidang
Perairan

Pendalaman pada Ilmu Dasar


di Perairan

Pemanfaatan Biologi Molekuler


pada Akuakultur

Tantangan Aplikasi Biologi


Molekuler dalam Bidang
Perairan
Pengantar
Biologi molekuler merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam bidang budi daya
perairan. Perkembangan teknologi dalam bidang biologi molekuler sangat mendukung
terciptanya solusi-solusi baru untuk mengatasi berbagai masalah dalam budi daya perairan
yang tidak dapat diselesaikan dengan cara tradisional. Saat ini, aktivitas budi daya ikan juga
tidak terlepas dari berbagai macam teknik-teknik analisis berbasis binlogi molekuler.
Sebagai contohnya adanya berbagai macam virus-virus mematikan yang banyak
menyerang udang budi daya tentu saja tidak bisa diketahui dan didiagnosis sejak dini
dengan metode tradisional Namun dengan bantuan PCR, kita dapat mengetahui sejak awal
mula adanya indikasi serangan virus-virus tersebut
Contoh Aplikasi Biologi Molekuler pada Bidang Perairan
Aplikasi biologi molekuler dalam bidang perairan melibatkan berbagai
teknik untuk memahami ekosistem perairan dan organisme yang
mendiaminya. Contoh aplikasinya meliputi:
1. Analisis DNA lingkungan
2. Pemantauan kualitas air
3. Analisis DNA ikan
Aku suka ekosistem
4. Pemahaman naik gunungmikroba Aku suka warna monocrome
5. Penelitian Toksikologi
6. Pemantauan mangrove
7. Deteksi penyakit pada organisme perairan
Aku suka main skateboard
Aplikasi ini mencerminkan peran biologi molekuler dalam memberikan
wawasan mendalam tentang ekologi dan dinamika organisme dalam
ekosistem perairan.
Pendalaman Pada Ilmu Dasar di Perikanan
1. Identifikasi Ikan secara Molekuler
Sebagai contohnya dalam pengkajian keragaman genetik beberapa subspesies
gurami dengan pendekatan biologi molekuler berupa sekuen 5S rDNA yang
dilakukan oleh Murwantoko dan Hardaningsih (2008). Hasil analisis pengkajian ini
menunjukkan ada variasi genetik dan menemukan perbedaan sebanyak 12
nukleotida dari ikan gurami yang diamati.
2. Analisis Gen Ikan
Analisis gen ikan menggunakan aplikasi biologi molekuler melibatkan sejumlah
teknik dan metode untuk memahami struktur genetik, keragaman genetik, dan
fungsi gen dalam populasi ikan tertentu.

Berikut adalah beberapa aplikasi biologi molekuler yang umum


digunakan dalam analisis gen ikan:
Identifikasi Spesies:
PCR (Polymerase Chain Reaction): Teknik ini digunakan untuk
mengamplifikasi (menggandakan) sekuens DNA spesifik dari sampel
ikan.
Pemahaman Keanekaragaman Genetik:
Sequencing (Sekuensing) DNA: Teknologi sekuensing DNA modern
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi lengkap tentang
urutan gen dalam genom ikan.
Pemanfaatan Biologi Molekuler pada
Akuakultur
1. Mikrobioma Lingkungan Akuakultur
Mikroorganisme mampu mendaur ulang nutrien dan mendegradasi bahan organik,
terdapat juga yang dapat menginfeksi, meskipun ada juga beberapa mikroorganisme yang
melindungi ikan dari penyakit. Oleh karena itu, pemantauan dan manipulasi komunitas
mikroba di lingkungan akuakultur memiliki potensi besar dalam hal peningkatan kualitas air
dan pengendalian perkembangan infeksi mikroba. Penelitian tentang keragaman bakteri
pada sistem akuakultur diharapkan dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan produksi
akuakultur melalui manajemen kualitas air dan pengendalian penyakit. Next Generation
Sequencing (NGS) atau high-throughput DNA sequencing adalah salah satu teknologi
yang dapat digunakan dalam studi metagenomik.
2.Pengembangan Deteksi Penyakit
Pencegahan wabah penyakit pada organisme perairan contohnya, yaitu dapat
dilakukannya pendeteksian terhadap keberadaan virus pada ikan. Adanya
pendeteksian virus baik pada induk ikan, maupun sampel ikan lainnya memungkinkan
untuk melakukan karantina atau pencegahan dini sehingga virus tidak menyebar ke
ikan lainnya yang masih sehat. Berbagai metode deteksi virus telah banyak
dikembangkan saat ini, antara lain pengamatan mikroskopik, deteksi virion dengan
mikroskop elektron, deteksi antigen virus secara serologi (imunodiagnosis), deteksi
nukleotida dengan teknik molekuler, deteksi antibodi spesifik, dan menginokulasi virus
pada kultur jaringan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit
pada ikan adalah Polymerase chain reaction PCR. Metode PCR ini telah digunakan
untuk berbagai kepentingan diantaranya untuk deteksi penyakit ikan baik yang
tergolong dalam parasit, bakteri, maupun virus.
Tantangan Aplikasi Biologi Molekuler
dalam Bidang Perairan
Pada kajian genomik, berbagai penanda genetik molekuler telah dikembangkan dan dapat
digunakan untuk mempelajari genom, melakukan pemetaan hubungan gen/gene-linkage,
menentukan letak gen pada kromosom, mengetahui ekspresi gen,melakukan analisis
Akusuka
juga sekali
genetik populasi, dan menerapkan
Aku suka
seleksi berbantuan penanda (marker-assisted selection).
Pada bidang genetik,membuat
kajian tanaman
sekalibiologi
desain molekuler kebanyakan masih terbatas pada identifikasi
hidroponik.
interior.
dan keragaman genetik. Perlu penguatan kajian yang mengarah pada identifikasi penanda
yang terkait atau spesifik dengan karakter-karakter tertentu. Dari dasar ini dapat
dikembangkan pemulian dengan target karakter spesifik dapat didesain lebih akurat dan
efisien. Teknik transfer gen perlu dikembangkan untuk mendapatkan ikan-ikan yang
mempunyai karakter-karakter unggul.
Daftar Pustaka
Dunham, R. A. 2011. Aquaculture and fisheries biotechnology: genetic approaches.
Cabi.
Guo, F. C., & Woo, P. T. K.2009.Selected parasitosis in cultured and wildfish
Veterinary Parasitology, 163(3), 207-216.
Murwantoko dan Hardaningsih, I.2008.Studi Keragaman Genetik gouram
(Osphronemus goramy, goramy, Lac.) dengan Pendekatan Sekuen /
5S rDNA. Aquacultura Indonesiana 9(3):125-134.
Terima Kasih !!!
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai