Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5

• Alfa Duina Arimbi (2200017075)


• Riska Dwi Atika (2200017077)
• Hajni Rizkia Zulpa (2200017078)
Microbial Diversity and Community Structure in
Agricultural Soils Suffering from 4-years Pb Contamination

• Apa yang dilakukan peneliti/penulis untuk menjawab permasalahan


bagaimana cara mengungkapkan keanekaragaman mikroba dan
struktur komunitasnya dalam tanah pertanian yang menderita
kontaminasi Pb selama 4 tahun ?
Metode yang digunakan oleh Peneliti/Penulis
1. Desain Media
2. Analisis Fisikokimia
Analisis ini terdiri dari perhitungan pH, kelembaban tanah,dan total
konsentrasi PB dalam tanah. Sampel yang digunakan adalah tanah yang
kemungkinan tercemar PB/ timbal.
3. DNA extraction, PCR amplification, and sequencing analysis
4. Analisis Statistika
Analisis statistical yang digunakan untuk melihat Kesamaan di antara
komunitas mikroba dalam berbagai sampel.
Sampel yang digunakan oleh Peneliti/Penulis
• Percobaan ini menggunakan sampel tanah dari lapangan. Tiga kondisi
telah ditetapkan untuk percobaan ini,yaitu: perawatan konsentrasi
yang rendah (rendah) adalah setengah jumlah batas maksimum
standar (175 mg/kg ditambah background level); Perawatan
konsentrasi yang tinggi (tinggi) sama dengan tingkat standar (350
mg/kg ditambah background level ), dan Perawatan kontrol (CK) tidak
ada Pb yang ditambahkan ke dalam tanah, hanya dengan background
level. Kandungan background level Pb sebagian besar berasal dari
material tanah aslinya.Dalam penelitian ini, background levelnya
adalah 99 Pb yaitu sekitar 23,06 mg/kg.
Sampel yang digunakan oleh Peneliti/Penulis
• Sampel yang digunakan ada 9, yaitu 3 sampel kontrol (tanah yang
tidak tercemar PB),3 sampel low (tanah yang tercemar sedikit pb),
dan 3 sampel high treatmen( tanah yang tercemar banyak PB).
Parameter lingkungan

Data yang diperoleh oleh Peneliti/Penulis


Parameter lingkungan

Pembahasan
Pada pengukuran karakteristik fisikokimia sampel tanah, seperti PH
tanah, SOM, AP, AK, AN, Apb, Tpb serta presentase kadar air. PH tanah
sampel berkisar antara 7,92 hingga 8,12. PH tanah, AK, AN tidak
berbeda jauh diantara ke 3 perlakuan, kadar air pada perlakuan rendah
secara signifikan lebih rendah dari perlakuan tinggi dan control.
Konsentrasi SOM pada perlakuan control secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan perlakuan rendah dan tinggi. Ap dalam perlakuan tinggi
secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan rendah
dan control.
Data yang diperoleh oleh Peneliti/Penulis

Gambar 5.
Pembahasan
• Komposisi taksonomi mikroba pada tingkat filum disajikan pada Gambar 5.
Proteobakteri adalah filum paling melimpah di semua sampel, terhitung
25,91% –30,87% dari total bacaan yang valid, dengan rata-rata kelimpahan
relatif 27,89%.
• Bakteri asam adalah yang terbanyak kedua filum melimpah di semua sampel,
dengan rata-rata kelimpahan relatif 20,72% (16,54% –24,46%). Termasuk
filum dominan lainnya Aktinobakteri(10,34%–13,92%, rata-rata 11,88%),
bakterioid (7,87%–11,58%, rata-rata 9,30%), Planctomycetes (5,56%–7,36%,
rata-rata 6,50%),Firmicute (5,56%–6,78%, rata-rata 6,02%),Klorofleksi(5,43%–
6,87%, rata-rata 6,01%), dan Gemmatimonadetes (3,05%–4,50%, rata-rata
3,54%). Aktinobakteri, bakterioid dan Sianobakteri lebih melimpah pada
perlakuan konsentrasi tinggi dibandingkan pada kontrol atau rendah.
Data yang diperoleh oleh Peneliti/Penulis

Gambar 6
Pembahasan
• Beberapa kelas yang berlimpah antara lain Acidobacteria-6, Klorasidobakteri,
Alfaproteobakteri, Deltaproteobakteri, Betaproteobakteri, basil, Gammaproteobakteri,
Saprospira, Aktinobakteri dan Termoleofilia yang dapat dilihat pada Gambar 6A.
• Klasifikasi taksonomi pada tingkat ordo menunjukkan 27 ordo mendominasi di semua
sampel tanah (kelimpahan relatif, > 1%). Berdasarkan kelimpahan relatif rata-rata, iii1-
15(8,41%) merupakan ordo yang paling banyak diikuti oleh RB41(8,33%),
Saprospiral(4,49%), Actinomycetales(4,32%), Sitofagales(3,62%), Lactobacillales(3,59%),
Xanthomonadales(3,05%), dan Sphingomonadale(3,01%) yang dapat dilihat pada Gambar
6B.
• Berdasarkan tingkat keluarga, Kitinofagaceae, Cytophagaceae, Streptococcaceae,
Sphingomonadaceae, Syntrophobacteraceae, Pirellulaceae, Sinobakteriaceae,
Rhodospirillaceae, Rubrobakteraceae, Gaiellaceae, Comamonadaceae,mb2424, dan
Ellin6075 adalah kelompok utama (> 1%) di semua jenis tanah yang dapat dilihat pada
Gambar 6C.
Korelasi antara parameter lingkungan dan
mikroba struktur komunitas
Data yang diperoleh oleh Peneliti/Penulis.

Gambar 8.
Pembahasan
Kemungkinan keterkaitan antara lingkungan hidup dan struktur komunitas
mikroba. Dilihat berdasarkan RDA (gambar 8). Setiap variabel lingkungan dalam
biplot RDA diwakili oleh Anak panah, dan panjang anak panah individu
menunjukkan berapa banyak perbedaan yang dijelaskan oleh Variabel itu.
• Berdaarkan pada gambar 8, semua lokasi umumnya dipisahkan oleh dua sumbu
panah. Adanya korelasi antara adanya kalium dan kombo mikroba ditandai
dengan berdasarkan pada tingkat OTU. Komposisii spesies Di
CK(control)menunjukkan korelasi positif yang jelas dengan konsentrasi SOM.
Perawatan logam tinggi (Pb23S) memperlihatkan korelasi positif yang jelas
dengan konsentrasi Pb, dan perawatan logam rendah (Pb13S) menunjukkan
korelasi positif yang jelas dengan Adanya kalium. Selain itu Apb/TPb negatif
berkorelasi dengan SOM, tetapi mempengaruhi AP secara signifikan dan positif.
Data yang diperoleh oleh Peneliti/Penulis.
Pembahasan
• Berdasarkan Spearman’s rank correlation coefficient telah
diperhitungkan untuk mengungkap hubungan antara faktor
lingkungan dan keanekaragaman mikroba dalam tanah pada tingkat
filum (jumlahnya relatif di atas 1%; Tabel 2). TPb secara negatif dan
signifikan berkorelasi dengan kelimpahan relatif Planctomycetes (P=
0,03). Selain itu, Gemmatimonadetes yang relatif berlimpah (P=
0,094) dan Nitrospirae (P= 0,065) Juga berkorelasi negatif dengan TPb,
karena maknanya dekat dengan P= 0,05 setelah korelasi dengan FDR.
Konsentrasi Pb yang tersedia (Apb) berhubungan erat dengan isi TPb
(P<0.001).

Anda mungkin juga menyukai