Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

PERSAMAAN KUADRAT

ABSTRAK

Sebuah persamaan yang memiliki variabel dengan pangkat tertinggi sama dengan dua disebut sebagai
persamaan kuadrat. Persamaan kuadrat adalah salah satu materi pelajaran matematika yang pernah dijunpai
disekolah. Menyelesaikan persamaan kuadrat untuk mendapatkan solusi dari persamaan tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur
yang membahas tentang menyelesaikan persamaan kuadrat. Pada studi literatur penelitian ini, terdapat
beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan kuadrat. Hasil studi menunjukkan bahwa menyelesaikan
persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan cara memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna dan
menggunakan rumus abc. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat yang akarnya bukan bilangan bulat
dapat menggunakan konsep penjumlahan dan hasilkali faktor

Kata Kunci : Studi Literatur, Menyelesaikan Persamaan Kuadrat

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang sarat dengan suatu bilangan. Matematika juga
merupakan suatu bahasa dimana bahasa pada matematika tidak memiliki makna yang ambigu atau
pemaknaan dari bahasa matematika tidak menimbulkan makna ganda yaitu selalu pasti, misalnya : 1 + 1
=2, hasilnya pasti 2, bukan 10 atau 100. Matematika sebagai suatu disiplin ilmu memiliki berbagai macam
cabang, salah satu diantaranya adalah aljabar. Aljabar merupakan suatu cabang matematika yang erat
kaitannya dengan penjabaran-penjabaran suatu konsep pada matematika.

Salah satu konsep yang terdapat pada aljabar adalah konsep persamaan kuadrat. Sejak zaman dulu,
yaitu sekitar 2000 tahun yang lalu, persamaan kuadrat pertama kali dikenal oleh Bangsa Babylonia.
Peradaban kuno mengatakan ekspresi aljabar pada sistem persamaan kuadrat hanya menggunakan
sesingkatan sesekali, tetapi oleh ahli matematika abad pertengahan Islam mampu berbicara tentang
kekuasaan sewenang-wenang tinggi dari x tidak diketahui, dan bekerja di luar aljabar dasar polinomial
(tanpa belum menggunakan simbolisme modern). Ini termasuk kemampuan untuk mengalikan, membagi,
dan menemukan akar kuadrat dari polinomial serta pengetahuan dari teorema binomial.

The Alexandria matematikawan Hero dari Alexandria dan Diophantus melanjutkan tradisi Mesir
dan Babel, tetapi Diophantus‘s buku Arithmetica berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi dan
memberikan solusi mengejutkan banyak persamaan tak tentu sulit. Pengetahuan kuno solusi dari persamaan
pada gilirannya menemukan rumah awal di dunia Islam, di mana ia dikenal sebagai “ilmu restorasi dan
balancing.” (Kata Arab untuk restorasi, al-jabru, adalah akar dari aljabar kata.) Dalam abad ke-9,
matematikawan Arab al-Khwarizmi menulis satu dari algebras Arab pertama, uraian sistematis dari teori
dasar persamaan, dengan kedua contoh dan bukti. Pada akhir abad 9, ahli matematika Mesir Abu Kamil
telah menyatakan dan membuktikan hukum dasar dan identitas dari aljabar dan memecahkan masalah rumit
seperti menemukan x, y, dan z sehingga x + y + z = 10, x 2 + y 2 = z 2, dan xz = y 2

Pada masa modern persamaan kuadrat masih terus eksis di semua kalangan, khususnya dalam
proses pembangunan serta dalam proses pengembangan olah raga, seperti ; pembangunan jembatan ,
pembangun jembatan, dll. Hingga kini pun, persamaan kuadrat masih bisa eksis di bidang ilmu
pengetahuan, khususnya matematika. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menyadari bahwa konsep
persamaan kuadrat ini sering kita jumpai, bahkan suatu hal yang kita sering lakukan pun tidak pernah kita
pikirkan bahwa terdapat suatu konsep yang mendukung dari kegiatan tersebut konsep persamaan kuadrat,
misalnya saja dalam permainan bola basket yaitu bagaimana kelengkungan bola yang dilemparkan ke ring
sehingga bisa masuk dengan tepat. Adapun dalam pertandingan sepak bola, lintasan bola yang melambung,
akibat tendangan para pemain, memenuhi persamaan grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola. Jika
diketahui tiga titik saat belum ditendang (titik (0,0)), titik saat bola pada posisi tertinggi (titik (x 1,y1)), dan
titik saat bola menyentuh tanah, (titik (x2,0)) maka fungsi kuadrat yang berbentuk y=ax2 + bx + c dari
lintasan tersebut dapat ditentukan.
Matematika dibedakan menjadi tiga bidang kajian yaitu : aljabar, analisis, dan geometri (James,
1976). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi pelajaran matematika kelas X
semester 1 adalah Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma, Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan Kuadrat, dan
Fungsi Kuadrat, Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan. Persamaan kuadrat merupakan salah satu materi
dari bagian aljabar. Persamaan kuadrat ialah suatu persamaan yang ekuivalen dengan persamaan yang
berbentuk ax2 + bx + c , dengan a, b, c bilangan real dan a≠0 , x dinamakan peubah, a dinamakan koefisien
x2 , dan c dinamakan koefisien konstanta.

METODE PENELITIAN

Adapun langkah-langkah metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi literature
(library research). Penulis mengumpulkan data-data atau bahan-bahan yang diperlukan terkait
menyelesaikan persamaan kuadrat ini berasal dari ebook dan artikel jurnal online. Sebagian besar data
peneliti akan diperoleh dari literatur-literatur yang membahas mengenai topik penelitian ini. Peneliti akan
mendapatkan pengetahuan, argumen, atau beberapa temuan menarik mengenai topik penelitian dari
berbagai literatur yang berhasil terkumpulkan.
Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi
kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari, membaca,
memahami, dan menganalisis berbagai literatur, hasil kajian (hasil penelitian), atau studi yang berhubungan
dengan topik penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian studi kepustakaan ini
dapat dilakukan dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian yang ingin di analisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Persamaan Kuadrat


Persamaan kuadrat adalah persamaan yang pangkat tertinggi peubahnya sama dengan dua.
Persamaan kuadrat dalam x adalah suatu persamaan yang berbentuk ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, dan c
bilangan real dan a ≠ 0.

- x adalah peubah atau variabel


- a adalah koefisien x2
ax2+bx+c =0,a≠0
- b adalah koefisien x
- c adalah konstanta

Rumus kuadratis dikenal pula dengan nama 'rumus abc karena digunakan untuk menghitung akar-
akar persamaan kuadrat yang tergantung dari nilai-nilai a, b dan c suatu persamaan kuadrat. Persamaan
kuadrat ax2 + bx + c = 0, setelah difaktorkan, misalnya diperoleh (x – x1) (x – x2) = 0 ↔ x = x1 atau x = x2
Perhatikan beberapa fungsi kuadrat berikut ini:
a. f(x) = 3x2 + 2x + 5
b. f(x) = 2x2 + 3x
c. f(x) = x2 – 4
Jika semua fungsi kuadrat di atas bernilai nol, atau f(x) = 0, maka fungsi kuadrat tersebut menjadi
1. 3x2 + 2x + 5 = 0
2. 2x2 + 3x = 0
3. x2 – 4 = 0
Fungsi kuadrat yang demikian disebut persamaan kuadrat. Contoh :
1. Persamaan kuadrat lengkap
2x2 – 3x + 4 = 0 dan x2 – x – 1 =0
2. Persamaan kuadrat tidak lengkap
3x2 + x = 0, x2 – x = 0, dan –x2 – 25 = 0
B. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat
Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variable atau peubah x adalah sebagai berikut :
ax2 + bx+c = 0 dengan a, b, c bilangan real, dan a  0. a disebut koefisien x2, b koefisien x, dan c disebut
konstanta.
1. Membentuk persamaan kuadrat yang diketahui sifat - sifat akarnya.
a. Sifat – Sifat Akar Persamaan Kuadrat.
−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐
2𝑎
Misalkan persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 dengan x1 dan x2 adalah akar-akarnya. Dengan menggunakan
akar-akar persamaan kuadrat dari rumus ABC, yaitu:

−𝑏 − √𝐷 −𝑏 + √𝐷
−𝑏+√𝐷 −𝑏−√𝐷
2𝑎 2𝑎
Makax1 = maka x2 =
2𝑎 2𝑎
Bentuk diatas dikenal sebagai sifat akar pada persamaan kuadrat.
C. Cara Menyusun Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat yang akar – akarnya x1 dan x2 adalah :
( x – x1 ) . ( x – x2 ) = 0 atau x2 – ( x1 + x2 )x + ( x1 . x2 ) = 0.
Contoh soal :
1. Tentukan persamaan kuadrat yang akar – akarnya -3 dan 1/3.
Jawab :
( x – x1 ) . ( x – x2 ) = 0
( x – (-3)) . ( x – 1/3 ) = 0
( x + 3 ) . ( x – 1/3 ) = 0
x2 – 1/3 x + 3x – 1 = 0
x2 – 2 2/3 x – 1 = 0
x2 – 8/3 x – 1 = 0
Jika akar – akar persamaan kuadrat 2x2 – x -5 = 0 adalah p dan q, maka persamaan juadrat yang
akar – akarnya ( p -1) dan (q -1) adalah
Jawab :
2x2 – x - 5 = 0; a = 2, b = -1, c = -5
Maka :
p + q = -b / a = - (-1) /2 = 1/2 dan p . q = c / a = -5 / 2
Sehingga :
(p–1)+(q–1)=(p+q)–2
= 1/2 – 2
= -3 / 2
( p – 1) ( q – 1 ) = pq – p – q + 1
= pq – ( p + q ) + 1
= -5/2 – (1/2) + 1
= -2
Jadi persamaan kuadratnya adalah :
x2 – ( x1 + x2 ) x + ( x1 . x2 ) = 0.
x2 – (( p – 1 ) + ( q – 1)) x + (( p – 1) ( q – 1 )) = 0.
x2 – ( -3/2 ) x + ( -2 ) = 0.
x2 + 3/2 x -2 = 0.
2x2 + 3x – 4 = 0.

D. Menentukan Penyelesaian Persamaan Kuadrat


Mencari penyelesaian persamaan kuadrat adalah menentukan bilangan yang memenuhi persamaan
kuadrat tersebut. Suatu persamaan kuadrat dapat memiliki 2 (dua) akar , satu akar , atau tidak mempunyai
akar. Penyelesaian persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan pemfaktoran, melengkapi kuadrat sempurna,
dan menggunakan rumus ABC.

ax2+bx+c = 0 , a ≠ 0

b ≠ 0, c ≠ 0
b=0 Bentuk ax2 + bx + c = 0
c=0
Bentuk ax2 + c = 0 Penyelesaian: Pemfaktoran
Bentuk ax2 + bx = 0
Penyelasaian: Kuadrat Kuadrat sempuna
Penyelesaian: Pemfaktoran
sempurna Rumus ABC
Sebelum menentukan akar-akar persamaan kuadrat, terlebih dahulu dapat ditentukan tanda dari akar-akar
persamaan kuadrat, atau disebut juga dengan aturan tanda. Berikut aturan tanda dari akar-akar persamaan
kuadrat;

1) Persamaan ax2  bx  c  0 jika a dan c memiliki tanda yang sama, maka:


a. Jika a dan b memiliki tanda yang sama maka akar-akar persamaan kuadrat merupakan akar-
akar yang negatif.
b. Jika a dan b memiliki tanda yang berbeda, maka akar-akar persamaan kuadrat merupakan akar-
akar yang positif.
2) Persamaan 0, 2 ax  bx  c  jika a dan c berlawanan, kedua akar akan berlawanan tanda.

1. Pemfaktoran
Pemfaktoran adalah cara mencari bilangan-bilangan yang jika dikalikan akan menghasilkan
bilangan atau persamaan yang diberikan. ax2+ bx+ c = 0 dapat dinyatakan menjadi a (x – x1) (x –
x2) = 0.
Nilai x1 dan x2 di sebut akar-akar (penyelesaian) persamaan kuadrat.
Nilai-nilai x dapat kita tentukan dengan cara pemfaktoran. Cara pemfaktoran dapat kita lakukan
dengan memperhatikan koefisien x2, x, dan konstanta c.
• Jika a = 1
a = 1 ⇒ ax2 + bx + c = 0
⇒ x2 + bx + c = 0 .................................................... (1)

Perhatikan bentuk (x + m)(x + n) = 0


⇒ (x2 + nx) + (mx + m × n) = 0
⇒ x2 + (m + n)x + m× n = 0 ............................... (2)
Berdasarkan Persamaan 1 dan 2 diperoleh:
x2 + bx + c = x2 + (m + n)x + m × n = 0
Menggunakan sifat persamaan, maka diperoleh:
m + n = b dan m × n = c

∴ ax2 + bx + c = (x + m)(x + n) = 0, untuk a = 1, m + n = b dan m × n = c.


Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan
ax2 + bx + c = (x + m)(x + n) = 0 adalah x = m atau x = –n.
• Jika a < 1 atau a > 1 berdasarkan bentuk umum persamaan kuadrat
ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, c adalah bilangan real dan a ≠ 0.
a ≠ 0 ⇒ 1≠ 0
𝑎
ax + bx + c = 1 (a2x2 + abx + ac) = 0 ..................................... (1)
2
𝑎
Perhatikan bentuk 1 ((ax + m) (ax + n)) = 0
𝑎
⇒ 1 ((ax + n)ax + m (ax + n)) = 0
𝑎
⇒ 1 ((a2x2 + anx) + (amx +m×n)) = 0
𝑎
⇒ 1 (a2x2 + a (m + n)x + m × n) = 0 .............. (2)
𝑎

Berdasarkan persamaan 1 dan 2 diperoleh:


1 (a2x2 + abx + ac) = 1 (a2x2 + a (m + n)x + m × n) = 0
𝑎 𝑎

Menggunakan sifat persamaan maka diperoleh m + n = b dan m × n = ac


∴ ax2 + bx + c = 1 (ax + m) (ax + n) = 0, untuk a ≠ 1, m + n = b dan
𝑎

m × n = ac
Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan
ax2 + bx + c = 1 (ax + m) (ax + n) = 0 adalah x = – 𝑚 atau x = – 𝑛
𝑎 𝑎 𝑎

Contoh:

a. Selesaikan x2 – 4x + 3 = 0
Jawab:
x2 – 4x + 3 = 0
x2 – 3x – x + 3 = 0
(x2–3x) –1(x–3) = 0
x(x–3) –1(x–3) = 0
(x–1) (x–3) = 0
Jadi, penyelesaian dari x2 – 4x + 3 = 0 adalah 1 dan 3
b. Selesaikan 3z2 + 2z – 85 = 0 dengan menentukan nilai z yang memenuhi persamaan kuadrat
tersebut.
Jawab:
3z2 + 2z – 85 = 0
3z2 + 2z – 85 = 1 (9z2 + 6z – 255) = 0
3
⇒ 1 (9z2 + 3 (17–15)z + (17×(–15)) = 0
3
⇒ 1 ((9z2 + 51z) – (45z + 255) = 0
3
1
⇒ ((3𝑧 + 17)3𝑧 – 15 (3z + 17)) = 0
3
⇒ (3𝑧 + 17) (3𝑧– 15) = 0 atau (3𝑧 + 17) (𝑧– 5) = 0
Nilai-nilai z yang memenuhi adalah z = – 17 atau z = 5
3
2. Melengkapi Kuadrat Sempurna
Melengkapi kuadrat sempurna merupakan salah satu cara penyelesaian persamaan kuadrat yang
mengubah persamaan kuadrat menjadi kuadrat sempurna.
ax2 + bx + c = 0 ⇒ x2 + bx + c – c = 0 – c
⇒ x2 + bx + ( 1 b)2 = ( 1 b)2 – c
2 2
⇒(x + 1b)2 = ( 1 b)2 – c
2 2

⇒ (x + 1 b) = ±√( 1 b)2–c ,jika ( 1 b)2 – c ≥ 0


2 2 2

⇒ x = – 1 b ± √( 1 b)2–c ,jika ( 1 b)2 – c ≥ 0


2 2 2

Contoh:
a. Tentukan akar-akar persamaan kuadrat x2– x – 6 = 0
Jawab:
x2–x–6 = 0
x2–x = 6
1 1
x2–x + (− )2 = 6 + (− )
2

2 2
1 2 25
(𝑥 − ) =
2 4
1 25
𝑥 − = ±√
2 4

1 5
𝑥− = ±
2 2
5
𝑥 = ± +1
2 2
5 1
𝑥1 = + = 3
2 2
5 1
𝑥2 =− + = 2
2 2

Jadi akar-akar persamaan kuadrat x2 – x – 6 = 0 adalah x1 = 3 dan


x2 = –2

b. Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 – 6x + 5 = 0


Jawab:
x2 – 6x + 5 = 0
x2 – 6x = –5
x2 – 6x+ (–3)2 = (–3)2 – 5
(x–3) 2 =9–5
x–3 = ±√4
x–3 = ±2
𝑥1 = 2 + 3= 5 𝑥2 = –2 + 3 = 1
Jadi himpunan penyelesaian dari x2 – 6x + 5 = 0 adalah 5 dan 1
3. Menggunakan Rumus ABC
Metode rumus ABC ini bisa digunakan jika pemfaktoran dan melengkapkan kuadrat sempurna
tidak bisa dilakukan. Rumus abc merupakan rumus penyelesaian persamaan kuadrat yang tergantung pada
nilai-nilai a, b, dan c suatu persamaan kuadrat.

𝒂𝑥2+ 𝑏𝑥+ 𝑐
=0
𝑎
x2 + 𝑏 x + 𝑐 = 0
𝑎 𝑎
2
x + 𝑏x =–𝑐
𝑎 𝑎
x2 + 𝑏 x + (1 ∙ 𝑏)2 = – 𝑐 + (1 ∙ 𝑏)2
𝑎 2 𝑎 𝑎 2𝑎
(x + 𝑏 )2 =– 𝑐+ ( 𝑏 )2
2𝑎 𝑎 2𝑎
𝑐
x + 𝑏 = ±√– + ( 𝑏 )2
2𝑎 𝑎 2𝑎
2
x + 𝑏2𝑎 = ±√ −4𝑎𝑐+𝑏2
4𝑎
x+𝑏 𝑏2−4𝑎𝑐

2𝑎 = ±√ 4𝑎2

x +2𝑎𝑏 = ± 1 √𝑏2 − 4𝑎𝑐


2𝑎
𝑏 2
x=− ± √𝑏 −4𝑎𝑐

2𝑎 2𝑎

𝑏±√𝑏2−4𝑎
x1,2 = – 2𝑎
Catatan:

Sebelum memakai rumus abc, persamaan kuadrat harus dinyatakan dalam


bentuk baku yaitu: ax2 + bx + c = 0, jika b2 – 4ac < 0, maka tidak ada penyelesaian
untuk ax2 + bx + c = 0.

Dalam menyelesaikan persamaan kuadrat ax2  bx  c  0 dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
pemfaktoran, membentuk kuadrat sempurna, dan rumus abc. Apabila dalam menentukan akar-akar
persamaan kuadrat tidak bisa dilakukan dengan pemfaktoran, atau koefisiennya besar maka dalam
menyelesaikan akar-akar persamaan kuadrat akan digunakan rumus abc. Rumus abc bukan satu-satunya
cara dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang akarnya bukan bilangan bulat. Persamaan
kuadrat masih dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep pemfaktoran, ataupun menggunakan
konsep-konsep lain yang berhubungan dengan persamaan kuadrat dalam menyelesaikan akar-akar
persamaan kuadrat.

Untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang akarnya bukan bilangan bulat, siswa bisa di
arahkan dengan menggunakan konsep pemfaktoran yang sudah dikenal siswa dan juga konsep penjumlahan
dan hasilkali faktor. Akar persamaan kuadrat melalui konsep penjumlahan dan hasilkali akar-akar
𝑏 𝑐
contohnya tentukan terlebih dahulu nilai dari x1 + x2 = − dan x1.x2 = . Misalnya pada persamaan 2 x2 +
𝑎 𝑎
1 5 5
x – 5=0, didapat x1 + x2 = − dan x1.x2 = − . Akan dicari faktor dari − ., dari faktor yang didapat akan
2 2 2
dijumlahkan sehingga menghasilkan nilai − 1.
2

KESIMPULAN

Berdasarkan studi literatur di atas dapat disimpulkan bahwa persamaan kuadrat adalah suatu
persamaan polinomial berorde dua. Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a
adalah koefisien dari x2, koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau
disebut juga suku bebas. Adapun cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat,
diantaranya dengan Pemfaktoran, Melengkapi Kuadrat Sempurna dan menggunakan Rumus ABC. Rumus
abc bukan satu-satunya cara dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang akarnya bukan bilangan
bulat. Sehingga untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat yang akarnya bukan bilangan bulat, kita
juga dapat menggunakan konsep penjumlahan dan hasilkali faktor. Hasil dari penelitian ini untuk
mengetahui bahwa dalam menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat berbagai cara yang dapat kita
aplikasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Aldres, C.J. 1987. Aljabar Untuk SMTA Dan Yang Setingkat Jilid 2. Jakarta : Pradnya Paramita.

Bornok Sinaga, Pardomuan N.J.M Sinambela, Andri Kristianto Sitanggang, dkk, 2017. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika: Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
James and James,Van. 1976. Mathematic Dictionary. Nostrand Rienhold.

Joko S., Tri. 1997. Aljabar. Pancor : STKIP Hamzanwadi Selong.

Kartini, dkk.. 2004. Matematika Untuk Kelas X. Klaten : Intan Pariwara. Kurnianingsih Sri, dkk..1996.

Matematika SMU. Jakarta : Yudhistira.

Wirodikromo, Sartono. 2004. Matematika SMA. Jakarta : Erlangga.


Putri,I,P., Syamsudhuha2 , Ihda Hasbiyati. 2016. Alternatif Menentukan Akar-Akar Persamaan
Kuadrat Yang Bukan Bilangan Bulat. Jurnal Sains Matematika dan Statistika, Vol. 2 No. 2

Putri,I,P., Syamsudhuha2 , Ihda Hasbiyati. 2018. Strategi Pengajaran Matematika Untuk Menentukan
Akar-Akar Persamaan Kuadrat. Jurnal MATEMATICS PAEDAGOGIC Vol II. No. 2, Maret, hlm. 91 - 95
Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp 91

Anda mungkin juga menyukai