Tor 2024 PKM Sei Awan Jadi Satu
Tor 2024 PKM Sei Awan Jadi Satu
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Neg
ara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 68);
i Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana A
lokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Penge
lolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1781);
k. Peraturan Menteri Kuangan Nomor 119/PMK.07/2021 Tahun 2021 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2021 Nomor 1
032);
2. Gambaran Umum
Sejak era reformasi urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan hal ini sesuai dengan pasal 18 ayat (6) ama
ndemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya. Peraturan terakhir yang mengatur tentang pembagian urusan antara Pemeri
ntah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yang me
rupakan pengganti UU Nomor 32 tahun 2004. Pada UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
an Daerah, kesehatan adalah satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat waji
b dan terkait dengan pelayanan dasar. Selain dari itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No
mor 2 tahun 2018 dan Permenkes Nomor 4 tahun 2019 bahwa Pemerintah Daerah Pembang
unan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidu
p sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tin
gginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut usia (l
ansia), dan keluarga miskin.
Kabupaten Ketapang terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Barat. Luas wila
yah Kabupaten Ketapang adalah ± 31.588 km2 atau 21,3 % dari luas wilayah Provinsi Kali
mantan Barat dan masih merupakan Kabupaten terluas di wilayah Provinsi Kalimantan Bar
at. Kabupaten Ketapang terdiri atas 20 Kecamatan dengan 9 Kelurahan dan 253 Desa. Keca
matan yang terluas adalah Kecamatan Kendawangan dengan luas wilayah ± 5.859 km2 atau
18,55% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Ketapang, sedangkan Kecamatan dengan wila
yah terkecil adalah Kecamatan Delta Pawan yaitu ± 74 km2 atau 0,23% dari luas seluruh w
ilayah Kabupaten Ketapang.
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Ketapang periode 2021-20
26 adalah ”Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Yang Sejahtera”. Untuk mew
ujudkan visi tersebut, dijabarkan kedalam enam misi. Dinas Kesehatan merupakan Organis
asi Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap pembangunan Kesehatan di suatu
Wilayah. Sehingga terkait dengan Visi dan Misi diatas, Dinas Kesehatan mempunyai tujuan
dari misi ketiga yaitu: “Pembangunan sumber daya manusia yang memiliki daya saing”. Sel
ain dari itu, dalam menjalankan kepemimpinannya Bupati dan Wakil Bupati Ketapang me
miliki program prioritas yang tertuang didalam lima panca karya. Dinas kesehatan melaksa
nakan panca karya “Ketapang Sehat” yang merupakan panca karya yang pertama.
Permasalahan lain yang ada di Kabupaten Ketapang yakni masih terdapat kecenderun
gan naik turun untuk Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Preval
ensi stunting pada balita sudah cenderung menurun namun penurunan prevalensi stunting b
elum terlihat secara signifikan. Selain dari itu, jika dilihat dari beban penyakit di Kabupate
n Ketapang mengalami beban ganda, di satu sisi Penyakit Tidak Menular (PTM) naik deng
an signifikan, namun masih dihadapkan pada penyakit menular yang belum tuntas.
Ancaman kesehatan masyarakat lainnya yang tidak dapat diabaikan adalah ancaman d
alam bentuk risiko penyakit zoonosis (penyakit tular hewan), kedaruratan kesehatan masyar
akat, dan ancaman penyakit yang baru muncul (new emerging diseases). Adanya pandemi
Covid-19 di tahun 2020 harus dipergunakan sebagai pembelajaran terkait kesiapsiagaan me
nghadapi penyakit yang baru muncul, khususnya dalam menyiapkan sistem kesehatan yang
mampu merespon kegawatdaruratan kesehatan masyarakat. Sekitar 70% dari penyakit infek
si pada manusia yang baru adalah penyakit zoonosis, yang sangat dipengaruhi oleh interaks
i antara manusia dan lingkungannya. Melihat tingginya mobilisasi keluar masuk tenaga kerj
a asing yang berasal dari luar negeri dan terbukanya transportasi di Kabupaten Ketapang be
rpotensi masuknya agen penyakit baru.
Puskesmas Sungai Awan adalah salah satu dari 24 Puskesmas yang ada di daerah Ka
bupaten Ketapang yang terletak dikecamatan Muara Pawan dengan jarak tempuh dari pusat
kota + 16 km ke pesisir utara Kota Ketapang dan merupakan daerah pantai yang semua des
a binaan Puskesmas Sungai Awan dapat di tempuh dengan kendaraan roda dua dan roda em
pat. Puskesmas Sungai Awan memiliki 4 desa binaan,Desa Sungai Awan Kanan,Desa
Sungai Awan Kiri,Desa Suka Maju dan Desa Tempurukan
Jumlah penduduk daerah binaan Puskesmas Sungai Awan Tahun 2023 adalah 12.716
jiwa, dengan luas daerah binaan Puskesmas Sungai Awan + 358 km2 berarti kepadatan pend
uduk sekitar 30 jiwa/ km² dengan mayoritas penduduk terbesar adalah suku Melayu, Madura
Jawa, Bugis, dan TiongHoa.
Berikut diuraikan masing-masing Menu/rincian menu dan Komponen kegiatan yang
diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus nonfisik BOK Puskesmas Sungai Awan Kabupaten
Ketapang sebagai berikut:
b. Penyediaan bahan Makanan 1.Belanja Bahan ,dan Penyiapan PMT Lokal Balita gizi
Tambahan berbasis pangan l Kurang
okal bagi ibu hamil KEK da
n Balita gizi Kurang
c. Pelayanan Kesehatan Pada 1. Pelayanan Kesehatan pada Usia Sekolah dan Remaj
Anak Usia Sekolah dan Re a
maja
e. Program Perencanaan Persali 1. Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendu
nan dan Pencegahan Komplik kung P4K dari dan/ke UTD **
asi (P4K) 2. Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan
Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan Penc
egahan Komplikasi (P4K), termasuk pemantauan ib
u hamil risiko tinggi **
c. Penemuan kasus aktif dan pe 1. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) untuk
mantauan pengobatan penyak Pencegahan Penyakit Filariasis dan Kecacingan dan
it menular, serta Program Pe Pemantauan Minum Oralit dan Zink pada Balita Dia
mberian Obat Pencegahan Ma re serta care seeking Pneumoni
sal (POPM)
d. Penemuan aktif kasus penya 1. Penemuan aktif kasus PD3I (AFP,Campak rubela,da
kit menular n PD3I lainnya )
2. Deteksi Dini HIV dan IMS
3. Tracing Loas to Follow Up (LTFU ) dan Pendampin
gan Minum Obat bagi ODHIV
4. Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg reaktif) pada ba
yi usia 9-12 bulan di masyarakat dan Pemantauan Ib
u Hamil reaktif HbsAg
5. Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta Frambusia sert
a Tata Laksana Kasus Kontak dan Frambusia
e. Penemuan Kaus aktif TB.Par 1. Pemantauan Minum Obat dan Terapi Pencegahan T
u BC
2. Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak TBC,
pelacakan kasus mangkir TBC*
4 Insentif UKM
a. Pemberian Insentife UKM 1. Pemberian Insentife UKM bagi ASN Puskesmas
5 Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Progra
m Prioritas
6 Manajemen Puskesmas
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
kader posyandu,Sekolah,Siswa, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
2 Belanja Bahan ,dan Penyiapan PMT Lokal Ba 50 orang Balita Gizi kurang
lita gizi Kurang
2 Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persa 14 Posyandu/4 Desa Bumil dan Bufas
linan, PNC bagi Posyandu Prima, Praktik Ma
ndiri, dan Posyandu*
6 a. Biaya Transport calon pendonor darah 4 Desa Bulin dan Bumil Resti
untuk mendukung P4K dari dan/ke U
TD **
b. Rapat Koordinasi dengan OPD/perang
kat desa dan Masyarakat terkait Peren
canaan Persalinan dan Pencegahan Ko
mplikasi (P4K), termasuk pemantauan
ibu hamil risiko tinggi
4. Insentif UKM
17 a. Pemberian Insentife UKM bagi A 60 orang ASN Puskesmas
SN Puskesmas
5. Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan klinik Pratama dan TPMD dalam Pelay
anan Program Prioritas
18 a. Implementasi Pengutan Kolaborasi Pu
skesmas dengan Klinik Pratama dan T
PMD dalam Pelayanan Program Priori
tas (TB,Hipertensi,dan DM )
6. Manajemen Puskesmas
19 a. Pendampingan Pelaksanaan ILP di Po 4 DEsa/14 Posyandu/5 Seluruh Masyarakat Di
syandu Prima/Pustu dan Posyandu Pustu/Poskesdes Desa Binaan
b. Transpor Kunjungan Rumah Kader Po
syandu
c. Langganan SIMPUS
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
kader posyandu,Sekolah , tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain
e. Program Pere Orang/ hari 4 Desa Rapat Koordinasi Mendata Bumil Resti dan
ncanaan Persa Neonatus Resti
linan dan Penc
egahan Kompl
ikasi (P4K)
5 Pengutan Kolaborasi Puskesmas dengan klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Program
Prioritas
a. Implementasi
Penguatan Kol
aborasi Puskes
mas dengan K
linik Pratama
dan TPMD dal
am Pelayanan
Program Prior
itas (TB,Hiper
tensi, dan DM
)
6 Manajemen Puskesmas
TOTAL Rp.837.357.000,-
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sungai Awan
HASAN BASRI,SKM
NIP.19680311 198903 1 011