Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI AWAN
Jalan Ketapang – Siduk KM 16,5 Desa Sungai Awan Kiri Kode Pos 78813
E-mail :pkmseiawankiri@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN
NOMOR : 048 / SK-KAPUS / I / 2023
TENTANG
TIM PEMBINA KELUARGA PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN

Menimbang : a. bahwa Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b. bahwa pelaksanaan PIS-PK merupakan program yang
meningkatan pelaksanaan PWS (Pemantauan Wilayah
Setempat) di Puskesmas dan mendukung tercapainya
target SPM (standar Pelayanan
Minimal) bidang Kesehatan di puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b diperlu keputusan
kepala Puskesmas Sungai Awan tentang Tim Pembina
keluarga sehat program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Awan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana (Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lebaran Negara Republik Indonesia Tah
2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 5063);
4. PeraturanPemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang
Pemberian air susu ibu Ekslusif (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 193);
5. Peraturan presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
indonesia tahun 2012 Nomor 193);
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan stunting;
7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 2269/
Menkes/Per/XII/2011 tentang Pedoman Pembina Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat (Berita Negara Republik
indonesia Tahun 2011 Nomor 7755);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014
tentang Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 967);
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);
10. Peraturan Mentri Kesehatan, Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 /nomor 1755);
11. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2015,
tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (Berita
Negara Republik indonesia Tahun 2015 Nor 1775);
12. Peraturan Mentri Kesehatan, Nomor 74 Tahun 2015,
tentang Peningkatan Kesehatan dan Penanggulangan
Penyakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1775);
13. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 21 Tahun 2016,
tentang Penggunaan Dana Kapitari Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan
Dukungan Biaya Oprasional Pada Fasilita Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Noor 761);
14. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
15. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
16. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2017
tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019
tentang standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada satandar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
18. Peraturan Mentri Kesehatan Noor 8 tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2021
tentang Perubhan Keempat atas Peraturan Mentri
Kesehatan Noor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Keehatan pasa Jaminan Kesehatan Nasional;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021
tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual;
22. Perbub No. 4 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Ketapang

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN
TENTANG TIM PEMBINA KELUARGA PROGRAM
INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)
KESATU : a. Menetapkan nama – nama dalam Tim Pembina Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) di Puskesmas Sungai Awan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini dan
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan;

b. Tim Pembina program indonesia Sehat dengan


Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas Sungai
Awan juga melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana
dalam inventarisasi danta jumlah keluarga di wilayah,
menetapkan jadwal kunjungan, dan pelaksanakan
pencatatan hasil wawancara dengan KK dan anggota
rumah dalam prokesga;
KEDUA : Penyelenggaraan Kegiatan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang di tunjuk sebagai
Penyelenggara kegiatan progra Indonesia Sehat melaporkan
administrasi data maupun hasil dokumen tang telah di susun
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang;
KETIGA : a. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan dan
berakhir setelah selesai Pelaksanaan Kegiatan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan eluarga (PIS-PK);
b. Akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan kembali
sebagaimana mestinya apabila ternyata di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keutusan ini.

Ditetapkan di : Sungai Awan


Pada Tanggal : 04 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN

HASAN BASRI
LAMPIRAN I
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN
NOMOR : 013/SK-KAPUS/I/2023
TENTANG TIM PEMBINA KELUARGA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

TIM PEMBINA KELUARGA PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN


PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

a Ketua/ Penanggung Jawab : Hasan Basri, SKM


b Sekretaris/ Administrator : Tiwik Puji Lestari, SKM
c Koordinator Pelaksana : Endang Susanti,A.Md.KEsling
d Suvervisor : Seluruh Tenaga Medis dan Non Medis
e Surveyor : Seluruh Tenaga Medis dan Non Medis

PENANGGUNG JAWAB WILAYAH BINAAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI


AWAN TAHUN 2023

1. Pj Desa Sungai Awan Kanan : Tia ,SKM


2. Pj Desa Sungai Awan Kiri : Zakaria Alfarizi, SKM
3. Pj Desa Sukamaju : Debby Ambriyadi,SKM
4. Pj Desa Tempurukan : Mimik Pebrianti, SKM

Ditetapkan di : Muara Pawan


Pada Tanggal : 04 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN

HASAN BASRI
LAMPIRAN II
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN
NOMOR : 013/SK-KAPUS/I/2023
TENTANG TIM PEMBINA KELUARGA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI TIM PIS-PK/TIM PEMBINA KELUARGA

Ketua / Penanggung Jawab Tim


1. Melakukan distribusi beban kerja para enumerator
2. Bertanggung jawab secara keseluruhan atas proses Entry data kuesioner Keluarga
Sehat (KS)
3. Identifikasi masalah prioritas
4. Menfasilitasi pembahasan masalah
5. Kunjungan lapangan untuk melakukan bimbingan pada perawat pelaksana / Pj.
Wilayah Binaan
6. Koordinasi lintas program
7. Melakukan Monitoring dan evaluasi

Sekretaris/ Administrator :
1. Melakukan administrasi sistem KS tingkat Puskesmas
2. Membuat akun pengguna lain di level Puskesmas (akun Kepala Puskesmas, dan
Surveyor)
3. Melakukan perubahan (editing) terhadap hasil input yang dilakukan terhadap para
pengmpul data
4. Melakukan entry data.
5. Melakukan cek ulang kelengkapan entry data

Koordinator Pelaksana Program :


1. Mengkoordinasi dan memonitoring data keluarga Sehat secara berkesinabungan
2. Menjamin pelaksanaan kegiatan pendataan keluarga sehat dilakukan secara
konsisten dan sistematis
3. Menyusun target pertahun bersama dengan pimpinan Puskesmas yang akan
menjadi acuan bagi pimpinan , staf Puskesmas dan jejaring dalam pelaksanaan
kegiatan Pendataan Keluarga

Supervisor : 1. Memetakan wilayah


pengisian 2. Kuesioner Memastikan kelengkapan dan
konsistensi
3. memastikan kelengkapan dan konsistensi
entri data
surveyor : 1. Melakuakan pendataan ke keluarga
2. Mengisi kuesioner di tepat responden.
3. melakukan cek ulang kelengkapan pengisian
Kuesioner pada hari yang sama
Penanggung Jawab : 1. Pengumpulan data perkesmas daerah binaan
2. Menyusun rencana kegiatan perkesmas daerah
Binaan
3. Menentukan prioritas yang harus di layani
4. Menerapkan proses kegiatan asuhan
Pada sasaran
5. Pembinaan keluarga kasus dan koordinsi lintas
program terkait
6. Konsultasi dan rujukan dengan koordinator.
7. Melaporkan kegiatan pada koordinator.
8. Membuat catatan dan laporan kegiatan sebagai
Bahan informasi dan pertanggung jawab
9. Penyusunan laporan berdasarkan hasil
evaluasi Pelaksanaan perkesmas sebagai
pertanggung jawaban kepada kepala
puskesmas .

Ditetapkan di : Muara Pawan


Pada Tanggal : 04 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN

HASAN BASRI
LAMPIRAN III
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN
NOMOR : 048/SK-KAPUS/I/2023
TENTANG TIM PEMBINA KELUARGA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

PANDUAN PROGRAM INDONESIA SEHAT


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

A. PENGERTIAN
Penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) diborong
dengan adanya peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh
inovasi dan pemanfaatan tenknologi melalui peningkatan kesehatan ibu,
anak KB dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat,
peningkatan pengendalian penyakit, pembudayaan perilaku hidup sehat
melalui GERMAS penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan
makanan
O[ptimalisasi penguatan pelayanan kesehatan dasar salah satu melalui
pendekatan keluarga dengan cara mengukur perubahan masyarakat untuk
hidup sehat.
Pada masa pandemi Covid-19 saat ini membuat banyak perubahan
terutama pada pelayanan di puskesmas . pelayanan puskesmas dilakukan
dengan Adaptasi kebiasaan baru misalnya pelayanan di utamakan pada
skala prioritas, adanya physical distancing, penguatan penerapan PPI,
pengaturan jadwal kunjungan, perubahan alur pelayanan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Program /indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga atau sering
disingkat dengan PIS PK menjadi salah satu cara puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan sekaligus meningkatkan akses
pelayanan kesehatan si wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Kegiatan puskesmas tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan di
dalam gedung, melainkan juga keluarg gedung dengan mengunjungi
keluarga di wilayah kerjanya.
PIS-PK bukan kegiatan yang baru, namun lebih menekankan pada cara
pandangan dan cara bertindak puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya secara terintegrasi program dengan target
sasaran seluruh anggota keluarga (total coverge). Intergrasi program
menjadi kekuatan dalam pelaksanaan PIS-PK, dimana upaya kesehatan
perorang (UKP) san upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang terintegrasi
dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan data dan informasi
dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).
Program Indonesia Sehat murupan salah satu program dari agenda ke-
5 Nawa Cita, Yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh prgram sektoral lainnya yaitu Program Indonesia
Pintar, program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia sejahtra. Program
Indonesia Sehat Selanjutnya menjadi program utama pembanguna
kesehatan.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatkan derajat
kesehatan dan statur gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilakasankan dengan menegakan tiga pilar
utama yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan
dan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN), Penerapan
paradigma sehat dilakukan dengan stategi pengarusutamakan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi siste
rujukan dan peningkatan mutu menggunakan pendekaatan continuun of
care dan intervensi berbasis resiko kesehatan, sedangkan pelaksaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan anfaat, serta kendali
mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-
keluarga sehat
Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan dan enerapkan protokol kesehatan. Kegiatan yang
dilakukan adalah kunjungna rumah ke keluarga – keluarga di wilayah kerja
Puskesmas untuk engetahui secara langsung kondisi kesehatan
masyarakat.
B. RUANG LINGKUP
Dalam melaksankan PIS-PK Puskesmas sebagai ujung tombak dalam
melakukan kegiatan – kegiatan yang terstruktur yaitu :
1. Melakukan persiapan, antara lain sosialisasi lintas program dan lintas
sektoral, pengorganisasian dan integrasi progra
2. Melakukan kunjungan rumah untuk pendataan kesehatan keluarga
enggunakan profil kesehatan keluarga (Prokesga) dan pemberian
intervensi awal melalui paket infermasi kesehatan (Pnkesga) oleh
pembina keluarga
3. Membuat dan mengelola pangkalan data puskesmas oleh tenaga
administrator puskesmas
4. Malakukan input data pada form tercetak atau elektronik
5. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan dan
menyusun rencana puskesmas oleh pimpinan puskesas.
6. Elaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kenjungan ruah oleh
pembina keluarga.
7. Melaksanakan pelayan profesional (dalam gedung dan luar gedung)
oleh tenaga teknis/ profesional puskesmas.
8. Melakukan sistem infoemasi dan pelaporan puskesmas oleh tenaga
administrator puskesmas.

Menentukan skala prioritas dalam mengimplementasikan Program


Indonesia Sehata menjadi sebuah ketentuan yang harus dilakukan namun
kendala yang selalu dihadapi adalah keterbatasannya sumber daya dalam
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, pelaksanaan program saat ini
difokuskan mengatasi masalah kesehatan utama yang belu berhasil saat
ini. Untuk menentukan skala prioritas tersebut, Puskesmas dapat
menentukan pemetaan masalah di wilayah kerjanya dengan
memanfaatkan RAW Data dalam Aplikasi KS.
Pendekatan Keluarga yang dimaksud dala panduan ini merupakan
pebangunan dari kunjungan rumah oleh puskesmas dan perluasan dari
upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi
kegiatan berikut :
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data profil
kesehatan keluarga dan peremajaan (Updating) pangkalan data
2. Kunjungan keluarga dalam angka promisi kesehatan sebagai upaya
promotif dan preventif
3. Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam
gedung
4. Pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk
pengorganiasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen
puskesmas.
Program indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK) merupakan
program untuk pencapaian status kesehatan keluarga di indonesia dalam
tiga indikator yaitu sehat, pra sehat atau tidak sehat. Pelaksanaan PISPK
diawali dari pendataan hingga menentukan rencana tindak lanjut. Melihat
urgensi PISPK tersebut maka diperlukan intervensi berkelanjutan dan
menjadi program yang terintegrasi dengan program – program di
puskesmas. Kegiatan ini mengitegrasikan PISPK dengan perawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas) melalui kunjungan rumah. Tujuan yang
diinginkan adalah untuk menganalisis pengaruh kunjungan rumah terhadap
indek keluarga sehat dan tingkat kemandirian keluarga.
Kegiatan ini menunjukan bahwa kunjungan rumah melalui pemberian
asuhan keperawatan keluarga dan pemberian edukasi dalam keluarga
memberikan perubahan pada indeks keluarga sehat dan tingkat
kemandirian keluarga. Kedepannya diharapkan kegiatan kunjungan ruah
menjadi kegiatan prioritas Puskesmas untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat.
C. TATA LAKSANA
Tahapan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) dilaksanakan dalam beberapa tahapan seperti :
Pelatihan, Persiapan (Sosialisasi program,, pengorganisasian, dan
pendataan) kunjungan keluarga dan intervensi awal, Analisis IKS awal.
Pelaporan pelaksanaan entry data, intervensi lanjutan, analisis perubahan
IKS serta melakukan monitoring dan evaluasi.
1. Pelaksanaan kunjungan Rumah
a. Persiapan
Persiapan terpenting adalah identifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi setiap keluarga dan potensi pemecahannya, serta
melakukan analisa sampai ditetapkan cara pemecehan masalah.
b. Pelaksanaan
Terdapat empat langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
kunjungan rumah yang dapat disingkat menjadi SAJI (Salam, ajak
bicara, Jelaskan dan bantu ingatkan)
1. Salam
Begitu sampai di rumah yang hendak dikunjungi, sebaiknya
ketuklah pintu dan ucapkan salam. Penghuni rumah di sapa
dengan baik. Jika sudah muncul, perkenalkanlah diri dan
teman/tim. Dan sampaikan aksud kedatangan beritahukan
maksud kunjungan sebagai petugas puskesmas yang di tugasi
dala membantu keluarga – keluarga di wilayah kerja puskesmas
untuk mengupayakan dan enjaga kesehatanya. Katakan bahwa
jika mungkin ingin melakukan pebicaraan dengan seluruh
keluarga. Pengembangan perbicaraan di mulai dengan engajak
keluarga membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Saat
anggota keluarga sudah berkumpul.
2. Ajak Bicara
Tujuan berkunjung keruah kelaurga bukanlah untuk berbicara
sendiri, malinkan berdialog atau berdiskusi dengan keluarga.
Pembina keluarga mulai masuk ke permasalahan yang dihadapi
keluarga tersebut menurut versi kita(misalnya tentang “bayi yang
belum mendapatkan imunisai lengkap’) perbicaraan dapat
dimulai dengan menanyakan masalah yang di hadapi keluarga
berkaitan dengan bayinya. Dengarkan dengan seksama apa
yang di sapaikan oleh keluarga, dengan sesekalai bertanya
untuk memperjelas atau menggali lebih dalam penjelasan
keluarga.
3. Jelaskan dan bantu
Dalam langkah ini, bertitik tolak dari prilaku, sikap, dan
pemahaman keluarga terhadap masalah yang dihadapi
(contohnya : imunisasi bayi) pembina keluarga mulai
memberikan penjelasan dan membantu. Hal yang harus
dijelaskan adalah pengertian dan jenis – jenis imunisasi untuk
bayi, dan bahaya apa saja yang akan terjadi jika hal itu di
abaikan. Penjelasan ini disampaikan sambil menjajaki
perkembangan pemahaman dan perubahan sikap keluarga,
sampai diyakini bahwa mereka telah menyadari adanya
masalah. Pembina keluarga dapat mulai memberikan
pengetahuan lebih banyak tentang masalah yang dihadapi bila
kesamaan pandangan tentang masalah yang dihadapi sudah
tercapai. Pembina keluarga banyak membutuhkan alat peraga
dan bahkan dapat memberikan lembaran informasi dari
pinkesga yang sesuai dengan materi pembahasan kepad
akeluarga.
4. Ingatkan
Pembina keluarga dpat mengakhiri pembicaraan ketika dirasa
sudah cukup untuk kunjungan kali itu. Pembina keluarga
sebelumnya mengakhiri perbincangan, jangan lupa untuk
mengingatkan kembali pokok – pokok pesanan yang telah
disampaikan dan tentang apa yang harus dilakukan keluarga
untuk mengatasi masalah ygn bersangkutan. Pembincangan
tentang imunisasi bayi misalnya dapt di ingatakan pesan berikut
: “Jangan lupa membawa bayi ibu/bapak ke
Puskesmas untuk melengkapi imunisasi dasarnya”. Pembina
Keluarga tetao harus memberikan kesan bahwa ia sangat
memperhatikan keluarga yang bersangkutan dan ingin
membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi dampai akhir pembicaraan. Pembina keluarga jangan
lupa untuk membuat perjanjian kapan dapat berkunjung lagi ke
keluarga tersebut
2. Persiapan pendataan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan intevensi data
Interisasi jumlah kelaurga di wilayah kerja puskesmas
berkoordinasi dengan kelurahan/desa dan kecamatan.
b. Menyiapkan instrumen pendataan
Intrumen yang perlu di siapkan dalam pengumpulan data
kesehatan keluarga adalah :
1) Formulir Prokesga, yang dapat berbentuk cetak atau
elektronik. Instruen ini merupakan sarana untuk merekap dan
menyimpan data-data sebagai berikut:
• Data anggota keluarga berupa umur , jenis kelamin status
perkawinan, kehamilan, tingkat pedidikan dan jenis
pekerjaan.
• Data kesehatan Keluarga Terkait Penyakt Hipertensi,
Tuberkolosis, dan gangguan jiwa
• Prilaku individu anggota keluarga terkait merokok,
mengikuti KB, memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita, memberikan ASI Ekslusif, Buang
Air Besar (BAB), dan penggunaan air bersih.
• Data lingkungan rumah (sarana air bersih dan jamban
sehat).
2) Paket informasi kesehatan keluarga (Pinkesga)
Pinkesga yang berupa flyer diberikan kepada keluarga yang
di kunjungi sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE). Flyer yang dimaksdu adalah flyer tentang keluarga
berencana (KB) . Pemeriksaan Kehamilan, Imunisasi, ASI
Ekslusif, Penimbangan balita, Tuberkolosis, Hipertensi,
Kesehatan Jiwa, Bahaya Merokok, Sarana Air Bersih, dan
Jaminan Kesehatan Nasional.
c. Melakukan pembagian wilayah pembinaan
Puskesmas harus membagi wilayah kerjanya menjadi beberapa
wilayah binaan berdasarkan desa yang disesuaikan dengan luas
wilayah, julah keluarga, jumlah tenaga pendata, kondisi
geografis, dan pendanaan. Setiap desa sebagai suatu wilayah
binaan memiliki penanggung jawab wilayah yang di sebut
pembina keluarga. Pendataan harus dilakukan kepada seluruh
keluarga d wilayah kerja puskesmas (totalcoverage). Pendataan
dilakukan secara utuh dan tidak dilakukan setengah-setengah
(maksudnya bila ada keterbatasan suber daya baik tenaga
ataupun biaya maka pendataan dilakukan untuk seluruh
keluarga dalam suatu desa terlebih dahulu baru dilanjutkan ke
desa berikutnya).
d. Menggandakan formulir prokesga/pinkesga
Prokesga perlu di gandakan jika pengumpulan jika pengumpulan
data menggunakan formulir tercetak atau mengunduh aplikasi
keluarga sehat jika pengumpulan data menggunakan formulir
elektronik. Di samping itu perlu juga digandakan flyer pinkesga
sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dalam
kegiatan kunjungan keluarga.
e. Menetapkan pembina keluarga
Setiap tenaga kesehatan puskesmas dapat diajukan sebagai
pembina keluarga. Pembina keluarga bertanggung jawab
mengumpulkan data kesehatan keluarga melakukan analisis
prokesga di wilayah binaannya, melakukan koordinasi lintas
program untuk intervensi permasalahan keluarga di wilayah
binaannya, serta melakukan pemantauan kesehatan keluarga.
Pembina keluarga harus memahami secara ,akro/garis
besarnya dan menyeluruh tentang keseatan. Pelatihan
(pembekalan) pembina keluarga perlu dilakukan oleh Dinas
kesehatan Kabupaten/Kota

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Salah satu manfaat dari kegiatan ini adalah tersedianya informasi data
yang berkualitas di puskesmas, sehingga terdapat gambaran terhadap
situasi dan kondisi yang ada diwilayah kerja puskesmas. Data PIS-PK juga
dapat digunakan untuk melakukan tindakan dalam mencegah dan
mengendalikan Covid-19 di wilayah puskesmas dengan melihat basis data
pemetaan kelompok rentan. Kelompok rentan tersebut termasuk
masyarakat lanjut usia(usila), masyarakat dengan komorbid, ibu hamil dan
anak-anak.
Dengan kegiatan PIS-PK yang menerapkan kunjungan rumah di
harapkan juga dapat meningkatkan cakupan program-program lain yang
ada di puskesmas.
E. PENUTUP
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
oleh Puskesmas akan benar-benar memperkuat manajemen Puskesmas
jika dilaksanakan secara sungguh-sungguh, sistematis dan terencana,
penguatannya di mulai dari manajemen program/pelayanan kesehatan,
tetapi selanjutnya akan menjalar mewarnai aspek-aspek lain dari
manajemen puskesmas. Namaun demikian perlu disadari bahwa
keberhasilan pelaksanaanPendekatan Keluarga untuk mencapai Keluarga
Seha sangat ditentukan oleh komitmen dan kerja sama dari banyak pihak,
mulai dar Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kemenntrian. Oleh karena itu, sosialisasi merupakan langkah
awal yang sangat menentukan pada setiap tingkat baik di internal masing-
masing maupun pada lintas sektor terkait.

Ditetapkan di : Muara Pawan


Pada Tanggal : 04 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI AWAN

HASAN BASRI

Anda mungkin juga menyukai