Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDATAAN KELUARGA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEHAT

PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) PUSKESMAS SUNGAI AWAN


KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2022

I. Pendahuluan
A. Umum / Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dijelaskan bahwa Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya
kesehatan esensial yang harus diselenggarakaan di Puskesmas, meliputi
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
. Peraturan Menteri Kesehatan No 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Adapun tahapan keluarga sehat antara lain : Sosialisasi,pendataan,
analisis data,rumusan masalah,rencana kegiatan, implementsi monitoring,dan
evaluasi. Kementrian kesehatan mmenetapkan strategi operasional
pembangunan kesehatan melalui program indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga. Dalam rangka pelaksanaan program Indonesia Sehat
telah disepakati adanya dua belas indikator utama untuk penanda status
kesehatan sebuah keluarga.Kedua belas indikator utama tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Keluarga Mengikuti program keluarga berencana KB
2. Ibu melakukan persalinan di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat Air susu ibu (ASI) Ekslusif
5. Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan
6. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses/sarana air bersih
11. Keluarga mempunyai akses jamban sehat
12. Keluarga sudah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional (JKN)
Dari 12 indikator keluarga sehat disepakati 3 tingkatan yaitu
1. Keluarga Sehat > 80% Indikator Baik
2. Keluarga Pra Sehat 50%-80% Indikator Baik
3. Keluarga Tidak Sehat < Indikator baik
Berdasarkan Petunjuk Operasional di atas maka Puskesmas Sungai
Awan pada tahun 2022 merencanakan dan telah melaksanakan kegiatan
pendataan keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan untuk
mengidentifikasi status kesehatan keluarga adapun data hasil pendataan akan
dijadikan dasar penyusunan rencana tindak lanjut untuk mengintervensi
permasalahan prioritas yang muncul.

B. Maksud dan Tujuan


Tujuan Umum dari kegiatan ini adalah untuk Mendukung tercapainya
Program Indonesia Sehat dalam meningkatkan akses keluarga terhadap
Pelayanan kesehatan yang komprehensif di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Awan Kec. Muara Pawan.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui gambaran analisa situasi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Awan.
2. Mengidentifikasi Status indeks keluarga sehatdi wilayah Puskesmas Sungai
Awan.
3. Menyusun Prioritas masalah dari hasil rekapitulasi perilaku pola indikator
keluarga sehat.
4. Menyusun rencana tindak lanjut untuk setiap prioritas masalah dari hasil
rekapitulasi perilaku pada indikator keluarga sehat

II. Kegiatan yang dilaksanakan


A. LOKASI KEGIATAN
Pendataan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan yaitu Desa Sungai
Awan Kanan, Desa Sungai Awan Kiri, Desa Sukamaju dan Desa Tempurukan

B. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan secara bertahap yaitu bulan Mei dan Oktober 2022

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun Susunan Tim pendataan keluarga sehat Puskesmas Sungai Awan
adalah sebagai berikut :
Ketua : HASAN BASRI,S.KM
Sekretaris/Administrator : Tiwik Puji Lestari,SKM
Koordinator Pelaksana : Endang Susanti,A.Md.Kesling
Suvervisor : Seluruh tenaga Medis dan Non Medis
Suveyor : Seluruh tenaga Medis dan Non Medis

Adapun pembagian tugas tim pendataan adalah :

1. Ketua / Penanggunga jawan Tim


a. Melakukan distribusi beban kerja para enumerator.
b. Bertanggungjawab secara keseluruhan atas proses entry data kuesioner
Keluarg Sehat (KS)
c. Identifikasi Masalah Prioritas
d. Memfasilitasi pembahasan masalah.
e. Kunjungan lapangan untuk melakukan bimbingan pada pelaksana
kegiatan.
f. Koordinasi Lintas program
g. Melakukan monitoring dan evaluasi.
2. Sekretaris /administrator
a. Melakukan administrasi system KS tingkat Puskesmas
b. Membuat akun pengguna lain di level puskesmas (Akun Kepala
Puskesmas dan surveyor)
c. Melakukan entry data
d. Melakukan sek ulang kelengkapan entry data
3. Koordinator pelaksana program
a. Mengkoordinasikan dan memonitoring data keluarga sehat secara
berkesinambungan.
b. Menjamin pelaksanaan kegiatan pendataan keluarga sehat dilakukan
secara konsisten dan sistematis.
c. Menyusun target pertahun Bersama dengan pimpinan Puskesmas yang
akan menjadi acuan bagi pimpinan, staf Puskesmas dan jejaring dalam
pelaksanaan Pendataan Keluarga.
4. Tugas Supervisor
a. Memetakan Wilayah
b. Kuesioner memastikan kelengkapan dan konsistensi entry data.
c. Memastikan kelengkapan pengisian data
5. Tugas Surveyor
a. Melakukan Pendataan keluarga
b. Mengisi kuesinoer di tempat responden.
c. Melakukan cek ulang kelengkapan pengisian kuesioner pada hari yang
Sama
d. Melakukan Entri Data
e. Melakukan Cek Ulang kelengkapan entri data

D. SASARAN
Sasaran Rsponden pendataan adalah keluarga yang
berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan
E. ALAT DAN BAHAN
Peralataan yang dibawa surpeyor saat melakukan pendataan adalah
kuesioner ,alat pengukur tekanan darah, Flyer, Pinkesga serta alat tulis.
F. SUMBER DANA
Kegiatan pendataan keluarga sehat di Puskesmas Sungai Awan
menggunakan anggaran dari bantuan operasional Kesehatan (BOK).
G. PELAKSANAAN
a. Sosialisasi Lintas Program
b. Sosialisasi Lintas Sektor
c. Pelaksanaan Pendataan Keluarga

Surveyor melakukan kunungan rumah dan mengisi kuesioner


beserta from indeks keluarga sehat sambil mewawancarai kepala keluarga
beserta anggota keluarga yang lainnya. Kemudian melakukan pemeriksaan
tekanan darah sesuai indikasi pertanyaan pada kuesioner. Setelah selesai
melakukan wawancara dan pemeriksaan surveyor memberikan tanda/label
identifikasi pada rumah yang telah dilakukan pendataan disetiap rumah
responden.

Penentuan Nilai indeks pada keluarga mengacu pada ketentuan petunjuk


teknis permenkes RI No.39 tahun 2016 sebagaimana ketentuan berikut

Jumlah Indikator Keluarga Sehat yang bernilai Y


IKS =
12 Indikator yang tidak ada di keluarga N

Hasil Perhitungan IKS tersebut selanjutnya dapat di kategorikan ke dalam status


kesehatan masing-masing keluarga dengan mengacu pada ketentuan sebagai
berkut :

1. Nilai Indeks >0.800 : Keluarga Sehat


2. Nilai Indeks 0,500 – 0,800 : Keluarga Pra Sehat
3. Nilai Indeks <0,500 : Keluarga Tidak Sehat

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap selesai melakukan pendataan, maka surveyor langsung
menyerahkan kuesioner yang sudah terisi lengkap ke PJ program keluarga sehat
selanjutnya akan direkapitulasi
III. Hasil yang diacapai
A. Analisis PISPK wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan Tahun 2022

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN


1 Keluarga mengikuti program KB 65% 39,76%
2 Persalinan ibu di fasilitas pelayanan Kesehatan 100% 66,25%
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 100% 90,71%
4 Bayi mendapatkan ASI Ekslusif 100% 69,96%
5 Pertumbuhan balita di pantau 100% 71,52%
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 100% 43,27%
7 Penderitta hipertensi yang berobat teratur 100% 13,88%
8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 100% 32,00%
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 70% 45,60%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 100% 69,77%
11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 100% 67,47%
12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 100% 91,12%
B. Prioritas Masalah
Setelah melakukan analisis hasil pencapaian dari indikator masalah yang ada di
wilayah Puskesmas Sungai Awan maka didapatkan 5 skala Prioritas yan menjadi titik fokus
pemecahan masalah pada tahun 2022. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan
perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu
mendapatkan perhatian lebih dari masalah kesehatan lainya. Untuk penentuan prioritas
masalah kesehatan yang ada,dilakukan menggunakan analisis USG dengan
mempertiimbangkan kriteria sebagai berikut :

U : Urgency ( tingkat kepetingan yang mendesak)


S : Seriousness (Tingkat kesungguhan,bukan dengan waktu untuk penanganan
masalah)
G : Growth ( Tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

Penilain Kriteria
KRITERIA

Urgensi (U) Seriousness (S) Growth (G)


5 Sangat Urgen Sangat serius Saangat Tumbuh

4 Cukup Urgent Cukup Serius Cukup Tumbuh

3 Urgent Serius Growth

2 Kurang Urgent Kurang Serius Kurang Tumbuh

1 Sangat Kurang Urgent Sangat kurang serius Sangat kurang Tumbuh

Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah


Kesehatan.

Analisis Penetapan Prioritas Masalah

No Prioritas Masalah Nilai Kriteria

Capaian U S G
1 Penderita hipertensi melakukan 13,88 % 5 4 4 13 3
pengobatan secara teratur
2 Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN 59,77% 3 3 3 9 6
3 Penderita Tuberkolosis paru 43,27 % 5 5 5 15 1
mendapatkan pengobatan
sesuai standar
4 Penderita gangguan Jiwa 32,00 % 5 5 4 14 2
mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
5 Anggota keluarga tidak ada yang 45,60 % 4 4 3 11 5
merokok
6 Keluarga Mengikuti Program KB 39,76 % 4 4 4 12 4
Hasil Diskusi dan perhitungan prioritas masalah dengan menggunakan
metode USG diatas ditemukan 6 Prioritas masalah utama dengan nilai tertinggi yaitu :

1. Penderita Tuberkolosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar


2. Penderita gangguan Jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
3. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
4. Keluarga Mengikuti Program KB
5. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
6. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN

Penentuan Kerangka faktor penyebab masalah Penderita Tuberkolosis paru


mendapatkan pengobatan sesuai standar, Penderita gangguan Jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan, Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur, Keluarga Mengikuti Program KB, Anggota keluarga tidak ada yang merokok,
Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN Menggunakan Instrument Fish Bone yang di
dukung oleh Teori HL.BLum

Gambar 1. Fishbone Penderita Tuberkolosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Manusia Metode
Kurangnya informasi yg didapat tentang
Petugas belum
Kader TB kurang penyakit TB
maksimal dlm
melakukan
Kurang petugas penjaringan
pelaksana

Orang terduga TBC mandapat


yankes sesuai standar
Media
informasi
minm untuk Dana terbatas Keluarga
luar gedung kurang Ketakutan suspect untuk
tanggap dilakukan pemeriksaan
dahak

Kurangnya pengetahuan
Masyarakat tentang TB
Sarana Dana Lingkungan

Lingkungan:
Kepercayaan
masyarakat yang
menggangap Batuk
biasa

Penderita
Tuberkolosis
paru
mendapatkan
pengobatan yg
sesuai

-Minum obat TB yang tidak teratur dan tidak tuntas selama 6 Bulan.

Perilaku : -Kurangnya Pengetahuan Tentang


2. Penderita gangguan Jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

Manusia Metode
Kurangnya informasi
Minim peran tentang penanganan
Kurangnya
kemampuan lintas sektor pasien ODGJ
petugas

ODGJ mendapat pengobatan sesuai


standar
Belum adanya
sarana UKBM Minimn
untuk pasien ya
Terbata Kurangnya
jiwa anggara
snya kepedulian
n untuk
obat Masyarakat
petugas
psikotr
ofika di Stigma
pusk dimasyarakat
tentang ODGJ
Sarana Dana Lingkungan

3. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

Manusia Metode
Kurangnya penyuluhan /
informasi tentang hipertensi
Belum semua Kurangnya
kader mendapat petugas PTM Belum semua
pelatihan PTM desa memiliki
posbindu KIT
PMO kurang

Minimnya Tidak ada


media promosi Minimn dana
( leafleat ) ttg ya untuk Penderita Hipertensi melakukan
hipertensi anggara pemebntu Gaya hidup
pengobatan sesuai standar
n untuk kan kader Masyarakat yang
petugas ptm tidak sehat
sosialisa
si Pasien tdk rutin
minum obat

Sarana Dana Lingkungan

4. Keluarga Mengikuti Program KB


Manusia Metode

Pencatatan dan pelaporan KB


Kesadaran yang kurang baik
Kurang Masyarakat masih
sosialisasi
5. rendah untuk ber
petugas tentang KB
KB6.

Keluarga mengikuti program KB


7. Alat
kontrasepsi Tdk ada
8. tidak tersedia anggara
n untuk Peran
Kepercayaan
9. petugas suami
untuk larangan ber
masih
sosialisa KB
kurang
si
Factor ekonomi
keluarga

Sarana Dana Lingkungan

5. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

Manusia Metode
Pelayanan konseling berhenti
Petugas belum merokok kurang
memahami
Kurang peran pelaporan ttg Penerapan sanksi KTR
Lintas Sektor tidak tegas
A. rokok
Kurang sosialisasi
bahaya rokok

Anggota keluarga merokok


B. Minimn Rendahn
ya ya
C. anggara kesadran
n untuk masyarak Pengaruh
petugas at untuk lingkungan dan
Tdk tersedia ruang hidup pergaulan
sosialisa
khusus konseling sehat
si bahay
rokok Banyaknya
rokok
iklan rokok
Minimnya media
promosi ( leafleat ) ttg
Sarana
bahaya rokok Dana Lingkungan

6. Keluarga sudah menjadi anggota JKN

Manusia Metode
Kurangnya peran lintas sektor Adanya aturan Kurangnya informasi tentang pentingnya
pemerintah mewajibkan JKN
Ekonomi masyarakat yg
rendah sehingga kesulitah utk
membayar iuran BPJS

Keluarga sudah menjadi Anggota


JKN

Keanggotaan
BPJS PBI
terbatas Masyarakat meras sehat,
shg tdk perlu mjd
anggota BPJS

Sarana Dana Lingkungan

Minimnya media
promosi ( leafleat ) ttg
JKN
RENCANA PEMECAHAN MASALAH

No Prioritas Maslah Identikikasi /Penyebab Maslah Intervensi Dan Pemecahan


Masalah
1 Penderita hipertensi - Penderita Hipertensi tidak teratur Penyuluhan dan intervensi
melakukan pengobatan Minum Obat lanjutan ke penderita
secara teratur - Kurangnya Kesadaran Hipertensi
mengikuti kegiatan di
posyandu lansia/posbindu
masyarakat
2 Keluarga Sudah - Masyarakat Merasa sehat sehingga Sosialisasi pentingnya
Menjadi Anggota JKN tidak perlu menjadi anggota BPJS menjadi Keanggotaan JKN
Ekonomi Masyarakat yang rendah
- sehingga kesulitan untuk
membayar Iuran BPJS
Kurangnya Informasi mengenai
pentingnya memiliki JKN
3 Penderita Tuberkolosis - Minum obat TB yang tidak teratur dan Skrining Tb dan Kunjungan
paru mendapatkan tidak tuntas selama 6 Bulan.
pengobatan sesuai - Kurangnya Pengentahuan Tentang TB rumah untuk

standar mengetahui/mendapatka
n kontak TB, adanya
pemberdayaan
masyarakat/kader yang
berperan aktif dalam
4 Penderita gangguan - ODGJ yang tidak teratur minum OBAT menjaring
KunjunganTB di wilayah
Rumah dan
Jiwa mendapatkan - Keluarga yang kurang peduli terhadap melakukan Skrining
pengobatan dan tidak anggota keluarganya yang mengalami Kesehatan Jiwa
ditelantarkan ODGJ
5 Anggota keluarga tidak - Kebiasaan Merokok Sosialisasi Bahaya Merokok
ada yang merokok - Rendahnya Kesadaran dan Skrining Kawasan
Berhenti Merokok tanpa Rokok (KTR)

Tidak ada peraturan yang


mengikat tentang larangan
merokok di dalam rumah
6 Keluarga Mengikuti - Kurangnya Pengentahuan tentang KB Penyuluhan Tentang KB
Program KB

III. Kesimpulan dan Saran


Demikian Laporan pendataan program keluarga sehat yang telah dilaksanakan di
wilayah Puskesmas Sungai Awan Kecamatan Muara Pawan Kab. Ketapang. Laporan ini di
susun untuk dilaporkan kepada pihak terkait serta para lintas sektor dengan harapan upaya
intervensi yang dilakukan bersama-sama dan terintegrasi agar akan lebih tepat sasaran dan
mampu meningkatkan Indeks Keluarga Sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan.

Anda mungkin juga menyukai